• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN (1)"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT MODERN DAN SEDERHANA A. Karakteristik Umum pendidikan dalam kebudayaan

Hampir semua kegiatan belajar yang sadar dari manusia mengandung tiga proses yaitu mendengarkan, memperhatikan dan melakukan. Setiap kebudayaan-kebudayaan tertentu memberikan penekanan yang berlainan terhadap satu atau terhadap yang lain dari ketiga proses ini dan memberikan tekanan yang begitu besar pada salah satu ketiga proses ini dalam mempelajari hal-hal tertentu.sebagai contoh pendidikan dibarat masa kini,anak-anak disana lebih banyak membaca daripada memperhatikan dan mendengar meskipun kita ketahui keseimbangan bergeser sedikit karena pemakaian media dan banyaknya pendidikan yang terdiri dari” belajar melalui bekerja”.

Semua kebudayaan menggunakan upah dan hukuman untuk mendorong belajar dan membetulkan perilaku yang salah. Upah itu bermacam mulai dari memuji dan menghargai sampai pada pemberian hadiah,hukuman mulai dari tidak membenarkan dan menawarkan sampai pada pengurungan dan pemukulan.

B. Masyarakat Modern dan sederhana

Menurut Robert Redflied bahwa masyarakat sederhana adalah kecil,terasing, sangat terintegrasi,bersifat konsensus dengan solodaritas kelompok yang tinggi dan pembagian kerja yang sederhana.

Menurut Philosof zaman pencerahan mengatakan bahwa masyarakat sederhana meruapakan cermin dalam keadaan alamiah sebelum terbentuknya pemerintah tipe awal dari institusi masa kini.

Masyarakat modern adalah masyarakat yang menempatkan mesin dan teknologi pada posisi yang sangat penting dalam kehidupannya sehingga mempengaruhi ritme kehidupan dan norma-norma.

Perbandingan masyarakat modern dan sederhana

(2)

keluarga luas,atau kelompok kekerabatan yang terdiri dari generasi yang diikat bersama melalui garis laki-laki

Dalam masyarakat modern meyakini akan kemajuan dan bersifat terbuka,ia berpendapat bahwa kondisi kemanusiaan,fisik dan spritual dapat diperbaiki sedangkan pada masyarkat sederhana semuanya itu tidak bisa dirobah,manusia dan lingkungannya membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dibagi.

Masyarakat sederhana dalam memenuhi kebutuhannya relatif tetap dan dikenal semua sedangkan masyarakat modern mesti harus terus menerus menciptakan kebutuhan-kebutuhan baru untuk mengerakkan roda ekonomi.

C. Pendidikan Modern dan Sederhana

Secara umum Dalam kebudayaan masyarakat sederhana agenda pendidikan formalnya adalah termasuk kelurga,kerabat dan upacara inisiasi.

Beberapa faktor sehingga munculnya sekolah Perkembangan agama yamg melembaga Pertumbuhan dari dalam maupun luar Pembagian kerja

Konflik dalam masyarakat

Perbedaan yang sangat besar antara pendidikan dalam masyarakat sederhana dan masyarakat modern adalah pergeseran dari kebutuhan individu untuk mempelajari sesuatu yang disetujui oleh setiap orang yang mereka setujui untuk mereka ketahui ke arah apa yang dikatakan Margaret Mead ‘ kemauan beberapa indivdu unutk mengajarkan sesuatu yang tidak sepakati bahwa siapapun mempunyai keinginan untuk tahu”.

Anak –anak dalam masyarakat modern terhadap pendidikan mempunyai sebab –sebab berlawanan,ketidak mampuannya menghubungkan informasi yang diperolehnya disekolah dengan apa yang mesti dia ketahui supaya bekerja produktif dan menikmatinya dalam kehidupannya. Sementara anak-anak masyarakat sederhana selalu dalam hubungan yang intim dengan visi orang dewasa terhadap keterampilan yang sedang dipelajarinya,sebaliknya anak-anak masyarakat modern pada umumnya terpisah secara fisik dan psikologi dari pekerjaan-pekerjaan yang akan menggunakan pengetahuanya.

Perbandingan Pendidikan Masyarakat Modern dan sederhana

(3)

guru-guru dalam msayarakat sederhana sangat terikat pada murid-murudnya ,anggota kerabatnya dan juga pada apa yang diajarkannya sedangkan pada masyarakat modern tidak terlibat secara langsung dengan sukses atau gagal muridnya, kurang merasakan insentif hidup atau mati untuk mengajar secara efektif.

Dalam masyarakat Sederhana mengajarkan dan belajar menjadi lebih mudah sebab objek pengajaran selalu dapat diperoleh sedangkan masyarakat modern pada umumnya sulit didapatkan.

Masyarakat modern mengajarkan anak-anak mereka lebih banyak pengetahuan daripada masyarakat sederhana, masyarakat modern lebih banyak metode mengajar dan menggunakan waktu lebih banyak dalam pengajaran formal.

D. Hubungan Pendidikan Masyarakat Modern dan Sederhana dengan Bimbingan Konseling Hubungan Pendidikan masyarakat modern dan sederhana dengan bimbingan Konseling terletak pada proses pendidikan itu dilaksanakan ,baik dalam pendidikan masyarakat modern dan sederhana, bimbingan konseling sebagai salah satu hal yang diajarkan dalam pendidikan masyarakat ini, bimbingan konseling menekankan adanya perubahan pada masyarakat modern dan sederhana baik itu mengenai mutu pendidikan terkhusus dari kepribadian dari masyarakat tersebut. Jika dilihat dari seorang konselor pendidikan masyarakat ini sangat penting untuk dipelajari karena seorang konselor dapat memahami dan menelaah secara seksama mengenai perbedaan antara pendidikan masyarakat modern dan sederhana dan dapat memberikan asumsi-asumsi positif dalam pendidikan terkhusus mengenai cara membantu konseli dalam menyelesaikan masalahnya dengan perbedaan teknik yang digunakan pada masyarakat modern dan sederhana.

http://bukunnq.wordpress.com/pendidikan-dalam-masyarakat-modern-dan-sederhana/ endidikan dalam Masyarakat Modern dan

Sederhana

Thursday, 25 February 2010 07:32

(4)

Supratman Zakir, M. Pd., M. Kom

A. PENDAHULUAN

Setiap individu dalam masyarakat merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk mendukung dan melancarkan kegiatan pembangunan dalam masyarakat tersebut. Manusia sebagai individu, sebagaimana kodratnya memiliki sifat baik maupun buruk. Sifat-sifat yang kurang baik inilah perlu dibina dan dirubah sehingga melahirkan sifat-sifat yang baik lalu dibina dan dikembangkan. Proses perubahan dan pembinaan tersebut disebut dengan pendidikan.

Melalui pendidikan, manusia diharapkan menjadi individu yang mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk secara mandiri meningkatkan taraf hiudupnya baik lahir maupun bathin serta meningkatkan peranannya sebagai individu/pribadi, warga masyarakat, warga Negara dan sebagai khalifah-Nya.

B. PENDIDIKAN

Berbicara mengenai pendidikan tidak terlepas dari sudut pandang serta pendekatan yang digunakan. Untuk melihat pendidikan secara utuh maka diperlukan suatu pendekatan system, sehingga pendidikan dilihat secara menyeluruh dan tidak lagi parsial atau pragmatis. Pendidikan merupakan suatu proses, dimana proses tersebut dapat berlangsung dimana dan kapan saja, tidak hanya dalam lingkungan yang formal seperti di sekolah atau kampus karena pendidikan tidak hanya sekolah atau kuliah. Perkembangan seseorang mulai dari kecil, remaja sampai dewasa, di sekolah, di masyarakat dan di rumah merupakan proses pendidikan yang menyeluruh.

Menurut Pannen (2001 : 1) pendidikan digambarkan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari subsistem-subsistem dan membentuk satu sistem yang utuh. Sistem pendidikan ini memperoleh input dari masyarakat dan lingkungan serta akan memberikan output bagi masyarakat dan lingkungan tersebut.

(5)

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

C. MASYARAKAT MODERN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengakibatkan munculnya perubahan dalam masyarakat. Semakin maju perkembangan dalam masyarakat maka semakin banyak pula keperluan yang harus dipenuhi.

Masyarakat modern dalam lingkungan kebudayan ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi untuk menghadapi keadaan sekitarnya. Menurut R. Tilaar (1979 : 17), ada beberapa indicator masyarakat modern dan disimpulkan oleh penulis (kelompok) sebagai berikut :

1. Saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan dengan tujuan menciptakan perubahan secara timbal balik

2. Usaha untuk mengeksplorasi lingkungan dalam rangka untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ditimbulkan dari lingkungan itu sendiri.

