• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODELOGI PENELITIAN kejuruan PSIKOLOGI PENDIDIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "METODELOGI PENELITIAN kejuruan PSIKOLOGI PENDIDIK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

METODELOGI PENELITIAN PSIKOLOGI

PENDIDIKAN

MAKALAH

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : DRS. YUSRAN ADENIN, MA

OLEH

ADE ARLINA

PRODI / SEMESTER : PAI - IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH

TANJUNG PURA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah atas limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu sebagai salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan . Tugas ini adalah salah satu perwujudan hasil kerja keras penulis dalam melaksanakan tugas Semester empat ini yang akan membantu dalam meningkatkan pemahaman terhadap materi Metodelogi Penelitian Psikologi Pendidikan . Makalah ini disusun sejalan dengan pengarahan guru pembimbing yang penulisannya ditetapkan dalam panduan penulisan karya ilmiah.

Tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan berbagai pihak, makalah ini akhirnya dapat diselesaikan. Sehubungan dengan hal ini, penulismenyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs.Yusran Adenin , MA. sebagai pembimbing dalam mata kuliah Psikologi Pendidikan .

2. Orang tua dan teman-teman, serta pihak lain yang secara langsung maupun tidak langsung membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis juga menyadari akan segala kekeliruan dan kekurangan dalam makalah ini, sehingga dengan tangan terbuka kami menerima masukan baik berupa saran ataupun kritikan guna mendapatkan makalah yang lebih sempurna nantinya.

Tanjung Pura , 15 Juni 2017

(3)
(4)

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan...1

BAB II...2

PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Metode Penelitian...2

B. Metode Penelitian Dalam Psikologi Pendidikan...2

BAB III...11

PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

B. Saran...11

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan selalu melibatkan kejiwaan manusia, sehingga landasan psikologi merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan. Orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan bahwa dengan mengetahui teori-teori Psikologi Pendidikan dan menerapkan hasil-hasil penelitian psikologi di bidang pendidikan akan memberikan dampak yang positif terhadap proses dan hasil pendidikan yang dilaksanakan.

Metode penyelidikan dalam suatu ilmu merupakan keharusan mutlak. Apalagi kalau ilmu itu telah berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh metode-metode tersendiri untuk menyelidiki terhadap obyeknya. Obyek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan manusia dalam alam yang kompleks dan selalu berubah. Jiwa bukanlah benda yang mati, tetapi sesuatu yang hidup dinamis selalu berubah untuk menjadi kesempurnaannya. mempunyai titik kelemahan-kelemahan di samping kebaikan-kebaikannya.

Dengan metode-metode ilmiah, kita berusaha menetapkan validasi atau derajat ketepatan peryataan, hipotesis, teori ataupun dali-dalil mengenai tingkah laku manusia melalui penilaian bukti-bukti yang objektif.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah metode penelitian itu?

b. Apa saja metode-metode penelitian yang digunakan dalam psikologi pendidikan?

C. Tujuan

(6)

b. Untuk mengetahui metode-metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian

Istilah metode penelitian terdiri atas dua kata, yaitu kata metode dan kata penelitian. Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya .Adapun pengertian penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis, untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara ilmiah, baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif, eksperimental maupun non eksperimental, interaktif maupun non interaktif.

(7)

Dapat disimpulkan bahwa penelitian tidak lain adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan berdasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada. Sedangkan, metode penelitian adalah suatu cara untuk memecahkan masalah ataupun cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah.1

B. Metode Penelitian Dalam Psikologi Pendidikan.

Secara garis besar, metode penelitian yang biasa digunakan dalam psikologi khususnya psiklogi pendidikan adalah :

1. Metode Longitudinal

Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data tentang subjek yang sama secara berulang-ulang dengan rentang waktu yang panjang. Dengan demikian, metode ini membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai suatu hasil penelitian. Hal ini karena metode ini dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan, bahkan mungkin tahun demi tahun, dengan menyelidiki semua urutan kejadian. Metode penelitian ini biasa digunakan untuk mempelajari perkembangan manusia.

2. Metode Cross-sectional

Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data pada suatu titik wilayah dan sempel yang terdiri dari satu atau lebih kelompok yang dibandingkan variabelnya. Dengan demikian metode ini merupakan kebalikan dari metode longitudinal, karena tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama. Dalam waktu yang relatif singkat dapat mengumpulkan data yang banyak.

