• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN PENGUKURAN SIFAT KELISTRIKAN MEMBRAN FUEL CELL DENGAN STRUKTUR SUPRAMOLEKULAR DAN IKATAN SILANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN DAN PENGUKURAN SIFAT KELISTRIKAN MEMBRAN FUEL CELL DENGAN STRUKTUR SUPRAMOLEKULAR DAN IKATAN SILANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Repository FMIPA 1

PEMBUATAN DAN PENGUKURAN SIFAT KELISTRIKAN MEMBRAN FUEL CELL DENGAN STRUKTUR

SUPRAMOLEKULAR DAN IKATAN SILANG

Siti Anisa1*) Erwin1 Sunit Hendrana2

1Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau

Kampus Binawidya. Km 12,5 Panam, Pekanbaru 28293

2Pusat Penelitian Fisika-LIPI

JL. Cisitu 21/154D Sangkuriang, Bandung 40135

*)[email protected]

ABSTRACT

Electrolyte membrane of fuel cells has been fabricated using sulfonated polystyrene (sPS) and Politilena-grafiting-Maleic Anhydride (PE-g-MAH) through an addition of supramolecular and divinyl benzene solution. The process of fabricating of the membrane was started from the preparation of supramolecular solution, since the solution is very dilute so that it was difficult to form then it is necessary to make a small container which has some porous (matrix) on it. Then, supramolecular solution was dropping into the matrix until the solution completely even. Next, the matrix had to be compressed while the temperature remained constant at 180 0C, and finally, by addition of divinyl benzene solution serves as a crosslinking. The observation using optical microscope reveals that the membrane surface appears more homogeneously. There results also show some changes in the infrared spectral peaks after adding a solution of divinyl benzene using Fourier-Transform Infra Red (FTIR). Measurements using Scanning Electron Microscopy (SEM) show that the effect of addition of divinyl benzene solution on membrane results more compatibly between the materials used.

The result of ionic conductivity measurement was slightly increased, namely into 8.91x10-5 S/m, compared to that without addition of divinyl benzene solution.

Keywords : Polystyrene sulfonated , PE-g-MAH , divinyl benzene, and Nyquist plot.

ABSTRAK

Telah dibuat membran elektrolit fuel cell dari bahan polistirena tersulfonasi (sPS) dan Politilena-grafiting-anhidrida maleat (PE-g-MAH) dengan penambahan larutan supramolekular dan larutan divinil benzena. Proses pembuatan membran dimulai dari penyiapan larutan supramolekular, dikarenakan larutan supramolekular sangat encer sehingga sulit untuk di bentuk maka dibuat sebuah tempat atau wadah yang berpori (matriks), kemudian dilakukan penetesan larutan supramolekular ke matriks, dilakukan homogenesasi supaya bahan menyatu secara merata, kemudian dilakukan pemadatan pada suhu 1800C, dan yang terakhir penambahan larutan divinil benzena yang berfungsi

(2)

Repository FMIPA 2 sebagai pengikat silang. Pengamatan membran menggunakan mikroskop optik menujukan perubahan yang lebih baik pada permukaan membran yaitu terlihat lebih homogen. Hasil pengukuran membran dengan melihat gugus fungsi menggunakan alat Fourier-Transform Infra Red (FTIR), menunjukan ada beberapa perubahan pada puncak spektrum inframerah setelah penambahan larutan divinil benzena. Pengukuran dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) terlihat bahwa pengaruh penambahan larutan divinil benzena, membran terlihat lebih kompatibel antara bahan- bahan yang digunakan, begitu juga dengan hasil pengukuran konduktivitas ionik, nilainya sedikit meningkat yaitu menjadi 8.91x10-5 S/m, dibandingkan dengan konduktivitas ionik tanpa penambahan larutan divinil benzena.

Kata kunci : Polistirena tersulfonasi, PE-g-MAH, Divinil benzena dan Plot Nyquist

PENDAHULUAN

Proton exchange membrane fuel cell (PEMFC) merupakan salah satu jenis fuel cell yang dapat dioperasikan pada suhu rendah (80-1050C), menggunakan bahan bakar berupa gas hidrogen, membran polimer sebagai elektrolit dan elektroda karbon berpori yang terbuat dari platina. Membran polimer berfungsi sebagai elektrolit yang dapat menghantarkan proton tetapi tidak dapat menghantarkan elektron.

