• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Risiko Keuangan terhadap Return on Equity (Studi pada Sektor Perbankan Swasta Nasional) Tahun 2009-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Risiko Keuangan terhadap Return on Equity (Studi pada Sektor Perbankan Swasta Nasional) Tahun 2009-2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRACT

This study aims to measure the effect of financial risk which comprises interest rate risk, credit risk and capital risk to the bank’s profitability in terms of the shareholders' wealth wich measured by return on equity in national private banks listed on the BEI from 2009-2012. This reasearch using secondary data in the form of financial statements and obtained from the BEI website. The sample using the national private bank obtained by using purposive sampling technique. Analytical techniques used are simple linear regression with a classic assumption test normality. The hypothesis is tested using significant level of 1%. Tests carried out using SPSS softwareResults of the study prove that interest rate risk, credit risk and capital risk contributing significantly to return on equity. This proves that the bank should manage risk to increase the profitability of the shareholders

(2)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh risiko keuangan yang diukur dengan Interest Rate Risk, Credit Risk dan Capital Risk terhadap profitabilitas dari sudut pandang kekayaan pemegang saham yang diukur dengan menggunakan Return on Equity dalam bank swasta nasional yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan tahunan dan diambil dari website BEI. Sampel menggunakan bank swasta nasional yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis menggunakan regresi linier sederhana dan pengujian tes normalitas. Hipotesis diuji menggunakan tingkat signifikan 1%. Tes menggunakan software SPSS. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Interest Rate Risk, Credit Risk dan Capital Risk berpengaruh secara signifikan terhadap Return on Equity. Hal ini menunjukan bahwa bank harus mengatur risiko untuk meningkatkan tingkat profitabilitas pemegang saham.

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1 Perbankan ... 8

2.2 Manajemen Risiko ... 10

2.2.1 Manajemen Risiko Perbankan ... 11

(4)

x

2.4 Penelitian Terdahulu ... 14

2.5 Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 18

2.5.1 Interest Rate Risk dengan return on equity ... 18

2.5.2 Credit Rate Risk dengan return on equity ... 18

2.5.3 Capital Risk dengan return on equity ... 19

2.6 Model Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN... 20

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan ... 20

3.2 Definisi Operasional Variabel ... 20

3.3 Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel ... 23

3.3.1 Populasi ... 23

3.3.2 Sampel... 23

3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 23

3.4 Data, Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data ... 26

3.5 Metode Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

(5)

xi

4.3.2.2 Credit Risk terhadap ROE ... 38

4.3.2.3 Capital Risk terhadap ROE ... 40

4.4 Pembahasan... 41

4.4.1 Hipotesis satu ... 42

4.4.2 Hipotesis dua ... 42

4.4.3 Hipotesis tiga ... 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu... 15

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel... 21

Tabel 3.2 Daftar Sampel... 25

Tabel 4.1 Daftar Bank... 29

Tabel 4.2 Uji Normalitas Interest Rate Risk – ROE... 34

Tabel 4.3 Uji Normalitas Credit Risk – ROE... 34

Tabel 4.4 Uji Normalitas Capital Risk – ROE... 34

Tabel 4.5 Uji Normalitas kedua Interest Rate Risk – ROE... 35

Tabel 4.6 Uji Normalitas kedua Crdit Risk – ROE... 36

Tabel 4.7 Uji Normalitas kedua Capital Risk – ROE... 36

Tabel 4.8 Model Summary Interest Rate Risk – ROE... 37

Tabel 4.9 ANOVA Interest Rate Risk – ROE... 37

Tabel 4.10 Coefficients Interest Rate Risk – ROE... 37

Tabel 4.11 Model Summary Credit Risk – ROE... 38

Tabel 4.12 ANOVA Credit Risk – ROE...39

Tabel 4.13 CoefficientsCapital Risk – ROE... 39

Tabel 4.14 Model Summary Capital Risk – ROE... 40

Tabel 4.15 ANOVA Capital Risk – ROE... 40

(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Perhitungan Interest Rate Risk, Credit Risk, Capital

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bank merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang memperlancar aliran lalu lintas pembayaran (Januarti, 2002). Fungsi ini merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena berkaitan dengan penyediaan dana sebagai investasi dan modal kerja bagi unit-unit bisnis dalam melaksanakan fungsi produksi.

Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering disebut juga lembaga kepercayaan sehingga bank merupakan segmen usaha yang kegiatanya banyak diatur oleh pemerintah untuk menjaga kesehatan bank (Watuadji, 2011).

(10)

2

al, 2012) bank mempunyai efek yang besar pada krisis ekonomi. Krisis ekonomi akan berpengaruh pada faktor sosial-ekonomi, selain itu efek pada perusahaan adalah ketidakpastian bisnis dan kebangkrutan.

Berdasarkan pengawasan Bank Indonesia pada tahun 1997, terdapat bank-bank yang yang memiliki keuangan dan perkembangan kinerjanya yang tidak sehat. Dalam rangka menyehatkan sistem perbankan nasional maka pemerintah memutuskan untuk melikuidasi 16 bank swasta nasional. Likuidasi yang dilakukan berakibat makin merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional dan menimbulkan terjadinya penarikan uang secara besar-besaran (rush) serta terjadinya krisis perbankan nasional karena peranan bank yang sangat penting tersebut, bank harus melakukan kegiatan usahanya secara tepat dan efisien. Namun bank menghadapi berbagai risiko dalam menjalankan kegiatan usahanya. Risiko dalam konteks bisnis tidak selalu mewakili hal buruk. Risiko dapat menjadi peluang bagi mereka yang mampu mengelolanya dengan baik (Saputra, 2010).

Risiko didefinisikan sebagai subjek yang menyebabkan kerugian yang aktual dan langsung ke organisasi melalui penurunan aliran pendapatan dan

capital loss (Fathi et al., 2012). Menurut Idroes dan Sugiarto (2006), risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Risiko dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola dengan semestinya. Sebaliknya risiko yang dikelola dengan baik, akan memberikan peluang untuk memperoleh suatu keuntungan yang lebih besar.

(11)

3

permodalan dan risiko pasar), risiko operasional (risiko SDM, risiko produktivitas, risiko inovasi, risiko system dan risiko proses), risiko strategis (risiko bisnis, risiko leverage operasi dan risiko transaksi strategis) dan risiko eksternalitas (risiko lingkungan, risiko reputasi, dan risiko hukum).

Idroes dan Sugiarto (2006) mengatakan bahwa risiko berpengaruh terhadap pemegang saham secara langsung. Dampak dari pengelolaan risiko yang buruk antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kerugian investasi, paling parah menyebabkan kebangkrutan perusahaan yang menyebabkan hilangnya semua modal yang disetor

2. Penurunan investasi yang akan memberikan pengaruh terhadap penurunan harga dan/atau penurunan keuntungan.

3. Hilangnya peluang untuk memperoleh dividen yang seharusnya diterima sebagai akibat dari turunnya keuntungan perusahaan

4. Kewajiban pemegang saham karena harus bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.

Oleh karena itu, bank harus menilai berbagai jenis risiko yang mungkin terjadi dan mengembangkan manajemen risiko secara efektif untuk mengurangi efek negatif dari risiko. Menurut Tafri et al., (2009), cara mengukur efektivitas manajemen risiko suatu bank adalah dengan mengukur profitabilitas bank tersebut. Menurut Kuswadi (2005) profitabilitas bank dapat diukur melalui rasio profitabilitas yang meliputi net profit margin (NPM), gross profit margin, Return on investment (ROI), return on Asset (ROA) dan return on equity (ROE).

(12)

4

pajak. Net profit margin membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh dalam memperoleh laba secara keseluruhan dimana semakin besar ROA, maka semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dalam menggunakan asset, sedangkan Return on equity

(ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi para pemegang saham. ROE dianggap sebagai representasi dari kekayaan pemegang saham atau nilai perusahaan (Rinati, 2012).

Pengukuran ROE pada perbankan dengan menggunakan model Du Pont menguraikan efektifitas ROE berdasarkan operating efficiency (diukur dengan

profit margin), asset-use efficiency (diukur dengan asset turnover) dan financial leverage (diukur dengan equity multiplier). Pada penelitian yang dilakukan oleh Sensarma dan Jayadev (2009) operating efficiency dan asset-use efficiency dapat dinyatakan dalam Return on Assets (ROA) yang dapat diuraikan lebih lanjut dengan 3 elemen, yaitu net interest margin (NETIM), non interest margin

(NONIM) dan provision to total assets (PROV).

