• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL SKRIPSI PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL SKRIPSI PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL SKRIPSI

PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR

KABUPATEN MOJOKERTO

RAYSA EKA WARDANI 201001029

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto :

Nama : RAYSA EKA WARDANI

NIM : 201001029

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Setuju/ tidak setuju naskah jurnal ilmiah yang disusun oleh yang bersangkutan setelah mendapat arahan dari Pembimbing, dipublikasikan dengan/ tanpa *) mencantumkan nama tim pembimbing sebagai co-author.

Demikian harap maklum.

Mojokerto, 28 Juli 2015

Raysa Eka Wardani 201001029 Mengetahui,

Dosen pembimbing I Dosen Pembimbing II

(3)

HALAMAN PENGESAHAN JURNAL SKRIPSI

PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR

KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2015

RAYSA EKA WARDANI 201001029

Dosen pembimbing I Dosen Pembimbing II

(4)

1

PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR

KABUPATEN MOJOKERTO

Raysa Eka Wardani S1 Keperawatan raysa_wardani@yahoo.co.id

Abstrak - Lansia wanita lebih rawan terkena asam urat dibandingkan pria, dengan faktor resiko 60 %. hal ini di sebabkan saat wanita menopause, hormon estrogen mengalami penurunan sehingga pembuangan asam urat lewat urin terganggu. Bagi lansia wanita pengobatan tradisional bisa dilakukan dengan meminum jus sirsak yang membantu ekskresi asam urat lewat urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan pendekatan the one-group pra-post test design, menggunakan teknik purposive sampling untuk pengambilan sampelnya. Responden yang menjadi subyek penelitian adalah 15 lansia wanita yang menderita asam urat. Penelitian dilakukan pada tanggal 7 – 19 April 2014 selama 2 minggu. Alat pengumpulan data berupa kuesioner karakteristik responden dan observasi kadar asam urat sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak. Analisa data menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian terapi jus sirsak didapatkan mayoritas (100%) responden mengalami kadar asam urat > 6 mg/dl sebesar 15 responden dan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sesudah pemberian terapi jus sirsak didapatkan sebagaian besar (73,3%) responden mengalami penurunan kadar asam urat sebesar 11 responden, sebagaian kecil (26,7%) responden mengalami peningkatan kadar asam urat sebesar 4 responden. Dari analisa uji statistik wilcoxon signed rank test menunjukan bahwa ada pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto (p=0,001 < α=0,05) dengan penurunan rata – rata sebesar 1,37 mg/dl. Terapi jus sirsak bagi lansia wanita berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat dengan cara membantu ekskresi asam urat lewat urin. Jika terapi jus sirsak diminum secara rutin 1 kali sehari dalam 2 minggu, ditunjang dengan mengatur pola makan maka kadar asam urat lansia wanita akan terkontrol dalam batas normal.

Kata Kunci: Lansia, Asam Urat, Jus Sirsak

Abstract - Elderly women are more prone to gout than men, with a 60% risk factor, this is caused when the female menopause, decreased estrogen so that uric acid through urine disposal disturbed. Traditional medicine for the elderly woman could be done with soursop juice drink that helps the excretion of uric acid through urine. This study

(5)

2

aims to determine the effect of soursop juice therapy to decrease uric acid levels in elderly women in the village of the District Gayaman Mojoanyar Mojokerto. This study used a pre-experimental design with the approach of a one-group pre-post test design, using purposive sampling techniques for sample collection. Respondents who become research subjects were 15 elderly women who suffer from gout. The study was conducted on October 7 - 19 April 2014 for 2 weeks. Data collection tools such as questionnaires and observation respondent characteristics uric acid levels before and after therapy soursop juice. Analysis of test data using Wilcoxon signed rank test statistic. The results showed that prior therapy soursop juice obtained a majority (100%) of the respondents had uric acid levels > 6 mg / dl by 15 respondents and the results of the study also showed that after administration of soursop juice therapy obtained a large part (73.3%) of respondents experienced reduction in uric acid levels by 11 respondents, a minority (26.7%) of respondents had increased levels of uric acid by 4 respondents. From the analysis of the statistical test Wilcoxon signed rank test showed that there was the influence of soursop juice therapy to decrease uric acid levels in elderly women in the village of the District Gayaman Mojoanyar Mojokerto (p = 0.001 < α = 0.05) with a decrease in the average - average of 1.37 mg / dl. Soursop juice therapy for elderly women influence the decrease in uric acid levels by helping the excretion of uric acid through urine. If therapy is routinely drink soursop juice 1 a day in 2 weeks, supported by adjusting the diet the uric acid levels in elderly women will be controlled within normal limits.

