Tugas 01-OJT 1
Instrumen Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) Kepala Sekolah
Dra. Hj. Mariya Ernawati, M.M (SMKN 2 Buduran Sidoarjo)
NO Uraian Pertanyaan
JAWABAN A B C D Dimensl Kepribadian
1 Perkataan baik saya selaras dengan tindakan yang saya lakukan √ 2 Cara saya dalam berbicara, bersikap, dan berperilaku diteladani oleh warga
sekolah dan masyarakat.
√
3 Saya melaksanakan tugas-tugas saya dengan perencanaan yang matang dan evaluasi berkelanjutan.
√
4 Saya mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah-masalah terkait pekerjaan saya dengan baik.
√
5 Saya aktif meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah, melalui berbagai kegiatan pengembangan diri.
√
6 Saya berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada teman-teman sejawat berkaitan dengan tugas saya sehari-hari.
√
7 Saya memiliki pengalaman dalam mengarahkan dan mengerakkan rekan sejawat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah
√
Dimensi Managerial
1 Saya memahami penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS)
√
2 Saya memahami cara mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan kompetensi, dan tupoksi guru.
√
3 Saya memahami cara mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan kompetensi, kualifikasi dan tupoksi tenaga kependidikan di sekolah (tenaga administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan guru konselor).
√
4 Saya memahami cara mengidentifikasi masalah yang terkait dengan standar pelayanan minimal atau standar nasional pendidikan mengenai sarana dan prasarana sekolah / madrasah.
√
5 Saya memahami penyusunan rencana pemanfaatan sarana prasarana sesuai standar pelayanan minimal.
√
6 Saya memahami cara mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan perencanaan dan penerimaan peserta didik baru.
√
7 Saya memahami cara mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
√
8 Saya memiliki pengalaman dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan pengelolaan peserta didik dengan baik.
√
9 Saya terlibat aktif dalam penyusunan dan analisa dokumen I KTSP. √
10 Saya mampu menganalisis silabus dan RPP dengan baik. √
11 Saya memahami cara mengidentifikasi sumber-sumber, alokasi, dan mekanisme pertanggung-jawaban keuangan sekolah / madrasah.
√
12 Saya memahami cara mengidentifikasi permasalahan yang terkait dengan ketatausahaan sekolah/madrasah.
√
13 Saya menggunakan media teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik di kelas.
√
14 Saya memahami monitoring, evaluasi dan pelaporan program sekolah/madrasah sesuai dengan standar.
√
Dimensi Kewirausahaan
1 Saya memahami program-program inovatif yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah dengan baik.
√
2 Saya memiliki pengalaman dalam meningkatkan keingintahuan warga sekolah dalam pengetahuan dan ketrampilan melalui kerja keras dan semangat pantang menyerah
√
3 Saya mampu membuat alternatif pemecahan masalah yang relevan dan tepat, sehingga menghasilkan kinerja yang efektif dan efisien.
√
4 Saya memiliki rasa optimis, pantang menyerah, dan berpikir alternalif terbaik untuk mencapai keberhasilan di sekolah.
√
5 Saya memiliki pengalaman dalam menyusun rencana pengelolaan kegiatan produksi dan jasa di sekolah dengan baik.
√
Dimensi Supervisi
1 Saya memahami perencanaan program supervisi akademik yang disesuaikan dengan kebutuhan guru yanp akan disupervisi.
√
2 Saya memahami teknik-teknik dalam melakukan supervisi akademik. √ 3 Saya memiliki pengalaman dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru
dengan teknik yang tepat.
√
4 Saya memiliki pengalaman dalam mengkaji masalah yang terkait dengan supervisi akademik.
√
5 Saya memahami cara memberikan umpan balik hasil supervisi kepada para guru secara konstruktif.
√
6 Saya memahami penyusunan program tindak lanjut supervisi di sekolah dengan baik.
√
Dimensi Sosial
1 Saya memahami penyusunan program kerja sama dengan pihak Iain, baik perseorangan maupun institusi dengan baik, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah.
√
2 Saya memi|iki pengalaman dalam melakukan kerja sama dengan
perseorangan dan institusi Iain, baik institusi pemerintah atau swasta, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah dimana saya bertugas.
