commit to user
PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA
SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V
KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Oleh:
BIMA DHARMA SAPUTRA
K5612015
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Mei 2016
commit to user
PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA
SE- KECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V
KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Bima Dharma Saputra
Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
POK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Alamat: Jl. Krajan II Bener Rt.03/02 Kec.Tengaran, Kab.Semarang, Jawa Tengah
Email: Bima5612015@gmail.com, No.HP.085727660185
ABSTRAK
Bima Dharma Saputra. “PENELUSURAN BAKAT OLAHRAGA
SEKECAMATAN BANJARSARI SISWA-SISWI SD NEGERI KELAS V
KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Tingkat potensi keberbakatan siswa-siswi SD Negeri se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta tahun pelajaran 2015/2016; (2) Bakat olahraga yang dimiliki oleh siswa-siswi SD Negeri se-Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa-Siswi SD Negeri Kelas V SeKecamatan Banjarsari Kota Surakarta untuk Tahun Pelajaran 2015/2016 sebanyak
52 SD Negeri. Sampel yang dipilih sebanyak 13 SD Negeri yaitu : SD Negeri Punggawan, SD Negeri Banyuanyar II, SD Negeri Nayu Barat I, SD Negeri Kadipiro, SD Negeri Kestalan No.05, SD Negeri Ketelan No.12, SD Negeri Manahan, SD Negeri Mangkubumen Wetan 63, SD Negeri Sumber I, SD Negeri Sumber IV, SD Negeri Sumber V, SD Negeri Beskalan, SD Negeri Cemara Dua No.13 dengan teknik pengambilan sampel Purposive Quota Sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan tes dan pengukuran pemanduan bakat model Sport Search. Teknik analisis untuk mengolah, menganalisis, dan menilai hasil tes dengan menggunakan
software Sport Search dan modifikasi Sport Search.
commit to user
mamiliki kategori kurang potensi berjumlah 11 siswa dengan persentase 11,45% dan yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 4 siswa dengan presentase 4,16%, sedangkan untuk siswa putri yang mamiliki kategori kurang potensi berjumlah 5 siswa dengan persentase 14,28%, yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 2 siswa dengan persentase 5,21%, atletik nomor lompat tinggi pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 9 siswa dengan persentase 9,37% dan yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,16%, sedangkan untuk siswa putri yang mamiliki kategori kurang potensi berjumlah 6 siswa dengan persentase 17,14%, yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 2,85%, atletik nomor lari cepat pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 9 siswa dengan persentase 9,37%, yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 7 siswa dengan persentase 7,29%, dan yang memiliki kategori berpotensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,04 %, sedangkan untuk siswa putri yang mamiliki kategori kurang potensi berjumlah 7 dengan persentase 20,0%, atletik nomor lari jarak jauh pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,08%, yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 5 siswa dengan persentase 5,20%, tenis meja pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,08%, dan yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,16%, sedangkan untuk siswa putri yang mamiliki kategori cukup potensi berjumlah 1 dengan persentase 2,85%, senam gymnastic pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 4 siswa dengan persentase 4,16%, atletik nomor lompat jauh dan nomor lompat Jangkit pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,08% dan yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,08%, sedangkan untuk siswa putri yang mamiliki kategori kurang potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 2,85% dan yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 3 siswa dengan persentase 8,57%, bola voli pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,04% dan yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,08%, balap sepeda pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 2 siswa dengan persentase 2,08% dan yang memiliki kategori cukup potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,04%, trampolining pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,04%, sepak bola pada siswa putra yang memiliki kategori potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,04%, atletik jalan pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,04 %, sedangkan untuk siswa putri yang mamiliki kategori kurang potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 2,85%, selancar pada siswa putra yang memiliki kategori kurang potensi berjumlah 1 siswa dengan persentase 1,04%. Kedua, cabang olahraga atletik memiliki hasil yang paling dominan diantara cabang olahraga yang lain, setelah dilakukan tes keberbakatan Sport Search pada siswa-siswi kelas V SD Negeri Se-Kecamatan Banjarsari Tahun Pelajaran 2015/2016.
