• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN GARUT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PRODUK KULIT DI KELURAHAN CIMUNCANG KECAMATAN GARUT KOTA KABUPATEN

GARUT

UTILIZATION OF SOLID WASTE OF LEATHER PRODUCTS INDUSTRY IN VILLAGES CIMUNCANG GARUT DISTRICT CITY DISTRICT GARUT Dr. H. Nandang Hendriawan, Drs., M.Pd.(nandanghendriawan2@yahoo.co.id)

Lusi Susanti(lusisusanti1170@yahoo.com)

Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi ABSTRAK

Latar belakang penelitian ini bahwa adanya daerah yang potensial menghasilkan limbah, oleh sebab itu masyarakat sekitar harus dapat mengelola dan memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk yang bernilai ekonomis. Hal ini dikarenakan jika limbah tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi penumpukan, sehingga akan menyebabkan degradasi lingkungan. Penelitian ini bertitik tolak dari permasalahan pokok yaitu : (1) bagaimana pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut? (2) apakah pemanfaatan limbah padat industri produk kulit dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan limbah padat industri produk kulit menjadi kerajinan sandal dan sarung tangan di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, sudah berlangsung lama (± antara 13-15 tahun). Adanya usaha industri kerajinan ini dirintis karena melimpahnya limbah yang berasal dari daerah di dalam lingkungan Kota/Kabupaten Garut, meskipun rata-rata pendidikan yang ditempuhnya hanya sampai pendidikan dasar dan pendidikan sekolah menengah pertama. Akan tetapi mereka memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi, hal ini terbukti dalam proses pengolahan dan pembuatan kerajinan sandal dan sarung tangan merupakan hasil belajar sendiri (otodidak). Lalu dengan adanya usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini dikarenakan sebagian besar pekerja dalam usaha industri kerajinan ini merupakan penduduk asli di Kelurahan Cimuncang, yang pada awalnya pekerja tersebut tidak memiliki pekerjaan.

(2)

ABSTRACT

The background of this study that the potential local produce waste, therefore the surrounding community should be able to manage and utilize the waste into economically valuable products. This is because if the waste is not managed properly, there will be a buildup, which will lead to environmental degradation. This study starts from the fundamental problems, namely: (1) how the utilization of industrial solid waste leather products in Sub Cimuncang Garut Garut Kota subdistrict? (2) whether the utilization of industrial solid waste leather products can improve the community economy. It was concluded that the utilization of industrial solid waste products into craft leather slippers and gloves in the Village Cimuncang Garut Garut Kota subdistrict, longstanding (± between 13-15 years). Their handicraft industry have been initiated because of the abundance of waste from areas within the City / Regency Garut, although the average education that they took only up to primary education and secondary school education. But they have the skills and creativity, it is evident in the processing and manufacturing of handicraft slippers and gloves are the result of learning itself (self-taught). Then with the utilization of industrial solid waste leather products can improve the community economy. This is because most of the workers in the handicraft industry is an indigenous population in Sub Cimuncang, which at first the worker does not have a job.

Keywords: Utilization, Solid Waste, Industrial

1. Pendahuluan 1.1 latar Belakang

Sektor industri merupakan salah satu sektor atau kegiatan yang sangat menunjang kehidupan manusia, hal ini dikarenakan sektor tersebut sebagian besar menghasilkan berbagai kebutuhan hidup manusia di mulai dari makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, peralatan rumah tangga dan kebutuhan hidup lainnya. Di sisi lain, kontribusi sektor industri terhadap proses pembangunan nasional dari tahun ketahun menunjukkan kontribusi yang signifikan, oleh sebab itu sudah sepantasnya hal ini menjadi pusat perhatian pemerintah karena dengan berkembangnya sektor industri di suatu wilayah maka wilayah tersebut akan mengalami perkembangan baik dari segi pembangunan secara fisik bahkan kondisi sosial ekonomi.

