Pendekatan Biologi pada Ilmu Psikologi
Biopsikologi menjadi suatu ilmu yang penting karena biopsikologi digunakan hampir pada seluruh bagian-bagian lain dari ilmu psikologi. Misalnya, sebuah restoran makanan cepat saji menginginkan sebuah iklan yang membuat calon konsumen tertarik untuk membeli produknya. Seorang psikolog industri dan organisasi akan menggunakan aspek biologis seperti warna apa yang dapat memicu rasa lapar pada otak untuk iklan tersebut.
Ada 3 isu besar yang dibahas pada kajian biopsikologi, yakni hubungan antara mind, body, dan otak, peran nature dan nurture, kode etik pada penelitian serta kesempatan berkarir pada ilmu terkait. Fisika dan psikologi memiliki kaitan yang cukup erat. Di fisika, kita belajar bagaimana suatu alam semesta itu terbentuk. Dalam kaitan fisika dan psikologi, kajian tersebut mengenai bagaimana kesadaran itu terbentuk. Lalu dikembangkan kembali dari kajian tersebut menjadi mind-brain problem, yaitu menanyakan apakah ada kaitan antara pengalaman mental dengan aktivitas otak. Pada perkembangan selanjutnya kajian tersebut berkembang menjadi mind-body problem.
Perlu dibedakan antara biopsikologi dan psikobiologi. Karena bidang ilmu yang kita pelajari adalah psikologi, maka kita menggunakan aspek biologi untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kejadian psikologi. Biopsikologi merupakan pendekatan menggunakan aspek biologi pada studi (isu-isu) tentang psikologi. Sedangkan psikobiologi adalah pendekatan psikologi pada studi tentang biologi. Dua hal ini sepintas terlihat mirip, akan tetapi perlu dibedakan, karena kedua hal tersebut pada dasarnya berbeda dan tidak sepatutnya dicampur adukkan.
Biopsikologi tidak hanya merupakan field of study, namun juga cara pandang. Misalnya, ada isu psikologi terhangat mengenai pelecehan seksual. Para psikolog yang bekerja
di bidangnya masing-masing akan mengkaji isu tersebut berdasarkan cara pandangnya sendiri. Psikolog sosial akan mengkaji isu tersebut dari aspek sosial seperti faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap korbannya. Begitu pula dengan biopsikologi, para ahli biopsikologi akan mengkaji isu tersebut menggunakan aspek-aspek biologi.
Yang menyebabkan orang menjadi cerdas adalah banyaknya sambungan yang aktif pada otak. Otak memiliki 100 miliar neuron dan 100 triliun sambungan. Semakin banyak sambungan yang aktif pada otak, maka semakin cerdas individu tersebut.
Penjelasan-penjelasan biologis mengenai tingkah laku bertujuan untuk mengantisipasi common sense explanation yang tidak berdasar logika atau teori tertentu. Terdapat 4 penjelasan biologis mengenai tingkah laku, yaitu Physiological explanation, Ontogenetic explanation, Evolutionary explanation, dan Functional explanation. Physiological explanation mengkaji
sebuah studi secara fisiologis, yaitu kaitan antara tingkah laku dengan aktivitas otak serta organ lainnya. Ontogenetic explenation mengkaji sebuah studi tentang tingkah laku yang terbentuk akibat pengaruh gen, nutrisi, pengalaman dan interaksinya. Evolutionary explanation mengkaji sebuah studi tentang tingkah laku yang terbentuk karena sejarah dan evolusi. Functional explanation lebih mengkaji sebuah studi mengenai tingkah laku yang terbentuk berdasarkan manfaatnya.
Misalnya, ada sebuah isu psikologi mengenai tingkah laku berpacaran pada remaja. Dalam physiological explanation, pacaran terjadi karena remaja mengalami fase akil balik. Dalam ontogenic explanation, pacaran terjadi karena lingkungan remaja tersebut banyak yang sudah pacaran, sehingga remaja tersebut mengikuti “tren” tersebut. Dalam evolutionary explanation, pacaran terjadi karena orang jaman dahulu memiliki keinginan untuk mempertahankan keturunanya dengan cara bereproduksi. Sebelum bereproduksi, orang-orang perlu menumbuhkan rasa cinta kasih, dan cara menumbuhkan rasa tersebut melalui pacaran. Dalam functional explanation, pacaran dilihat berfungsi sebagai sebuah penyemangat untuk lebih giat belajar ataupun bekerja.
Ini adalah resume dari materi berjudul “Pendekatan Biologi pada Ilmu Psikologi” yang
disampaikan oleh Made Diah Lestari, dosen Biopsikologi Program Studi Psikologi Fakultas