Kata kunci: Penelusuran Bakat Olahraga, Kelas V SD Negeri, Se-Kecamatan
commit to user
I. PENDAHULUAN
Olahraga merupakan bagian
hidup dan kebutuhan setiap manusia.
Selain untuk mendapatkan tubuh yang
sehat, olahraga bisa dijadikan sebagai
hobi atau kesenangan. Bahkan
olahraga bisa menjadi sumber mata
pencaharian bagi mereka yang terjun
secara profesianal. Pada masa
sekarang ini olahraga
sangat dirasakan manfaatnya bagi
kehidupan masyarakat.
Olahraga juga dijadikan
sebagai sarana untuk mempererat
hubungan antar berbagai negara
belahan dunia, terbukti bahwa adanya
pesta olahrga antar negara seperti Sea
Gemes, Asean Gemes, dan Olimpiade
serta masih banyak pesta olahraga
lainnya.
Dalam mewujudkan olahraga
yang berprestasi,sangatlah dibutuhkan
suatu kerja keras, berlatih secara
sistematis, pembinaan yang tepat,
bibit atlet yang berprestasi, organisasi
yang baik, pelatih yang berkualitas,
sarana prasarana yang memadai.
Selain disebutkan diatas, faktor yang
mempengaruhi olahraga prestasi
diantaranya adalah program latihan
yang menunjang dan potensi atau
keberbakatan yang dimiliki oleh atlet
itu sendiri. Komponen – komponen
tersebut merupakan kesatuan yang
saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan.
Sampai sekarang ini
pencapaian prestasi olahraga
khususnya di Indonesia belum
mencapai hasil maksimal dan masih
mengalami berbagai kendala salah
satunya yaitu sulitnya menemukan
bibit – bibit atlet yang berbakat
olahraga. Karena keberbakatan
mempunyai peranan yang sangat
penting dalam meraih prestasi. Dan
untuk mendapatkan bibit – bibit atlet
yang berbakat diantaranya melakukan
pembinaan olahraga sejak dini.
Usaha untuk meningkatkan
prestasi akan lebih mudah jika di
lakukan sejak dini, agar dalam
pemanduan bakat tersebut dapat
mengenali ciri – ciri keberbakatan
atau kemampuan anak sehingga
keberbakatan atau kemampuan
tersebut dapat dikembangkan secara
optimal sesuai dengan cabang
commit to user keberbakatannya. Pemanduan bakat
dapat dilakukan di klub – klub
olahraga maupun di sekolah – sekolah.
Karena selain klub, sekolah juga
merupakan tempat yang ideal dan
potensial bagi berseminya anak – anak
yang berbakat olahraga.
Dengan berkembangnya
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) disegala bidang termasuk
olahraga menuntut para Pembina dan
pelatih agar lebih cermat dan teliti
untuk mendapatkan bibit atlet yang
berbakat. Berkembangnya bidang
keolahragaan hendaknya para
pembina maupun pelatih harus
memiliki pemahaman dan
kemampuan yang tepat untuk
mendapatkan bibit atlet yang
berpotensi. Salah satu ilmu yang
berkembang dalam pemaduan bakat
olahraga adalah dengan menggunakan
metode Sport Search. M.Furqon H,
dan Sapta Kunta P.
(2008:75) menyatakan bahwa “Sport
Search adalah suatu model
pengidentifikasian bakat terdiri dari
10 butir tes yang bertujuan membantu
anak (yang berusia antara 11-15
tahun),untuk menemukan potensi
anak dalam berolahraga yang
disesuaikan dengan karakteristik dan potensi anak”.
Dikota – kota besar di
Indonesia sudah terdapat Sekolah
Dasar bahkan dipelosok – pelosok
desa pun sudah banyak terdapat
Sekolah Dasar Negeri. Namun dengan
banyaknya pilihan cabang olahraga
dan tanpa didasari kemampuan
bakatnya ,sering guru dan pelatih
hanya menyalurkan bakatnya sesuai
dengan lingkunganya saja. Di
Surakarta , terutama di Kecamatan
Banjarsari termasuk daerah yang
bertempat di sekitar olahragawan
sehingga banyak siswasiswi yang
berminat dan senang berolahraga.
