• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETIDAKEFEKTIFAN HUKUM PIDANA DALAM MENGATASI OKUPASI ILEGAL DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR abstrak. cover

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KETIDAKEFEKTIFAN HUKUM PIDANA DALAM MENGATASI OKUPASI ILEGAL DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR abstrak. cover"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

KETIDAKEFEKTIFAN HUKUM PIDANA

DALAM MENGATASI OKUPASI ILEGAL

DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Hukum

Minat Utama: Hukum Pidana Ekonomi

OLEH:

AGUNG FERDIANSYAH

NIM: S331308001

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

ii KETIDAKEFEKTIFAN HUKUM PIDANA DALAM MENGATASI OKUPASI

ILEGAL DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

DISUSUN OLEH :

AGUNG FERDIANSYAH NIM : S331308001

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

1.Pembimbing Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.

NIP. 19570203 1985032 001

2.Co Pembimbing Ismunarno. S.H., M.H.

NIP. 19660428 199003 1 003

Mengetahui,

Kepala Program Studi Magister I lmu Hukum

(3)

commit to user

iii KETIDAKEFEKTIFAN HUKUM PIDANA DALAM MENGATASI OKUPASI

ILEGAL DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

DISUSUN OLEH :

AGUNG FERDIANSYAH NIM : S331308001

Telah Disetujui Oleh Tim Penguji:

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

1. Ketua Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum. ... ... NIP. 19641201 200501 1 001.

2. Sekretaris Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum. ... ... NIP. 19601107 198601 1 001

3. Anggota Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum. ... ... NIP. 19570203 198503 2 001

4. Anggota Ismunarno. S.H., M.H.. ... ...

NIP. 19660428 199003 1 003

Menyetujui,

Direktur Program Pasca Sarjana, Kepala Program Studi Magister

Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum.

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

N a m a : AGUNG FERDIANSYAH

N I M : S331308001

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul

“KETIDAKEFEKTIFAN HUKUM PIDANA DALAM MENGATASI OKUPASI

ILEGAL DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR” adalah betul karya saya

sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tesis diberi tanda Citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti bahwa saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keasliannya, saya memperbolehkan tesis ini di-upload dalam website Program Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juli 2015 Yang membuat pernyataan,

AGUNG FERDIANSYAH

(5)

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahi rabbil „alamin penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang telah diberikan kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan laporan berwujud tesis dengan judul, ”KETIDAKEFEKTIFAN

HUKUM PIDANA DALAM MENGATASI OKUPASI ILEGAL DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR”.

Tujuan penyusunan tesis ini, salah satunya adalah untuk memenuhi salah satu syarat ujian sidang Magister Ilmu Hukum, di Program Pascasarjana, Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selain itu, penulisan Tesis ini bertujuan Untuk mengetahui penalaahan dan pengkajian terhadap faktor yang menyebabkan penegakan hukum pidana belum berfungsi secara efektif dalam mengatasi okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar dan untuk menganalisa langkah yang dilakukan dalam upaya memaksimalkan penanggulangan okupasi illegal di kawasan TWA Gunung Pancar.

Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak/ibu/saudara, yang telah memberikan bimbingan dan dorongan moril serta bantuan dalam penyusunan dan penyelesaian tesis ini, khususnya :

1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia c.q Kepala Pusat

Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi pada Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Supanto, SH., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum., Kepala Program Studi Magister Ilmu Hukum program

Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H, M.Hum., selaku Pembimbing Tesis yang telah

memberikan waktu, tenaga, bimbingan dalam menyusun tesis ini.

(6)

commit to user

vi 8. Dr. M. Hudi Asrori S, S.H, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang seringkali memberi motivasi agar penyusunan tesis tepat waktu kepada penulis.

9. Segenap dosen pengajar dan staf sekretariat Program Studi Pascasarjana Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta, khususnya staf sekretariatan magister/S-2 (Mba Leli dan Mas Rino), yang telah memberi wawasan pengetahuannya dan membantu untuk kelancaran proses perkuliahan.

10. Dr. Ir. Sylvana Ratina, M.Si, selaku Kepala dan rekan-rekan sejawat di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, yang selalu mendukung dan memberikan perizinan untuk melakukan penelitian di lingkup kerja Balai Besar KSDA Jawa Barat. 11. Dr. Ir. Joko Prihatno, M.M., Mantan Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat periode

tahun 2012-2014, yang telah mendukung dan memberikan izin untuk mengikuti tugas belajar dari Kementerian Kehutanan Cq. Pusdiklat Kehutanan di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

12. Ir. Sri Hendrati R.P, Selaku Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor, yang telah memberikan kemudahan dalam memperoleh data yang diperlukan penulis.

