• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Work Overload, Ambiguitas Peran, dan Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Di BPS Seluruh Bali Tahun 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Work Overload, Ambiguitas Peran, dan Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Di BPS Seluruh Bali Tahun 2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PENGARUH

WORK OVERLOAD

, AMBIGUITAS

PERAN, DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP STRES KERJA

DI BPS SELURUH BALI

TAHUN 2015

I DEWA AYU KADEK SATRINI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

TESIS

PENGARUH

WORK OVERLOAD

, AMBIGUITAS

PERAN DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP STRES KERJA

DI BPS SELURUH BALI

TAHUN 2015

I DEWA AYU KADEK SATRINI

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

TESIS

PENGARUH

WORK OVERLOAD

, AMBIGUITAS

PERAN DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP STRES KERJA

DI BPS SELURUH BALI

TAHUN 2015

Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Manajemen

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I DEWA AYU KADEK SATRINI

NIM : 1390662007

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)

iii

Lembar Pengesahan

Tesis Ini Telah Disetujui

Tanggal

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr I Gede Riana, SE, MM NIP. 196311271986011001

.Dr I Made Subudi, SE. MSi NIP. 19590801 198601 1001

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Ketua Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana

Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 19590215 198510 2 001

(5)

Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal, ……..

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana

Ketua : Dr I Gede Riana, SE, MM

Anggota :

1. Dr I Made Subudi, SE MSi

2. Dr. Desak Ketut Sintaasih, SE., M.Si

3. Prof. Dr. Wayan Gede Supartha, SE., SU

(6)

v

SURAT PERSYARATAN BEBAS PLAGIAT

NAMA : I DEWA AYU KADEK SATRINI

NIM : 1390662007

PROGRAM STUDI : Magister Manajemen

JUDUL TESIS : PENGARUH WORK OVERLOAD, AMBIGUITAS

PERAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP STRES KERJA DI BPS SELURUH BALI TAHUN 2015

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat

Apabila di kemudian hari terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No 17 tahun 2010 dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Agustus 2016

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tesis ini. Adapun maksud penyusunan Tesis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar pasca sarjana (S2) Magister Management Universitas Udayana Bali.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan tesis ini telah banyak mendapatkan bantuan, dorongan dan bimbingan baik secara moril dan materiil dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada:

1. Dr. I Gede Riana, SE.,MM, sebagai pembimbing utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran selama penulis mengikuti program Magister Manajemen di Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Udayana. Terima kasih sebesar-besarnya pula penulis sampaikan kepada DR. I Made Subudi, SE. MSi, selaku pembimbing pendamping yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis;

2. Dr. Desak Ketut Sintaasih, SE.M.Si selaku Ketua Program Magister Management di Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Udayana; 3. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD.,KEMD. selaku Rektor Universitas

Udayana atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister di Universitas Udayana;

4. Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana;

5. Dr N. Mahendrayasa, SE., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana atas ijin yang diberikan untuk mengikuti Pendidikan Program Magister;

6. Dr. Desak Ketut Sintaasih,SE.M.Si, Prof. Dr. Wayan Gede Supartha, SE.,SU dan Dr. Dra. I Gusti Ayu Manuati Dewi, MA sebagai penguji Tesis yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini;

7. Teman-teman BPS Provinsi Bali, Magister Management Universitas Udayana

(angkatan XXX1) atas kebersamaan, bantuan dan dorongannya;

(8)

vii

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah dengan ikhlas memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan Tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tesis ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat menyempurnakan Tesis ini, sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian penulisan tesis ini serta kepada penulis sekeluarga.