√
3 Saya memahami cara melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program dan kegiatan kerjasama dengan perseorangan dan institusi pemerintah atau swasta.
√
4 Saya terlibat aktif meniadi pengurus organisasi sosial kemasyarakatan di Lingkungan tempat tinggal saya.
√
5 Saya memiliki pengalaman dalam menggalang bantuan dari semua warga sekolah tempat saya bertugas untuk meringankan penderitaan warga
masyarakat yang sedang tertimpa bencana/ musibah atau mengalami kesulitan ekonomi.
√
Tugas 02-OJT 1
Melakukan Refleksi Pendalaman Bahan Pembelajaran
Dra. Hj. Mariya Ernawati, M.M (SMKN 2 Buduran Sidoarjo)
No Nama Mata
Diklat Materi Resume Hasil Eksplorasi
Materi Hal Baru yang
Diperoleh
a b c d e
1 Pembentukan
Karakter a. Dinamika kelompok
1) Pembukaan
2) Pelaksanaan
3) Penutupan
Pengajar diklat
menyampaikan tentang pentingnya dinamika kelompok dengan disertai regulasi terkait
(Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah/madrasah).
Peserta diklat diberi penjelasan mengenai nilai-nilai karakter yang akan dikuatkan dalam kegiatan penugasan dinamika kelompok.
Pembukaan dinamika kelompok
Target kompetensi Kontrak program Pembentukan suku
kelompok
Penjelasan penugasan dinamika kelompok Koordinasi suku /
kelompok (breakout room zoom bagi pelaksanaan diklat secara daring) Pelaksanaan
penugasan dinamika kelompok
Refleksi pelaksanaan dinamika kelompok Testimoni dari peserta
terhadap pelaksanaan dinamika kelompok Penutupan dinamika
kelompok
- Memasukkan filsafat dalam pembentukan karakter siswa.
Contoh : Pendidikan
merupakan upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa, maupun karsanya agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan
hidupnya. Sehingga kita perlu
memasukkan contoh filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara
“Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”.
- kematangan diri dapat menjadi
“kompas internal”
dalam diri kita, dapat menunjukkan
apakah kita berada
pada arah yang
benar menuju apa
yang sesungguhnya
kita impikan.
b. Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila
1) Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara
2) Profil Pelajar Pancasila
Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk mencapai kebijakan dan kearifan, sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan yang timbul dalam lapangan
pendidikan.
Profil Pelajar Pancasila merupakan luaran pendidikan (student outcomes) yang menjadi arah tujuan dari segala upaya peningkatan kualitas pendidikan nasional dengan merujuk kepada karakter mulia bangsa Indonesia dan tantangan pendidikan abad 21.
Hak menentukan nasib sendiri
Pendidikan yang mencerahkan masyarakat Pendidikan harus
mencakup pendidikan yang luas
Perjuangan menuntut kemandirian
Sistem ketahanan diri Pendidikan anak-anak Prinsip kemanusiaan Makna dan fungsi Tujuan penanaman Karakter dan
kompetensi
Pengembangan dan dimensi-dimensi Elemen dan sub elemen dimensi (beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia;
berkebhinekaan global;
gotong royong; mandiri;
bernalar kritis; dan
kreatif)
c. Community of Practice
1) Hubungan penugasan dinamika kelompok dengan konten materi
2) Konsep
3) Tujuan
4) Strategi
mendorong dan menggerakkan guru, tendik (tenaga kependidikan) dan peserta didik
Menggerakkan komunitas belajar di lingkungan sekolah, organisasi profesi, dan lingkungan yang lain.
Peserta mengingat pelaksanaan dinamika kelompok pada
penugasan (yel suku dan koreografi).
Peserta
menghubungkan nilai- nilai pada penugasan terhadap pembentukan kebiasaan dalam melaksanakan tugas sekolah.
Peserta menarik kesimpulan tentang makna penugasan.