13. Kepala Bidang Pengelolaan Pendidikan (Bpk. Ir. Slamet Wahyudi) dan Kepala Sub Bidang Pendidikan Lanjutan (Bpk. Iwan) Pusdiklat Kehutanan Bogor beserta stafnya (Pak Asep, Ibu Nia, Ibu Sri Parwati, Ibu Lilis dan Ibu Endang) yang telah memberikan motivasi, arahan dan bimbingannya serta membantu dalam kelancaran administrasi perkuliahan dan pembiayaan selama studi penulis.

14. M. Ari Wibawanto, S.Hut.,M.Sc., selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bogor, yang telah mendukung dan membantu penulis dari awal perkuliahan hingga penyusunan tesis ini selesai.

15. Didik Sujianto, S.H., M.H., Alumnus Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2013

dan staf pada Seksi Perlindungan Balai Besar KSDA Jawa Barat, yang selalu membantu dengan memberikan ilmu-ilmunya dari awal perkuliahan hingga penyusunan tesis ini selesai serta berbagi pengalaman perkuliahan kepada penulis.

16. Ir. TB. Unu Nitibaskara M.M., dan Nana Mulyana, S.H., M.Hum., yang telah bersedia

menjadi narasumber dalam tesis yang penulis teliti.

17. Dedi Sunardi dan Kosim, selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Balai Besar KSDA Jawa Barat, yang telah membantu berbagi informasi kepada penulis.

18. Rekan-rekan di Resort Konservasi Wilayah VIII Bogor (Maman, S.Hut., Nano Winarno,

(7)

commit to user

vii Supriyanto dan Endang Karyana) dan Judin (Mitra Pamhut di TWA Gunung Pancar), yang telah sabar membantu dan mendukung penulis untuk memperoleh data-data primer di lapangan.

19. Rekan-rekan sejawat di kantor Seksi Konservasi Wilayah II Bogor (Andri Irianto, Sahat July Tirta Dewi, Gel gel, Ukar Sukarso, Ajeng Lembanasari, dan Isep Mukti) yang telah membantu mencari data sekunder dan dukungan moralnya hingga tesis ini tersusun. 20. Untuk Ibuku Liesniaty, Mertuaku (Noorjannah dan Ahmad Sobri), dan adik-adik

sekandungku (Andri Sulistio dan keluarga, Angga Sugiarta dan keluarga, dan Yuliana Susanti beserta keluarganya), yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan serta motivasi moral kepada penulis.

21. Kepada istri tercinta Lelyana, anak-anak tersayangku M. Alfaris Rivansyah dan Alsyalia Maghfiranisyah, yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi ini dengan tepat waktu.

22. Rekan-rekan sesama rimbawan di Fak. Hukum Universitas Sebelas Maret, Bambang Mulyawan, Henry Manalu, Yogyanto Daru Sasongko, RM. Agus Setya Basuki, dan Edi Warsito, serta rekan-rekan angkatan tahun 2013, khususnya kelas Pidana Ekonomi (Ary Jatmoko, Muhandas, Ismaya Salindri, Ferry K. Marleana, Hardoyo, Tommy Nainggolan, dan Jonathan Santosa). Terima kasih atas segala kerjasama dan kebersamaan kita selama ini.

23. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama menyusun

tesis ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya.

Penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi lebih sempurnanya tulisan ini.

Semoga tesis ini dapat bermanfaat khususnya bagi pribadi penulis dan instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, praktisi serta siapapun yang berminat untuk memperluas wawasannya di bidang ilmu hukum.

Surakarta, Juli 2015 Penulis,

(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah... 21

C. Tujuan Penelitian... 22

D. Manfaat Penelitian... 22

BAB II LANDASAN/KAJIAN TEORI... 23

A. Tinjauan Pengertian Pidana, Tindak Pidana, Pemidanaan, Hukum Pidana dan Penegakan Hukum... 23

B. Tinjauan Umum Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan... 34

C. Tinjauan Umum Tentang Okupasi Ilegal... 37

D. Kerugian Ekonomi Akibat Dari Kegiatan Okupasi Ilegal... 41

E. Teori Efektivitas Hukum dan Teori Pencegahan Penanggulangan Kejahatan... 47

F. Penelitian yang Relevan... 62

G. Kerangka Berpikir... 63

BAB III METODE PENELITIAN... 67

A. Jenis, Bentuk, Sifat dan Pendekatan Penelitian... 67

B. Lokasi Penelitian... 70

(9)