Secara rinci, dilihat dari pendekatan penelitian yang digunakan, metode penelitian yang biasa digunakan dalam psikologi pendidikan, yaitu:2

1. Penelitian historis

1Khodijah Nyayu, Psikologi Pendidikan. (Palembang : Grafika Telindo Press, 2011)hlm, 26

(8)

Seperti namanya, penelitian historis bertujuan mempelajari, memahami dan menjelaskan peristiwa-peristiwa masa lalu. Tujuan utama penelitian historis adalah untuk merumuskan kesimpulan tentang sebab-sebab, efek-efek, atau kecenderungan-kecenderungan peristiwa masa lalu yang membantu untuk menjelaskan kejadian-kejadian saat ini atau meng-antisipasi peristiwa-peristiwa masa lalu yang akan datang.

2. Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menguji dan melaporkan segala sesuatu secara apa adanya dalam upaya memahami dan menjelaskanya. Dalam tipe penelitian ini, peneliti mengumpulkan data untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi beberapa isu atau variabel tersebut adalah rentang karaktaristik manusia, seperti tinggi badan, berat badan, jenis kelamin, intelegensi dan sebagainya. Namun jika ditemukan adanya hubungan antara dua variabel berarti bahwa satu variabel mempengaruhi variabel yang lain.

Tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih itu biasanya ditunjukan dengan koefisien korelasi ( r ) antara 0,00 ( tidak ada korelasi ) hingga 1,00 ( korelasi yang paling signifikan ). Korelasi antar dua variabel juga dapat negatif, misalnya jika skor yang tinggi dari satu variabel dipasangkan dengan skor yang rendah dari variabel lainya. Semakin dekat angka koefisien korelasi dengan angka 1,00 semakin mudah diprediksi korelasinya.3

4. Penelitian komparatif

(9)

Penelitian komparatif adalah suatu pendekatan penelitian dimana peneliti bertujuan untuk mencari hubungan langsung diantara variabel-variabel yang dibandingkan satu sama lain. Dalam pendekatan penelitian ini, peneliti harus berupaya membandingkan kelompok-kelompok yang berbeda.

5. Penelitian eksperimental

Dalam bentuk penelitian ini, peneliti secara aktif memanipulasi sebuah variabel independen untuk mengamati perubahan-perubahan pada variabel independennya. Dengan kata lain, peneliti dengan sengaja mengenakan perlakuan atau treatment, yang ingin diketahui akibat dari treatment tersebut. Prinsip dalam eksperimen ialah ingin mengetahui efek sesuatu perlakuan yang dikenakan oleh peneliti terhadap keadaan yang dikenainya. Selain perlakuan, dalam eksperimen juga diperlukan adanya kontrol untuk dapat mengontrol apakah perubahan yang ada betul-betul sebagi akibat dari adanya perlakuan tersebut. Karena itu dalam eksperimen diperlukan adanya kelompok kontrol disamping adanya kelompok eksperimen.

Dari berbagai metode penelitian yang berbeda-beda tersebut juga digunakan teknik dan prosedur pengumpulan data yang berbeda-beda. Teknik-teknik tersebut antara lain: angket, wawancara, observasi.4

1. Angket

Angket atau disebut juga dengan kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui pemberian daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik ini merupakan salah satu teknik yang berdasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dilihat dari subjek yang mengisinya, ada dua jenis angket, yaitu:

a. Angket langsung, yang dikirim langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinanya, dan diminta menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri, dan

(10)

b. Angket tidak langsung, yang dikirim pada seseorang untuk diminta menceritakan tentang keadaan orang lain.

2. Interviu / wawancara

Interviu adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab antara dua pihak (pencari informasi dan pemberi informasi). Prosedur wawancara melibatkan situasi face to face dimana pewawancara menanyakan sejumlah pertanyaan kepada orang lain guna memperoleh jawaban yang relevan dengan tujuan wawancara. Teknik ini juga didasarkan pada sellf-report. Untuk memperoleh data yang seakurat mungkin, seorang peneliti (interviewer) harus menjalin hubungan yang baik dengan orang yang di interviu (interviwee). Untuk itu seorang interviewer harus bersedia mengorbankan sebagian waktu interviunya untuk mengantarkan interaksi ke dalam situasi interviu.

3. Observasi mengumpulkan informasi dalam psikologi pendidikan adalah deskriptif, korelasional, dan eksperimental.5

1. Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai tujuan mengamati dan merekam prilaku. Sebagai contoh, seorang psikolog pendidikan mungkin mengamati sejauh mana anak-anak bersikap agresif di dalam kelas atau mewawancarai para guru tentang sikap mereka terhadap satu jenis strategi mengajar tertentu. Dengan sendirinya, penelitian deskriptif tidak bisa membuktikan apa yang menyebabkan beberapa

(11)

fenomena, tetapi penelitian ini bisa memperlihatkan informasi penting tentang prilaku dan sikap orang-orang.

Penelitian deskriptif menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner, tes terstandarisasi, studi kasus, studi etnografis.