Guru dan pelatih telah berusaha keras
untuk memberikan pembinaan dan
pelatihan ketrampilan dalam setiap
cabang-cabang olahraga kepada
siswa-siswi-siswa-siswinya baik di
jam-jam pelpelajaran maupun di luar
jam pelpelajaran. Pemerintah kota
Surakarta pun sangat membutuhkan
bibit – bibit atlet yang berkualitas dari
5 kecamatan di kota
Surakarta untuk dibina dan kecamatan
commit to user Yang mana pada pembinaan tersebut
diharapkan siswa-siswi-siswi yang
berminat dan berbakat olahraga,
setelah dibina dan dilatih agar
nantinya menjadi siswa-siswi yang
terampil dan berprestasi.
Berdasarkan kajian diatas
mengenai prestasi, banyak yang harus
dibenahi pada siswa-siswi Sekolah
Dasar se-Kecamatan Banjarsari.
Karena pada kenyataan yang ada,
meskipun guru maupun pelatih sudah
berusaha memberikan pembinaan dan
pelatihan ketrampilan tiap-tiap cabang
olahraga kepada siswasiswinya,
namun prestasi olahraga
disekolah-sekolah dasar negeri sekecamatan
Banjarsari masih kurang optimal.
Kegagalan sekolah tersebut dalam
setiap kejuaraan tingkat pelajar ,
merupakan bukti nyata sebagai akibat
dari belum terpenuhinya faktor –
faktor prestasi.
Kegagalan karena belum
terpenuhinya faktor-faktor prestasi
diantaranya yaitu belum tepatnya
penerapan keberbakatan olahraga
yang siswa-siswi miliki terhadap
cabang olahraga yang ditekuni
siswasiswi. Mungkin karena dorongan
orang tua yang memaksa anak untuk
fokus terhadap salah satu cabang
olahraga, tetapi cabang olahraga yang
dipaksakan tidak sesuai dengan bakat
dan minat anak tersebut. Yang
mempengaruhi pencapaian prestasi
olahraga. Karena biasanya dalam
berolahraga mereka harus berbagi
lapangan dengan sekolah yang
lain,dalam pemilihan ekstrakulikuler
sesuai bakat minatnya masih dominan
(minat) karena hanya terpengaruh
temanya . Sehingga mereka kurang
optimal dalam berolahraga.
Fenomena tersebut sangat
disesalkan jika harus berlanjut. Salah
satu solusi yang dapat dilakukan
adalah melakukan tes pemanduan
bakat olahraga. Agar bakat siswasiswi
yang dimiliki dapat dikembangkan
sesuai dengan keberbakatannya,
bahkan berprestasi. Karena sekarang
ini sudah adanya suatu tes identifikasi bakat model “Sport Search” di mana
dengan tes tersebut dapat diketahui
hasil analisa tingkat kualitas
keberbakatan anak pada cabang
olahraga. Sehingga anak tersebut
diharapkan dapat mencapai prestasi
yang maksimal sampai usia prestasi
commit to user Pemanduan bakat model Sport Search
merupakan suatu model
pengidentifikasian bakat yang terdiri
dari 10 butir tes yang bertujuan
membantu anak (yang berusia 11-15
tahun) untuk mengetahui potensi anak
dalam berolahraga yang disesuaikan
dengan karakteristik dan potensi anak.
Sehingga melalui penelitian ini,
diharapkan dapat menjadi solusi
untuk mengidentifikasi keberbakatan
yang dimiliki siswa-siswi-siswi
Sekolah Dasar Negeri khususnya
didaerah kecamatan Banjarsari Kota
Surakarta. Dengan diketahuinya
keberbakatan yang dimiliki
siswasiswi maka akan lebih mudah
mengarahkan siswa-siswi terhadap
cabang olahraga yang sesuai dengan
keberbakatan yang dimilikinya.