commit to user

ix

D. Teknik Pengumpulan Data... 71

E. Teknik Analisis Data... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 76

A. Hasil Penelitian... 76

1. Penegakan Hukum Pidana Belum Berfungsi Secara Efektif dalam Mengatasi Okupasi Ilegal di TWA Gunung Pancar... 76

a. Deskripsi Kawasan Konservasi Taman Wisata Alam Gunung Pancar... 76

1) Legal Status, Luas dan Letak... 76

2) Topografi... 79

3) Iklim dan Tipe Ekosistem... 80

4) Tanah dan Geologi... 80

5) Potensi Biotik Kawasan... 81

6) Hidroorologi... 83

7) Potensi Wisata... 85

8) Prasarana dan Sarana... 85

9) Aksesbilitas... 87

10)Sejarah Singkat Pengukuhan Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Pancar... 88

b. Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sekitar Hutan Taman Wisata Alam Gunung Pancar... 91

1) Desa Karang Tengah... 91

2) Desa Bojong Koneng... 92

c. Organisasi Pengelola Kawasan Konservasi dan Lingkup Wilayah Kerja... 93

1) Organisasi Pengelola Kawasan Konservasi... 93

2) Lingkup Wilayah Kerja Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat... 100

3) Permasalahan Kawasan Konservasi Lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat... 111

d. Penyebab Penegakan Hukum Pidana Belum Berfungsi Secara Efektif dalam Mengatasi Okupasi Ilegal di TWA Gunung Pancar ... 117

1) Pendudukan Kawasan Hutan... 118

2) Tanah Enclave... 124

3) Tanah Masuk... 126

4) Perambahan dan atau Mengerjakan Kawasan Tanpa Izin... 129

2. Langkah Dalam Upaya Penanggulangan Okupasi Illegal di TWA Gunung Pancar yang Telah Dilakukan... 133

B. Pembahasan... 141

(10)

commit to user

x

a. Substansi/Perundang-Undangan... 143

1) Terdapat Perbedaan Cara Penanganan Perbuatan Pidana Kehutanan... 144

2) Terdapat Kesenjangan, Ketidakpastian Aturan dan Penegakan Tindak Pidana Kehutanan... 158

b. Penegak Hukum... 169

1) Profesionalitas dan Kredibilitas Aparat Penegak Hukum... 171

2) Integritas Moral dan Faktor Ekonomi Aparat Penegak Hukum... 176

3) Kuantitas dan Kualitas Aparat Penegak Hukum... 177

4) Koordinasi Antar Instansi Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah Daerah.... 182

c. Sarana atau Fasilitas Pendukung... 184

1) Peralatan dan Perlengkapan Pendukung Pengamanan Hutan... 184

2) Dukungan Dana Operasional... 188

3) Peta Kerja dan Pal Batas Kawasan... 189

4) Legal Status Kawasan TWA Gunung Pancar ... 191

d. Masyarakat... 194

1) Perubahan Kebijakan Pengelolaan Kawasan... 197

2) Konflik Status Kepemilikan Lahan Akibat ada Enclave dan Tanah Masuk... 201

3) Kepatuhan, Kepedulian dan Partisipasi Masyarakat... 203

e. Budaya... 210

1) Karakteristik Masyarakat... 211

2) Prilaku Masyarakat... 214

2. Langkah-Langkah Yang Seharusnya Dilakukan Dalam Upaya Memaksimalkan Penanggulangan Okupasi Ilegal di Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar.... 217

a. Upaya Penal/Represif/Penerapam Hukum Pidana... 218

1) Koordinasi, Konsolidasi dan Konsultasi... 221

2) Sosialisasi... 222

3) Pengumpulan Bahan dan Keterangan... 222

4) Penindakan Represif... 222

5) Pengawasan dan Penjagaan... 223

6) Rehabilitasi dan Restorasi Kawasan Hutan... 223

b. Upaya Non Penal/Preventif... 227

1) Substansi/Perundang-Undangan... 230

2) Penegak Hukum... 239

3) Sarana atau Fasilitas Pendukung... 249

4) Masyarakat... 253

(11)

commit to user

xi

c. Mempengaruhi Pandangan Masyarakat Mengenai Kejahatan dan Pemidanaan

Lewat Mass Media... 267

BAB V PENUTUP... 269

A. Simpulan... 269

B. Implikasi... 273

C. Saran... 274

DAFTAR PUSTAKA... 279

(12)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Matriks Valuasi Kerugian Langsung Akibat Tindakan Kejahatan Kehutanan.. 42

