• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 24 TAHUN 2012

TENTANG

IZIN USAHA ANGKUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberian izin usaha angkutan, serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di bidang perizinan angkutan, perlu menetapkan izin usaha angkutan;

b. bahwa untuk maksud tersebut, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527);

R A N C A N G A N 

(2)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan;

8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar (Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 2);

10. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 15 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar (Berita Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 15).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Karanganyar.

2. Bupati adalah Bupati Karanganyar.

3. Dinas adalah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar.

4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar.

5. Kepala Bidang Perhubungan adalah Kepala Bidang Perhubungan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten karanganyar.

6. Kepala Bidang Pengendalian Operasional Keselamatan Jalan adalah Kepala Bidang Pengendalian Operasional Keselamatan Jalan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar.

7. Kepala Seksi Angkutan adalah Kepala Seksi Angkutan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar.

8. Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.

(3)

9. Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik langsung maupun tidak langsung.

10. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal.

11. Angkutan Antar Kota Antar Provinsi yang selanjutnya disingkat AKAP adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten/Kota yang melalui lebih dari satu daerah Provinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.

12. Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi yang selanjutnya disingkat AKDP adalah angkutan dari satu kota ke kota lain yang melalui antar daerah Kabupaten/Kota dalam satu daerah Provinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.

13. Angkutan Kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu Daerah dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek.

14. Angkutan Perdesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu Daerah yang tidak termasuk dalam trayek kota yang berada pada wilayah ibukota Kabupaten dengan mempergunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek.

15. Angkutan Perbatasan adalah angkutan kota atau angkutan perdesaan yang memasuki wilayah kecamatan yang berbatasan langsung pada Kabupaten atau kota lainnya baik yang melalui satu Provinsi maupun lebih dari satu Provinsi.

16. Angkutan Khusus adalah angkutan yang mempunyai asal dan/atau tujuan tetap, yang melayani antar jemput penumpang umum, antar jemput karyawan, permukiman dan simpul yang berbeda.

17. Angkutan Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang melayani angkutan dari pintu ke pintu dalam wilayah operasi terbatas.

18. Angkutan Sewa adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang melayani angkutan dari pintu ke pintu, dengan atau tanpa pengemudi, dalam wilayah operasi yang tidak terbatas.

19. Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus umum yang dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan pariwisata atau keperluan lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek, seperti untuk keperluan keluarga dan sosial lainnya.

20. Angkutan Lingkungan adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum yang dioperasikan dalam wilayah operasi terbatas pada kawasan tertentu.

21. Barang Umum adalah bahan atau benda selain dari bahan berbahaya, barang khusus, barang peti kemas dan alat berat

22. Barang Berbahaya adalah setiap bahan atau benda yang oleh karena sifat dan ciri khas, serta keadaannya merupakan bahaya terhadap keselamatan dan ketertiban umum, serta terhadap jiwa atau keselamatan manusia dan makhluk hidup lainnya.

23. Barang Khusus adalah barang yang karena sifatnya dan bentuknya harus dimuat dengan cara khusus.

(4)

24. Alat Berat adalah barang yang karena sifatnya tidak dapat dipecah-pecah, sehingga memungkinkan angkutannya melebihi muatan sumbu terberat (MST) dan/atau dimensinya melebihi ukuran maksimum yang telah ditetapkan.

25. Peti Kemas adalah peti kemas sesuai International Standard Organization (ISO) yang dapat dioperasikan di Indonesia.

26. Awak Kendaraan adalah pengemudi dan pembantu pengemudi.

BAB II

IZIN USAHA ANGKUTAN Pasal 2

(1) Kegiatan usaha angkutan dan/atau barang dengan kendaraan umum dapat dilakukan oleh :

a. badan usaha milik negara (BUMN) atau badan usaha milik daerah (BUMD);

b. badan usaha milik swasta nasional;

c. koperasi;

d. perorangan Warga Negara Indonesia.

