• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fly (blood sucking non blood sucking) Myasis, Ordo Siphonoptera, Ordo Pthiraptera, Ordo Hemiptera Ordo Orthoptera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fly (blood sucking non blood sucking) Myasis, Ordo Siphonoptera, Ordo Pthiraptera, Ordo Hemiptera Ordo Orthoptera"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Fly (blood sucking & non blood sucking) M yasis,

Ordo Siphonoptera, Ordo Pthiraptera,

Ordo Hemiptera & Ordo Orthoptera

(2)

Bagian mulut dari serangga tersebut digunakan untuk menusuk dan menghisap darah penderita

Stable Fly : Stomoxys calcitrans

vektor perantara

Trypanosoma evansi, anthrax, tetanus, yellow fever (jantan & betina menghisap darah)

Horse (Tabanussp.) and Deer Flies (Chrysopssp.)

Screw w orm fly: Cochliomyia hominivorax

myasis

Gnats: Simulium and Culicoides

Stomoxys Calcitrans

Cochliomyia hominivorax M yasis by Cochliomyia hominivorax

1. Biting Flies

(3)

Flies and Bugs

Tabanids- horseflies, deerflies

Francisella tularensis

penyebab t ularemia

Black flies

Simulium damnosum

penyebab

onchocerciasis,

vect ornya

Onchocerca volvulus

kebut aan

Sandflies

Phlebotomus sergenti

penyebab Leishmaniasis

Tset se flies

Glossina palpalis, Glossina morsitans

penyebab African t rypanosomiasis (sleeping sickness)

Kissing bugs (Assassin bugs)

Triatoma dimidiata

vekt ornya

Trypanosoma cruzi

penyebab penyakit Chagas

Fleas kut u (pinjal)

Pulex irritans

Plague and murine

t yphus vekt ornya

Rickettsia typhi

(4)

Blood sucking

Lalat pembawa penyakit

Glossina palpalis Tabanid (lalat kuda) Black flies Simulium

(5)

Lalat

Simulium = lalat hitam

Penyebab onchocerciasisatau "kebutaan sungai" sebagian besar di

Afr ika. Peradangan kor nea jangka panjang, atau keratitis , menyebabkan penebalan stroma kor nea yang akhir nya mengarah pada kebutaan

(6)

Lalat bukan penghisap darah

1) Infeksi bakt eri penyebab demam t ipus, kolera,

frambusia, sakit mat a, t yphoid parat yphoid,

poliomyelit is and infeksi ent eroviral. Amuba,

helmint hes

Ex : M usca aut umnalis

2) Penyebab infeksi bovine kerat oconjunct ivit is

Ex :

Thelazia callipaeda

(7)

3. M yasis

M yasis

invasi larva lalat kedalam suat u

jaringan hidup pada hewan berdarah panas

t ermasuk manusia

melalui luka t erbuka

Ada larva lalat yang t erdapat di dalam / di

at as t ukak luka yang t idak diacuhkan,

dimana larva t ersebut hidup dari nanah

at au jaringan jaringan misalnya dari genus :

Lucillia

Calliphora

(8)

Type M yiasis

1. Accidental atau Pseudomyiasis

 Infeksi oleh larva lalat pada manusia yang mengkonsumsi makanan yang t erkont aminasi dengan larva.

Insekt a penyebab myasis adalah dari family M uscidae

M yasis hidung dan sinus, vagina dan usus

2. Fakultatif

Larva hidup bebas pada bangkai, juga dapat menyerang hidup host nya

3. Obligat :

 Sebagian kehidupan larva hidup pada host

(9)

M yiasis Producing Flies

Three M ain Families

:

(1) Calliphoridae

(2) Sarcophagidae

(3) Oest ridae

Black Blow Fly

(10)

Calliphoridae

:

M etallic Flies

(11)

Calliphoridae

:

M etallic Flies

(12)

Calliphoridae

:

M etallic Flies

(13)

Secara klinik / menurut lokasi

- M yasis kulit

- M yasis lubang lubang t ubuh

(myasis at rial): hidung, mat a,

t elinga, vagina

(14)

Famili Sarcophagidae (lalat daging, flesh flies)

Wohlfartia magnifica

. M yasis fakult at if

berupa myasis kulit dan myasis at rium

Wohlfartia vigil.