3. Dorongan rasa ingin tahu dan ingin mengatasi tantangan-tantangan menyebabkan manusia ingin mengusasi lingkungan

4. Berpikir lebih objektif dan rasional

5. Selalu berusaha untuk memahami semua gejala yang dihadapi dan bagaimana mengorganisasikannya sehingga kehidupannya lebih baik

Dalam masyarakat modern segala sesuatu diusahakan atau dikerjakan dengan sungguh-sungguh serta rasional sehingga menyebabkan selalu timbul pertanyaan dalam masyarakat apakah kegunaan sesuatu bagi usaha menguasai lingkungan sekitarnya. Akibat dari kehidupan tersebut, maka akan timbul sikap dalam masyarakat modern, diantaranya :

1. Terlalu percaya dengan peralatan dan teknik yang berjalan secara mekanis sebagai satu hasil pemikiran manusia (Ilmu pengetahuan). Dalam hal ini masyarakat tergolong dalam paham positivisme

2. Berbuat dan bertindak sesuai dengan rencana yang terperinci sehingga tidak jarang manusia dikendalikan oleh rencana yang disusunnya.

3. Timbol rasa kehilangan orientasi dan jati diri yang dapat melemahkan kehidupan bathin dan keagamaan.

(6)

diciptakan untuk menguasai dunia sekitarnya. Tidak jarang mereka kehilangan identitas karena sudah dikuasai oleh mekanisme yang mereka ciptakan sehingga mereka hidup tanpa jiwa dan tanpa kekuasaan.

Dalam masyarakat modern (komplek – penduduk rapat) kompleksitas dan kerapatan pendudukak yang tinggi membuat mereka kurang sensitive terhadap emosional mereka apalagi masalah keagamaan mereka. Mereka cenderung ragu-ragu dalam memilih kepercayaan (Imran Manan : 1989 : 53).

Yang paling fundamental dalam masyarakat modern adalah kepercayaan akan kemajuan ilmu pengetahuan. Bagi mereka, masa depan bersifat terbuka. Mereka percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik, spiritual dapat diperbaiki dengan penggunaan sain dan teknologi.

Beberapa akibat dari kehidupan masyarakat modern adalah mereka terasing secara kehidupan social yang disebabkan oleh pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan.

D. MASYARAKAT SEDERHANA (TRADISIONAL)

Sikap berpikir subjektif yang menyatukan dirinya dalam memahami gejala yang timbul merupakan salah satu ciri masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sederhana. Masyarakat sederhana (tradisional) masih bersikap untuk berpikir secara massif (pola pikir yang tidak objektif dan rasional) untuk menganalisis, menilai dan menghubungkan suatu gejala dengan gejala yang lain.

Manusia yang hidup tradisional (sederhana) biasanya masih ditandai dengan sikap berpikir analogis dengan mengadakan generalisasi, penggunaan waktu secara subjektif serta kurang mengenal waktu secara fisik.

Masyarakat sederhana menurut Robert Redfield dalam Imran Manan (1983 : 52) mengistilahkannya dengan“Folk Sociaty” yaitu masyarakat yang kecil, homogen, sangat terintegrasi, terasing, solidaritas kelompok yang tinggi, pembagian kerja yang sederhana, sebagian anggota masyarakat memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran, sikap-sikap dan aktivitas dari seluruh anggota masyarakat.

Komuniktas masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan prinsip-prinsip yang telah baku, mereka cendrung untuk berubah sangat lambat.

E. PENDIDIKAN DALAM MAYARAKAT SEDERHANA DAN MODERN

(7)

secara aktif dalam kehidupan masyarakat. Dari umur muda mereka diharapka mempunyai tanggung jawab sesuai dengan kekuatan dan pengalamannya.

Masyarakat sederhana mempunyai pengetahuan yang kurang terspesialisasi dan sedikit keterampilan yang diajarkan membuat mereka tiada keperluan rasanya untuk menciptakan institusi yang terpisah bagi pendidikan sepeti sekolah. Sebagai gantinya anak-anak memperoleh warisan budaya dengan mengamati dan meniru orang dewasa dalam berbagai kegiatan seperti upacara, berburu, pertanian dan panen.

Dalam kebudayaan masyarakat sederhana agen pendidikan yang formal termasuk di dalamnya kelauarga dan kerabat. Sedangkan sekolah muncul relative terlambat dalam lingkungan masyarakat sederhana. Adapun beberapa kondisi menurut Imran Manan (1989 : 57) yang mendorong timbulnya lembaga pendidikan (sekolah) dalam masyarakat sederhana adalah :

1. Perkembangan agama dan kebutuhan untuk mendidik para calon ulama, pendeta, dll. 2. Pertumbuhan dari dalam (lingkungan masyarakat itu sendiri) atau pengaruh dari luar. 3. Pembagian kerja dalam masyarakat yang menuntut keterampilan dan dan teknik khusus. 4. Konflik dalam masyarakat yang mengancam nilai-nilai tradisional dan akhirnya menuntut pendidikan untuk menguatkan penerimaan nilai-nilai warisan budaya.

Untuk mempelajari sesuatu biasanya anak-anak dalam masyarakat sederhana akan pergi kepada orang yang mereka anggap ahlinya. Mereka pempelajrinya tidak hanya hal tersebut secara universal disetujui bahwa ada hal-hal tertentu yang harus diketahui untuk perkembangan mereka dan hubungannya dengan kehidupan mereka masa sekarang dan akan dating. Artinya mereka belajar untuk kelangsungan hidupnya.

Dalam mempelajari keterampilan anak-anak masyarakat sederhana selalu memiliki hubungan yang intim dengan visi orang dewasa, sehingga menimbulkan nilai-nilai kekeluargaan yang erat di antara mereka. Begitu juga dengan guru-guru, sangat terikat tidak hanya dengan murd-murudnya, yang mungkin anggota kerabatnya, tetapi juga kepada hasil dari apa yang diajarkannya. Jika ia gagal mengkomunikasikan keterampilannya secara efektif, dia akan dapat merasakan langsung akibatnya dengan segera.

(8)

mempraktekkan apa yang mereka ajarkan, seorang ahli bertani langsung mempraktekkan apa yang akan mereka wariskan (ajarkan) kepada pewarisnya, dll.

Dalam masyarakat sederhana pembelajaran menjadi lebih mudah sebab objek pembelajaran selalu dapat diperoleh. Walaupun begitu di sejumlah masyarakat sederhana ada juga sejumlah pengetahuan khusus yang mesti diajarkan dengan jelas, karena pengetahuan ini dipercayai menjamin kelangsungan dan kesuburan masyarakat.

Sedangkan dalam masyarakat modern pendidikan memisahkan anak dari orang tuanya untuk memperoleh ketampilan (ilmu pengetahuan dan teknologi) serta akan membutuhkan waktu yang lebih panjang dari pada masyarakat sederhana. Dengan didirikannya lemabaga-lembaga formal (sekolah) membuat mereka lebih banyak terpisah dengan lingkungan masyarakat nmereka sedniri. Hal ini mengakibatkan anak-anak dalam masyarakat meodern akan terasing dengan lingkungan masyarakatnya yang pada akhirnya akan mengurangi kepedulian diantara mereka.

Dalam masyarakat modern pengetahuan yang akan diajarkan akan membutuhkan seorang tenaga pengajar yang professional. Hal ini berimplikasi dengan cara pandang mereka bawah mereka akan dapat memetik keuntungan ataupun kerugian dari spesialisasi, pengetahuan dan keahlian yang telah mereka kuasai.

Dengan adanya tenaga-tenega professional, lembaga formal, serta sarana-dan parsaran yang memadai akan melahirkan masyarakat modern yang juga akan memiliki kaulifikasi atau kompetensi sesuai dengan apa yang telah digariskan dalam perencanaan pembelajaran. Akan tetapi kebanyakan tenaga pengejar (guru) dalam masyarakat modern cenderung mangajarkan sesuatu kepada muridnya jauh dengan realita yang ada. Sebagai contoh seorang guru bidang ekonomi yang mengajarkan cara menjadi manager keuangan, tidak akan terlibat langsung menjadi manager keuangan. Hal ini berimplikasi kepada jauhnya sesuatu apa yang mereka pelajari dari diri dan lingkungan mereka sendiri.

Anak-anak dalam masyarakat modern cenderung berada dibawah tekanan yang besar dari orang tua dan guru-gurunya untuk menguasai pelajaran yang ditentukan dan dalam waktu yang telah ditentukan. Gejala ini akan berpotensi menimbulkan gejala kelainan mental jika hasil yang akan dicapai terlalau berat dibandingkan dengan kemampuan anak.

