• Tidak ada hasil yang ditemukan

Islam dan Problematika Ekonomi islam dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Islam dan Problematika Ekonomi islam dalam "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Islam dan Problematika Ekonomi

Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Disusun Oleh:

Abdul Rouf

Dosen Pengampu:

Masruchin, M.E.I.

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Agama disisi Allah merupakan berserah diri dengan bersungguh-sungguh kepada Allah. Jika seseorang mengaku beragama Islam tetapi dia tidak mau menyerahkan diri dengan sesungguhnya kepada Allah, maka belumlah dia Islam, di karenakan dia belum menyerah atau tunduk. Penyerahan diri kepada Allah lah yang akan membawa keselamatan dan kebahagiaan hidup bagi manusia.

Islam adalah suatu sistem dan jalan hidup yang utuh dan terpadu (a comprehensive way of life). Ia memberikan panduan yang dinamis dan lugas terhadap semua aspek kehidupan, termasuk sektor bisnis dan transaksi keuangan. Sangatlah tidak konsisten jika kita menerapkan syariat Islam hanya dalam satu atau sebagian sisi saja dari kehidupan ini, misalnya dalam acara ritual kelahiran bayi, pernikahan, dan pemakaman mayat, tetapi Islam kita tinggalkan ketika berurusan dengan pembiayaan proyek, ekspor-impor, perbankan, asuransi, dan pasar modal.1

Ekonomi juga menghadapi beberapa masalah atau menghadapi suatu problematika misalnya dalam pertumbuhan ekonomi, ketidakstabilan perkembangan ekonomi, masalah pengangguran, masalah inflasi, dan ketidakseimbangan neraca perdagangan dan pembayaran.

B. Rumusan Masalah

1Muhammad Syafi’i Antonio, Bank syariah: dari teori ke peraktik (Jakarta: Gema Insani, 2009),

(3)

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

1. Apa makna dan cakupan islam ?

2. Apakah islam sebagai konsep dalam hidup dan kehidupan ?

3. Apa saja problem yang dihadapi dalam ekonomi ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui makna dan cakupan islam.

2. Untuk mengetahui apakah islam sebagai konsep dalam hidup dan kehidupan.

3. Untuk mengetahui problem yang dihadapi dalam ekonomi.

(4)

PEMBAHASAN

A. Makna Islam

Islam adalah kata bahasa Arab yang terambil dari kata salima yang berarti pencipta seluruh alam semesta, yakni Allah Swt. Dengan demikian, Islam berarti penyerahan diri kepada Allah Swt.

Tegasnya, agama di sisi Allah ialah penyerahan diri yang sesungguhnya kepada Allah. Jadi walaupun seseorang mengaku beragama islam, kalau dia tidak menyerah yang sesungguhnya kepada Allah, belumlah dia islam, sebab dia belum menyerah/tunduk. Penyerahan diri inilah yang akan membawa keselamatan dan kebahagiaan hidup bagi manusia.2

Selanjutnya, Islam memandang bahwa di dunia ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan kehidupan manusia, karena setelah kehidupan di dunia ini masih ada lagi kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang di akhirat nanti sangat bergantung pada apa yang di kerjakannya di dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. dunya mazra’at al-akhirat (dunia adalah ladang al-akhirat). Di sinilah letaknya peranan Islam sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia di dunia. Islam memberikan petunjuk mengenai bagaimana caranya menjalani kehidupan dengan benar agar manusia dapat mencapai kebahagiaan yang didambakannya itu, baik di dunia maupun di akhirat.3

B. Cakupan Islam

Agama Islam memiliki tiga aspek utama, yakni aspek aqidah, aspek shariah dan aspek akhlaq. Aqidah disebut juga iman, sedangkan shariah adalah Islam, dan akhlaq disebut juga ihsan. Aqidah menunjukan kebenaran Islam, Shariah menunjukan keadilan Islam dan Akhlaq menunjukan keindahan Islam.