Kombinasi unik yang terdiri dari tiga elemen fundamental yaitu :
Domain atau bidang pengetahuan
Community atau sekelompok orang pemerhati bidang pengetahuan
Shared practice yaitu kegiatan berbagi pengetahuan
Menyediakan cara bagi para praktisi untuk berbagi ilmu, tips, saran dan pengalaman-pengalaman terbaik. Meliputi 3 (tiga) teknis pelaksanaan :
Tatap muka langsung Webinar
Diskusi group Whatsapp Kepala sekolah harus selalu berorientasi pada peningkatan
profesionalitasnya, guru, tendik, dan peserta didik melalui :
Kegiatan MGMP Kelompok Kerja Guru Seminar-seminar Pelatihan-pelatihan Lomba Kompetensi
Siswa
d. Inquiry Apresiatif (dengan skenario pembelajaran : brainstorming, diskusi materi, penerapan, refleksi)
Calon kepala sekolah diminta untuk menjalankan tahapan BAGJA untuk menghasilkan sebuah rekomendasi perubahan.
Buat pertanyan (Define) Ambil pelajaran
(Discover)
Gali mimpi (Dream) Jabarkan rencana
(Design)
Atur eksekusi (Deliver) e. Self Regulated
Learning
1) Konsep belajar mandiri
2) Aspek-aspek belajar mandiri
3) Strategi belajar mandiri
Membangun kebiasaan refleksi secara mandiri.
Kemampuan seseorang dalam mengarahkan dirinya sendiri menghadapi situasi akademik.
Terdapat 4 (empat) aspek:
Kemampuan individu dalam aktivitas belajar (Metacognitive Self- Regulation)
Mengatur kondisi fisik dan sosial (Physical and Social Enviroment Management)
Pengaturan waktu (Time Management)
Menerima kegagalan dan membangun kepercayaan diri (Effort Regulation)
Terdapat 10 (sepuluh) strategi :
Self evaluating Organizing and
transforming Goal setting and
planning
Seeking information Writing the important
thing
Environmental structuring
Self consequences Rehearing and
memorizing
Seek social assistance
Review record
4) Implementasi belajar mandiri terhadap beban kerja kepala sekolah
5) Strategi inovasi dalam
pengembangan kompetensi guru dan murid
Dengan karakteristik sebagai berikut :
Mengetahui penggunaan strategi kognitif
Mengetahui metakognisi untuk mencapai tujuan personal
Memperlihatkan
keyakinan motivasional dan emosi yang adaptif Menciptakan lingkungan
kerja yang menyenangkan Menunjukkan usaha
untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan Mampu melakukan
strategi disiplin
Mampu menyelesaikan masalah pembelajaran Beradaptasi dalam
melakukan
pengembangan diri Menentukan gagasan
inovasi f. Self Maturity
1) Konsep
kematangan diri
2) Karakteristik kematangan diri
3) Fungsi dalam kehidupan
Meliputi 3 (tiga) aspek : Perkembangan fisiologi Perkembangan
psikologis Perkembangan
pedagogis
Ada 6 (enam) karakteristik:
Perluasan perasaan diri Hubungan yang hangat
dengan orang lain Keamanan emosional
dan penerimaan diri Persepsi, keterampilan
dan tugas yang realistis Objektifikasi diri
Filsafat hidup yang mempersatukan Mengevaluasi efektif
effort
Mengenali perubahan Mengevaluasi mimpi Menjadi sumber
referensi terdekat Menjadi “kompas
internal”
4) Implementasi
kematangan diri Menciptakan suasana sekolah yang kondusif untuk terciptanya
lingkungan dan komunitas belajar yang berkualitas dan unggul
g. Refleksi akhir pengembangan karakter
Karakter yang menjadi penting dan menjadi syarat mutlak dalam kepemimpinan satuan pendidikan adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab h. Refleksi kegiatan
pengembangan karakter
kepemimpinan sekolah
Melakukan refleksi diri Menyampaikan
beberapa nilai karakter yang terbentuk
Menyampaikan kelebihan setelah mengikuti
pengembangan karakter Menyampaikan
kelemahan yang harus diperbaiki
Menyampaikan strategi untuk pengembangan karakter rekan guru dan peserta didik di sekolah 2 Manajerial
Sekolah
a. Memimpin upaya mewujudkan visi sekolah menjadi budaya belajar yang berpihak pada murid
1) Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS)
Budaya belajar merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh masyarakat sekolah yang mencakup cara berpikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik fisik maupun asbtrak.
Pengertian RKS (proses perencanaan atas semua hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuuan pendidikan)
Mendapat ilmu secara
mendetail tentang
administrasi dan
supervisi sekolah,
dengan membaca buku
tentang Manajerial
Sekolah.
2) Pengelolaan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
3) Pengelolaan Standar Isi (Pengelolaan Kurikulum)
4) Pengelolaan Standar Proses
5) Pengelolaan Standar Penilaian
Prosedur penyusunan RKS : diawali dengan Evaluasi Diri Sekolah (EDS); menemukan kekurangan/masalah masing-masing standar; monitoring secara internal
Strategi pemenuhan SKL : Bekerjasama dengan
berbagai pihak
Memberi penghargaan kepada siswa
berprestasi
Meningkatkan fungsi Bursa Kerja Khusus (BKK)
Melakukan kegiatan siswa dalam bidang sosial, budaya dan agama
Penelusuran alumni Standar isi mencakup : Kerangka dasar dan
struktur kurikulum Beban belajar bagi
peserta didik Kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang akan
dikembangkan Kalender pendidikan Proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup tinggi bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Pengertian penilaian
autentik (Authentic
Assessment)
Prinsip penilaian
Jenis-jenis penilaian
b. Memimpin dan mengelola sekolah yang berdampak pada peserta didik 1) Pengelolaan
Guru, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik
2) Pengelolaan Standar Sarana dan Prasarana
3) Pengelolaan Standar Pengelolaan
4) Pengelolaan Standar Pembiayaan
Pengelolaan guru Kompetensi guru Tenaga administrasi
sekolah
Tenaga perpustakaan sekolah
Pengelolaan peserta didik
Definisi sarana dan prasarana
Macam-macam sarana dan prasarana
Komponen sarana dan prasarana
Pengelolaan saran dan prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana
Inventarisasi dan pelaporan sarana dan prasarana
Perencanaan program sekolah
Pelaksanaan rencana kerja
Pengawasan dan evaluasi : konsep monev (monitoring dan evaluasi); tujuan monev; manfaat monev; penyusunan program, instrumen dan sistem
pelaksanaan;
instrumen monev;
sistem pelaksanaan monev; pelaporan kegiatan dan tindak lanjut monev
Kepemimpinan sekolah Sistem informasi
manajemen
Konsep pengelolaan keuangan sekolah Sumber pendanaan
sekolah
Perencanaan dan
pembelajaran
keuangan sekolah
Pengawasaan dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Sekolah
3 Kepemimpinan Pembelajaran melalui Coaching dalam Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Pembelajaran Berdifferensiasi 1) Pengertian
2) Pemetaan Kebutuhan Belajar murid
Usaha untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar invididu setiap murid
Kesiapan belajar murid (readiness)
Minat murid
Profil belajar murid
Mengoptimalkan sasaran supervisi tenaga administrasi, perpustakaan dan laboratorium.
b. Penerapan Coaching dalam Supervisi Akademik 1) Definisi Coaching
2) Jenis-Jenis Coaching
3) Pelaksanaan Coaching
4) Coaching Model TIRTA
Merupakan kegiatan pembinaan yang membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerja mereka sendiri, yang membantu mereka untuk belajar daripada
mengajar.