(13)

5

NETIM menunjukkan kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan operasionalnya dari dana yang ditempatkan dalam bentuk pinjaman (kredit). Net interest margin dapat dijadikan indikator dalam mengukur interest rate risk. Interest rate risk merupakan risiko penurunan pendapatan suku bunga bank karena perubahan suku bunga. Semakin tinggi NETIM menunjukkan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit (Mahardian, 2008) dan semakin besar keuntungan yang diterima oleh pemegang saham. Namun bila NETIM bank semakin kecil, maka bank tersebut tidak efektif dalam menggunakan assetnya dalam mendapatkan pendapatan.

Provision to total assets menunjukan usaha bank dalam memitigasi credit risk. Provision merupakan cadangan dari kerugian kredit (Kuncoro dan Suhardjono, 2012). Semakin tinggi provision to total assets, akan mengurangi keuntungan bank, namun mengurangi risiko kegagalan mendapatkan bunga atau jumlah pokok dari kredit yang diberikan. Credit risk muncul ketika bank memberikan komitmen atau jaminan atas nama pelanggan dalam memberikan kredit.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Fathi et al (2012), membuktikan bahwa interest rate risk, natural hedging dan capital risk mempunyai korelasi yang signifikan terhadap ROE, sedangkan credit risk tidak adan korelasi yang signifikan terhadap ROE. Namun, pada penelitian yang dilakukan oleh Tafri et al (2009) membuktikan bahwa credit risk dan interest rate risk mempunyai pengaruh terhadap ROE.

(14)

6

dengan ROE. Peneliti melakukan penelitian pada perusahaan sektor perbankan karena perbankan mempunyai efek yang sangat besar terhadap keadaan ekonomi di suatu negara. Bank yang diambil merupakan bank swasta nasional karena pada tahun 1997 terjadi likuidasi 16 bank swasta sehingga mengakibatkan rush secara besar-besaran. Efek dari terjadinya rush adalah ketidakpercayaan publik terhadap perbankan Indonesia, sehingga terjadi krisis perbankan nasional. Maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Risiko Keuangan

terhadap ROE (Studi pada Sektor Perbankan Swasta Nasional) tahun 2009-2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas mengenai hubungan antara interest rate risk, credit risk dan capital risk terhadap ROE, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dianalisis adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh antara Interest Rate Risk terhadap Return on equity (ROE)?

(15)

7

1. Menguji dan menganalisis pengaruh antara Interest rate risk terhadap return on equity

Peneliti berharap informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya adalah:

1. Bagi perbankan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai dasar pertimbangan dan masukan perbankan dalam mengelola risiko, khususnya dalam mengelola interest rate risk, credit risk dan capital risk

dalam meningkatkan laba perusahaan dilihat dari pemegang saham.

2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi terhadap pengembangan manajemen khususnya di bidang manajemen risiko, khususnya dalam pengembangan manajemen risiko terkait yaitu interest rate risk, credit risk dan capital risk.

3. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan informasi kepada investor dan calon investor dalam hal pengambilan keputusan investasi dengan mempertimbangkan faktor-faktor

(16)

45

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Interest Rate Risk berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel ROE. Artinya, apabila terjadi nilai Interest Rate Risk menurun,

maka nilai ROE mengalami penurunan

2. Variabel Credit Risk berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

ROE. Artinya, apabila terjadi nilai Credit Risk menurun, maka nilai ROE

mengalami penurunan

3. Variabel Capital Risk berengaruh secara signifikan terhadap variabel ROE.

Artinya, apabila terjadi nilai capital risk yang menurun, maka nilai ROE

mengalami penurunan.

5.2 Saran

1. Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, perbankan harus lebih

memperhatikan risiko-risiko yang dihadapi perusahaan, khususnya interest

rate risk, credit risk, dan capital risk karena terbukti mempunyai pengaruh

ke profitabilitas perusahaan, yaitu return on equity. Risiko yang dihadapi

(17)

46

disebabkan karena risiko yang dikelola dengan baik akan menghasilkan

tambahan profitabilitas perbankan.