Salah satu daerah yang menjadi sentra berbagai kerajinan se-priangan timur selain Kota Tasikmalaya adalah Kabupaten Garut, oleh karena itu

(3)

dengan potensi yang dimiliki tersebut khususnya penduduk di Kabupaten Garut harus bisa mengembangkan ekonomi wilayahnya khususnya di bidang industri. Adanya industri tersebut baik perusahaan besar maupun kecil (rumahan) khususnya industri penyamakan kulit yang membuat berbagai produk di Kelurahan Cimuncang, memberikan dampak terhadap peningkatan ekonomi daerah bahkan nasional. Selain itu, industri tersebut juga memiliki potensi menghasilkan berbagai macam limbah atau sisa dari usaha atau kegiatan tersebut.

Menyadari hal ini, maka masyarakat di sekitar Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut memanfaatkan dan mengolah limbah yang dihasilkan dari industri produk kulit menjadi suatu produk yang bernilai ekonomis seperti dibuat sarung tangan dan sandal. Sehingga dengan memanfaatkan limbah padat hasil industri produk kulit pendapatan masyarakat di sekitar Kelurahan Cimuncang meningkat karena sebagian dari penduduknya bekerja di sektor industri tersebut baik dalam industri produk sarung tangan maupun industri produk sandal. Maka secara tidak di sadari dengan adanya industri produk kulit yang menghasilkan limbah khususnya limbah padat yang berupa kain perca dan serbitan-serbitan, tanpa disertai dengan adanya kesadaran dari masyarakat setempat industri tersebut akan menimbulkan suatu masalah yang besar.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk memeliti topik permasalahan dengan judul “Pemanfaatan Limbah Padat Industri Produk Kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut?

(4)

2. Apakah pemanfaatan limbah padat industri produk kulit dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin di capai pada kegiatan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut dan untuk mengetahui pemanfaatan limbah padat industri produk kulit dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut.

2. METODE PENELITIAN

Pada penulisan ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif. Penggunaan metode deskriptif karena disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pemanfaatan limbah padat industri produk kulit dan peningkatan perekonomian masyarakat di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut.

3. PEMBAHASAN

1) Deskripsi Kelurahan Cimuncang

Secara administrasi Kelurahan Cimuncang merupakan salah satu kelurahan dari 11 (sebelas) kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat. Di Kelurahan Cimuncang terdapat 16 rukun warga dan 55 rukun tetangga dengan luas wilayah 410,51 ha/m2. Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut memiliki bentang alam (landscape) yang terdiri dari dataran rendah, berbukit-bukit, dataran tinggi, pegunungan hingga lereng gunung. Sedangkan jika ditinjau lebih dalam kondisi topografi khususnya daerah penelitian yaitu di dominasi dataran tinggi, akan tetapi jika dilihat jarak dari

(5)

pusat kota, pusat-pusat pemerintahan masih dapat dijangkau dengan akses yang baik.

2) Pemanfaatan Limbah Padat Industri Produk Kulit di Kelurahan Cimuncang

Limbah yang dihasilkan dari setiap kegiatan industri khususnya di bidang industri produk kulit, limbah tersebut merupakan limbah yang dapat di daur ulang. hal ini ditunjukan bahwa limbah hasil industri produk kulit bisa di manfaatkan menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi. Salah satu daerah yang potensial menghasilkan limbah dari hasil produk kulit di Kabupaten Garut yaitu Sukaregang. Melihat kondisi tersebut, mayoritas penduduk yang berada di Kelurahan Cimuncang sadar bahwa yang namanya limbah itu tidak hanya sekedar limbah atau sampah yang hanya bisa dibiarkan begitu saja. Sehingga dengan timbulnya kesadaran tersebut, limbah hasil industri produk kulit dimanfaatkan dan diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Produk yang telah dibuat oleh mayoritas penduduk di Kelurahan Cimuncang yaitu sandal dan sarung tangan. Adapun Proses Pengolahan Limbah Padat menjadi Kerajinan Sandal dan Sarung Tangan

a. Proses Pemilahan (istilah setempat: lapangan)

Langkah awal dalam pengolahan ataupun pembuatan sandal dan sarung tangan yaitu proses pemilahan, atau yang sering disebut dengan proses lapangan oleh pemilik dan pekerja dalam usaha tersebut. Hal tersebut dilakukan agar limbah untuk proses pembuatan kerajinan sandal dan sarung tangan, tingkat kesukaran yang terjadi tidak terlalu besar. b. Pembuatan Pola

Setelah limbah melalui proses di lapangan, lalu proses selanjutnya pembuatan pola. Secara sepintas, kita dapat mengetahui bahwa dalam proses pembuatan pola kerajinan sandal dan sarung tangan, pola pada kerajinan sandal memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi dibanding kerajinan sarung tangan, karena pola pada kerajinan sandal lebih bervariatif.

