PROSES PEMBUATAN RANGKA KAYU SEBAGAI TULANG
PADA PERAHU NELAYAN BERBAHAN KOMPOSIT
Hablinur. Duskiardi, ST., MT1). Ir. Burmawi, M.Si 2)
Program Studi Teknik Mesin-Fakultas Teknologi Industri-Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada No.19 Olo Nanggalo Padang 25143
Telp. 0751-7054257 Fax. 0751-7051341
Email : [email protected]., [email protected] [email protected]
ABSTRAK
Perahu kayu merupakan kendaraan air yang berfungsi sebagai alat transportasi dan pengangkut barang, selain itu perahu juga lebih banyak digunakan nelayan untuk menunjang kegiatan penangkapan ikan umumnya disumatra barat. Secara keseluruhan bentuk perahu ditentukan oleh kerangka perahunya. Pembuatan rangka kayu sebagai tulang pada perahu nelayan berbahan komposit berdasarkan gambar desein menjadi sebuah produk . Tujuan pembuatan rangka perahu nelayan ini yaitu untuk mendapatkan jenis proses produksi yang sesuai dengan pembuatan rangka kayu sebagai tulang pada perahu nelayan berbahan komposit. Teknik yang digunakan dalam pembuatan rangka perahu yaitu dengan proses pengurangan volume bahan, proses cetakan, proses pemotongan, proses penyambungan dan lainnya. Hasil dari pembuatan rangka pada perahu antara lain yaitu dapat menahan komponen dinding yang dipasangkan pada rangka perahu tersebut.
I. PENDAHULUAN
Sumatera Barat memiliki garis pantai sepanjang ±186.500 km.Banyak kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat pesisir pantai, seperti kegiatan eksploitasi sumber daya perikanan, usaha pariwisata, usaha pertambangan, dan serta penggunaan dalam beberapa aktivitas seperti riset, training, dan inspeksi sumber daya perairan.
Pada umumnya perahu/kapal kayu nelayan disumatra barat dibangun oleh para nelayan perikanan. Perahu/ kapal tradisional yang dibangun oleh nelayan tersebut tanpa dilengkapi perencanaan dan gambar teknik berdasar disein bentuk perahu.
Sebagian besar nelayan di Sumatra barat menggunakan perahu kayu dalam menangkap ikan, bahwa kayu merupakan bahan konstruksi yang pertama-tama dipergunakan sebagai bahan bangunan, baik bangunan rumah maupun bangunan perahu. Material kayu yang digunakan untuk pembuatan rangka perahu tersebut antara lain kayu rasak, kayu banio, kayu marantih, dan kayu surian. Pada masa lalu telah terdapat galangan perahu rakyat yang membuat atau memproduksi perahu kayu. Didalam pembuatan perahu tersebut terdiri dari beberapa bagian diantaranya kontruksi kerangka dimana kerangka ini berfungsi untuk menahan dinding dan menahan komponen lainnya.
Secara keseluruhan bentuk perahu ditentukan oleh kerangka perahunya. Kerangka merupakan salah satu kontruksi perahu yang sangat penting dalam sebuah perahu.krangka ini terdiri beberapa komponen. Kerangka yang dimaksud adalah lunas atau
gading-gading yang juga merupakan tempat melekatnya kulit atau lambung perahu agar bentuknya perahu tidak berubah bentuk yang diinginkan.
Maka untuk memberikan solusi dalam permasalahan diatas penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul “
Proses Pembuatan Rangka Kayu Sebagai Tulang Pada Perahu Nelayan Berbahan Komposit ”.
Mengaplikasikan gambar teknik
menjadi sebuah produk. Atau
Bagaimana cara membuat rangka perahu berdasarkan hasil gambar
teknik rangka perahu secara
tradisional dan Proses assembling Rangka Perahu telayan tersebut.
Adapun Batasan Masalah pada
penilitian ini antara lain :
1. Proses produksi yang
digunakan untuk pembuatan rangka perahu.
2. Presedur atau langkah-langkah
proses pembuatan rangka
perahu.
3. Membahas tahapan assembly rangka perahu tersebut.
Untuk mendapatkan jenis proses
produksi yang sesuai dengan
pembuatan rangka kayu sebagai tulang pada perahu nelayan berbahan komposit.
