• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Kuliah Dasar Dasar PMI Pengembanga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Kuliah Dasar Dasar PMI Pengembanga"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1. Perekonomian di susun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluarhaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasaioleh negara.

3. Bumi, air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Penjelasan pasal 33 menyebutkan bahwa dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi di kerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pinpinan atau perilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang di utamakan, bukan kemakmuran orang seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa ”bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus di kuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnnya kemakmuran rakyat.”

(2)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian sosiologi ekonomi

Sosiologi ekonomi merupakan studi yang mempelajari cara orang atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa dengan menggunakan pendekatan atau perspektif analisis sosiologi. Perbedaan antara studi sosiologi ekonomi dan ilmu ekonomi ada pada pendekatan yang digunakan.Pendekatan yang digunakan dalam saosiologi ekonomi adalah pendekatan sosiologis, yaitu berupa kerangka acuan, variable-variabel, dan model-model yang digunakan oleh para sosiolog dalam memahami dan menjelaskan kenyataan sosial, atau fenomena yang terjadi di masyarakat.

Perhatian terhadap studi sosiologi ekonomo di kalangan ekonom, terutama didorong oleh suatu kekecewaan mereka terhadap teori-teori ekonomi yang dinilainya telah gagal dalam menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat.Untuk dapat menjelaskan fenomena di masyarakat secara lebih baik, diperlukan kerjasama dengan ilmuan dari disiplin lain, termasuk sosiologi.Dikalangan sosiologi juga tumbuh keinginan untuk membahas berbagai persoalan ekonomi yang secara tradisional menjadi inti persoalan hidup manusia.

Sosiologi ekonomi mengalami perkembangan past sejak dekade 1980-an. Pada masa itu tercatat banyak teori sosiologi ekonomi yang muncul, khususnya analisis organisasi ekonomi pada tingkat mikro.Konsep yang sangat terkenal pada masa itu, yaitu embaddedness (keterlekatan) sosial budaya yang pertama kali diperkenalkan oleh Polanyi dan Granovetter.Selain itu, analisis mengenai peran hubungan-hubungan sosial dalam ekonomi kontemporer sangat mendominasi sosiologi ekonomi.

Sejak kebangkitan pada dekade 1980-an terdapat tiga kontribusi teoritas yang berpengaruh dalam sosiologi ekonomi. Pertama, pendekatan Granovetter tentang keterlekatan menghasilkan sebuah basis sosiologi ekonomi seputar perdebatan ontologis antara individu yang kurang tersosialisasi dan individu yang terlalu tersosialisasi.Kedua, argument yang dibangun Callon bahwa ekonomi membentuk sebuah ontologis yang berbeda dari konsep keterlekatan, misalnya dalam hal pasar kompetitif. Ketiga, analisis struktural White tentang pasar.

B. Ekonomi Kerakyatan dalam Konteks Pembangunan Ekonomi Indonesia

Dalam konteks pembangunan ekonomi Indonesia, dilemma-dilema seperti itu sering muncul, baik dalam perencanaan pembangunan tingkat pusat maupun tingkat daerah.Berlarut-larut pembahasan mengenal akolasi anggaran untuk pendidikan sebesan minimal 20%, baik dari APBN maupun APBD merupakan salah satu bukti adanya dilema tersebut.Selama ini pendidikan (dan juga kesehatan) yang merupakan dua pilar penentu mutu modal manusia, dianggap oleh sebagian kalangan sebagai tidak bernilai ekonomi, karena itu mendapat alokasi pembiayaan yang kecil.

(3)

bahwa pengabdian terhadap kedua sektor tersebut mempunyai implikasi besar (termasuk aspek ekonomi) berupa rendahnya produktivitas manusia yang pada gilirannya memengaruhi rendahnya produktivitas daerah dalam pembentukan PDRB.

Untuk menentukan sebuah kebujakan anggaran peo-rakyat miskin atau tidak, pada dasarnya dapat diidentifikasikan dari dua aspek, yaitu aspek proses dan aspek subtitusi (akolasi). Dalam hal proses penganggaran, apakah anggaran tersebut melibatkan orang miskin atau tidak. Selain itu, juga dapat dilihat dari transparansi dan akuntabilitasinya.Apakah semua data tentang anggaran dapat diketahui dengan mudah.Artinya, informasi tersebut tersedia. Kemudian, apakah pengguna anggaran melakukan akuntabilitasnya melalui tahap-tahap akunting, pelaporan, dan auditing.

Sementara itu, dari aspek substansi (alokasi), anggaran bersifat pro-rakyat miskin atau tidak dapat dilihat dari sisi belanja dan sisi pendapatan.Dari sisi belanja, seberapa besar pengalokasian anggaran digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin.Dari sisi pendapatan, anggaran yang pro-rakyat miskin dilihat dari kebijakan tentang pajak dan retribusi yang dikenakan terhadap masyarakat pada umumnya.