(2) Untuk dapat melakukan kegiatan usaha angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki izin usaha angkutan.

(3) Izin usaha angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan untuk jangka waktu selama perusahaan yang bersangkutan masih menjalankan usahanya.

(4) Ketentuan izin usaha angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tidak berlaku untuk :

a. perusahaan biro perjalanan umum untuk menunjang kegiatan usahanya;

b. perusahaan yang melaksanakan kegiatan pengangkutan orang sakit dengan mobil ambulan;

c. kegiatan pengangkutan jenazah dengan mobil jenazah;

d. kegiatan angkutan yang bersifat untuk pelayanan kemasyarakatan.

BAB III

JENIS PELAYANAN Pasal 3

(1) Jenis pelayanan izin usaha angkutan terdiri dari : a. Angkutan orang dalam trayek;

b. Angkutan orang tidak dalam trayek;

c. Angkutan barang.

(2) Izin usaha angkutan orang dalam trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. terdiri dari :

a. angkutan antar kota antar provinsi (AKAP);

b. angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP);

c. angkutan kota;

d. angkutan perdesaan;

e. angkutan perbatasan;

f. angkutan khusus, terdiri dari : 1) angkutan antar jemput;

2) angkutan karyawan;

3) angkutan permukiman;

4) angkutan pemadu moda.

(5)

(3) Izin usaha angkutan orang tidak dalam trayek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri dari :

a. angkutan taksi;

b. angkutan sewa;

c. angkutan pariwisata;

d. angkutan lingkungan.

(4) Izin usaha angkutan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, diwajibkan bagi pengusaha angkutan barang yang

menggunakan kendaraan barang umum, terdiri dari : a. angkutan barang umum;

b. angkutan barang berbahaya;

c. angkutan barang khusus;

d. angkutan peti kemas;

e. angkutan alat berat.

BAB IV

PERSYARATAN DAN BENTUK FORMULIR Pasal 4

(1) Untuk memperoleh pelayanan izin usaha angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 peraturan ini, pemohon mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati melalui Kepala Dinas dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut :

a. foto kopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

b. foto kopi akte pendirian perusahaan bagi pemohon yang berbentuk badan usaha / akte pendirian koperasi bagi pemohon yang berbentuk koperasi / tanda jati diri bagi pemohon perorangan;

c. surat keterangan domisili perusahaan angkutan;

d. foto kopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU);

e. surat pernyataan bermaterai tentang kesanggupan untuk memiliki atau menguasai 5 (lima) kendaraan bermotor;

f. surat pernyataan kesanggupan untuk menyediakan fasilitas penyimpanan kendaraan (garasi / pool kendaraan).

(2) Bentuk surat dan formulir yang digunakan dalam pelayanan izin usaha angkutan adalah sebagai berikut :

a. surat permohonan izin usaha angkutan;

b. keputusan izin usaha angkutan;

c. keputusan penolakan izin usaha angkutan;

d. surat peringatan pemegang izin usaha angkutan;

e. keputusan pembekuan izin usaha angkutan;

f. keputusan pencabutan izin usaha angkutan;

g. formulir laporan realisasi izin usaha angkutan.

(3) Format, tata cara pengisian dan formulir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut dalam Lampiran Peraturan ini.

BAB V

TATA CARA PERMOHONAN DAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN IZIN USAHA ANGKUTAN

Pasal 5

(1) Pemohon mengajukan permohonan izin usaha angkutan secara tertulis kepada Bupati melalui Kepala Dinas dengan melampirkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 peraturan ini.

(6)

(2) Persetujuan atau penolakan atas permohonan izin usaha angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya diberikan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap.

(3) Penolakan permohonan izin usaha angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan secara tertulis disertai alasan penolakan.

