• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. di tempat pengumpulan hasil, pelepahdi letakan di gawangan mati.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. di tempat pengumpulan hasil, pelepahdi letakan di gawangan mati."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Panen Kelapa Sawit

Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan matang panen sesuai kriteria, mengutip dan mengumpulkan brondolan,menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil, pelepahdi letakan di gawangan mati.

Pemanenan merupakan pekerjaan utama di perkebunan kelapa sawit karna menjadi sumber pemasukan uang bagi perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (MKS) dan inti kelapa sawit (IKS) dengan demikian, tugas utama personil lapangan yaitu mengambil buah dari pokok pada tingkat kematangan yang sesuai dengan mengantarkannya ke pabrik sebanyak-banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat (pusingan potong buah dan transport) tanpa menimbulkan kerusakan pada tanaman. Cara yang tepat akan mempengaruhi kuantitas produksi (ektrasi), sedangkan waktu yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi (asam lemak bebas atau FFA).

Panen dan produksi merupakan hasil dari aktivitas kerja dibidang pemeliharaan tanaman.Baik dan buruknya pemelihraan tanaman selama ini akan tercermin dari panen dan produksi.Panen tidak dimasukan dalam pemelihraan dan dalam administrasinya tersendiri.keberhasilan panen dan produksi sangat tergantung pada bahan tanaman yang digunkan, manusia (pemanenan) dengan kapasitas kerjanya, peralatan yang digunakan untuk panen, kelancaran transportasi serta faktor pendukung lainnya seperti organisasi panen yang baik, keadaan areal, insentif yang disediakan (Lubis, 1992).

(2)

5

Panen kelapa sawit memerlukan syarat-syarat tertentu akan diperoleh hasilnya dalam kuantitas dan kuanltas yang tinggi.Mutu minyak yang diproleh sangat ditentukan oleh mutu tandan dan panen.Selanjutnya kualiatas tandan di pengaruhi oleh iklim, pemupukan, penyerbukan dan tindakan kultur teknis lainnya.mutu penen tergantung pada kematangan buah dan cara panen. Panen yang baik adalah bila di peroleh tandan dengan kandungan minyak yang tinggi dan kandungan asam lemak bebas (ALB) yang rendah (Pusat penelitian Marihat, 1984).

1. Keriteria Matang Panen

Adapun kriteria panen yang dipakai adalah 2 brondolan (sudah ada 2 buah lepas dari tandannya atau jatuh kepiringan) untuk tiap tandan. Untuk tandan lebih dari 10 kg dipakai 1 brondolan harus sudah ada yang jatuh ditanah.Namaun kondisi ini perlu di sesuaikan dengan kondisi setempat misalnya untuk areal rawan pencurian kriteria tersebut dapat diperkecil untuk mengurangi resiko pencurian.Dengan adanya brondolan yang jatuh ketanah maka pemanenan tidak perlu meliahat keatas (Lubis, 1992).

Tingkat kematangan buah kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna. Buah kelapa sawit yang masih mantah berwarna hijau, karena pengaruh pigmen klorofil. Selanjutnya, buah akan berubah menjadi merah atau orange akibat pengaruh pigmen beta karoten. Kondisi tersebut menandakan minyak sawit yang terkandung dalam daging buah telah maksimal dan buah sawit akan lepas dari tangkai tandannya (Sunarko, 2009).

(3)

6

Tabel 1.Fraksi Buah Berdasarkan Tingkat Kematangan

Fraksi % Jumlah Brondolan Derajat Kematangan

Tidak ada, buah masih hitam Sangat Mentah

0 Membrondol 1-12,5% Mentah

1 Membrondol 12,5-25% Kurang matang

2 Membrondol 25-50% Matang 1

3 Membrondol 50-75% Matang II

4 Membrondol 75-100% Lewat matang I

5 Buah dalam ikut membrondol Lewat matang II

6 Semuah buah membrondol Tandan Kosong

Sumber: Buku Pintar Mandor (BPM) 2. Persiapan Panen

Persiapan panen berkaitan dengan penyediaan tenaga kerja dan alat-alat panen yang diperlukan. Kegiatan awal lainnya dalam persiapan panen adalah pembuatan atau peningkatan mutu jalan, karena jalan merupakan faktor penunjang yang penting dalam pengangkutan hasil dari kebun ke pabrik. Aksess jalan yang perlu disiapkan untuk proses panen diantranya jalan penghubung (jalan utama), jalan produksi, jalan kontrol, dan jalan pikul (pasar).

