• Tidak ada hasil yang ditemukan

CARA MENGHITUNG REKENING LISTRIK docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CARA MENGHITUNG REKENING LISTRIK docx"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

CARA MENGHITUNG REKENING LISTRIK

Rekening listrik, seperti diketahui, merupakan biaya yang wajib dibayar

pelanggan setiap bulan. Ada beberapa komponen dalam menghitung rekening listrik:

1. Biaya Beban:

Adalah biaya yang besarnya tetap, dihitung berdasarkan daya kontrak. Khususnya untuk golongan tarif H-3, I-4 untuk tanur busur dan I-5 Biaya Beban dihitung berdasarkan pembacaan kVA Max.

2. Biaya Pemakaian (kWH):

Adalah biaya pemakaian energi, dihitung berdasarkan jumlah pemakaian energi yang diukur dalam kWh. Untuk golongan tarif tertentu, pemakaian energi ini dipilih menjadi dua bagian yaitu:

Pemakaian WBP dan pemakaian LWBP

Untuk golongan tarif R-2 Biaya Pemakaian dihitung berdasarkan sistem blok

3. Biaya Kelebihan kVARh:

Adalah biaya yang dikenakan untuk pelanggan-pelanggan Golongan Tarif S-4, SS-4, U-3, H-2, H-3, I-3, I-4, I-5 dan G-2, jika faktor daya rata-rata

bulanan pelanggan kurang dari 0,85 induktif.

4. Biaya Pemakaian Trafo/Sewa Trafo:

(2)

5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ):

Adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah (Pemda) berdasarkan Peraturan Daerah (Perda). Besarnya pajak juga ditentukan oleh Perda. Komponen ini disetorkan ke Kas Pemda, dan masuk sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

6. Biaya Materai:

Besarnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Berikut ini adalah contoh rekening yang dikenakan sistem blok dan contoh rekening yang dikenakan tarif ganda.

Contoh perhitungan Rekening Listrik:

Contoh # 1

Tuan Singgodimedjo pelanggan tarif R2 dengan daya tersambung 2200 VA. Stand kWh - Meter yang dicatat pada akhir Pebruari 93 adalah 070016, dan yang dicatat bulan sebelumnya adalah 069325. Berapa rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut?

Jawab:

Pemakaian Kwh = Stand meter akhir - Stand meter yang lalu

= 70016 - 69325

= 691 kWh

(3)

= 2,2 kVA x Rp. 4.020,-/kVA

= Rp. 8.844, dibulatkan = Rp.

8.845,-2. Biaya Pemakaian Blok I = 60 jam x 2,2 x Rp. 96,50

= 132 x Rp. 96,50

= Rp. 12.738,- dibulatkan = Rp.

12.740,-3. Biaya Pemakaian Blok II = (Pemakaian Total - pemakaian

Blok I) x Rp.

147,-= (691 - 132) x

Rp.147,-= Rp. 82.173,- dibulatkan Rp.147,-= Rp.

82.175,-

---Biaya Beban = ---Biaya Pemakaian = Rp.

103.760,-4. Pajak Penerangan Jalan = 3 % x Rp. 103.760,- = Rp.

3.115,-5. Biaya Materai Rp.

500,-

(4)

107.375,-Contoh # 2 :

PT Maju Mundur, pelanggan PT. PLN (PERSERO) tarif I-4, dengan daya 329 kVA dipasok dengan tegangan 380 V/220 V (sewa trafo).

Data pencatatan stand kWh - Meter dan kVARh - Meter seperti berikut:

- kWh - Meter : LWBP : stand yang lalu = 03465 *)

stand akhir = 03531 **)

: WBP : stand yang lalu = 00936 *)

stand akhir = 00945 **)

- kVARh - Meter stand yang lalu = 01475 *)

stand akhir = 01530 **)

Faktor meter untuk kWh - Meter dan kVARh - Meter adalah 800.

Berapa rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut?

*) Lihat rekening bulan sebelumnya

**) Dibaca pada pengukur bulan ini

(5)

- Pemakaian kWh WBP = (945 - 936) x 800 kWh = 7.200 kWh

- Pemakaian kWh LWBP = (3531 - 3465) x 800 kWh = 52.800 kWh

- Pemakaian kWh Total = 7.200 kWh + 52.800 kWh = 60.000 kWh

- Pemakaian kVARh = (1530 - 1475) x 800 kVARh = 44.000 kVARh

- Kelebihan Pemakaian kVARh = (44.000 - 0,62 x 60.000) kVARh = 6.800 kVARh

1. Biaya Beban = 329.000 VA x Rp. 5.060,-/VA = Rp.

1.664.740,-2. Biaya Pemakaian kWh LWBP = 51.664.740,-2.800 x Rp. 117.50,-/kVA = Rp.