Mendukung pembelajaran Kinerja
Pengembangan kepemimpinan Tim dan kelompok Building Trust Active Listening Clarifying Asking the Right
Questions Giving feedback Tujuan
Identifikasi
Rencana Aksi
Tanggung jawab
c. Konsep dan Implementasi Supervisi Akademik (Guru)
1) Prinsip-Prinsip Supervisi akademik
2) Pendekatan, Teknik dan Model Supervisi
3) Instrumen Supervisi akademik
4) Tahapan Supervisi Akademik
Meliputi beberapa prinsip antara lain : praktis, sistematis, objektif, realistis, antisipatif, konstruktif, kooperatif, kekeluargaan, demokrasi, aktif
Ada 3 (tiga) pendekatan : Direct contact
Indirect contact Collaborative contact Ada 2 (dua) macam teknik:
Teknik supervisi individul
Teknik supervisi kelompok Ada 2 (dua) model supervisi :
Model tradisional Model kontemporer Macam-macam instrumen supervisi akademik :
Pedoman observasi Pedoman wawancana Daftar cek/kendali Ada 3 (tiga) tahapan :
Perencanaan
Pelaksanaan supervisi Tindak lanjut hasil
supervisi d. Konsep dan
Implementasi Supervisi Tendik (Tenaga
Kependidikan) 1) Prinsip supervisi
Tenaga Kependidikan
Prinsip-prinsip dalam melakukan supervisi :
Demokratis
Menciptakan hubungan yang harmonis
Berkesinambungan Program harus integral Harus komprehensif Konstruktif
Obyektif
2) Sasaran
supervisi Tenaga Kependidikan
3) Pengembangan instrumen
4) Langkah-langkah kegiatan
supervisi Tenaga Kependidikan
Ada 3 (tiga) sasaran : Tenaga administrasi
sekolah
Tenaga perpustakaan Tenaga laboratorium Mengacu pada panduan kerja tenaga administrasi sekolah, tenaga
perpustakaan sekolah,dan tenga laboratorium
sekolah.
Ada 3 (tiga) langkah : Perencanaan supervisi
tendik
Pelaksanaan supervisi tendik
Tindak lanjut hasil supervisi tendik e. Pelaksanaan
Coaching oleh Kepala Sekolah
Menemukan potensi Memberi apresiasi Mengukur kepuasan
kinerja Menemukan
kekurangan kinerja Menemukan perbaikan Berkomitmen
f. Membangun lingkungan belajar yang berpusat pada peserta didik
1) Perencanaan dan pelaksanaan proses belajar yang berpusat pada murid
2) Refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar yang berpusat pada murid
Mengadakan pertemuan guru Memberi umpan balik Menunjukkan praktek
pembelajaran
Memberikan dukungan Memimpin pertemuan
refleksi berkala Mengumpulkan dan
mengolah data Melakukan evaluasi
pembelajaran Merencanakan dan
mengarahkan guru
3) Pelibatan orang tua sebagai pendamping dan sumber belajar di sekolah
Memahami kebutuhan dan karakteristik orang tua
Menginisiasi komunikasi dan
interaksi dengan orang tua
Memberikan kesempatan dan dukungan agar guru dapat berkomunikasi dengan orang tua 4 Pengembangan
Kewirausahaan a. Pengembangan Sekolah melalui Pendekatan
Komunitas Berbasis Aset (PKBA)
1) Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA)
2) Ekosistem Sekolah
3) Aset-aset dalam Sebuah
Komunitas
Menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.
Terbangun dari 3 (tiga) aspek : ekologis, sosial dan spiritual
Ada 7 (tujuh) aset utama : modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik, modal agama dan budaya
Usaha itu dibuka dulu baru dihitung (Sheet Smart). Dalam konteks sekolah, hal tersebut dapat dicontohkan bahwa kepala sekolah harus mau ditempatkan di sekolah manapun walaupun kondisinya tidak seperti yang diinginkan, harus berani melakukan perubahan-perubahan demi kemajuan sekolah
b. Gagasan Inovasi Pengembangan Sekolah
1) Identifikasi permasalahan Pembelajaran di Sekolah
Permasalahan
pembelajaran di sekolah dapat diketahui melalui :
Hasil Evaluasi Diri
Sekolah (EDS)
Supervisi
2) Pendekatan Inovatif dalam Pengembangan Sekolah
3) Pengorganisasia n Pelaksanaan Program Inovatif berbasis
Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Pemimpin yang inovatif:
Selalu menciptakan ide atau gagasan
Menghasilkan produk yang baru, original, bermanfaat, dan berkualitas Belajar berbasis
pengalaman
(Experiential Learning) Belajar melalui
interaksi sosial (Social Interaction Learning) Pengenalan peluang
(Opportunity Recognition) c. Pengelolaan
Kewirausahan Sekolah
1) Perencanaan Program Kewirausahaan sekolah
2) Pelaksanaan Program Kewirausahaan sekolah
Keterampilan konseptual Keterampilan
kemanusiaan Keterampilan administratif
Keterampilan teknik Pengembangan jiwa
kewirausahaan Pengembangan
program pemagangan Evaluasi program
kewirausahaan sekolah d. Kemitraan dalam
Rangka Peningkatan Kualitas Pembelajaran 1) Konsep
Kemitraan Sekolah
Hakikat kemitraan adalah
adanya keinginan untuk
berbagi tanggung jawab
yang diwujudkan melalui
perilaku, hubungan,
dimana semua pihak yang
terlibat saling membantu
untuk mencapai tujuan
bersama
2) Implementasi Kemitraan Sekolah
Terdiri dari 3 (tiga) tahap : Proses analisis
kebutuhan
Proses persetujuan Proses pelaksanaan
kerjasama dan monev 5 Rencana Tindak
Lanjut a. Rambu-rambu OJT 2
1) Sekolah Asal
2) Sekolah Magang
Peserta diklat
melaksanakan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) dan Kajian Manajerial (KM) dengan durasi waktu setara dengan 130 JP.
Peserta diklat belajar dari kepala sekolah (mentor 2) untuk peningkatan
kompetensi yang masih lemah berdasarkan hasil AKPK dan melakukan Kajian Manajerial (KM), waktu pelaksanaan setara dengan 40 JP.
Mengoptimalkan penerapan Buku Disiplin sebagai Instrumen Pencapaian Student Wellbeing (Kebahagiaan Peserta Didik)
b. Penyusunan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
1) Pengertian RPK Penjabaran rencana pengembangan sekolah secara operasional yang didalamnya memuat tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam menjalankan program kegiatan untuk memecahkan masalah pembelajaran dalam rangka meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah dan kinerja sekolah/madrasah serta berdampak pada
peningkatan kualitas
pembelajaran dan
pencapaian Student
Wellbeing.
2) Rambu-rambu Pelaksanaan RPK
Penyusunan RPK, komponen RPK, judul, tujuan, indikator keberhasilan, program kegiatan, skenario kegiatan, sumber daya, metode pengumpulan data, pencapaian Student Wellbeing.
c. Kajian Manajerial (KM)
1) Pengertian KM
2) Rambu-rambu KM
Kegiatan calon kepala dalam melakukan pemetaan capaian SNP yang didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk menemukan potensi dan tantangan yang
dipertimbangkan dalam menyusun rancangan peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik
selanjutnya.
Menyusun aspek atau komponen kajian Memasukkan aspek Menyusun kondisi ideal Menentukan kondisi
semua aspek Menentukan kondisi
nyata
Menentukan potensi Menentukan
kelemahan dan tantangan
Mempertimbangkan potensi yang dimiliki d. Peningkatan
Kompetensi (PK)
1) Pengertian PK Kegiatan calon kepala sekolah untuk
meningkatkan kompetensinya
berdasarkan kebutuhan
individu dengan belajar
dari kepala sekolah
mentor 2.
2) Rambu-rambu
PK Memilih salah satu
dimensi kompetensi yang paling rendah dari hasil AKPK
Belajar untuk
peningkatan dimensi kompetensi
Meningkatkan dimensi kompetensi yang paling rendah
Rencana peningkatan dimensi
Kompetensi disusun dalam bentuk matriks e. Pelaksanaan
Monitoring Evaluasi (Monev)
1) Pengertian Monev
2) Rambu-rambu Monev
Kegiatan pengumpulan data dan pelaksanaan kegiatan dan
membandingkannya dengan rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya.
