• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJAEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MANAJAEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

MANAJAEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL

HUBUNGAN KERJA – PERJANJIAN KERJA DISKUSI SEPUTAR PERMASALAHAN

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

(2)

2 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

MANAJAEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL HUBUNGAN KERJA – PERJANJIAN KERJA

DISKUSI SEPUTAR PERMASALAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT)

=============================================

1. Apakah yang dimaksud dengan Hubungan Kerja, Perjanjian Kerja dan ada berapa macam perjanjian kerja, serta sebutkan juga syarat-syarat sahnya suatu perjanjian kerja?

Jawab :

a. Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.

b. Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak

c. Perjanjian kerja terdiri :

1) Perjanjian kerja Waktu Tertentu 2) Perjanjian kerja Waktu Tidak Tertentu

3) Perjanjian kerja Antar Daerah, Antar Kerja, Antar Negara 4) Perjanjian kerja Laut

d. Syarat-syarat sah suatu perjanjian, apabila perjanjian kerja dibuat atas dasar :

1) Sepakat kedua belah pihak

2) Mampu atau cakap melakukan perbuatan hukum 3) Adanya pekerjaan yang diperjanjikan

4) Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan tibum, kesusilaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Note :

1) Perjanjian kerja yang dibuat bertentangan dengan Item 1) dan 2) , maka Perrjanjian kerja dapat dibatalkan

2) Perjanjian kerja yang dibuat bertentangan dengan Item 3) dan 4) , maka Perrjanjian kerja batal demi hukum

e. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep 100/2004

2. Apakah yang dimaksud dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu dan Waktu Tidak Tertentu?

Jawab :

a. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang selanjutnya disebut PKWT adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerja tertentu.

(3)

3 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

b. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu yang selanjutnya disebut PKWTT adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap.

c. Dasar hukmnya adalah Kep 100/2004

3. Apa syarat untuk dibolehkannya hubungan kerja dalam bentuk PKWT Jawab :

Syarat hubungan kerja dalam bentuk PKWT adalah :

1) Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya;

2) Pekerjaaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama;

3) Pekerjaan yang bersifat musiman; atau

4) Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan.

5) Pekerjaan yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap.

b. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep 100/2004 UUCK No.11 Tahun 2020 jo PP 35 Tahun 2021

4. Dalam penerapan hubngan kerja dalam bentuk waktu tertentu, ada berapa macam bentuk hubungan kerja yang dapat dijadikan dasar melakukan hubungan kerjadalam bentuk PKWT?

Jawab :

a. Hubungan Kerrja PKWT dapat didasarkan kepada tiga model :

I. PKWT berdasarkan jangka waktu dibuat untuk pekerjaan tertentu yaitu:

1. Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama;

2. Pekerjaan yang bersifat musiman; atau

3. Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan atau penjajakan .

II. PKWT berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu dibuat untuk pekerjaan tertentu yaitu:

1. Pekerjaan yang sekali selesai; atau 2. Pekerjaan yang sementara sifatnya .

III. Selain pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud pada I dan II diatas, PKWT dapat dilaksanakan terhadap pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap .

(4)

4 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

b. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep 100/2004 UUCK No.11 Tahun 2020 jo PP 35 Tahun 2021

5. Berapa lamakah Hubungan Kerja dalam bentuk PKWT dilakukan dan apakah boleh PKWT dilakukan untuk dasar Pengangkatan Pekerja Tetap?