(4) Kepala Dinas menandatangani : a. keputusan izin usaha angkutan;

b. keputusan penolakan izin usaha angkutan;

c. surat peringatan pemegang izin usaha angkutan;

d. keputusan pembekuan izin usaha angkutan;

e. keputusan pencabutan izin usaha angkutan.

BAB VI KEWAJIBAN

Pasal 6

(1) Pengusaha angkutan umum yang telah mendapatkan izin usaha angkutan orang, diwajibkan :

a. memenuhi kewajiban yang telah ditetapkan dalam izin usaha angkutan;

b. melakukan kegiatan usaha angkutan selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkan izin usaha angkutan;

c. melaporkan kegiatan usaha setiap tahun kepada Bupati melalui Kepala Dinas;

d. melaporkan apabila terjadi perubahan pemilikan perusahaan atau domisili perusahaan dengan menggunakan formulir sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan ini.

(2) Pengusaha angkutan umum yang telah mendapatkan izin usaha angkutan barang diwajibkan :

a. memiliki dan/atau menguasai 5 (lima) kendaraan sesuai dengan peruntukkan, yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan;

b. awak kendaraan yang beroperasi merupakan pegawai tetap dan memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, serta memenuhi waktu kerja dan istirahat bagi pengemudi;

c. memiliki dan/atau menguasai tempat penyimpanan kendaraan (garasi/pool kendaraan);

d. melakukan kegiatan usaha angkutan selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan, sejak diterbitkan izin usaha angkutan;

e. mematuhi Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan bidang usaha angkutan;

f. melaporkan kegiatan izin usaha setiap tahun kepada Bupati melalui Kepala Dinas selaku pejabat pemberi izin usaha angkutan;

g. melaporkan apabila terjadi perubahan pemilikan perusahaan atau domisili perusahaan, dengan menggunakan formulir sebagaimana dalam Lampiran Peraturan ini;

h. selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan g diatas, pengangkut bahan berbahaya diwajibkan pula untuk mematuhi ketentuan :

1) mobil barang pengangkut barang berbahaya tidak boleh dipergunakan untuk mengangkut bahan makanan atau barang lain yang dapat membahayakan keselamatan, serta terhadap jiwa atau kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya;

2) awak kendaraan yang beroperasi harus memiliki kualifikasi di bidang angkutan bahan berbahaya sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(7)

3) mobil barang yang sedang mengangkut barang berbahaya harus dijaga oleh awak kendaraan yang memiliki kualifikasi, selama berhenti atau parkir.

BAB VII PENGAWASAN

Pasal 7 (1) Izin usaha angkutan dicabut apabila :

a. perusahaan angkutan melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Peraturan ini;

b. perusahaan angkutan tidak melakukan kegiatan usaha angkutan.

(2) Pencabutan izin usaha angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui proses peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 1 (satu) bulan.

(3) Apabila peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan izin usaha angkutan untuk jangka waktu 1 (satu) bulan.

(4) Jika pembekuan izin usaha angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) habis jangka waktunya dan tidak ada usaha perbaikan, izin usaha angkutan dicabut.

Pasal 8

Pencabutan izin usaha angkutan dapat dikenakan tanpa melalui proses peringatan dan pembekuan izin usaha angkutan, dalam hal perusahaan angkutan yang bersangkutan :

a. melakukan kegiatan yang membahayakan Keamanan Negara;

b. memperoleh izin usaha angkutan dengan cara tidak sah.

BAB VIII

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pasal 9

(1) Kepala Dinas wajib menyelenggarakan sistem informasi manajemen izin usaha angkutan.

(2) Sistem informasi manajemen sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data izin usaha angkutan berdasarkan dari laporan yang disampaikan oleh pengusaha angkutan dan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan angkutan, pengawasan dan pengendalian perusahaan angkutan.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10

Perusahaan angkutan wajib memiliki izin usaha angkutan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya

Peraturan Bupati ini.

(8)

BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 11

Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka ketentuan-ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Bupati ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 12

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Karanganyar.