Berdasarkan latar belakang
yang dikemukakan diatas, bahwa
pemanduan bakat olahraga sangat
penting guna mencari anak-anak yang
berbakat untuk dibina dan dilatih agar
menjadi anak yang berprestasi. Maka
untuk mengidentifikasi keberbakatan
anak dalam olahraga menggunakan
metode Sport Search untuk
mengetahui cabang olahraga apa yang
sesuai dengan potensi yang dimiliki
anak tersebut. Maka penulis hendak
melakukan penelitian dengan judul
“PENELUSURAN BAKAT
OLAHRAGA SE- KECAMATAN
BANJARSARI SISWA-SISWI SD
NEGERI KELAS V KOTA
SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2015/2016”.
II. KAJIAN PUSTAKA
a. Pengertian Bakat
Bakat merupakan faktor utama
yang akan mempengaruhi prestasi
seseorang. Latihan yang dilakukan
secara sistematis dan terprogram
tanpa didukung dari potensi atlet yang
berlatih, maka prestasi yang tinggi
tidak akan dapat diraih. Prestasi yang
tinggi dalam pelatihan olahraga
dipengaruhi oleh banyak faktor.
Latihan secara teratur, penyusunan
program yang baik sangat
mempengaruhi pencapaian prestasi
olahraga. Namun demikian faktor
atlet sangat dominan untuk mencapai
prestasi yang tinggi khususnya bakat
yang dimilikinya. Jika seseorang
memiliki bakat yang sesuai dengan
cabang olahraga yang di pelajari,
maka memiliki peluang yang besar
commit to user tinggi. Tetapi sebaliknya , jika atlet
tidak berbakat terhadap cabang
olahraga yang dipelajarinya,
meskipun dilakukan latihan secara
teratur, prestasi yang tinggi sulit
dicapai.
b. Pemanduan Bakat Olahraga
Pemanduan bakat pada
prinsipnya bertujuan untuk
memprediksi dengan probabilitas
yang tinggi, seberapa besar peluang
seseorang untuk berhasil mencapai
prestasi maksimalnya, dan apakah
seseorang untuk berhasil mencapai
sukses menyelesaikan atau melewati
program latihan dasar, untuk
kemudian ditingkatkan latihannya
menuju prestasi puncaknya.
Pemanduan bakat merupakan
salah satu tugas guru dan pelatih
olahraga. Tugas pemanduan bakat
pada dasarnya dilandaskan pada
pemikiran yang bersifat prakiraan
mengenai kemungkinan pencapaian
prestasi, apabila seseorang sejak dini
diberi kegiatan belajar dan berlatih
olahraga secara serius. Apabila,
diperkirakan seorang anak
dimungkinkan untuk meraih prestasi
yang tinggi dikemudian hari, maka
tidak salah apabila sejak dini anak
yang bersangkutan diarahkan untuk
menekuni kegiatan olahraga.
III. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif, Populaasi dalam penelitian
ini adalah Siswa-Siswi SD Negeri
Kelas V Se-Kecamatan Banjarsari
Kota Surakarta untuk Tahun Pelajaran
2015/2016 sebanyak 52 SD Negeri.
Dengan sampel sejumlah 13 SD
Negeri. Pengumpulan data
menggunakan tes dan pengukuran
pemanduan bakat model Sport Search
.
