M MINGGUINGGU22
H
H UBUNGAN UBUNGAN T
T ANAH ANAH -- A A IR IR -- T T ANAMAN ANAMAN
Irigasi dan Drainasi
Widianto (2013) Lab. Fisika Tanah FPUB
T UJUAN P EMBELAJARAN
Air – Tanah – Tanaman
1. Memahami sifat dan karakteristik tanah untuk menyediakan air bagi tanaman
2. Memahami proses-proses aliran air dalam tanah
3. Memahami keadaan air dalam tanah dan hubungannya dengan tanaman dan faktor2lingkungan
4. Bisa menghitung jumlah air yang ada dalam tanah 5. Bisa memanfaatkan data tanah untuk perencanaan dan
pengoperasian irigasi dan drainasi
T ANAH DAN A IR
1. SIFAT FISIK TANAH• Komposisi Tanah
• Profil Tanah
• Tekstur Tanah
• Struktur Tanah 2. ALIRAN AIR KEDALAM TANAH
• Proses Infiltrasi
• Laju Infiltrasi
• Faktor yang Mempengaruhi Infiltrasi
3. KONDISI AIR TANAH
• Kadar Air Tanah
• Hubungan Kadar Air dengan Potensial Air (Kurva pF)
• Air Tersedia bagi Tanaman
Air – Tanah – Tanaman
SIFAT FISIK TANAH SIFAT FISIK TANAH
Akar tanaman
1. K OMPONEN T ANAH
• Matriks Tanah
• Pori 2 Tanah
Air tanah Udara tanah
Padatan tanah
2. P ROFIL T ANAH
Lapisan olah
Lapisan olah dalam
Lapisan tanah bawah
Batuan induk
3. H UBUNGAN A NTAR K OMPONEN T ANAH 3. H UBUNGAN A NTAR K OMPONEN T ANAH
Udara = Air Air = Water
Padatan = Solid
Volume komponen dinyatakan dengan satuan m
3Massa komponen dinyatakan dengan satuan kg
3. H UBUNGAN A NTAR K OMPONEN T ANAH
Udara = Air
Air = Water
Padatan = Solid
M
Umassa udara V
Uvolume udara
M
Amassa air V
Avolume air
M
Pmassa padatan V
Pvolume padatan
{ { {
3. H UBUNGAN A NTAR K OMPONEN T ANAH
Hubungan-hubungan antar Komponen (Udara – Air – Padatan) :
1. Kadar Air (massa) - w 2. Kadar Air (volume) – θ θ θ θ 3. Berat Jenis Padatan - ρ ρ ρ ρ
s4. Berat Jenis Air - ρ ρ ρ ρ
w5. Berat Isi Tanah - ρ ρ ρ ρ
b6. Porositas Tanah - f 7. Rasio Ruangan - e 8. Derajat Kejenuhan - s 9. Porositas terisi Udara - f
s4. T EKSTUR T ANAH Partikel Tanah (USDA) Partikel Tanah (USDA)
Partikel Ukuran Diameter Bentuk Dasar Pasir 50 – 2.000 µm Kubus atau Bola
Debu 2 – 50 µm Kubus atau Bola
Liat < 2 µm Lempeng
Tekstur Tanah Tekstur Tanah
• Sifat berat atau ringan tanah apabila diolah yang ditentukan oleh banyaknya partikel pasir, debu atau liat dalam tanah tersebut
• Komposisi (persen massa) dari partikel pasir, debu dan liat yang menyusun tanah
4. T EKSTUR T ANAH
Sifat2 Tanah berdasarkan Tekstur Sifat2 Tanah berdasarkan Tekstur
Tekstur PASIR DEBU LIAT
Jika dirasakan Kasar Licin Halus
Jika diolah Ringan Sedang Berat
Jika diberi Air Mudah Kering Lembab Tetap Basah
Aliran Air Cepat meresap Sedang Lambat, tergenang
Kelekatan Tidak melekat Agak lekat Sangat lekat
Jika Kering Lepas Agak lekat Keras dan lekat
5. K ELAS T EKSTUR T ANAH 6. TRUKTUR T ANAH
Struktur Tanah : susunan partikel tanah primer menjadi gumpalan yang disebut agregat atau peds”
REMAH atau GRANULAR
TIANG MEMBULAT atau COLUMNAR
TIANG TAJAM atau PRISMATIC
BUTIR TUNGGAL atau SINGLE GRAIN LEMPENG atau
PLATY GUMPAL atau
BLOCKY
6. S TRUKTUR T ANAH
STRUKTUR GRANULAR
STRUKTUR LEMPENG STRUKTUR PRISMATIK
LEMPENG
REMAH
TIANG
6. S TRUKTUR T ANAH
P ERHITUNGAN A IR DALAM T ANAH
•• Berat Isi Tanah Berat Isi Tanah
•• Berat Jenis Padatan Berat Jenis Padatan
•• Porositas Tanah Porositas Tanah
•• Kadar Air : Kadar Air :