6.204.000,-3. Biaya Pemakaian kWh WBP = 7.200 x Rp. 142,- = Rp.

1.022.400,-4. Biaya kelebihan

pemakaian kVARh = 6.800 x Rp. 1225,50 =Rp.

833.000,-

---Biaya Beban + ---Biaya Pemakaian +---Biaya kelebihan kVARh = Rp. 9.724.140,

-5. Pajak Penerangan Jalan = 3 % x Rp.

(6)

291.725,-6. Sewa Trafo = 329 kVA x Rp. 2.450,-/kVA = Rp. 80291.725,-6.050,-

806.050,-7. Biaya materai Rp.

1.000,-

(7)

10.822.915,-CARA PENGHITUNGAN REKENING LISTRIK

CARA MENGHITUNG REKENING LISTRIK [ TOP ]

Rekening listrik, seperti diketahui, merupakan biaya yang wajib dibayar pelanggan setiap bulan. Ada beberapa komponen dalam menghitung rekening.

1. Biaya Beban :

Adalah biaya yang besarnya tetap, dihitung berdasarkan daya kontrak. 2. Biaya Pemakaian (kWh)

Adalah biaya pemakaian energi, dihitung berdasarkan jumlah pemakaian energi yang diukur dalam kWh. Untuk golongan tarif tertentu, pemakaian energi ini dipilah menjadi beberapa bagian.

a. Sistem 2 blok diterapkan pada : Diterapkan pada :

[ Lihat Tabel ]

TARIF DAYA BLOK 1 BLOK 2 S-2 450 VA – 900 VA

> 2200 VA s/d 200 kVA < 60 jam nyala > 60 jam nyala S-3 di atas 200 kVA LWBP WBP

R-1 450 VA – 900 VA < 60 jam nyala > 60 jam nyala B-1 s/d 2200 VA < 120 jam nyala > 120 jam nyala

B-2 3500 VA s/d 200 kVA < 100 jam nyala > 100 jam nyala B-3 di atas 200 kVA LWBP WBP

I-1 s/d 14 kVA < 80 jam nyala > 80 jam nyala I-2 > 14 kVA s/d 200 kVA LWBP WBP I-3 di atas 200 kVA LWBP WBP P-2 di atas 200 kVA LWBP WBP

di mana WBP adalah Waktu Beban Puncak pada pukul 18.00 s/d 22.00 sedangkan LWBP adalah Luar Waktu Beban Puncak.

b. Sistem 3 blok

Diterapkan pada daya tersambung 1300 VA dan 2200 VA untuk tarif S-2 dan R-1 dengan rincian :

- Blok 1 untuk pemakaian 20 kWh pertama - Blok 2 untuk pemakaian 40 kWh berikutnya - Blok 3 untuk pemakaian kWh selanjutnya. 3. Biaya Kelebihan kVARh :

Adalah biaya yang dikenakan untuk pelanggan golongan tarif S-3, B-3, I-2, I-3, I-4, P-2, apabila jumlah pemakaian kVARh yang tercatat dalam 1 (satu) bulan lebih tinggi dari 0.62 x jumlah kWh bulan yang bersangkutan, sehingga faktor daya (Cos Q) rata-rata kurang dari 0.85.

4. Biaya Pemakaian Trafo / Sewa Trafo :

Adalah biaya yang dikenakan untuk pelanggan tertentu, yang tidak dapat menyediakan trafo sendiri.

5. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) :

Adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah (Pemda) berdasarkan Peraturan Daerah (Perda). Besarnya pajak juga ditentukan oleh Perda. Komponen ini disetorkan ke Kas Pemda, dan masuk sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

6. Biaya Meterai :

Besarnya sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini yaitu :

(8)

b. Rp 6000 bila besarnya tagihan di atas Rp 1.000.000 PELANGGAN TARIF S-2, DAYA 900 VA

Stand meter yang dicatat bulan lalu adalah 1755 dan yang dicatat bulan ini adalah 1980. Maka rekening yang harus dibayar adalah :

[ Lihat Tabel ]