Nafion merupakan polimer yang banyak digunakan sebagai bahan membran penghantar proton pada PEMFC, namun nafion memiliki harga yang sangat mahal, dan menghasilkan gas yang mengandung fluorin selama proses penggunaanya (Smita. dkk, 2003) selain itu, nafion memiliki kemampuan yang terbatas untuk pengembangan fuel cell efisiensi tinggi melalui operasi pada suhu diatas suhu titik didih air. Dalam hal ini, Polistirena tersulfonasi (sPS) mulai mendapat perhatian sebagai membran polimer fuel cell karena dapat digunakan untuk aplikasi pada suhu tinggi (120°C).

Polietilena-grafting-anhidrida maleat (PE-g-MAH) merupakan salah satu bahan yang digunakan pada

membran polistrena tersulfonasi.

Material ini berfungsi untuk mengarahkan gugus sulfonat dengan konsep supramolekular (Onggo, 2010).

Divinil benzena memiliki titik didih 1950C, tidak larut dalam air dan larut dalam etanol dan eter, dan memiliki titik nyala 760C, digunakan dalam industri plastik untuk mengikat silang dan memodifikasi material- material serta untuk membantu proses kopolimerisasi, dapat juga meningkatkan resistansi terhadap tekanan retak, bahan kimia, panas distorsi, kekerasan dan kekuatan (James, 2005).

METODE PENELITIAN a. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan terdiri dari polistirena, polistirena tersulfonasi (sPS), dan Polietilena- grafting-anhidrida maleat (PE-g-MAH) untuk membuat matriks. Larutan supramolekular sebagai ikatan supramolekular untuk meningkatkan konduktivitas membran. Larutan divinil benzena sebagai ikatan silang agar membran tidak rapuh dan meningkatkan

sifat mekanik membran.

(3)

Repository FMIPA 3 b. Pembuatan Membran

Membran dibuat dengan komposisi polistirena, polistirena tersulfonasi, PE-g-MAH dilakukan dengan metode penggerusan (crushing) kemudian penambahan larutan supramolekular dan larutan divinil benzena dilakukan dengan cara penetesan.

Pembuatan membran untuk menghomogenkan ketebalannya menggunakan hotroll (homogenesasi) dengan suhu 800C dibawah titik leleh dari bahan-bahan yang digunakan pada membran, hal ini dimaksudkan agar membran tidak mengalami pengkerutan Membran dihot press pada suhu 1800C dengan tekanan 50 kgf/cm2, yang bertujuan agar membran lebih homogen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai konduktivitasnya.

c. Karakterisasi

Analisis gugus fungsi menggunakaan Fourier-Transform Infra Red (FTIR), melihat struktur morfologi dengan Scanning Electron Microscope (SEM) sedangkan untuk melihat pori- pori permukaanya menggunakan mikroskop optik, dan diuji konduktivitas ioniknya dengan Electrochemical Impedance Spectroscope (EIS).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Membran yang dibuat pada penelitian ini berbahan polistirena tersulfonasi (sPS) dan Polietilena- grafting-anhidrida maleat (PE-g- MAH), dengan larutan supramolekular sebagai peningkat konduktivitas ionik dan larutan divinil benzena sebagai ikatan silang agar membran tidak rapuh

dan meningkatkan sifat mekanik membran. Membran yang telah dibuat akan dikarakterisasi dan dianalisis untuk mengetahui sifatnya.

1. Mikroskop Optik

Pori-pori pada permukaan membran dilihat dengan menggunakan mikroskop optik, berikut gambar permukaan membran dari setiap proses pembuatanya:

Gambar 1 (a) Matriks Anilion, (b) Membran Anilion dihomogenesasi, (c) membran Anilion pemadatan, (d)membran Anilion dengan penambahan divinil benzena pada pembesaran 80x mm.

Terlihat pada Gambar 1 (a), pada matriks terdapat bintik-bintik yang kemungkinan besar adalah pori-pori.

