Panduan Fikih
Ngaji Senin Bersama
Habib Muhammad Al Habsyi
Qurban
Qurban
UDLHIYAH ATAU KURBAN adalah menyembelih hewan kurban di hari raya kurban (Idul Adha) dan hari-hari tasyriq dengan tujuan mendekatkan diri kepada allah S.W.T .
Dasar disyari'atkan udlhiyyah : 1. Surat Al-Kautsar : 2
َ
ْ َ
َ َ ﱢ َﱢ
ْ َ
( ٢ رﺛوﻛﻟا )
ﺮﺤﻧاو ﻚ ﻟ ﻞﺼﻓ ِ “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah”ْ َْ َ Pendapat yang paling kuat dalam mentafsiri lafadz ﺮﺤﻧاو , adalah menyembelih hewan kurban.
2. Hadits riwayat Anas bin Malik.ﱠﺳو ەﺪ ﺑ ﺎﻤﻬﺤ ذ ﻧﺮﻗأ ﺤﻠﻣأ ﺸ ﻜ ﻢﻠﺳو ﻪ ﻠﻋ ا ﺻ ﻨﻟا َ َ ِ ِ َِ َ ُ َ ََ ََْْ (ﻪ ﻠﻋ ﻖﻔﺘﻣ) ﺎﻤﻬﺣﺎﻔﺻ ﻋ ﻪﻠﺟر ﻊﺿوو و ْ َ ْ ْ َْ ِ ََ ِ َ َِ َِ ِْ َ َُ ُ ْ َ َ ﱡَِﱠَ َ ﱠ ََﱠ ﺿَ
“Sesungguhnya Rasulullah S.A.W menyembelih dua domba pu h yang bertanduk dengan tangannya sendiri, seraya
mengucapkan basmalah dan bertakbir. Beliau meletakkan kakinya disamping leher domba (H.R. Bukhori-Muslim).
HIKMAH BERKURBAN : mencukupi kebutuhan fakir miskin di waktu Idul Adha sebagaimana zakat fitrah di waktu idul fitri.
HUKUM BERKURBAN : Hukum berkurban ada 3:
a. Sunnah kifayah, ar nya jika salah satu anggota keluarga telah berkurban, maka gugur tuntutan bagi anggota keluarga yang lain, namun pahala hanya untuk yang berkurban saja.
* Yang dimaksud keluarga disini adalah orang yang di na ahi, meskipun bukan na ah wajib.
b. Sunnah 'ain muakkad, yaitu untuk per-individu sekalipun bagi yang sedang haji, dengan syarat :
1. Islam
2. Mukallaf (baligh dan berakal).
3. Mampu, yaitu memiliki kelebihan harta untuk mena ahi dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya (makanan, pakaian dan tempat nggal) selama hari raya kurban hingga hari tasyriq (tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah).
Qurban
Qurban
c. Wajib, yaitu dengan dua sebab :
1. Nadzar , misal: perkataan :”saya nadzar menyembelih kurban”.
2. Menentukan/mengisyaratkan kepada hewan kurbannya, seper ucapan : “ini adalah kurbanku”
atau “saya jadikan kambing ini sebagai kurbanku”.
Namun pendapat Sayid Umar Al-Bashri, perkataan “ini adalah kurbanku” dengan tujuan
memberitahukan bahwa hewan ini untuk kurban, dak menjadi wajib (bukan ta'yin).
HEWAN YANG DAPAT DIJADIKAN KURBAN
Allah SWT berfirman :
ﻢ ﻬﻟﺈﻓ مﺎﻌﻧﻷا ﺔﻤ ﻬﺑ ﻦﻣ ﻢﻬﻗزر ﺎﻣ ﻋ ا ﻢﺳا اوﺮﻛﺬ ﻟ ﺎ ﺴ ﻣ ﺎﻨﻠﻌﺟ ﺔﻣأ ﻞ ﻟو ْ ُ ِ َ ِ َ ْ َ ْ ِ َ ِ َ ْ ِ ْ ُ َ َ (٣٤ ﺞﺤﻟا) ﺘﺒﺨﻤﻟا َ َ َ ِ َ َ ِ ْ ِ ْ ُ ُ ْ َ ﱢ ِ َ و اﻮﻤﻠﺳأ ﻪﻠﻓ ﺪﺣاو ﻪﻟإ َ َ ْ ُ َ ِ ْ َ َ ُ َ َ ٍ ٌ ﱠ ﱢ ِ َ ٌ ِ َ ِ
“Dan bagi se ap umat telah Kami syari'atkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rizki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).”