Instrumen monev yang dipersiapkan antara lain :
Monitoring
pelaksanaan kegiatan RPK
Peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam RPK Evaluasi hasil kegiatan
RPK
Dampak keberhasilan program RPK
Pencapaian Student Wellbeing
f. Jadwal Rencana Tindak Lanjut (RTL)
1) Tujuan
penyusunan RTL
2) Rambu-rambu RTL
Memandu peserta diklat
Menjadi alat kontrol Langkah-langkah menyusun RTL :
Mendata semua aktivitas OJT 2
Mengalokasikan waktu pelaksanaan kegiatan Mencantumkan
kegiatan dalam matriks
jadwal
g. Penyusunan Laporan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
1) Sistematika Laporan RTL
2) Tatacara Penulisan Laporan RTL
Adapun sistematikanya sebagai berikut :
Bagian awal Bagian isi Bagian akhir Bagian Awal
Halaman sampul/cover Halaman pengesahan Kata pengantar Daftar isi
Daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran Bagian Isi
Bab I Pendahulun Bab II Profil Sekolah Bab III Pelaksanan
Rencana Tindak Lanjut Bab IV Penutup
Bagian Akhir
Lampiran bagian awal Lampiran bagian isi h. Kegiatan Presentasi
dan Gelar Karya 1) Pengertian Gelar
Karya
2) Rambu-rambu penyiapan Gelar Karya
Aktivitas peserta
menampilkan proses dan hasil pelaksanaan
kegiatan berupa hasil inovasi yang dilakukan selama melaksanakan rencana proyek
kepemimpinan.
Pemaparan pelaksanaan RTL Penayangan video
kegiatan RTL Display bukti-bukti
kinerja hasil RTL
Tugas 03-OJT 1
Instrumen Identifikasi Masalah Pembelajaran Dra. Hj. Mariya Ernawati, M.M
(SMKN 2 Buduran Sidoarjo)
No Standar Nasional
Pendidikan (SNP) Indikator Aset / Kekuatan sekolah yang dapat dikembangkan
Kelemahan sekolah (Masalah terkait Pembelajaran)
Satu Masalah Utama Pembelajaran
a b c d e f
1. Standar
KompetensiLulusan
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 1.2. Lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi pengetahuan 1.3. Lulusan memiliki
kompetensi pada dimensi keterampilan
- Banyak lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri
- Banyak prestasi yang diraih
- Banyak lulusan yang terserap di IDUKA - Banyak lulusan yang
berwirausaha
- Kompetensi lulusan belum linier dengan tuntutan kerja
- Banyaknya SDM / guru senior yang purna tugas
- Minat belajar praktik secara mandiri masih kurang
Peserta didik kurang maksimal dalam pembelajaran materi kejuruan karena kurangnya waktu untuk melaksanakan praktik dikarenakan selama pandemi pembelajaran dilakukan secara daring / tidak tatap muka .
2. Standar Isi 2.1. Perangkat
pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
2.2. Kurikulum sekolah dikembangkan sesuai prosedur
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
- Sekolah selalu menyusun KTSP Dokumen 1,2,3 yang disahkan oleh Provinsi dan diketahui oleh Komite Sekolah dan Pengawas
- Sekolah sudah melaksanakan sinkronisasi kurikulum dengan IDUKA
- Adanya pandemi covid sehingga pelaksanaan kurikulum belum meksimal terutama pada mata pelajaran praktik yang mebutuhkan alat- alat praktik yang tidak bisa hanya dijelaskan secara daring (teori)
- Kurangnya komunikasi dengan guru sehingga ketercapaian kurikulum kurang maksimal - kurangnya dukungan orang tua
mendalami materi secara daring
3. Standar Proses 3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 3.2. Proses pembelajaran
dilaksanakan dengan tepat
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran
- Kepala Sekolah tetap melaksanakan pemantauan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru - Kepala Sekolah selalu
memotivasi guru untuk mengikuti pelatihan- pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran
- Materi yang disampaikan guru seringkali tidak maksimal karena dalam pembelajaran on line siswa tidak bisa
mempraktikkan langsung materi yang disampaikan guru terutama dalam pelajaran praktek
4. Standar Penilaian Pendidikan
4.1. Aspek peilaian sesuai ranah kompetensi 4.2. Teknik penilaian
obyektif dan akuntabel
4.3. Penilaian Pendidikan ditindaklanjuti 4.4. Instrumen penilaian
menyesuaikan aspek 4.5. Penilaian dilakukan
mengikuti prosedur
- Sekolah sudah
melaksanakan penilaian dengan e-raport sehingga dapat terlihat penilaian proses
- Nilai ekstrakurikuler pramuka (wajib) dimasukkan dalam nilai raport
- Sulitnya berkomunikasi dengan siswa akhirnya pengukuran kemampuan siswa tidak maksimal