Jawab :

a. Berdasarkan PP 35 Tahun 2021 Pasal 5 s/d 10 , PKWT untuk model 1 dapat dilakukan paling lama 5 tahun, Model 2 dapat dilakukan sesuai kesepakatan dan model 3 dapat dilakukan uttuk paling lama 21 hr dan paling lama 3 bulan dgn upah dibayarkan berdasarkan kehadiran

Note:

Kep 100/2004 isinya bertentangan dengan UUCK maupun PP karena masih membatasi paling lama 3 tahun dan PP tidak mencabu Kep 100/2004

b. PKWT dapat dilakukan sebagai dasar pengangkatan pekerja tetap, dengan catatan dalam SOP RISOS perusahaan tentang hal ini diatur, bahwa setiap pekerja yang akan diangkat menjadi pekerja tetap harus melalui masa kontrak dulu, hal ini disebut juga PKWT karena Kondisi Tertentu.

c. Setiap perpanjangan PKWT diberitahukan 7 hari sebelum PKWT berakhir yang dilakukan secara tertulis.

d. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep 100/2004, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

6. Berapa lama masa Perrjanjian Kerrja PKWT yang dapat dilakukan dalam penerapan hbungan kerja di perusahaan.

Jawab :

a. Masa PKWT untuk Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama ( Model 1) dilaksankan paling lama 5 tahun

b. Masa PKWT untuk pekerjaan berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu (Model 2) didasarkan atas kesepaktan para pihak yang dituangkan dalam perjanjian kerja

c. Masa PKWT untuk pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap ( Model 3) dapat dilakukan dalam bentuk Perjanjian kerja Harian ( upah dibayar berrdasarkan kehadiran) dapat dilakukan sekurang-kurangnya 21 hari dan paling lama 3 bulan.

e. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep 100/2004, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

7. Bagaimana jika PKWT (Model 1) dilakukan pertama kali untuk masa 2 tahun namun karena pekerjaan belum selesai pakah PKWT boleh diperpanjang.

Jawab :

(5)

5 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

a. Dalam hal jangka waktu PKWT akan berakhir dan pekerjaan yang dilaksanakan belum selesai maka dapat dilakukan perpanjangan PKWT dengan jangka waktu sesuai kesepakatan para pihak dengan ketentuan jangka waktu keseluruhan PKWT tidak lebih dari5 tahun.

b. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

8. Bagaimana solusi terbaik jika PKWT (Model 1) telah diperpanjang s/d 5 tahun namun pekerjaan masih ada?

Jawab :

a. Apabila PKWT telah diperrpanjang dan diperbaharui namun pekerjaan masih ada, maka hubungan kerja selanjutnya tidak boleh lagi dalam bentuk PKWT, namun dalam bentuk PKWTT

b. Dalam PKWTT yang dibuat harap dicantumkan secara tegas kpan dan bagaimana berakhirnya hubungan kerja serta hak-hak apa saja yang akan diterima pekerja apabila PKWTT akan diakhiri.

c. Isi PKWTT secara kwalitatif dan kawantitatif tidak boleh lebih rendah dari PP/PKB

d. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

9. Hal apa sajakah yang disyaratkan dalam PKWT yang berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu (Model 2), dan bagaimana jika pekerjaan yang diperjanjikan selesai sementara masa PKWT belum selesai, serta bagaimana jika pekeraan yang diperjanjikan belum selesai namun masa PKWT sudah berakhir.

Jawab :

a. Syarat utama dalam hubungan kerja dalam bentuk PKWT yang didasarkan pada selesainya suatu pekerjaan tertentu adalah :

1. Hubungan kerja dituankan dalam Perjanjian kerja yang disepakati para pihak

2. Kesepakatan Para Pihak harus memuat :

a) Ruang lingkup dan batasan suatu pekerjaan dinyatakan selesai b) Lamanya waktu penyelesaian pekerjaan disesuaikan dengan

selesainya pekerjaan

b. Dalam hal pekerjaan tertentu yang diperrjanjikan dalam PKWT dapat diselesaikan lebih cepat dari lamanya waktu yang disepakati dalam PKWT, maka PKWT tersebut putus demi hukum pada saat selesainya pekerjaan.

c. Dalam al pekerjaan tertentu yang diperrjanjikan dalam PKWT belum dapat diselesaikan sesuai lamanya PKWT, maka jangka waktu PKWT dilakukan perpanjangan sampai batas waktu tertentu hingga selesainya pekerjaan dengan catatan masa kerja dalam PKWT sebelumnya tetap diperhitungkan

(6)

6 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

d. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

10. Apakah yang menajdi pesyaratan utma untuk hbungan kerja dalam bentuk PKWT Model 3 dan apakah akibat hukumnya jika PKWT dalam model 3 ini tidak sesuai dnegan ketentuan.

