PRINSIP-PRINSIP PERDAGANGAN DUNIA
(GATT/WTO)
Prof. Sanwani Nasution, SH
Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
SEKOLAH PASCASARJANA USU
MEDAN
perdagangan internasional antara anggota GATT harus dilakukan secara non-diskriminatif
Satu negara tidak boleh diberi perlakuan lebih baik atau lebih buruk daripada negara lain.
lebih buruk daripada negara lain.
konsensi yang diberikan kepada suatu negara mitra dagang harus berlaku pula bagi semua negara lainnya semua negara ditempatkan pada kedudukan yang
sama, dan semua negara harus turut menikmati
melarang perbedaan perlakuan antara barang asing dan barang domestik
pada saat suatu barang impor telah masuk ke pasaran dalam negeri suatu anggota, dan setelah melalui daerah pabean serta membayar biaya masuk, maka barang
pabean serta membayar biaya masuk, maka barang impor tersebut harus diperlakukan secara tidak lebih buruk daripada hasil dalam negeri.
Perlakuan sama meliputi kewajiban-kewajiban pajak internal, peraturan perundang-undangan dan
persyaratan-persyaratan administratif.
!! !!!! !!
GATT mengizinkan proteksi terhadap hasil dalam negeri proteksi yang diperlukan terhadap hasil dalam negeri hanya dapat dilakukan melalui tarif atau bea masuk yang dikenakan terhadap barang impor
yang dikenakan terhadap barang impor
Beberapa ketentuan tentang tarif
perdagangan internasional
Ceiling tarif
Tarif MFN (
most favored nation)
berdasarkan
schedule of commitment
"
!!
"
!!
"
!!
"
!! #
#
#
#
Untuk lebih menjamin perdagangan
internasional yang lebih
predictable
,
$$$$
%
%
%
%
Dengan semakin terjadinya subsidi terhadap ekspor serta terjadinya dumping, GATT semakin menghadapi masalah.
Aturan main yang berlaku bagi negara peserta GATT untuk menghadapi subsidi ekspor maupun untuk dumping tersebut pada teks dalam perjanjian GATT maupun pada Anti
pada teks dalam perjanjian GATT maupun pada Anti Dumping Code dan Subsidies Code hasil Tokyo Round.
Untuk menghadapi dumping dan subsidi ekspor, negara
pengimpor diberi hak untuk mengadakan anti dumping duties
&&&& '
'
'
'
(((( )
)
)
)
*
*
*
*
!
!
!
!
Larangan umum terhadap restriksi yang bersifat kuantitatif, yakni quota dan jenis pembatasan yang serupa.
Ketentuan ini sangat penting karena pembatasan kuantitatif merupakan hambatan yang paling serius dan yang paling sering ditemui
ditemui
GATT memperbolehkan pembatasan kuantitatif yang diterapkan oleh negara anggota dalam hal suatu negara menghadapi masalah dalam hal neraca pembayarannya.
Dan langkah pembatasan kuantitatif yang diambil suatu negara
++++ ,,,, !!!! !!!!
Kebalikan prinsip MFN
Mengakui hak istimewa negara-negara satu
kawasan regional, persatuan pabean, negara
bertetangga.
---- ,(,(,(,( !!!! ---- ,(,(,(,( !!!!
Perlakuan khusus kepada negara-negara
berkembang
....
((((
Notifikasi
Publikasi kebijakan dan peraturan
perundang-undangan
Akses mudah terhadap kebijakan dan
peraturan perundang-undangan
peraturan perundang-undangan
//// ) (
) (
) (
) (
Kerjasama timbal balik
MEKANISME LIBERALISASI PERDAGANGAN
Liberalisasi progresif
Schedule of commitment
Specific of commitment
Pengecualian umum
Special and deferential treatment
Special and deferential treatment
Balance of payment difficulties
Anti-subsidies
Countervailing duties
Safeguard