IV. PEMBAHASAN
Dari hasil analisis data yang
telah dilakukan dapat dirum uskan
hasil keberbakatan siswa-siswi kelas
V SD Negeri Se-Kecamatan
Banjarsari Tahun Pelajaran
2015/2016 setelah dilakukan tes sport
search yang meliputi tes berat badan,
tinggi badan, tinggi duduk, rentang
lengan,lempar tangkap bola tenis,
lempar bola basket, loncat tegak, lari
kelincahan, lari 40 meter dan lari
commit to user Berdasarkan hasil tes keberbakatan
terdiri dari cabang olahraga
menyelam pada siswa putra yang
mamiliki kategori kurang potensi
berjumlah 11 siswa dengan persentase
11,45% dan yang memiliki kategori
cukup potensi berjumlah 4 siswa
dengan presentase 4,16%, sedangkan
untuk siswa putri yang mamiliki
kategori kurang potensi berjumlah 5
siswa dengan persentase 14,28%,
yang memiliki kategori cukup potensi
berjumlah 2 siswa dengan persentase
5,21%, atletik nomor lompat tinggi
pada siswa putra yang memiliki
kategori kurang potensi berjumlah 9
siswa dengan persentase 9,37% dan
yang memiliki kategori cukup potensi
berjumlah 4 siswa dengan persentase
4,16%, sedangkan untuk siswa putri
yang mamiliki kategori kurang
potensi berjumlah 6 siswa dengan
persentase 17,14%, yang memiliki
kategori cukup potensi berjumlah 1
siswa dengan persentase 2,85%,
atletik nomor lari cepat pada siswa
putra yang memiliki kategori kurang
potensi berjumlah 9 siswa dengan
persentase 9,37%, yang memiliki
kategori cukup potensi berjumlah 7
siswa dengan persentase 7,29%, dan
yang memiliki kategori berpotensi
berjumlah 1 siswa dengan persentase
1,04 %, sedangkan untuk siswa putri
yang mamiliki kategori kurang
potensi berjumlah 7 dengan
persentase 20,0%, atletik nomor lari
jarak jauh pada siswa putra yang
memiliki kategori kurang potensi
berjumlah 2 siswa dengan persentase
2,08%, yang memiliki kategori cukup
potensi berjumlah 5 siswa dengan
persentase 5,20%, tenis meja pada
siswa putra yang memiliki kategori
kurang potensi berjumlah 2 siswa
dengan persentase 2,08%, dan yang
memiliki kategori cukup potensi
berjumlah 4 siswa dengan persentase
4,16%, sedangkan untuk siswa putri
yang mamiliki kategori cukup potensi
berjumlah 1 dengan persentase
2,85%, senam gymnastic pada siswa
putra yang memiliki kategori kurang
potensi berjumlah 4 siswa dengan
persentase 4,16%, atletik nomor
lompat jauh dan nomor lompat Jangkit
pada siswa putra yang memiliki
kategori kurang potensi berjumlah 2
siswa dengan persentase 2,08% dan
yang memiliki kategori cukup potensi
berjumlah 2 siswa dengan persentase
2,08%, sedangkan untuk siswa putri
yang mamiliki kategori kurang
commit to user persentase 2,85% dan yang memiliki
kategori cukup potensi berjumlah 3
siswa dengan persentase 8,57%, bola
voli pada siswa putra yang memiliki
kategori kurang potensi berjumlah 1
siswa dengan persentase 1,04% dan
yang memiliki kategori cukup potensi
berjumlah 2 siswa dengan persentase
2,08%, balap sepeda pada siswa putra
yang memiliki kategori kurang
potensi berjumlah 2 siswa dengan
persentase 2,08% dan yang memiliki
kategori cukup potensi berjumlah 1
siswa dengan persentase 1,04%,
trampolining pada siswa putra yang
memiliki kategori kurang potensi
berjumlah 1 siswa dengan persentase
1,04%, sepak bola pada siswa putra
yang memiliki kategori potensi
berjumlah 1 siswa dengan persentase
1,04%, atletik jalan pada siswa putra
yang memiliki kategori kurang
potensi berjumlah 1 siswa dengan
persentase 1,04 %, sedangkan untuk
siswa putri yang mamiliki kategori
kurang potensi berjumlah 1 siswa
dengan persentase 2,85%, selancar
pada siswa putra yang memiliki
kategori kurang potensi berjumlah 1
siswa dengan persentase 1,04%. Dari
hasil analisis diatas dapat
diidentifikasi bahwa cabang olahraga
atletik memiliki hasil yang paling
dominan diantara cabang olahraga
yang lain, setelah dilakukan tes
keberbakatan sport search pada
siswa-siswi kelas V SD Negeri
SeKecamatan Banjarsari Tahun
Pelajaran 2015/2016
V. SIMPULAN, IMPLIKASI