M yasis Fakult at if, berupa

myasis kulit dan myasis at rium (lubang

hidung, t elinga, mulut dan vagina)

Sarcophaga haemorrhoidalis

,

Sarcophaga

fuscicauda

,

Sarcophaga carnaria

. M yasis

(15)

Contoh lalat yang berpotensi menyebabkan myasis

Famili Calliphoridae (Blow flies)

Chrysomia bezziana

. M yasis obligat

myasis kulit , myasis at rium

Callitroga hominivorax

: Accident al at au

Pseudomyasis, berupa myasis kulit

(16)

Peran Insekta dalam Kedokteran

Sebagai vektor biologik & mekanik

Sebagai hospes perantara

Sebagai penyebab berbagai penyakit

(17)

Habitat pada manusia

Endoparasit

: hidup mengembara dalam jaringan

tubuh (

Tunga penetrans

), myasis dalam bentuk larva

Ektoparasit

: Hidup pada permukaan tubuh hospes

(Pediculus, nyamuk, tungau, pinjal)

Lama hidup pada hospes

Permanen : Seluruh / sebagian besar hidupnya ada

pada satu hospes (pediculus)

(18)

Cara penularan Penyakit

1. Secara M ekanik : dengan bagian luar tubuh serangga.

2. Secara Biologik : parasit / agens mengalami proses biologik

Propagatif :

Parasit (virus, bakteri spirochaeta) membelah diri / berkembang di dalam tubuh vektor

Yersinia pestis

Sikliko-propagatif :

Parasit (Plasmodium, Leishmania, Trypanosoma) berubah bentuk & membelah diri

Sikliko develepmental :

Parasit (filaria) berubah menjadi bentuk infektif.

ex : filaria dalam tubuh nyamuk culex, Glossina

(19)

Cara infeksi

Anterior inoculative

M elalui t usukan at au gigit an alat mulut :

air liur t uma.

Posterior contaminative

M elalui kont aminasi t inja : t uma/ pinjal

Crushing

(20)

Kelas : Insecta

Ordo Siphonaptera

Famili Tungidae

Tunga Famili Pulicidae

Pulex

Famili Ceratophyllidae

Nosopsyllus, Diamanus

Ordo Phthiraptera (Anoplura)

Pediculidae

Pediculus, Phthrius

Ordo Hemiptera Reduviidae

Triatoma, Reduvius, Rhodnius

Cimicidae

Cimex

(21)

Kelas Insekta

1. Ordo Siphonoptera

Pinjal

Ciri dan morfologi

Berukuran kecil 1-4mm

Tidak bersayap

Berbentuk pipih,

Hidup di host & Bersifat ektoparasit,

Pengisap darah hew an berdarah panas

w arnanya kuning coklat,

Suka pada tempat lembab, menghindari sinar & tempat hangat

jantan lebih kecil dari betina

Jantan dan betina (imago)

mengisap darah, larva dan pupa tidak.

Ex : Xenopsylla cheopis,

Stivalius cognatus

pinjal

pada tikus ladang

bersarang di bulu tikus.

Ctenosephalides felis

kucing

Ctenosephalides canis

anjing

(22)

Ordo Sihonoptera

(23)

Kepentingan medis:

Sebagai penyebab sampar dan tifus endemik

Tunga penetrans

berbintil merah dan

gatal gatal

vektor dari penyakit sampar atau pes

Yersinia pestis terdapat dalam perut dan saluran ludah pinjal.

Tropical epidemic pest

vektornya Xenopsylla cheopis, Xenopsylla astia,

gigitan “blocked flea”

Sylpatic plague vektornya Xenopsylla philoxera di Afrika,

Xenopsylla brasilisiensisdi Argentina, Xenopsylla cheopisdi

Asia Tenggara

penyebaran antara tikus rumah & tikus saw ah.

M urine (Endemic) thypus

Rickettsia typhi atau Rickettsia mooseri

penyebarannya melalui feses pinjal masuk ke dalam luka

(24)

Ordo Sihonoptera

Siphon: a t ube : Aptera: w ingless

(25)

Xenopsylla cheopis

= Rat flea

Ordo Sihonoptera

Xenopsylla cheopis, sejenis kutu tikus yang ter infeksi vir us.

(26)

Nosopsyllus = Rat flea

pinjal pada tikus

Ordo Sihonoptera

(27)

Hospes pinjal

hew an peliharaan dan liar terutama tikus

Lama hidup 1 tahun

kondisi baik dan sejuk, lembab, hidup di luar hospes 38-125 hari

Larva mati pada suhu 36 oC, dew asa 38oC selama 24 jam

Pinjal dew asa hidup dari hospes, larva dari sisa sisa bahan bergizi

darah kering dan tinja pinjal dew asa.

Jantan atau betina mengisap darah.

Daya loncat yang tinggi

mudah berpindah

Agar dapat bertelur banyak, pinjal betina berkopulasi berkali kali dan sering mengisap darah hostnya.

Telur kecil, ovoid berw arna putih susu, diletakkan pada rambut hospes atau tempat kediaman.

Berbiak dengan metamorfosis lengkap

(28)

Yersinia pestis life cycle

(29)

Septicemic plague : Yersinia pestisberkembang biak dalam peredaran darah

(kehilangan darah karena pes)

Gejala: demam, menggigil, pusing, lemah, sakit pada perut, shock, pendarahan di baw ah

kulit / organ2 tubuh lainnya, pembekuan darah pada saluran darah, tekanan darah rendah, mual, muntah, organ tubuh tidak bekerja dengan baik

Pneumonic plague Inkubasi 1-3 hari. Gejala : pneumonia napas pendek, sesak napas, batuk, sakit pada dada yang paling berbahaya dibandingkan jenis lainnya. M enular lew at udara & merupakan infeksi sekunder akibat Bubonic plague & Septicemic plague yang tidak diobati

Penyakit yang ditimbulkan oleh Bakteri

Yersinia pestis

(30)

Berbagai macam penyakit

pinjal

Bertindak sebagai vektor mekanik berbagai penyakit

bakteri atau virus terkontaminasi dengan tinja.

Ctenopcephalides canis,

Ctenopcephalides

felis, dan Pulex irritans

hospes perantara cacing pita pada anjing.

Dipylidium caninum bersama Nosopsyllus fasciatus,

Xenopsilla cheopis dan Leptopsill segnis

hospes perantara cacing pita tikus Hymenolepis diminuta

parasit insidental pada manusia.

Iritasi kulit

ludah pinjal

(31)

Ctenocephalides felis

= Cat flea

Ordo Sihonoptera

(32)

2. Ordo

Pthiraptera

/ Anoplura

(Lice/ Tuma) Kutu penghisap

Famili Pediculidae

Pediculosis : penyakit kulit menular

dit imbulkan oleh infest asi parasit

Pediculus

at au

Pht hirus

(kut u)

Sub ordo M allophaga

Umumnya hidup pada burung

Trichodect es canis

hospes

Dipylidium caninum

Hidup dari makanan berupa kulit dan rambut / bulu host

Sub Ordo Siphunculata

penghisap darah, parasit pada mamalia

manusia

Ex :

Pediculus humanus capitis= kutu badan, dada berbulu atau pakaian

Pediculus humanus corporis = kutu kepala

(33)

M orfologi

Kecil t idak bersayap

mulut mengandung alat penusuk yang dapat dit arik ke dalam jika t idak dipakai.