Denpasar, Agustus 2016

(9)

ABSTRAK

Stres kerja merupakan suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit atau tidak nyaman disebabkan pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja tertentu. Mengingat banyaknya variabel yang berpengaruh terhadap stres kerja, maka penelitian ini akan meneliti pengaruh work overload, Ambiguitas peran dan budaya organisasi terhadap stres kerja di lingkungan pegawai BPS Provinsi Bali. Tujuan dari penelitian ini menganalisa pengaruh work overload, Ambiguitas, dan budaya organisasi terhadap stres kerja pegawai BPS Provinsi Bali. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 159 responden dari 10 satuan kerja di lingkungan BPS Provinsi Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, data yang dikumpulkan diperoleh dari studi lapangan yang berupa penyebaran kuesioner. Jenis penelitiannya termasuk penelitian korelasional dan teknik penarikan sampel (sampling) menggunakan table Krejcie dengan tingkat kesalahan 5%. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara simultan work overload, Ambiguitas peran dan budaya organisasi mempengaruhi stres kerja. Namun secara parsial, variabel budaya organisasi berpengaruh negative terhadap stres kerja. Besarnya koefisien determinasi (R-square) adalah sebesar 0,450 menunjukkan bahwa proporsi pengaruh variabel work overload, Ambiguitas dan budaya organisasi terhadap variabel stres kerja sebesar 45,0% sedangkan sisanya 55,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada didalam model regresi linier.

(10)

ix

ABSTRACT

Job stres is a process that causes people to feel pain or discomfort caused by the work, the workplace or a particular work situation. Since the many variables that influence job stres, this study will examine the effects of work overload, ambiguity and organizational culture to stres in the work environment of employees of BPS Bali. The purpose of research is analyzing the influence of work overload , ambiguity and cultural organization against job stres employees

BPS province of Bali. Samples used in this study as many as 159 respondents in

10 work units in the BPS Bali.

The method used is a survey method, where the collected data obtained from field studies in the form of questionnaires. Types of research including correlation research and sampling techniques (sampling) using Krejcie table with an error rate of 5%. The hypothesis was tested using regression analysis techniques.

The results of data analysis showed that simultaneously work overload, ambiguity and organizational culture affects job stres. But partially, the variables of organizational culture have negative effect on job stres. The magnitude of the coefficient of determination (R-square), approximately 0.450, indicates that the proportion of variables of work overload, ambiguity and organizational culture influence on work stres variables at 45.0% while the remaining 55.0% is influenced by other variables that are not in the linear regression model.

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv

SURAT PERSYARATAN BEBAS PLAGIAT ... v

(12)

xi

2.4.1 Pengertian Budaya Organisasi ... 27

2.4.2 Indikator Budaya Organisasi ... 29

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 31

3.1Kerangka Berpikir ... 31

3.2Hipotesis Penelitian ... 32

3.2.1 Pengaruh Work overload Terhadap Stres Kerja ... 32

3.2.2 Pengaruh AmbiguitasPeran Terhadap Stres Kerja ... 33

3.2.3 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja ... 35

BAB IV METODELOGI PENELITIAN ... 37

4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian... 37

4.2 Variabel Penelitian ... 37

4.3.4 Instrumen Pengumpulan Data dan Pengujian Instrumen 46 4.3.5 Cara Pengumpulan Data ... 47

4.4 Metode Analisis Data ... 48

4.4.1 Analisis Deskriptif ... 48

4.4.2 Regresi Linier Berganda ... 48

4.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 49

4.4.4 Analisis Regresi Liner Berganda ... 51

(13)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 57

5.1 Hasil Penelitian ... 57

5.1.1 Gambaran Umum BPS Propinsi Bali ... 57

1) Visi dan Misi ... 57

2) Struktur Organisasi BPS Provinsi Bali ... 59

5.1.2 Karakteristik Responden ... 60

5.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... 62

5.2.2 Pengaruh Ambiguitas Peran terhadap stres kerja ... 78

5.2.3 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap stres kerja ... 79

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 86

2. Tabel Sampel Krejcie Dan Morgan ... 87

3. Hasil Uji Validitas Variabel Work Overload ... 88

4. Hasil Uji Validitas Variabel Ambiguitas peran ... 89

5. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi ... 90

6. Hasil Uji Validitas Variabel Stres Kerja ... 91

7. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Work Overload ... 92

8. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ambiguitas Peran ... 93

9. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Budaya Organisasi .... 94

10. Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Stres Kerja ... 95

11. Kegiatan Survei ... 96

12. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 97

13. Hasil Analisi Regresi Linier Berganda ... 98

(16)

1

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Waktu Penyelesaian Kegiatan Statistik ... 3

Tabel 1.2 Rata-rata Pegawai menurut waktu pulang ... 3

Tabel 4.1 Jumlah sampel berdasarkan unit organisasi ... 47

Tabel 4.2 Hasil uji validasi variabel work overload ... 53

Tabel 4.3 Hasil uji validasi variabel Ambiguitas ... 53

Tabel 4.4 Hasil uji validasi variabel Budaya Organisasi ... 54

Tabel 4.5 Hasil uji validasi variabel stres kerja ... 55

Tabel 4.6 Hasil Uji Realiabilitas variabel penelitian ... 54

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin, umur, Pendidikan dan masa kerja ... 61

Tabel 5.2 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Work overload ... 64

Tabel 5.3 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Ambiguitas Peran ... 66

Tabel 5.4 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Budaya Organisasi .... 68

Tabel 5.5 Deskripsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Stres kerja . 70 Tabel 5.6 Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda ... 71

Tabel 5.7 Hasil Tabel Anova ... 74

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses pencapaian tujuan (goal) dari suatu organisasi tidak bisa lepas dari

kinerja sumber daya manusia (pegawai) organisasi tersebut. Kinerja pegawai yang

sangat rendah akan mengakibatkan organisasi mengalami kerugian yang

kemudian dapat berakhir dengan penutupan organisasi. Untuk itu, penting bagi

setiap organisasi untuk menjaga dan meningkatkan kinerja para pegawainya

sesuai dengan sasaran organisasi yang diinginkan.

Dengan digulirkannya program reformasi birokrasi di pemerintahan,

kinerja yang tinggi dalam setiap organisasi pemerintahan menjadi suatu

kewajiban. Dengan sumber daya manusia yang tersedia tidak berubah, maka

diperlukan suatu penanganan sumber daya manusia yang tepat untuk mencapai

tujuan organisasi tersebut. Sehingga tuntutan kinerja yang tinggi tidak menjadi

sebuah beban dan tekanan bagi setiap pegawai.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali sebagai salah satu instansi

pemerintahan juga berkewajiban melaksanakan program pemerintah tersebut.

Sehingga BPS Provinsi Bali berkomitmen untuk menyelesaikan tugas dengan baik

dan tetap menjaga kualitas data. Berbagai strategi diupayakan oleh Kepala BPS

Provinsi/kabupaten/Kota seluruh Bali atas tuntutan akan keragaman data,

ketepatan dalam penyajian data dan keakuratan data. Disamping itu dari sisi

administrasi juga dituntut meningkatkan kapasitas SDM yang berintegritas,

(18)

2

Tentunya hal ini harus didukung oleh SDM yang memadai, baik dari kuantitas

maupun kualitas.

Tuntutan Pemerintah terhadap BPS dalam menyediakan data yang

beragam,tepat waktu dan akurat merupakan tantangan. Dari tahun ke tahun jenis

survei bertambah, batas waktu penyelesaian semakin jelas dan kualitas data

terjaga. BPS Provinsi Bali pada tahun 2015 telah melaksanakan sebanyak 42 jenis

survei, tahun 2014 sebanyak 29 jenis survei (Lampiran 8). Pelaksanaan survei

tersebut terdiri dari beberapa tahapan yaitu tahap pengumpulan data,

pemeriksaan, pengawasan ke lapangan/daerah, pengolahan, analisis, penyajian

hasil dan administrasi. Masing-masing tahapan tersebut dilakukan berjenjang dari

tingkat kabupaten dan provinsi serta dibatasi oleh waktu penyelesaian. Dengan

ketersediaan dan keterbatasan SDM, tahapan pekerjaan dibagi sesuai dengan

pengalaman, ketrampilan dan kemampuan individu.

Dari buku harian 10 pegawai dibidang teknis satuan kerja BPS Provinsi

Bali dapat dilihat jenis tahapan kegiatan dan waktu yang dibutuhkan dalam

menyelesaikan tuntutan pekerjaannya. Pada tabel 1.1 menunjukkan peningkatan

waktu penyelesaian pekerja pada semua tahapan kegiatan. Sehingga rata-rata per

orang tahun 2014 sebesar 1.256 jam/orang dalam setahun. Kemudian pada tahun

2015 meningkat menjadi 1.328 jam/orang. Berdasarkan Perka BKN nomor 12

tahun 2008 tentang Analisis Beban Kerja, jam kerja efektif bagi PNS dalam

setahun 1.222 jam/orang. Dengan demikian pegawai BPS Provinsi Bali tersebut

(19)

3

Tabel 1.1

Jumlah Waktu Penyelesaian Kegiatan Statistik Tahun 2014 – 2015

No Kegiatan Jumlah waktu (jam)

2014 2015

1 Pengumpulan data 628 664

2 Pemeriksaan 879 924

3 Pengawasan lapangan 628 660

4 Pengolahan 1,884 1,979

5 Analisis hasil pengolahan 2,889 3,034

6 Penyajian hasil Pengolahan 3,391 3,562

7 Administrasi 2,261 2,375

Jumlah 12,560 13,281

Rata-rata per orang 1,256 1,328

Sumber : Lampiran 9

Kondisi diatas didukung oleh data hasil print out handkey di satuan kerja

BPS Provinsi Bali diperoleh informasi rata-rata pegawai pulang menurut

kelompok waktu.

Tabel 1.2

Jumlah pegawai menurut waktu pulang per bulan Tahun 2015

Bulan Dinas

Luar

Rata-rata pegawai menurut jam pulang (orang) 16.00 - 16.30

(20)

4

Tabel 1.2 menunjukan rata-rata pegawai pulang kerja paling banyak antara

pukul 16.30 – 18.00 Wita. Salah satu penyebab terlambat pulang kerja karena

kekurangan waktu penyelesaian pekerjaan/tuntutan. Menurut Murtiasari, (2007)

kondisi ini dapat membuat pegawai merasa kelelahan yaitu adanya

ketidakseimbangan, kesenjangan atau diskrepansi antara tuntutan dan sumber

daya individu yang menimbulkan kondisi strain/ketegangan. Penelitian lain yang

mendukung sehingga timbul rendahnya produktivitas, ketidakpuasan, komitmen

yang rendah, absensi, dan perputaran karyawan dalam organisasi (Michael dan

Petal, 2009, Zoharah binti Omar, 2014, Rose et al., 2002 dalam Haukeset 2003,

Karimi et al., 2014, Wu et al., 2007).

Ferdiansyah (2014) menyatakan bahwa tuntutan dalam pekerjan yang

berupa tekanan peran (role stres) menunjukkan ekspektasi peran anggota

organisasi menghadapi situasi, yang didalamnya mengandung tiga dimensi yaitu

ketidakjelasan peran (role ambiguity), kelebihan beban kerja (work overload) dan

pertentangan peran satu dengan yang lainnya (role conflict), yang mengakibatkan

kelelahan (burnout) terhadap individu ditandai dengan gejala sakit kepala. Seiring

dengan dua hasil penelitian diatas, Malik (2011) menyatakan bahwa peran

kelebihan beban kerja (work overload), otoritas peran, konflik peran dan

kurangnya dukungan kerja memberikan kontribusi terhadap stres kerja.

Budaya organisasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

lingkungan internal organisasi karena keragaman budaya yang ada dalam suatu

organisasi sama banyaknya dengan jumlah individu yang ada di dalam organisasi.

(21)

5

Setiap karyawan mempunyai ciri dan karakteristik budaya masing masing,

sehingga tidak tertutup kemungkinan ada karyawan yang tidak menyukai, tetapi

ada juga yang menyukainya, sehingga diperlukan penyatuan persepsi dari seluruh

karyawan atas pernyataan budaya organisasi. Dari hasil penelitian Yuwono (2014)

mengatakan bahwa ada hubungan signifikan antara budaya organisasi dengan

stres kerja karyawan. Seiring dengan penelitian diatas Sahrani (2014)

mengemukakan ada pengaruh negatif budaya organisasi terhadap stres kerja.

Untuk mendapatkan indikasi awal adanya fenomena diatas, maka

dilakukan wawancara langsung dengan lima orang pegawai BPS Kabupaten

Badung, dua orang BPS Kabupaten Tabanan dan satu orang BPS Kab Gianyar

dan 10 orang pegawai BPS Provinsi Bali mengenai beban kerja dan hal yang

terkait dengan fenomena diatas, dan hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Beberapa kegiatan besar mempunyai batas akhir penyelesaian pekerjaan

hampir bersamaan, sehingga terjadi penumpukan pekerjaan dalam waktu

tertentu, penyelesaiannya harus dikerjakan oleh jumlah pegawai yang ada.

2. Sering terjadi kebingungan dalam menyelesaiakan pekerjaan, karena

minimalnya perintah dari atasan.

3. Budaya organisasi antar kabupaten/ kota/provinsi dalam menyelesaikan

pekerjaan berbeda.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang diatas, permasalahan dalam penelitian ini

(22)

6

1. Apakah work overload berpengaruh terhadap stres kerja pegawai negeri

sipil di BPS Provinsi Bali?

2. Apakah Ambiguitas peran berpengaruh terhadap stres kerja Pegawai

Negeri Sipil di BPS Provinsi Bali

3. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap stres kerja Pegawai

Negeri Sipil di BPS Provinsi Bali

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisa pengaruh work overload terhadap stres kerja Pegawai Negeri

Sipil di BPS Provinsi Bali?

2. Menganalisa pengaruh Ambiguitas peran terhadap stres kerja Pegawai

Negeri Sipil di BPS Provinsi Bali

3. Menganalisa pengaruh budaya organisasi terhadap stres kerja Pegawai

Negeri Sipil.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat secara Teoritis

Melalui penelitian ini dapat dipahami teori yang digunakan sebagai

perbandingan dari ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang

ada dilapangan khususnya yang berkaitan dengan stres kerja.

1.4.2 Manfaat secara Praktik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan yang

bermanfaat bagi pengelola manajemen BPS Provinsi Bali tentang pentingnya

Gambar

Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa nilai pengaruh langsung variabel ambiguitas peran kepada variabel kinerja pegawai lebih kecil dari

Penelitian yang dilakukan Yousef (2002) menyebutkan peran kepuasan kerja sebagai mediator dari pengaruh konflik peran dan ambiguitas terhadap komitmen organisasi,

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Florence Catharina (2001) menunjukkan bahwa, variabel ambiguitas peran berpengaruh negatif terhadap variabel kinerja,

Penelitian yang dilakukan oleh Raharjo (2009) mengatakan bahwa work family conflict berpengaruh positif yang signifikan terhadap variabel job stress atau stres kerja dan

Work Overload adalah suatu kondisi dimana seorang karyawan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dari normal yang menyebabkan dia kehilangan sejumlah tugas dalam sehari yang tidak

Dari 3 pengaruh kinerja karyawan yang telah duiraikan, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang topik permasalahan “Pengaruh Budaya Organisasi Kompensasi Kerja Dan Stres Kerja

PEMBAHASAN Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan uji parsial stres kerja dengan kinerja karyawan diperoleh nilai thitung = 3,039 lebih besar dari

Pada uji parsial diperoleh hasil bahwa stres kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasi tenaga kesehatan di RSU Latersia Binjai, maka stres kerja tidak