• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARIAH DI INDONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARIAH DI INDONE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARI’AH DI INDONESIA

Makalah

Diajukan gunamemenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Dosen Yulis Sulistiani Dewi, S.Pd.,M.Pd. I

oleh:

Iskandar Hidayah NIM 1179210043 Kristyanti Aulia P NIM 1179210044 Lailatul Fitriyani NIM 1179210045

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

(2)

2

PERKEMBANGAN AKUNTANSI SYARI’AH DI INDONESIA

Iskandar Hidayah Krisyanti Aulia P Lailatul Fitriyani

Abstrak

Dunia ekonomi, dalam teori dan prakteknya berisi akan isu-isu manajerial, akuntansi, dan ekonomi pembangunan/pemerintahan. Secara khusus akuntansi berisikan akuntabilitas dari segala praktik manajerial pada perusahaan yang bersangkutan dalam.Akuntansi dalam perkembangan selanjutnya dihadapkan pada pendekatan filosofisnya.Dunia ekonomi, dalam pendekatan filosofisnya dapat dikelompokkan menjadi kapitalis, sosialis, atau pertengahannya (dalam hal ini berdasarkan Syari’ah atau Islami). Kapitalis dan sosialis merupakan pendekatan konvensional, sedangkan Syari’ah atau Islami merupakan pendekatan yang tidak semata-mata kapitalis dan sosialis atau di antaranya, yang dalam hal ini menggunakan sumber hukum pada kitab Al Qur-an dan As Sunnah. makalah ini berusaha membahas khusus tentang perkembangan akuntansi syari’ah di Indonesia.

(3)

3

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Akuntansi sebagai salah satu ilmu yang pada zaman sekarang sering diterapkan dalam mengelola aset keuangan,telah dikenal sejak zaman dahulu. Salah satu tokoh yang dianggap berperan penting dalam mengembangkan ilmu ini adalah Luca Paciolli yang berkebangsaan Italia (Pura Rahman,2012:2)

Namun sebenarnya pengetahuan tentang hal ini,sudah jauh sebelumnya akuntansi itu sendiri bangsa Arab juga telah banyak memberikan sumbangannya,bahkan tidak menutup kemungkinan juga bahwa Bangsa Arablah yang telah terlebih dahulu menerapkan konsep akuntansi di dunia (Pura Rahman,2012:2)

Maka dari itu kemudian berkembanglah konsep akuntasi syariah,dimana dalam pelaksanaannya berdasarkan pada ajaran-ajaran Islam atau ketentuan-ketentuan dalam Islam.Namun meskipun demikian,akuntansi syariah bukanlah suatu ilmu yang hanya bisa diterapkan oleh Negara-negara Islam,karna akuntansi syariah sendiri lebih berkembang pesat di Negara yang bukan Negara Islam yaitu Australia (Hery,2009, hlm. 4).

(4)

4

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas disusun rumusan masalah sebagai berikut

1.2.1 Bagaimana pengertian akuntansi syariah ? 1.2.2 Bagaimana prinsip-prinsip akuntansi syariah?

1.2.3 Bagaimana perkembangan akuntansi syariah diindonesia? 1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah

1.3.1 Mendeskripsikan definisi akuntansi syari’ah.

1.3.2 Menjelaskan prinsip-prinsip dalam akuntansi syari’ah.

1.3.3 Mendeskripsikan perkembangan akuntansi syari’ah di Indonesia. 1.4 Manfaat Penulisan

Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.

1.4.1 Meningkatan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu akuntansi syari’ah.

1.4.2 Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah atau pekerjaan yang dibebankan orang lain kepada penulis.

1.4.3 Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri,rekan-rekan,serta generasi yang akan datang.