Sementara itu, standar biaya merupakan harga unit biaya yang berlaku bagi masing-masing daerah. Penetapan setandar biaya akan membantu penyusunan anggaran belanja suatu program/ proyek pemerintah. Selanjutnya, anggaran kinerja memungkinkan evaluasi pengelolaan keuangan daerah dilakukan berdasarkan perinsip-perinsip kinerja. Pengukuran itu terdiri dari setandar analisis belanja, tolak ukur kinerja, dan standar biaya.

Penilaian kinerja dapat dilakukan berdasarkan indikator sebagai berikut.

1. Masukan (input), yaitu tolak ukur kinerja berdasarkan tingkat atau besaran sumber-sumber dana, sumber-sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dan sebagainya. 2. Keluaran (output) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan produk (barang/ jasa) yang

dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masuknya yang digunakan.

3. Hasil (outcome) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan tingkat keberhasilan yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah dilaksanakan.

4. Manfaat (benefit) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan tingkat kemanfaatan yang dapat dirasakan sebagai nilai tambah bagi masyarakat dan pemuda.

5. Dampak (impact) adalah tolak ukur kinerja berdasarkan dampaknya terhadap kondisi makro yang ingin dicapai dari manfaat.

C. Contoh kasus:

(4)

Negara terhadap fakir miskin dan anak-anak terlantar, hak untuk mendapatkan pendidikan, dan hak rakyat untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari hasil sumber daya kekayaan Indonesia.

Beberapa permasalahan kesehatan tersebut tidak terlepas dari berbagai faktor, baik yang bersifat internal kesehatan maupun eksternal kesehatan. Faktor internal kesehatan antara lain:

a. Terbatasnya sumber daya kesehatan terutama di Puskesmas tidak sebanding dengan beratnya badan(tugas pokok) yang keseluruhannya berjumlah 18

b. Anggaran kesehatan bersifat piramida terbaik. Puskesmas dan jajarannya yang merupakan ujung tombak bidang kesehatan rata-rata hanya menerima 8-12% dari keseluruhan anggaran kesehatan, bahkan ada yang tidak ada dana oprasional.

c. Alokasi dana untuk upaya promotif dan preventif sangat tidak mencukupi dan sangat tidak seimbang dengan alokasi dana untuk kuratif/ rehabilitative

d. Sikap dan motivasi petugas kesehatan secara umum masih relative rendah e. Sebaran tenaga yang tidak seimbang jenis dan jumlah antara kota dan desa.1

D. Manusia dan Hukum

Disepakati bahwa manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu berinteraksi dan membutuhkan bantuan dengan sesamanya. Dalam konteks hubungan dengan sesamea seperti itulah perlu adanya keteraturan sehingga setiap individu dapat berhubungan secara harmonis dengan individu lain di sekitarnya. Untuk tercapainya keteraturan tersebut, maka diperlukan antara yang disebut oleh kiya, hukum.Hukum dalam masyarakat merupakan tuntutan, mengingat bahwa kita tidak mungkin menggambarkan hidupnya manusia tanpa atau di luar masyarakat. Maka; manusia-masyarakat-dan hukum merupakan pengertian yang tidak dapat dipisahkan, sehingga pemeo “Ubi societas ibi ius” (dimana ada masyarakat di sana ada hukum) adalah tepat.

Hukum di ciptakan dengan tujuan yang berbeda-beda, ada yang menyatakan bahwa tujuan hukum adalah keadilan, ada juga yang menyatakan kepastian hukum, dan lain-lain.Dalam kaitan dengan masyarakat, tujuan hukum yang utama dapat direduksi untuk ketertiban. Mochtar Kusumaatmadja, mengatakan “ketertiban adalah tujuan pokok dan pertama dari segala hukum, kebutuhan terhadap ketertiban ini merupakan syarat pokok (fundamental) bagi adanya suatu masyarakat manusia yang teratur

Banyak kaidah yang berkembang dan dipatuhi masyarakat, seperti kaidah agama, kaidah susila, kesopanan, adat kebioasaan, dan haidah moral. Kaidah hukum sebagai salah satu kaidah sosial tidak berarti meniadakan kaidah-kaidah lain tersebut, bahkan antara kaidah hukum dengan kaidah lain saling berhubungan yang satu memperkuat yang lainnya, meskipun adakalanya kaidah kaidah hukum tidak sesuai atau tidak serasi dengan kaidah-kaidah tersebut.2

(5)

E. Ekonomi Kreatif Di Indonesia

Indonesia memiliki karateristik yang spesifik dan perlu perencanaan yang matang, agar dapant berperan aktif dalam era ekonomi kreatif, seperti:

1) Pertanian

Kondisi geografis yang sangat luas dan sumber daya alam yang melimpah tetap merupakan daya tarik dalam berinvetansi di bidang pertanian.Pergeseran orientasi ekonomi di dunia barat cenderung mengatakan era geografis telah usai di Negara mereka.Itu bagi mereka. Pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar untuk Indonesia, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa masa kejayaan Indonesia dalam bidang pertanian telah mulai meredup dan tersalin oleh Negara ASEAN lain seperti Thailand dan Vietnam.

