• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koreksi Kesalahan ecm PERATURAN PEMERINTAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Koreksi Kesalahan ecm PERATURAN PEMERINTAH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

Dasar Hukum (API)

I Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa Dasar Hukum

Akuntansi kewajiban pemerintahan diatur dalam peraturan pemerintah (PP) nomor 24 Tahun 2005 dalam standar akuntansi pemerintah pernyataan No. 10 (PSAP 10) tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa.

Pengertian Istilah

Berikut istilah – istilah yang digunakan dalam Pernyataan Standar dengan pengertian : 1) Kebijakan akuntansi adalah prinsip – prinsip, dasar – dasar, konvensi – konvensi, aturan –

aturan, dan praktik – praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

2) Kesalahan adalah penyajian pos –pos yang secara signifikan tidak sesuai dengan yang

seharusnya yang mempengaruhi laporan keuangan periode berjalan atau periode sebelumnya. 3) Koreksi adalah tindakan pembentulan akuntansi agar pos – pos yang tersaji dalam laporan

keuangan entitas menjadi sesuai dengan yang seharusnya.

4) Peristiwa Luar Biasa adalah kejadian atau transaksi yang secara jelas berbeda dari aktivitas

normal entitas dan karenanya tidak diharapkan terjadi dan berada diluar kendali atau pengaruh entitas sehingga memiliki dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi aset/kewajiban.

Koreksi Kesalahan

Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada satu atau beberapa periode sebelumnya mungkin baru ditemukan pada periode berjalan. Kesalahan mungkin timbul dari adanya keterlambatan penyampaian bukti transaksi anggaran oleh pengguna anggaran, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan, atau kelalaian.

(2)

Kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya. Kesalahan yang berulang dan sistemik adalah kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah (normal) dari jenis – jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi berulang.

Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja yang tidak berulang terjadi pada periode – periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada kaun pendapatan lain – lain. Koreksi kesalahan atas penerimaan pendapatan yang tidak berulang yang terjadi pada periode – periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembentulan pada akun akuitas dana lancar. Koreksi kesalahan tidak dengan sendirinya berpengaruh terhadap pagu anggaran atau belanja entitas yang bersangkutan dalam periode dilakukannya koreksi kesalahan.

Koreksi kesalahan belanja dapat dibagi dua yaitu yang menambah saldo kas dan yang mengurangi saldo kas. Contoh koreksi kesalahan belanja yang menambah saldo kas yaitu pengembalian belanja pegawai karena salah perhitungan jumlah gaji, dikoreksi menambah saldo kas dan pendapatan lain – lain. Contoh koreksi kesalahan belanja yang mengurangi saldo kas yaitu terdapat transaksi belanja pegawai tahun lalu yang belum dilaporkan, dikoreksi mengurangi akun entitas dana lancar dan mengurangi saldo kas.

Koreksi kesalahan pendapatan dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menambah saldo kas dan yang mengurangi saldo kas. Contoh koreksi kesalahan pendapatan yang menambah saldo kas yaitu terdapat transaksi penyetoran bagian laba perusahaan negara yang belum dilaporkan. Contoh koreksi kesalahan pendapatan yang mengurangi saldo kas yaitu kesalahan pengembalian pendapatan dana alokasi umum karena kelebihan transfer.

Perubahan Kebijakan Akuntansi

(3)

Perubahan kebijakan akuntansi tidak mencakup hal – hal sebagai berikut : (a) adopsi suatu kebijakan akuntansi pada peristiwa atau kejadian yang secara substansi berbeda dari peristiwa atau kejadian sebelumnya; dan (b) adopsi suatu kebijakan akuntansi baru untuk kejadian atau transaksi yang sebelumnya tidak ada atau yang tidak material.

Peristiwa Luar Biasa

Peristiwa luar biasa menggambarkan kejadian atau transaksi yang secara jelas berbeda dari aktivitas biasa. Di dalam aktivitas biasa entitas pemerintah termasuk penanggulangan bencana alam atau sosial yang terjadi berulang. Peristiwa luar biasa harus memenuhi seluruh persyaratan sebagai berikut :

1) Tidak merupakan kegiatan normal dari entitas.

2) Tidak diharapkan terjadi dan tidak diharapkan terjadi berulang.

3) Berada diluar kendali atau pengaruh entitas.

4) Memiliki dampak yang signifikan terhadap realisasi anggaran atau posisi aset/kewajiban. II Laporan Keuangan Konsolidasian

Dasar Hukum

Peraturan Pemerintah (PP) nomor 24 Tahun 2005 mengatur penyajian laporan keuangan konsolidasian dalam standar akuntansi pemerintahan pernyataan No. 11 (PSAP 11) tentang Laporan Keuangan Konsolidasian.

Pengertian Istilah

Berikut adalah istilah – istilah yang digunakan dalam Pernyataan Standar dengan pengertian:

1) Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk

memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi da produktivitas.

2) Entitas akuntansi adalah unit pemerintah pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh

karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.

3) Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi

(4)

4) Konsolidasi adalah proses penggabungan antara akun – akun yang diselenggarakan oleh suatu

entitas pelaporan dengan entitas pelaporan lainnya, dengan mengeliminasi akun – akun timbal balik agar dapat disajikan sebagai satu entitas pelaporan konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal.

Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Catatan atas Laporan Keuangan, Laporan Keuangan Konsolidasian disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode laporan keuangan entitas pelaporan dan berisi jumlah komparatif dengan periode sebelumnya. Dalam standar ini proses konsolidasi diikuti dengan eliminasi akun- akun timbal balik (recprocal accounts). Namun demikian, apabila eliminasi dimaksud belum dimungkinkan, maka hak tersebut diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Entitas Pelaporan

Suatu entitas pelaporan ditetapkan di dalam peraturan perundang – undangan, yang umunya bercirikan :

1) Entitas tersebut dibiayai oleh APBN atau dibiayai oleh APBD atau mendapat pemisahan

kekayaan dari anggaran.

2) Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan perundang – undangan.

3) Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat negara yang

ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat.

4) Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik langsung maupun tidak langsung kepada

wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.

Entitas Akuntansi

(5)

Prosedur Konsolidasian

Konsolidasian yang dimaksud oleh Pernyataan Standar ini dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan menjumlahkan akun yang diselenggarakan oleh entitas pelaporan lainnya dengan atau tanpa mengeliminasi akun timbal balik.Entitas pelaporan menyusun laporan keuangan dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara organisatoris berada di bawahnya.

Laporan keuangan Badan Layanan Umum (BLU) digabungkan pada kementrian negara/lembaga teknis pemerintahan pusat/daerah yang secara organisatoris membawahinya dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Laporan Realisasi Anggaran BLU digabungkan secara bruto kepada Laporan Realisasi Anggaran

kementrian negara/lembaga teknis pemerintah pusat/daerah yang secara organisatoris membawahinya.

2) Neraca BLU digabungkan kepada neraca kementrian negara/lembaga teknis pemerintah

pusat/daerah yang secara organisatoris membawahinya.

Berikut adalah gambaran laporan keuangan konsolidasian (KSAP,2006) :

Satu Entitas Pelaporan Lebih dari satu Entitas Pelaporan

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini rabu tanggal tiga puluh bulan agustus tahun dua ribu tujuh belas, Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultansi yang ditetapkan dengan Surat

Tingginya nilai heritabilitas karakter kera- patan bulu daun, seperti yang ditemukan dalam pe- nelitian ini, dan adanya korelasi negatif yang tinggi antara kerapatan bulu daun

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa pajak, tunneling dan exchange rate secara bersama-sama berpengaruh

Hasil perhitungan energi gap menunjukan bahwa sampel E13+S memiliki energi gap yang cocok untuk fotokatalis pada aplikasi DSSC, hal ini disebabkan sampel E13+S

Berdasarkan tiga tipe balajar di atas maka media realia mempunyai peranan penting dalam proses kegiatan belajar IPA.Di SD Negeri Wonosaren I kelas IV guru belum menggunakan

Robert Rianto, yang telah meluangkan waktu beliau untuk terus membantu penulis dalam proses penyusunan proyek akhir dari awal hingga akhir, kepada Fabian Riyan, yang telah

Berdasarkan studi kasus yang dilakukan pada dua orang yang berbeda, dalam waktu dua bulan, terbukti bahwa penempatan ruang kerja yang sesuai dengan keseimbangan

He has also participated in numerous group exhibitions, to mention a few: ArtJog: Resilience Jogja National Museum, Yogyakarta, Indonesia (2020) JAVA Art Energy, Institut des