(6)

c. Pemotongan Pola

Tahapan selanjutnya yaitu proses pemotongan sesuai dengan pola yang telah dibuat. Dalam hal ini dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi, karena jika terjadi kesalahan akan mempengaruhi terhadap bentukannya. Proses pemotongan pada kerajinan sandal dan sarung tangan menggunakan teknologi/peralatan yang berbeda. Alat yang digunakan untuk memotong pola sarung tangan menggunakan gunting, sementara pada kerajinan sandal menggunakan pisau.

d. Penjahitan

Langkah yang ke empat yaitu menjahit pola yang telah selesai dipotong, sehingga dapat terlihat dengan jelas bentuk dari pola atau model yang telah dibuat. Banyaknya minat pembeli terhadap sebuah produk, selain dari melihat model, yang menjadi fokus perhatian para pembeli adalah tingkat kerapihan dari proses penjahitan. Penggunaan alat pada proses penjahitan sandal dan kerajinan sarung tangan menggunakan mesin jahit dengan jenis yang sama. Selain itu, terdapat mesin lain yang digunakan seperti mesin sisit yang fungsinya untuk penipisan atau melenturkan, sehingga dapat memudahkan dalam proses pembuatan kerajinan sandal ataupun sarung tangan.

e. Pengemasan Poduk (Finishing)

Langkah terakhir dalam pembuatan produk sandal adalah pengemasan produk (finishing). Produk kerajinan sandal maupun sarung tangan yang telah selesai melalui beberapa proses sampai tahap proses penjahitan, kemudian tahapan selanjutnya adalah produk kedua kerajinan tersebut dikemas dengan rapih dan menarik. Hal ini dikarenakan kemasan pada produk pun akan mempengaruhi minat sebagian pembeli. Setelah selesai proses pengemasan, lalu produk kerajinan sandal dan sarung tangan siap untuk dipasarkan ke daerah-derah di sekitar Kabupaten Garut sampai ke luar Kota/Kabupaten Garut seperti Jakarta, Surabaya dan Bogor.

(7)

3) Peningkatan Perekonomian Masyarakat melalui Usaha Pemanfaatan Limbah Padat Industri Produk Kulit di Kelurahan Cimuncang

Keberadaan usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang yang sampai sekarang masih beroperasi dengan baik, memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian masyarakat Kelurahan Cimuncang, khususnya bagi responden yang bergelut di dalam usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit. Hal ini terbukti bahwa dengan adanya kegiatan industri kerajinan tersebut, responden yang awalnya sama sekali tidak memiliki penghasilan menjadi berpenghasilan, bahkan terdapat responden pekerja yang memiliki penghasilan antara Rp.400.000 – Rp. 500.000/minggu.

Selain itu, untuk bekerja dalam usaha industri kerajinan ini tidak memerlukan ijazah, hal ini sejalan dengan jawaban dari responden sebanyak tiga orang (7,3%) yang disajikan pada tabel 4.21. keberadaan usaha industri kerajinan ini banyak memberikan dampak positif , meskipun gaji yang di dapat tidak terlalu besar, namun mereka masih bisa mencukupi perekonomian keluarga masing-masing responden.

Tingkat perekonomian masyarakat Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota meningkat, khususnya yang bergelut dalam bidang usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit. Di sisi lain daerah Sukaregang sebagai penghasil limbah atau pasokan bahan baku (raw

materials), maka akan memberikan pemasukan dari hasil limbah tersebut.

(8)

kerajinan tidak diberikan secara Cuma-Cuma, tetapi dibeli dan dipatok dengan harga yang sesuai.

Dengan adanya limbah hasil dari industri produk kulit, selain dengan memberikan peluang terhadap terbukanya kesempatan kerja atau usaha khususnya pada masyarakat sekitar, daerah Sukaregang akan mendapatkan lebih keuntungan. Hal ini dikarenakan limbah tersebut diperjual belikan kepada masyarakat, sehingga penghasilannya pun akan berlipat. Karena penghasilan yang pertama dari industrinya, dan penghasilan yang kedua dari hasil penjualan limbah tersebut yang berupa kain perca atau serpijan-serpihan.