1. Aspek Aqidah

2 Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis fiqih dan keuangan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2008), 1.

(5)

Kata Aqidah berasal dari bahasa arab ‘Aqad, yang berarti ikatan. Menurut ahli bahasa, definisi Aqidah adalah sesuatu yang dengannya dikatakan hati dan perasaan halus manusia atau yang dijadikan agama oleh manusia dan dijadikannya pegangan. Jadi, akidah ini bagaikan ikatan perjanjian yang kokoh yang tertanam jauh di dalam lubuk hati sanubari manusia. Ia merupakan suatu bentuk pengakuan/persaksian secara sadar mengenai keyakinan, keimanan, dan kepercayaan, bahwa ada suatu Zat Yang Esa yang telah menciptakan seluruh alam ini beserta isinya. Zat ini adalah Zat Yang Maha Kuasa, yang kepadanya bergantung segala sesuatu. Zat ini pulalah yang memberi kehidupan di alam semesta, memeliharanya, dan mematikannya. Dari Zat inilah semua yang ada berasal, kemudian Zat ini pulalah semua yang ada akan kembali. Zat Yang Maha Esa dan Maha Kuasa ini adalah Allah Swt.

2. Aspek shariah

Shariah adalah kata bahasa arab yang harfiahnya berarti jalan yang ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Secara terminologi, definisi shariah adalah peraturan-peraturan dan hukum yang telah digariskan oleh Allah, atau telah digariskan pokok-pokoknya dan dibebankan kepada kaum muslimin supaya mematuhinya, supaya shariah ini diambil oleh orang Islam sebagai penghubung diantaranya, dengan Allah dan diantaranya dengan manusia. Jadi singkatnya shariah itu berisi peraturan dan hukum-hukum, yang menentukan garis hidup yang harus dilalui oleh seorang muslim. Menurut ajaran Islam, syari’at itu berasal dari Allah. Sebab itu maka sumber syari’at, sumber hukum dan sumber undang-undang datang dari Allah sendiri, yang disampaikan kepada manusia dengan perantaraan rosul dan termaktub di dalam kitab-kitab suci.4

3. Akhlaq

Akhlaq (etika) sering juga disebut ihsan (berasal dari kata bahasa arab hasan, yang berarti baik). Definisi ihsan dinyatakan sendiri oleh nabi dalam hadis berikut: ” ihsan adalah engkau beribadat kepada tuhanmu

(6)

olah engkau melihatnya sendiri, kalaupun engkau tidak melihatnya, maka ia melihatmu.“5 Dengan demikian, melalui ihsan seseorang akan selalu merasa

bahwa dirinya dilihat oleh Allah. Karena Allah mengetahui sekecil apapun perbuatan yang dilakukan seseorang, walaupun dikerjakan di tempat sembunyi. Bahkan Allah mengetahui segala pikiran dan lintasan-lintasan hati mahluknya. Dengan kesadaran seperti ini maka orang mukmin akan selalu terdorong untuk berprilaku yang baik, dan menjauhi prilaku buruk. Kerena itu wajarlah jika akhlaq menjadi tujuan puncak dari diutusnya nabi-nabi, dan menjadi tolak ukur kualitas keberagamaan seseorang.

C. Islam Sebagai Satu Sistem Hidup (Way Of Life)

Ajaran Islam tidak hanya terbatas pada masalah hubungan pribadi antara seorang individu dan penciptanya (hablun minallah), namun mencakup pula masalah hubungan antar sesama manusia (hablum minannas), bahkan juga hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya termasuk alam dan lingkungan. Jadi Islam adalah suatu cara hidup (way of life) yang membimbing seluruh aspek kehidupan manusia.

Manusia adalah khalifah di bumi. Islam memandang bahwa bumi dengan segala isinya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. Dan untuk mencapai tujuan suci ini, Allah memberikan petunjuk melalui para rosulnya. Segala sesuatu yang dibutuhkan manusia baik Aqidah, Akhlaq, maupun Shariah.6 Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.

