• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi “Kesenian Tari Dolalak” di Kabupaten Purworejo dalam Mempertahankan Eksistensi T1 362009041 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi “Kesenian Tari Dolalak” di Kabupaten Purworejo dalam Mempertahankan Eksistensi T1 362009041 BAB II"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1Strategi Komunikasi 2.1.1 Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos

yang artinya tentara dan kata “agein” yang berarti memimpin.

Dengan demikian strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara.

Lalu muncul kata strategos yang artinya pemimpin tentara pada

tingkat atas. Jadi strategi adalah konsep militer yang bisa diartikan

sebagai seni perang para jendral (The Art of General), atau suatu

rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi,

untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta

jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu

menunujukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Karl von Clausewitz (1780-1831) seorang pensiunan jenderal

Prusia dalam bukunya On Warmerumuskan strategi ialah “suatu seni

menggunakan sarana pertempuran untuk mencapai tujuan perang”. Marthin – Anderson (1968) juga merumuskan “Strategi adalah seni dimana melibatkan kemampuan inteligensi/pikiran untuk membawa

semua sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan yang maksimal dan efisien”.

2.1.2 Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication

(2)

communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama

makna.

Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya

yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas

penyampaian informasi serta pembentuakan pendapat dan sikap.

Bahkan dalam definisinya secara khusus mengenai pengertian

komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa komunikasi

adalah proses mengubah perilaku orang lain. Akan tetapi, seseorang

akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain

apabila komunikasinya itu memang komunikatif (mengerti bahasa

yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang

dipercakapkan).

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat

dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali

mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam

karyanya, The Structure and Function of Communication in Society.

Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan

komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut: Who Says

What In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigm Lasswell tersebut menunjukkan bahwa komunikasi

meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan

itu, yakni:

 Komunikator (communicator, source, sender)

 Pesan (message)

 Media (channel, media)

 Komunikan (communicant, communicate, receiver,

(3)

 Efek (effect, impact, influence)

Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah

proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan

melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

2.1.3 Strategi Komunikasi

Dalam menangi masalah komunikasi, para perencana

dihadapkan pada sejumlah persoalan, terutama dalam kaitannya

dengan strategi penggunaan sumber daya komunikasi yang tersedia

untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Menurut Rogers (1982)

strategi komunikasi merupakan suatu rancangan yang dibuat untuk

mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar

melalui transfer ide-ide baru. Sedangkan menurut Middleton (1980)

seorang pakar perencanaan komunikasi, strategi komunikasi adalah

kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari

komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada

pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi

yang optimal.

Menurut Onong Uchajana Effendy, strategi komunikasi

adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk

mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan

arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik

operasionalnya.

Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan

panduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan

manajemen komunikasi (communication management) untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus

(4)

dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda

sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.

2.2 Teori Fungsionalisme Struktural (Model AGIL)

Model AGIL (Adaption, Goal Attainment, Integration, dan

Latency) merupakan koreksi dari teori sistem-sistem yang dikembangkan

Parsons dalam The Social System dan Toward a General Theory of Action.

Dalam buku Economy and Society (1956), Parsons mengatakan bahwa

masyarakat tersusun dari empat subsistem yang berbeda, yang

masing-masing subsistem mempunyai fungsi untuk memecahkan persoalan

tertentu. Dengan model AGIL, Parsons berambisi untuk mengembangkan

model yang dapat member penjelasan secara total-menyeluruh atas setiap

masyarakat di muka bumi ini. Bahkan, ia mengklaim bahwa keempat

subsistem ini harus ada dalam sebuah masyarakat atau subsistem jika

masyarakat itu mau bertahan untuk waktu yang cukup panjang.

1. Adaptation (Adaptasi)

Dalam tahap ini, sebuah sistem harus dapat menanggulangi situasi

eksternal yang gawat. Sistem harus menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya.

2. Goal Attainment (Pencapaian Tujuan)

Dalam tahap ini, sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai

tujuan utamanya.

3. Integration (Integrasi)

Pada tahap ini, suatu sistem harus mengatur antar-hubungan

bagian-bagian yang menjadi komponennya. Sistem juga harus mengelola

(5)

4. Latency (Latensi atau Pemeliharaan Pola)

Sebuah sistem harus melengkapi, memelihara dan memperbaiki, baik

motivasi individual maupun pola-pola cultural yang menciptakan dan

menopang motivasi.

2.3Organisasi

Menurut Strother, organisasi merupakan kumpulan dua atau lebih

orang yang terlibat dalam suatu relasi kerja sama untuk melaksanakan

tujuan kolektif mereka. Para anggota organisasi yang berbeda – beda fungsinya itu mengelola tujuan kolektif berdasarkan struktur hierarki yang

relatif stabil.

Organisasi terbentuk oleh dua orang atau lebih yang menyatakan

kesediaan mereka untuk bekerjasama secara sukarela atau dengn tekanan

peraturan tertentu, yang menjalankan tujuan bersama yang telah

disepakati. Kemudian, tujuan tersebut dirumuskan dalam seperangkat

peranan yang dirinci atas tugas dan fungsi yang harus dijalankan melalui

struktur dan hierarki jabatan, berdasarkan tata aturan komunikasi secara

vertikal, horizontal, maupun diagonal, dan yang selalu berkaitan dengan

lingkungan fisik dan sosial atau kultur sekelilingnya.

Organisasi memiliki beberapa karakteristik yang oleh Berelson dan

Steiner dibagi menjadi empat karakteristik, yaitu:

1. Formalitas. Tipikal dari organisasi adalah memiliki seperangkat tujuan,

kebijakan, prosedur, dan regulasi yang tertulis.

2. Hierarki, yaitu penggambaran kerja organisasi yang seluruh

(6)

3. Impersonal, yaitu penggambaran pola – pola komunikasi yang berbasis pada relasi kerja atau relasi yang tidak berbasis pada hubungan – hubungan personal.

4. Jangka panjang, yaitu menggambarkan kerja organisasi yang selalu

dibentuk untuk menjalankan suatu tugas jangka panjang.

2.4Kesenian Tari Dolalak

Kesenian Tari Dolalak merupakan salah satu kesenian khas dari

Kabupaten Purworejo. Kesenian Dolalak mengandung ciri-ciri

sebagaimana layaknya kesenian rakyat yaitu: memiliki fungsi sosial,

disajikan secara bersama-sama dengan gerak yang sederhana, tidak ada

penokohan dalam tari, serta iringan irama sederhana mengandung nilai

magis yaitu pada puncak pertunjukan akan terjadi trance.

Kesenian Tari Dolalak memiliki cirri khas pada penampilannya

yaitu gerak-geraknya sangat sederhana. Busana yang digunakan pada saat

pementasan Tari Dolalak menirukan pakaian serdadu Belanda, yaitu

kemeja lengan panjang dipadu dengan celana pendek berwarna hitam dan

sampur. Pada perkembangan selanjutnya busana Tari Dolalak ditambah

kaos kaki dan kaca mata hitam. Music pengiring Tari Dolalak yaitu jidur,

terbang, dan kendang dengan teknik memaikan sederhana dipadu dengan

syair lagu kalimat-kalimat berpantun.

2.5Kajian Hasil Penelitian Sebelumnya Tabel 2.1

Hasil Penelitian Sebelumnya

Nama Judul Penelitian Tujuan dan Metode Hasil

Heri Sunarto,

Fakultas Ilmu

Sosial Ilmu

Strategi

Komunikasi

Radio

Tujuan: untuk

mengetahui strategi

komunikasi yang

Strategi komunikasi dan

manajemen siaran yang

(7)

Politik

digunakan dalam

penyiaran dan

mengukur secara

deskriptif seberapa jauh

program siaran yang

diterapkan Duta FM

diminati oleh khalayak

sasaran.

Metode Penelitian:

penelitian deskriptif

kualitatif, dengan

menggunakan

pendekatan observasi,

wawancara, dan

dokumentasi.

mengena dalam aplikasinya,

dikarenakan kurang

maksimal dalam penerapan

manajemen penyiaran.

Dinda

Pramitasari,

Fakultas Ilmu

Sosial dan

Ilmu

Komunikasi

Universitas

Kristen Satya

Wacana

Tujuan Penelitian:

untuk mengetahui

strategi Radio

Komunitas Angkringan

dalam mempertahankan

eksistensinya.

Metode Penelitian:

penelitian kualitatif

deskriptif. Unit amatan

dari penelitian ini

adalah Radio

Komunitas Angkringan,

dengan unit analisis

yaitu strategi yang

dipakai oleh Radio

Komunitas Angkringan

untuk tetap dapat

mempertahankan

eksistesinya.

Bahwa aspek ideologi

merupakan aspek yang

sangat penting dalam

mempertahankan eksistensi

sebuah radio komunitas. Pola

komunikasi yang ekfektif

juga merupakan kunci

keberhasilan radio ini, yang

dibuktikan dengan kokohnya

kerjasama dari jejaring yang

dibangun. Bukan hanya itu,

pola komunikasi efektifpun

terlihat diantara para

pengelola sehingga timbul

kebersamaan dan rasa saling

menghargai. Loyalitas audien

juga merupakan hal yang

sangat dijaga oleh Radio

Komunitas Angkringan,

hingga akhirnya eksistensi

radio ini tetap bertahan di

(8)

Hiqmah Nur

Hidayat,

Fakultas Ilmu

Sosial dan

Eksistensi Tari

Dolalak di Desa

Tujuan Penelitian:

mengetahui eksistensi

Tari Dolalak di desa

Brenggong Kecamatan

Purworejo Kabupaten

Purworejo.

Metode yang digunakan

dalam penelitian ini

adalah metode kualitatif

dengan teknik

pengumpulan data

menggunakan teknik

wawancara mendalam,

observasi, serta

dokumentasi. Data

penelitian kemudian

dianalisis dengan model

analisis interaktif

melalui 3 komponen

analisis.