DAN SARAN.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada siswasiswi kelas V Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Banjarsari Tahun Pelajaran 2015/2016 maka diperoleh simpulan sebagai berikut :
1. Keberbakatan pada cabang
olahraga menyelam siswa
putra dengan kategori kurang
potensi sejumlah 11 siswa
(11,45%), sedangkan yang
memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 4 siswa
(4,16%) dan siswa putri
dengan kategori kurang
potensi sejumlah 5 siswa
(14,28%), sedangkan yang
memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 2 siswa
commit to user 2. Keberbakatan pada cabang
olahraga atletik nomor lompat
tinggi siswa putra dengan
kategori kurang potensi
sejumlah 9 siswa (9,37%),
sedangkan yang memiliki
kategori cukup potensi
sejumlah 4 siswa (4,16%) dan
siswa putri dengan kategori
kurang potensi sejumlah 6
siswa (17,14%), sedangkan
yang memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 1 siswa
(2,85%)
3. Keberbakatan pada cabang
olahraga atletik nomor lari
cepat siswa putra dengan
kategori kurang potensi
sejumlah 9 siswa (9,37%),
sedangkan yang memiliki
kategori cukup potensi
sejumlah 7 siswa (7,29%) dan
siswa putri dengan kategori
kurang potensi sejumlah 7
siswa (20%)
4. Keberbakatan pada cabang
olahraga atletik nomor lari
jarak jauh siswa putra dengan
kategori kurang potensi
sejumlah 2 siswa (2,08%),
sedangkan yang memiliki
kategori cukup potensi
sejumlah 5 siswa (5,20%)
5. Keberbakatan pada cabang
olahraga atletik tenis meja
siswa putra dengan kategori
kurang potensi sejumlah 2
siswa (2,08%), sedangkan
yang memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 4 siswa
(4,16%) dan siswa putri
dengan kategori cukup potensi
sejumlah 1 siswa (2,85%)
6. Keberbakatan pada cabang
olahraga senam siswa putra
dengan kategori kurang
potensi sejumlah 4 siswa
(4,16%)
7. Keberbakatan pada cabang
olahraga atletik nomor lompat
jauh dan lompat jangkit siswa
putra dengan kategori kurang
potensi sejumlah 2 siswa
(2,08%), sedangkan yang
memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 2 siswa
(2,08%) dan siswa putri
dengan kategori kurang
potensi sejumlah 1 siswa
commit to user memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 3 siswa
(8,57%)
8. Keberbakatan pada cabang
olahraga bola voli siswa putra
dengan kategori kurang
potensi sejumlah 1 siswa
(1,04%), sedangkan yang
memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 2 siswa
(2,08%)
9. Keberbakatan pada cabang
olahraga balap sepeda siswa
putra dengan kategori kurang
potensi sejumlah 2 siswa
(2,08%), sedangkan yang
memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 1 siswa
(1,04%)
10.Keberbakatan pada cabang
olahraga trampolining siswa
putra dengan kategori kurang
potensi sejumlah 1 siswa
(1,04%), sedangkan yang
memiliki kategori cukup
potensi sejumlah 1 siswa
(1,04%)
11.Keberbakatan pada cabang
olahraga atletik nomor jalan
dengan kategori kurang
potensi sejumlah 1 siswa
(1,04%), sedangkan siswa
putri yang memiliki kategori
kurang potensi sejumlah 1
siswa (2,85%).
12.Keberbakatan pada cabang
olahraga selancar dengan
kategori kurang berbakat
sejumlah 1 siswa (1,04%),
Implikasi
Berdasarkan hasil simpulan
keberbakatan siswa-siswi kelas V
Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan
Banjarsari Tahun Pelajaran
2015/2016 yang telah diketahui di atas
maka berimplikasi pada pemilihan,
pembinaan dan pengembangan siswa
pada cabang – cabang olahraga yang
diutamakan pada olahraga yang
memiliki tingkat keberbakatan paling
dominan. Cabang olahraga yang
paling dominan di Kecamatan
Banjarsari berdasarkan prioritas
adalah :
1.Atletik
2.Menyelam
3.Tenis meja
4.Senam
commit to user
Saran
Saran-saran yang dapat
dikemukakan berdasarkan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Sekolah Dasar Negeri Se-
Kecamatan Banjarsari sebelum
dilakukan pembinaan dan
pelatihan secara
berkesinambungan, metode
pemanduan bakat dengan Sport
search perlu diadakan secara
periodik.