Shariah Islam sebagai suatu shariah yang dibawa oleh rosul terakhir, mempunyai keunikan tersendiri. Shariah ini bukan saja menyeluruh atau komprehensif, tetapi juga universal. Karakter istimewa ini diperlukan sebab tidak akan ada shariah lain yang datang untuk menyempurnakannya.

Komprehensif berarti shariah Islam yang merangkum seluruh aspek kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan

5 Alhafid Abu Salamah.

6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari teori ke peraktik (Jakarta: Gema insani, 2009),

(7)

Khaliqnya. Ibadah juga merupakan sarana untuk mengingatkan secara kontinu tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Adapun muamalah diturunkan untuk menjadi rules of the game atau aturan main manusia dalam kehidupan sosial.7

Universal bermakna shariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai hari akhir nanti. Universalitas tampak jelas terutama pada bidang muamalah. Selain mempunyai cakupan yang luas dan fleksibel, muamalah tidak membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

D. Problem Yang Dihadapi Dalam Perekonomian

Pembicaraan dalam masalah ekonomi yang dimaksudkan adalah ekonomi makro. Beberapa permasalahan yang yang terpenting dalam suatu perekonomian suatu negara atau negara yang sedang berkembang adalah pertumbuhan ekonomi, ketidakstabilan kegiatan ekonomi, penganguran, inflasi dan ketidak seimbangan neraca perdagangan serta neraca pembayaran. Hal tersebut akan diuraikan di bawah ini.

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang diproduksi masyarakat. Masalah pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Artinya, selama perekonomian suatu negara masih ada, masalah ini akan terus ada. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa akan terus mengalami peningkatan dan perkembangan. Peningkatan ini disebabkan oleh pertambahan faktor produksi, baik kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu investasi juga memegang peranan yang sangat penting. Dengan meningkatnya investasi, jumlah modal juga meningkat sehingga jumlah faktor produksi juga meningkat. Perkembangan teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah

(8)

dengan sangat bayak. Selain itu, tenaga kerja juga bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pengalaman kerja dan pendidikan. Kondisi yang diinginkan setiap negara adalah perekonomian selalu tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. Hal ini diperlukan agar negara tersebut dapat mencapai tingkat sebagai negara makmur. Namun demikian harapan tersebut sering kali tidak dapat dicapai oleh semua negara.8

2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi

Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur satu periode ke periode lainnya. Perekonomian selalu mengalami kondisi naik-turun. Adakalanya perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga menimbulkan kenaikan harga. Periode lainnya perekonomian mengalami perlambatan dan mengalami kemerosotan serta berada di tingkat paling tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah dari waktu ke waktu) atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle).

3. Masalah Pengangguran

Faktor utama yang menyebabkan terjadinya suatu pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan individu yang mengalaminya. Dari segi individu pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Seorang yang menganggur tidak memiliki pendapatan. Akibatnya ia tidak bisa memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya. Hal ini bisa menjadi tekanan bagi pelakunya dan bisa menimbulkan masalah sosial seperti kejahatan dan pencurian atau bahkan pembunuhan. Dari segi ekonomi, pengangguran menyebabkan rendahnya output yang bisa dihasilkan oleh

8 Ismail Nawawi, Ekonomi Islam: Perspektif Teori, Sistem dan Aspek Hukum, (Surabaya, CV.

(9)

suatu perekonomian. Hal ini akan mengakibatkan sulit berkembangnya perekonomian negara.

4. Masalah Inflasi

Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Setiap negara mengalami inflasi, namun dalam tingkat yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang menyebabkan inflasi adalah sebagai berikut:9

a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. terbuka, artinya setiap negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara lain. Hubungan ekonomi ini terutama dilakukan dengan kegiatan ekspor-impor. Seperti banyak diyakini oleh ahli ekonomi bahwa kegiatan perdagangan luar negeri memiliki beberapa keuntungan bagi negara yang melakukannya.