Manfaat yang dapat diperoleh dari proses pembuatan rangka perahu ini antara lain :
1. Manfaat bagi mahasiswa
a). Dapat menerapkan ilmu yang telah diterima di bangku kuliah. b.Meningkatkan daya kreativitas, inovasi, dan keahlian mahasiswa. c).Meningkatkan kedisiplinan dan kerjasama antar mahasiswa, baik secara individual maupun kelompok. d).Menambah wawasan.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kontruksi Rangka
Konstruksi rangka perahu secara umum berarti salah satu kontruksi komponen-komponen suatu bangunan perahu.rangka perahu terdiri dari beberapa komponen antara lain lunas bawah, lunas depan, wrang, lunas belakang, gading-gading,senta atau ring dan komponen pendukungan yang lainnya. Kerangka adalah alat kontruksi yang digunakan bermacam-macan. contohnya untuk bentuk kerangka perahu. Dalam menyusun komponen-komponen di atas menjadi konstruksi kerangka perahu secara keseluruhan dikenal beberapa cara yang biasa dipakai dalam praktek antar lain:
a) Sistem Rangka Konstruksi Melintang.
b) Sistem Rangka Konstruksi Memanjang.
c) Sistem rangka konstruksi kombinasi.
2.2. Komponen Biaya Produksi rangka perahu.
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempermudah faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang
yang diproduksikan tersebut.
Komponen biaya tersebut meliputi biaya material utama, biaya material pendukung, dan biaya tenaga kerja.
2.4.Proses Pembuatan Rangka Perahu/Kapal
Pada umumnya metode atau cara dalam proses pembuatan rangka atau perahu terdiri dari dua cara yaitu cara pertama berdasarkan sistem, cara kedua berdasarkan tempat.
Proses pembuatan perahu berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam:
1. Sistem seksi. 2. Sistem block seksi. 3. Sistem block. 2.5. Proses Produksi
Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan sumberdaya lain yang dibutuhkan.
Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan
output.
2.6. Proses Penyambungan
Proses sambungan adalah penyambungan bahan yang sama atau bahan yang berbeda, baik logam
maupun non logam dengan
memanfaatkan kontak permukaan ditambah bahan atau pembentukan bahan sebagai media penyambungan.
Beberapa hal yang
menyebabkan rendanya kekuatan sambungan pada konstruksi kayu, disebabkan oleh :
1. Terjadinya pengurangan luas tampang.
2. Terjadinya penyimpangan arah serat.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir
Gambar 3.1 Diagram alir 3.2. Gambar Teknik
Gambar teknik merupakan salah satu alat yang menunjang bagi kegiatan produksi pembuatan rangka. Hal bertujuan untuk memberikan intruksi dan imformasi dalam bentuk gambar teknik atau lukisan teknik. 3.3. Gambar produksi.
Tahap persiapan gambar
produksi merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan proses produksi pembuatan komponen rangka perahu.
3.4. Pemilihan Proses Produksi (Proses yang digunakan)
Pemilihan mesin atau proses yang baik untuk membuat produk tertentu membutuhakan pengetahuan yang cukup dan mendasar mengenai proses atau cara pembuatan suatu produk. Untuk membuat suatu komponen ada banyak cara yang bisa dilakukan, namun biasanyua dipilih
cara yang paling efektif , efisien dan ekonomis. Untuk itu, proses pembuatan produk memerlukan suatu konsep yang sesuai agar
menghasilkan produk yang
berkualitas. Di dalam pengerjaan suatu produk sebuah konsep pembuatan sangatlah dibutuhkan khususnya adalah sebuah konsep umum pembuatan produk. Konsep-konsep tersebut meliputi beberapa hal, yaitu: 1. Proses Pengurangan Volume
Bahan
2. Proses cetakan (mald loft)
3. Proses Mengubah Bentuk Bahan (Proses Pemotongan).
4. Proses Penyambungan. 5. Penyelesaian Permukaan
(finishing)
3.4.1. Waktu dan tempat
Dimulai dari akhir desember 2013 sampai akhir januari 2014. dan
tempat proses pembuatan
komponenrangka dan assemblingnya dilakukan Dilaboratorium Proses Produksi. Jurusan Teknik Mesin.
Fakultas Teknologi Industri.
Universitas BungHatta Padang. 3.4.2. Bahan dan Alat
Beberapa bahan dan alat yang digunakan antara lain :
a). Bahan yang digunakan dalam pembuatan rangka perahu adalah berupah bahan material kayu. b). Peralatan yang digunakan dalam
pembuatan komponen rangka perahu antara lain : Mesin serut (ketam), meteran, pengaris, pengores, penitik, gergaji kayu manual, sarcular saw, pahat, klem, palu, mesin bor dan alat kerja bangku yang lainnya.
