• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7, DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7, DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i

KONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7, DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN

TESIS Diajukan kepada

Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Oleh:

RISON BEEH 752014018

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2015

(2)
(3)
(4)
(5)

ii MOTTO

Jangan Kuatir Akan Hari Esok, Karena Hari Esok Adalah

Rancangan TUHAN

(6)

iii

PERSEMBAHAN

Tesis ini dipersembahkan untuk:

Semua orang yang peduli menyuarakan keadilan dalam panggilannya masing-masing

Kedua Orang Tua, sosok yang menjadi teladan utama, mengajarkan bahwa keadilan itu dimulai dari hal yang sederhana

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis haturkan puji syukur kepada Tuhan, karena cinta dan kasihNya yang begitu besar bagi penulis, sejak awal menjalani tahap demi tahap di PPS MSA. Pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi dengan mempersembahkan sebuah karya tulis ilmiah. Banyak keraguan dalam diri, apakah penulis dapat menghasilkan sebuah karya tulis yang baik, tetapi karena hikmat dan cintaNya yang membuat penulis kuat dan tetap yakin serta mampu menulis sejak awal hingga berakhir dengan baik. Penulis mengamininya dengan sebuah kalimat sederhana: jangan kuatir akan hari esok, karena hari esok adalah rancangan TUHAN”.

Dari awal penulisan ini, ada pergumulan yang panjang dalam benak penulis, bahwa ada hal yang sangat penting ketika hendak berbicara mengenai keadilan. Setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat terpanggil untuk menciptakan nilai moral universal, yakni keadilan bagi semua orang sebagai sesama ciptaan Tuhan. Ketika kita mampu untuk memperjuangkan keadilan bagi diri kita, maka kita juga akan mampu untuk memperjuangkannya bagi orang lain.

Pada kesempatan ini, penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulis hingga menyelesaikan studi di PPs-MSA UKSW.

Kepada Prof. Pdt. John A. Titaley dan Pdt. Dr. Rama Tulus Pilakoannu, selaku pembimbing yang telah merelakan waktu dan tenaga untuk memberikan berbagai sumbangan ilmu yang begitu luar biasa kepada penulis dalam menulis tesis ini, serta semua pemikiran kritis yang telah Bapak ajarkan. Terimakasih tak terhingga untuk semua yang telah Bapak berikan kepada saya dalam menyelesaikan tulisan ini. Tuhan memberkati bapak beserta keluarga.

Kepada Pdt. Dr. Thobias A. Messakh, terima kasih buat semua masukan dan kritikannya demi tulisan ini, serta dukungan dari Bapak dan keluarga bagi penulis. Tuhan memberkati bapak dan keluarga.

Kepada Ibu Ira Mangililo, Ph.D, terima kasih Ibu untuk semua dukungan dan motivasinya, dan semua materi yang begitu baik dalam mendukung penulisan tesis ini. Tuhan memberkati ibu beserta keluarga.

(8)

v

Kepada semua dewan pengajar Program Pascasarjana Sosiologi Agama yang telah memberikan sumbangan ilmu yang berharga bagi saya. Pak John, Pak David, Pak Yopi, Ibu Retno, Ibu Ira, Pak Tony, Pak Izak, Pak Dany, Pak Yusak, Pak Thoby, Pak Eben, dan semua yang sudah membantu penulis dan telah memperkaya dengan ilmu-ilmu yang tidak diketahui sebelumnya. Serta para tenaga administrasi: Ibu Budi, mas Eko dan terkhusus ibu Liana.

Terimakasih sudah membagikan ilmu, menolong dan membimbing penulis selama berkuliah.

Tuhan memberkati bapak dan ibu beserta keluarga.

Terimakasih untuk orang tua yang tak kenal lelah mendukung penulis, kepercayaan, dukungan doa, materi, limpahan kasih sayang yang tak terhingga tidak dapat dibalaskan dengan apapun. Kepada semua kakak-adik tercinta, terimakasih untuk semua dukungan baik materi maupun doa yang tulus, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik. Terimakasih atas semua perhatian dan kebaikan yang kakak dan adik berikan kepada saya.

Kepada Melinda Victoria Lulu, terimakasih untuk dukungan doa dan motivasi, masukkan serta kritikan yang selalu diberikan kepada penulis demi menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini.

Kepada semua teman-teman PPs-MSA angkatan 2014 pada umumnya dan terkhusus kepada Chris, Andry, Frenly, Boyjen, Nina, Usi Ge, dan 3 capung: Cherly, Pinky, Ayu terimakasih untuk semua kebersamaan, dukungan, serta berbagai informasi yang dibagikan untuk penulisan tesis ini. Tuhan memberkati selalu..

Terimakasih tak terhingga untuk semua orang yang telah membantu saya dalam setiap langkah ketika saya bergumul dengan tesis ini sampai selesai.

(9)

vi DAFTAR ISI

Judul ………. i

Motto... … ii

Persembahan ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Abstrak ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah ... 7

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.4. Metodologi Penelitian ………... 9