Namun demikian harus tetap diwaspadai efek negative dari hubungan perdagangan ini, yaitu defisit neraca pembayaran. Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukan aliran pembayaran dari negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke negara-negara lain dalam satu tahun tertentu. Defisit neraca pembayaran menimbulkan beberapa efek buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi suatu negara. Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen mengganti barang yang diproduksi di dalam negeri dengan barang impor. Akibat selanjutnya adalah meningkatnya harga valuta asing dan

(10)

menyebabkan harga barang yang diimpor semakin mahal. Hal ini akan mengurangi kegairahan pengusaha dalam negeri untuk melakukan investasi dan membangun usaha baru.10

BAB III PENUTUP

(11)

A. Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan hasil dan pembahasan di atas, maka penulis mengambil simpulan sebagai berikut:

1. Islam adalah kata bahasa arab yang terambil dari kata salima yang berarti selamat, damai, tunduk, pasrah dan berserah diri. Islam memandang bahwa hidup manusia di dunia ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan kehidupan manusia, karena setelah kehidupan di dunia ini masih ada lagi kehidupan akhirat yang kekal abadi.

2. Islam mempunyai tiga aspek utama yakni aspek aqidah, aspek shariah dan aspek akhlaq. Aqidah disebut juga iman, sedangkan Shariah adalah Islam, dan Akhlaq disebut juga Ihsan. Aqidah menunjukkan kebenaran Islam, Shariah menunjukan keadilan Islam, dan Akhlaq menunjukan keindahan Islam.

3. Ajaran Islam tidak hanya terbatas pada masalah hubungan pribadi antara seorang individu dengan penciptanya (Hablun Minallah), tetapi juga mencakup pula masalah hubungan antar sesama manusia (Hablum minannas) bahkan juga hubungan antara manusia dengan mahluk lainnya termasuk dengan alam dan lingkungan. Jadi, Islam adalah suatu cara hidup (way of life) yang membimbing seluruh aspek kehidupan manusia.

4. Adapun problem yang dihadapi dalam ekonomi adalah: a. Pertumbuhan ekonomi.

b. Ketidakstabilan perkembangan ekonomi. c. Masalah penganguran.

d. Masalah inflasi.

e. Ketidak seimbangan neraca perdagangan dan pembayaran.

(12)

Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani, 2009.

Karim, Adiwarman, Bank islam: analisis fiqih dan keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Anak-anak yang pintar, kamu sudah membaca rangkuman materi pada kegiatan belajar 2 yaitu Hak dan kewajiban terhadap lingkungan dan karya seni tempel montase...

Dengan demikian, hipotesa kelima yang menyatakan bahwa diduga “ faktor bauran pemasaran lokasi berpengaruh paling besar terhadap minat beli konsumen pada hotel budget di

Model ujian ini adalah pilihan berganda: memilih maksimum SATU jawaban untuk setiap soal dan jika peserta memilih lebih dari satu jawaban untuk satu soal, maka

Jaksa sebagai pengacara Negara diberi wewenang selaku eksekutor dalam pengambilan aset hasil korupsi dan pembayaran uang pengganti dalam perkara korupsi, jaksa

Alur sistem distribusi persediaan lengkap di ruang adalah dokter menulis resep kemudian diberikan kepada perawat untuk diinterpretasikan kemudian perawat menyiapkan semua obat

Informasi yang ada lebih banyak mengungkapkan tentang bio-ekologisnya saja, sedangkan informasi terkait pola hubungan kerja nelayan di perairan umum daratan belum banyak

Pengolahan data debit mata air dengan menggunakan metode tampung dapat dicari menggunakan rumus volume tabung maupun rumus kubus, hal tersebut bergantung pada bentuk

Aktivitas antikanker senyawa 4-Cl-BFKT lebih poten dari senyawa HU secara in silico dan in vitro dan sebagai kandidat obat antikanker payudara