Ditetapkan di Karanganyar pada tanggal 4 Mei 2012

BUPATI KARANGANYAR,

Dr. Hj. RINA IRIANI SRI RATNANINGSIH, M.Hum.

Diundangkan di Karanganyar pada tanggal 4 Mei 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 NOMOR 24 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR,

SAMSI

(9)

LAMPIRAN :

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR

NOMOR TAHUN 2012

TENTANG IZIN USAHA ANGKUTAN.

FORMAT DAN TATA CARA PENGISIAN A. surat permohonan izin usaha angkutan

KOP PERUSAHAAN / KOPERASI / PERORANGAN

(logo) Alamat………..Telp……….

………….,……….

Nomor : Kepada:

Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Bupati Karanganyar Perihal : Permohonan/Perubahan

Kepemilikan / Domisili *) Izin Usaha Angkutan

Cq. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Karanganyar di

K A R A N G A N Y A R

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Lengkap :

Tempat dan Tanggal Lahir : Pekerjaan / Jabatan :

Alamat :

Nomor Telepon :

Bertindak untuk dan atas nama Perusahaan / Koperasi / Perorangan *)

Nama :

Alamat :

Bersama ini kami mengajukan Permohonan / Perubahan Kepemilikan / Domisili *) Izin Usaha Angkutan dengan data kendaraan bermotor sebagai berikut :

NO JENIS

USAHA NOMOR

KENDARAAN NOMOR

UJI **) DAYA ANGKUT

JENIS/MERK/TIPE DAN

TAHUN PEMBUATAN

1 2 3 4 5 6

(10)

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan persyaratan sebagai berikut :

a. foto kopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);

b. foto kopi akte pendirian perusahaan bagi pemohon yang berbentuk badan usaha / akte pendirian koperasi bagi pemohon yang berbentuk koperasi / tanda jati diri bagi pemohon perorangan;

c. surat keterangan domisili perusahaan angkutan;

d. foto kopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU);

e. surat pernyataan bermaterai tentang kesanggupan untuk memiliki atau menguasai 5 (lima) kendaraan bermotor;

f. surat pernyataan kesanggupan untuk menyediakan fasilitas penyimpanan kendaraan (garasi / pool kendaraan)

Demikian permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Pimpinan Perusahaan/Koperasi/Perorangan *)

NAMA LENGKAP PEMOHON

*) Coret yang tidak perlu.

**) Jika kendaraan baru penyampaian nomor uji setelah proses pengujian kendaraan selesai.

Materai Rp 6.000,-

(11)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS

PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

SELAKU PENGGUNA ANGGARAN NOMOR TAHUN

TENTANG

IZIN USAHA ANGKUTAN

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN,

Membaca : Surat permohonan Saudara……… tanggal…….. perihal…...

Menimbang : a. bahwa berdasarkan pertimbangan …………..., maka perusahaan angkutan ………… telah memenuhi syarat untuk kepemilikan izin usaha angkutan;

b. bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika selaku Pengguna Anggaran.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527);

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

JL. Nyi Ageng Karang No. 1 Telp. (0271) 495141, 495925, 6497350, Fax. (0271) 494705

KARANGANYAR Kode Pos : 57711 B. surat keputusan izin usaha angkutan

(12)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan;

8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dengan Kendaraan Umum;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar (Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 2);

10. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 15 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Sruktural pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar (Berita Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 15);

11. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor ……….. Tahun ………

tentang Izin Usaha Angkutan (Berita Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun ……… Nomor……….).

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Memberikan Izin Usaha Angkutan kendaraan umum kepada :

Nama :

Alamat :

NPWP :

Jenis Kendaraan :

Jumlah Kendaraan :

KEDUA : Pemegang Izin Usaha Angkutan sebagaimana dimaksud Diktum KESATU keputusan ini mempunyai kewajiban :

a. ………, b. ……… dst.