Keywords: Elderly, Uric Acid, Soursop Juice PENDAHULUAN

Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh berbagai penderitaan akibat berbagai macam penyakit yang menyertai proses menua. Namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang di tandai dengan penurunan kemampuan untuk tubuh beradaptasi dengan stres lingkungan. Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi, dan sistem tubuh itu bersifat alamiah atau fisiologis. Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya jumlah dan kemampuan sel tubuh. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Maryam, 2008). Perjalanan penyakit asam urat biasanya mulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah memeriksakan kadar asam uratnya yang nilai kadar asam urat darahnya lebih dari 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi (Noorkasiani, 2009). Asam urat bisa menjadi momok yang menakutkan jika mengalami komplikasi seperti radang sendi yang bisa menyebabkan kecacatan pada sendi. Komplikasi lain dari asam urat ini adalah

(6)

3

komplikasi yang terjadi pada ginjal yang bisa menyebabkan gagal ginjal dan batu ginjal, sedangkan pada jantung bisa mengalami hal yang menyebabkan penyakit jantung koroner (Aminah, 2013). Pada lansia dengan asam urat menimbulkan masalah fisik sehari-hari ; seperti gangguan aktivitas, gangguan pola tidur, gangguan rasa nyaman nyeri, dan sebagainya sehingga pemeliharaan kesehatan lansia dengan asam urat harus ditingkatkan agar tidak mengancam jiwa penderitanya dan menimbulkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit asam urat (Bandiyah, 2009).

Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia yakni mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010 atau 9,6 persen dari jumlah penduduk. Sementara itu, Badan Pusat Statistik RI menyebutkan persentase penduduk lansia Indonesia adalah 7,56 % yang berarti termasuk negara yang berstruktur tua dengan penduduk lansia berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak adalah wanita (wanita = 8,2 % dan pria = 6,9 %). Menurut Susenas 2012, angka kesakitan penduduk lansia Indonesia sebesar 26,93 % artinya setiap 100 orang lansia terdapat 27 orang diantaranya mengalami sakit dan perbedaan lansia yang mengalami keluhan kesehatan berdasarkan jenis kelamin pria 50,22% : wanita 53,74 %. Di dalam Susenas di kumpulkan informasi mengenai jenis keluhan kesehatan lansia yang paling tinggi (32,99%) adalah jenis keluhan diantaranya keluhan yang merupakan efek dari penyakit kronis seperti asam urat, darah tinggi, rematik, darah rendah, dan diabetes mellitus (Abikusno, 2013). Menurut data Dinkes Jatim tahun 2010 jumlah penduduk lanjut usia sebanyak 7.956.188 orang dengan 10 penyakit terbanyak pengunjung usia lanjut di pukesmas di Provinsi Jawa Timur yakni; hipertensi, myalgia, ISPA, gastritis, penyakit kulit, dabetes mellitus, penyakit paru, astshma, dan asam urat. Penyakit-penyakit mendominasi penyakit usia lanjut antara lain hipertensi, diabetes melllitus dan asam urat.

Perkembangan usia yang semakin tua akan semakin menambah resiko seseorang terkena penyakit asam urat. Lansia wanita lebih rawan terkena asam urat dibandingkan pria, dengan faktor resiko 60 %, hal ini di sebabkan saat wanita menopause hormon estrogen mengalami penurunan sehingga dalam tubuh hanya sedikit hormon estrogen yang membantu pembuangan asam urat lewat urine, maka pembuangan kadar asam uratnya tidak terkontrol (Damayanti, 2013). Dinas Kesehatan Jawa Timur menyebutkan, pada tahun 2013 lansia penderita asam urat di Jawa timur sebanyak 4.027 jiwa.