F. PENUTUP

(9)

maupun masa akan datang.

Semakin besar pengetahuan dan kompleks keterampilan yang akan dipelajari maka semakin lama waktu diperlukan untuk kelangsungan kehidupan bermasyarakat.

Tugas pendidikan dalam masyarakat adalah membangkitkan rasa ingin tahu intelektual, yaitu perhatian terhadap pengetahuan yang terpisah dari aplikasi praktisnya. Hal ini sangatlah tidah mudah, karena diperlukan sikap, disiplin dan intelektual yang tidak bersifat pragmatis, instant dan serba cepat.

Dengan adanya perbandingan pendidikan dalam masyarakat ini dieperolah perbandingan yang lebih seimbang kritis mengenai sisstem pendidikan kita. Jelas, bahwa dalam pendidikan tidak bias memindahkan praktek-praktek yang komplek kedalam kebudayaan yang lebih komplek dan besar dan mengharapkan akan hasil. Sebaliknya sukses masyarakat sederhana dalam mengurus aspek-aspek tertentu dalam mendorong pendidikannya, akan mendorong kita untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan kita seperti masalah mengintegrasikan anak-anak kedalam komunitas kedalam lingkungannya dan membangkitkan minat, motivasi serta perhatian siswa selama masa pendidikan merupakan permasalahan-permasalahan yang perlu dicarai solusinya dengan prespektif dan optimisme yang lebih besar.

Refernsi :

Azra, Azyumardi, (2002), Paradigma Baru Pendidikan Nasional Rekonstruksi dan Demokratisasi), Buku Kompas, Jakarta

Manan, Imran (1989), Anthropologi Pendidikan (Suatu pengantar), Departemen P & K, PP-LPTK, Jakarta.

_____, (1989), Dasar-dasar Sosial Budaya Pendidikan, Departemen P & K, PP-LPTK, Jakarta.

Tillar. R, (1979), Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Pendidikan & Kebudayaan, Jakarta

http://ptik.stainbukittinggi.ac.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=56:pendidikan-dalam-masyarakat-modern-dan-sederhana&catid=37:ka-prodi&Itemid=49

(10)

Kebudayaan jauh lebih luas dari pengetahuan individu, sehingga tak seorangpun dapat mengetahui lebih dari sebagian kecil dari padanya, namun kebudayaan demikian goyahnya sehingga kebudayaan tersebut hampir dapat dirobah seluruhnya dalam beberapa generasi. Jika karena beberapa alasan, seperti penaklukan oleh kekuasaan asing, orang muda gagal menerima warisan budayanya, maka budaya dari orang tuanya akan punah.

A. Beberapa Karakteristik Universal Dari Pendidikan

Hampir semua kegiatan belajar yang sadar dari manusia mengandung tiga proses yaitu mendengarkan, memperhatikan, dan melakukan. Kebudayaan-kebudayaan tertentu memberikan penekanan yang berlainan terhadap sati atau terhadap yang lain dari proses-proses ini dan besarnya tekanan yang mereka berikan pada salah satu atau yang lainnya dalam mempelajari hal-hal tertentu. Dalam pendidikan Barat masa kini anak-anak membaca lebih banyak dari pada memperhatikan dan mendengar, meskipun keseimbangan bergesar sedikit karena pemakaian televise sebagai media dan karena banyak pendidikan terdiri dari “belajar melalui bekerja”.

Lagi pula, sekolah-sekolah amerika sangat menekankan belajar melalui Tanya jawab, suatu metode yang mendorong anak-anak untuk berfikir bagi dirinya. Asal saja hal tersebut tidak hanya digunakan semata-semata untuk latihan sementara orang cina diharapkan untuk belajar umumnya melalui memperhatikan, anak-anak Pilaga, pada pihak lain belajar lebih banyak melalui kesalahan-kesalahan yang diperbaiki orang dewasa. Jika seorang anak menunjuk ke sebuah objek, umpamanya, dan salah menamainya, orang dewasa akan membetulkannya. Semua kebudayaan menggunakan upah dari hukuman untuk mendorong belajar dan membetulkan perilaku yang salah. Upah itu bermacam-macam mulai dari memuji dan menghargai sampai pada pemberian hadiah, hukuman mulai dari tidak mebenarkan dan menertawakan sampai pada pengurungan dan pemukulan.

Semua masyarakat menyembunyikan pengetahuan penting tertentu dari anak-anak. Orang changga mempertahankan superioritas orang laki-laki dengan menyatakan kepada anak perempuan bahwa orang laki-laki tidak berak, sementara orang Hopi mengatakan kepada anak-anak bahwa penari Kachina bukanlah manusia tetapi dewa-dewa. Masyarakat modern cenderung untuk memelihara anak-anak agar awam mengenai sex, meskipun mereka sering memperoleh fikiran-fikiran sembrono, biasanya dari anak yang lebih tua, dan mungkin bereksperimen sendiri dengan pengetahuan tersebut.

(11)

berbuat demikian sebab dalam kebudayaan ini anak-anak tidak lagi memperoleh kehidupan ekonomi mereka dari orang tua mereka, sebagai biasanya, mereka harus mencari sendiri. Kedudukan sosial guru-guru berbeda-beda sesuai dengan penghargaan masyarakat terhadap pengetahuan. Masyarakat-masyarakat seperti jepang dan cina yang memuja-muja pengetahuan, menghargai guru-guru mereka lebih tinggi dari pada masyarakat Amerika dan Eropa, yang kurang menghormati ilmu pengetahuan seperti adanya betapa besarpun mereka menilai aplikasi materialnya. Dalam bukunya The School Master, ilmuwan inggris abad 16 Roger Ancham, mengeluh Karena golongan aristokrasi membayar pembantunya lebih tinggi dari tutor anak-anak mereka. Sekarang, atlit professional dan pemain film menerima uang lebih banyak dari pada seseorang professor.

B. PERBANDINGAN ANTARA MASYARAKAT MODERN DAN MASYARAKAT SEDERHANA

Sebelum memperbandingan sistem pendidikan masyarakat modern dan masyarakat sederhana, terlebih dahulu akan diperbandingkan masyarakatnya sendiri. Konsep klasik tentang masyarakat sederhana adalah pandangan Robert Redfield tentang “folk society” sebagai suatu bentuk ideal yang kira-kira mendekati berbagai bentuk masyarakat non urban (termasuk orang eksimo dan petani Mexico). Masyarakat yang demikian adalah kecil, terasing, tidak atau setengah melek huruf, homogen, sangat terintegrasi, bersifat konsensus, dengan solidaritas kelompok yang tinggi dan pembagian keja yang sederhana. Banyak dari perilakunya bersifat kekeluargaan, tradisional, dan relatif statis. Anggota-anggotanya cenderung bersifat “inward looking”.

Bagib philosof zaman pencerahan, masyarakat sederhana merupakan cermin orang dalam keadaan alamiah sebelum terbentuknya pemerintahan tipe awal dari institusi-institusi masa kini. Apa yang menjadi pegangan antropolog sekarang? Pertama semakin beragam masyarakat yang dipelajari semakin kita temui elemen yang sama dari semua masyarakat, yang memungkinkan kita untuk membuat plot dan barangkali mengawasi jalannya perkembangan sosial budaya di masa depan. Berikutnya, karena lebih sederhana dan lebih terintegrasi dari masyarakat modern, lebih mudah memahami secara keseluruhan; pengkajian tentang mereka membentuk prolog yang cocok untuk mepertimbangkan kebudayaan yang lebih kompleks. Masyarakat modern sangat homogen; sebagian besar anggota-anggotanya memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan biasa dengan pemikiran, sikap-sikap, dan aktifitas dari seluruh anggota masyarakat.

(12)

pengetahuan, umpamanya, neurophysiology, atau cybernetics. Dalam kata-kata Jule Henry, “ ketika pengetahuan berkembang dalam suatu masyarakat, ketidaktahuan cenderung untuk meningkat pada individu-individu, karena mereka cenderung untuk mengetahui semakin sedikit dari jumlah informasi yang ada,”. Dilemma ini terutama terliihat pada guru-guru sekolah yang diharapkan akan mengajar berbagai mata pelajaran.