2. Penelitian korelasional

Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih peristiwa atau sifat. Penelitian korelasional sangatlah bermanfaat karena semakin kuat dua peristiwa berkorelasi (berhubungan atau keterkaitan), semakin efektif kita bisa mempredeksikan satu dari yang lain. Sebagai contoh, apabila para peneliti mengetahui bahwa para pengajar yang permisif dan kurang melibatkan siswa mungkin salah satu penyebab kurangnya pengendalian diri.

Namun, korelasi itu sendiri tidak sama dengan hubungan sebab akibatPenemuan korelasional yang baru saja disebutkan tidak berarti bahwa pengajaran yang permisif selalu menyebabkan pengendalian siswa yang rendah. 3. Penelitian eksperimental

Penelitian eksperimental memungkinkan para psikolog pendidikan untuk menentukan sebab-sebab prilaku. Psikolog pendidikan menyelesaikan tuga ini dengan melakukan sebuaheksperimen, sebuah prosedur yang diatur dengan seksama di mana satu atau lebih dari faktor-faktor yang diyakini mempengaruhi perilaku, dipelajari dengan cara dimanipulasi dan semua faktor yang lain tetep sama. Apabila perilaku yang sedang dipelajari berubah ketika semua faktor dimanipulasi, kita berkata bahwa faktor yang dimanipulasi menyebabkan perilaku tersebut berubah.6

Eksperimen melibatkan setidaknya satu variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen adalah faktor yang dimanipulasi, eksperimental, dan berpengaruh. Variabel dependen adalah faktor yang diukur dalam sebuah eksperimen.

(12)

Menurut H. Carl Wrtherington dalam santrock, bahwa metode-metode pokok dalam psikologi pendidikan adalah:7

1. Metode Experimental

Istilah eksperimen (percobaan) dalam psikologi, dapat diartikan sebagai suatu pengamatan secara teliti terhadap gejala-gejala jiwa yang kita timbulkan dengan sengaja. Hal ini dimaksudkan untuk menguji hipotesa pembuat eksperimen tentang reaksi-reaksi individu atau kelompok dalam situasi tertentu atau di bawah kondisi tertentu. Tujuan metode eksperimen adalah untuk mengetahui sifat-sifat umum dalam gejala kejiwaan. Misalnya mengenai pikiran, perasaan, kemauan, ingatan, dan lain sebagainya. Teknis pelaksanaannya disesuaikan dengan data yang akan diangkat, misalnya data pendengaran siswa, penglihatan siswa, dan gerak mata siswa ketika sedang membaca, alat utama yang biasa dipakai adalah komputer dengan berbagai programnya seperti program cognitive psychology test, metode ini biasanya sebagai pilihan utama terutama dalam riset-riset.

Dalam penelitian eksperimental, objek yang akan diteliti dibagi menjadi dua kelompok, yakni: 1. Kelompok percobaan (eksperimental group); 2. Kelompok pembanding (control group) kedua kelompok pada akhir riset hasilnya akan dibandingkan lalu dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulkan dengan teknik statistis tertentu.

Metode eksperimen dibagi menjadi dua, yaitu metode eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan yang diacak Eksperimen lab (lab experiments) merupakan desain eksperimen yang diatur dalam suatu lingkungan tiruan di mana kontrol dan manipulasi diberikan untuk membuktikan hubungan sebab akibat di antara variabel yang diminati peneliti. Sementara eksperimen lapangan (fields experiments) merupakan eksperimen yang dilakukan untuk mendeteksi hubungan sebab akibat dalam lingkungan alami dimana peristiwa terjadi secara normal.8

2. Metode Questionare

(13)

Metode kuesioner lazim juga disebut metode surat-menyurat. Kuesioner disebut “mail survey” karena pelaksanaan penyebaran dan pengembaliannya sering dikirimkan ke dan dari responden melalui jasa pos, selain lebih hemat biaya dan juga lebih banyak unit yang bisa dijangkau.

Sebelum kuisioner disebarkan kepada koresponden yang sesungguhnya, seorang peneliti psikologi biasanya melakukan uji coba. Dengan menggunakan sampel yang sama dengan calon koresponden yang sesungguhnya. Tujuannya memastikan apakah pertanyaan cukup jelas dan relevan untuk dijawab, dan masukan yang bermanfaat.

3. Metode Klinis

Menurut James Drawer dalam kamus “The Penguin Dictionary of Psychology”, istilah“clinic” dapat diartikan sebagai tempat diagnosa dan pengobatan berbagai gangguan, fisik, perkembangan atau kelakuan. Dengan demikian metode klinis ialah jenis metode dalam psikologi yang berusaha menyelidiki sejumlah individu yang memiliki kelainan-kelainan secara teliti dan intensif serta dalam batas waktu yang lama.