(7)

4

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menyebutkan lansia penderita penyakit asam urat tahun 2013 sebanyak 461 lansia pria dan 493 lansia wanita dari 296.910 lansia Kabupaten Mojokerto. Data Dinas Kesehatan Mojokerto tahun 2013 juga menyebutkan penduduk lansia terbanyak berada di Wilayah Kerja Pukesmas Gayaman Kecamatan Mojoanyar yang menduduki peringkat ketiga sebanyak 18.213 orang setelah Wilayah Kerja Pukesmas Dawar (20.422 orang) dan Wilayah Kerja Pukesmas Kupang (19.124 orang). Pada Wilayah Kerja Pukesmas Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto dengan Standart Pelayanan Minimal pada lansia dengan persentase 25,79 % yang menaungi 20 Desa yakni; Desa Gayaman, Sumber Jati, Jogodayoh, Mojero, Sumber Gayam, Lekong, Kangkungan, Kwaden Kembar, Kenanten, Ngarjo, Plaso Gede, Jabon, Tambak Sari, Gb. Malang, Tegal, Kwaden, Jumeneng, Tambak Agung, Sumber Janti, dan Njinyar, Desa Gayaman ( Dusun Gayaman dan Dusun Tambak Rejo) menduduki peringkat pertama untuk lansia penderita asam urat terbanyak pada tahun 2013 sebanyak 47 orang penderita asam urat. Berdasarkan studi pendahuluan di Wilayah Kerja Pukesmas Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto pada tahun 2013, terdapat lansia Desa Gayaman yang memeriksakan diri dengan keluhan asam urat sebanyak 11 orang pria dan 36 orang wanita. Sedangkan, di Desa Gayaman di dapatkan data dari kader lansia Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto dalam dua dusun yakni; Dusun Gayaman dan Dusun Tambak Rejo pada bulan Januari tahun 2014 lansia berdasarkan keluhan asam urat ( serangan nyeri mendadak pada satu sendi (biasanya terjadi di sendi-sendi ujung jari maupun tangan ), sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak dan panas) sebanyak 15 orang pria dan 26 wanita.

Asam urat merupakan hasil metabolisme purin di dalam tubuh. Sebenarnya asam urat merupakan zat yang wajar di dalam tubuh namun menjadi tidak wajar ketika asam urat menjadi naik dan melebihi batas normal. Asam urat yang berlebihan tidak akan tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh tubuh, maka akan terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang disebut sebagai hiperurisemia. Faktor yang menyebabkan penyakit asam urat yaitu faktor pola makan, faktor kegemukan, faktor usia, dan lain-lain. Diagnosis penyakit asam urat dapat ditegakkan berdasarkan gejala yang khas dan ditemukannya kadar asam urat yang tinggi di dalam darah (Sibella, 2010). Tingginya kadar asam urat merupakan kondisi kesehatan sebagai akibat dari

(8)

5

penumpukan kristal asam urat pada persendian, kristal asam urat ini terbentuk karena kadar protein purin yang tinggi (Aminah, 2013). Gangguan asam urat ditandai dengan suatu serangan tiba-tiba di daerah persendian. Nyeri yang timbul pada umumnya muncul secara tiba-tiba. Kemunculan secara tiba-tiba ini sering menyebabkan penderita asam urat sulit bergerak. Saat bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki akan terasa terbakar, sakit dan membengkak (Sibella, 2010). Oleh karena itu, pada umumnya penderita asam urat kesulitan dalam gerakan-gerakan yang terlalu energik atau terlalu melelahkan, seperti berolahraga atau bergerak terlalu cepat (Aminah, 2013).

Penyakit asam urat bukan hanya di sebabkan karena faktor genetik, dan faktor usia bahkan sebagian besar disebabkan karena makanan. Bukan hanya masalah higienitas melainkan juga adalah pola hidup atau gaya hidup menentukan kadar asam urat dalam tubuh. Untuk mencegah penyakit itu, lansia harus memiliki kemauan yang tinggi untuk menjaga kadar asam urat darah pada posisi normal yakni dengan menghindari merokok, olahraga teratur, banyak minum air mineral, diet rendah purin dan makan buah-buahan, vitamin, dan mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan sederhana. Bagi lansia yang mengalami asam urat tahap awal, yang ditandai dengan gejala yang timbul tidak sering, pengobatan secara tradisional adalah pilihan terbaik. Selain diet, pengobatan tradisional juga bisa dilakukan dengan meminum jus sirsak juga bisa jadi obat asam urat alami yang baik. Selain kandungan serat dan anti-oksidan, sirsak juga memiliki senyawa aktif alkoid isquinolin yang berfungsi sebagai analgetik kuat. Sifat anti-oksidan dapat mengurangi terbentuknya asam urat melalui penghambatan produksi enzim xantin oksidase. Sedangkan kombinasi sifat analgetik (mengurangi rasa sakit) dan anti inflamasi (anti-radang) mampu mengobati asam urat. Memang secara empiris sirsak banyak dipakai untuk mengobati asam urat, pegal, dan sakit pinggang. Peneliti tertarik untuk membuktikan efektifitas jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita sebagai pengganti hormon estrogen yang membantu ekskresi asam urat lewat urin yang mengalami penurunan saat menopause, di karenakan sisak memiliki efek diuretic (peluruh kencing), sehingga sekresi asam urat melalui urine dapat berjalan lancar untuk mengurangi kadar asam urat darah. Selain itu, zat asam pada sirsak diduga bereaksi dengan asam urat darah membentuk senyawa lain yang tidak berbahaya (Damayanti, 2013).

(9)

6 METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan pendekatan the one-group pra-post test design, menggunakan teknik purposive sampling untuk pengambilan sampelnya. Responden yang menjadi subyek penelitian adalah 15 lansia wanita yang menderita asam urat. Penelitian dilakukan pada tanggal 7 – 19 April 2014 selama 2 minggu. Alat pengumpulan data berupa kuesioner karakteristik responden dan observasi kadar asam urat sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak. Analisa data menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kadar asam urat sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan pengukuran kadar asam urat sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak

No. Kadar Asam Urat

(mg/dl) Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 2 – 6 0 0

2 > 6 15 100

Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas kadar asam urat responden sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak berkisar antara > 6 mg/dl sebesar 15 orang (100 %).

b. Kadar asam urat sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pengukuran kadar asam urat sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak.

No. Kadar Asam Urat

(mg/dl) Frekuensi (f) Prosentase (%)

1 2 – 6 11 73,3

2 > 6 4 26,3

Jumlah 15 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kadar asam urat responden sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak berada pada rentang 2 - 6 mg/dl sebesar 11 orang (73,3%).

(10)

7

c. Pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten

Tabel 4.3 Pengukuran kadar asam urat lansia wanita No. Respon den Sebelum Terapi Jus Sirsak (mg/dl) Sesudah Terapi Jus Sirsak ( mg/dl) Selisih Keterangan 1. 7,5 5,9 1,6 Menurun 2. 7,0 6,0 1 Menurun 3. 7,0 5,8 1,2 Menurun 4. 8,9 9,2 0,3 Meningkat 5. 8,6 5,1 3,5 Menurun 6. 6,2 5,8 0,4 Menurun 7. 6,5 5,0 1,5 Menurun 8. 8,2 5,0 3,2 Menurun 9. 7,6 8,0 0,4 Meningkat 10. 8,1 5,8 2,3 Menurun 11. 7,0 7,2 0,2 Meningkat 12. 6,8 5,1 1,7 Menurun 13. 6,6 5,9 0,7 Menurun 14. 7,0 7,2 0,2 Meningkat 15. 8,2 5,8 2,4 Menurun Mean 7,41 6,18 1,37 P = 0,001 < α = 0,05

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata kadar asam urat responden sebelum meminum jus sirsak adalah 7,41mg/dl dan setelah meminum jus sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari rata-rata kadar asam urat responden menurun menjadi 6,18 mg/dl. Dapat dilihat perbedaan nilai rata-rata kadar asam urat responden antara pengukuran sebelum dan sesudah pemberian terapi jus sirsak yaitu 1,37 mg/dl.

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto

No. Kadar Asam Urat Lansia Wanita No. Frekuensi (f)

Prosentase (%)

1 Terjadi Penurunan 11 73,3

2 Tidak Terjadi Penurunan 4 26,7

(11)

8

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami penurunan kadar asam urat setelah dilakukan perlakuan pemberian terapi jus sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari sebesar 11 orang (73,3%).

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan sesudah meminum jus sirsak terjadi perubahan dimana sebelumnya sebanyak 15 orang berada pada rentang > 6 mg/dl, namun setelah dilakukan pemberian terapi jus sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari jumlah responden yang berada pada rentang 2 – 6 mg/dl meningkat menjadi 11 orang dan 4 orang berada pada rentang > 6 mg/dl. Sesuai dengan pendapat Aminah (2013) dan Damayanti (2013) bahwa pengobatan tradisional bisa dilakukan dengan meminum jus sirsak bisa jadi obat asam urat alami yang baik. Terapi jus sirsak yang di minum 1 gelas sehari (500 ml) selama 2 minggu secara rutin untuk mengobati asam urat dengan rasa yang manis, asam dan segar. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat. Kandungan asam malat tersebut dapat melarutkan kristal asam urat sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui feces, keringat, urine atau air seni. Efektifitas terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita sebagai pengganti hormon estrogen yang membantu ekskresi asam urat lewat urin yang mengalami penurunan saat menopause, di karenakan sirsak memiliki efek diuretik (peluruh kencing), sehingga sekresi asam urat melalui urine dapat berjalan lancar untuk mengurangi kadar asam urat darah.

Setelah ditabulasi didapatkan rata-rata kadar asam urat sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak adalah 7,41 mg/dl dan sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari rata-rata kadar asam urat responden menjadi 6,18 mg/dl. Disini dapat dilihat terjadi penurunan kadar asam urat responden yakni sebesar 1,37 mg/dl dimana terdapat 11 orang mengalami penurunan kadar asam urat dan 4 orang tidak mengalami penurunan kadar asam urat. Tidak terjadinya penurunan disini adalah responden mengalami peningkatan kadar asam urat. Jika dilihat secara individual penurunan kadar asam urat responden berkisar antara 0,4 – 3,5 mg/dl dan peningkatan kadar asam urat berkisar antara 0,2 – 0,4 mg/dl.

Hasil uji statistik didapatkan p = 0,001 dengan α ≤ 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada lansia wanita, hal ini sesuai dengan pendapat Damayanti (2013) bahwa pada saat lansia

(12)

9

wanita mengkonsumsi jus sirsak sebagai pengganti hormon estrogen yang membantu ekskresi asam urat lewat urin yang mengalami penurunan saat menopause, di karenakan sisak memiliki efek diuretic (peluruh kencing), sehingga sekresi asam urat melalui urine dapat berjalan lancar untuk mengurangi kadar asam urat darah.

Responden pada penelitian ini seluruhnya lansia wanita berusia 45 - 60 tahun dan dalam usia inilah seseorang rentan terkena asam urat. Responden juga telah menderita asam urat antara 1-10 tahun dan dalam rentang waktu ini biasanya seseorang masih patuh terhadap terapi yang diberikan sehingga kadar asam urat masih bisa terkontrol dalam batas-batas normal yakni 2 - 6 mg/dl. Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh responden selama ini responden yang mengalami penurunan kadar asam urat telah menjalankan program penatalaksaan asam urat dengan baik, responden mengatur pola makan (diet rendah purin) dan meminum terapi jus sirsak dengan rutin satu hari sekali selama dua minggu.

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Kadar asam urat responden sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak 2 – 6 mg/dl sebanyak 0 orang dan > 6 mg/dl sebanyak 15 orang.

2. Kadar asam urat responden sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak 2 - 6 mg/dl sebanyak 11 orang dan > 6 mg/dl sebanyak 4 orang

3. Ada pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita dengan p = 0,001 ≤ α = 0,05.

B. Saran

1. Responden

Terapi jus sirsak hendaknya diminum 1 kali sehari sehingga dapat membantu lansia wanita penderita asam urat dalam menurunkan dan mengontrol kadar asam urat darah.

2. Peneliti

Penelitian yang diadakan merupakan hasil pemberdayaan daya upaya mencari manfaat bagi diri dan masyarakat pada umumnya, peneliti berharap suatu saat akan ada penelitian tentang terapi jus sirsak dengan metode yang lebih baik lagi dimana dari segi sample diharapkan dapat lebih besar lagi dan

(13)

10

waktu yang digunakan juga diharapkan lebih lama agar hasilnya dapat lebih maksimal.