Jawab :

a. PKWT untuk model tiga dapat dilakukan dengan ketentuan sbb :

1. Jenis kegiatan pekerrjaan yang akan dilakukan bersifat tidak tetap, 2. Sifat pekerrjaannya berubah rubah dalam hal waktu dan volume

pekerjaan

3. Pembayaran upahnya berdasarkan kehadiran

4. Hubungan Kerja harus dituankan dalam Perjanjian Kerja Harian yang memuat hak-hak pekerja termasuk hak atas jaminan sosial

5. Hubungan kerja yang diperrjanjian sekurang-kurangny 21 hari dalam satu bulan dan tidak lebih dari 3 bulan

b. Dalam Hubungan kerja PKWT tidak memenuhi ketentuan diatas maka hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja demi hukum berubah menjadi hubugnan kerrja dalam bentuk PKWTT.

c. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

11. Apakah PKWT ( M1,2 dan 3) diperbolehkan mengatur masa percobaan.

Jawab :

a. PKWT baik M1,2 maupun M3 tidak dapat menysaratkan masa percobaan, dalam hal disyaratkan masa percobaan kerja, maka masa percobaan kerja yang disyaratkan tersebut batal demi hukum dan masa kerja tetap dihitung.

b. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

12. Bagaimana bentuk dan isi PKWT jika diterapkan dalam pola hubungan kerja dalam bentuk Alih Daya/Outsourcing?

Jawab :

a. Isi PKWT dalam pola hubungan kerja alih daya harus memuat apa-apa yang diamanatkan dalam Per 19/2012 jo SE 04/2013 Jo MK 27/2011, (Mandatori) b. Dalam PKS alih daya harus tercantum aturan yang menjamin hak pekerja (Perlindungan ketenagakerjaan) dan menjamin pekerja tidak akan kehilangan pekerjaan

c. Dasar Hukum UUK No.13/2003 UUCK 11 Tahun 2020 jo PP 35 Tahun 2021 , Per 19/2012, SE 04/2013 dan MK 27/2011

(7)

7 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

13. Apa saja yang harus dicantumkan dalam Perjanjian kerja dalam bentuk PKWT, dan bagaimana hubungannya dengan PP/PKB?

Jawab :

a. Isi PKWT harus mencantumkan norma-norma sarat kerja, perpanjangan, berakhirnya PKWT, dan hal lain yang yang diperintah UU harus dimasukan kedalam PKWT serta alasan mendesak yang dapat mengakhiri PKWT

b. Dalam hubungannya dengan PP/PKWT di perusahaan, adalah isi PKWT tentang norma –norma dan syarat-syarat kerja baik secara kwalitatif maupun kwantitatif tidak boleh lebih rendah dari PP/PKB,

c. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep 100/2004, UUCK No.11 Tahun 2020 jo PP 35 Tahun 2021

14. Apakah yang dimaksud dengan uang kompesasi dan bagaimana perhitungan dan cara pembayarannya.

Jawab :

a. Uang kompesasi adalah pemberian dalam bentuk uang yang diberikan pengusaha kepada pekerja yang hubungan kerjanyanya berdasrkan PKWT b. Uang Kompesasi diberikan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Diberikan pada saat berakhirnya hbungan kerja PKWT

2. Pekerja telah memiliki masa kerja minimal 1 bulan secara terus menerus 3. Dalam hal PKWT diperpanjang maka uang kompesasi dibayarkan

sebelum jangka waktu perpanjangan PKWT dilakukan

4. Perhitungan Uang Kompesasi dibayarakan 1 bulan upah untuk masa kerja 12 bulan secara terus menerus, kurang dari 12 bulan maka dibayarakan secara prporsional ( Mis Masa PKWT 6 bulan, maka perhitungannnya 6/12 X 1 bulan upah