Tabel 2 : Matriks Valuasi Kerugian Tidak Langsung Akibat Tindakan Kejahatan

Tabel 8 : Kawasan Konservasi di Balai Besar KSDA Jawa Barat sampai dengan Tahun

2014... 101

Tabel 9 : Legal Status Kawasan Hutan Konservasi di BBKSDA Jawa

Barat... 103

Tabel 10 : Progres Pengukuhan Kawasan Konservasi BBKSDA Jawa

Barat... 107

Tabel 11 : Kelengkapan Dokumen Kawasan Konservasi BBKSDA Jawa

Barat... 109

Tabel 12 : Permasalahan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam di

Kabupaten Bogor ... 113

Tabel 13 : Daftar Tumpang Tindih Kawasan Pada Balai Besar KSDA Jawa Barat... 114

Tabel 14 : Daftar Lokasi Perambahan Kawasan Konservasi Lingkup BBKSDA Jawa

Barat ... 115 Tabel 15 : Identifikasi Okupasi Ilegal di TWA Gunung Pancar Berupa Terbitnya

Kepemilikan Sertifikat dan Perluasan Enclave ... 119

Tabel 16 : Pendudukan Kawasan Ilegal Berupa Bangunan di TWA Gunung Pancar

(13)

commit to user

xiii

Tabel 19 : Penanganan Kasus Tindak Pidana Kehutanan Balai Besar KSDA Jawa Barat

2012-2014 ... 178 Tabel 20 : Personil Polhut Resor Konservasi Wilayah VIII Bogor... 179 Tabel 21 : Jumlah Sarana Pengamanan Hutan pada Balai Besar KSDA Jawa Barat

Tahun 2009 s/d 2013... 184 Tabel 22 : Penerapan Kebijakan Kriminal dalam Pola Kebijakan Balai Besar KSDA

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 : Skema Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan Hofnagels... 61

Bagan 2 : Kerangka Berpikir... 66

Bagan 3 : Skema Interaktif Model... 75

Bagan 4 : Struktur Organisasi Kementerian Kehutanan cq. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam... 94

Bagan 5 : Struktur Organisasi Balai Besar KSDA Jawa Barat... 98

Bagan 6 : Struktur Organisasi Tingkat Bidang KSDA Wilayah I Bogor... 99

(15)

commit to user

xv

DAFTAR PETA

Peta 1 : Peta Kerja TWA Gunung Pancar... 77

Peta 2 : Penunjukan Kawasan Kelompok Hutan Gunung Hambalang... 89

Peta 3 : Tata Batas Fungsi Kawasan TWA Gunung Pancar... 90

Peta 4 : Pendudukan Kawasan Berupa Bangunan di TWA Gunung Pancar... 121

Peta 5 : Peta Tukar Menukar Kehutanan di Komplek Gunung Hambalang... 127

Peta 6 : Perambahan Kawasan Hutan di TWA Gunung Pancar... 131

Peta 7 : Pembuatan Jalan di Dalam Kawasan TWA Gunung Pancar... 132

Peta 8 : Peta Tempat Kejadian Perkara Tersangka Suratman di TWA Gunung Pancar... 140

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) No.SI.1667/BBKSDA.JABAR-2/2014 tanggal 27 Nopember 2014 an. Agung Ferdiansyah.

(17)

commit to user

xvii DAFTAR SINGKATAN

Bappenas = Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional BA = Berita Acara

BATB = Berita Acara Tata Batas

BATMT = Berita Acara Tukar Menukar Tanah BUMN = Badan Usaha Milik Negara

BBKSDA = Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam BPKH = Balai Pemantapan Kawasan Hutan

IPPA = Izin Pengusahaan Pariwisata Alam Jabar = Jawa Barat

(18)

commit to user

xviii MPA = Masyarakat Peduli Api

mm = Milimeter

NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia OKB = Orang Kaya Baru

Polhut = Polisi Kehutanan

Polri = Kepolisian Republik Indonesia Pemda = Pemerintah Daerah

Perpres = Peraturan Presiden

PPNS = Penyidik Pegawa Negeri Sipil PBB = Perserikatan Bangsa-Bangsa PHK = Putus Hubungan Kerja

PHKA = Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHPA = Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam PN = Pengadilan Negeri

RPJMN = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RTRW = Rencana Tata Ruang Wilayah

SDM = Sumber Daya Manusia SM = Suaka Margasatwa Sprindik = Surat Perintah Penyidikan

SPDP = Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan SK = Surat Keputusan

(19)

commit to user

xix ABSTRAK

Agung Ferdiansyah. S.331308001. 2015. “Ketidakefektifan Hukum Pidana Dalam Mengatasi Okupasi Ilegal di Taman Wisata Alam Gunung Pancar”.

Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa atau mendiagnosa faktor penyebab penegakan hukum pidana belum berfungsi secara efektif dalam mengatasi okupasi ilegal di TWA Gunung Pancar dan untuk mengetahui langkah yang seharusnya dilakukan dalam upaya memaksimalkan penanggulangan okupasi illegal di kawasan TWA Gunung Pancar.

Penelitian ini termasuk penelitian non-doktrinal, dengan sifat penelitian deskriptif dalam bentuk penelitian diagnostik dan preskriptif yang mendasarkan pada konsep hukum yang ke-5 yaitu hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik para prilaku sosial sebagai tampak dalam interaksi antar mereka. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan guna memperoleh data sekunder dan data primer. Analisis data menggunakan metode kualitatif.

Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penegakan hukum pidana belum berfungsi secara efektif dalam mengatasi okupasi ilegal di Taman Wisata Alam Gunung Pancar karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor Substansi/Perundang-undangan yang menimbulkan multitafsir dan ketidakpastian ketentuan pidana akibat adanya perubahan perundang-undangan terhadap rumusan tindak pidana dari bentuk-bentuk okupasi ilegal; faktor Penegak Hukum yang masih rendah dalam profesionalitas, kredibilitas, integritas moral dan faktor ekonomi; faktor Sarana atau Fasilitas Pendukung yang belum melengkapi terutama ketidakjelasan batas-batas kawasaan; faktor Masyarakat yang masih belum memiliki kesadaran hukum dalam menjaga dan melindungi kawasan hutan; dan faktor Budaya yang tidak mencerminkan kearifan lokal dan norma hukum. Sehingga langkah yang seharusnya dilakukan dalam upaya memaksimalkan penanggulangan okupasi ilegal di kawasan Taman Wisata Alam Gunung Pancar, melalui : 1) Upaya penal/represif/penerapan hukum pidana

(criminal law application), dengan melakukan tahapan Koordinasi, Sosialisasi, Pengumpulan

Bahan dan Keterangan, Penindakan Represif, Pengawasan dan Penjagaan, serta Rehabilitasi

dan Restorasi Kawasan Hutan; 2) Upaya non penal/preventif (Prevention without punish) dengan melakukan perubahan dan menghapus faktor-faktor penyebab timbunya kegiatan okupasi ilegal; dan 3) Upaya mempengaruhi pandangan masyarakat mengenai kejahatan dan pemidanaan lewat mass media berupa media cetak; sosial media (internet/online); dan media elektronik.

Kebijakan penanggulangan tindak pidana dari bentuk-bentuk okupasi ilegal harus dilakukan secara koloboratif dan integral yang meliputi antara kebijakan penal dan non penal. Sehingga disarankan lakukan revisi peraturan perundang-undangan serta langkah hukum berkenaan dicabutnya dan tidak berlakunya beberapa rumusan pasal, pembenahan aparatur penegak hukum sehingga memiliki jiwa profesional, kredibilitas dan integritas moral, yang didukung penyediaan sarana prasarana dan fasilitas pendukung dengan prioritas utama melakukan penataan batas kawasan agar adanya kepastian hukum, senantiasa sosialisasi dan penyuluhan hukum secara intensif-berkesinambungan baik terhadap aparatur penegak hukum maupun masyarakat, sehingga timbul budaya yang sadar hukum untuk partisipasi dan peduli terhadap eksistensi kawasan hutan.

(20)

commit to user

xx ABSTRACT

Agung Ferdiansyah. S.331308001. 2015. “Ineffectiveness of Criminal Law to Cope with Illegal Occupation at Mount Pancar Nature Tourist Park”

Thesis: The Graduate Program in Law Science, Sebelas Maret University, Surakarta

The objectives of this research are to analyze and diagnose the causal factors why the criminal law enforcement has not been effective to cope with the illegal occupation at Mount Pancar Nature Tourist Park and to investigate what measures shall be done in an effort of maximizing the countermeasure of illegal occupation at Mount Pancar Nature Tourist Park.