2. Dari Hasil tes keberbakatan yang
dilakukan dapat diketahui bahwa
cabang olahraga atletik memiliki
hasil yang tertinggi, maka untuk
Sekolah Dasar Negeri Se-
Kecamatan Banjarsari perlu
mengadakan pemilihan,
pembinaan dan pengembangan
siswa pada cabang olahraga
atletik.
3. Perlu diadakan pembinaan
olahraga usia dini oleh guru dan
orangtua dengan memperhatikan
faktor-faktor bakat dan potensi
yang mempengaruhi prestasi
olahraga.
4. Mengingat kondisi yang ada di
Kecamatan Banjarsari maka perlu
adanya perhatian dan kerjasama
yang baik antara dinas terkait
dengan pemerintah kota Surakarta
mengenai pendanaan dalam
pelaksanaan tes keberbakatan
dengan metode Sport Search.
5. Kurangnya dukungan orang tua
akan adanya potensi yang ada
pada anaknya untuk dibinakan
sesuai dengan potensi, mengingat
di Kecamatan Banjarsari
banyaknya pelatih olahraga yang
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
A.Hamidsyah Noer. (1996). Ilmu Kepelatihan Lanjut. Surakarta: UNS Perss.
Abdul Gafur. (1983) . Olahraga: Unsur Pembinaan Bangsa dan Pembangunan
Negara. Jakarta: Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga .
Abdul Kadir Ateng.(1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdkibud.
Andi Suhendro.(1996). Dasar- Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Arti kata - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
Bompa, O. Tudor. (1990). Thory And Methodology of Training. The key to Athletic
Performance, Dubuque, lowa : Kendall/Hunt Publishing Company.
Draper, J, Minikin. B., & Telford, R. (1991). Specific Guidelines For The Physiological Assessment of the Elite Athlete Test Methods Manual.
Australian National Sport Research Centre Belconnen : ATC.
Emzir, (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif. Jakarta :Rajawali Pers.
Ledi Alfiandi. (2014). Pemasalan Olahraga.
Dari : http://ledialfiadi.blogspot.co.id/2014/12/pemasalan-olahraga.html.
M. Furqon Hidayatulloh & Sapta Kunta Purnama. (2008). Olahraga Usia Dini Dan
Pemanduan Bakat. Jakarta: Kemenpora.RI. Tahun 2008.
M. Furqon Hidayatulloh. (2002).Pembinaan Olahraga Usia Dini. Surakarta: Pusat penelitian dan pengembangan keolahragaan (PUSLITBANG-OR) UNS.
M. Furqon Hidayatulloh. (2006). Konsep dan Program Pendidikan Jasmani di
Sekolah Dasar. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.
Mohamad Ali. (1982). Penelitian Pendidikan Prosedur & Strategi. Angkasa: Bandung.
Nana Saodih Sukmadinata. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
commit to user
Tim Penyusun Skripsi FKIP UNS (2016) Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Tahun 2016 :
UNS Press . 2016
Rukaesih A. Maolani, M.Si. & Ucu Cahyana, M.Si. (2015). Metodologi Penelitian
Pendidikan . Jakarta : Rajawali Pers.
Soekintaka. (1992). Pendidikan Jasmani merupakan Wahana Pencapaian Manusia
Seutuhnya yang Berkualitas. Yogyakarta: IKIP.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sumadi Suryabrata. (1998). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Winarno, M. E. (2007). Metodologi Penelitian dalam Pendidikan Jasmani. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
WWW.dapodik.pdkjateng.go.id/pusdik?wilayah=036100 Lumbung Data
Pendidikan