• Tidak ada hasil yang ditemukan

model Dan pembelajaran DAn sinectik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "model Dan pembelajaran DAn sinectik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

11

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL SINECTIK

Oleh

Asep Vindi Nugraha Nim. 12055852

Email: asep.vindi@student.upi.edu

Pendahuluan

Dewasa ini perkembangan kebudayaan dan peradaban tidak akan terjadi jika tidak ada orang-orang istimewa dalam berbagai jenis pekerjaan. Karya dari orang-orang kreatif memiliki peranan penting dalam kehidupan karena mampu memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan. Untuk itu orang kreatif sangat dibutuhkan untuk mengantisifasi efek dari perubahan yang sering terjadi dalam kehidupan sekarang ini. Untuk menghasilkan orang-orang kreatif dibutuhkan pendidikan kreatif pula. Pendidik yang mampu menggunakan metode-metode untuk membawa peserta didiknya berfkir dengan kreatif akan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh dirinya.

Pendidikan merupakan suatu hal yang sering dianggap wajib. Apalagi pada anak jenjang Usia Dini atau usia Sekolah Dasar karena perkembangan kognitif mereka mulai berkembang. Terkhusus pada anak usia Sekolah Dasar pada tahap operasinal Konkret, dimana pada tahap ini perkembangan anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang logis dan kritis. Selain itu anak sudah memiliki kecakapan berfkir logis mengenai benda-benda yang bersifat konkret.

Maka dari itu pendidikan ditunjukan untuk mengarahkan peserta didik agar bisa mengembangkan daya berfkir mereka dengan baik. Dengan adanya bimbingan dari seorang guru untuk mendampingi perkembangkan peserta didik sehingga tahap perkembangan yang sedang peserta didik alami bisa terlalui dengan baik. Dengan ditunjukan terarahnya minat bakat yang peserta didik punyai dan cara berfkit yang kreatif, logis ataun pun terasahnya kemandirian peserta didik sehingga mampu menciptakan suatu hal menuju kemajuan dirinya sendiri ataupun orang lain.

(2)

bangsa dengan masyarakat yang demokatis dan menjunjung tinggi nasionalisme.

Kreatiftas suatu hal yang penting dan menjadi salah satu ciri manusia yang berkualitas. Rochman natawidjaja dalam (Warnandi 2002) mengemukakan bahwa disekolah dasar kadang terjadi guru seakan-akan memaksakan peserta didinya untuk menggunakan satu cara saja dalam menyelesaikan suatu masalah, guru melatih siswa mengunakan jalan tunggal yang menurut pendapat guru merupakan jalan paling mudah. Hal ini mungkin dapat mempercepat penyelesaian, akan tetapi peserta didiktidak diberi kesempatan luas untuk belajar kreatif mentelesaika permasalahan tersebut dengan caranya sendiri.

Suatu pendekatan yang menarik untuk mengembangkan kreatiftas telah dirancang oleh Gordon dengan nama Mode Sinectik. Model Sinectik ini merupakan strategi pembelajaran yang baik sekali untuk mengembangka cara berfkir kreatif peserta didik (Daswa 2013). Model Sinectik ini berorientasi pada perkembangan pribadi individu dan keberagaman individu, membantu pada pembentukan dan keorganisasian realita yang unik dan mempertahan kan emosional peserta didik.

Menurut Joyce dan Weil dalam Daswa 2015. Menyatakan bahwa model pembelajaran Sinectik secara umum cukup atraktif, memiliki kombinasi dalam meningkatkan pemikiran produktif, empati mendidik, kedekatan enterpersonal menjadikannya dapat diterapkan pada semua peserta didik seluruh tingkatan umur dan bidang kurikulum.

Akan tetapi tidak dipungkiri pula bahwa sikap peserta didik tehadap suatu pembelajaran akan mempengaruhi hasil dari pembelajaran peserta didik sendiri. Sringkali peserta menganggap suatu pembelajaran sebagai musuh ataupun sulit untuk di pelajari khususnya pembelajaran matematika yang sering dianggap menakutkan bagi sebagian peserta didik. Sikap peserta didik terhadap pembelajaran matematika akan menentukan hasil yang akan dicapai pesert didik tersebut. Sikap yang positif akan menghasilkan suatu hal yang positif, begitu pun sebaliknya.