4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis analisis pada bab IV tentang pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut dapat di simpulkan sebagai berikut.

1. Pada umumnya masyarakat menganggap bahwa yang namanya limbah (sampah) sudah tidak memiliki manfaat. Akan tetapi, limbah dari hasil industri produk kulit yang berupa kain perca atau serpihan-serpihan yang berasal dari daerah Sukaregang, merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan kembali. Limbah tersebut bermanfaat bagi penghasil dan masyarakat sekitar sebagai peluang dalam merintis usaha untuk dapat dimanfaatkan menjadi produk kerajinan yang memiliki nilai jual. Hal tersebut sudah terbukti dengan adanya usaha industri kerajinan oleh sebagian penduduk Kelurahan Cimuncang, dengan memanfaatkan limbah

(9)

menjadi produk kerajinan sandal dan sarung tangan yang sudah berlansung ± 15 tahun.

2. Keberadaan usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut menjadi produk kerajinan sandal dan sarung tangan, dapat memberikan banyak dampak positif terhadap sebagian penduduk daerah tersebut. Hal ini terbukti bahwa dengan adanya usaha industri kerajinan tersebut perekonomian masyarakat meningkat, dikarenakan dengan adanya industri kerajinan dapat menyediakan lapangan pekerjaan baru. Karena mayoritas pekerja dalam usaha tersebut merupakan penduduk asli Kelurahan Cimuncang, sehingga mereka yang awalnya tidak memiliki penghasilan menjadi berpenghasilan.

4.2 Saran

Berdasarkan simpulan penelitian diatas, dapat di kemukakan saran-saran sebagai berikut.

1. Potensi keberadaan limbah hasil dari industri produk kulit yang telah dimanfaatkan dan diolah menjadi produk kerajinan sandal dan sarung tangan, sebaiknya dapat terus berlangsung dengan baik. Sehingga dapat mencegah timbulnya kerusakan lingkungan akibat dari penumpukan limbah tersebut.

2. Mengingat adanya peningkatan terhadap perekonomian masyarakat, khususnya pemilik maupun pekerja yang bergelut dalam usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit agar dapat meningkatkan minat masyarakat yang lain yang masih belum memiliki pekerjaan. 3. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memberikan arahan dan

bimbingan bagi pemilik ataupun pekerja dalam usaha pemanfaatan limbah padat industri produk kulit di Kelurahan Cimuncang, sehingga dapat mengembangkan usaha ekonomi kreatif.

4. Agar usaha pemanfaatan limbah dapat berlangsung secara kontinu maka peran pemerintah sangat diperlukan, terutama dalam hal permodalan pemasaran.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, Idris. (1983). Geografi Industri. Bandung: IKIP.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ginting, Perdana. (2009). Perkembangan Industri Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Nasution, S. (2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Sumaatmadja, Nursid. (1998). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

Referensi

Dokumen terkait

Tujuannya yaitu untuk memberikan konsep alam yang nyata terhadap siswa; pemilihan dan penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan materi pembelajaran berbasis lingkungan

ollrnr r€qLUrl Ol' 9r trrol wruclcLt rictL!Il !u0Lrop sDds z rd.r

Hasil temuan penelitian yang dilaksanakan di Pengadilan Agama Jember meliputi : 1) Peran advokat itu adalah untuk membantu masyarakat awam yang tidak tahu proses beracara

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi terdiri dari 3 tingkatan yaitu menganalisis (analyze),

1) Melakukan pengawasan umum terhadap pelaksanaan tugas Kepala SKPD, terutama pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian

Baik Fascila gigantica maupun Fasciola hepatica memiliki siput dari spesies yang berbeda sebagai induk semang antaranya.. Telur berukuran lebih kurang 100 x 160 µm yang keluar

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 134 ayat (4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Skripsi ini membahas tentang analisis butir soal UN mata pelajaran IPA SD T.A. 2014/2015 DIY.Kajiannya dilatar belakangi oleh kualitas soal ujian nasional yang