IV. PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses pembuatan komponen rangka perahu
Gambar 4.1. Ranngka perahu yang akan dibuat
Keterangan : 1. Lunas lurus
2. Lunas depan (Linggi haluan) 3. Wrang (Sambungan lunas lurus
ke Apron)
4. Lunas belakang (Linggi haluan) 5. Gading-gading
6. Senta (tulang). Ukuran perahu
Panjang keseluruhan: 7.5 meter Lebar terbuka : 1,4 meter
Tinggi : 1,7 meter.
4.1.1. Lunas
Lunas adalah bagian terbawah dari rangka perahu, lunas ini diletakan pada bidang yang rata.
4.1.1. Diagram Alir Pembuatan lunas
Gambar 4.2 Diagram Alir Pembuatan lunas.
Untuk pembuatan lunas,maka dimensi benda kerja yang akan dibuat berdasarkan pada gambar 4.3,4.4 dan gambar 4.5 sebagai berikut:
Gambar 4.3 benda kerja lunas bawah
Gambar 4.4 benda kerja sambungan lunas bawah
Gambar 4.5 benda kerja Steffeners
Proses produksi yang digunakan untuk pembuatan lunas ini adalah sebagai berikut:
1.
Proses pengukuran dan proses penempelan pencetakan (mould loft) pada ujung lunas2.
Proses Penandaan (marking).3.
Proses pemotongan ( cutting)4.
Proses penyambungan (subassembling).
4.1.2 Lunas depan (linggi haluan) Pada proses ini akan dibentuk komponen rangka bagian lunas depan (linggi depan).Dalam pembuatan lunas depan terlebih dulu diukur berapa material kayu yang dibutuhkan berdasarka dari gambar tekniknya,
Table 4.1.Ukuran lunas depan (linggi haluan) s.
Gambar 4.6.Kerja lunas depan
Proses produksi yang digunakan untuk pembuatan lunas ini adalah sebagai berikut:
1. Proses pengukuran dan proses penempelan pencetakan (mould loft) pada ujung lunas
2. Proses Penandaan (marking). 3. Proses pemotongan ( cutting). 4.1.3.Wrang (Sambungan lunas lurus ke Apron depan )
Wrang adalah salah satu komponen pada rangka perahu yang mana letak pada wrang ini di letakkan atau dipasangkan pada antara sambungan lunas depan dengan lunas bawah,yang mana fungsi dari wrang ini untuk mengunci atau penguat sambungan pada lunas bawah dan lunas depan.
Gambar 4.7 benda kerja pembuatan Wrang
Proses produksi yang digunakan untuk pembuatan lunas ini adalah sebaga berikut:
1. Proses pengukuran pada sambungan lunas depan 2. Proses Penandaan (marking). 3. Proses pemotongan ( cutting) 4. Proses pengeboran.
4.1.4.Lunas belakang (linggi buritan)
Pada proses ini akan dibentuk komponen rangka bagian lunas bagian belakang (linggi buritan).
Gambar 4.8 benda kerja lunas Belakang
4.1.5. Gading-gading
Material yang digunakan untuk pembuatan gading-gading ini adalah material kayu
Table 4.2.Ukuran lunas depan (linggi haluan).
Table 4.3.UkuranWrang (sambungan Lunas depan dengan lunas lurus)
Table 4.4. ukuran Lunas belang ( linggi buritan)
Diagram alir pembuata gading-gading .
Gambar 4.9. Diagram alir pembuatan gading-gading
Untuk pembuatan
gading-gading 1, dimensi ukuran benda kerja yang akan dibuat berdasarkan pada gambar dibawah ini sebagai berikut.
Gambar 4.10 hasil diseign Gading- gading 1.
Gambar 4.11. hasil diseign
Gading-gading 2
Gambar 4.18. hasil diseign Gading-gading 3
Gambar 4.12. hasil diseign Gading- gading 4
Gambar 4.13. hasil diseign Gading-gading 5
Gambar 4.14. hasil diseign Gading-gading 6
Gambar 4.15. hasil diseign Gading-gading 7
Gambar 4.16. hasil diseign Gading-gading 8
Gambar 4.16. hasil diseign Gading- gading 9
Gambar 4.17. hasil diseign Gading- gading 10.
Dalam proses pembuatan gading-gading 1 sampai gading- gading 10 hampir sama proses pembuatannya.
1. Proses Mold lofting 2. Proses Marking 3. Proses Pemotongan 4. Proses Penyambungan (sub assembling).
5. Proses penempelan skor pada tiap gading- gading.
4.1.6. Tulang (senta)
Senta adalah tulang yang menghubungkan antar gading-gading yang lainnya,
Dalam proses produksi yang digunakan untuk pemasangan ring ini adalah :
1. proses marking 2. proses pemotongan 3. proses penyambungan 4. Proses sub assemlling. 4.2 Proses Pengabungan Dan Pemasangan Komponen Diagram alir assembling rangka perahu.