KETIGA : Izin Usaha Angkutan sebagaimana dimaksud Diktum KESATU Keputusan ini berlaku selama perusahaan yang bersangkutan masih menjalankan usahanya.

KEEMPAT : Pemegang izin apabila tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA Keputusan ini dapat berakibat izin dicabut.

(13)

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Karanganyar pada tanggal

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

Selaku Pengguna Anggaran,

NAMA LENGKAP PANGKAT

NIP

(14)

Karanganyar, ...

Kepada:

Nomor : Yth. Pimpinan Perusahaan / Koperasi / Perorangan di

(domisili pemohon) Sifat :

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Penolakan Izin Usaha Angkutan

Menunjuk surat Saudara Nomor : ……….. tanggal ………

Perihal Permohonan Izin Usaha Angkutan, dengan ini kami sampaikan bahwa permohonan Saudara tidak dapat di setujui dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. ………..;

b. ………..;

c. ………..;

d. ………..;

e. ………..;

f. ……….. dst.

Demikian disampaikan untuk menjadi maklum.

An. BUPATI KARANGANYAR

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR,

NAMA LENGKAP PANGKAT

NIP

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Jl. Nyi Ageng Karang No.1 Telp. (0271) 495141, 495925, 6497350, Fax. (0271) 494705

KARANGANYAR Kode Pos : 57711 C. surat keputusan penolakan izin usaha angkutan.

(15)

D. surat peringatan pemegang izin usaha angkutan

Karanganyar,………

Kepada:

Nomor : Yth. Pimpinan Perusahaan/

Koperasi / Perorangan di

(domisili pemohon) Lampiran :

Perihal : Peringatan

1. Berdasarkan hasil pengawasan dan pemeriksaan yang kami lakukan pada perusahaan angkutan saudara :

Nama perusahaan : Nama pemilik / pimpinan : Alamat :

Jenis usaha :

2. Hasil pengawasan dan pemeriksaan yang kami lakukan pada perusahaan angkutan saudara, diketahui bahwa saudara sebagai pemegang izin usaha angkutan tidak melaksanakan apa yang menjadi kewajiban saudara sebagai pemegang izin usaha angkutan, yaitu : a. ………;

b. ………;

c. ……… dst.

3. Berdasarkan keterangan sebagaimana dimaksud angka 2 diatas, saudara kami berikan “PERINGATAN PERTAMA / KEDUA / KETIGA

*)” dan selanjutnya saudara harus melaksanakan apa yang menjadi kewajiban saudara sebagai pemegang izin usaha angkutan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

4. Masa “PERINGATAN PERTAMA / KEDUA / KETIGA*)” selama 1 (satu) bulan sejak tanggal dikeluarkannya surat peringatan, apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan saudara belum melakukan upaya perbaikan sesuai dengan ketentuan, akan kami layangkan surat

“PERINGATAN KEDUA dan KETIGA*)”

5. Demikian untuk menjadi perhatian saudara.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR,

NAMA LENGKAP PANGKAT

NIP

*) Coret yang tidak perlu.

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Jl. Nyi Ageng Karang No.1 Telp. (0271) 495141, 495925, 6497350, Fax. (0271) 494705

KARANGANYAR Kode Pos : 57711

(16)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

SELAKU PENGGUNA ANGGARAN NOMOR TAHUN

TENTANG

PEMBEKUAN IZIN USAHA ANGKUTAN

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN,

Membaca : 1. Surat Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar, Nomor :………., Tanggal :………….. , Perihal “PERINGATAN PERTAMA”;

2. Surat Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar, Nomor :………, Tanggal :………….. , Perihal “PERINGATAN KEDUA”;

3. Surat Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar, Nomor :………, Tanggal :………….. , Perihal “PERINGATAN KETIGA”.

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan pengusaha angkutan dan telah diatur dalam Peraturan Bupati Nomor ………..