5. Upah yang dijadikan dasar perhitungan adalah Upah Poko dan Tunjangan Tetap ( Upah bagai upah tanpa komponen)

6. Besaran uang kompensasi untuk UMKM dibayarakan sesuai kesepakatan pengusaha dan pekerrja

c. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

15. Bagaimana jika PKWT diakhiri oleh para pihak, apakah pengusaha diwajibkan membayar uang kompesasi dan apakah para pihak dibebankan ganti rugi.

Jawab:

a. Para pihak yang mengakhiri PKWT sebelum masa PKWT berrakhir diwajibkan membayar ganti rugi kecuali diperrjanjikan lain dalam PKWT-nya

b. Pengusaha yang mengakhiri PKWT selain diajibkanmebayar ganti rugi juga diwajibkan mebayar uag kompesasi

(8)

8 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

c. Pekerrja yang mengakhir hubungan kerja PKWT wajib membayr ganti rugi kepada Pengusaha sebesar sisa PKWT dan sepanjang diperjanjikandalam PKWT dapat diperrhitungkan dnegan pemberian uang kompensasi oleh pengusaha

d. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep, UUCK No.11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021

16. Bagaimana dasar perhitungan benefit PHK terhadap hubungan kerja PKWT yang dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku?

Jawab :

a. Jika PKWT dibuat tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka demi hukum hubungan kerjanya berubah menjadi PKWTT.

b. Jika hubungan kerja tidak dilanjutkan maka perusahaan wajib membayar benefit PHK sejak pelanggaran dilakukan, besarnya benfit PHK mengacu kepada 40 PP 35 tahun 2021.

c. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62 , jo UUCK No. 11 Tahun 2020 dan pasal 40 PP 35 Tahun 2021, Kep 100/2004

17. Apa kewajiban perusahaan kepada pekerja dan kewajiban pekerja kepada perusahaan jika para pihak mengakhri PKWT sebelum masa PKWT berakhir?

Jawab :

a. Kewajiban para pihak dalam bentuk hubungan kerja PKWT, apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerjanya, maka pihak yang mengakhiri diwajibkan mebayar ganti rugi sebesar sisa masa PKWT, kecuali diperjanjikan lain dalam PKWT

b. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62 , jo UUCK No. 11 Tahun 2020 dan pasal 40 PP 35 Tahun 2021, Kep 100/2004

18. Apakah PKWT boleh dilakukan untuk sifat pekerjaannya yang terus menerus, jika tetap dilakukan apa dampak hukumya bagi perusahaan?

Jawab :

a. Hubungan kerja dalam Bentuk PKWT hanya boleh dilakukan untuk pekerjaan yang sifatnya akan selesai dalam waktu tertentu.

b. Adapun yang dimaksud Pekerjaan yang sifatnya akan selesai dalam waktu tertentu adalah :

1) Pekerjaan yang sekali selesai atau sementara sifatnya

2) Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama dan paling lama 3 tahun

3) Pekerjaan yang sifatnya musiman

4) Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru atau produk tambahan.

(9)

9 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

c. Jika PKWT dilakukan bukan untuk pekerjaan terus menerus maka hubungan kerja demi hukum berubah menjadi PKWTT sejak pekerjaan tersebut dimulai.

d. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62 , jo UUCK No. 11 Tahun 2020 dan PP 35 Tahun 2021, Kep 100/2004

19. Dalam Pasal 2 Kep 100/2004 dijelaskan isi PKWT tidak boleh lebih rendah dari ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Apa yang dimaksud tidak boleh lebih rendah, Jelaskan.