Kompleksitas yang tinggi dari kebudayaan modern cenderung membuat mereka kurang sensitive terhadap dampak dari emosi massa dibandingkan dengan masyarakat sederhana. Bagi kebanyakan orang barat suku sederhana kelihatan seperti kekanak-kanakan dalam hal perobahan perasaan yang cepat. Satu alasan bagi perbandingan yang tidak tepat ini adalah karena anggota-anggota masyarakat sederhana kurang biasa dibandingkan dengan orang barat dalam berfikir reflektif. Yang lain ialah kesegaman latar belakang dan pandangan dalam suku-suku sederhana mendorong munculnya reaksi yang sama terhadap stimuli yang sama. Dalam kebudayaan yang terdiversifikasi, dan dalam kebudayaan yang jamak seperti kebudayaan kita (Amerika), rata-rata anak dihadapkan kepada serangkaian pengaruh yang saling bersaing, seperti orang tua, guru, teman sebaya, dan televisi.

Dalam masyarakat modern unit keluarga yang tipikal ialah keluarga batin , yang terdiri dari suami-istri dan anak-anak. Dalam umumnya masyarakat sederhana unit keluarga adalah keluarga luas, atau kelompok kekerabatan, yang terdiri dari beberapa generasi yang diikat bersama melalui garis laki-laki, seperti dalam masyarakat Navaho. Kelompok kekerabatan biasanya mendiami tinggal bersama, masing-masing keluarga yang lebih kecil diam di pondok atau bahagian bangunan untuk dia sekeluarga.

Diantara kepercayaan modern ialah satu yang paling fundamental dan yang punya efek paling jauh adalah kepercayaan akan kemajuan (progress). Bagi orang modern masa depan, dengan sedikit pembatasan, bersifat terbuka. Dia percaya bahwa kondisi kemanusiaan, fisik dan spiritual, melalui penggunaan sain terhadap alam dan hubungan kemanusiaan, dapat diperbaiki hamper-hampir secara tidak terbatas. Bagi orang sederhana sebaliknya, skema benda-benda tidak bisa dirobah. Manusia dan lingkungannya membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dibagi. Alam harus dilayani, tidak untuk dieksploitasi. Orang Indian amerika mempercayai bahwa dalam berburu binatang-binatang tertentu sipemburu dan binatang buruannya bekerja sama dengan alam dalam aktifitas suci, manusia menyediakan upacara, dan binatang menyediakan daging.

(13)

Wintu, tidak memliki wawasan tentang diri sendiri sebagai entity yang terpisah. Orang modern secara sosial lebih terasing. Dengan pertumbuhan urbanisme yang mendorong mobilitas dan spesialisasi dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan, rata-rata orang benar-benar berhubungan hanya dengan sebagian kecil dari kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakatnya dan dia memiliki sebagian saja pengertian dari hanya beberapa aktifitas kebudayaannya. Fakta ini memunculkan suatu tanggung jawab besar sistem pendidikan modern yaitu, memperkenalkan kepada generasi muda, betapa seingkatnya, lapangan luas kebudayaan yang biasanya tidak akan [ernah mereka hadapi sebagai pengalaman pertama. Bila hampir semua anggota komunitas masyarakat sederhana menghayati asumsi-asumsi dasar yang sama, sedangkan sebaliknya dalam masyrakat maju orang cepat beedar dalam isu-isu yang besar tanpa menghancurkan kesatuan seluruh kebudayaan. Umpamanya, perang saudara di amerika, mungkin telah memecah masyarakata amerika tetapi perang tersebut tidak memecah kebudayaan amerika. Sementara sebuah masyarakat sederhana memenuhi kebutuhab yang relatif tetap dan dikenal semua masyarakat industry modern mesti terus menggerakkan roda eknomi. Karena ekonomi biasanya membaharui produk-produk lama dan membuat prodeuk-produk baru lebih cepat dari permintaan konsumen, ekonomi tersebut menciptakan sistem iklan untuk menjaga supaya permintaan meningkat sesuai dengan produksi. Pengrajin masyarakat sederhana sebaliknya menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan bilka barang tersebut diperlukan. Karena permintaan terhadap barangnya relatif mantap, dia tidak perlu mengiklankan atau juga tidak perlu para penjual. Demikianlah masyarakat sederhana stabil sebab kebutuhan anggota-anggotanya relatif terbatas, tetapi masyarakat modern resah dan dinamis, karena diasumsikan bahwa kebutuhan anggota-anggotanya tidak terbatas.

(14)

hamir-hampir tidak terlihat, mungkin terlihat revolusioner oleh orang-orang masyarakar sederhana. Perobahan tiba-tiba dan hebat, sebagai akibat bencana atau intervensi Barat,mungkin akan menggoncangkan kebudayaan secara keseluruhan.

C. PERBANDINGAN PENDIDIKAN MODERN DAN SEDERHANA

Berbeda dengan anak modern, anak-anak masyarakat sederhana turut serta secara aktif dalam kehidupan masyarakat. Dari umur muda sekali dia diharapkan mempunyai tanggung jawab sesuai dengan kekuatannya dan pengalamannya, terutama dengan menolong keluarganya untuk memperoleh penghidupan. Anak laki-laki berburu dan menggiring binatang-binatang kecil dan anak-anak perempuan menolong di lading atau mengasuh adik-adik. Karena masyarakat sederhana mempunyai pengetahuan yang kurang terspesialisasi dan sedikit keterampilan yang akan diajarkan, dank arena cara hidup dikerjakan di muka semua orang tidak ada keperluan untuk menciptakan institusi yang terpisah bagi pendidikan seperti di sekola. Sebagai gantinya anak-anak memperoleh warisan budaya dengan mengamati dan meniru orang dewasa dalam berbagai kegiatan upacara-upacara berburu, festival pertanian dan panen. Konsep tentang realita orang modern, menerimanya kurang dalam konsepnya tentang realita orang modern menerimanya kurang dari pengalaman langsung dan lebih banyak menerima dari pengalaman kebudayaannya dibandingkan dengan orang-orang di masyarakat.

Dalam kebudayaan masyarakat sederhana agen pendidikan formal termasuk keluarga, kerabat dan upacara inistasi. Sekolah muncul relatif terlambat dalam sejarah sebuah kebudayaan, dan dalam beberapa kebudayaan tidak sama sekali. Berbagai kondisi yang meminta supaya sekolah muncul adalah :

1. Perkembangan agama yang melembaga dan kebutuhan untuk mendidik pendeta, 2. Pertumbuhan dari dalam atau penaklukan dari luar, yang memerlukan persiapan administrasi sipil dan militer.

3. Pembagian kerja yang menuntut pendidikan dalam teknik khusus dan dalam masyarakat industri, kebutuhan akan melek huruf sebagai prasyarat keterampilan vokasional; 4. Konflik dalam masyarakat, yang mengancam nilai-nilai tradisional dan kepercayaan-kepercayaan dan yang akhirnya menjurus kepada penggunaan pendidikan untuk menguatkan penerimaan warisan budaya.

(15)

Mead “kemauan beberapa individu untuk mengajarkan sesuatu yang tidak disepakati bahwa siapapun mempunyai keinginan untuk tahu”. Anak-anak masyarakat sederhana pergi ke seorang ahli dalam sukunya untuk mempelajari apa yang dapat dipelajari tentang aktivitas tertentu, seperti menagnkap ikan, berburu, memasang perangkap dan maknanyadalam adat dan pengetahuan dari sukunya. Dia mempelajarinya tidak hanya karena hal tersebut secara universal disetujui bahwa ada hal-hal tertentu yang harus diketahuinya dengan meperkembangkan hubungan langsung bagi kehidupan sekarang dan masa depan, tetapi juga karena dia sendiri ingin mengetahuinya. Dengan ringkas dia belajar untuk kelanjutan hidupnya, umpamanya, jalan mana yang harus dia ikuti dan jalan mana yang harus dihindari, buah-buahan mana yang bisa dimakan dan yang mana yang beracun. Dengan menemani ayahnya, anaknya belajar berburu dengan benar-benar mebunuh binatang, dan saudara perempuannya belajar begaimana mengurus keluarga dan mengerjakan bersama kerja-kerja rumah tangga.

Kelesuan anak-anak modern terhadap pendidikan mempunyai sebab-sebab yang berlawanan, ketidakmampuannya menghubungkan informasi yang diperolehnya di sekolah dengan apa yang mesti dia ketahui supaya bekerja produktif dan menikmatinya dalam kehidupannya. Sementara anak-anak masyarakat sederhana selalu dalam hubungan yang intim dengan visi orang dewasa terhadap keteranpilan yang sedang dipelajarinya, sebaliknya anak-anak masyarakat modern pada umumnya terpisah secara fisik dan psikologi dari pekerjaan-pekerjaan dan pabrik-pabrik yang akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan kepadanya.

(16)

untuk dijauhkan dari kehidupan industry dan pengetahuan dan perdagangan dalam masyarakatnya.