Tahun …………. tentang Izin Usaha Angkutan, maka perlu pembekuan izin usaha angkutan;

b. bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika selaku Pengguna Anggaran.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

JL. Nyi Ageng Karang No. 1 Telp. (0271) 495141, 495925, 6497350, Fax. (0271) 494705

KARANGANYAR Kode Pos : 57711 E. surat keputusan pembekuan izin usaha angkutan

(17)

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan;

8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar (Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 2);

10. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 15 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Sruktural pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar (Berita Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 15);

11. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor……….. Tahun………

tentang Izin Usaha Angkutan (Berita Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun ……… Nomor……….).

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Menjatuhkan sanksi administrasi kepada …..……… berupa pembekuan izin usaha angkutan terhadap kendaraan yang dimiliki sejumlah …………. kendaraan, sebagaimana terlampir.

KEDUA : Masa berlaku pembekuan izin usaha angkutan ini dari tanggal……….sampai dengan tanggal…………..

KETIGA : Apabila sampai dengan batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA Keputusn ini, Saudara belum memenuhi ketentuan………., maka izin usaha angkutan yang telah diberikan kepada Saudara akan dicabut.

(18)

KEEMPAT : Kepala Bidang Perhubungan dan Kepala Bidang Pengendalian Operasional Keselamatan Jalan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Keputusan ini, serta melaporkannya kepada Kepala Dinas.

KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Karanganyar pada tanggal

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

Selaku Pengguna Anggaran,

NAMA LENGKAP PANGKAT

NIP

(19)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

SELAKU PENGGUNA ANGGARAN NOMOR TAHUN

TENTANG

PENCABUTAN IZIN USAHA ANGKUTAN

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SELAKU PENGGUNA ANGGARAN,

Membaca : Surat Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar, Nomor : ..., Tanggal : ..., Perihal “PEMBEKUAN IZIN USAHA ANGKUTAN”.

Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Bupati Nomor ………..

Tahun ………. tentang Izin Usaha Angkutan telah diatur ketentuan mengenai pencabutan izin usaha angkutan;

b. bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Selaku Pengguna Anggaran.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

JL. Nyi Ageng Karang No. 1 Telp. (0271) 495141, 495925, 6497350, Fax. (0271) 494705

KARANGANYAR Kode Pos : 57711 F. surat keputusan pencabutan izin usaha angkutan

(20)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3527);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 69 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang di Jalan;

8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar (Lembaran Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 2);

10. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 15 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Sruktural pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar (Berita Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun 2009 Nomor 15);

11. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor……….. Tahun………

tentang Izin Usaha Angkutan (Berita Daerah Kabupaten Karanganyar Tahun ……… Nomor……….).

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Mencabut Izin Usaha Angkutan kepada :

Nama :

Alamat :

NPWP :

KEDUA : Menugaskan Kepala Bidang Perhubungan dan Kepala Bidang Pengendalian Operasional Keselamatan Jalan melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan Keputusan ini.

(21)

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Karanganyar pada tanggal

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

Selaku Pengguna Anggaran,

NAMA LENGKAP PANGKAT

NIP

(22)

G. formulir laporan realisasi izin usaha angkutan

KOP PERUSAHAAN / KOPERASI / PERORANGAN

(logo) Alamat………..Telp……….

Karanganyar,……….

Nomor : Kepada:

Lampiran : Yth. Bupati Karanganyar Perihal : Laporan Realisasi

Izin Usaha Angkutan

Cq. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar di

K A R A N G A N Y A R

LAPORAN REALISASI IZIN USAHA ANGKUTAN Nama Perusahaan/Koperasi/Perorangan *) :

Alamat :

Nomor Izin Usaha Angkutan : Periode Pelaporan (Tahun) :

NO JENIS USAHA

JUMLAH KENDARAAN

NOMOR KENDARAAN

NOMOR UJI

DAYA

ANGKUT KETERANGAN OPERASI TIDAK

OPERASI TOTAL

1 2 3 4 5=3+4 6 7 8 9

Pimpinan

Perusahaan/Koperasi/Perorangan *)

(NAMA LENGKAP)

*) Coret yang tidak perlu.

