• Tidak ada hasil yang ditemukan

Code Of Conduct Kode Etik pada PT Bank

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Code Of Conduct Kode Etik pada PT Bank"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

“Code Of Conduct (Kode Etik) pada PT Bank Central Asia Tbk”

Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik (Code Of Conduct)

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 778/SK/DIR/95, Kode Etik BCA berlaku bagi anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan karyawan BCA. Adapun Kode Etik BCA tersebut dibuat dalam bentuk Buku Saku yang telah dibagikan kepada setiap karyawan BCA. Karyawan menandatangani pernyataan bahwa yang bersangkutan telah memahami, dan berjanji untuk menaati serta menjalankan Kode Etik Bankir BCA tersebut sebagai pedoman berperilaku, baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Pelanggaran terhadap Kode Etik Bankir BCA dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Kode Etik Bankir BCA tersebut dimuat dalam website BCA Good Corporate Governance. Selain Kode Etik, Direksi BCA juga mengeluarkan ketentuan mengenai pedoman untuk karyawan BCA dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan, maupun dengan sesama karyawan dalam SK No. 219/SK/DIR/2003 tanggal 10 November 2003. SK tersebut berlaku bagi

(2)

Kode Etik Bankir Bank Central Asia

1. Patuh dan taat pada Undang-Undang dan peraturan yang berlaku. 2. Menjaga nama baik dan mengamankan harta kekayaan Bank. 3. Menjaga kerahasiaan data nasabah dan Bank.

4. Menjaga agar kepentingan pribadi tidak bertentangan dengan kepentingan Bank ataupun nasabah.

5. Mencatat secara benar semua transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6. Menjaga dan membina keharmonisan lingkungan kerja dan persaingan yang sehat. 7. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya untuk kepentingan pribadi

maupun keluarganya.

8. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya maupun citra Bank pada umumnya.

9. Menjauhkan diri dari segala bentuk perjudian atau tindakan spekulatif. 10. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan wawasannya, dengan mengikuti

perkembangan industri perbankan khususnya dan dunia usaha pada umumnya.

Upaya Penegakan Dan Sanksi Pelanggaran Kode etik

 Ketentuan dan kode etik bersifat mengikat dan harus dipahami serta dilaksanakan secara sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran BCA dalam rangka mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

 Apabila terjadi pelanggaran atau ketidak patuhan terhadap kebijakan ketentuan dan kode etik maka pelanggarnya dapat dikenai sanksi sesuai dengan tingkat pelanggarannya. Keputusan yang akan diambil oleh BCA sehubungan dengan hal ini, akan disesuaikan dengan jenis dan keseriusan pelanggaran yang terjadi serta evaluasi menyeluruh atas individu yang melakukan pelanggaran.

(3)

Nama

: Fathia

NIM

: 0101262162020

Mata Kuliah

: Etika Bisnis

Dosen

: Prof. Dr. Joni Emirzon, SH, M.Hum

Referensi

Dokumen terkait

Adapun saran yang diberikan dari kesimpulan tersebut yaitu: (1) Bagi Kepala SDN Percobaan 1 Malang, lebih ditingkatkan lagi dalam melakukan pengawasan dan alangkah baiknya

Selain itu sesuai juga dengan teori yang dikemukakan Muhajirin (2012) mengenai faktor desain dimana ada empat faktor yang mempengaruhi desain yaitu faktor performasi

Holcim Indonesia Tbk merupakan satu-satunya perusahaan yang diprediksi mengalami masalah keuangan dihitung dengan metode Altman Z-Score dengan hasil tahun 2014 berada pada

menempatkan benda dengan maksud untuk melakukan suatu usaha di jalan, jalur hijau, taman, dan tempat umum tanpa izin dari Bupati atau pejabat yang ditunjuk

Analisis regresi linier berganda adalah analisis mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), yang bertujuan

Aplikasi payroll Indonesia, yaitu software dengan sistem penggajian yang membuat slip gaji dan hitung BPJS serta PPH 21.. Pada artikel kali ini admin akan sharing cara menghitung

UU no 11 tahun 2010, harus ditetapkan dalam daftar registrasi yang disusun oleh setiap tingkatan level pihak yang berwenang (Pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi

Dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi calon pembeli paket wisata “X” Tour and Travel, dapat disimpulkan bahwa “X” Tour and Travel membutuhkan sebuah sistem