(3)

Uraian Model Pembelajaran Sinectik

Hakikat Model Pembelajaran Sinectik

William JJ Gordon (september, 1919) adala penemu dan psikolog. Dia diakui sebagai pencipta dari pemecahan masalah pendekatan yang disebut Sinectik, yang dikembangkan saat bekerja di Invention Design Group dari Artur D. Litle.

Menurut Joice, Weil, dan Calhoun (Rahmat Saepuloh, 2003) dalam semua model mengaajar mengandung unsur berikut: Orientasi Model, Urutan Kegiatan (Syntax), Sistem Sosial, Prinsif Reaksi (Principle Of Reaction), Sistem Penunjang (Suport System), Dampak Intruksional Dan Penyerta (Instructional And Nurturant Effect).

1) Orientasi Model

Istilah Sinectik berasal darri bahasa yunani yagn berarti penggabungan unsur atau gagasan berbeda yang tampaknya tidak relevan. Menurut William J.J Gordon (1980:168) Sinectik berarti strategi mempertemukan berbagai macam unsur dengan menggunakan kiasan untuk memperoleh pandangan baru. Selanjutnya model Sinectik berorientasi meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, kreatif, empati, dan wawasan dalam kehidupan sosial.

2) Rangkaian kegiatan

Unsur kegiatan atau sintaksis merujuk pada rincian tahapan kegiatan model sehingga fase-fase kegiatan model tersebut teridentifkasi dengan jelas. Unsur kedua pembangun model Sinectik ini adalah proses belajar mengajar sebagai struktur model pembelajaran.

Ada dua strategi dari model pembelajaran sinactik, yaitu strategi pembelajaran untuk nenciptakan sesuatu yang baru dan strategi pembelajaran untuk melazimkan terhadap sesuatu yang masih asing.

Gordon dalam (Warnandi 2002) berpendapat bahwa dasar Sinectik dibentuk dari empat pandangan yang sekaligus menetang pandangan konvensional. Pandangan Gordon tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kreativitas adalah aktivitas sehari-hari

Pada umumnya orang beranggapan bahwa kreativitas dengan proses kreativ dalam proses perkembangan karya-karya besar seperti karya seni, karya musik ataupun karya-karya gemilang.

Gordon menekankan kreativitas sebagai suatu bagian dari kehidupan sehari-hari dan berlangsung seumur hidup. Modelnya dirancang untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan bersosialisasi pada kehidupan sehari-hari.

b. Proses kreativ tidaklah selalu misterius, dalam arti kreativ dapat dipelajari

(4)

prosedur-Kreativitas tidak hanya dijutukan pada bingan seni dan musik saja. Gagasan ini bertentangan dengan keyakinan dan pada umumnya dimana orang membatasi orang membatasi kreativitas hanya dalam bidang seni saja. Akan tetapi hal itu bisa tercipta disegala bidang, baik seni, sains, dan teknologi.

d. kreativi diperoleh secara berkelompok

proses penemuan individu akan ditunjang oleh penemuan individu dan kelompok. Kelompok menyimpulkan gagasan dan hasil yang sama dalam beberapa hal. Hal tersebut sangat berbeda dengan pandangan bahwa kreativitas adalah pengalaman personal.

Pengertian Model Pembelajaran Sinectik

Sinectik berarti strategi mempertemukan berbagai macam unsur, dengan menggunakan kiasan untuk memperoleh suatu pandangan baru (jayanti Mahandari, putu parmiti 2013). Model Sinectik berorientasi meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, ekpresi kreatif, empati dan wawasan dalam hubungan sosial.

Sinectik merupakan suatu pendekatan baru yang menarik guna mengembangkan kreativitas, model Sinectik bisa digunakan untuk keperluan mengembangkan aktivitas kelompok dalam organisasi industri dimana indivitu dilatih untuk mampu bekerja sama satu sengan yang lainnyadan nantinya berfungsi sebagai orang yang mampu meningkatkan produksi (products-develovers).

Dalam model Sinectik ini pada empat ide yang menentang pandangan lama tentang kreativitas seperti berikut:

a. kreativitas sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hampir semua orang setiap hati bergulat dengan masalah yang menuntut kreativitas dalam berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu model ini dirancacng untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam memecahkan sebuah masalah, mengekspresikan sesuatu secara kreatif, menunjukan empati, dan memiliki wawasan sosial.

b. Proses kreativitas bukanlah hal misterius. Proses ini dapat melatih seseorang secara langsung sehingga dapat meningkatkan kreativitasnya.

c. Penemuan yang kreatif pada hakekatnya sama dalam berbagai bidangdan ditandai oleh proses intelektual yang melatar belakangi.