1.1. Kadar Air MassaKadar Air Massa 2.
2. Kadar Air VolumeKadar Air Volume 3.
3. Tebal/tinggi Air Tebal/tinggi Air
Tujuan Akhir :
Mampu mengukur dan menghitung berapa jumlah air yang ada di dalam profil tanah
Perhitungan Dasar
J UMLAH A IR DALAM T ANAH : K ADAR A IR T ANAH
Volume air = 150 mm = 0,150 m x 1 m x 1 m = 0,150 m3 Volume Tanah = 1 m x 1 m x 1 m = 1 m3
Jika tanah semula dalam keadaan kering diberi air 150 mm, maka kadar air tanah sekarang = 0,150 m3/ 1 m3= 0,15 m3m-3atau 15% volume
A
A LIRAN LIRAN A A IR IR K K EDALAM EDALAM T T ANAH ANAH
I NFILTRASI : MASUKNYA AIR KEDALAM TANAH
I NFILTRASI : MASUKNYA AIR KEDALAM TANAH
M
ENGUKURK
ECEPATANM
ASUKNYAA
IR KEDALAMT
ANAH: L
AJUI
NFILTRASIK ONSEP L AJU I NFILTRASI
Laju Infiltrasi dinyatakan dengan satuan panjang per waktu : cm menit-1, cm jam-1 , cm hari-1
L AJU I NFILTRASI
Kelas Kategori Infiltrasi Laju Infiltrasi (cm jam
-1)
1 Sangat Lambat < 0,1
2 Lambat 0,1 – 0,5
3 Agak Lambat 0,5 – 2,0
4 Sedang 2,0 – 6,0
5 Agak Cepat 6,0 – 12,5
6 Cepat 12,5 – 25,0
7 Sangat Cepat > 25,0
Catatan :
• Kelas 1 tidak sesuai untuk irigasi (biasanya justru drainasi)
• Kelas 6 dan 7 lebih sesuai untuk irigasi curah
Sumber : Landon (1984). Booker Tropical Soil Manual
L AJU I NFILTRASI DAN T EKSTUR T ANAH
Laju Infiltrasi semakin lambat
P ENGARUH S TRUKTUR T ANAH L AJU I NFILTRASI DAN K ADAR A IR T ANAH ( AWAL )
P ENGARUH T EKSTUR T ANAH
Kelas Tekstur Tanah Laju Infiltrasi (cm jam
-1) Rata-rata Kisaran Normal
Pasir 5 2 – 25
Lempung Berpasir 2 1 – 8
Lempung 1 0,1 – 2,0
Lempung Berliat 1,8 0,2 – 1,5
Liat Berdebu 0,2 0,03 – 0,5
Liat 0,05 0,01 – 0,8
Sumber : Landon (1984). Booker Tropical Soil Manual
A
A IR IR DALAM DALAM T T ANAH ANAH
A IR DALAM P ORI T ANAH
Available water for plants
K LASIFIKASI A IR DALAM T ANAH (F ISIK VS B IOLOGI )
FISIK BIOLOGI
0.0
- 30 -15 - 0.2
gravitasi
kapiler
uap
tidak tersedia (drainase)
tersedia
tidak tersedia
ψ
(bars)Jenuh
Kap. Lapangan
Titik Layu
Air Higroskopis
K APASITAS M ENAHAN A IR T ERSEDIA
Status Air Tanah Status Potensial Air
Keterangan
pF atm (bar)
Jenuh (saturation)
0 0 Tanah selalu tergenang atau setelah hujan sangat lama. Biasanya permukaan tanah sedikit berair Kapasitas
Lapangan (field capacity)
1 – 2,5 0,1 -0,3 Kondisi air dalam tanah setelah hujan berhenti (bisa sesaat sampai beberapa jam atau hari). Aliran air ke bawah lambat sekali atau sudah berhenti.