Kalimat “ مﺎﻌﻧأ “ dalam ayat ini adalah onta, sapi dan kambing, karena dak ada riwayat dari Nabi atau sahabat berkurban dengan yang selainnya.
Hewan kurban, yang paling utama adalah onta, kemudian sapi lalu kambing. Onta dan sapi dapat dijadikan kurban untuk 7 orang, sebagaimana hadits riwayat Imam Muslim:
ﺔ ﻳﺪﺤﻟا مﺎﻋ ﻢﻠﺳو ﻪ ﻠﻋ ﷲ ﺻ ﷲ لﻮﺳر ﻊﻣ ﺎﻧﺮﺤﻧ لﺎﻗ ﻪﻨﻋ ﷲ : ر ﺮﺑﺎﺟ ﻦﻋ (ﻢﻠﺴﻣ ەاور) ﺔﻌ ﺳ ﻦﻋ ةﺮﻘ ﻟاو ﺔﻌ ﺳ ﻦﻋ ﺔﻧﺪ ﻟا
“Dari Jabir r.a :” Kita menyembelih kurban bersama Rasulullah S.A.W di tahun Hudaibiyyah, satu onta untuk 7 orang , begitu juga sapi.”
Catatan : * Tujuh orang berkurban dengan tujuh kambing lebih utama daripada tujuh orang dengan satu ekor onta atau sapi.
* Tujuh kambing untuk satu orang lebih utama daripada seekor onta/sapi untuk satu orang.
KRITERIA HEWAN KURBAN
1. Umur : - Onta berumur 5 tahun lebih (masuk tahun ke-6).
- Sapi berumur 2 tahun lebih.
- Kambing kacang berumur 2 tahun lebih dan
kambing gibas/domba berumur 1 tahun lebih atau berumur 6 bulan lebih tapi telah poel (gigi
depanya sudah patah/jatuh).
2. Terbebas dari aib yang bisa mengurangi kuan tas daging, seper sakit, terpotong sebagian telinganya, pincang, gila, sangat kurus, buta dan lain-lain. Sebagaimana
diriwayatkan dalam hadist : ﺒﻟا ءﺎﺟﺮﻌﻟاو ﺎﻬﺿﺮﻣ ﺒﻟا ﺔﻀ ﻤﻟاو ﺎﻫرﻮﻋ ﺒﻟا ءارﻮﻌﻟا ﺎﺿﻷا ئﺰﺠﺗ ﻊــ رأُ ﱢَ ُ َ ْ َ َ َ ُ َ َ ُ ﱢَ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ ﱢَ ُ َ ْ َ ِﻨﺗ ﻟا ءﺎﻔﺠﻌﻟاو ﺎﻬﺟﺮﻋْﱢُ ِ َ َ َ ْ ُ َُْ َ ْ َُ َ َُ ٌ َََْ
Ar nya : 4 hal dak diperkenankan dalam hewan kurban : buta, sakit, pincang sertasangat kurus hingga tak bersumsum.” (H.R. Ibn Majah dan Nasa'i)
NIAT BERKURBAN
a.Wajib, jika berupa kurban sunnah. Waktu niat, ke ka menyembelih atau sebelumnya. Boleh mewakilkan niat dan penyembelihan kepada orang muslim yang mumayyiz.
b.Tidak wajib, jika menentukan hewan kurban ke ka bernadzar. Namun jika nadzar tanpa menentukan, maka tetap wajib niat ke ka penyembelihan atau ta'yin (penentuan hewan kurban). Begitu juga jika dengan menentukan/mengisyaratkan kepada hewan kurban (ta'yin bil ja'li).
Lafadz niat kurban sunnah :
َ َ َ ْ ﱠ ُ َ ْ َ
َ َ
ﺎﻌﺗ ەﺬﻬﺑ ﺔ ﺤﻀﺘﻟا ﺖ ﻧ ِ ِ ِِ ِ ِ
“ Aku niat berkurban dengan hewan ini karena Allah ta'ala.”
WAKTU PENYEMBELIHAN
Waktu penyembelihan dimulai dari terbitnya matahari tanggal 10 Dzulhijjah ditambah seukuran waktu untuk sholat dua raka'at beserta khutbahnya dan berakhir dengan terbenamnya matahari akhir hari Tasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah).
Sebagaimana hadits riwayat Ibn Hibban :(نﺎ ﺣ ﻦﺑ ەاور) ﺢﺑذ ﻖٌ َْ ٍ ْ َْ مﺎ أ ﻞِ ﱠ ﱡ Ar nya : semua hari-hari tasyriq adalah waktu yang diperbolehkan untuk menyembelih kurban.