Guru-guru dalam masyarakat sederhana mempraktekkan apa yang mereka ajarkan; pemburu mengajarkan memanah dan melempar peluru, petani mengajarkan bertani, an seterusnya. Dalam masyarakat modern, seorang guru ekonomi sekolah lanjutan tidak bisa sekalian menjadi eksekutif sebuah perusahaan atau agen iklan. Karena tidak mempunyai yang lain lagi yang akan diajarkan, selain dari yang dipraktekkan sehari-hari guru-guru dalam masyarakat sederhana mengawinkan mengajarkan dengan mengerjakan. Tambahan lagi, guru-guru dalam masyarakat sederhana sangat terikat tidak hanya kepada murid-muridnya, yang mungkin anggota kerabatnya, tetapi juga kepada hasil dari apa yang diajarkannya. Jika ia gagal mengkomunikasikan keterampilannya secara efektif, dia akan merasakan langsung akibatnya dengan sengera. Jika seorang anak tidak diajarkan secara tepat bagaimana berburu, gurunya mungkin akan kelapara. Guru di Barat tidak terlibat secaa langsung dengan sukses atau gagal muridnya, kurang merasakan insentif hidup atau mati untuk mengajar efektif. Dalam masyarakat sederhana mengajarkan dan belajar menjadi lebih muda sebab objek pengajaran selalu dapat diperoleh, apakah itu namanya tombak, bajak, atau topeng upacara. Walaupun begitu disejumlah masyarakat sederhana ada juga sejumlah pengetahuan khusu yang mesti diajarkan dengan jelas, karena pengetahuan ini dipercayai menjamin kelangsungan dan kesuburan masyarakat. Guru-guru amerika pada pihak lain, musti menjelaskan hal-hal yang sangat jauh terpisah dalam ruang dan waktu bagi dia dan murid-muridnya seperti hamlet, pemecahan nuklir, dan perdagangan budak. Jika dia mengajarkan pengetahuan tentang sejarah kuno, dia mesti mencoba menjelaskan relevansinya dengan kehidupan modern.

(17)

anak. Suatu alasan mengapa kita mempelajari metode pendidikan masyarakat sederhana ialah untuk memperoleh metode pendidikan masytarakat sederhana ialah memperoleh pandangan yang lebih seimbang dan kritis mengenai sistem pendidikan kita. Jelas kita tidak bisa memindahkan praktek-praktek mereka ke dalam kebudayaan yang lebih kompleks dan besar dan mengharapkan berhasil, karena hal tersebut berarti kita memindahkannyadari konteks dimana ia berlaku, mengurus aspek-aspek tertentu dari kehidupan pendidikannya harus mendorong kita untuk mengatasi masalah-masalah kita sendiri dengan perspektif dan optimisme yang lebih besar.

http://ichaledutech.blogspot.com/2011/10/pendidikan-dalam-masyarakat-modern-dan.html Masyarakat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.

(18)

setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama

http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

Berikut ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :

# PETER L. BERGER

Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas

bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.

# MARX

Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya

# GILLIn & GILLIN

Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan

perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

# HAROLD J. LASKI

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai

terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama

# ROBERT MACIVER

Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a

system of ordered relations)

# SELO SOEMARDJAN

(19)

# HORTON & HUNT Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan

# MANSUR FAKIH

Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari keseimbangan (equilibrium) dan harmoni

http://carapedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html A.Pengertian

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama.Seperti; sekolah, keluarga,perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat

Dalam ilmu sosiologi kita kit mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka.Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-angota nya.

Unsur-unsur suatu masyarakat

a.Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak

b.Telaah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.

c.adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Bila dipandang cara terbentuk nya masyaraka:

1.Masyarakat paksaan,misalnya negara, masyarakat tawanan 2.Masyarakat mardeka

a).Masyarakat natur,yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendiri nya, seperti:geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.

b).Masyarakat kultur,yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingn kedunian ataukepercayaan.

Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:

1)Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.

(20)

barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju,tehknologi pun sudah berkembang,dan

sudah mengenaltulisan.

Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup a). Hasrat sosial

Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok

b).Hasrat untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok. c).Hasrat berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama.

d).Hasrat harga diri

Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang selayaknya.

e).Hasrat meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.

f).Hasrat bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.

g). Hasrat untuk mendapat kan kebebasan

Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan.

h)Hasrat untuk memberitahukan

Hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat

i).Hasrat simpati

Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain B. bagaimana mastarakat masa depan yang baik?

(21)

Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang modern.

Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain : perkembangan ilmu

perkembangan teknologi perkembangan industri perkembangan ekonomi

social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak terbatas pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas ransangan dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif.

Kalua berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke 20 ini, yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaanya telah mengakibatkan serta pengaruhnya terhadap sosial politik, eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap masyarakat. Inti dari social change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu.

Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dandirencanakan, biasanya dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti meningkatkan kemampuan dari masyarkat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup :

kenutuhan akan sandang

keselamatan terhadap harta benda dan jiwa kesempatan yang wajar untuk dihargai mendapat kasih sayang dari sesamanya

kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potens http://majidbsz.wordpress.com/2008/06/30/pengertian-masyarakat/

(22)

Ciri-ciri masyarakat modern: 1. hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi. 2. hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain dilakukan secara terbuka dalam suasana saling mempengaruhi, kecuali (mungkin) dalam penjagaan rahasia penemuan-penemuan baru.

3. kepercayaan yang kuat pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk

senantiasa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. masyarakat tergolong-golong menurut bermacam-macam profesi serta keahlian yang masing-masing dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-lembaga pendidikan

keterampilan dan kejujuran.

5. tingkat pendidikan formal, pada umumnya tinggi dan merata. 6. hukum yang berlaku pada pokoknya adalah hukum tertulis yang sangat kompleks. 7. ekonomi hampir seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkan atas penggunaan

uang dan alat-alat pembayaran lain.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2134661-masyarakat-modern/#ixzz2AZgNLMnF

A. Pengertian Masyarakat Modern

Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat kota tidak dapat disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki orientasi ke masa kini, misalnya gelandangan.

B. Ciri-ciri Masyarakat Modern

1. Hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan-kepentingan pribadi. 2. Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan suasana yang saling memepengaruhi

3. Keprcayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

4. Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-macam profesiyang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan, keterampilan dan kejuruan

(23)

7. Ekonomi hamper seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkanatas penggunaan uangdan alat-alat pembayaran lain.

C. Masyarakat Modern dilihat dari berbagai Aspek Aspek Mental Manusia :

1. Cenderung didasarkan pada pola pikirserta pola perilaku rasionalatau logis, dengan cirri-cirimenghargai karya orang lain, menghargai waktu, menghargai mutu, berpikir kreatif, efisien, produktif percaya pada diri sendiri, disiplin, dan bertanggung jawab.

2. Memiliki sifat keterbukaan, yaitu dapat menerima pandangan dan gagasan orang lain. Aspek Teknologi :

1. Teknologi merupakan factor utama untuk menunjang kehidupan kearah kemajuan atau modernisasi.

2. Sebagai hasil ilmu pengetahuan dengan kemampuan produksi dan efisiensi yang tinggi. Aspek Pranata Sosial :

I. Pranata Agama :

Relatif kurang terasa dan tampak dalam kehidupan sehari-hari, diaibatkan karena sekularisme II. Pranata Ekonomi :

1. Bertumpu pada sektor Indusri Pembagian kerja yang lebih tegas dan memiliki batas-batas yang nyata.

2. Pembagian kerja berdasarkan usia dan jenis kelamin kurang terlihat. 3. Kesamaan kesempatan kerja antar priadan wanita sangat tinggi. 4. Kurang mengenal gotong-royong.

5. Diobedakan menjadi tiga fungsi, yaitu: produksi distribusi, dan konsumsi.

6. Hampir semua kebutuhan hidupmasyarakat diperoleh melalui pasar dengan menggunakan uang sebagai alat tukar yang sah.

III. Pranata Keluarga :

1. Ikatan kekeluargaan sudah mulai lemahdan longgar, karena cara hidup yang cenderung inidividualis.

2. Rasa solidaritas berdasarkan kekerabatan umumnya sudah mulai menipis. IV. Pranata Pendidikan :

Tersedianya fasilitas pendidikan formal mulai dari tingkat rendah hingga tinggi, disamping pendidikan keterampilan khusus lainnya.

V. Pranata Politik :

(24)

D. Gambaran Umum Kehidupan Masyarakat Modern

Pada kehidupan masyarakat modern, kerja merupakan bentuk eksploitasi kepada diri, sehingga mempengaruhi pola ibadah, makan, dan pola hubungan pribadi dengan keluarga. Sehingga dalam kebudayaan industri dan birokrasi modern pada umumnya, dipersonalisasi menjadi pemandangan sehari-hari. Masyarakat modern mudah stres dan muncul penyakit-penyakit baru yang berkaitan dengan perubahan pola makanan dan pola kerja.