Titik Layu Tetap (permanent wilting point)
4,2 15 Kondisi air dalam tanah setelah berhari-hari tidak terjadi hujan atau disiram, ditandai dengan kebanyakan tanaman layu sampai mati
Catatan :
Status potensial pada Kapasitas Lapangan sering dipakai pF 2,5 atau 1/3 atm, namun untuk daerah tropis disarankan pF 1,0 - 2,0 atau 0,01 – 0,1 atm
K URVA P F = K URVA K ARAKTERISTIK A IR T ANAH
Potensial AirTanah(pF)
Kadar Air (%, volume)
U KURAN P ORI : E KIVALEN D IAMETER
Macam Pori
Ukuran Pori
(Ekivalen Diameter)
Catatan
Pori Makro (kasar)
> 100 µµµµm • Sebagai aerasi dan drainasi.
• Dapat dilihat dengan mata telanjang
Pori Meso (sedang)
30 – 100 µµµµm • Menghantar air kapiler cepat
• Dapat dilihat dengan perbesaran 10 x
Pori Mikro (halus)
< 30 µµµµm • Menahan air higroskopis dan kapiler lambar
• Tidak bisa diamati
Pori Total -- • Jumlah ruangan pori identik
dengan kadar air volume pada kondisi jenuh (saturated)
K APASITAS M ENAHAN A IR T ERSEDIA
Jenuh 39 50 54
Kapasitas Lapangan 10 38 49
Titik Layu Permanen 4 9 29
Pori Total 39 50 54
Pori Makro = Air Drainasi 29 12 6
Pori Meso = Air Tersedia 6 29 20
Pori Mikro = Titik Layu Permanen 4 9 29
K
URVAK
ARAKTERISTIKA
IRT
ANAHD
ISTRIBUSIR
UANGANP
ORIT
ANAHA IR T ERSEDIA B AGI T ANAMAN
P
P ENGGUNAAN ENGGUNAAN A A IR IR OLEH OLEH T T ANAMAN ANAMAN
K EBUTUHAN A IR T ANAMAN = E VAPOTRANSPIRASI
ETc = kc x ETo
(FAO-24)ETo = evapotranspirasi potensial kc = koefisien tanaman
Neraca Air (soil water balance)
E VAPOTRANSPIRASI : E VAPORASI + T RANSPIRASI
N ERACA A IR ( PADA L AHAN S AWAH )
Bagaimana Neraca Air pada Petak ini ? Bagaimana Siklus Air pada Petak ini ?
N ERACA A IR (W ATER B ALANCE )
ΔS = (P+Ir) – (R+E+T+D)
ΔS : perubahan simpanan lengas P : presipitasi
Ir : irigasi R : runoff E : evaporasi T : transpirasi D : perkolasi dalam
(diukur dgn lisimeter dan lapangan langsung)
P
P ENERAPAN ENERAPAN I RIGASI : M ANIPULASI A IR T ANAH UNTUK T ANAMAN
Z ONE P ERAKARAN : K AWASAN T UJUAN P EMBASAHAN I NFILTRASI : MASUKNYA AIR KEDALAM TANAH
PASIR LEMPUNG LIAT
P
ENGARUHT
EKSTURT
ANAH TERHADAPP
EMBASAHANI NFILTRASI : MASUKNYA AIR KEDALAM TANAH P
EMBASAHAN PADAS
ISTEMI
RIGASIS
ELOKANI NFILTRASI : MASUKNYA AIR KEDALAM TANAH
M
ODELP
EMBASAHAN YANGI
DEALI NFILTRASI : MASUKNYA AIR KEDALAM TANAH T
ATA-
LETAK YANGS
ALAHP
ENGELOLAAN YANGS
ALAHDebit Aliran Air dan Penggenangan tidak tepat : terlalu besar (kiri) dan terlalu kecil (kanan)
Jarak antar selokan terlalu lebar