Pori-pori ini akan berfungsi sebagai wadah dari larutan supramolekular sehingga memudahkan proses penguapan pelarutnya. Gambar 1 (b) merupakan gambar membran Anilion setelah dilakukan homogenesasi terlihat

(4)

Repository FMIPA 4 lebih homogen, selain itu terdapat

gumpalan, ini diduga polistirena dan Pe- g-MAH karena pada saat Hot roll digunakan suhu 800C dibawah titik leleh kedua bahan tersebut, selain itu terjadi degradasi termal polimer sPS pada suhu 1000C (Mulyana, 2005).

Gambar 1 (c) yang dihotpress pada suhu 1800C membran mengalami pelelehan dan semua bahan-bahan menyatu sehingga membran lebih homogen.

Gambar 1 (d) keadaan membran setelah penambahan larutan divinil benzena, lebih kuat dan padat. Hal ini, dapat dijelaskkan pada penampang morfologi menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope).

2. Scanning Electron Microscope (SEM)

Keadaan penampang morfologi membran Anilion dengan larutan supramolekular, terdapat bagian yang belum kompatibel namun, batasan- batasanya atau boundary nya dapat menyatu, hal ini terbukti dengan tidak adanya rongga antara bagian-bagian tersebut (Sardiman, 2015) dengan penambahan divinil benzena sifat yang tidak kompatibel tersebut dapat hilang, hal ini dapat diterangkan bahwa divinil benzena mungkin bersifat melarutkan kedua bahan (sPS dan PE-g-MAH) yang tidak kompatibel. Pada saat penambahan larutan divinil benzena dapat melakukan penetrasi kedalam kedua bahan tersebut sebelum terjadi ikatan silang pada perlakuan panas selama proses pembuatan membran, terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Foto pengukuran penampang morfologi membran Anilion dengan penambahan larutan divinil benzena pembesaran 1.000x.

Distribusi sPS dan PE-g-MAH yang homogen, diharapkan dapat meningkatkan nilai konduktifitas ioniknya. Bukti bahwa larutan divinil benzena kompatibel dengan bahan- bahan yang digunakan, dapat dilihat pada uji FTIR sedangkan untuk membuktikan peningkatan nilai konduktivitas dilakukan uji EIS.

3. Fourier-Transform Infra Red (FTIR)

Analisis FTIR mengidentifikasi gugus fungsi yang terdapat pada membran. Spektrum inframerah untuk membran Anilion dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Spektrum Inframerah antara bilangan gelombang 4000 – 500 cm-1 dengan % transmisi dari membran Anilion dengan larutan supramolekular dan larutan divinil benzena.

(5)

Repository FMIPA 5 Gambar 3 menunjukan adanya

serapan energi pada bilangan gelombang 2800-3100 cm-1 berupa ikatan hidroksil (O-H) yang berasal dari sPS dan PE-g-MAH. Puncak yang muncul pada 1560-1610 cm-1 merupakan gugus fungsi C=C, dan serapan yang muncul pada bilangan gelombang 1690-1760 cm-1 merupakan vibrasi C=O dari PE-g-MAH. Gugus sulfonat (SO3H) pada bilangan gelombang 1000-1200 cm-1 (Onggo, 2010) berasal dari sPS. Larutan divinil benzena terlihat pada bilangan gelombang 680-780 cm-1 dengan gugus fungsi C-H .

Penambahan larutan divinil benzena menunjukan perubahan pada beberapa puncak terlihat melebar, dibandingkan dengan hanya menggunakan larutan supramolekular saja (Sardiman, 2015), perubahan ini menunjukan bahwa larutan divinil benzena terdistribusi merata pada membran.

4. Konduktivitas Ionik

Nilai konduktivitas ionik membran yang terbuat dari polistirena tersulfonasi (sPS) dan PE-g-MAH dengan struktur supramolekular adalah 9.49x10-3 S/cm (Sardiman, 2015), setelah penambahan larutan divinil benzena yang merupakan struktur ikatan silang memiliki konduktivitas sebesar 8.91x10-3 S/cm,. Hal ini membuktikan bahwa ikatan silang dapat meningkatkan nilai konduktivitas membran.

KESIMPULAN

1. Larutan divinil benzena yang berfungsi sebagai ikatan silang membuat sifat mekanik dari membran lebih padat dan tidak

rapuh. Penambahan larutan divinil benzena dapat memberikan kompatibilitas yang lebih baik pada membran yang dibuat. Hal ini ditunjukan dengan hasil pengukuran SEM.

