• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS CABLING DESIGN CONSIDERATION BUILDING AUTOMATION SYSTEM DI DATA CENTER DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN STANDAR ANSIBICSI 002 DENGAN METODE PPDIOO STUDI KASUS: DISKOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN BA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS CABLING DESIGN CONSIDERATION BUILDING AUTOMATION SYSTEM DI DATA CENTER DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN STANDAR ANSIBICSI 002 DENGAN METODE PPDIOO STUDI KASUS: DISKOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN BA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS CABLING DESIGN CONSIDERATION BUILDING AUTOMATION

SYSTEM DI DATA CENTER DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN

STATISTIK PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN

STANDAR ANSI/BICSI 002 DENGAN METODE PPDIOO

STUDI KASUS: DISKOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

ANALYSIS OF CABLING DESIGN CONSIDERATION BUILDING AUTOMATION

SYSTEM IN DATA CENTER DEPARTMENT OF COMMUNICATION, INFORMATION

AND GOVERNMENT REGENCY STATISTICS BANDUNG USING ANSI / BICSI 002

STANDARD WITH PPDIOO METHOD

CASE STUDY: DISKOMINFO PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

Riffan Fauzia1, M Teguh Kurniawan2, Umar Yunan Kurnia Septo Hediyanto3

1,2,3Prodi S1 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1riffanfauzia@student.telkomuniversity.ac.id, 2teguhkurniawan@telkomuniversity.ac.id,

3umaryunan@telkomuniversity.ac.id

Abstrak

Pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini, menjadikan seluruh proses yang berkaitan dengan teknologi informasi harus terpusat dan mudah dalam pengelolaannya serta terkoneksi dengan internet, intranet ataupun keduanya. Data center adalah sebuah contoh fasilitas yang memungkinkan teknologi informasi bisa menjadi terpusat dan mudah dalam hal pengelolaan serta mendukung akses internet, intranet maupun keduanya. Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Pemerintah kabupaten Bandung telah membangun suatu fasilitas Data center untuk mendukung proses dari DISKOMINFO Pemerintah daerah kabupaten Bandung agar bisa lebih terpusat dan lebih praktis karena menggunakan koneksi internet. Dibutuhkan rancangan agar Data center yang ada di DISKOMINFO Pemerintah daerah kabupaten Bandung bisa mencapai standar yang telah ditentukan khusunya untuk Cabling Design Consideration Building Automation System yang ada di Data center DISKOMINFO Pemerintah daerah kabupaten Bandung. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan hasil untuk mengolah Data center yang ada di DISKOMINFO Pemerintah daerah kabupaten Bandung berdasarkan standar ANSI/BICSI 002. Hasil akhir dari penelitian ini berupa suatu usulan keluaran tentang pengolahan Data center pada Cabling Design ConsiderationsBuilding Automation System yang dapat diimplementasikan di DISKOMINFO Pemerintah daerah kabupaten Bandung.

Kata Kunci: Data center, DISKOMINFO Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, Cabling Design ConsiderationsBuilding Automation System, ANSI/BICSI 002, PPDIOO.

Abstract

The rapid advancement of information technology today, making the entire process related to information technology should be centralized and easy to manage and connected to the internet, intranet or both. The Data center is an example of a facility that enables information technology to be centralized and easy in terms of managing and supporting internet access, intranet or both. Office of Communications, Information and Statistics Bandung district government has built a facility Data center to support the process of DISKOMINFO Local Government Bandung regency to be more centralized and more practical because it uses internet connection. Data center design is needed in DISKOMINFO Local Government of Bandung regency can reach the standards that have been determined especially for Cabling Design Consideration Building Automation System in Data center DISKOMINFO Local Government of Bandung regency. The result of this research is to analyze and give result to process Data center that exist in DISKOMINFO Local Government of Bandung Regency based on ANSI / BICSI 002 standard. The final result of this research is a proposed output about data center processing in Cabling Design Considerations Building Automation System can be implemented in DISKOMINFO Local Government of Bandung regency.

(2)

1. Pendahuluan

Semakin berkembangnya teknologi pada saat ini sangat membantu setiap pekerjaan manusia. Sama dalam hal pengumpulan data dan penyimpanan data yang besar. Dari yang sederhana penyimpanan data yang kecil sampai harus menggunakan atau membangun Data center untuk penyimpanan dan pengumpulan data secara besar dengan sistem keamanan yang dapat melindungi data-data yang ada dari serangan luar. Selain teknologi dari pengumpulan data yang terus berkembang, teknologi penyimpanan data pun terus mengalami perkembangan yang sangat membantu dalam penyimpanan data yang tidak kecil.

Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan suatu badan struktural pemerintah yang mengurus keperluan masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Terdapat beberapa perangkat daerah di dalamnya, salah satunya adalah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DISKOMINFO). DISKOMINFO merupakan dinas yang menangani Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung seperti, SIM Daerah Keuangan, SIM Pegawai, dan lain-lain. Seluruh SIM ini dapat diakses melalui Internet yang berpusat di data center yang dikelola oleh Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik.

Pada Data center ada beberapa standar yang sudah dipakai di seluruh dunia, salah satunya

ANSI/BICSI 002 yang akan penulis jabarkan. Pada ANSI/BICSI 002 penulis akan menjabarkan tentang

Building Automation System Cabling Design Considerations untuk DISKOMINFO Pemerintah

Kabupaten Bandung.

2. Dasar Teori dan Metodologi

2.1 Data center

Data center dikenal sebagai kumpulan server atau ruang komputer. Dari pengertian tersebut datap disimpulkan bahwa Data center adalah sebuah ruangan yang didalamnya berisi kumpulan server yang

digunakan untuk menyimpan data, mengoperasikan data dan mengatur data.

2.2 Building Automation System Cabling Design Consideration Data center

Data center merupakan, "pusat saraf" ekonomi baru atau lingkungan khusus yang menjadi tempat kemajuan terbaru dalam pemrosesan komputer dan inovasi bisnis. Data center memusatkan dan mengkonsolidasikan sumber daya Teknologi Informasi (TI), yang memungkinkan organisasi/perusahaan untuk melakukan bisnis sepanjang waktu di seluruh dunia. Adapun beberapa requirement dari pengelolaan Data center maupun dari pembangunan sistemnya:

2.2.1 General Cabling Standards

Jaringan yang mendukung basis data mission-critical data center harus sangat andal dan tersedia. Dengan adanya peralatan dan kesalahan kabel, seperti pemadaman listrik, kebakaran dan kabel yang rusak, komunikasi harus dirancang agar terus berlanjut tanpa gangguan. Untuk memastikan ketersediaan sistem keamanan, desain dan konstruksi harus mempertimbangkan potensi survivabilitas jaringan.

2.2.2 Topologi

Pemasangan kabel harus menggunakan topologi bintang hierarkis dan mengikuti spesifikasi ANSI/TIA-862 untuk bagian kabel BAS yang menggunakan pemasangan kabel terstruktur, kecuali ditentukan secara khusus oleh produsen peralatan BAS. Beberapa peralatan, seperti sensor, mungkin memerlukan topologi selain topologi bintang hierarkis untuk bagian sistem yang tidak menggunakan pemasangan kabel terstruktur. Dalam hal ini, ikuti petunjuk produsen dan kode lokal. BAS terpusat harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.

2.2.3 Media

Media adalah bahan pengkabelan yang berbeda yang digunakan untuk mengangkut informasi dan commands di seluruh perangkat yang terhubung. Konversi media digunakan setiap ada dua media yang berbeda harus memiliki interface untuk saling berinteraksi. Misalnya, twisted-pair yang seimbang untuk unit konversi fiber media dapat digunakan di ujung sambungan fiber optic untuk memungkinkan peralatan dengan port twisted-pair untuk berkomunikasi satu sama lain melalui jarak yang lebih jauh atau lingkungan dengan potensi EMI yang lebih tinggi, tergantung pada lingkungan jalurnya. Beberapa perangkat mungkin memerlukan jenis kabel yang tidak biasa digunakan dalam pemasangan kabel terstruktur. Namun, hal ini dapat mencegah upgrade di masa mendatang atau penggantian vendor.

2.2.4 Pathways and Spaces

(3)

digunakan untuk merutekan dan melindungi kabel. Pada sistem pengkabelan BAS kabel harus menggunakan jalur terpisah bila ada kemungkinan jalur dan ruang yang digunakan secara eksklusif, untuk pemasangan kabel BAS harus ditandai dengan jelas.

2.2.5 Cabling Management and Termination

Manajemen kabel adalah sistem dan standar dimana sistem pemasangan kabel dan infrastruktur dipasang, dipelihara dan diberi label pada awalnya dan sepanjang pemakaian data center. Kabel pada data center BAS harus menggunakan patch panel terpisah agar menghindari kerusakan pada perangkat secara langsung. Kabel data dan panel patch harus ditandai dengan jelas. 2.2.6 Enclosures

Enclosures atau pagar/pembatas untuk BAS diklasifikasikan sebagai wall mountable atau rack atau cabinet mountable. Rack atau cabinet mountable enclosures harus memenuhi persyaratan ISO / IEC atau ANSI yang berlaku dan memungkinkan pemasangan dalam 19 in atau 23 in racks.

2.3 Standarisasi ANSI/BICSI 002

ANSI/BICSI 002 adalah American National Standards Institute Standar Design dan Best Practice Implementasi Data center. Tujuan ANSI/BICSI 002 yaitu Sebagai standarisasi persyaratan installasi Data center dan sebagai panduan / pedoman implementasi desain Data center tersebut, ANSI/BICSI 002 juga biasa digunakan bersama standar lainnya seperti ANSI/TIA-942, AS/NZS 2834, CENELEC EN 50173-5, ISO/IEC 24764.

BICSI 002, Data center Design Standard and Implementation Best Practices dimaksudkan untuk digunakan oleh kelompok berikut: 1. DC Owners and Operators, 2. IT and Telecom Consultants, 3. Project Managers, 4. IT and Telecom Installers, 5. IT and Telecom Designers, 6. It and Telecom Management, 7. Facilities Management, 8. Security and Loss Prevention, 9. Architects and Engineers, 10. Construction Companies.

2.4 Metodologi Penelitian PPDIOO

Gambar 1 Metode Penelitian PPDIOO

1. Tahap Prepare

Pada tahap ini dilakukan penetapan kebutuhan bisnis dan visi yang sesuai, pada pengembangan strategi yang dan mengidentifikasi teknologi yang digunakan untuk mendukung rencana pertumbuhan, serta mengusulkan arsitektur dengan desain tingkat tinggi melalui pengujian.

2. Tahap Plan

Pada tahap ini dilakukan penetuan apakah kondisi saat ini mampu mendukung sistem yang diusulkan, memastikan resources perusahaan tersedia untuk mengelola teknologi dari desain sampai implementasi. 3. Tahap Design

Pada tahap ini dilakukan pengembangan desain secara rinci dan komprehensif yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan persyaratan teknis untuk mendukung availability, reliability, security, scalability, dan performasi.

2.5 Model Konseptual

(4)

Gambar 2 Model Konseptual

Dijelaskan bahwa dalam membangun suatu penelitian SI membutuhkan input yang berupa lingkungan tempat penelitian, dan juga dasar ilmu yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam lingkungan tempat penelitian berisikan bagaimSana keadaan pegawai, organisasi, dan teknologi yang telah ada, sedangkan pada dasar ilmu yang digunakan ada standar ANSI-BICSI 002 juga metode yang digunakan adalah PPDIOO. Pada akhrinya dari dua input-an diatas akan menghasilkan penelitian SI berupa sebuah rancangan Cabling Design Considerations di DISKOMINFO Pemerintah kabupaten Bandung.

3. Pembahasan

3.1 Kondisi Data center Saat Ini

Gambar 3 Denah Ruang

Data center

Saat Ini

(5)

3.2 Topologi Jaringan Saat Ini

Gambar 4 Topologi Jaringan Saat Ini

Berdasarkan Gambar 4 pada desain topologi yang digunakan di data center DISKOMINFO Pemerintahan Kabupaten Bandung memiliki 2 bagian. Bagian Global yang bisa mengakses internet yaitu CASIP, DPPK dan DISKOMINFO sekaligus dapat mengakses server melalui VLAN. Lalu ada bagian Domestik yang hanya digunakan untuk mengakses lokal ke server. Dimana ada 29 kecamatan yang terhubung, untuk kecamatan Arjasari dan Rancabali menggunakan VPN IP untuk terhubung ke server, lalu 27 kecamatan yang tersisa menggunakan VPN untuk terhubung ke server.

3.3 Denah Jalur Kabel Data dan Listrik Data center Saat Ini

Gambar 5 Denah Jalur Kabel Saat Ini

Berdasarkan Gambar 5 pada data center Pemerintah Kabupaten Bandung sudah dilakukan pemisahan antara kabel listrik dengan kabel telekomunikasi/data. Kabel listrik/power masuk dalam jalur ruang bawah dari raised floor menggunakan rel khusus.

3.4 Denah Usulan Sistem Pengkabelan dan Pelabelan Kabel

(6)

Berdasarkan Gambar 6, pemisahan kabel data dengan kabel listrik sudah diterapkan, hal ini berfungsi agar tidak terjadinya interferensi antar kedua kabel tersebut. Sehingga pada perancangan ini kabel data dipisahkan menggunakan overhead calbe tray dan kabel listrik menggunakan cable tray yang diletakan di bawah raised floor. Penempatan overhead cable tray pun harus diperhatikan, tidak diletakan tepat di bawah lampu langsung agar tidak terjadi interferensi panas dari lampu dan juga tidak boleh diletakan tepat dibawah peralatan pendukung lainnya seperti smoke detector agar tidak mengganggu fungsi kerja dari alat pendukung lainnya. Overhead cable tray harus dipasang tepat di atas rak agar tidak ada kabel yang menggantung dengan jarak yang jauh.

Gambar 7 Usulan pelabelan kabel

Selain itu, berdasarkan Gambar 7 pelabelan pada kabel ini menggunakan tiga identitas pada setiap ujungnya yang terdiri dari label A berfungsi menjelaskan identitas perangkat asal atau dimana ujung kabel tersebut dipasang pada port perangkat sumber, label B berfungsi menjelaskan identitas perangkat tujuan atau dimana kabel tersebut terhubung ke perangkat tujuannya, dan label C berfungsi menjelaskan informasi tambajan yang menjelaskan fungsi dari koneksi antar keterkaitan setiap perangkat melalui kabel tersebut. Pemberian label pada setiap kabel yang ada akan memudahkan maintenance apabila ada kabel yang rusak atau yang harus diganti. Serta bisa lebih mudah untuk mengelola setiap perangkat yang ada pada setiap rak.

3.5 Usulan Denah Jalur Pengkabelan Network Operation Center

Network Operation Center adalah lokasi pusat dari mana administrator jaringan mengelola, mengendalikan dan memonitor satu atau lebih jaringan. Fungsi keseluruhannya adalah mempertahankan operasi jaringan yang optimal di berbagai platform, media dan saluran komunikasi. Fungsi dari NOC itu sendiri adalah dapat menampilkan representasi visual dari jaringan yang dipantau dan workstation dengan status jaringan yang terperinci dimonitor serta perangkat lunak digunakan untuk membantu mengelola jaringan

.

(7)

Berdasarkan Gambar 8 usulan yang diberikan berupa penambahan KVM Switch pada setiap rak server untuk menghubungkan devices pada setiap rak server agar bisa melakukan proses monitoring dan controlling melalui ruang NOC. KVM Switch diletakan di setiap masing-masing rak server lalu 1 KVM switch disimpan di ruang NOC sebagai KVM console.

3.6 Usulan Desain Topologi Jaringan

Pada standar ANSI/BICSI 002 pemasangan kabel direkomendasikan menggunakan topologi star dan pemasangan kabel harus terstruktur. Topologi star ialah dimana seluruh komputer saling terhubung melalui sebuah perangkat pusat. Pada topologi star seluruh data yang terkirim dari suatu komputer ke komputer lain harus melalui perangkat pusat terlebih dahulu. Perangkat pusat tersebut berupa perangkat jaringan seperti hub, switch atau komputer. Fungsi utama dari perangkat pusat ini ialah mengelola dan mengendalikan semua fungsi pada jaringan, selain itu perangkat pusat juga dapat berfungsi sebagai repeater untuk aliran data tersebut.Usulan yang diberikan dari desain topologi jaringan untuk data center DISKOMINFO Kabupaten Bandung dapat di lihat pada Gambar 8.

Gambar 9 Usulan desain topologi jaringan menggunakan topologi star

Berdasarkan Gambar 9 desain topologi yang diusulkan sudah menggunakan topologi star. Semua perangkat jaringan saling terhubung serta membuat 29 kecamatan yang tadinya hanya bisa mengakses local ke server saja sekarang bisa mengakses internet juga. Serta pada desain topologi usulan ini sudah ada redudansi dibagian core yang memungkinkan perangkat bisa menggunakan jalur jaringan lain apabila jalur utama yang digunakan terjadi masalah.

4. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada tahap identifikasi layoutdansistem pengkabelan saat ini pada data centerPemerintah Kabupaten Bandung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Data center masih memiliki beberapa ruang kosong yang tidak berfungsi yang seharusnya bisa digunakan sebagai ruang pendukung.

2. Penerapan pelabelan pada rak, kabel dan perangkat belum dilakukan sehingga tidak memenuhi standar ANSI/BICSI 002.

3. Pada data center Pemerintah Kabupaten Bandung belum memiliki dokumentasi terkait pelabelan rak, kabel, maupun perangkat.

4. Blanking panel yang dibutuhkan pada rak yang masih kosong.

5. Belum adanya penggunakan kabel untuk monitoring dan controlling data center.

6. Belum adanya ruang Network Operation Center yang dibutuhkan untuk monitoring dan controlling serta maintenance.

7. Pada topologi yang digunakan pada data center Pemerintah Kabupaten Bandung belum menggunakan topologi star dan zona patch panel.

(8)

Daftar Pustaka:

[1] A. Bicsi, & Tampa., F. (2011). ANSI/BICSI 002-2011 Data center Design and Implementation Best Practices. USA: BICSI.

[2] A. Bicsi, & Tampa., F. (2011). ANSI/BICSI 002-2011 Data center Design and Implementation Best Practices. USA: BICSI.

[4] Bullock, M., & CIO. (2009, Agustus 14). Data center Definition and Solutions.

[5] First Innovation. (2007). Filler Panels or Blanking Panel. Retrieved from https://www.server-racks.com/filler-panels.html.

[6] Jalasitema. (2010). Servis Utama Data center, Aspek-aspek Data center, Kriteria Data center. [7] Julio Adisantoso. (2004). Perkembangan Teknologi Informasi.

[8] K. Meulema. (2005). Cisco Lifecycle Services.

[9] Margaret Rouse, & Kate Gerwig. (2016). Patch Panel. Retrieved from https://searchnetworking.techtarget.com/definition/patch-panel.

[10] Muhammad Anugrah Basri. (2018). Pengertian Topologi Star Beserta Kelebihan dan Kekurangannya. Retrieved from https://www.nesabamedia.com/topologi-star/.

[11] Pemerintah Kabupaten Bandung. (2017). JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM. Retrieved from http://www.bandungkab.go.id.

[12] Stephen Banks, & CDCDP RCDD. (2014). BICSI Data center Standard. [13] Technopedia. (2018). Keyboard, Video, Mouse (KVM). Retrieved from

https://www.techopedia.com/definition/26374/keyboard-video-mouse-kvm. [14] Technopedia. (2018). Network Operation Center. Retrieved from

https://www.techopedia.com/definition/5377/network-operations-center-noc.

[15] Ye, H., & Zihang Song, Q. S. (2014). Design of Green Data center Deployment Model Based on Cloud Computing and Computer and Applications.

Gambar

Gambar 1 Metode Penelitian PPDIOO
Gambar 2 Model Konseptual
Gambar 4 Topologi Jaringan Saat Ini
Gambar 7 Usulan pelabelan kabel
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi keuangan perusahaan dengan menggunakan metode prediksi potensi kebangkrutan yaitu metode Altman Z-Score terhadap 3

Dengan demikian harga disini akan mempengaruhi keputusan pembelian hal tersebut sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan (Habibah & Sumiati:2016) yang

Berdasarkan kerangka pemikiran berikut maka dapat diketahui bahwa untuk melihat kinerja lembaga keuangan PNPM – Simpan pinjam perempuan (SPP) dapat menggunakan

Persediaan barang jadi diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang tidak pasti dari para langganan.Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan

lembaga keuangan mikro di kabupaten sidoarjo Perdesaan pada januari tahun.. 2012 sampai dengan September tahun

Setiap kali menggunakan utilitas sistem atau program aplikasi dari shell, satu atau lebih proses ”child” akan dibuat oleh shell sesuai perintah yang

Yang dimaksud dengan “asas ilmu pengetahuan dan teknologi” adalah bahwa dalam penanggulangan bencana harus memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal

This research was aimed to produce student’s worksheet based on guided inquiry and find out it’s effectiveness towards student’s mathematical communication ability. The