iii
ABSTRAK
Metode terbaik dalam penyapihan dari ventilasi mekanik hingga saat ini masih menjadi perdebatan yang menarik dan nilai Rapid Shallow Breathing Index (RSBI) serta PaO2/FiO2 diakui sebagai parameter terpenting dalam menilai kesuksesan saat ekstubasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan mode PSV dan CPAP pada pasien yang menjalani penyapihan dari ventilasi mekanik dengan melihat perbedaan nilai RSBI dan juga nilai oksigen indek atau PaO2/FiO2 sebelum memasuki Spontaneous Breathing Trial (SBT) di ruang General ICU RS Hasan Sadikin Bandung.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif komparatif, data diambil secara retrospektif dengan teknik sampling purposive sampling. Selama Januari sampai Desember 2012 didapatkan 31 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data menggunakan metode observasi dari data rekam medis. Analisa data yang digunakan yaitu uji t dan uji non parametrik.
Nilai RSBI dengan uji t dan menggunakan alpha 5% didapatkan nilai p = 0,017 bahwa secara statistik ada perbedaan. Tetapi untuk PaO2/FiO2 dengan uji non parametrik didapatkan nilai p = 0,829 pada alpha 5% terlihat tidak ada perbedaan signifikan pada saat mode PSV 5 cmH2O PEEP 5 cmH2O dan mode CPAP PEEP 5 cmH2O.
Proses penyapihan pasien dari ventilasi mekanik dapat dimulai ke SBT jika pada mode PSV 5 cmH2O dan PEEP 5 cmH2O parameter RSBI <105 dan PaO2/FiO2 > 200 dan parameter lain yaitu FiO2 < 50% hemodinamik stabil dengan minimal vasopressor dan kemampuan batuk efektif sudah terpenuhi.