Ant ena 5 ruas,

M at a faset bersusun ada juga yang t idak,

ekt oparasit pada mamalia dan burung

M et amorfosis t idak sempurna

Pencegahan menjaga kebersihan rambut kepala :

- sering menyisir nimfa & ovanya - insekt isida gologan organoklorin

(34)

2. Ordo

Pthiraptera

/ Anoplura

(Lice/ Tuma) Kutu

Famili Pediculidae

Pediculosis : penyakit kulit

menular dit imbulkan oleh infest asi parasit

Pediculus

at au

Pht hirus

(kut u)

1. Pediculus humanus capitis

pada rambut kepala.

Patologi klinik.

Lesi kulit kepala karena t usukan t uma saat

mengisap darah

papel merah dan rasa gat al

(35)

2. Ordo Ptyraptera/ Anoplura

(Lice/ Tuma) Kutu

Famili Pediculidae

Pediculosis : penyakit kulit menular

dit imbulkan oleh infest asi parasit

Pediculus

at au

Pht hirus

(kut u)

Pediculus humanus capitis

pada rambut kepala. 1. Diagnosis

gat al gat al pada daerah belakang

kepala at au belakang t elinga

2. Diagnosis banding

Piodermi (infeksi bakt eri pada kulit kepala) : infet igo, furunkel

3. Tinea capit is

4. Dermat it is seboroika 5. Hair cast

6. Trichorrhexis nodosa

(36)

Terapi

Prinsip t erapi

membunuh semua kut u dan t elurnya

Obat pilihan Gamma benzene hexachloride lindane dalam bent uk krim lot ion at au sampo

Pencegahan penularan

Penderit a harus dipisahkan.

Alat alat yang digunakan penderit a didesinfeksi.

(37)

-2. Ordo

Pthiraptera

/ Anoplura

(Lice/ Tuma) Kutu

2. Pediculus humanus corporis

hidup pada rambut dada,

ket iak dan serat pakaian

M enyebabkan Pediculosis corporis

sebagai vekt or dari t ypus

epidemik (Ricket t sia prow azecki demam parit / Trench fever (Ricket t sia quint ana) demam berulang (Relapsing fever/ Borellia reccurent is

Infeksi pada manusia t erjadi secara

- Posterior

contaminative

melalui t inja t uma - Anterior inoculative

(38)

2. Ordo

Pthiraptera

/ Anoplura

(Lice/ Tuma) Kutu

Famili Pediculidae

Pediculosis : penyakit kulit menular

dit imbulkan oleh infest asi parasit

Pediculus

at au

Pht hirus

(kut u)

Pediculus humanus corporis

pada rambut kepala.

1. Penyebaran kosmopolit , lebih banyak di daerah dingin, karena pakaian t ebal dan jarang mandi 2. Penularan t uma melalui kont ak langsung at au

pakaian

3. Telur dilekat kan dengan

chit in like cement 4. Telur menet as 7-8 hari menjadi larva dan harus

makan (mengisap darah) agar dapat hidup t erus 5. Peranan yang lebih pent ing sebagai vekt or

(39)
(40)

3. Phthirus pubis

gangguan pada daerah pubis, bent uknya menyerupai ket am : (Crab louse)

2. Ordo

Pthiraptera

/ Anoplura

(Lice/ Tuma) Kutu

Dit em ukan hidup pada ram but kem aluan,

ram but ket iak,

jenggot , kum is, alis dan bulu m at a.

