• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEDOMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PEDOMAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA TAHUN 2015

BUKU 10

(2)
(3)

i

PEDOMAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Disahkan, Di Jakarta

Pada tanggal 23 Desember 2015

Rektor, Universitas Negeri Jakarta

Prof. Dr. Djaali NIP. 195509021979031001

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya buku-buku pedoman yang digunakan untuk penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi, di Universitas Negeri Jakarta dapat selesai. Buku pedoman ini ditulis sebagai upaya menciptakan atmosfir akademik yang kondusif untuk memberdayakan seluruh potensi sivitas akademika secara optimal, sistematik, sistematis dan berkesinambungan di Universitas Negeri Jakarta.

Buku pedoman ini berjumlah sebelas buah disusun oleh tim komisi Senat Universitas Negeri Jakarta. Sebelas buku pedoman tersebut adalah:

Buku 1. Pedoman Pengangkatan Guru Besar Tetap dan Guru Besar Tidak Tetap serta Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan.

Buku 2. Pedoman Pencegahan, Penanggulangan dan Pemberian Sanksi Terhadap Tindak Plagiat di Universitas Negeri Jakarta.

Buku 3. Kode Etik Dosen Universitas Negeri Jakarta.

Buku 4. Kode Etik Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Buku 5. Kode Etik Tenaga Kependidikan Universitas Negeri Jakarta.

Buku. 6. Pedoman Pembinaan Kemahasiswaan Universitas Negeri Jakarta

Buku 7. Pedoman Pola Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Negeri Jakarta

Buku 8. Pedoman Kredit Keaktifan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Buku 9. Pedoman Kerjasama Universitas Negeri Jakarta Buku 10. Pedoman Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Negeri Jakarta

(5)

iii

Buku 11. Pedoman Pembukaan Program Studi Baru Universitas Negeri Jakarta

Diharapkan dengan terbitnya buku pedoman tersebut, kualitas penyelenggaraan Tri Darma Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Jakarta lebih meningkat, memiliki dampak langsung kepada pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Universitas Negeri Jakarta.

Jakarta, 23 Desember 2015 Rektor Universitas Negeri Jakarta

Prof. Dr. Djaali

NIP. 19550902 197903 1 001

(6)

iv DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan dan Fungsi Buku Pedoman ... 2

C. Sasaran Buku Pedoman ... 2

BAB II PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PKM ... 3

A. Pengertian ... 3

B. Ruang Lingkup ... 4

C. Jenis-Jenis PKM ... 5

BAB III ASAS-ASAS PKM ... 7

BAB IV TUJUAN DAN STANDAR PKM ... 9

BAB V PENUTUP ... 17

DAFTAR ACUAN ... 18

TIM PENYUSUN ... 19

(7)

1 A. Latar Belakang

Berdasarkan pasal 20 UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa salah satu darma perguruan tinggi selain pendidikan dan penelitian adalah kegiatan pengabdian masyarakat. Selanjutnya dinyatakan juga bahwa Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dijalankan oleh UNJ sejak mulai berdiri pada tahun 1964 dengan nama awal IKIP Jakarta. Sebagai sebuah perguruan tinggi yang bergerak di bidang pendidikan tentunya UNJ diharapakan dapat mewujudkan cita-cita bangsa ini, khususnya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. UNJ dituntut untuk senantiasa memikirkan dan membantu meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan masayarakat Indonesia. Dengan memiliki berbagai perangkat keahlian dan bidang keilmuan, UNJ dapat berperan besar dalam melakukan berbagai kegiatan nyata dalam pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dimilikinya guna memenuhi cita-cita tersebut.

Tuntutan era globalisasi yang kini melanda dunia termasuk Indonesia, tentunya semakin menuntut kontribusi nyata dari pendidikan tinggi dalam mendorong pembangunan bangsa ini. Hal ini sesuai dengan visi UNJ dalam membangun masyarakat Indonesia yang maju, demokratis dan sejahtera berdasarkan Pancasila di era globalisasi. Untuk dapat

BAB I

PENDAHULUAN

(8)

2

meningkatkan mutu kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut, dibutuhkan adanya buku pedoman pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

B. Tujuan dan fungsi buku pedoman

Tujuan dan fungsi buku pedoman ini adalah sebagai panduan untuk menjalankan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

C. Sasaran Buku Pedoman

Sasaran buku pedoman ini adalah pengelola dan dosen yang terkait dengan kegiatan bidang pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.

(9)

3 A. Pengertian

Pengertian ”mengabdi” dalam arti luas sebenarnya dapat mencakup segala macam aktivitas yang ditujukan kepada sesuatu yang bermanfaat buat masyarakat. Dalam konteks penyelenggaraan perguruan tinggi dapat diartikan sebagai proses pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni demi memenuhi kebutuhan masyarakat baik yang dilakukan secara temporal maupun terus-menerus.

Dalam pengertian umum sering kali yang disebut sebagai pengabdian adalah sesuatu yang dilakukan tanpa pamrih ataupun tanpa kompensasi apapun (charity). Namun pada sisi yang lain, semua kegiatan untuk masyarakat sebaiknya haruslah dapat dilakukan secara berkelanjutan yang oleh karenanya memerlukan sesuatu kepastian pendanaan demi keberlangsungan kegiatan tersebut. Alternatif pembiayaan kegiatan tersebut dapat dilakukan secara internal maupun eksternal melalui kerjasama dengan pihak-pihak lain atau bahkan dengan menghimpun dana masyarakat itu sendiri.

Oleh karena itu, dengan melihat esensi dari pengabdian itu sendiri maka adalah menjadi tidak salah apabila konsep pengabdian masyarakat tersebut dapat dijelmakan ke dalam bentuk penyelenggaraan jasa profesional kepada masyarakat.

Terlepas apakah suatu kegiatan bermotifkan profit ataupun bukan, yang jelas segala sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat adalah suatu tindakan pengabdian. Berbayar atau tidaknya kegiatan tersebut tidak mengurangi maknanya yang hakiki untuk masyarakat, bahkan gratisnya suatu kegiatan kepada masyarakat bukan berarti berkurangnya mutu ataupun substansi profesionalitas pekerjaan itu.

BAB II

PENGERTIAN DAN

RUANG LINGKUP PKM

(10)

4

Semua hal tersebut harus dilihat secara kontekstual sesuai dengan karakteristik kegiatan itu sendiri. Ringkasnya, sesuai perkembangannya sekarang ini konsep pengabdian kepada masyarakat menjadi sulit untuk ditarik garis pembedaannya secara jelas dan bahkan tidak dapat dipisahkan satu sama lain sebagai suatu kesatuan tindakan untuk masyarakat.

Lebih teknis lagi, sebagai salah satu kewajiban/darma Perguruan Tinggi, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat adalah mencakup berbagai macam kegiatan diluar pembelajaran dan riset yang reguler, yang universitas/

lembaga/fakultas/departemen memberikan pelayanan secara langsung kepada masyarakat. Darma jasa pelayanan (scholarship of services) tersebut dilakukan melalui kepakaran akademik dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia di universitas.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

49 Tahun 2014 pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Bila diberi pengertian yang lebih luas Pengabdian kepada masyarakat adalah kegiatan-kegiatan yang mencakup upaya- upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik dalam hal perluasan wawasan, pengetahuan maupun peningkatan keterampilan yang dilakukan oleh sivitas akademika sebagai perwujudan darma bakti serta wujud kepedulian untuk berperan aktif meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat luas terlebih bagi masyarakat ekonomi lemah.

(11)

5 B. Ruang Lingkup

Dengan memperhatikan perkembangan pengertian tersebut di atas, maka ruang lingkup pelayanan dan pengabdian masyarakat dapat berupa kegiatan jasa konsultasi, pelatihan, lokakarya, seminar, riset terapan dan/atau penyelenggaraan kursus yang dilengkapi analisis untuk merumuskan serta menemukan solusi pemecahan masalah sikap inovatif dan kreatif.

Secara umum, suatu kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk penerapan ilmu yang bertujuan kepada pemberdayaan atau peningkatan kemampuan kepada masyarakat baik untuk hal-hal yang bersifat non-profit maupun profit demi keberlangsungan finansial kegiatan tersebut (financial sustainability).

Dalam lapangan ilmu eksakta (IPTEK) maka kegiatan tersebut akan berorientasi kepada tumbuhnya penerapan teknologi yang tepat guna dan berdaya guna dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Sedangkan dalam lapangan ilmu sosial maka kegiatan tersebut akan lebih berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat itu sendiri dan keharmonisan dinamika masyarakat yang sesuai dengan jati diri bangsanya.

UNJ sebagai LPTK diharapkan dapat mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dapat membantu meningkatkan kualitas stakeholder. Dengan tidak melupakan mengembangkan kegiatan yang dapat memberdayakan ilmu-ilmu non kependidikan.

(12)

6

C. Jenis-jenis PKM

Berdasarkan Panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi edisi IX 2013, maka pengabdian kepada masyarakat terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut:

a. IPTEKS bagi Masyarakat b. IPTEKS bagi Kewirausahaan

c. Program IPTEKS bagi Kewirausahaan d. Program IPTEKS bagi Produk Ekspor

e. Program IPTEKS bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus f. Program IPTEKS bagi Wilayah

g. Program IPTEKS bagi Wilayah antara PT-CSR atau PT- PEMDA-CSR

h. Program HI-LINK

(13)

7 Beberapa asas yang harus diperhatikan dalam pengabdian kepada masyarakat adalah:

A. Pengamalan ilmu pengetahuan teknologi dan seni

Pengabdian kepada masyarakat harus dikerjakan berdasarkan pengamalan ilmu dan teknologi. Jadi bukan sekedar memberikan bantuan atau pertolongan yang bersifat amal atau karitatif saja. Tetapi harus berlandaskan atas perhitungan yang bersifat ilmiah secara obyektif, logis dan sistematis serta efektif dan efisien.

B. Profesionalitas

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus dikerjakan secara profesional. Yang dimaksud profesional di sini ialah menjalankan kegiatan secara sungguh-sungguh sehingga benar-benar dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan menimbulkan kepuasan bagi masyarakat banyak.

C. Etika dan moral

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan berlandaskan etika dan moral guna kebaikan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat banyak. Kegiatan ini tidak boleh dilakukan demi keuntungan atau memperoleh dana bagi para pelaksananya semata.

D. Manfaat untuk bangsa dan kemanusiaan

UNJ sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi Indonesia tentunya harus bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan. Untuk itu, langkah yang diambil UNJ salah satunya adalah dengan melakukan

BAB III

ASAS-ASAS PKM

(14)

8

berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dapat turut mengatasi berbagai permasalahan utama yang dihadapi bangsa Indonesia serta persoalan kemanusiaan secara internasional.

(15)

9 Berdasarkan panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi edisi IX 2013 maka telah diatur hal-hal sebagai berikut:

A. Tujuan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi adalah:

a. Menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia dengan melakukan komersialisasi hasil penelitian;

b. Memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung;

c. Melakukan kegiatan yang mampu mengentaskan masyarakat tersisih (preferential option for the poor) pada semua strata, yaitu masyarakat yang tersisih secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya; dan melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusia dan kelestarian sumberdaya alam

B. Standar pengabdian kepada masyarakat adalah:

a. Standar arah, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengacu pada peta pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi yang disusun berdasarkan visi dan misi UNJ;

BAB IV

TUJUAN DAN

STANDAR PKM

(16)

10

b. Standar proses, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat direncanakan, dilaksanakan, dikenda- likan, dan ditingkatkan sesuai dengan sistem peningkatan mutu pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan;

c. Standar hasil, yaitu berhasil menciptakan inovasi teknologi untuk mendorong pembangunan ekonomi dan hasil dari pengabdian kepada masyarakat harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat tersisih (preferential option for the poor) pada semua strata;

d. Standar kompetensi, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh dosen dan/atau mahasiswa berdasarkan hasil penelitian yang sesuai dengan kaidah ilmiah universal;

e. Standar pendanaan, yaitu pendanaan pengabdian kepada masyarakat diberikan melalui mekanisme hibah blok, kompetisi, dan mekanisme lain;

f. Standar sarana dan prasarana, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat didukung oleh sarana dan prasarana yang mampu menghasilkan solusi masalah dalam masyarakat yang dapat diandalkan;

dan

g. Standaroutcome, yaitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus berdampak positif pada pembangunan masyarakat di berbagai sektor.

C. Arah pengabdian kepada masyarakat adalah:

a. Mewujudkan keunggulan pengabdian kepada masya- rakat di perguruan tinggi;

b. Meningkatkan daya saing perguruan tinggi di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada tingkat nasional dan internasional;

(17)

11 c. Meningkatkan angka partisipasi dosen dalam

melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu;

d. Meningkatkan kapasitas pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi;

dan

e. Mendukung potensi perguruan tinggi untuk menopang pertumbuhan wilayah sekitar Perguruan Tinggi.

Berdasarkan Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, telah diatur:

Ruang lingkup standar nasional pengabdian kepada masyarakat terdiri atas:

a. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat;

b. Standar isi pengabdian kepada masyarakat;

c. Standar proses pengabdian kepada masyarakat;

d. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat;

e. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

f. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat;

g. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat;

dan

h. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat.

A. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat terdiri atas:

a. Penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademik yang relevan;

b. Pemanfaatan teknologi tepat guna;

c. Bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau

d. Bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.

(18)

12

B. Standar isi pengabdian kepada masyarakat terdiri atas:

a. Hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh masyarakat pengguna;

b. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberdayakan masyarakat;

c. Teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;

d. Model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah; atau

e. Hak kekayaan intelektual (HKI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha, dan/atau industri.

C. Standar Proses Pengabdian kepada Masyarakat terdiri atas:

Standar proses pengabdian kepada masyarakat meru- pakan kriteria minimal tentang kegiatan pengabdian kepada masyarakat, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:

a. Pelayanan kepada masyarakat;

b. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;

c. Peningkatan kapasitas masyarakat; atau d. Pemberdayaan masyarakat.

D. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat terdiri atas:

a. Edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar terus meningkatkan mutu pengabdian kepada masyarakat;

b. Objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan bebas dari pengaruh subjektivitas;

(19)

13 c. Akuntabel, yang merupakan penilaian yang

dilaksanakan dengan kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian kepada masyarakat; dan

d. Transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

e. Penilaian proses dan hasil pengabdian kepada masyarakat selain memenuhi prinsip penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada masyarakat.

Kriteria minimal penilaian hasil pengabdian kepada masyarakat meliputi:

a. Tingkat kepuasan masyarakat;

b. Terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat sesuai dengan sasaran program;

c. Dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara berkelanjutan;

d. Terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau

e. Teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.

E. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat ialah:

Pelaksana harus memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.

(20)

14

F. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat ialah:

fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling sedikit yang terkait dengan penerapan bidang ilmu dari program studi yang dikelola perguruan tinggi dan area sasaran kegiatan.

G. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat ialah:

kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pengelolaan pengabdian kepada masyarkat sebagaimana dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola pengabdian kepada masyarakat.

Kelembagaan yang bertugas mengelola pengabdian kepada masyarakat wajib:

a. Menyusun dan mengembangkan rencana program pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan rencana strategis pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi;

b. Menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

c. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat;

d. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

e. Melakukan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat;

f. Memfasilitasi kegiatan peningkatan kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

g. Memberikan penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang berprestasi;

(21)

15 h. Mendayagunakan sarana dan prasarana pengabdian

kepada masyarakat pada lembaga lain melalui kerja sama; dan

i. Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat.

j. Menyusun laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dikelolanya.

Perguruan tinggi wajib:

a. Memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari rencana strategis perguruan tinggi;

b. Menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada masyarakat paling sedikit menyangkut aspek hasil pengabdian kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa;

c. Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan;

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat;

e. Memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian kepada masyarakat;

f. Mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain melalui kerja sama pengabdian kepada masyarakat;

(22)

16

g. Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; dan

h. Menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam menyelenggarakan program pengabdian kepada masyarakat paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi.

H. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat adalah:

Pendanaan pengabdian pada masyarakat bagi dosen/instruktur digunakan untuk membiayai:

a. Perencanaan pengabdian kepada masyarakat;

b. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat;

c. Pengendalian pengabdian kepada masyarakat;

d. Pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada masyarakat;

e. Pelaporan pengabdian kepada masyarakat; dan f. Diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat.

g. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat diatur berdasarkan ketentuan di perguruan tinggi.

Dana pengelolaan pengabdian kepada masyarakat digunakan untuk membiayai:

a. Manajemen pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat; serta

b. Peningkatan kapasitas pelaksana.

(23)

17 Pengabdian kepada masyarakat merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan dan dikembangkan oleh UNJ, salah satunya untuk mencapai visi dalam membangun masyarakat Indonesia yang maju, demokratis dan sejahtera berdasarkan Pancasila di era globalisasi. Oleh sebab itu semua anggota sivitas akademika yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus memahami dengan jelas bagaimana dan apa yang harus diperhatikan agar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat benar-benar bermutu untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan bangsa.

BAB V

PENUTUP

(24)

18

Panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi edisi IX 2013

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

DAFTAR ACUAN

(25)

19 PENGARAH

Prof. Dr. Djaali (Rektor)

PENANGUNG JAWAB Prof. Dr. Muchlis R. Luddin, M.A (Pembantu Rektor Bidang Akademik)

TIM PENYUSUN

Prof. Dr. Suparno Eko Widodo, MM.

Drs. Achmad Ridwan, M.Si.

Prof. Dr. Firmansyah Dlis, M.Pd.

Prof. Dr. Gerardus Pola, M.App. Sc.

Dr. Ucu Cahyana, M.Si.

Dr. Anggara Budi Susila, M.Si.

Dr. M. Japar, M.Si.

Drs. I Wayan Djana, M.Sn.

Drg. Marlinda Budiningsih, M.Pd.

Setyo Ferry Wibowo, SE., M.Si.

Prof. Dr. Nurdin Ibrahim, M.Pd.

KOORDINATOR MATERI DAN PENERBITAN Dr. Dwi Kusumawardani, M.Pd

(Tim Pengembang di kantor Pembantu Rektor Bidang Akademik)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya Formulir Permohonan Perbaikan yang baru maka Formulir ini dapat disebarluaskan dalam masing-masing ruangan karena di dalam Formulir ini terdapat informasi yang

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa layanan referensi adalah salah satu layanan yang diberikan perpustakaan di mana pustakawan membantu pemakai dalam menemukan

1) Ketua LPPM mengeluarkan surat edaran yang berisi daftar PKM yang dapat didanai dan perintah untuk perbaikan proposal sesuai dengan saran reviewer dan dana yang

akan dibersihkan dengan air hangat dengan suhu 30 untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada elektrode dari sensor pH, dan akan disemprot juga dengan air

Terkait navigasi, masalah respon robot ini teridentifikasi 100% menjadi satu-satunya masalah pada KRPAI 2012 dikarenakan robot KRPAI saat itu sudah menggunakan motor

Dominasi yang dilakukan oleh paguyuban kepada masyarakat berupa dominasi akan pengelolan sampah secara sederhana dengan melalui program Bank Sampah yang dimana

Kekhasan bahasa yang digunakan oleh tukang kayu dalam berbahasa Jawa (istilah-istilah pertukangan kayu) di Desa Lebak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara,5. Bentuk monomorfemis

Penelitian yang dilakukan oleh Semeul (2007 dalam Winawan dan Yasa, 2014) memperoleh hasil bahwa konsumen yang menggunakan catatan belanja dan katalog memiliki