4. Metode Case Study

Metode case study atau studi kasus adalah suatu catatan tentang pengalaman seseorang, penyakit yang pernah diderita, pendidikan, lingkungan, perawatan dan pada umumnya juga semua fakta yang relevan untuk masalah-masalah tertentu yang tersangkut dalam suatu kasus medis atau klinik.9

Metode ini dapat berhasil dengan baik apabila observasi dan pencatatan-pencatatan data-datanya dilakukan dengan sebaik-baiknya. Adapun yang di observasi dan dicatat adalah data tingkah lakunya bukan interpretasi dari kelakuan tersebut.

5. Metode Introspeksi

Merupakan metode penelitian dengan cara melakukan pengamatan ke dalam diri sendiri yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu. Metode ini

(14)

dipakai dan dikembangkan dalam disiplin psikologi oleh kelompok strukturaklisme (Wilhem Wundt). Mereka mendefinisikan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang pengalaman-pengalaman sadar individu. Menurut mereka introspeksi dapat dipakai untuk mengetahui proses mental yang sedang berlangsung pada diri seseorang, sebagaimana pikiran, perasaan, motif-motif yang ada pada dirinya pada waktu tertentu. Disini individu mengamati proses mental, menganalisis, dan kemudian melaporkan perasaan yang ada dalam dirinya.

Menurut Sukardi secara garis besar penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa aspek tinjauan tersebut termasuk : aspek tujuan, aspek metode, dan aspek bidang kajian. Tapi penulis pada kesempatan ini hanya akan membahas klasifikasi penelitian menurut aspek metode.10

Beberapa bentuk penelitian dilihat dari segi metode yaitu sebagai berikut : a. Penelitian deskriptif. Pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha

menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian ini juga disebut penelitian praeksperimen.

b. Penelitian sejarah. Penelitian sejarah atau historical research ini juga dilihat sepintas sama dengan penelitian deskriptif. Keduanya sama-sama menggunakan penggambaran secara komprehensif tentang objek atau subjek penelitian. Yang membedakan dalam penelitian sejarah, peneliti lebih memfokuskan pencarian data dengan metode wawancara pada masyarakat pelaku sejarah.

c. Penelitian survei. Bentuk penelitian ini sering pula disebut sebagai penelitian normatif atau penelitian status. Penelitian survei pada umumnya tidak membatasi dengan satu atau beberapa variabel.

d. Penelitian ex-postfacto. Penelitian ini disebut penelitian ex-postfacto karena para peneliti berhubungan dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel yang diteliti.

e. Penelitian eksperimen. Penelitain eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang ada. Karena dalam penelitian eksperimen para peneliti

(15)

melakukan tiga persyaratan dari suatu bentuk penelitian. Ketiga persyaratan tersebut, yaitu kegiatan mengontrol, memanipulasi, dan obervasi.

f. Penelitian kuasi eksperimen. Bentuk penelitian ini banyak digunakan dibidang ilmu pendidikan atau penelitian lainnya dengan subjek yang diteliti adalah manusia, di mana mereka tidak boleh dibedakan antara satu dan yang lainnya.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Metodelogi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku yang termasuk suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian dengan menggunakan metode- metode yang banyak dan tidak berpaku pada satu metode saja

2. Dalam psikologi pendidikan terdapat banyak metode-metode tertentu dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi penting yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran. Maka dari itu para ahli psikologi pendidikan dalam menjalankan tugasnya tidak selalu mempergunakan satu macam metode, tetapi mempergunakan dua macam metode atau lebih.

B. Saran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Nyayu, Khodijah .2011. Psikologi Pendidikan. Palembang : Grafika Telindo Press Nana Syaodih, Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Rosda Karya.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan penuh kerendahan hati, penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena dengan rahmat-Nya penulis akhirnya dapat

Dalam upaya menjawab permasalahan tersebut diatas maka penelitian ini mengambil tema judul pengembangan buku ajar mata kuliah Psikologi Olahraga berbasis android

Pada pertemuan siklus kedua ini terjadi pula pada hasil penilaian dari pembelajaran yang dilaksanakan, dan hasilnya juga sesuai dengan yang diharapkan oleh

Para pengunjung peziarah makam Ali Mas’ud ini juga terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, dari golongan tingkat atas sampai yang ke tingkat bawah tanpa mengurangi

Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis dapat memberikan saran sehingga PT Indomobil Niaga International dapat memberikan value yang melebihi harapan konsumen sebagai perusahaan

• Peserta didik secara berkelompok dibimbing oleh guru untuk menggabungkan contoh gerakan-gerakan yang sudah diperagakan dipertemuan sebelumnya menjadi satu

Hal ini terdapat ketidaksesuaian pada teori yang seharusnya tegangan permukaan menurun seiring dengan menurunnya konsentrasi karena solute yang penambahnnya ke

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis, ditemukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Pengaruh kepemimpinan