• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama Badan. Pasal 32

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama Badan. Pasal 32"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN KUPANG

Bagian Pertama Badan Pasal 32

Badan Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Kupang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan Pemerintahan Kabupaten di Bidang Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan.

Pasal 33

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada pasal 32, Badan Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup partisipasi masyarakat dan pemberdayaan perempuan;

b. Pelayanan penunjang penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten;

c. Pemberdayaan potensi dan masyarakat desa yang meliputi pemberdayaan Unit Daerah Kerja Pembangunan, pengembangan kawasan terpadu dan peningkatan motivasi kerja dan swadaya gotong royong masyarakat;

d. Peningkatan usaha ekonomi masyarakat desa yang meliputi perkreditan, produksi dan pemasaran, tenaga kerja dan sektor informal serta peningkatan usaha ekonomi keluarga dan masyarakat;

e. Pengembangan teknologi tepat guna dan upaya pemanfaatan sumberdaya Desa dan penataan pemukiman Desa

f. Penyusunan pedoman, petunjuk teknis dan pengkoordinasian pelaksanaan pemberdayaan perempuan

Bagian Kedua Kepala Badan

Pasal 34

(1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan mengkoordinasikan dan melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dilingkungan Badan Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 34, Kepala Badan Partisipasi Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi :

(2)

a. Penyusunan rencana penjabaran kebijaksanaan, pengaturan pelaksanaan program dan pembinaan teknis di bidang partisipasi masyarakat dan Pemberdayaan perempuan;

b. Pengkoordinasian kebijaksanaan usaha ekonomi Desa, pemanfaatan teknologi tepat guna, sumberdaya desa dan permukiman Desa dalam rangka pemberdayaan potensi desa dan masyarakat;

c. Penilaian dan penyusunan laporan di bidang partisipasi masyarakat dan Pemberdayaan perempuan.

Bagian Ketiga Bagian Tata Usaha

Pasal 35

(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun program dan melaksanakan urusan ketatausahaan, surat menyurat, urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan, Urusan Rumah Tangga dan perlengkapan serta pengumpulan data dan pelaporan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 35, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan tatalaksana;

b. Pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. Pengelolaan administrasi keuangan;

d. Penyelenggaraan urusan rumah tangga dan perlengkapan serta tata usaha dinas termasuk penataan arsip.

Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Keuangan Pasal 36

Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Keuangan mempunyai tugas pokok mengelola urusan surat menyurat, urusan Rumah Tangga badan, perlengkapan, urusan administrasi kepegawaian dan menyelesaikan urusan administrasi keuangan.

Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan Pasal 37

Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan mempunyai tugas pokok pengumpulan , menghimpun, menganalisa serta menyusun rencana dan program pembangunan, pengkajian evaluasi dampak pelaksanaan kebijakan dibidang Partisipasi Masyarakat Dan Pemberdayaan Perempuan, dan penyusunan pelaporan pelaksanaan tugas badan.

(3)

Bagian Keempat

Bidang Pemberdayaan Perempuan Pasal 38

(1) Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok melaksanakan dan mengkoordinasikan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis pembinaan di Bidang Pemberdayaan Perempuan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 38, Bidang Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian Penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis pemberdayaan perempuan;

b. Pelaksanaan koordinasi program dan kegiatan serta kerja sama di Bidang Partisipasi dan Pemberdayaan Perempuan;

c. Pelayanan dan pengolahan data dan informasi, advokasi dan penguatan kelembagaan perempuan;

d. Pengkoordinasian dan pelaksanaan perlindungan hak-hak perempuan.

Sub Bidang Partisipasi Dan Pemberdayaan Perempuan Pasal 39

Sub Bidang Partisipasi Dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis pemberdayaan perempuan serta mempersiapkan pelaksanaan koordinasi program dan kegiatan serta kerjasama di bidang partisipasi dan pemberdayaan perempuan

Sub Bidang Informasi, Advokasi Dan Penguatan Kelembagaan Perempuan Pasal 40

Sub Bidang Informasi Advokasi Dan Penguatan Kelembagaan Perempuan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan dan mengolah data serta melaksanakan pelayanan informasi, advokasi dan penguatan kelembagaan perempuan.

Sub Bidang Perlindungan Hak- hak Perempuan Pasal 41

(4)

Sub Bidang Perlindungan Hak- hak Perempuan mempunyai tugas pokok mengumpulkan bahan, peraturan-peraturan, data dan informasi serta menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dibidang perlindungan hak-hak perempuan.

Bagian Kelima

Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, Pembinaan Partisipasi Dan Peningkatan Masyarakat

Pasal 42

(1) Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, Pembinaan Partisipasi Dan Peningkatan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyusun langkah- langkah kegiatan, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai pelaksanaan kegiatan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG), sumber daya Desa berdasarkan pedoman yang berlaku agar tercipta efektifitas pelaksanaan tugas.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal 42, Bidang Pemanfaatan TTG, Pembinaan Partisipasi Dan Peningkatan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. pengembangan pemanfaatan teknologi tepat guna dan pemasyarakatannya;

b. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pendayagunaan tepat guna;

c. pemberian bimbingan kemasyarakatan pemanfaatan teknologi tepat guna;

d. pemberian bimbingan teknis dalam rangka pelaksanaan program kerja sama pemanfaatan studi dan pengkajian teknologi tepat guna;

e. pelaksanaan pembinaan dan bimbingan masyarakat desa dalam rangka pemanfaatan dan kelestarian sumber daya desa;

f. Penyusunan petunjuk operasional dalam rangka pengembangan kerja sama rehabilitasi sumberdaya desa.

Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Pasal 43

Sub Bidang Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan pendayagunaan teknologi-teknologi pedesaan yang meliputi pemanfaatan teknologi tepat guna dan pemasyarakatan teknologi tepat guna.

(5)

Sub Bidang Pembinaan Peningkatan Partisipasi Swadaya Dan Gotong Royong Masyarakat Desa

Pasal 44

Sub Bidang Pembinaan Peningkatan Partisipasi Swadaya Dan Gotong Royong Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok mempersiapkan petunjuk dan pelaksanaan usaha peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat serta melaksanakan bimbingan dan motivasi kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab serta partisipasi mayarakat dalam pembangunan desa

Bagian Keenam

Bidang Pemberdayaan Potensi Desa Dan Masyarakat Desa Dan Usaha Ekonomi

Pasal 45

(1) Bidang Pemberdayaan Potensi Desa Dan Masyarakat Desa Dan Usaha Ekonomi mempunyai tugas pokok menyusun langkah kegiatan, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai pelaksanaan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan penyusunan program pengembangan kawasan terpadu serta memberikan bimbingan motivasi kepada masyarakat dan pelaksanaan kegiatan usaha ekonomi Desa berdasarkan pedoman yang berlaku agar tercipta efektifitas pelaksanaan tugas.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal 44, Bidang Pemberd. Potensi Desa Dan Masyarakat Desa Dan Usaha Ekonomi mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program Pengembangan Bimbingan Pemberdayaan Masyarakat Desa;

b. Pemberian petunjuk teknis penerapan pola tata desa, pemantauan serta evaluasi tingkat perkembangan desa;

c. Pelaksanaan bimbingan teknis pelaksanaan program pengembangan kawasan terpadu;

d. Pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan pembangunan desa terpadu;

e. Pemberian bimbingan teknis dan motivasi terhadap kegiatan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, Lembaga Swadaya Masyarakat Desa lainnya, melakukan

upaya-upaya bagi peningkatan Kesejahteraan keluarga Penyusunan bahan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan pembangunan desa terpadu;

(6)

f. Penyusunan program dan bahan petunjuk teknis pelaksanaan serta mengevaluasi bantuan pembangunan desa;

g. Penyusunan Pedoman dan petunjuk teknis pengembagan pengkreditan, lembaga desa dan tabungan masyarakat desa;

h. Pengkoordinasian penyusunan program, Pedoman dan petunjuk pelaksanaan pengembangan sektor informal serta peningkatan peranan dan fungsi badan pembimbing dan pelindung koperasi unit desa dan koperasi serda Usaha kelurahan dalam rangka memasyarakatkan melindungi citra perkoperasian.

Sub Bidang Pemberdayaan Potensi Desa Dan Masyarakat Desa Pasal 46

Sub Bidang Pemberdayaan Potensi Desa Dan Masyarakat Desa mempunyai tugas pokok mempersiapkan petunjuk operasional dan memberikan bimbingan teknis pengembangan sistem perencanaan pembangunan Desa, pengembangan SDM dan pola tata desa, menyusun program teknis desa miskin, terbelakang, terisolir, kritis minus pada penduduk kumuh terbelakang dan kawasan bencana alam melalui program pengembangan kawasan terpadu.

Sub Bidang Usaha Ekonomi Desa Pasal 47

Sub Bidang Usaha Ekonomi Desa mempunyai tugas pokok menyusun petunjuk teknis dan melakukan pembinaan dalam rangka menumbuhkembangkan usaha ekonomi Desa , perkreditan dan industri rumah tangga, lembaga perekonomian Desa dan tabungan masyarakat Desa, memberikan pembinaan teknis dan bimbingan pengembangan tenaga kerja serta melaksanakan dan menyusun bahan bimbingan dalam rangka menumbuhkan kewira usahaan untuk penciptaan pengembangan sektor informal baik kualitas maupun kuantitas dalam memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam

Referensi

Dokumen terkait

seperti yang dijelaskan diawal secret sharing pada body dapat menggunakan naive secret sharing namun harus dicari cara agar skema k to n dapat terlaksana yaitu untuk

Menurut Philip Kotler di dalam buku Malayu (2011:152) pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya yang pada

(#utipan menggunakan sistem $ar%ard, "aitu nama keluarga penulis "ang dikutip @tanpa nama depanA dan tahun terbit tanpa dipisahkan koma. &ntara satu kutipan dan kutipan

Jumlah kendaraan yang bisa ditampung pada lapangan parkir siap muat yang ada pada saat ini berdasarkan proporsi kendaraan yang menyeberang di Pelabuhan Penyeberangan

Sertifikat Hak Pakai nomor 7/ Kelurahan Sumbersari Kecamatan Lowokwaru Tanggal 31 Januari 1984 atas nama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Cq Institut

Jika banyak file atau banyak foto yang mau di share maka kita harus membuat folder dulu, jadi klik Upload Folder Dalam hal ini saya sudah buat Folder dengan nama:.. Bimtek

Hasil rapat pleno tersebut kemudian dituangkan dalam Keputusan KPU Kabupaten Mandailing Natal Nomor 40/Kpts/KPU-Kab- 002.434826/2015 tanggal 06 Mei 2015 tentang

Berapa usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik positif yang besarnya 10 coloumb dan suatu titik yang potensialnya 10 volt ke suatu titik lain