• Tidak ada hasil yang ditemukan

8/5/2021 JOB SAFETY ANALYSIS. Revisi: 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "8/5/2021 JOB SAFETY ANALYSIS. Revisi: 2021"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

JOB SAFETY ANALYSIS

Revisi: 2021

(2)

Latar Belakang

Setiap pekerjaan memiliki bahaya

Setiap bahaya bisa diidentifikasi dengan detail

Setiap sumber bahaya bisa dilakukan pengendalian resiko agar mencegah terjadinya kecelakaan

Karyawan bisa melakukan pekerjaan dengan cara yang salah bila tidak diberi panduan dan dilatih

Sehingga setiap kecelakaan secara prinsip bisa dicegah

Tujuan Pelatihan

1.

Mampu menyusun JSA yang terdiri dari :

Urutan Langkah Tugas

Identifikasi Potensi Bahaya/Resiko

Pengendalian Resiko

1.

Memahami pentingnya JSA dalam upaya pencegahan terhadap kecelakaan

2.

Menjalankan seluruh tahapan pembuatan JSA dengan baik &

efektif agar dapat dipahami dan dilaksanakan dengan optimal di lapangan

(3)

Dasar Aturan

1. KepMen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 - Lampiran III: KTT menyusun, menetapkan, mensosialisasikan, melaksanakan, dan mendokumentasikan seluruh prosedur dan/atau instruksi kerja untuk menjamin setiap kegiatan dapat dijalankan secara aman.

2. Kepdirjen Minerba No. 185 2019 – Petunjuk Teknis KP dan SMKP

3. Aturan Baku KPC 1.2. Bila tidak terdapat prosedur kerja aman dan tugas itu berpotensi bahaya, Anda harus melakukan Analisis Keselamatan Kerja (JSA) sebelum memulai pekerjaan.

4. MSE 1.01. Pengenalan bahaya, penilaian dan pengendalian resiko

5. Prasyarat dikeluarkannya KIMPER: Escort Commander, Scaffolder, CS Permit Issuer

Ref : Manual KIMPER

Hasil Pembelajaran

Memahami aturan atau kebijakan perusahaan yang mempersyaratkan perlunya Analisa Keselamatan Kerja dilaksanakan

Menjelaskan manfaat dan pentingnya Analisa Keselamatan Kerja

Mengidentifikasi sumber-sumber energi yang berpotensi mencederai atau merusak.

Menjelaskan perbedaan pekerjaan dan tugas yang memerlukan analisa keselamatan kerja

Menjelaskan prinsip menjabarkan langkah-langkah kerja dari suatu tugas

Mengenali dan menerapkan model hirarki pengendalian resiko dalam mengendalikan potensi resiko

Mengenali dan menggunakan formulir baku Analisa keselamatan kerja dalam melaporkan hasil analisa keselamatan kerja.

(4)

QUIZ

1. Apa yang dimaksud dengan JSA?

2. Apa manfaat JSA?

3. Kapan JSA harus dibuat?

Definisi

Sebuah proses formal untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan potensi bahaya/resiko sebuah pekerjaan

(5)

Manfaat

1. Menetapkan metoda kerja yang diyakini paling aman sesuai aturan perusahaan/ instruksi tugas yang benar

2. Orientasi pekerja baru/ tugas baru

3. Pelatihan pengawas baru

4. Orientasi tugas/pekerjaan yang jarang dilakukan

5. Bahan training atau meeting dengan pekerja

6. Bisa menjadi acuan dalam melakukan investigasi kecelakaan

7. Bisa menjadi acuan supervisor melakukan inspeksi atau observasi

Header of JSA

Diisi dengan lengkap

Sebutkan APD /PPE yang harus disiapkan dari awal sampai akhir

Jika ada tambahan APD di langkah tertentu, tambahkan kendali langkah tersebut saja

PT XYZ/Maintenance

Mengganti bolam neon di Ruang Meeting A

Office Bintang

Anto, Iwan Tonny

Electrical

1 2 2 Jun 2021

Tonny (Supv)

Michael (Supt) Helm, kacamata, safety boots, rompi reflector

(6)

Pengenalan Format JSA & Numerik

URUTAN LANGKAHKERJA POTENSI BAHAYA/RISIKO KONTROL RISIKO YANG DISARANKAN 1. Memarkir

kendaraan 1.1. Tertabrak

kendaraan lain 1.1.1. Memasang segitiga pengaman di belakang kendaraan

1.1.2. Tidak memarkir

kendaraan di blind spot

1.1.3. Menyalakan lampu

hazard

1.2. Kendaraan bergerak

dengan sendirinya;

1.2.1. Mengaktifkan rem parkir, dan memasukan gear

1

1.2.2. Pasang ganjal di roda depan

dan belakang kanan 2. Menurunkan

peralatan ganti ban

2.1. Kaki tertimpa peralatan; membawa

benda terlalu banyak 2.1.1. Tidak memegang

peralatan sekaligus

Makro Proses JSA

Disosialisasikan

Dilaksanakan Direview

Disusun START

*) Sahkan sebelum disosialisasikan

*) Jika ada perubahan saat review, revisi JSA

(7)

Penanggung Jawab JSA

 Supervisor

 Lead Hand, Foreman

 Pemimpin kelompok pekerja yang ditunjuk

 Escort Commander

Metode Penyusunan JSA

 Observasi/Pengamatan Langsung

 Diskusi Kelompok

 Mengingat kembali

(8)

Reminder: Covid-19

Critical point :

1. Cermati pemakaian APD (di awal & selama bekerja)

2. Jaga jarak aman saat diskusi pembuatan JSA

3. Cermati kondisi fisik karyawan jika ada yang mengalami gejala Covid (Demam, batu-batuk, sesak nafas)

4. Pahami mekanisme SOP penanganan Covid di lokasi kerja

Tim Penyusun JSA

Personil yang berkompeten

Pemimpin tim kerja atau yang didelegasikan

Anggota tim kerja/ perwakilannya

Pihak yang terkait pekerjaan (contoh:

pengawas area, engineer, perwakilan client, dll)

(9)

Langkah Pembuatan JSA

1.

Inventarisasi tugas yang kritis

2.

Menentukan jenis pekerjaan yang wajib membuat JSA

3.

Membagi pekerjaan ke dalam langkah langkah pekerjaan

4.

Identifikasi bahaya/ resiko

5.

Menentukan pengendalian bahaya/ resiko

Langkah 1. Inventarisasi Tugas Kritis

Contoh Job Mining Contoh Job Maintenance

Contoh Job Civil, General

• Dumping di high dump

• Menangani peledakan tidur

• Penanganan longsor di Pit

• Melakukan pengelasan di ruang terbatas

• Towing Dump Truck dari Pit ke Workshop

• Perbaikan unit

• Mengganti atap seng di Workshop

• Mobilisasi alat berat dari Tj Bara ke Pit

• Mengganti ban mobil kempes di jalan tambang

Setiap personil wajib mengetahui tugas kritis di area kerjanya masing-masing, agar dapat melakukan mapping kebutuhan Personil, Alat, Kompetensi personil, metode kerja dari tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan job description nya

(10)

Langkah 2. Inventarisasi Tugas Kritis

Tidak semua pekerjaan memerlukan JSA

Jenis pekerjaan berikut wajib JSA :

Pekerjaan dengan level resiko medium atau lebih (berpotensi menghasilkan kecelakaan besar : Potensi LTI, Fatality)

Pekerjaan berbahaya yang baru atau telah mengalami perubahan dalam proses (material, peralatan, proses/cara kerja)

Pindah tempat/lingkungan kerja

Pekerjaan baru yang berbeda tingkat kompetensi

Fatality Prevention Elements (12)

FPE Element Prima Nirbhaya

(11)

Langkah 3. Uraikan Langkah Pekerjaan

Panduan Langkah 1

(12)

Praktek Langkah 1

2. Uraikan langkah-langkah tugas 3. Identifikasi potensi risiko pertimb angkan proses cedera b erikut terseturum/tersengat arus listrik b ertab arakan dengan kendaraan lain kendaraan terb alik/terguling terceb ur/tenggelam di air atau cairan terjatuh dari ketinggian menghirup gas b eracun; terperangkap terb akar

terb enam/ tertimb un/terkub ur oleh longsoran meledak

tertimpa sesuatu dari atas terluka karena isolasi energi yang kurang terb entur oleh b enda keras terhempit diantara dua b enda tergores/tertusuk b enda tajam menyentuh b enda panas, dingin, b erputar tersandung/tergelincir/terjatuh terhempas/tercampak tercemari oleh b ahan b erb ahaya

4.Kontrol risiko yang disarankan Isolasi

PPE Administrasi Rekayasa Subsitusi Eliminasi

Kertas Kerja

11 3 4

12 1 2

10 7 8 9 5 6

lainnya

1.Nama Pekerjaan/Tugas :

Analisa Keselamatan Kerja

1.1 Sumberdaya yang diperlukan

materialpekerjaperalatan/perkakas

2. Sumber Daya yang Diperlukan:

Isi sumber daya apa saja yang diperlukan dalam/ selama pekerjaan baik material, pekerja, perkakas/

peralatan, dan lainnya.