Gambar 4.18. Diagram alir proses assembling rangka perahu.
Gambar 4.19. Hasil proses pembuatan Rangka Perahu.
4.3.Proses finishing
Pada proses finishing ini rangka perahu telah selesai terpasang keseluruhan komponennya.Maka perlu pengencangan kembali baut pengikat pada komponen rangka tersebut dan untuk itu diperlukan suatu finishing agar seluruh komponen yang telah dipasang tersebut lebih sempurna
.
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari keseluruhan proses pembuatan rangka perahu nelayan, maka dapat ditarik kesimpulkan sebagai berikut: 1. Spesifikasi hasil ukuran pada
rangka perahu ini yaitu dengan panjang 7500 mm, lebar 1400 mm, dan tinggi 1670 mm. Bahan yang digunakan untuk membuat rangka perahu ini terdiri dari beberapa jenis kayu antara lain kayu rasak,kayu surantih ,kayu banio, dan kayu surian. 2. Mesin dan alat yang digunakan
dalam proses pembuatan rangka perahu
a. Mesin yangdigunakan adalah Mesin ketam ( mesin serut). Mesin gerinda potong (sarcular saw). Dan mesin bor tangan.
b. Alat yang digunakan adalah
mister gulung,mister
baja,penyiku,pengores,penitik.gerga
ji tangan manual.pahat,palu,clam dan beserta perlengkapan kerja bangku yang lainnya.
3. Proses pembuatan rangka perahu adalah
a) Identifikasi gambar kerja b) Mengambar atau cetakan
(mold lofting) c) Pemotongan bahan d) Mengukur/mengecek e) Proses penyambungan
4. Waktu yang digunakan selama proses pengerjaan pembuatan rangka perahu ini membutuhkan waktu lebih kurang 1 bulan. 5.2. Saran
1. Dalam pembuatan rangka perahu ini hendaknya menggunakan bahan material yang sesuai fungsi dan kegunaanya.
2.
Dalam pembuatan rangka yang terpenting adalah mengetahui prosedur proses pengkerjaan yang digunakanDaftar Pustaka
Lestari, Dea Fauzia, et al. "Identifikasi Keberadaan Perahu Kayu di
Kepulauan Spermonde,
Sulawesi Selatan." (2011). Syarifuddin Dewa dan A. Haris
Muhammad, Teknologi
Pembangunan Kapal.Kayu
Tradisional di Tanahberu
Kabupaten Bulukumba,
Prosiding Seminar.Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kealautan (SENTA ) 2010), Surabaya.
Rachman, Abdur, Mohammad Nurul
Misbah, and Mahardjo
Wartono. Kesesuaia Ukuran Konstruksi Kapal Nelayan di
Pelabuhan Nelayan (PN)
Gresi.Menggunakan Aturan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Jurnal Teknik ITS (2012) G.
Standar-Nasional-Indonesia-SNI-01-7210-2006-Jenis kayu untuk bangunan perkapalan atau perahu.
Biro Klasifikasi Indonesia,Buku Peraturan Klasifikasi Indonesia
dan Kontruksi Kapal
Laut.Jakarta,1996.
Sutrisno, Ricky Andrianto, and Triwilaswandio Wuruk Pribadi. Produksi Kapal Ikan Tradisional dengan Kulit Lambung dan Geladak Kayu Laminasi serta Konstruksi Gading dan Geladak Aluminium. Jurnal Teknik ITS 1.1 (2012) G98-G1
Martawijaya, Abdurahim, and J. Kartasujana. Ciri umum, sifat dan kegunaan jenis-jenis kayu Indonesia. Lembaga Penelitian Hasil Hutan Publikasi Khusus (Indonesia). no. 41. (1977).
http://www..Bahan Ajar – Struktur Kayu (II. Sambungan dan Alat- Alat Penyambung Kayu ) – Mulyati, ST., MT .
Budiarto, Untung, and Sarjito Jokosis woro. Pembuatan perangkat lunak konstruksi kapal
perikanan berdasar peraturan klasifikasi dan konstruksi kapal kayu bki 1996. Kapal 9.3 (2012) 130-137.
Ziannita, Vivin. Nilai Desain Acuan Sambungan Double Shear Balok Kayu–Pelat Baja Empat Jenis Kayu pada Tiga Diameter Paku menurut Berbagai Analisis Pendekatan. (2009).