Namun waktu yang paling afdhal adalah setelah shalat hari raya.
Sebagaimana dalam shahih Imam Bukhari: ﺎﻨﺘ ﺳ بﺎﺻأ ﺪﻘﻓ اﺬﻫ ﻞﻌﻓ ﻦﻤﻓ ﺮﺤﻨﻨﻓ ﻊﺟﺮﻧ ﻢﺛ ﺼﻧ نأ اﺬﻫ ﺎﻨﻣﻮﻳ ﻪ أﺪ ﻧ ﺎﻣ لوأَ َﱠ ُ َ َ .ءْ ٍَ ْ َ ََ ﻚﺴ ﻟا ﻦﻣ ﺲ ﻟ ﻪﻠﻫﻷ ﻪﻣﺪﻘ ﻢﺤﻟ ﻮﻫ ﺎﻤﻧﺈﻓ ﻚﻟذ ﻞ ﻗ ﺮﺤﻧ ﻦﻣوَِ َِ ََُﱡ ْ َْ َِ ََ َ ْْ ََِ َِْ َِ َُِْ ُﱠ ُﱢ ََُ ٌَ ُْ ْ َ ُ َ َ ََ ﱠَِِ ََْ َِِ َ ِِْ َ ََََْ ََ ُْ ََﱠ
Ar nya : Pertama kali yang kita lakukan di hari raya Idul Adha adalah sholat Ied kemudian pulang dan menyembelih kurban , Maka barang siapa yang mengerjakan ini (setelah masuk
waktunya) benar-benar sesuai dengan syari'atku. Dan barang siapa menyembelih sebelum masuk waktunya, maka (sembelihannya) hanyalah daging yang disajikan untuk keluarga dan sama sekali bukan termasuk kurban “ (H.R. Bukhari).
PEMBAGIAN DAGING KURBAN
1. Udhlhiyah wajib (nadzar atau ditentukan)
Seluruh daging harus disedekahkan dan dak boleh bagi orang yang berkurban atau keluarga yang wajib dina ahi untuk memakan sedikitpun. Jika tetap dilanggar , maka wajib menggan seukuran yang dimakan baik berupa daging atau harganya. Keharaman ini berlaku juga bagi wakil dan keluarga yang wajib dina ahi.
2. Udlhiyah sunnah
Ada beberapa cara pembagian daging kurban sunnah yaitu:
a. Paling utama dengan mengambil sedikit untuk dikonsumsi sendiri dengan tujuan tabarruk (keberkahan) lalu
mensedekahkan sisanya kepada fakir miskin.
b. Mensedekahkan sedikit saja untuk fakir miskin dan sisanya dikonsumsi sendiri.
c. Membaginya menjadi 3 bagian, satu bagian untuk dirinya, satu bagian untuk fakir miskin dan satu bagian lagi dihadiahkan kepada tetangga atau kerabatnya walaupun kaya raya.
** Daging yang diberikan kepada fakir miskin bersifat tamlik
(memindah kepemilikan) sehingga boleh digunakan apa saja seper dijual, dan lain-lain. Sedangkan yang diberikan kepada orang kaya bersifat hadiah,sehingga hanya boleh dikonsumsi sendiri atau disedekahkan kepada orang lain dan dak boleh dijual.
** Kulit hewan kurban boleh disedekahkan (bukan pada masjid) atau dimanfaatkan untuk diri sendiri. Tidak boleh dijual atau dijadikan upah bagi penyembelih (tukang jagal) karena bisa menghilangkan pahala kurban.
Rasulullah SAW bersabda: ( ﻬﻴﺒﻟا ەاور) ﻪﻟ ﺔ ﺤﺿأ ﻓ ﻪﺘﻴﺤﺿأ ﺪﻠﺟ عﺎ ﻦﻣُ َ َ ِ ْ َ َ ِ ِ َِ ْ َ ِ َ َ ْ َ Ar nya : Barang siapa menjual kulit hewan kurbannya , maka dak mendapatkan pahala kurban. (H.R. Baihaqi).
KESUNAHAN DALAM UDHIYAH 1. Membaca basmalah .
2. Mengucapkan takbir ga kali setelah basmalah.
3. Membaca shalawat.
4. Menghadap kiblat . Adapun menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat, maka ada perbedaan pendapat ulama'.
5. Membaringkan hewan kurban pada sisi kiri badannya dan mengikat semua kakinya kecuali yang kanan. Namun pada onta disembelih dengan berdiri.