Yang terjadi kemudian adalah dehumanisasi dan alienasi atau keterasingan, karena dipacu oleh semangat kerja yang tinggi untuk menumpuk modal. Berger menyebutnya sebagai “lonely crowd” karena pribadi menemukan dirinya amat kuat dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kebudayaan industrialisasi, terus terjadi krisis. Pertama, kosmos yang nyaman berubah makna karena otonomisasi dan sekularisasi sehingga rasa aman lenyap. Kedua masyarakat yang nyaman dirobek-robek karena individu mendesakkan diri kepada pusat semesta, ketiga nilai kebersamaan goyah, keempat birokrasi dan waktu menggantikan tokoh mistis dan waktu mitologi.

Para penganut paham pascamodern seperti Lyotard pernah mengemukakan perlunya suatu jaminan meta-sosial, yang dengannya hidup kita dijamin lebih merdeka, bahagia, dan sebagainya. Khotbah agung-nya (metanarasi) ini mengutamakan perlunya new sensibility bagi masyarakat yang terjebak dalam gejala dehumanisasi budaya modern.

Kebiasaan dari masyarakat modern adalah mencari hal-hal mudah, sehingga penggabungan nilai-nilai lama dengan kebudayaan birokrasi modern diarahkan untuk kenikmatan pribadi. Sehingga, munculah praktek-peraktek kotor seperti nepotisme, korupsi, yang menyebabkan penampilan mutu yang amat rendah.

E. Kebudayaan Modern

Proses akulturasi di Negara-negara berkembang tampaknya beralir secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: ”the things of humanity all humanity enjoys”. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif.

(25)

Apakah kebudayaan Barat modern semua buruk dan akan mengerogoti Kebudayaan Nasional yang telah ada? Oleh karena itu, kita perlu merumuskan definisi yang jelas tentang Kebudayaan Barat Modern. Menurut para ahli kebudayaan modern dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

a. Kebudayaan Teknologi Modern

Pertama kita harus membedakan antara Kebudayan Barat Modern dan Kebudayaan Teknologis Modern. Kebudayaan Teknologis Modern merupakan anak Kebudayaan Barat. Akan tetapi, meskipun Kebudayaan Teknologis Modern jelas sekali ikut menentukan wujud Kebudayaan Barat, anak itu sudah menjadi dewasa dan sekarang memperoleh semakin banyak masukan non-Barat, misalnya dari Jepang.

Kebudayaan Tekonologis Modern merupakan sesuatu yang kompleks. Penyataan-penyataan simplistik, begitu pula penilaian-penilaian hitam putih hanya akan menunjukkan kekurangcanggihan pikiran. Kebudayaan itu kelihatan bukan hanya dalam sains dan teknologi, melainkan dalam kedudukan dominan yang diambil oleh hasil-hasil sains dan teknologi dalam hidup masyarakat: media komunikasi, sarana mobilitas fisik dan angkutan, segala macam peralatan rumah tangga serta persenjataan modern. Hampir semua produk kebutuhan hidup sehari-hari sudah melibatkan teknologi modern dalam pembuatannya. Kebudayaan Teknologis Modern itu kontradiktif. Dalam arti tertentu dia bebas nilai, netral. Bisa dipakai atau tidak. Pemakaiannya tidak mempunyai implikasi ideologis atau keagamaan. Seorang Sekularis dan Ateis, Kristen Liberal, Budhis, Islam Modernis atau Islam Fundamentalis, bahkan segala macam aliran New Age dan para normal dapat dan mau memakainya, tanpa mengkompromikan keyakinan atau kepercayaan mereka masing-masing. Kebudayaan Teknologis Modern secara mencolok bersifat instumental.

b. Kebudayaan Modern Tiruan

Dari kebudayaan Teknologis Modern perlu dibedakan sesuatu yang mau saya sebut sebagai Kebudayaan Modern Tiruan. Kebudayaan Modern Tiruan itu terwujud dalam lingkungan yang tampaknya mencerminkan kegemerlapan teknologi tinggi dan kemodernan, tetapi sebenarnya hanya mencakup pemilikan simbol-simbol lahiriah saja, misalnya kebudayaan lapangan terbang internasional, kebudayaan supermarket (mall), dan kebudayaan Kentucky Fried Chicken (KFC).

(26)

pesawat terbang; semuanya artifisial, semuanya di seluruh dunia sama, tak ada hubungan batin.

Kebudayaan Modern Tiruan hidup dari ilusi, bahwa asal orang bersentuhan dengan hasil-hasil teknologi modern, ia menjadi manusia modern. Padahal dunia artifisial itu tidak menyumbangkan sesuatu apapun terhadap identitas kita. Identitas kita malahan semakin kosong karena kita semakin membiarkan diri dikemudikan. Selera kita, kelakuan kita, pilihan pakaian, rasa kagum dan penilaian kita semakin dimanipulasi, semakin kita tidak memiliki diri sendiri. Itulah sebabnya kebudayaan ini tidak nyata, melainkan tiruan, blasteran.

Anak Kebudayaan Modern Tiruan ini adalah Konsumerisme: orang ketagihan membeli, bukan karena ia membutuhkan, atau ingin menikmati apa yang dibeli, melainkan demi membelinya sendiri. Kebudayaan Modern Blateran ini, bahkan membuat kita kehilangan kemampuan untuk menikmati sesuatu dengan sungguh-sungguh. Konsumerisme berarti kita ingin memiliki sesuatu, akan tetapi kita semakin tidak mampu lagi menikmatinya. Orang makan di KFC bukan karena ayam di situ lebih enak rasanya, melainkan karena fast food dianggap gayanya manusia yang trendy, dan trendy adalah modern.

c. Kebudayaan-Kebudayaan Barat

Kita keliru apabila budaya blastern kita samakan dengan Kebudayaan Barat Modern. Kebudayaan Blastern itu memang produk Kebudayaan Barat, tetapi bukan hatinya, bukan pusatnya dan bukan kunci vitalitasnya. Ia mengancam Kebudayaan Barat, seperti ia mengancam identitas kebudayaan lain, akan tetapi ia belum mencaploknya. Italia, Perancis, spayol, Jerman, bahkan barangkali juga Amerika Serikat masih mempertahankan kebudayaan khas mereka masing-masing. Meskipun di mana-mana orang minum Coca Cola, kebudayaan itu belum menjadi Kebudayaan Coca Cola.

Orang yang sekadar tersenggol sedikit dengan kebudayaan Barat palsu itu, dengan demikian belum mesti menjadi orang modern. Ia juga belum akan mengerti bagaimana orang Barat menilai, apa cita-citanya tentang pergaulan, apa selera estetik dan cita rasanya, apakah keyakinan-keyakinan moral dan religiusnya, apakah paham tanggung jawabnya (Suseno; 1992).

F. Tantangan Kebudayaan Masyarakat Modern 1. Kebudayaan Modern Tiruan

(27)

Kebudayaan Blasteran Modern bagaikan drakula: ia mentereng, mempunyai daya tarik luar biasa, ia lama kelamaan meyedot pandangan asli kita tentang nilai, tentang dasar harga diri, tentang status. Ia menawarkan kemewahan-kemewahan yang dulu bahkan tidak dapat kita impikan. Ia menjanjikan kepenuhan hidup, kemantapan diri, asal kita mau berhenti berpikir sendiri, berhenti membuat kita kehilangan penilaian kita sendiri. Akhirnya kita kehabisan darah , kehabisan identitas. Kebudayaan modern tiruan membuat kita lepas dari kebudayaan tradisional kita sendiri, sekaligus juga tidak menyentuh kebudayaan teknologis modern sungguhan (Suseno;1992)

2. Bagaimana Memberi Makan, Sandang, dan Rumah

Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa, budaya adalah perjuangan manusia dalam mengatasi masalah alam dan zaman. Permasalahan yang paling mendasar bagi manusia adalah masalah makan, pakaian dan perumahan. Ketika orang kekurangan gizi bagaimana ia akan mendapat orang yang cerdas. Ketika kebutuhan pokok saja tidak terpenuhi bagaimana orang akan berpikir maju dan menciptakan teknologi yang hebat. Jangankan untuk itu, permasalahan pemenuhan kebutuhan kita sangat mempengaruhi pola hubungan di antara manusia. Orang rela mencuri bahkan membunuh agar ia bisa makan sesuap nasi. Sehingga, kelalaian dalam hal ini bukan hanya berdampak pada kemiskinan, kelaparan, kematian, akan tetapi akan berpengaruh dalam tatanan budaya-sosial masyarakat.