Uraian langkah kerja:

3. Uraikan langkah kerja dari awal sampai akhir, jangan lupa mempertimbangkan sumber daya yang diperlukan yang sudah ditulis

Material :

Bahan yang digunakan untuk pekerjaan Contoh : Material O/B

Pekerja:

Personil utk menjalankan tugas kerja

Contoh : Operator Dump Truck

Peralatan/perkakas:

Peralatan yang

digunakan utk pekerjaan Contoh : webbing sling,

Lainnya:

Penunjang kelancaran pekerjaan

Contoh : work permit 3

2 1

Langkah 4. Mengenali Potensi Bahaya/Risiko

Kenali Sumber Bahaya

• Man

• Method

• Material

• Machine

• Enviro

• Energy

(13)

Langkah 4. Mengenali Potensi Bahaya/Risiko

Jenis Bahaya Contoh

• Fisika • Kebisingan, Getaran, Suhu ekstrim, Pencahayaan, Mekanik, Elektrik

• Kimia • Semua bahan kimia

• Biologi • Binatang buas, tumbuhan beracun,

• Mikro : virus, bakteri

• Makro : buaya, serangga, ular

• Ergonomi • Postur janggal, gerakan berulang, manual handling yang salah

• Psikososial • Stress, Konflik, Fatigue

• Radiasi • Radio aktif (sinar gamma & X)

Mengenali Potensi Bahaya/Risiko

 Tersengat arus listrik

 Bertabrakan dengan…

 Terguling/terbalik

 Jari terpukul palu

 Jari terjepit pintu

 Terjatuh dari ketinggian

 Tenggelam

 Terperangkap dalam ruang terbatas

 Terbakar

 Menabrak kendaraan lain

 Tertimbun longsoran

 Tertimpa material dari atas

 Meledak

 Pinggang terkilir

 Kepala terbentur tembok

 Terpeleset saat berjalan

Resiko sebagai mekanisme cidera

(14)

Evaluasi Potensi Bahaya/Resiko

 Prioritaskan pada bahaya dengan resiko tinggi

 Langkah kerja yang memiliki potensi bahaya yang beresiko besar (baik tindakan maupun kondisi tidak aman) harus dianalisa dengan seksama

 Waspadai bahaya yang berpotensi menyebabkan resiko fatality atau tinggi yang pernah terjadi di tempat kerja

 Cermati bahaya yang tidak terlihat (contoh gas beracun), bahaya yang bisa berkembang (Contoh atap bangunan yang retak, tanah yang terdapat pergerakan)

Kecelakaan karena tdk tahu pot. bahaya

(15)

Kecelakaan karena tdk tahu pot. bahaya

Langkah 5. Pengendalian Pot. Bahaya/resiko

Bahaya Pekerja

Isolasi Rekayasa

Substitusi

Eliminasi Administratif

APD

(16)

Kontrol Resiko

Terapkan hirarki kontrol resiko:

Tuliskan teknis pengendaliannya secara tepat

Tidak multi-tafsir

Versi Lama Versi Baru

Pengendalian resiko

Jenis pengendalian

Contoh

• Eliminasi • Menghilangkan bahaya dari sumbernya

• Substitusi • Mengganti bahan, alat, material dengan yang lainnya dengan resiko yang lebih rendah

• Engineering • Isolasi : pemisahan sumber bahaya

• Rekayasa : perencanaan

• Administrasi • Panduan kerja (JSA, SOP, IK, Pengaturan jam kerja, work permitt, Pelatihan, KIMPER, spotter, rambu- rambu, pengaturan paparan waktu kerja

(17)

Surat ijin kerja

Jenis pengendalian

Contoh

• Hot Work • Berkerja di area panas

• Punya resiko mudah terbakar

• Confined Space

• Pekerjaan di ruang terbatas, berpotensi keracunan gas berbahaya, kekurangan oksigen

• Viscinity permitt

• Pekerjaan kelistrikan bertegangan tinggi

• Digging permitt

• Penggalian di dekat infrastruktur

• Cutting trees permitt

• Pemtotongan pohon >30 cm di dekat kelistrikan

• Work on Roof Permitt

• Pekerjaan di atas atap

Ref: Manual Work Permitt

Surat ijin kerja (Hot Work – Confined Space)

(18)

Kontrol Resiko

Hindari Menggunakan Kata

“ Pastikan, Memastikan, Hati-hati”, Ikuti SOP……, Perhatikan posisi kaki…..

Kesalahan Umum – Pengendalian Teknis tidak detail Contoh :

• Gunakan Kunci yang standard, Gunakan APD Standard Tuliskan Kunci apa, nomor berapa, Jenis APD spesifik

• Jaga Jarak aman saat beriringan Jarak amannya berapa meter saat beriringan (Tuliskan detailnya)

Mengacu aturan/STD

• Lakukan Pengukuran dengan cara yang benar

Caranya dituliskan (Bagaimana melakukannya)

• Jaga jarak aman dengan kabel listrik (Berapa meter jarak amannya?  Tuliskan berapa meter jarak aman dengan kabel listrik  Merujuk pada SOP, STD,OMM yang berlaku)

• Lakukan Pengukuran Gas Rutin tuliskan Frekuensinya berapa menit sekali

• Hindari titik jepit  jangan menempatkan jari di Antara….. Dan…..(titik jepit)

Tips :

1. Kendalikan setiap bahaya dari kolom 2 dengan 1 /lebih cara pengendalian

2. Mulai dari hirarki teratas 3. Tulis jika ada APD spesifik 4. Tulis detail pengendalian secara

spesifik (tidak general)

Lampiran

Bagian Kepala:

Berisi tentang keterangan- keterangan JSA, seperti judul, Daftar para pekerja, SPV yang bertanggung jawab, APD yang disyaratkan, status JSA, dll

Bagian Isi:

Berisi tentang isi JSA mencakup langkah kerja, potensi bahaya/ resiko, dan pengendalian bahaya.

(19)

Lampiran

Bagian Kertas Kerja:

Berisi tentang alat bantu untuk memudahkan dalam penyusunan JSA.

Sumber Daya yang Diperlukan:

Isi sumber daya apa saja yang diperlukan dalam/

selama pekerjaan baik material, pekerja, perkakas/

peralatan, dan lainnya.

Uraian langkah kerja:

Uraikan langkah kerja dari awal sampai akhir, jangan lupa mempertimbangkan sumber daya yang diperlukan yang sudah ditulis.

Identifikasi potensi resiko/

bahaya:

Contreng potensi resiko/ bahaya apa yang muncul dalam/ selama pekerjaan, jika di luar daftar silahkan tambahkan pada sel yang kosong.

Kontrol resiko yang disarankan:

Isi kontrol resiko apa saja yang dibutuhkan dalam pengendalian resiko/ bahaya yang teridentifikasi.

Pertimbangkan prinsip hirarki pengendaliannya.

Tugas Menyusun JSA

1. Pilih pekerjaan yang akan dianalisa

2. Urutkan langkah-langkah pekerjaan/tugas secara logis

3. Kenali bahaya/resiko untuk setiap langkah tindakan pekerjaan

4. Tentukan cara mengendalikan setiap potensi bahaya/resiko keselamatan

5. Lengkapi formulir JSA dengan informasi penting

lainnya

(20)

Tugas Menyusun JSA

Susun 1 JSA yang relevan dengan pekerjaan Anda masing – masing dan kirim kepada:

Arif.Maskur@kpc.co.id Tanggo Delta – D1 Building

Note : Nama, B/N, Perusahaan/ Dept.

Referensi

Dokumen terkait

Use case nantinya akan menjadi kelas proses pada diagram kelas sehingga perlu dipertimbangkan penamaan yang dilakukan apakah sudah layak menjadi kelas atau

Pelepasan informasi medis dapat dicatatat atau dicopy oleh pasien atau orang tua atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Muara Enim Nomor 6 Tahun 1994 Tentang Penetapan / Pemasangan Rambu – rambu Lalu Lintas

Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Preeklamsia pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Undata Palu Tahun 2014. Faktor-Faktor Terjadinya Preeklamsia Berat di Rumah

Berdasarkan tahapan analisa, tahapan implementasi serta tahapan pengujian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa sistem pakar penyakit infeksi saluran kemih

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengenai perbandingan kekuatan balok beton menggunakan begel model rangka dengan balok beton menggunakan begel yang

Dari hasil identifikasi bahaya dengan menggunakan JSA (job safety analysis) didapat dua jenis bahaya pada proses perbaikan mesin di unit packaging yaitu bahaya

Identifikasi Bahaya Kerja Pada Setiap Tahapan Proses Produksi dengan menggunakan Job Safety Analysis (JSA), merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis