• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Psak Etap Dan Emkm Part 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " Perbandingan Psak Etap Dan Emkm Part 1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN PSAK, SAK ETAP, DAN SAK EMKM

OLEH Kelompok 12:

Muttaqin Abdillah

C1C014017

Linda Nur Yuniant

C1C014042

Widyarini Pangest

C1C014062

Fyana Putri Permata

C1C014096

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Saat ini enttas bisnis di Indonesia mengenal dua jenis standar akuntansi dalam menyelenggarakan pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan, yaitu SAK berbasis IFRS serta SAK ETAP. Di tahun mendatang, akan diterapkan satu jenis SAK lagi yang dapat menjadi pilihan bagi enttas bisnis di Indonesia yaitu SAK EMKM, dimana Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan Enttas Mikro, Kecil, dan Menengah (ED SAK EMKM) telah disahkan oleh DSAK IAI dalam rapatnya pada tanggal 18 Mei 2016.

Sepert yang dipublikasikan di situs resmi IAI pada tanggal 8 Juni 2016 kemarin, IAI menyatakan bahwa dengan disahkannya ED SAK EMKM ini, maka standar akuntansi keuangan di Indonesia nantnya akan menjadi lengkap dengan tga pilar standar akuntansi keuangan, yakni SAK Umum yang berbasis IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM. Masing-masing pilar utama tersebut merupakan dukungan infrastruktur dalam konteks standar akuntansi keuangan yang dapat mencerminkan esensi dari enttas dunia usaha di Indonesia, yaitu :

1. SAK Umum yang berbasis IFRS merupakan standar akuntansi yang mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi-transaksi yang dilakukan oleh enttas dengan akuntabilitas publik signifikan;

2. SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh enttas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunanya; dan

3. SAK EMKM (saat ini masih berupa ED) yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan enttas mikro, kecil, dan menegah.

Dari ketga SAK ini, masing-masing memiliki kegunaan, kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Pada makalah ini, penulis akan membahas secara garis besar perbedaan antara ketga SAK ini.

Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah gambaran secara garis besar dari PSAK? 2. Bagaimanakah gambaran secara garis besar dari SAK ETAP? 3. Bagaimanakah gambaran secara garis besar dari SAK EMKM?

(3)

BAB II

SAK merupakan suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan, selain itu, SAK juga berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, mempermudah auditor serta mempermudah pembaca laporan keuangan untuk memahami dan membandingkan laporan keuangan enttas yang berbeda-beda. Berikut ini pembahasan secara singkat mengenai ketga SAK yangberlaku di Indonesia.

PSAK-IFRS

PSAK – IFRS adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – Internatonal Financial Reportng Standards. Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya mengapa Indonesia mengadopsi IFRS. Hal ini karena Indonesia adalah bagian dari IFAC. Bagian dari IFAC secara otomats harus mematuhi SMO (Statement Membership Obligaton) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi. Ada beberapa manfaat dari penerapan IFRS. Yang pertama adalah dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan. IFRS juga dapat memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional. Manfaat selanjutnya adalah dapat menghilangkan hambatan arus modal Internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan. Manfaat berikutnya adalah mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multnasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis dan yang terakhir adalah dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practce.

Ada beberapa “Principles Base” yang digunakan IFRS. Yang pertama adalah untuk lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Prinsip kedua adalah standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi. Dan prinsip ketga adalah dibutuhkan professional judgement pada penerapan standar akuntansi.

Dengan menerapkan PSAK, perusahaan/enttas akan memiliki beberapa kelebihan, sebagai berikut:

1. Daya banding laporan keuangan meningkat

2. Dalam lingkup pasar modal internasional, informasi yang diberikan berkualitas

3. Perbedaan dalam ketentuan laporan keuangan dikurangi sehingga hambatan arus modal internasional bisa dihilangkan

(4)

SAK – ETAP

SAK ETAP merupakan Standar Akuntansi Keuangan untuk Enttas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP di sini berart enttas yang tdak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. SAK ETAP memiliki banyak manfaat, antara lain membantu perusahaan-perusahaan kecil menengah dapat menyusun laporan keuangannya sendiri, juga mempermudah proses audit dan dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usahanya.