Jawab :

a. Adapun yang dimaksud dengan tidak boleh bertentangan/tidak lebih rendah dari ketentuan perundangan yang berlaku, adalah apabila diperusahaan telah ada peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, maka isi perjanjian kerja baui kualitas maupun kuantitas tidak boleh lebih rendah dari peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama diperusahaan yang bersangkutan b. Dapat dikatakan secara hukum besaran upah dan cara pembayarannya serta syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja secara kuantitas dan kualitas tidak booleh lebih rendah dari PP/PKB yang berlaku diperusahan trsebut.

c. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62, Kep 100/2004

20. Apakah PKWT wajib didaftarkan jika tidak didaftarkan apakah sangsi hukumnya?.

Jawab :

a. PKWT wajib didaftarkan pada instansi tenaga kerja setempat 7 hari setelah PKWTT di tanda tangani dan 3 hari setelah di tandatangani melalui On Line.

b. Jika PKWT tidak didaftarkan maka secara hukum hubungan kerja berubah menjadi PKWTT

c. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62 , jo UUCK No. 11 Tahun 2020 dan PP 35 Tahun 2021, Kep 100/2004

21. Dalam Hal-Hal apa saja PKWT secara Hukum dapat berubah menjadi PKWTT?

Jawab :

a. PKWT berubah menjadi PKWTT dalam hal :

1) PKWT dibuat tidak tertulis dan tertulis namun tidak dalam bahasa latin 2) PKWT bukan untuk pekerjaan yang sifat pekerjaan tertentu yang

kegiatannya selesai dalam waktu tertentu

3) PKWT diiadakan untuk pekerjaan yang sifatnya tetap

4) PKWT yang dibuat melebihi waktu ketentuan yang telah ditetapkan perrundang-undangan yang berlaku

(10)

10 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

5) PKWT untuk sifat kegiatannya bersifat tidak tetap dnegan upah dibayar berdasarkan kehadiran yang melebihi 21 hari selama 3 bulan berturut turut

6) PKWT bersifat pekerjaan musiman namun diadakan bukan untuk pekerjaan yang sifatnya musiman

7) PKWT diadakan untuk memenuhi pesanan pekerjaan atau target tertentu, namun diadakan tidak untuk pekerjaan pesanan

8) PKWT Tidak dicatatkan pada instansi bidang ketenagakerjaan

9) Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62 , jo UUCK No. 11 Tahun 2020 dan PP 35 Tahun 2021, Kep 100/2004

22. Apakah Perbedaan Pekerja dalam hubungan kerja PKWTT dan Pekerja Tetap dalam satu perusahaan?

a. Pada prinsipnya hubungan kerja yang terjadi adalah sama terus menerus b. Adapun letak perbedaanya adalah hubungan kerja dalam bentuk PKWTT

tunduk kepda PKWTT-nya sebagaimana yang dinyatakan dalam Pasal 1338 KUHPerdata “Bahwa perjanjian merupakan undnag-undang bagi para pihak yang mebuatnya”, sedangkan hubungan kerja dalam bentuk tetap ditetapkan berdasarkan surat keputusan dirieksi dan untuk syarat norma hebungan kerjanya tunduk kepada PP/PKB yang berlaku diperusahaan tersebut.

c. Dasar hukumnya adalah UUK No.13/2003, KUHPerdata Buku III Titel 7-A , Per No.100/2004

23. Apakah pekerja yang hubungan kerjanya dalam bentuk PKWT dapat di PHK sebelum kontraknya habis dikarenakan pekerja tersebut tidak cakap, dan apakah perusahaan harus membayar ganti rugi sisa kontrak tersebut?

Jawab :

a. Apabila pekerja yang tidak cakap diberhentikan sebelum masa PKWT-nya berakhir perusahaan tidak perlu membayar ganti rugi sepanjang hal ini diperjanjikan alam PKWT-nya

b. Dasar hukumnya adalah UUK No.13/2003, KUHPerdata Buku III Titel 7-A , Per No.100/2004

24. Apa saja isi perjanjian kerja dalam bentuk perjanjian PKWT? Dan apakah isi tentang upah dan tata cara pemayarannya serta norma syarat-syarat kerja harus sama isinya dengan PP/PKB?