(5)

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Sinectik

Segala sesuatu pasti tidak ada yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan YME. Begitu pun suatu model pembelajaran pasti memiliki kekurangan dan kelebihan khususnya model pembelajaran Sinectik. Ada pun kekurangan dan kelebihan yang ada pada model pembelajaran Sinectik. Yaitu:

 Kelebihan

a. Model ini bermanfat untuk untuk mengembangkan pengertian baru dapa diri peserta didik tentang suatu masalah, sehingga mereka bisa tahu bagaimana bertingkah laku dalam situasi tertentu.

b. Dapat mengembangkan kejelaskan pengertian dan internalisasi pada diri siswa tentang materi baru.

c. Mengembangkan berfkir kreatif, baik pada diri peserta didik maupun guru.

d. Membantu siswa menemukan cara berpikir baru dalam memecahkan suatu masalah.

 Kekurangan

a. Sulit dilakukan oleh guru dan peserta didiknya yang sudah terbiasa menggunakan cara lama yagn menekankan pada penyampaian informasi.

b. Metode ini menitik beratkan pada berfkir kreatif refektif dan imajinatif dalam situasi tertentu, maka kemungkinan besar peserta didik kurang menguasai fakta-fakta dan prosedur pelaksanaan atau keterampilan.

c. Kurang memadainya sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Sekolah Dasar.

Implenetasi topik dalam pembelajaran matemtika

Ada dua strategi yang mendasari prosedur Sinectik, yaitu:

 Strategi pertama; menciptakan situasi baru.

Strategi ini membantu pesert didik untuk melihat sesuatu yang dikenalnya melalui sesuatu yang tidak dikenal dengan menggunakan analogi-analogi untuk menciptakan konsep jarak. Tahapan dari strategi ini antara lain:

- Mendeskripsikan kondisi saat ini

Guru memberikan instruksi kepada peserta didiknya untuk mendeskripsikan situasi atau suatu topik yang mereka lihat saat ini.

- Analogi langsung

(6)

Para peserta didik menjadi analogi yang diseleksinya pada fase kedua.

- Komfk ditekan

Berdasarkan fade kedua dan ketiga peserta didik mengemukakan beberapa konfik dan pilih salah satu.

- Analogi langsung

Pasa pserta didik mengembangkan dan menyeleksi analogi langsung lainnya berdasarkan konfik tadi.

- Meninjau tugas yang sebenarnya

Guru memberikan instruksi kepada peserta didik meninjau kembali tugas atau masalah yagn sebenarnya dan menggunakan analogi terakhir atau maduk pada pengalaman Sinectik.

 Strategi kedua; memperkenalkan keanehan.

Strategi ini dirancang untuk membuat sesuatu yang baru dan ide-ide yang tidak dikenal akan lebih berarti. Memberikan pemahaman para peserta didik untuk menambah dan memperdalam hal-hal yang baru atau materi yang sulit.

Berikut adalah tahap-tahap strategi kedua, yaitu: - Input keadaan sebenarnya,

Guru menyajikan suatu informasi baru - Analogi langsung,

Guru mengusulkan analogi langsung dan memberi instruksi kepada peserta didiknya membeberkannya.

- Membedakan analogi,

Para peserta didik menjelaskan dan menerangkan kesamaan antara materi baru dan analogi langsung.

- Menjelaskan perbedaan,

Peserta didik menjelaskan mana analogi-analogi yang tidak sesuai dengan tujuan.

- Penjelajahan,

Peseta didik menjelajahi kembali kebenaran topik dengan batasan-batasan mereka.

- Membangkitkan analogi

Pada tahap ini peserta didik memberikan analoginya sendiri secara langsung dan menjelajahi persamaan dan perbedaan.

Berikut implementasi dalam proses pembelajaran matematika mengenai geometri:

(7)

b. Guru mengusulkan analogi langsung tentang persegi panjang, kemudian peserta didik diminta mendeskripsikan bangun datar persegi panjang.

c. Guru mengintruksikan peserta didik untuk membayangkan dirinya sebagai persegi panjang dan meminta peserta didik menjadi persegi panjang, kemudian peserta didik diminta untuk mengemukakan apa yang mereka rasakan.

d. Guru meminta peserta didik mengidentifkasi dan menjelaskan persamaan antara persegi panjang dan segitiga.

e. Guru meminta peserta didik mengidentifkasi dan menjelaskan perbedaan antara persegi panjang dan segitiga.

f. Guru meminta peserta didik untuk membuktikan kebenaran tentang mencari rumus luas segitiga dengan menggunakan pendekatan persegi panjang dengan bantuan alat peraga.

g. Peserta didik memberikan analogi tentang pembuktian rumus luas segitiga menggunakan pendekata persegi panjang, kemudian menjelajahi persamaan dan perbedaannya dengan pembuktian yang dilakukan oleh guru.