1.5 Metode Penulisan

Metode yang di pakai dalam karya tulis ini adalah: 1.5.1. Metode Studi Pustaka

(5)

1. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Akuntansi Syari’ah

Mulyadi (1990,5) mengemukakan bahwa,‘akuntansi merupakan ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, akuntansi mendasarkan diri pada prinsip dan konsep yang dikembangkan dalam suatu ilmu dasar atau disiplin.Akuntansi keuangan hanya bersumber pada satu disiplin, sedangkan akuntansi manajemen memiliki dua disiplin sumber.Akuntansi keuangan bagian dari akuntansi manajemen mendasarkan diri pada ilmu ekonomi yang mengatur prinsip yang membimbing pengambil keputusan dalam menggunakan sumber langka.Bagian lain akuntansi manajemen mendasarkan diri pada psikologi sosial yang berhubungan dengan prinsip yang membimbing perilaku manusia dalam organisasi.’ (dalam Nafarin, 2004, hlm 4)

“Akuntansi sebagai suatu system atau tehnik untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan memberikan hasil pengelolaan

(6)

6

tersebut dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern ini terdiri dari investor, kreditur pemerintah, serikat buruh dan lain-lain.” (Suparwoto, 1990, hlm 2)

“Akuntansi Islam atau Akuntansi syari’ah pada hakekatnya adalah penggunaan akuntansi dalam menjalankan syari’ah Islam. Akuntansi syari’ah ada dua versi, Akuntansi syari’ah yang yang secara nyata telah diterapkan pada era dimana masyarakat menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi SAW, Khulaurrasyidiin, dan pemerintah Islam lainnya.Kedua Akuntansi syariah yang saat ini muncul dalam era dimana kegiatan ekonomi dan sosial dikuasai (dihegemony) oleh sistem nilai kapitalis yang berbeda dari sistem nilai Islam.Kedua jenis akuntansi itu bisa berbeda dalam merespon situasi masyarakat yang ada pada masanya. Tentu akuntansi adalah produk masanya yang harus mengikuti kebutuhan masyarakat akan informasi yang disuplainya” (Harahap, 2001, hal 56)

“Akuntansi syari’ah adalah akuntansi yang bertujuan untuk membantu mencapai keadilan social ekonomi (Al-Falah) dan mengenal sepenuhnya akan kewajiban kepada Tuhan, individu, dan masyarakat yang berhubungan dengan pihak – pihak yang terkait pada aktivitas ekonomi seperi akuntan, manajer, auditor, pemilik, pemerintah dkk sebbagai sarana bentuk ibadah. Badan yang menerbitkan adalah AAO-IFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang sudah lama didirikan sejak tahun 1991 di Bahrain.” (Adnan, 2005, hlm 70)

Muhammad Akram Khan (1992) mengemukakan bahwa, ‘Tujuan akuntansi Islam itu adalah menghitung laba rugi yang tepat, mendorong dan mengikuti syari’at Islam, menilai efisiensi manajemen, melaporkan yang baik, dan keterikatan pada keadilan dan kebenaran.’ (dalam Harahap, 2001, hlm 7)

(7)

7

keterikatan pada keadilan, melaporkan dengan baik, perubahan dalam praktek akuntansi.’ (dalam Harahap, 2001, hlm 145 – 146)

Lahirnya akuntansi syari’ah –sekaligus sebagai paradigm baru-sangat terkait dengan kondisi objektif yang melingkupi umat Islam secara khusus dan masyarakat dunia secara umum. Kondisi tersebut meliputi: norma agama, kontribusi umat Islam pada masa lalu, (Triyuwono, 2006, hlm 20)

“Akuntan secara kritis harus mampu membebaskan manusia dari ikatan realitas semu beserta jaringan kuasanya, untuk kemudian memberikan realitas alternatif dengan seperangkat jaringan kuasa Ilahi yang mengikat manusia dalam hidup sehari – hari. Dengan cara demikian, realitas alternatif diharapkan akan dapat membangkitkan kesadaran diri (self-consciousness) secara penuh akan kepatuhan dan ketundukan seseorang pada kuasa Ilahi” (Triyuwono,2006, hlm 27) 2. Prinsip – Prinsip Akuntansi Syari’ah

Prinsip – prinsip akuntansi syari’ah91 dibagi menjadi dua bagian, yaitu: berdasarkan pengukuran dan penyingkapan, dan berdasarkan pemegangan kuasa dan pelaksana.