2) Industri

Jumlah tenaga kerja yang sangat besar dan murah serta ketersediaan kawasan industry yang juga melimpah menjadi daya tarik Negara-negara maju untuk merelokasi indusrtinya ke Indonesia.

3) Informasi

Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari informasi.Saat ini pemerintah masih terus berupaya meningkatkan taraf pendidikan rakyat Indonesia. Sekolah-sekolah tinggi dan kejuruan masih di dominasi di kota-kota besar / ibu kota provinsi. Dari sisi teknologi informasi, jumlah satuan daya sambung telpon dan penetrasi sambungan internet masih akan terus berkembang karena saat ini masih sangat terkonsentrasi di Jawa dan wilayah Indonesia bagian barat.

4) Kreatif

Tanpa dinastri, peradaban Indonesia dan warisan budayanya sangatlah tinggi dan telah berlangsung sejak berabad-abad yang silam.

Menurut Florida, tidak cukup bila swasta atau pemerintah berfikir bahwa dengan hanya membangun kawasan industri yang canggih maka akan segera tercipta suatu lingkungan yang kreatif. Dibutuhkan kemampuan untuk melihat penciptaan ekonomi dari beberapa sudut, seperti dari ekonomi itu sendiri, dari sisi teknologi dan dari sisi artistic & kreatif. Di setiap daerah yang memiliki tingkat ekonomi tinggi, terdapat karakter-karakter yang terdiri dari 3 komposisi:

a. Talenta

Teknologi sudah menjadi keharusan dan berperan dalam mempercepat, meningkatkan kualiatas dan mempermudah kegiatan bisnis dan bersosial.3

3 Chabib Soleh. Dialektika Pembangunan dengan Pemberdayaan. Fokusmedia, Bandung:

(6)

Pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebuah konsep pembangunan ekonomi dan politik yang merangkum berbagai nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigm baru pembangunan. Dalam perorganisasian dapat di jelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Disini manusia dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain. Disisi lain, perilaku masyarakat yang perlu di ubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

F. Manajemen Pemberdayaan Ekonomi Home Industry

Penerapan strategi pemberdayaan Industri kecil membutuhkan sinergi antara kalangan akademisi, pemerintah, investor maupun perusahaan besar. Pemberdayaan Industri kecil akan membantu menggerakan perekonomian yang merupakan tulang punggung sektor riil sehingga diharapkan akan membantu menekan laju kemiskinan dan laju pengangguran. Manajemen adalah proses yang di gunakan untuk mencapai tujuan organisasi melalui perencanaan.4

\

DAFTAR PUSTAKA

Sandra, Meita, 2016. Sosiologi Ekonomi. Ar-razza, media.Jakarta

4 Djazimi, Endad Musaddad, Edikasi Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 5 No. 1. Januari-Juni

(7)

Endad Musaddad, Djazimi. 2013, Edikasi Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 5 No.1 Janwari-Juni

Soleh, Chabib.. 2014. Dialektika Pembangunan dengan Pemberdayaan. Fokusmedia, Bandung.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa mampu menjelaskan tiga level budaya (S9, KU1, KU5)  Ketepatan menjelaskan peran kosep budaya organisasi dalam proses bisnis  Ketepatan menjelaskan

2ingkungan pengendalian sangat dipengaruhi oleh sejauh mana indi0idu mengenali mereka yang akan dimintai pertanggungjawaban. &ni berlaku sampai kepada

Menurut Sugiyono (2009: 8), pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dimana pengumpulan data menggunakan

Metode Pendekatan Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perbandingan atau studi komparatif, yaitu pendekatan yang lebih menekankan pada adanya perbedaan mengenai tugas

Penghargaan yang mendalam penulis sampaikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bima yang telah memberikan kesempatan dan dukungan dana bagi penulis untuk mengikuti pendidikan

Analisa Data Untuk Peneleitian Survei (Bogor: In Media Bogor, 2016), h.. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau

Saya lebih senang menerima auditor yang berkenan merubah atau Mengganti prosedur dalam suatu penugasan jika:. Hasil Audit terdahulu tidak terkait dengan adanya masalah klien

SDS PAGE 12,5 % dilakukan terhadap isolat virus AI untuk mengetahui berat molekul protein Hemagglutinin yang selanjutnya protein ditransfer ke membran nitroselulosa