Penutup

Kesimpulan

Maka kesimpulan yang dapat ditarik dari pembehasan mengenai pembahasan implementasi pembelajaran matematika dengan model sinectik bahwa model pembelajaran ini baik atau bisa diterapkan di terapkan di Sekolah Dasar karena tujuan dari diterapkannya modei ini sejalan dengan tujuan diadakannya suatu pembelajaran pembelajaran tersebut. Namun masih mempunyai kendala tersendiri seperti kebiasaan belajar siswa dan kemampuan belajar siswa sendiri karena akan sulit juga untuk merubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan. Akan tetapi hal itu akan teratasi apabila ada bimbingan dari pendidik atau guru dengan kemampuan mengajar guru yang semakin kreatif dan mengikuti perkembangan jaman dan peserta didik pun akan senang mengikuti proses pembelajaran dengan baik meskipun kemampuan mereka kurang.

Saran

Ada beberapa hal yang perlu di perharikan oeh seorang guru apabila akan menerapkanmodel pembelajaran sinectik dalam pembelajaran, yaitu:

(8)

b. Hendaknya guru bisa memahami setiap individu dari peserta didiknya, karena hal ini penting agar timbul rasa percaya peserta didik terhadap gurunya.

c. Dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan berbagai macam variasi mengajar. Tujuannya agar peserta didik tidak merasa jenuh ketika pembelajaran sedang berlangsung dan peserta didik pun tidak akan menyerap pembelajaran dengan baik, sehingga tujuan pembeajaran yang menjadi landasan untuk mengajar tidak tercapai dengan baik.

Daftar pustaka

Dawa. 2013. “Penerapan Mdel Pembelajaran Sinectik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematik Siswa Madrasah Tsanawiyah.” Universitas pendidika indonesia > sekolah pasca sarjana > pendidikan matematika S-2 1-12. Retrieved (http://repository.upi.edu/id/eprint/503)

Jayanti Mahandari, Putu Parmiti, & I. Nym. Jampel. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Sinectik Berbantuan Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Jembrana.” Ganesa universitas pendidikan 11.

Rahmat Saepuloh, Asep. 2013. “Penerapan Model Pembelajaran Sinektik Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Komunikasi Matematis Siswa SMP.” Universitas Pendidikan Indonesia 10. Retrieved (repositoryupi.edu).

Ismail, bustaman. 2010. Model Pembelajaran Sinectik Dan Pengelolaan

Kelas [online]. Tersedia di:

http://hbis.wordpress.com/2010/05/14/model-pembelajaran-sinectik-dan-pengelolaan-kelas.html. Diakses pada 21 mei 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dari penelitian diatas menunjukkan bahwa faktor penentu daya saing ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai adalah faktor infrastruktur yang memiliki bobot paling besar

Berdasarkan uji korelasi, diperoleh fakta bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara ketiga variabel bebas, yakni performance expectancy, effort

Sedangkan untuk p=2 dan n=6 grafik menunjukkan bahwa nilai ARL untuk diagram kontrol G lebih statis dan lebih kecil dibanding ARL diagram kontrol W. Bahkan untuk pergeseran

Lembaga internasional dan lembaga asing nonpemerintah wajib menghormati kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, menempatkan prinsip kemanusiaan sebagai satu-satunya

Parsipasi masyarakat adalah hal krusial dalam program Sanimas, dan juga program-program lain yang berbasis masyarakat, karena sarana sanitasi yang dibangun nannya harus digunakan

Untuk menjalankan tujuh peran GCIO tersebut dan dengan berpegangan pada area kunci yang harus ada pada kelembagaan e-Government yang efektif, yaitu : Area strategi

Pengertian lain dari administrasi sarana dan prasarana adalah suatu usaha yang di arahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan

Perbedaan nilai indeks bias antara eksperimen satu dengan yang lain pada metode sudut Brewster dapat dikarenakan karena berbagai hal teknis seperti teknik