2. Pengamatan permukaan membran dengan menggunakan mikroskop optik terlihat perubahan-perubahan yang lebih baik, yaitu membran terlihat lebih homogen dan padat.

3. Hasil pengukuran dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) menunjukan gambar penampang morfologi dengan penambahan larutan divinil benzena, terlihat distribusi sPS dan PE-g-MAH lebih homogen, sehingga dapat meningkatkan nilai konduktivitasnya.

4. Kompatibilitas yang baik pada membran terlihat juga pada hasil FTIR (Fourier-Transform Infra Red) menunjukan perubahan pada beberapa puncak spektrum inframerah yaitu terlihat lebih melebar.

5. Nilai konduktivitas pada membran Anilion yang dibuat dari bahan polistirena tersulfonasi (sPS) dan Polietilena-grafting-anhidrida

maleat (PE-g-MAH) dengan struktur supramolekular dan ikatan silang dari larutan divinil benzena memiliki nilai konduktivitas yang lebih baik yaitu 8.91x10-3 S/cm, dibandingkan tanpa larutan divinil benzena yaitu sebesar 9.49x10-3 S/cm (Sardiman, 2015).

DAFTAR PUSTAKA

James, D.H. 2005. Styrene. Wenheim :Wiley-VCH.

Mulyana, E.C.2005. Pembuatan dan Karakterisasi Membran Sel Bahan Bakar Berbasis Polistirena

(6)

Repository FMIPA 6 Tersulfonasi. Thesis, S-1 Universitas

Padjadjaran,Bandung.

Onggo, Holia. 2010. Peningkatan Performa Polistirena Tersulfonasi (sPS) sebagai Membran Fuelcell dengan Sulfonasi Terkontrol Gas- Cair, laporan Penelitian. PPF- LIPI, Bandung.

Sardiman. 2015. Pembuatan dan pengukuran Karakteristik

Membran Fuel Cell dengan Struktur Supramolekular. FMIPA- UR, Pekanbaru.

Smita B., Sridhar S., Khan A.J., 2003.

Synthesis & Characterization of PVA/STA Composite Polymer Electrolyte Membrane for Fuel Cell Aplication Jurnal Membrane Science, 225, 63-76.

Gambar

Gambar  1  (a)  Matriks  Anilion,  (b)  Membran  Anilion  dihomogenesasi,  (c)  membran  Anilion  pemadatan,  (d)membran  Anilion  dengan  penambahan  divinil  benzena    pada  pembesaran 80x mm
Gambar 1 (c) yang dihotpress pada suhu  180 0 C  membran  mengalami  pelelehan  dan  semua  bahan-bahan  menyatu  sehingga  membran  lebih  homogen

Referensi

Dokumen terkait

Pada perancangan Home ini berfungsi untuk menampilkan menu utama dari aplikasi yang terdiri dari tiga button yang berungsi untuk membawa user ke halaman selanjutnya.3.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun Eukaliptus.. (Eucalyptus spp) yang diambil dari limbah pemanenan dari berbagai varietas pada kawasan

Untuk pengetesan tinggi, Kinect pertama ditempatkan sama seperti pengetesan yang pertama yaitu sudut 0 o aktor dengan Kinect kedua ditempatkan pada sudut optimal

Sebaliknya, kelompok lain mengizinkan umat Islam untuk menghadiri dan meng- ucapkan selamat kepada orang Kristen, misalnya, Shihab dan Qadri mengizinkan Muslim mengucapkan

Permasalahan Pelayanan SKPD INTERNAL (KEWENANG AN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGA N SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Hasil analisis gambaran pelayanan SKPD Tingginya

Dari tiap kelompok dilakukan uji kesukaan atas warna, rasa, aroma dan tekstur pada panelis semi terlatih yaitu mahasiswa 30 panelis dan panelis konsumen yaitu anak-anak SD

Description First Resources Ltd wishes to announce that its subsidiary, PT Ciliandra Perkasa, has released its audited financial statements for the year ended 31 December

rempah dalam setiap masakannya serta menggunakan bahan makanan yang segar seperti sayur sayuran terutama terung dan menggunkan banyak daging kambing walau ayam dan