3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan

Pemberian terapi jus sirsak diharapkan sebagai masukan bagi pelayanan kesehatan sebagai peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi lansia penderita asam urat.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian yang diadakan hendaknya menjadi referensi tambahan untuk pengembangan pengetahuan dalam pendidikan dan perlengkapan bahan pustaka tentang pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita.

DAFTAR PUSTAKA

Abikusno. 2013. www.depkes.go.id. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan. Diakses Tanggal 2 Februari 2013

Aminah, Mia Siti. 2013. Khasiat Sakti Tanaman Obat Untuk Asam Urat. Jakarta: Dunia Sehat

Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Muha Medika

Dalimantara, Setiawan,. 2008. Herbal Untuk Reumatik. Jakarta : Penebar Swadaya Damayanti, D. 2013. Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat.

Yogyakarta: Pinang Merah

Depkes. 2010. Kejadian Asam Urat Di Jawa Timur. www.depkesri.co.id. Diakses Tanggal 20 Oktober 2011

Dinkes. 2010. Profil Kesehatan Jawa Timur. www.dinkesjatim.go.id.Diakses Tanggal 04 April 2011

Diantari, Ervi,Kk. 2013. http://ejournal-s1.undip.ac.id/indek.php/jx. Pengaruh Asupan Purin Dan Cairan Terhadap Kadar Asam Urat Wanita Usia 50 – 60 Tahun Di Kecamatan Gajah Mungkur Semarang.Journal Of Nutrition College Volume 2, No. 1 Tahun 2013 Halaman 44-49. Diakses Tanggal 22 Februari 2013

Herawati, Farah. 2011. 131 Terapi Jus Sejuta Khasiatnya. Jakarta : Sujura Media Utama

Hidayat, A. Alimul. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba Medika.

Listi, Tirza. 2013. Cara Instan Sehat Dengan Minum Jus. Jakarta: New Agogos

Maryam, Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika

Noorkasiani, Tamhher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

(14)

11

Nursalam. 2009. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika

Sibella, Rifdah. 2010. Libas Asam Urat Dengan Terapi Herbal, Buah, Sayuran. Klaten : Galmas Publisir

Susan. 2012. Klasifikasi Penyakit Asam Urat.

Gambar

Tabel 4.1  Distribusi  frekuensi  berdasarkan  pengukuran  kadar  asam  urat  sebelum  dilakukan  pemberian terapi jus sirsak
Tabel 4.3  Pengukuran kadar asam urat lansia wanita  No.  Respon den  Sebelum  Terapi Jus Sirsak   (mg/dl)  Sesudah  Terapi Jus Sirsak   ( mg/dl)  Selisih  Keterangan   1

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil uji paired t-test tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar asam urat darah lansia di panti Wreda Catur Nugraha setelah dilakukan terapi akupresur mengalalami

21 orang dengan rata-rata nilai 8,7 dan kadar asam urat responden sesudah dilakukan Pemberian Jus nanas didapatkan bahwa, seluruh responden masih mengalami kadar asam

Pada pemeriksaan kadar asam urat, pemberian otak sapi dapat menaikkan kadar asam urat mencit jantan secara signifikan dan pemberian ekstrak daun sirsak dapat menurunkan kadar

Berapakah dosis infusa daun sirsak (Annona muricata Linn) dapat memberikan efek yang bermakna (dosis optimal) dalam menurunkan kadar asam urat dalam darah pada mencit

independent , dapat dilihat bahwa perbandingan kedua sampel setelah masing-masing perlakuan menunjukkan penurunan kadar asam urat mencit kelompok rebusan daun sirsak

Sedangkan pada wanita menopause, akibat “matinya” ovarium, maka hormon esterogen yang diproduksi ovarium akan berkurang sehingga terjadi penurunan ekskresi asam urat

Kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan di Puskesmas Maospati, Kabupaten Magetan pada lansia yang melakukan pemeriksaan asam urat pada bulan Januari sampai Maret 2020

Dikarenakan banyaknya keluhan masyarakat di wilayah kerja Poskesdes Salo Dua terkait dengan penyakit asam urat yang dialami bukan hanya pada lansia saja namun juga dialami oleh