2. Hasil menunjukan kecilnya pengaruh masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen, masih banyak faktor-faktor lain yang tidak

dimasukan ke dalam model regresi seperti risiko nonfinansial. Diharapkan

pada penelitian selanjutnya, dilakukan penelitian-penelitian yang

mencakup lebih banyak variabel.

3. Sampel pada penelitian ini relatif kecil yaitu sebesar 23 bank swasta

nasional. pada penelitian mendatang diharapkan dilakukan penelitian

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Animah., Sasanti E.E., dan Krina N. (2009). Pengaruh Profit Margin, Inestmen Turnover dan Equity Multiplier terhadap Return on Equity. Jurnal Telaah dan Riset Akuntansi. Vol 2 No. 2 Juli 2009.

Berrios M.R. (2013) The Relationship Between Bank Credit Risk and Profitability and Liquidity. The International Journal of Business and Finance Reasearch Vol 7 No. 3.

Boahene S.H., Dasah J., Agyei S.K (2012) Credit Risk and Profitability of Selected Banks in Ghana. Research Journal of Finance and Accounting Vol 3 No 7.

Fathi, S., Zarei, F., dan Esfahani, S.S. (2012). Studying the Role of Financial Management on Return on Equity. International Journal of Business and Management. Vol 7, No. 9; May 2012.

Hosna A., Manzura B., Juanjuan S., (2009. Credit Risk Management and Profitability in Commercial Bank in Sweden. Master of Science in Accounting. No 2009:36

Idroes F.N. dan Sugiarto (2006). Manajemen Risiko Perbankan dalam konteks Kesepakatan Basel dan Peraturan Bank Indonesia. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.

Kasmir (2004). Manajemen Perbankan. Rajawali Pers. Jakarta.

Kuncoro, M., Suhardjono (2012). Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta

Mahardian, P. (2008). Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan yang Tercatat di BEJ Periode Juni 2002 – Juni 2007). Tesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.

Sensarma R., Jayadev. M., (2009). Are Bank Stock Sensitive to Risk Management?. Journal of Risk Finance. Vol 10 No. 1. Hal 7-22

Siddiqui S.A., Ahad T., Afzal F., Asif M., dan Ateeq M. (2012) Credit Risk and the Performance of Nigerian Banks. Interdisciplinary Journal of Contemporary Reasearch in Business Vol 4 No 7.

Suliyanto (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta

(19)

Tafri F.H., Hamid Z., Meera A.K.M., dan Omar M.A. (2009). The Impact of Financial Risks on Profitability of Malaysian Commercial Banks: 1996-2005. World Academy Science, Engineering and Technology 30.

Watuadji A.M., (2007). Analisis Variabel-variabel yang mempengaruhi Capital Adequacy Ratio (CAR) pada perusahaan Perbankan yang Go Public di BEJ. Fakultas Ekonomi.

Universitas Diponegoro Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan yuridis-manajerial merupakan pendekatan utama dalam penelitian ini, karena yang menjadi pusat penelitian utama pada penelitian ini ialah kebijakan dalam

Untuk memunculkan fitrah belajar pada anak-anak, hendaklah orang tua memiliki kedekatan baik secara fisik maupun psikis ketika anak-anak belajar bersama orang tua selain itu

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap niat menggunakan dan manfaat bersih pada para dosen di

GBSSI mutants in maize, pea and potato contain no amylose in spite of the fact that other isoforms of starch synthase are associ- ated with the starch granule in all three

Hasil Sablon Karya Ketiga Panel Pertama, Warna Kedua,.. Abu-

Para analis dan investor di pasar saham Indonesia akan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai model yang tepat dari Value at Risk untuk mengukur salah satu risiko pasar

Analisis ini, konsisten dengan temuan penelitian FCC (federal communication communities) sendiri. Penelitian jurnal internasional yang selanjutnya adalah Aturan Konten

Setelah dilakukan proses pembuatan biodiesel dari bahan baku pecel lele, maka dilakukan hal yang sama terhadap kedua bahan baku pembanding dengan konversi maksimum yang didapat