Jalan utama menghubungkan satu divisi dengan divisi lainnya atau divisi dengan pabrik. Jalan produksi di buat di tengah perkebunan setiap divisi. Dari divisi ke pabrik tegak lurus dengan barisan tanaman. Di jalan produksi di buat TPH. Sementara itu, jalan kontrol menghubungkan satu blok dengan blok lainnya (ditekankan hanya untuk mengontrol). Semua akses jalan perlu mendapat perhatian dan perwatan untuk menjamin kelancaran transpormasi saat panen (Sunarko, 2009).

(4)

7 3. Taksasi Produksi

Peramalan atau produksi adalah kegiatan menhitung jumlah tandan buah segar yang akan diproleh pada waktu panen berdasarkan jumlah dan keadaan tandan buanga betina yang kemungkinan menjadi tandan buah. Berat rata-rata tandan buah sesuai dengan umur tanaman dan jenisnya.

Tujuan peramalan produksi diantaranya untuk memudahkan pengaturan dan pelaksanaan pekerjaan panen di kebun dan pengolahan dipabrik. Selain itu, tujuan lainnya untuk memudahkan penyediaan dan pengaturan trasportasi. Perhitungan dilaksanakan untuk membuat perkiraan produksi selama enam bulan, tiga bulan, satu bulan hingga perkiraan produksi esok hari. Penyusunan perkiraan produksi harus berdasarkan perkembangan bunga betina dan tandan kelapa sawit. Hal ini dapat diprediksi melalui seludang pecah terbuka sehinga matang panen dan berdasarkan berat tandan rata-rata pada masing-masing tahun tanam.

Peramalan produksi yang perlu diperhatikan antara lain penetapan jumlah pohon untuk pengamatan. Waktu dan cara pengamatan, serta perhitungan produksi. Semua data yang diperoleh untuk setiap blok dicatat di lembar pengamatan bunga dan buah data ini direkapitulasikan kedalam tabel. Estimasi prodoksi dihitung dengan rumusan sebagai berikut.

A = Jumlah pohon dalam blok tersebut B = Jumlah bunga betina dan tandan C = Rata-rata berat tandan

D = Jumlah pohon yang diamati

(5)

8 4. Cara Panen

Adapun cara-cara panen yang dilakukan karyawan panen yaitu :  Pelepah yang menyangga (songgo) buah matang di potong.  Tandan matang dipotong tangkainya.

 Brondolan yang ada diketiak pelepah diambil/ dikorek.

 Tandan dibawa ke jalan pikul, brondolan dipiringan dikumpulkan.  Pelapah disusun digawangan mati dan dipotong menjdi tiga bagian.  Setelah selesai pindah kepohon berikutnya.

Masalah yang dihadapi ketika memanen adalah bayaknya brondolan yang tertinggal atau tidak terkutip. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan tersebut diantaranya :

 Meningkatkan upah per berat brondolan, sebagai perangsang pemanen.  Premi atau insentif brondolan untuk mengutip dan pengangkut.

 Mengangkut brondolan setelah tendan selesai diangkut (tidak bersamaan).  Timbang dan tempatkan brondolan dikaruang, kemudian di angkut ke

pabrik.

B. Rotasi dan Sistem Panen

Rotasi panen adalah selang waktu (interval) antara satu perlakuan penen dengan perlakuan penen berikutnya yang dinyatakan dalam hari. Berdasakan peraturan jam kerja maka jumlah jam kerja panen adalah:

(6)

9

Senin sampai jum’at(4 x 7 jam) + (1 x 5 jam) = 33 jam

Persentase areal panen adalah :

 Senin sampai kamis : 7/33 x 100% = 21%  Jum’at :5/33 x 100% = 16%

Jadi luas areal panen pada hari juma’at harus lebih sedikit yaitu 16/21 kali luas

areal panen Senin – Jum’at.

Jadi pada suatu afdeling terdapat 600 ha tanaman menghasilkan dimana digunakan system 5/7 maka setiap jum’at luas areal adalah (6/21 x 600) : (5 x

1ha) = 92 ha, sedangkan pada hari senin – kamis adalah 127 ha setiap hari.

Kondisi ini tidak selalu demikian.Panen kelapa sawit juga di pengaruhi oleh iklim sehingga dikenal panen puncak dan panen kecil (Lubis, 1992).