Manfaat lainnya dari SAK ETAP adalah bahwa lebih mudah implementasinya bagi UMKM dibandingkan PSAK-IFRS karena lebih sederhana. Meskipun bisa dibilang sederhana namun tetap dapat memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan. Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi di Indonesia serta dibuat lebih ringkas. Namun, SAK ETAP masih memerlukan profesional judgement hanya tdak sebanyak untuk PSAK-IFRS.

SAK ETAP pada dasranya adalah penyederhanaan SAK IFRS. Beberapa penyederhanaan yang terdapat dalam SAK ETAP adalah :

1. Tidak ada laporan laba rugi komprehensif

2. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, dan propert investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan harga perolehan, tdak ada pilihan menggunakan nilai wajar revaluasi atau nilai wajar.

3. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan. Beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

SAK – EMKM

Dalam rangka mewujudkan UMKM Indonesia yang maju, mandiri, dan modern, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) IAI telah mengesahkan Exposure Draft Standar Akuntansi Keuangan Enttas Mikro, Kecil, dan Menengah (“ED SAK EMKM”) dalam rapatnya pada tanggan 18 Mei 2016. Dengan disahkannya ED SAK EMKM ini, maka standar akuntansi keuangan di Indonesia nantnya akan menjadi lengkap dengan 3 pilar strandar akuntansi keuangan, yakni SAK umum yang berbasis IFRS, SAK ETAP, dan SAK EMKM. Masing-masing pilar utama tersebut merupakan dukungan infrastruktur dalam konteks standar akuntansi keuangan yang dapat mencermnkan esensi dari enttas dunia usaha di Indonesia, yaitu:

1. SAK umum yang berbasis IFRS merupakan standar akuntansi keuangan yang mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi-transaksi yang dilakukan oleh enttas dengan akuntabilitas publik signifikan.

2. SAK ETAP merupakan standar akuntansi keuangan yang dimaksudkan untuk digunakan oleh enttas tanpa akuntabilitas publik yang signifikan namun menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi penggunanya.

(5)

ED SAK EMKM ini diharapkan dapat membantu sekitar 57,9 juta pelaku UMKM di Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya dengan tepat tanpa harus terjebak dalam kerumitan standar akuntansi keuangan terdahulu (PSAK dan SAK ETAP). ED SAK EMKM ini merupakan standar akuntansi keuangan yang jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan SAK ETAP.

DASAR PENGEMBANGAN DAN PENYUSUNAN SAK EMKM

Secara umum, tujuan utama pengembangan Standar Akuntansi Keuangan adalah agar pengguna dapat menerima laporan keuangan yang bisa dipahami dengan kualitas tnggi yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas enttas dan kebutuhan informasi penggunanya. Pengembangan dan penyusunan SAK EMKM ini berangkat dari SAK ETAP sehingga diharapkan pengaturan yang ada dalam SAM EMKM ini akan jauh lebih sederhana. Namun, terdapat beberapa referensi yang dijadikan acuan dalam penyusunan dan pengembangan SAK EMKM, misalnya IFRS 105 tentang The Financial Reporting Standard Applicable to The Micro-entities Regime yang menyusun standar untuk standar pelaporan dan tata kelola perusahaan, financial reportng council. Referensi utama lain yang digunakan adalah pedoman umum pencatatan transaksi keuangan (‘pedoman umum’).

ED SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan enttas mikro, kecil, dan menengah. Undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuanttatf EMKM.

Referensi

Dokumen terkait

dengan ruang lingkup SAK-ETAP, maka standar ini di maksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik, Entitas tanpa akuntabilitas publik yang.. dimaksudkan

Di Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada tahun 2009 telah membuat Standar Akuntansi bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Dilihat dari

Di Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada tahun 2009 telah membuat Standar Akuntansi bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Dilihat dari

Dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) laporan keuangan berdasarkan siklus akuntansi, yang terdiri dari transaksi, jurnal,

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA KOPERASI WANITA CEMPAKA JAYA DI KECAMATAN

Bangkit Media Promosindo belum menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) karena laporannya hanya berupa pencatatan dari transaksi –

Berdasarkan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, setiap perusahaan telah

Berdasarkan SAK ETAP Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, setiap perusahaan wajib menyusun laporan keuangan