Prinsip akuntansi syari’ah berdasarkan pengukuran dan

(8)

Prinsip akuntansi syari’ah berdasarkan pemegang kuasa dan pelaksana terdiri dari: (1) ketaqwaan, yaitu mengakui bahwa Allah adalah penguasa tetringgi. (2) Kebenaran, yaitu visi keberhasilan dan kegagalan yang meluas ke dunia mencapai maslahah. (3) Pertanggungjawaban, yaitu pertanggung-jawaban tertinggi adalah kepada Allah, berlaku amanah. Mengakui kerja adalah ibadah yang selalu dikaitkan dengan norma dan nilai “syari’ah”. (Muhammad, 2002, hlm 114 – 115) 3. PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi data

Menurut sejarah, akutansi disebutkan muncul di Italia pada abad ke-13 yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca Pacioli yang menulis buku “Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita” dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry Accounting System”. Dan berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 282, Allah memerintahkan untuk melakukan penulisan secara benar atas segala transaksi yang pernah terjadi selama melakukan muamalah. (Harahap, 1997, hlm.5)

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya…” (Q.S Al-Baqarah [2]:282).

Dari sisi ilmu pengetahuan, Akuntansi adalah ilmu informasi yang mencoba mengkonversi bukti dan data menjadi informasi dengan cara melakukan pengukuran atas berbagai transaksi dan akibatnya yang dikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos keuangan seperti

(9)

9

aktiva, utang, modal, hasil, biaya, dan laba (Al-Qur’an surat A-Baqarah : 282).

Secara umum, akuntansi syari’ah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, dan pelaporan dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad syari’ah, yaitu tidak mengandung zhulum (Kezaliman), riba, maysir (judi), gharar (penipuan), barang yang haram dan membahayakan. (Triyuwono, 2006, hlm.13).

Dengan demikian, akuntani syari`ah merupakan bagian tak terpisahkan dari trilogi iman (faith), ilmu (knowledge), dan amal (action). Artinya, wujud keberimanan seseorang harus diekspresikan dalam bentuk perbuatan (amal atau aksi). Perbuatan tersebut harus didasari dan dituntun oleh ilmu (ilmu sosial profetik, yaitu akuntansi syari`ah). (Triyuwono, 2006, hlm.13).

Prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syari’ah. (Pasal 1 angka 12 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syari’ah).

3.1.1 Prinsip Mudharabah ialah suatu akad kerjasama kemitraan antara penyedia dana usaha (shahibul maal) dengan pengelola dana/manajemen usaha (mudharib) untuk memperoleh hasil usaha dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi (nisbah) yang telah disepakati bersama.(Wiroso, 2013, hlm.53).

(10)

10

bermuamalah yang sesuai dengan ajaran agama. Kelompok ini diprakarsai oleh beberapa orang tokoh Islam, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pada waktu itu, sekitar tahun 1990-1991.

Menurut Bank Indonesia dalam Outlook Bank Syariah 2013 perkembangan Bank sayariah relatif cukup tinggi berkisar antara 36%-58% dengan pertumbuhan asset perbankan syariah mencapai ±37% dan total asset mencapai ± Rp 179 Triliun. Namun perkembangan Akuntansi Syariah hanya di lembaga keuangan yang berbasis syariah saja

Beberapa isu yang mendorong munculnya akuntansi syariah adalah masalah harmonisasi standar akuntansi internasional di negara-negara Islam , usulan pemformatan laporan usaha badan Islami. (Muhammad, 2003: 77). Begitu pula dengan kajian ulang filsafat tentang konstruksi etika dalam pengembangan teori akuntansi sampai pada masalah penilaian (asset) dalam akuntansi. Masalah penting yang perlu diselesaikan adalah perlunya akuntansi syariah yang dapat menjamin terciptanya keadilan ekonomi melalui formalisasi prosedur, aktivitas, pengukuran tujuan, kontrol dan pelaporan yang sesuai dengan prinsip syariah.(Muhammad, 2003, hlm.79).