Rotasi panen di kebun diatur dan di sesuaikan dengan hari kerja pabrik yakni 6/7 : 6 hari memanen dengan rotasi 7 hari (Senin – Sabtu), biasanya hanya dilakukan pada waktu musin panen puncak. Kemudian 6/7 : 5 hari memanen dengan rotasi 7 hari (Senin – sabtu)

1. Ancak Panen

Ancak penen adalah luasan yang menjadi tanggung jawab pemanen. Ancak panen terdiri dari atas dua ancak yaitu :

a. Ancak tetap : pada sistem ini pemanen dan areal panen tetap.Areal panen biasanya berbukit sampai berlereng curam atau letaknya terpencil.Sebagai contoh blok A 16 ha ; ada 50 baris dipanen oleh 5 orang.Orang ke I memanen baris 1 – 10, orang ke II memanen baris 11 – 20 dan seterusnya.

(7)

10

b. Ancak giring : pada sistem ini pemanen secara bersama-sama memanen di satu blok. Setelah selesai pindah ke blok lain.Satu orang pemanen memanen tiap 2 baris (1 gawangan). Kemudian berpindah ke blok lain.Keuntungan ancak giring adalah duah dapat segera diangkut ke pabrik dan dikontrol mandor lebih mudah.

2. Kerapatan Panen

Kerapatan panen adalah jumlah pohon yang dapat dipanen (jumlah tandan matang panen) dari suatu luasan tertentu.Angka kerapatan panen (AKP) dipakai untuk meramalkan produksi, kebutuhan pemanenan, kebutuhan truk, pengolahan tandan buah segar (TBS) esok harinya.Kegunaan perhitungan kerapatan panen adalah untuk meramalkan produksi tanaman, menetapkan angka kerapatan panen (AKP) dan jumlah pemanenan.

3. Tenaga Panen

Penyediaan tenaga panen perlu diperhitungkan dengan baik karena

penambahan dan pengurangan tenga akan langsung mempengruhi

biaya.Penyediaan tenaga yang berlebih dengan potensi produksi yang rendah akan mengakibatkan terjadinya pemborosan tenga kerja.Sebaliknya jika tenaga panen kurang maka rotasi panen menjadi tidak teratur dan hal ini mempengaruhi rendemen minyak dan ALB.Tenga panen harus disediakan berdasarkan panen puncak yang tersedia pada awal tahun yang dihitung dengan rumus :

Kebutuhan tenaga panen

=

AxBxCxD

E

Keterangan: A = luas ancak panenB = kerapatan panen C = rata-rata buah (kg) D = populasi tanaman E = kapasitas panen/HK

(8)

11 4. Organisasi Panen

Rotasi panen 5/7 artinya dalam 5 kappel pusingan 7 hari.Tenaga panen harus cukup baik yaitu 0,8 US/Ha.Kerapatan panen dan kebutuhan tenaga penen harus dihitung dan dibahas oleh mandor penen yaitu oleh mandor I dan assisten afdeling sehari sebelumnya.Sebelum pukul 06.00 WIB mandor panen mengatur ancak dan pukul 06.30 WIB pemanenan harus mulai bekerja.Sistem panen harus dengan ancak giring yaitu dengan menggiring tenaga kerja secara lebih efektif dan efisien.Tiap pemanen harus membawa pembantu 1 orang BHL.

Tandan buah segar yang harus di antrikan:  1/2 bagian yang pertama pada pukul 09.00  1/3 bagian yang kedua pada pukul 12.00  1/3 bagian yang terakhir pada pukul 15.00

Brondolan yang harus di setrorkan secara terpisah di tempat pengumpulan brondolan (TPB) yang di tentukan dan diterima oleh krani penerima brondolan. Mandor panen harus selalu melakukan sortasi panen di TPH dan TPB pada buah dan berondolan yang sudah ada di TPH dan TPB. Sortasi buah dilakukan 5% dari buah yang masuk 1 Afdeling 1 truk. Jika terdapat buah mentah, catat no pemanen yang ada pada tandan dan denda tidak mendapat premi kerajinan (Risza, 1995).

C. Premi Panen

Renumerasi adalah istilah yang digunakan berkaitan dengan imbalan yang diterima pekerja sehubungan dengan pekerjaanya.Yang termasuk katagori ini adalah gaji,tunjangan, santunan, premi, lembur dan insentif.Struktur pendapatan tersebut disusun sedemikian rupa untuk merespon kinerja

(9)

12

dan sekaligus sebagai sistem yang mampu merangsang peningkatan produktivitas dan motivasi pekerja/karyawan. Premi adalah pendapatan yang diproleh pekerja apabila telah melampaui batas ketentuan yang di tetapkan pengusaha/perusahaan (Ghani, 2003).