3. Masalah Pendidikan yang Tepat

Pendidikan masih menjadi permasalahan yang menjadi perhatian serius jika bangsa ini ingin dipandang dalam percaturan dunia. Ada fenomena yang menarik terkait dengan hal ini, yaitu mengenai kolaborasi kebudayaan dengan pendidikan, dalam artian bagaimana sistem pendidikan yang ada mengintrinsikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan.

4. Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Problem ini beranjak ketika kita sampai saat ini masih menjadi konsumen atas produk-produk teknologi dari negara luar. Situasi keilmiahan kita belum berkembang dengan baik dan belum didukung oleh iklim yang kondusif bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan penciptaan produk-produk, teknologi baru. Jika kita tetap mengandalkan impor produk dari luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju.

5. Kondisi Alam Global

(28)

Pemanasan global akan memberi dampak negatif yang nyata bagi kehidupan ratusan juta warga di dunia. Demikianlah antara lain isi laporan kedua PBB yang sudah dipublikasikan tahun 2007. Laporan pertama berisikan bukti ilmiah perubahan iklim, sedangkan laporan ketiga akan membeberkan tindakan untuk menanganinya.

Laporan para pakar yang tergabung dalam Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) dibeberkan dalam jumpa pers secara serentak di berbagai belahan dunia, Selasa (10/04/2007). Laporan setebal 1.572 halaman itu ditulis dan dikaji 441 anggota IPCC.

Salah satu dampak pemanasan global adalah meningkatnya suhu permukaan bumi sepanjang lima tahun mendatang. Hal itu akan mengakibatkan gunung es di Amerika Latin mencair. Dampak lanjutannya adalah kegagalan panen, yang hingga tahun 2050 mengakibatkan 130 juta penduduk dunia, terutama di Asia, kelaparan. Pertanian gandum di Afrika juga akan mengalami hal yang sama.

Laporan itu menggarisbawahi dampak pemanasan global berupa meningkatnya permukaan laut, lenyapnya beberapa spesies dan bencana nasional yang makin meningkat. Disebutkan, 30% garis pantai di dunia akan lenyap pada 2080. Lapisan es di kutub mencair hingga terjadi aliran air di kutub utara. Hal itu akan mengakibatkan terusan Panama terbenam.

Naiknya suhu memicu topan yang lebih dasyat hingga mempengaruhi wilayah pantai yang selama ini aman dari gangguan badai. Banyak tempat yang kini kering makin kering, sebaliknya berbagai tempat basah akan semakin basah. Kesenjangan distribusi air secara alami ini akan berpotensi meningkatkan ketegangan dalam pemanfaaatan air untuk kepentingan industri, pertanian dan penduduk.

Asia menjadi bagian dari bumi yang akan paling parah. Perubahan iklim yang tak terdeteksi akan menjadi bencana lingkungan dan ekonomi, dan buntutnya adalah tragedi kemanusiaan. Laporan itu mengingatkan, setiap kenaikan suhu udara 2 derajat celsius, antara lain akan menurunkan produksi pertanian di Cina dan Bangladesh hingga 30 persen hingga 2050. Kelangkaan air meningkat di India seiring dengan menurunya lapisan es di Pegunungan Himalaya. Sekitar 100 juta warga pesisir di Asia pemukimannya tergenang karena peningkatan permukaan laut setinggi antara 1 milimeter hingga 3 milimeter setiap tahun. Saat ini, pemanasan global sudah terasa dengan terjadinya kematian dan punahnya spesies di Afrika dan Asia

G. Dampak Negatif dari budaya Masyarakat Modern

(29)

2. Timbulnya praktek-peraktek curang dalam dunia kerja seperti korupsi, kolusi dan nepotisme.

3. Sekularisasi adalah sebuah proses pemisahan institusi-institusi dan simbol-simbol politis dari initusi-institusi dan simbol-simbol religius. Kebijakan-kebijakan Negara yang mengatur sebuah masyarakat tidak lagi didasarkan pada norma-norma agama, melainkan pada asas-asas non-religius, seperti: etika dan pragmatisme politik. Kelahiran Negara nasional dan Negara konstitusional di zaman modern menandai proses ini. Konstitusi Negara modern tidak lagi didasarkan pada doktrin-doktrin religius, seperti pada Negara-negara tradisional di Eropa abad pertengahan, melainkan pada prosedur-prosedur birokratis rasional yang mengakui kesamaan hak dan kebebasan setiap warganegara. Mengapa masyarakat modern menempuh jalan sekularisasi? Karena (1) Otoritas politis tidak merasa cukup dengan wewenangnya atas wilayah publik dan ingin juga memberikan regulasi dalam ruang privat seperti yang dilakukan oleh otoritas religius; dan (2) pikiran kritis dicurigai sebagai unsur ‘subversif’ yang melemahkan kepatuhan kepada otoritas. Sekularisasi adalah upaya memberi batas-batas di antara kedua bidang itu dengan memandang keduanya otonom, yakni yang satu tidak dapat direduksi kepada yang lain. Dengan sekularisasi, urusan-urusan religius dianggap beroperasi di dalam ruang privat, tercakup dalam kebebasan subjektif individu untuk menemukan jalan hidupnya. Efek positif sekularisasi adalah toleransi agama, sebab doktrin-doktrin dan

nilai-nilai religius tidak lagi dikalkulasi di dalam politik.

(30)

kemajemukan, sebab sekularisme adalah bentuk intoleransi terhadap agama manaupun yang merupakan anggota masyarakat majemuk. Yang dibutuhkan masyarakat kita adalah tingkat sekularisasi tertentu (baik secara structural maupun kultural) agar dapat bersikap “fair” terhadap kemajemukan orientasi nilai di dalam masyarakat kita. Kebijakan-kebijakan politis yang berorientasi agama tertentu, misalnya, tidak dapat begitu saja dijadikan norma publik untuk mengatur keseluruhan masyarakat, karena akan bersikap tidak fair terhadap kelompok-kelompok lain bahkan dalam agama yang sama.

(31)

modern. Dasar pluralisme adalah the fact of plurality, yakni suatu kenyataan bahwa jika sebuah masyarakat mengalami modernisasi, masyarakat itu mengalami pluralisasi nilai di dalam dirinya. Pluralitas tidak serta merta memunculkan pluralisme, karena tidak semua orang setuju pluralitas. Kaum konservatif dan rmonatis, misalnya, akan meratapi pluralitas sebagai sindrom disintegrasi sosial dan moral. Namun ada kelompok-kelompok yang menerima pluralitas sebagai kenyataan hidup bersama dan mencoba hidup bersama secara toleran. Kelompok-kelompok ini bisa berasal dari kalangan agama, cendikia, politikus atau budayawan. Pandangan yang menerima pluralitas sebagai realitas hidup bersama dan mencoba mengembangkan sarana-sarana moral dan intelektual untuk membuka ruang kebebasan dan toleransi bagi aneka orientasi nilai etnis, religius ataupun poltis di dalam

mayarakat modern itu kita sebut pluralisme.

Jika kita menilik ke belakang, ke dalam sejarah agama-agama itu, kita tidak dapat memisahkan agama dari kebudayaan. Setiap agama “tertanam” dan tumbuh dalam konteks kebudayaan dan juga sejarahnya, maka pluralitas juga menandai sejarah setiap agama. Tidak ada hanya satu Kristen, satu Hindhu, satu Islam atau satu Budhisme, karena di tiap kebudayaan berkembang cara-cara dan simbol-simbol spesifik dalam menghayati Tuhan. Simbol-simbol itu bahkan ‘dipinjam’ dari konteks kebudayaan tertentu, misalnya, Jawa, Romawi, India atau Arab. Namun tak semua kelompok agama mau bersikap fair terhadap fakta pluralitas di dalam agama-agama ini. Kelompok-kelompok macam ini – di antara mereka konservatif garis keras – terobsesi pada sebuah fiksi bahwa agama mereka itu homogen dan murni dari unsur-unsur kebudayaan. Fiksi itu sudah barang tentu berbahaya sekali karena menjadi intoleran terhadap kemajemukan kebudayaan dan agama. Kelompok-kelompok agama yang menerima fakta kemajemukan bahkan di dalam agama mereka sendiri serta mencoba mengembangkan sebuah teologi pluralis sering dicurigai sebagai sesuatu yang morongrong integritas iman, padahal mereka ini bisa saja justru mendorong cara-cara beriman yang dewasa dan terbuka terhadap perubahan dan perbedaan di dalam masyarakat modern.

http://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/makalah-masyarakat-modern-dan-kebudayannya/

Masyarakat Tradisional

1. Pengertian Masyarakat Tradisional

(32)

mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosialnya. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya. Kebudayaan masyarakat tradisional merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan alam dan sosial sekitarnya tanpa menerima pengaruh luar. Jadi, kebudayaan masyarakat tradisional tidak mengalami perubahan mendasar. Karena peranan adat-istiadat sangat kuat

menguasai kehidupan mereka.