Tari Dolalak di Sanggar

Arum Sari Desa Brenggong

menunjukkan tiga poin

penting. Poin pertama adalah

masyarakat memaknai Tari

Dolalak sebagai identitas

atau cirri khas Desa

Brenggong dan sebagai

warisan budaya yang harus

dilestarikan melalui Sanggar

Tari Arum Sari. Kedua, Tari

Dolalak mengandung 3 unsur

seni, yakni yang pertama seni

gerak, seni rupa, dan seni

musik. Hal yang

membedakan Tari Dolalak

Desa Brenggong dengan desa

lain adalah rangkaian

pementasan tarian yang tidak

kaku dengan aturan, karakter

tarian yang lebih energik.

Hal ini berbeda dengan Tari

Dolalak pada umumnya yang

dimainkan secara lemah

lembut. Ketiga, upaya yang

dilakukan masyarakat Desa

Brenggong dalam menjaga

eksistensi Tari Dolalak

adalah dengan melakukan

modifikasi pada penyajian

Tari Dolalak dan

memasukkan Tari Dolalak

dalam kegiatan muatan local

di sekolah di desa

Tujuan Penelitian:

mengetahui bagaimana

Penelitian ini menggunakan

(9)

Krista, Ilmu

Komunikasi

UPN “Veteran” Yogyakarta

pada Komunitas

Skateboard

dalam

Mempertahankan

Eksistensis

(Studi Deskriptif

Kualitatif

Komunitas

Gedung Pusat

Skateboarding

Yogyakarta)

pola komunikasi

kelompok yang

digunakan, strategi

komunikasi yang

diterapkan dalam

mempertahankan

eksistensi, serta

hambatan dan faktor

pendukung apa yang

dihadapi oleh

Komunitas Gedung

Pusat Skateboarding.

dengan 2 sumber data, yaitu

data primer dan data

sekunder. Teknik

pengumpulan data

menggunakan wawancar,

observasi, dan dokumentasi.

Hasil Penelitian: Komunitas

Gedung Pusat Skateboarding

menggunakan pola

komunikasi vertikal, pola

komunikasi horizontal, dan

pola komunikasi informal.

Sedangkan dalam

mempertahankan eksistensi,

Komunitas Gedung Pusat

Skateboarding telah

menerapkan tiga bentuk

strategi komunikasi yang

dikaitkan dengan tahapan

planning, implementation,

(10)

2.6Kerangka Pikir

Strategi Komunikasi

Kesenian Tari Dolalak di

Kabupaten Purworejo Kesenian Tari Dolalak di

Kabupaten Purworejo

Strategi Bertahan

menurut Talcott Parsons (AGIL)

Adaptation

Latency

Goal attainment

(11)

Kesenian Tari Dolalak merupakan kesenian khas dari Kabupaten

Purworejo. Dari Kesenian ini, yaitu Kelompok Kesenian Tari Dolalak,

Sanggar Tari, serta Dinas DIKBUDPORA akan dilihat bagaimana strategi

komunikasi mereka dengan menggunakan teori Fungsionalisme Struktural

menurut Talcott Parsons.

Menurut Talcott Parsons agar suatu kelompok dapat bertahan,

dalam kelompok tersebut harus ada empat subsistem yaitu Adaptation

yang dalam tahap ini sistem harus dapat menanggulangi situasi eksternal

yang gawat, Goal Attainment atau pencapaian tujuan, Integration yang

dalam tahap ini sistem harus mengatur antar-hubungan bagian-bagian yang

menjadi komponennya, dan Latency yaitu sitem harus melengkapi,

Gambar

Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Sortasi atau pengayakan juga dilakukan pada butiran gabus dengan menggunakan ayakan atau saringan yang dilakukan secara manual, sehingga dihasilkan butiran-butiran

Biaya Administrasi Kegiatan Lanjutan Pembangunan Gedung Pusat Promosi dan Pasar Lelang Kopi. 1

adalah biomassa (bahan organik) yang merupakan hasil produksi dari makhluk hidup.. Dalam praktikum ini, akan dilakukan suatu percobaan untuk

Analisis Kinerja Neraca Pembayaran Berbasis ModelMundell-Fleming: Studi Empiris Perekonomian Indonesia, Filipina dan Thailand.. Adhitya Wardhono Muqtaf El

Kulit pisang yang semula ha Kulit pisang mengandung cu pembuatan etanol. Hidrolisis dilakukan p dengan Saccharomyces cerec gr/l selama 12 hari. Produk fermen Kandungan

Weight gain karena Industri VCM cenderung ditempatkan di daerah pemasaran adalah industri yang biasanya tidak mengalami kesulitan dalam penggunaan bahan baku

• Corn stover merupakan bahan baku bioetanol yang dipilih pada pra perancangan pabrik ini karena yield yang tinggi, pertimbangan ekonomi, serta ketersediaannya

[r]