Pembuatan dan penetapan sistem premi panen harus didasarkan biaya panen buah per kg TBS sesuai dengan anggaran tahun berjalan dan sistem premi sebelumnya. Pada beberapa perusahaan perkebunan din indonesia, terdapan dua jenis premi panen buah yang umumnya dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :  Premi panen buah berdasarkan “jumlah janjang buah /TBS” yang didapat  Premi buah berdasarkan “jumlah berat (kg) buah /TBS” yang didapat setelah

ditimbang di pebrik/PKS.

Pada umumnya sistem premi panen dapat dilaksanakan oleh semuah perkebunan kelapa sawit.Namun, karena kondisi lapangan dan aspek sosisal ekonom yang berbeda antra kebun maka standar premi juga harus disesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Perbedaan tersebut tercakup dalam jumlah borong janjang (TBS), tarip setiap borong, dan tarip sanksi/denda.Adapun ketentuan umum dari borong janjang(TBS), tarif lebih borong, dan tarif sanksi/denda, antra lain:

1. Borong Janjang

Janjang harus diatur sedemikian rupa sehingga jumlah yang diterapkan bagi seorang pemanen dalam waktu 7 jam untuk setiap tahun tanam dapat diselesaikannya dengan mencapai jumlah kg tertentu.

(10)

13 2. Tarif Premi Panen Buah (Premi Siap Borong)

Premi siap borong harus berpedoman kepada anggran (RP/ton TBS) yang sedang berjalan dan juga tarif yang berlaku sebelumnya. Premi siap borong harus sama semua umur tanaman, sedangkan yang berbeda yaitu jumlah borongnya.

3. Tarif Premi Lebih Borong

Kelas-kelas BJR harus ditentukan terlebih dahulu, kemudian harga per janjang ditetapkan lebih borong menurut kelas-kelas tersbut.Harga janjang lebih borong dari kelas yang berbeda dapat saja sama, tergantung dari kondisi setempat.Namun perlu diperhatikan bahwa biaya Rp/ton TBS lebih borong tidak lebih tinggi dari biaya Rp/TBS siap borong.Sebagian ketentuan, premi lebih borong maksimum 50% dari gaji rata-rata.

4. Tarif Sanksi/Denda

Tindakan-tindakan yang tidak memenuhi peraturan atau melanggar salah satu peraturan panen buah didenda dan mengurangi premi yang sudah diprole pemenen, kerani panen,mandor panen, dan mandor 1.Ketentuan-ketentuan tarif sanksi biasanya ditetepkan menurut situasi dan kebiajakan kebun setempat.

Adapun tujuan dari penetapan premi panen adalah :

a. Premi panen diberikan untuk lebih mengirahkan pemanenan sehingga pemanen terangsang untuk dapat produksi lebih tinggi, baik kualitatif maupun kuantitatif dan diberikan tidak statis.

(11)

14

c. Meningkatkan pendapatan karyawan dan saling menguntungkan kepada kedua belah pihak (karyawan dan perusahaan).

d. Premi dapat ditinjau kembali sejalan dengan perkebunan upah karyawan harian tetap, perkembangkan harga CPO/inti ,ekonomi dan kondisi harga perusahaan.

D. Kinerja dan Keputusan Kerja

Ada berbagai pengrtian tentang kepuasan kerja, antara lain :

1. Tiffin mengatakan bahwa kepuasan kerja sebagai sikap diri karyawan terhadap pekerjaanya sendiri, situsi kerja, dan kerja sama antara pimpinan dengan sesama dengan sesama karyawan.

2. Blum berpendapat kepuasan kerja sebagai sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial individual di luar kerja.

3. Sedangkan fathoni menyatakan “kepusan kerja adalah sikap emosional yang menyenangi dan mencintai pekerjaannya.”

Dari berbagai pengertian tentang keputusan kerja,dapat di simpulkan bahwa keputusan kerja merupakan perasaan ataupun sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya. Diman sikap ini mempengruri dari berbagai macam faktor, baik itu faktor internal perkerjan (situasi pekerjan dan hubungan dengan pimpinan atau sesama keryawan) dan faktor eksternal pekerjaan (hubungan sosial di luar lingkungan kerja).

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam satu organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.