1.5. Sistematika Penulisan ……… 10

BAB 2 KAJIAN TEORITIK ………... 11

2.1. Pendahuluan ………...…………. 11

2.2. Teori-Teori Keadilan... 16

2.2.1. Teori Keadilan Menurut Robert Nozick... 16

2.2.1.1. Konsep Keadilan Berdasarkan Hak Perolehan dan Pemilikan Individu yang Bebas ………. 19

2.2.2. Teori Keadilan Menurut Kai Nielsen ……….. 23

2.2.2.1. Ekualitas atau Kesetaraan ………. 23

2.2.3. Teori Keadilan Menurut John Rawls ……….. 28

2.2.3.1. Prinsip-prinsip Keadilan ……….. 30

2.2.4. Teori Keadilan John Stuart Mill ……….. 34

2.2.4.1. Konsep Keadilan Utilitarianisme ……….. 39

2.2.5. Teori Keadilan dalam Perspektif Alkitab ……… 43

2.2.5.1. Keberpihakan Allah pada Mereka yang Tertindas ………. 44

2.3. Kesimpulan ……… 51

(10)

vii

BAB 3 KONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7 ……… 54

3.1. Pendahuluan ………. 54

3.2. Pembimbing ke dalam Kitab Amos ……….. 54

Pribadi dan Pelayanan Amos ……….. 54

Kitab Amos ……….. 57

Tujuan Penulisan ……….. 75

3.3. Keadilan Sosial di dalam Perjanjian Lama ………. 78

3.4. Konsep Keadilan Sosial dalam Amos 6:1-7 ……… 81

3.4.1. Konteks Historis Israel Pada Masa Nubuatan Nabi Amos ………. 81

3.4.1.1. Konteks Politik ……… 83

3.4.1.2. Konteks Ekonomi ……… 87

3.4.1.3. Konteks Keagamaan ………. 91

3.4.2. Mengapa Amos dari Yehuda Bernubuat di Israel? ... 94

3.4.3. Analisa Teks Amos 6:1-7 ………... 99

3.5. Kesimpulan ... 111

BAB 4 KONSEP KEADILAN SOSIAL DALAM AMOS 6:1-7, DALAM PERSPEKTIF TEORI-TEORI KEADILAN ……… 116

4.1. Pendahuluan ………...………. 116

4.2. Konsep Keadilan Sosial Amos 6:1-7 ... 116

4.3. Konsep Kedilan Sosial Amos 6;1-7, dalam Perspektif Teori Keadilan ... 120

4.4. Kesimpulan ... 128

BAB 5 PENUTUP ... 131

5.1. Kesimpulan ... 131

5.2. Saran-Saran ... 134

Daftar Pustaka ... 135

Bibliografi ... 140

(11)

viii ABSTRAK

Keadilan merupakan hasrat manusia dalam budaya dan bangsa manapun. Tak satu pun anggota masyarakat dari seluruh bangsa di dunia yang tidak menginginkan perlakuan yang adil. Oleh karena itu, sesungguhnya keadilan adalah nilai moral universal yang merupakan hak dan kebutuhan dasar manusia di seluruh dunia.

Dalam masyarakat modern sendiri ada berbagai macam pandangan mengenai keadilan, yang mana tidak terlepas dari konteks dan karakteristik masyarakatnya. Konsep keadilan yang diangkat oleh para tokoh keadilan, pada umumnya menekankan pada dua kepentingan utama yakni kepentingan bersama dan kepentingan individu. Dengan tujuannya masing-masing yakni ada yang mengharuskan untuk hidup bersama walaupun harus berkorban, adapula yang tetap menekankan pada kepentingan pribadi, tanpa mempedulikan orang lain di sekitarnya.

Dalam kalangan para nabi, seruan akan keadilan merupakan hal yang tidak asing.

Mereka secara keras, mengecam dan mencela segala bentuk penindasan dan ketidakadilan, kecurangan-kecurangan, monopoli tanah, penyuapan terhadap hakim-hakim, penurunan martabat manusia ke dalam perbudakan, kekerasan orang kaya, dan sebagainya. Salah satu nabi yang sangat keras dalam menyuarakan keadilan adalah nabi Amos. Ia mengecam ketidakadilan yang dilakukan oleh para pemimpin-pemimpin yang berlaku curang dan tidak adil terhadap mereka yang lemah dalam masyarakat. Akibatnya, berita penghukuman harus mereka terima, di mana mereka akan pergi sebagai bangsa buangan di pembuangan, dan hal itu pun terjadi ketika Israel dihancurkan oleh kerajaan Asyur tahun 722 ZSB.

Konsep keadilan yang disampaikan baik dari kalangan para tokoh keadilan modern maupun kalangan para nabi, walaupun dalam konteks yang berbeda namun, semuanya dengan satu tujuan dan satu tekad yakni menghadirkan suatu kehidupan yang damai, tenteram, sejahtera, bagi setiap insan manusia dalam kehidupan bersama.

Kata kunci: Keadilan, Teori Keadilan, Amos, Keadilan sosial, Ketidakadilan sosial, Pembuangan.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui konsep keadilan sosial secara umum (2) Untuk mengetahui kondisi sosio-historis Sayyid Quthb

Dalam konteks historis yang demikian dan dalam kapasitasnya sebagai Direktur Institut Ilmu Sosial, Horkheimer memandang diperlukannya satu "pendekatan

Dari hasil analisis dan deskripsi terhadap karya fiksi Using, baik menyangkut sastra lisan maupun sastra modern, baik dalam konteks ragam prosa maupun puisi dapat ditarik

Jika konsep masyarakat yang adil ini diaplikasikan pada metode istinbat hukum Fazlur Rahman, bahwa dalam memberikan hukum poligami dilakukan metode teks ke logika, yaitu pemahaman

Dengan melihat berbagai perkembangan konsep power dan demokrasi maka rumusan tentang kekuasaan dalam konteks masyarakat modern juga dapat menghasilkan rumusan baru

Berbagai pengertian di atas mengisyaratkan bahwa konsep good governance sesungguhnya sangat berkaitan dengan penyelenggaraan kekuasaan dan kewenangan negara baik

Gagasan Sayyid Quthb yang utama adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera dengan mewujudkan keadilan sosial dalam masyarakat yang berlandaskan al-Qur’an, yang dijelaskan

Simpson, karena globalisasi, berbagai tempat dengan konteks yang berbeda-beda di dunia telah mengimplementasikan konsep museum sebagai sistem Barat, membuatnya sesuai dengan