This research used the non-doctrinal descriptive diagnostic and preskriptive method with the fifth law concept in which law is defined as the manifestation of symbolic meanings of social behaviors as shown in their interactions. The data of research were gathered through the library research and field study so as to collect the secondary and primary data. The data of research were analyzed by using the qualitative method.

The result of research shows that the causal factors why the criminal law enforcement has not been performed effectively to cope with the illegal occupation at Mount Pancar Nature Tourist Park include the following five factors: (1) legislation, which induces multiple interpretations and uncertainty of criminal provisions due to the changes in legislation on the criminal formulation of illegal occupation forms; (2) law enforcement

officers, who have low professionalisms, credibility, moral integrity, and economic factor.

(3) supporting facility, which has not been complementary particularly unclear area

boundary markers; (4) community, which has not owned legal awareness to maintain and

protect forest area; and (5) culture, which, does not reflect local wisdom and legal norms, and therefore the measures done in an effort of maximizing the countermeasure of illegal occupation at Mount Pancar Nature Tourist Park shall include the following: (1) penal effort/repression/criminal law application by having the stages of coordination, socialization, collection of materials and particulars, repressive actions, supervision and preservation, and forest area rehabilitation, (2) non-penal effort/prevention without punishment by doing changes and removing the causal factors of the illegal occupation activities; and (3) effort of affecting the public perception on crimes and criminalization through mass media such as printed media, social media (internet/online), and electronic media.

The illegal occupation crime prevention shall be done through the application of penal and non-penal policies collaboratively and integrally. Therefore, it is suggested that the laws and regulations including legal measures on the revocation and annulment of several formulations of their articles be revised, the legal apparatuses be exposed to revamping so that they bear professional spirit, credibility, and moral integrity, which is supported with supporting facilities and infrastructures with the main priority of managing the area boundary markers for legal certainty, and legal socialization and extension to legal enforcement officers and community be done intensively and sustainably so as to induce their legal awareness, participation, and concern on the existence of forest area.

Keywords: Penal facility and non-penal facility, illegal occupation, Mount Pancar Nature

(21)

commit to user

xxi TESIS INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA :

ALMARHUM AYAHANDA TERCINTA (ATANG SUTISNA BIN SUEB) YANG SELALU BEKERJA KERAS DEMI HARKAT DAN MARTABAT KELUARGA SERTA MENGAJARKANKU UNTUK SELALU SHOLAT, SABAR, IKHTIAR DAN BERSYUKUR SUJUD KEPADA ALLAH SWT.

(22)

commit to user

xxii

MOTTO :

....da ja ga lah ka u e buat ke usaka di uka bu i sesudah Tuha e pe baiki ya. Ya g demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-o a g ya g be i a .

(QS. Al-A’ af ayat 7)

....Rasulullah “AW be sabda : tidaklah seo a g usli menanam tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia ataupun hewan, kecuali baginya de ga ta a a itu adalah sada ah .

Gambar

Tabel 22 : Penerapan Kebijakan Kriminal dalam Pola Kebijakan Balai Besar KSDA

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang dengan penuh kesabaran telah.. memberikan ilmu yang berguna dan bermanfaat bagi penulis serta

Halaman home mahasiswa adalah halaman yang menampilkan halaman home, profil fakultas, struktur organisasi, visi dan misi, logout, mahasiswa bisa melakukan entry

Upacara-upacara tradisi yang masih berkembang dalam masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa Tengah cukup banyak dan bervariasi, antara lain berhubungan dengan

Warga kampung naga percaya bahwa jika melakukan hal yang “pamali” maka akan ada hal buruk yang menimpa nya dan menggap hukum pamali itu mutlak , hal itu di tegaskan dengan perkataan

yang telah diteliti yaitu: hasil belajar siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran dan aktivitas guru dalam mengajar di kelas terhadap Metode Sosiodrama pada

Pembelajaran kooperatif adalah jenis kerja kelompok termasuk bentuk- bentuk kegiatan yang dibimbing dan diarahkan oleh Guru. Pembelajaran kooperatif mengutamakan

Sub Divisi Perencanaan & Anggaran Divisi SDM Divisi Pemasaran Perbankan Sub Divisi Klaim Marine/Aviation Divisi Teknologi Informasi Sub Divisi Hubungan Kerja

Berbeda dengan klaim rawat inap atau rawat jalan yang mendapat pembayaran dari tarif INACBG, untuk pengajuan klaim obat kronis dibutuhkan beberapa dokumen