BUPATI KARANGANYAR,

Dr. Hj. RINA IRIANI SRI RATNANINGSIH, M.Hum.

(23)

KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN USAHA ANGKUTAN

A. Pengusaha angkutan umum yang telah mendapatkan izin usaha angkutan orang, diwajibkan :

1. Memenuhi kewajban yang telah ditetapkan dalam izin usaha angkutan;

2. Melakukan kegiatan usaha angkutan selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan, sejak diterbitkan izin usaha angkutan;

3. Melaporkan kegiatan usaha setiap tahun kepada pejabat pemberi izin usaha angkutan;

4. Melaporkan apabila terjadi perubahan pemilikan perusahaan atau domisili perusahaan, dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan.

B. Pengusaha angkutan umum yang telah mendapatkan izin usaha angkutan barang, diwajibkan :

1. Memiliki dan/atau menguasai 5 (lima) kendaraan sesuai dengan peruntukkan, yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan;

2. Awak kendaraan yang beroperasi merupakan pegawai tetap dan memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, serta memenuhi waktu kerja dan istirahat bagi pengemudi;

3. Memiliki dan/atau menguasai tempat penyimpanan kendaraan (garasi/pool kendaraan);

4. Melakukan kegiatan usaha angkutan selambat-lambatnya dalam waktu 6 (enam) bulan, sejak diterbitkan izin usaha angkutan;

5. Mematuhi Peraturan Perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan bidang usaha angkutan.

6. Melaporkan kegiatan izin usaha setiap tahun kepada pejabat pemberi izin usaha angkutan.

7. Melaporkan apabila terjadi perubahan pemilikan perusahaan atau domisili perusahaan, dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan.

8. Khusus pengangkut bahan berbahaya diwajibkan pula untuk mematuhi ketentuan :

a. mobil barang pengangkut barang berbahaya tidak boleh dipergunakan untuk mengangkut bahan makanan atau barang lain yang dapat membahayakan keselamatan, serta terhadap jiwa atau kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya;

b. awak kendaraan yang beroperasi harus memiliki kualifikasi di bidang angkutan bahan berbahaya sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. mobil barang yang sedang mengangkut barang berbahaya harus dijaga oleh awak kendaraan yang memiliki kualifikasi, selama berhenti atau parkir.

Catatan :

Kewajiban Pemegang Izin Usaha Angkutan dapat dicetak pada lembar kertas tersendiri selanjutnya ditempatkan dibelakang lembar Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika tentang Izin Usaha Angkutan atau dapat langsung dicetak pada belakang lembar Keputusan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika tentang Izin Usaha Angkutan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta perubahannya dan mengacu kepada Dokumen Pengadaan serta berdasarkan Berita Acara

Unduh audio pelajaran gratis di NHK

P.6/ Menhut-I I / 2007 tentang Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem Dalam Hutan Alam Pada Hutan

Selama proses persalinan di Rs Arofah terdapat penyulit yaitu selama kala I kontraksi tidak teratur dan lemah sehingga dilakukan Oksitosin Drip dan pada saat proses

(3) Persetujuan Prinsip dan Izin Tetap bagi Perusahaan Kawasan Industri yang penanaman modalnya dilakukan dalam rangka Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal

Dalam tingkatan ini, tipe sistem yang digunakan dinamakan sistem pendukung bagi eksekutif (ESS) atau seringkali disebut dengan Sistem Informasi Eksekutif (EIS), yaitu sistem

Dari definisi-definisi di atas dapat dikemukakan bahwa pemasaran adalah proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang dan jasa,

Berdasarkan hasil perhitungan statistik didapatkan hasil signifikansi variabel secara simultan adalah 0,018 dimana hasil tersebut menunjukkan nilai yang lebih kecil