Tum a m em asukkan m ulut nya beberapa hari ke dalam kulit sam bil m engisap darah unt uk

pert um buhan t elur hingga dewasa kurang 3-4 m inggu

Diagnosis : jika menemukan Pht hirus pubis dewasa, nimfa at au t elurnya dari rambut pubis / lain

Gejala : ada papula kecil dengan krust asi disert ai gat al yang hebat Pengobat an : Insekt isida DDT 10%

bent uk bubuk

M encukur rambut t empat hidupnya M emberikan gammexan

(41)
(42)

3. Ordo Hemiptera

(true bugs) Kepik

Hemi = set engah, pt era = sayap

Berperan dalam Ilmu Kedokt eran

Famili Reduviidae dari genus Triat oma

(43)

3. Ordo Hemiptera

( tr ue bugs) Kepik

Disebut cone nosed bugs

kepala runcing

M orfologi

mempunyai mat a faset dan ocelli, 2 pasang sayap dan 3 pasang kaki hidup di

celahcelah dinding rumah berlant ai t anah.

Tubuhnya t erbagi dengan jelas at as kepala t horax dan abdomen

Siklus hidup : dari st adium nimfa sampai dewasa mengisap darah di malam hari.

M et amorfosis t idak lengkap

(44)

Kepentingan M edis

Gigit an menimbulkan luka, benjolan, nyeri, cellulit is, limfangit is Ex : Reduvius personat us

vekt or penyakit Chagas

Trypanosoma cruzi di Brazil, M eksiko dan argent ina vekt ornya : Panst rongylus megist us, Triat oa infest ans,

Rhodnius prolixux

Rhodnius pr olixux Tr iat oa infest ans

Reduvius per sonat us

(45)

2. Famili Cimicidae (kut u Busuk/ Bed Bugs) dari genus Cimex

Kepentingan M edis

Disebut kut u busuk

mengeluarkan bau khas, yang dikeluarkan oleh st ink gland banyak di celah celah t empat t idur yait u dari

Cimex

Banyak di negeri dengan 4 iklim

Ex : Cimex lect ularius (yang umum) Cimex hemipt erus di daerah t ropis

M orfologi : oval, pipih, bersegmen t erdiri at as kepala, t oraks dan abdomen , Cimex bet ina lebih besar dari jant an, t idak bersayap , hidup pada sela sela perabot , rumah t angga, kursi, t empat t idur.

M engisap darah pada malam hari at au di ruang gelap (bioskop)

(46)

Ordo Hemiptera

Cimex lect uralius

= kut u busuk = bad bug

(47)
(48)

Gigitannya menimbulkan gatal, urticaria, sebagai vektor

Pasteurella tularensis

penyebab penyakit Tularemia.

Vektor biologis dan mekanis dari virus hepatitis B

(49)

4. Ordo Orthoptera

Kecoa/ lipas

Lipas dari Famili Blat t idae pent ing

sebagai pengganggu rumah t angga,

karena mungkin sebagai hospes

perant ara cacing parasit .

Lipas insekt a besar yang hidup di darat ,

bergerak cepat , omnivora, mempunyai

ant ena panjang, bagian mulut

(50)

Summar y

1. Ar thropoda yang ada hubungannya dengan kedokteran spesies yang menjadi vektor penyakit

2. Dar i kelas Insekta yang penting dalam ilmu kedokteran ada 4 orda yaitu : 1. Ordo Siphonoptera Pinjal

2. Ordo Ptyraptera/ Anoplura ( Lice/ Tuma) Kutu 3. Ordo Hemiptera ( tr ue bugs) Kepik

(51)

Ektoparasites – kutu, tungau

Endoparasites – kutu, tuma, myiasis

Envenomization : M asuknya racun ke dalam tubuh

manusia dan hewan

tawon, lebah, laba-laba,

Allergic Reactions – tungau debu

Annoyance : yang menyebabkan iritasi

nyamuk,

lalat hitam

Delusory parasitosis (DP) - psychosis

(52)

Thank You

Thank You

(53)

Oral Myiasis—A Case Repor t Vikas Singla Jour nal of Or al and Maxillofacial Sur ger y, 2013-09-01, Volume 71, Issue 9, Pages 1555.e1-1555.e4 Copyr ight © © 2013 Amer ican Association of Or al and Maxillofacial Sur geons

Referensi

Dokumen terkait