TUJUAN HUKUM BISNIS
Hukum yang diberlakukan memiliki tujuan yang dikenal dengan tujuan hukum. Menurut L.J. Van Apeldroorn, tujuan hukum yaitu mengatur pergaulan hidup secara damai. Selain memiliki tujuan, hukum juga memiliki fungsi. Fungsi hukum mengacu pada tujuan hukum. beberapa fungsi hukum di antaranya hukum sebagai sarana penyelesaian pertikaian, pencapaian keadilan lahir batin dan sebagai sarana pembaharuan masyarakat.
Berkaitan dengan sarana pembaharuan masyarakat, hukum harus mampu merubah perilaku dari masyarakat itu sendiri, dari masyarakat yang tidak teratur menjadi masyarakat yang teratur. Dari tujuan hukum tersebut maka tujuan hukum bisnis pun dalam suatu perusahaan mengacu pada tujuan hukum. Tujuan dari hukum bisnis adalah adanya keadilan, ketertiban, dan kepastian hukum bagi pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. untuk lebih memahami hukum bisnis, berikut sketsa mengenai anatomi beserta peraturan-peraturan yang baik secara lansung maupun tidak lansung menjadi bagian dari hukum bisnis :
Secara umum hukum bisnis meliputi : Subjek (pelaku Bisnis), Objek Bisnis (Harta kekayaan), Perbuatan Bisnis, dan Modal Bisnis.
1. Subjek (Pelaku Bisnis)
a. Hukum Perseroan Terbatas b. Hukum Tentang BUMD, BUMN c. Hukum Tentang Yayasan
d. Hukum Tentang Koperasi
e. Hukum Tentang Firma, CV, Perseroan Perdata
2. Objek Bisnis (Harta kekayaan)
Merupakan objek yang dikomersilkan yaitu baik berupa benda maupun jasa yang secara lansung maupun tidak lansung regulasi dari Aspek ini meliputi bidang hukum:
a. Hukum Benda b. Hukum Agraria
c. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) d. Hukum Jaminan
3. Perbuatan Bisnis
Perbuatan bisnis merupakan suatu kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang dan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan. dengan demikian kegiatan tersebut tidak terlepas dari beberapa hukum berikut yang meliputi:
a. Hukum Kontrak ‘ b. Hukum Ekspor-Import c. Hukum Lingkungan
g. Hukum Persaingan Usaha (Anti Monopoli) h. Hukum Penanaman Modal
i. Hukum Perlindungan Konsumen j. Hukum Pasar Modal
4. Permodalan (Pembiyaan)
Permodalan yang penulis maksud adalah ruang lingkup dari modal atau biaya yang didapatkan dari pihak lain, baik berupan pinjaman, penyewaan dan sebagainya, dimana kegiatan permodalan ini tidak terlepas dari bidang hukum yang meliputi aspek:
a. Hukum Perbankan
b. Hukum pembiayaan non-perbankan c. Hukum Leasing-sewa-beli
Sumber Hukum Bisnis
Sumber hukum bisnis sesungguhnya sama dengan sumber hukum di Indonesia. Serupa dengan bidang hukum lainnya, sumber hukum bisnis dapat disebutkan sebagai berikut:
Secara umum sumber hukum bisnis (sumber hukum perundangan) tersebut adalah :
1) Hukum Perdata (KUHPerdata)
Hukum Perdata (KUHPerdata), misalnya hukum perjanjian (kontrak), hak-hak kebendaan, sebagai sumber terjadinya bisnis
2) Hukum Dagang (KUHDagang)
Hukum Dagang (KUH Dagang), misalnya kewajiban pembukuan, perusahaan persekutuan (Firma, CV), asuransi, pengangkutan, surat berharga, pedagang perantara, keagenan/distributor, dll).
3) Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUHPidana)
Hukum Publik (Pidana Ekonomi/Bisnis), misalnya kejahatan-kejahatan di bidang ekonomi/bisnis : Penyeludupan, illegal logging, korupsi, dll
4) Peraturan Perundang-undangan diluar KUHPerdata, KUHPidana, KUHDagang.
Menurut Munir Fuady seorang pakar hukum bisnis menyebutkan bahwa sumber hukum bisnis adalah sebagai berikut :
1. Peraturan perundang-undangan, yaitu peraturan hukum yang berlaku, seperti: Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan lain sebagainya.
2. Perjanjian atau kontrak, yaitu kesepakatan yang dibuat oleh para pihak dalam transaksi bisnis. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa perjanjian atau kontrak berlaku sebagai Undang-Undang terhadap para pihak yang membuatnya.
3. Traktat, yaitu ketentuan dalam hubungan dan hukum internasional, baik berupa kesepakatan antara para pemimpin negara di dunia, peraturan dalam hukum internasional, pedoman yang dibuat oleh lembaga-lembaga dunia, dan lain sebagainya yang diberlakukan di Indonesia.
4. Yurisprudensi, yaitu keputusan hukum yang biasanya menjadi pedoman dalam merumuskan atau menjadi pertimbangan dalam penyusunan peraturan atau keputusan hukum berikutnya.
5. Kebiasaan-kebiasaan dalam bisnis, yaitu kebiasaan yang dilakukan oleh pelaku bisnis pada umumnya.
Dalam hukum bisnis Indonesia terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan bagi transaksi bisnis. Diantara peraturan perundang-undangan tersebut, beberapa diantaranya memiliki saling keterkaitan satu sama lain. Berikut ini beberapa peraturan perundang-undangan dalam hukum bisnis Indonesia antara lain:
1. Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tentang Perikatan
2. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 sebagaimana telah dubah menjadi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek
8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
9. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
10.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
11.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
12.Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang