• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tiga Tingkatan Arsitektur Database ANSI-SPARC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tiga Tingkatan Arsitektur Database ANSI-SPARC"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

I. Tiga Tingkatan Arsitektur Database ANSI-SPARC: Relevansi dalam Pendidikan

Arsitektur ANSI-SPARC, dengan tiga tingkatannya (eksternal, konseptual, dan internal), memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami desain dan pengelolaan basis data. Pemahaman arsitektur ini krusial bagi mahasiswa ilmu komputer dan sistem informasi karena membentuk fondasi bagi perancangan sistem basis data yang efisien, handal, dan mudah dipelihara. Materi ini relevan dengan tujuan pembelajaran untuk memahami prinsip-prinsip desain basis data, serta mampu merancang dan mengimplementasikan sistem basis data sederhana. Penggunaan kasus nyata dan studi kasus akan memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai penerapan konsep-konsep kunci dalam konteks praktis.

1.1 Tingkat Eksternal (External Level): Pandangan Pengguna

Tingkat eksternal merepresentasikan pandangan individual pengguna terhadap basis data. Setiap pengguna hanya melihat bagian data yang relevan dengan perannya. Konsep ini penting karena memungkinkan fleksibilitas dalam akses data, sehingga pengguna hanya berinteraksi dengan data yang dibutuhkan. Mahasiswa perlu memahami bagaimana view didefinisikan dan dikelola, serta bagaimana hal ini mendukung keamanan dan efisiensi akses data. Contohnya, seorang mahasiswa hanya melihat data mata kuliah yang diikutinya, sedangkan dosen melihat data seluruh mahasiswa di kelasnya. Hal ini menekankan pentingnya pemahaman tentang abstraksi data dan pemodelan data dari perspektif pengguna akhir.

1.2 Tingkat Konseptual (Conceptual Level): Gambaran Keseluruhan Basis Data

Tingkat konseptual memberikan representasi logis dari keseluruhan basis data. Pada tingkat ini, semua entitas, atribut, relasi, batasan data, serta informasi semantik digambarkan secara terstruktur. Ini merupakan gambaran independen dari implementasi fisik. Mahasiswa perlu memahami bagaimana model data digunakan untuk merepresentasikan data pada tingkat ini, dan bagaimana model tersebut mempermudah pemahaman struktur data secara keseluruhan. Pemahaman ini penting untuk desain basis data yang terstruktur dan terintegrasi. Bagian ini menghubungkan konsep model data dengan implementasi sistem basis data secara nyata.

1.3 Tingkat Internal (Internal Level): Implementasi Fisik Basis Data

Tingkat internal menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik dalam perangkat penyimpanan. Ini melibatkan detail implementasi seperti struktur file, indeks, alokasi ruang penyimpanan, dan teknik optimasi kinerja. Mahasiswa perlu memahami bagaimana data disimpan secara fisik dan bagaimana hal ini mempengaruhi kinerja sistem basis data. Konsep ini mengajarkan mahasiswa tentang trade-off antara efisiensi penyimpanan dan kecepatan akses data. Pemahaman tentang berbagai teknik penyimpanan data seperti sequential, relative, atau indexed sequential akan sangat bermanfaat dalam merancang sistem basis data yang optimal.

1.4 Kemandirian Data (Data Independence): Keunggulan Arsitektur Tiga Tingkat

Kemandirian data merupakan keuntungan utama arsitektur tiga tingkat. Perubahan pada tingkat rendah (misalnya, tingkat internal) tidak seharusnya memengaruhi tingkat yang lebih tinggi (misalnya, tingkat eksternal). Mahasiswa perlu memahami konsep kemandirian data fisik dan logis, dan bagaimana hal ini meningkatkan fleksibilitas dan kemudahan perawatan sistem basis data. Contohnya, perubahan struktur file di tingkat internal tidak seharusnya mempengaruhi query pengguna di tingkat eksternal. Konsep ini menekankan pentingnya pemisahan antara desain logis dan fisik basis data.

1.5 Bahasa dalam DBMS dan Pemeliharaan Basis Data

Mahasiswa perlu memahami peran Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML) dalam mendefinisikan dan memanipulasi basis data. Pemahaman tentang jenis-jenis DML (prosedural dan non-prosedural) akan membantu mahasiswa dalam merancang query yang efisien dan efektif. Selain itu, pemahaman tentang fungsi DBMS, seperti kontrol concurrency, recovery, dan autorisasi, merupakan kunci dalam membangun sistem basis data yang handal dan aman. Konteks ini memperkenalkan mahasiswa pada aspek praktis pengelolaan dan pemeliharaan sistem basis data yang telah dirancang.

Gambar

Gambar 1. Tingkatan Arsitektur  Database
Gambar 2. Contoh penggambaran tingkatan arsitektur database
Gambar 3. Data Independence
Gambar 4. Komponen DBMS
+7

Referensi

Dokumen terkait