Jawab :

a. Perjanjian kerja dalam bentuk PKWT dibuat secara tertulis isinya sekurang- kurangnya memuat :

1) nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;

2) nama, jenis kelamin, umur, dan alamat pekerja/buruh;

3) jabatan atau jenis pekerjaan;

(11)

11 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a 4) tempat pekerjaan;

5) besarnya upah dan cara pembayarannya;

6) syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/ buruh;

7) mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja;

8) tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dantanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja

b. Isi dalam PKWT tentang item a.5).6) diatas tidak boleh bertentangan dengan peraturan perusahan, perjanjian kerja bersama dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

c. Adapun yang dimaksud dengan tidak boleh bertentangan/tidak lebih rendah dari ketentuan perundangan yang berlaku, adalah apabila diperusahaan telah ada peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, maka isi perjanjian kerja baui kualitas maupun kuantitas tidak boleh lebih rendah dari peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama diperusahaan yang bersangkutan d. Dasar hukumnya adalah UUK No.13/2003, KUHPerdata Buku III Titel 7-A ,

Per No.100/2004

25. Apakah PKWT, boleh mengisyaratkan masa percobaan, dan apak sangsinya jika dalam PKWT diatur adanya pasal yang mengatur masa percobaan.?

Jawab :

a. Dalam hubungan kerja PKWT tidak diperbolehkan mensyaratkan adanya masa percobaan kerja.

b. Apabila dalam PKWT diisyaratkan masa percobaan kerja, maka masa percobaan yang diisyaratkan batal demi hukum

e. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62 , jo UUCK No. 11 Tahun 2020 dan PP 35 Tahun 2021, Kep 100/2004

26. Apabila perusahaan mengakhiri hubngan kerja dalam bentuk PKWT dikarenakan keadaan memaksa atau Force Mejure sebelum masa PKWT berakhir diwajibkan mebayar ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam pasal 62 UUK.

Jawab :

a. Perusahaan yang mengakhiri hubungan kerja dalam bentuk PKWT, sebelum masa PKWT berakhir dengan alasan keadaan memaksa atas Force Majeure, teap diwajibkan mebayar ganti rugi kecuali dalam PKWT diperjanjikan lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 61d UUK.

b. Dasar hukumnya adalah UUK No.13/2003, KUHPerdata Buku III Titel 7-A , Per No.100/2004

27. Dalam hubungan kerja apa saja yang menyebakan dapat berakhirnya perjanjian kerja antara pekerja dengan perusahaan.

Jawab :

(12)

12 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

a. Perjanjian kerja dalam hubungan kerja antara para pihak berakhir apabila : 1) Pekerja meninggal dunia

2) berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;

3) adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; ata

4) adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.

5) Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62 , jo UUCK No. 11 Tahun 2020 dan PP 35 Tahun 2021, jo KUHPerdata Buku III Titel 7-A , Per No.100/2004

28. Apakah jika PKWT berakhir , pengusaha harus membuat pemberitahuan secara tertulis kepada Pekerja yang menyatakan PKWT tidak diperpanjang .

Jawab:

1. Pengusaha tidak berkewajiban memberitahu secara tertulis berakhirnya hubungan kerja dalam bentuk PKWT, seperti yang dimanatkan dalam pasal 81 angka 38 (Pasal 151 A ) UUCK pada ayat b dinyatakan Pemberitahuan PHK sebagaimana diamanatkan dalam pasal 81 angka 37 (pasal 151) UUCK tidak perlu dilakukan pemberitahuan tertulis karena berakhirnya hubungan kerja antara pengusaha dan pekerjanya sesuai PKWT .

2. Dasar Hukumnya adalah UUK 13/2003 pasal 50-62 , jo UUCK No. 11 Tahun 2020 ,

29. Apabila terjadi pengalihan perusahaan dalam bentuk hubungan kerja PKWT, apakah PKWT-nya berakhir menurut hukum, jelaskan.

Jawab :

a. Dalam hal terjadi pengalihan perusahaan, hubungan kerja dalam bentuk PKWT tidak berakhir secara otomatis menurut hukum, hubungan kerja terus berlanjut kepada pengusaha baru, sehingga hak pekerja menjadi tanggungjawab pengusaha baru, kecuali ditentuakan lain dalam perjanjian pengalihan dengan catatan tidak mengurangi hak pekerja.

b. Dasar hukumnya adalah UUK No.13/2003, jo UUCK No. 11 Tahun 2020 Jo PP 35 Tahun 2021 jo KUHPerdata Buku III Titel 7-A , Per No.100/2004

30. Bagaiamana cara menjelaskan yang baik kepada pelamar pekerjaan bahwa pekerjaan yang dilamar bentuk hubungan kerjanya adalah dalam bentuk PKWT, dan apakah dalam PKWT dimasukan aturan yang mengatur pesangon.

Jawab :

a. Cara yang efektif dalam menjelaskan bentuk hubungan kerja kepada pekerja adalah dimulai pada saat perusahaan melakukan perekrutan, yang seluruh

(13)

13 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

hak normatif pekerja telah diinformasikan dalam Suat Konfirmasi Penerimaan Pekerja dalam bentuk hubungan kerja PKWT

b. Kepada pelamar sebelum menjalankan proses selanjutnya sebaiknya sudah dijelaskan isi PKWT dan kepada pelamar yang tidak setuju dapat tidak meneruskan proses rekrutmen, karena hubungan kerja dalam bentuk PKWT masuk keranah hukum perikatan diamanatkan, salah satu syarat perikatan tersebut adalah terbuka.

c. Dalam pola hubungan kerja PKWT benefit PHK yang diberikan adalah Uang Kompesasi, bukan pesangon, namun jika ingin memasukan kedalam PKTnya bisa saja dan sifatnya tidak harus (berupa kebijakan), namun jika sudah dimasukan dalam PKWT menjadi Kewajiban Pengusaha

d. Dasar hukumnya adalah UUK No.13/2003, UUCK No. 11 Tahun 2020, jo PP 35 Tahun 2021 jo KUHPerdata Buku III Titel 7-A , Per No.100/2004

============================================================

Salam Hangat

Oktav Zamani/Konsultan Hubungan Industrial

============================================================

(14)

14 | o P z – p k w t & p e r m a s a l a h a n n y a

CATATAN

(Jika Ada Pertanyaan Silahkan Kirim Ke Email :halo@opz5rekan.com)

Nama/Jabatan :

Alamat Kantor/No HP/Email :

Jumlah Pekerja :

Perangkat Hubungan Kerja : Perjanjian Kerja/PP/PKB (*)

oPz-2020

Referensi

Dokumen terkait

Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai meleleh hingga keluar dari sisi pinggir pasangan, jika

diri atlet bola basket yang telah mengalami career- ending injury. Faktor-faktor tersebut adalah 1) Pemahaman diri yang baik, 2) Harapan yang realistis, 3) Kondisi lingkungan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul : PENERAPAN MEDIASI PENAL OLEH LEMBAGA KEPOLISIAN DALAM PENANGANAN TINDAK PIDANA KECELAKAAN

Alamat Nama NIK dengan kepala Hubungan Kelamin Jenis pendataan Umur saat

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan antara lain; (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran antara mahasiswa yang belajar bahan ajar problem

Pelaporan hasil penelitian dibagi ke dalam tiga bahasan utama, yaitu karakteristik pasien yang diuraikan menjadi jenis kelamin dan usia, derajat anemia pasien,

Beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan segera, secara hati-hati, debridemen

Kondisi lingkungan yang perlu dipertimbangkan yaitu kondisi operasi normal, operasi tidak normal yang dapat diantisipasi dan kondisi lingkungan alam, sedangkan dari