Pemakaian kWh = stand meter bulan ini – stand meter bulan lalu = 1980– 1755

= 225 kWh

Biaya Beban = ( 900 VA / 1000 ) x Rp 3.874 / kVA = Rp 3.485

Biaya Pemakaian = 225 kWh x Rp 64.56 / kWh = Rp. 14.525

Jumlah Biaya Beban + Biaya Pemakaian = Rp 18.010

Pajak Penerangan Jalan = 3% x Rp 18.010 = Rp. 540

Biaya Meterai =

-Maka Total Rekening yang harus dibayar = Rp 18.550

PELANGGAN TARIF S-2, DAYA 900 VA

Stand meter yang dicatat bulan lalu adalah 1755 dan yang dicatat bulan ini adalah 1980. Maka rekening yang harus dibayar adalah :

[ Lihat Tabel ]

Pemakaian kWh = stand meter bulan ini – stand meter bulan lalu = 1980– 1755

= 225 kWh

Biaya Beban = ( 900 VA / 1000 ) x Rp 3.874 / kVA = Rp 3.485

Biaya Pemakaian = 225 kWh x Rp 64.56 / kWh = Rp. 14.525

Jumlah Biaya Beban + Biaya Pemakaian = Rp 18.010

Pajak Penerangan Jalan = 3% x Rp 18.010 = Rp. 540

Biaya Meterai =

(9)

PELANGGAN TARIF R-1, DAYA 450 VA

Stand meter yang dicatat bulan lalu adalah 1255 dan yang dicatat bulan ini adalah 1368. Maka rekening yang harus dibayar adalah :

[ Lihat Tabel ]

Pemakaian kWh = stand meter bulan ini – stand meter bulan lalu = 1368 - 1255

Jumlah Biaya Beban + Biaya Pemakaian = Rp 15.440

Pajak Penerangan Jalan = 3% x Rp 15.440 = Rp. 465

Biaya Meterai =

-Maka Total Rekening yang harus dibayar = Rp 15.905

PELANGGAN TARIF R-1, DAYA 450 VA

Stand meter yang dicatat bulan lalu adalah 1255 dan yang dicatat bulan ini adalah 1368. Maka rekening yang harus dibayar adalah :

[ Lihat Tabel ]

Pemakaian kWh = stand meter bulan ini – stand meter bulan lalu = 1368 - 1255

Jumlah Biaya Beban + Biaya Pemakaian = Rp 15.440

Pajak Penerangan Jalan = 3% x Rp 15.440 = Rp. 465

Biaya Meterai =

(10)

= Rp 15.905

PT Maju Mundur, pelanggan PT. PLN (PERSERO) tarif I-4, dengan daya 329 kVA dipasok dengan tegangan 380 V/220 V (sewa trafo).

Data pencatatan stand kWh - Meter dan kVARh - Meter seperti berikut: - kWh - Meter : LWBP : stand yang lalu = 03465 *)

stand akhir = 03531 **)

: WBP : stand yang lalu = 00936 *) stand akhir = 00945 **)

- kVARh - Meter stand yang lalu = 01475 *) stand akhir = 01530 **)

Faktor meter untuk kWh - Meter dan kVARh - Meter adalah 800. Berapa rekening listrik yang harus dibayar untuk periode tersebut? *) Lihat rekening bulan sebelumnya

**) Dibaca pada pengukur bulan ini Jawab:

- Pemakaian kWh WBP = (945 - 936) x 800 kWh = 7.200 kWh - Pemakaian kWh LWBP = (3531 - 3465) x 800 kWh = 52.800 kWh - Pemakaian kWh Total = 7.200 kWh + 52.800 kWh = 60.000 kWh - Pemakaian kVARh = (1530 - 1475) x 800 kVARh = 44.000 kVARh

- Kelebihan Pemakaian kVARh = (44.000 - 0,62 x 60.000) kVARh = 6.800 kVARh

1. Biaya Beban = 329.000 VA x Rp. 5.060,-/VA = Rp.

1.664.740,-2. Biaya Pemakaian kWh LWBP = 51.664.740,-2.800 x Rp. 117.50,-/kVA = Rp. 6.204.000,-3. Biaya Pemakaian kWh WBP = 7.200 x Rp. 142,- = Rp.

1.022.400,-4. Biaya kelebihan

pemakaian kVARh = 6.800 x Rp. 1225,50 =Rp. 833.000,-

---Biaya Beban + ---Biaya Pemakaian +---Biaya kelebihan kVARh = Rp. 9.724.140,-

5. Pajak Penerangan Jalan = 3 % x Rp. 9.724.142,-= Rp. 291.724,20 dibulatkan 9.724.142,-= Rp. 291.725,-

6. Sewa Trafo = 329 kVA x Rp. 2.450,-/kVA = Rp. 806.050,-7. Biaya materai Rp.

1.000,-

Referensi

Dokumen terkait