6. Membaca do'a ke ka menyembelih :
ﱢ ﻣ ﻞ ﻘﺘﻓ ﻚ ﻟ و ﻚﻨﻣ ەﺬﻫ ﻢﻬﻠﻟا ِ ْ ﱠ َ َ َ َ ْ ِ َ َ ْ ِ ِ ِ َ ﱠ ُ
7. Tidak memotong rambut, kuku dan semua anggota badan lainnya sebelum prosesi penyembelihan hewan kurbannya (karena hukumnya makruh).
8. Menyembelih sendiri jika mampu, kecuali perempuan, maka sunah mewakilkannya. Bagi yang mewakilkan, disunnahkan untuk menyaksikan penyembelihannya.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Hendaknya dak berkurban dengan hewan hamil untuk keluar dari khilaf ulama', kecuali jika kehamilan
menyebabkan berkurangnya kuan tas daging.
2. Daging harus disedekahkan dalam keadaan mentah. Jika dibagikan dalam keadaan matang (berupa masakan), maka
dak sah.
3. Lebih baik dak menyembelih di akhir hari Tasyriq (tanggal 13 Dzulhijjah) agar keluar dari pendapat ulama' yang menyatakan dak sah yaitu imam-imam di luar madzhab Syafi'i.
4. Menurut imam Romli, boleh menyembelih satu kambing dengan niat kurban sekaligus aqiqah (mendapat pahala keduanya) dengan syarat bukan kurban atau aqiqah wajib.
Sedangkan menurut Ibn Hajar jika dinia keduanya, maka dak menjadi kurban atau aqiqah (syatu lahm)
5. Kurban digan dengan uang dak sah. Boleh mewakilkan dalam pembelian hewan kurban sekaligus penyembelihan dan pembagiannya. Jika seseorang berkata kepada yang lain:”sembelihlah hewan kurban untukku “, menjadikannya sebagai wakil dalam penyembelihan sekaligus pembagian daging kurban, sehingga wajib baginya untuk menggan harga hewan tersebut.
6. Boleh menyimpan daging kurban (untuk dikonsumsi selepas waktu kurban) seper dijadikan dendeng atau dikalengkan.
7. Menyerahkan hewan kurban kepada kiyai atau tokoh masyarakat berupa hewan hidup (bukan daging) dak menjadi miliknya tapi hanya menjadikannya sebagai wakil dalam penyembelihan dan pembagian saja karena
pembagian kurban harus sudah disembelih. Sehingga dak diperbolehkan untuk mengambil daging kurban sedikitpun kecuali seukuran yang ditentukan oleh orang yang
berkurban.
8. Menyembelih hewan kurban setelah habisnya waktu kurban (setelah terbenamnya matahari tanggal 13 Dzulhijjah), jika berupa kurban sunnah, maka dak sah.
Namun jika berupa kurban nadzar, maka tetap wajib dilaksanakan sebagai qodlo'.
9. Berkurban untuk orang yang sudah meninggal menurut pendapat yang kuat dak sah kecuali jika telah
mendapatkan wasiat dari si mayit sebelum meninggalnya.
10. Boleh memberikan daging kurban kepada satu orang fakir miskin, berbeda dengan zakat.
11. Membagikan daging kurban (nadzar atau kadar wajib dari kurban sunah) kepada fakir miskin di luar daerah penyembelihan hewannya ada dua pendapat. Sebaiknya
dak membagikan di luar daerah penyembelihan untuk keluar dari khilaf ulama'
12. Dalam mengetahui umur hewan kurban bisa mendasarkan pada kabar penjual hewan kurban, dengan catatan hewan tersebut lahir dalam kepemilikannya atau dengan bertanya kepada orang yang ahli dalam bidang perhewanan .
13. Menyerahkan kurban kepada masjid dapat dibenarkan jika dimaksudkan diserahkan kepada salah satu pengurus masjid sebagai wakil dalam penyembelihan dan pembagian daging kurban.
14. Penyembelihan hewan kurban dak boleh dilaksanakan di halaman milik masjid atau wakaf untuk masjid. Demikian juga dak boleh menggunakan alat-alat milik masjid dalam penyembelihan dan pembagian daging kurban.
15. Tidak boleh memberikan daging kurban kepada orang non muslim.
Follow Sosmed : Fanspage: Ustadz Muhammad Al Habsyi Youtube : Ustadz Muhammad Al-habsyi Instagram : @umh110 | @muhhabsyi110 | @sunsal_solo
dilarang mengcopy file ini untuk diperjual-belikan.
Bersama Habib Muhammad Al Habsyi