Masyarakat tradisional hidup di daerah pedesaan yang secara geografis terletak di pedalaman yang jauh dari keramaian kota. Masyarakat ini dapat juga disebut masyarakat pedesaan atau masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup bersama, bekerja sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang hampir seragam. Istilah desa dapat merujuk pada arti yang berbeda-beda, tergantung dari sudut pandangnya.

Secara umum desa memiliki 3 unsur, yaitu :

1) Daerah dan letak, yang diartikan sebagai tanah yang meliputi luas, lokasi dan

batas-batasnya yang merupakan lingkungan geografis;

2) Penduduk; meliputi jumlah, struktur umur, struktur mata pencaharian yang sebagian besar

bertani, serta pertumbuhannya.

3) Tata kehidupan; meliputi corak atau pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan warga desa. Ketiga unsur dari desa tersebut tidak lepas satu sama lain, melainkan merupakan satu kesatuan

Secara sosiologis pengertian desa memberikan penekanan pada kesatuan masyarakat pertanian dalam suatu masyarakat yang jelas menurut susunan pemerintahannya. Bila kita amati secara fisik, desa diwarnai dengan kehijauan alamnya, kadang-kadang dilingkungi gunung-gunung, lembah-lembah atau hutan, dan umumnya belum sepenuhnya digarap manusia.

(33)

desa secara sepintas dan kurang mengetahui tentang kehidupan mereka sebenarnya.

Namun demikian, perlu kita pahami bahwa tidak semua masyarakat desa dapat kita sebut sebagai masyarakat tradisional, sebab ada desa yang sedang mengalami perubahan ke arah kemajuan dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama. Jadi, masyarakat desa yang dimaksud sebagai masyarakat tradisional dalam pembahasan ini adalah mereka yang berada di pedalaman dan kurang mengalami perubahan atau pengaruh dari kehidupan kota.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional

Ciri yang paling pokok dalam kehidupan masyarakat tradisional adalah ketergantungan mereka terhadap lingkungan alam sekitarnya. Faktor ketergantungan masyarakat tradisional terhadap alam ditandai dengan proses penyesuaian terhadap lingkungan alam itu. Jadi, masyarakat tradisional, hubungan terhadap lingkungan alam secara khusus dapat

dibedakan dalam dua hal, yaitu :

1) Hubungan langsung dengan alam, dan

2) Kehidupan dalam konteks yang agraris.

Dengan demikian pola kehidupan m masyarakat tradisional tersebut ditentukan oleh 3 faktor,

yaitu :

1) Ketergantungan terhadap alam,

2) Derajat kemajuan teknis dalam hal penguasaan dan penggunaan alam, dan 3) Struktur sosial yang berkaitan dengan dua faktor ini, yaitu struktur sosial geografis serta

struktur pemilikan dan penggunaan tanah.

B. Masyarakat Transisi

1. Pengertian Masyarakat Transisi

Masyarakat transisi ialah masyarakat yang mengalami perubahan dari suattu masyarakat ke masyarakat yang lainnya. Misalnya masyarakat pedesaan yang mengalami transisi ke arah kebiasaan kota, yaitu pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai masuk ke sektor industri.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Transisi

Ciri-ciri masyarakat transisi :

a. Adanya pergeseran dalam bidang, misalnya pekerjaan, seperti pergeseran dari tenaga kerja

pertanian ke sektor industri

(34)

rendah, tetapi menjadi sekrang mempunya tingkat pendidikan yang meningkat.

c. Mengalami perubahan ke arah kemajuan

d. Masyarakat sudah mulai terbuka dengan perubahan dan kemajuan jaman.

e. Tingkat mobilitas masyarakat tinggi.

f. Biasanya terjadi pada masyarakat yang sudah memiliki akses ke kota misalnya jalan raya.

C. Masyarakat Modern

1. Pengertian Masyarakat Modern

Apakah yang dimaksud dengan masyarakat modern ? masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini. Masyarakat modern relatif bebas dari kekuasaan adat-istiadat lama. Karena mengalami perubahan dalam perkembangan zaman dewasa ini. Perubahan-Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam mencapai kemajuan itu masyarakat modern berusaha agar mereka mempunyai pendidikan yang cukup tinggi dan berusaha agar mereka selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang dengan kemajuan di bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya.

Bagi negara-negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Pada umumnya masyarakat modern ini disebut juga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota. Pengertian kota secara sosiologi terletak pada sifat dan ciri kehidupannya dan bukan ditentukan oleh menetapnya sejumlah penduduk di suatu wilayah perkotaan. Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa tidak semua warga masyarakat kota dapat disebut masyarakat modern, sebab banyak orang kota yang tidak mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan peradaban dunia masa kini, misalnya gelandangan atau orang yang tidak jelas

pekerjaan dan tempat tinggal.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Modern

Alam tidak lagi hal yang amat vital dalam menunjang kehidupan mereka seperti yang dialami masyarakat tradisional. Sebaliknya alam dikendalikan dengan kemampuan pengetahuan

mereka dalam menunjang kehidupan yang lebih baik.

(35)

industri. Sistem mata pencaharian sektor industri mempengaruhi segi-segi kehidupan sosial masyarakat modern antara lain mempengaruhi pembentukan sistem pelapisan sosial, organisasi sosial, pola-pola perilaku, nilai dan norma sosial, kekuasaan dan wewenang dan segi-segi kehidupan lainnya yang merupakan ciri-ciri masyarakat modern.

D. Masyarakat Pedesaan

1. Pengertian Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan ialah masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu yang ukurannya lebih kecil dari wilayah kota. Masyarakat desa adalah bentuk persekutuan abadi antara manusia dan institusinya dalam wilayah setempat yaitu tempat mereka tinggal di rumah-rumah pertanian yang tersebar dan di kampung yang biasanya menjadi pusat kegiatan bersama. Sering disebut dengan masyarakat pertanian / pedesaan.

2. Ciri-Ciri Masyarakat Desa

Roucek – Warren

Ciri-ciri desa adalah :

- Kelompok primer merupakan kelompok dominan

- Hubungan antarwarga bersfiat akrab dan awet

- Homogen dalam berbagi aspeknya

- Mobilitas sosial rendah

- Keluarga lebih dilihat fungsinya secara ekonomis sebagai unit produksi

- Proporsi anak lebih besar

Mayor Polak

- Bersifat kekeluargaan

- Bersifat koeltif dalam pembagian dan pengerjaan tanah - Bersifat kesatuan ekonomis, yaitu dapat memenuhi kebutuhan sendiri (subsistensi) Bauchmant

- Jumlah penduduk kecil

- Sebagian besar penduduk dari pertanian

- Dikuasai alam

- Homogen

- Mobilitas rendah

- Hubungan intim

Talcott Parson

Referensi

Dokumen terkait

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Berkelanjutan pada Ny.N.N.F usia kehamilan 31 minggu 5 hari, janin hidup, tunggal, letak kepala, intra uterin, keadaan

Artinya adalah bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (kreativitas iklan, daya tarik iklan, kualitas pesan iklan) terhadap variabel dependen (brand

forklift ini menjadi altrenatif solusi dalam memposisikan barang pada rak 3 lantai secara otomatis sesuai perintah atau tanpa perintah user dengan mamasukan

 Biaya Modal (capital cost), adalah jumlah semua pengeluaran yang dibutuhkan mulai dari dari prastudi sampai proyek selesai dibangun.  Biaya tahunan Biaya yang masih

Penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pemanfaatan Bahan Bekas Pada Kelompok A di TK SIWI PENI 6

Berdasarkan tingkat akurasi dan kecepatan waktu yang dihasilkan dalam peneltian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan dekomposisi citra menggunakan wavelet dan

Ini adalah berita tentang keadaan orang-orang yang celaka, yaitu apabila diberi kepada salah seorang diantara mereka buku catatan amalnya dari sebelah kiri, maka pada saat itu

4 Brosur dari BMT NU Sejahtera Mangkang Kota Semarang di Ambil Pada tanggal 18 November 2015.. Nisbah bagi hasil antara shohibul mal dengan mudhorib = 60:40 a) Jangka waktu 1