(11)

pada tahun 2002 dengan disahkannya PSAK 59 keberadaan Akuntansi Syariah mulai diakui dan diterapkan dalam lembaga keuangan Syariah. Masalah yang dihadapi dalam penerapan Akuntansi Syariah saat ini sering terbentur dengan komplik kepentingan antaraperusahaan yang ingin memaksimalkan profit dengan komitmen untuk menerapkan Syariah secara comprehensive (menyeluruh). (http://ilmuakuntansi.web.id/sejarah-akuntansi/).

pada tahun 2007, terdapat setidaknya 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero).Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah.

4. PENUTUP 4.1 Simpulan

Akuntansi syari’ah adalah akuntansi yang bertujuan untuk membantu mencapai keadilan sosial ekonomi (Al-Falah) dan mengenal sepenuhnya akan kewajiban kepada Tuhan, individu,dan masyarakat yang berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait pada aktivitas ekonomi seperti akuntan, manajer, auditor, pemilik, pemerintah, dkk sebagai sarana bentuk ibadah. (Adnan, 2005, hlm.70). Prinsip-prinsip akuntansi syari’ah dibagi menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan pengukuran dan penyingkapan, serta berdasarkan pemegangan kekuasaan dan pelaksana. Prinsip akuntansi syari’ah berdasarkan pengukuran dan penyingkapannya terdiri dari: a) zakat, b) bebas bunga, c) halal. Sedangkan prinsip akuntansi syariah berdasarkan pemegang kuasa dan pelaksana

(12)

terdiri dari: a)ketaqwaan, b) kebenaran, c) pertanggung jawaban.

Perkembangan akuntansi syariah di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari proses pendirian Bank Syariah. Pendirian Bank

(13)

13

Muamalat Indonesia (BMI) merupakan landasan awal diterapkannya ajaran Islam menjadi pedoman bermuamalah. Pendirian ini dimulai dengan serangkaian proses perjuangan sekelompok masyarakat dan para pemikir Islam dalam upaya mengajak masyarakat Indonesia bermuamalah yang sesuai dengan ajaran agama. Kelompok ini diprakarsai oleh beberapa orang tokoh Islam, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang pada waktu itu, sekitar tahun 1990-1991.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri.1999.Akuntansi islam.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Herry.2009.Pengantar Akuntansi II.Jakarta:PT Bumi Aksara.

https://merahkuning.wordpress.com/2012/10/22/makalah- akuntansi-syariah-dan-perkembangan-transaksinya-di-indonesia/

http://ilmuakuntansi.web.id/sejarah-akuntansi/

Pura, Rahman.2009.Pengantar Akuntansi I.Makassar:PT Glora Aksara Pratama.

Suhendi, Hendi.2011.Fiqh Muamalah.Jakarta:PT Raja Grafindo Triyuwono, Iwan. 2006.Akuntansi syari’a: perspektif,

metodologi,dan teori.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya dasar peraturan tentang standar akuntansi pemerintahan, pemerintah dituntut untuk dapat menerapkan dan mengaplikasikan standar akuntansi pemerintahan

Peran lembaga kearsipan bagi institusi perguruan tinggi bukan hanya meringankan beban dalam mengelola arsip, namun juga membantu institusinya dalam menjalani tuntutan

Melalui program tersebut diharapkan dapat merubah cara berpikir petani menjadi lebih mengenal pasar kayu, menumbuhkan minat untuk menghasilkan kualitas kayu sesuai permintaan

Suatu Negara pihak pada Kovenan yang menjadi pihak dalam Protokol ini mengakui kewenangan Komite untuk menerima dan mempertimbangkan komunikasi dari orang- orang

Penelitian serupa dilakukan Dede sulaiman Saputra, Adhi Akbar dan Yulistia dalam jurnal yang berjudul Aplikasi Perpustakaan Pada Sekolah Dasar Negeri 59

(PMII) tipe Class Wide Peer Tutoring (CWPT); (2) Mengetahui hasil belajar biologi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bajeng Kabupaten Gowa pada pokok bahasan

Adapun masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana merancang kontrol kecepatan (melibatkan sensor ultrasonik untuk deteksi jarak dan ultraviolet (UVTron) untuk

7.2 Kondisi untuk penyimpanan yang aman, termasuk ketidakcocokan Bahan atau campuran tidak cocok.. Pertimbangan untuk nasihat lain •