(12)

15

Menejemen sumber daya manusia sebgai rancangan sistem- sistem formal dalam sebuah organisai untuk memastikan pengunaan bakat manusia secara efektif dan efesien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional (Mathis dan jackson, 2006).

Menurut umar (1998), tugas manajemensumber daya manusia adalah untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas adan pekerjaannya. Tugas manajemen sumber daya manusia dapat di kelompokkan atas tiga fungi yaitu :

a) Fungsi manejerial : perencanaan, pengirganisasian, pengargaan, dan pengendalian.

b) Fungsi oprasional : pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasiaan, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.

c) Kedudukan manajerial sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi secara terpadu.

Sehingga salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja para karyawan adalah melalui kompensasi. Kompensasi dapat di artikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Menurut Mathis dan Jackson (2006) kompensasi terdiri atas :

a) Kompensasi langsung, yang terdiri dari gaji pokok (upah dan gaji) penghasilan tidak tetap (bonus, insentif, opsi saham).

b) Kompensasi tidak langsung, yang terdiri dari tunjangan (asuransi kesehatan/jiwa, cutiberbayar, dana pensiun).

(13)

16

Progam kompensasi yang efektif dalam sebuah organisasi memiliki empat tujuan, yaitu:

a) Kepatuhan pada hukum dan perlakuan yang berlaku b) Efektifitas biaya bagi organisasi

c) Keadilan internal, eksternal, dan individual bagi karyawan d) Peningkatan kinerja bagi organisasi

Apabila seorang karyawan di berikan tambahan pendapatan ataupun hal-hal yang bertujuan untuk memotivasi karyawan, maka karyawan akan merasa puas dan meningkatkan kinerjanya.Tetapi pada kenyataanya ,tidak sedikit karyawan yang tidak berprilaku seperti halnya pernyataan tersebut.Ada berbagai faktor lain yang menyebabkan karyawan berprilaku positif ataupun negatif terhadap sistem peningkatan motivasi tersebut.

Motivasi akan menghasilkan kinerja yang positif terhadap karyawan, kinerja sumberdaya manusia persatuan priode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah apa yang dilakuakan atua tidak dilakukan oleh karyawan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil dari kegiatan yang harus ataupun tidak harus dilakukan karyawan yang berupa kualitas maupun kuantitas yang sesuai dengan tangguang jawabnya dan norma-norma yang berlaku pada perusahaan dalam jangka waktu tertentu (Mathis dan Jackson, 2006).

(14)

17

Adapun elemen-elemen kinerja pada umumnya menurut Methis dan jackson (2006), terdiri dari lima elemen yaitu :

a. Kualitas dari hasil b. Kuantitas dari hasil

c. Ketepatan waktu dan hasil d. Kehadiran

e. Kemampuan bekerja sama

Kinerja itu sendri dipengaruhi oleh faktor-faktor utama antra lain : a. Kemampuan untuk melakukan pekerjaan (Ability)

b. Usaha yang diberikan/dicurahkan (effort) c. Dukungan organisasi.

Gambar

Tabel 1.Fraksi Buah Berdasarkan Tingkat Kematangan

Referensi

Dokumen terkait

1) Guru menjelaskan pada peserta didik didik bahwa mereka akan mengambil bagian dalam suatu permainan yang menuntut mereka untuk berfikir dan bertindak cepat. 2) Guru

Kalau mereka tidak memiliki modal untuk membuat suatu usaha, itu akan menimbulkan peminjaman modal kepada orang lain yang bisa dinamakan hutang, seperti halnya

Berdasarkan pada kenyataan tersebut, sebagai bagian dari insan pendidikan yang senantiasa berpikir untuk selalu mengadakan sebagai bagian dari insan pendidikan yang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas layanan di Perpustakaan Politeknik Negeri Tanah Laut masih dalam batas zona toleransi atau dinyatakan baik

Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar ( Port Clearance ) merupakan suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh Syahbandar terhadap kapal yang akan berlayar meninggalkan pelabuhan

Tingkat kemampuan berfikir abstraksi peserta didik pada suatu kelas berbeda- beda. Berpikir abstrak dalam hal ini adalah suatu kemampuan menemukan cara- cara dalam

Melaksanakan  Algoritma  berarti  mengerjakan  langkah‐langkah  di  dalam  Algoritma  tersebut.  Pemroses  mengerjakan  proses  sesuai  dengan  algoritma  yang 

Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) mata diklat program produktif di SMK Negeri 1 Petang adalah (1) Keterlambatan dana pelaksanaan