KALENDER TANAM TERPADU MUSIM TANAM : MH 2019/2020 (OKTOBER MARET 2020) KECAMATAN : PANONGAN ( ) KAB/KOTA : TANGERANG, PROVINSI : BANTEN

(1)

AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : PADI SAWAH DAN PALAWIJA

KECAMATAN : PANONGAN (3603040)

KAB/KOTA : TANGERANG, PROVINSI : BANTEN

KALENDER TANAM TERPADU

MUSIM TANAM : MH 2019/2020 (OKTOBER 2019 - MARET 2020)

Prediksi Sifat Hujan Luas Baku Sawah (ha)

Prakiraan Awal Waktu Tanam dan Luas Tanam

INFORMASI UTAMA ATAS NORMAL 950 : : : BERA

Awal Waktu Tanam (dasarian) 0 BERA Padi Sawah Jagung/ Kedelai Kedelai Musim Kemarau Luas Tanam (ha) 0 BERA 0 0 Luas Tanam (ha) Awal Waktu Tanam

(dasarian)

BERA

Komoditas

0 0

Tanam Pertama : MT2 Tanam Kedua : MT3

Jenis Varietas Eksisting : IR 64, MEKONGGA, CIHERANG, INPARI 10

Musim Hujan Awal Waktu Tanam

(dasarian)

950 NOV I-II

Padi Sawah Jagung/ Kedelai

Kedelai SESUAI PADI

Luas Tanam (ha) 0 MAR I-II 771 0 Luas Tanam (ha) Awal Waktu Tanam

(dasarian)

SESUAI PADI

Komoditas

0 0

Tanam Pertama : MT1 Tanam Kedua :

-SCIENCE. INNOVATION. NETWORKS

(2)

AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : PADI SAWAH DAN PALAWIJA

KECAMATAN : PANONGAN (3603040)

KAB/KOTA : TANGERANG, PROVINSI : BANTEN

Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Tanpa bahan organik

Pupuk Organik 2 ton/ha Kompos Jerami 2 ton/ha

250

Urea

REKOMENDASI PUPUK TUNGGAL PADI SAWAH DAN PALAWIJA Sumber Bahan Organik

Komoditas

Padi Sawah

REKOMENDASI PUPUK NPK 15-15-15 PADI SAWAH DAN JAGUNG

0 ZA SP-36 75 KCl 100 230 0 75 50 225 0 25 80

Jagung

350

Tanpa bahan organik 0 125 100

330 0 125 50

325 0 75 80

Kedelai

50

Tanpa bahan organik 75 100

30 75 50

25 25 80

Tidak perlu

Komoditas

Tanpa bahan organik 350

NPK 15-15-15

Sumber Bahan Organik Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Padi Sawah

150

Urea ZA

0

Kompos Jerami 2 ton/ha 200 175 0

Pupuk Organik 2 ton/ha 250 150 0

Pupuk Organik 2 ton/ha

350

Jagung

250 0

Kompos Jerami 2 ton/ha 275 250 0

Tanpa bahan organik

250 250 0

Sumber Bahan Organik Komoditas

Kompos Jerami 2 ton/ha 100

NPK 15-15-15

REKOMENDASI PUPUK NPK 15-15-15 KEDELAI

Rekomendasi Pupuk (kg/ha)

Kedelai

50

SP-36 KCl

(3)

KALENDER TANAM TERPADU

KAB/KOTA : TANGERANG (3603), PROVINSI : BANTEN

KOMODITAS : PADI SAWAH AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

MUSIM TANAM : MH 2019/2020 (OKTOBER 2019 - MARET 2020)

NO _BENCANAJENIS KERUSAKANTINGKAT

TANAMAN REKOMENDASI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB)

PERKIRAAN LUAS KERUSAKAN TANAMAN (%) SANGAT TINGGI 1

INPARA 5, INPARA 6, INPARI 29, INPARI 30, KAPUAS, BATANGHARI, BANYUASIN, SIAK RAYA, LAMBUR, DENDANG

0,9 BANJIR

RENDAH 2

INPARI 1, INPARI 10, INPARI 13, INPARI 14, INPARI 15, INPARI 16, INPARI 18, INPARI 19, INPARI 20, INPARI 38, INPARI 39, INPARI 40, INPARI 41, SITU PATENGGANG, LIMBOTO, BATUTEGI,

SITUBAGENDIT, SILUGONGGO, INPAGO 6, INPAGO 7, INPAGO 8, INPAGO 10

0,0 KEKERINGAN

SANGAT TINGGI

3 WERENGBATANG 0,1 INPARI 13, INPARI 31, INPARI 33, MEKONGGA.

COKLAT SANGAT TINGGI 4 TIKUS SAWAH 0,2 -SANGAT TINGGI

5 PENGGEREK_{BATANG PADI} 0,3

-AMAN

6 INPARI 4, INPARI 5, INPARI 7, INPARI 8, INPARI 9,INPARI 21, INPARI 31, INPARI 33, TUKAD UNDA, TUKAD PETANU, KALIMAS, BONDOYUDO

0,0 TUNGRO

RENDAH

7 INPARI 14, INPARI 15, INPARI 20, SITU BAGENDITINPARI 12, INPARI 13, INPARI 16, INPARI 11,INPARI 17, BATANG PIAMAN, INPARI 32 HDB

0,0 BLAST

TINGGI

8 KRESEK (HDB) 0,0 INPARI 1, INPARI 4, INPARI 6, INPARI 11, INPARI_{17, CONDE, ANGKE, INPARI 32 HDB, HIPA 14}

DATA TIDAK TERSEDIA

9 REKOMENDASI UMUM (PREFERENSI PETANI_{DAN VARIETAS EKSISTING)} - IR 64, MEKONGGA, CIHERANG, INPARI 10 LAEYA

TOTAL

3

15-Sep-2019

Dicetak : Kategori ringan termasuk dalam kategori aman

SCIENCE. INNOVATION. NETWORKS

Angka 0,00 menunjukkan tidak ada potensi tanam

(4)

KAB/KOTA : TANGERANG (3603), PROVINSI : BANTEN

KOMODITAS : JAGUNG AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

musim

PERKIRAAN LUAS KERUSAKAN TANAMAN (%) AMAN 1 BANJIR 0,0 -AMAN 2 KEKERINGAN 0,0 -AMAN 3

PALAKKA, PROVIT-A1, PROVIT-A2, SHS-1, SHS-2, NK 22, NK 55, NK 81, PIONEER11, PIONEER23, PAC 759, BIMA-4, BIMA-11, BIMA 1, BIMA PUTIH-2

0,0 BULAI

JAGUNG

AMAN

4 LALAT BIBIT_JAGUNG 0,0

-AMAN 5 PENGGEREKBATANG 0,0 -JAGUNG AMAN 6 PENGGEREK_TONGKOL 0,0 -AMAN 7 TIKUS_JAGUNG 0,0 -AMAN

8 ULAT GRAYAK_JAGUNG 0,0

-DATA TIDAK TERSEDIA

9 C-5, C-7,C-8, C-9, PIONEER15, BISI-6, BISI-7, BISI-8, BISI-9, BISI-1, BISI-11, BISI-12, BISI-13, BISI-14, BISI-15, DK-3

-REKOMENDASI UMUM (PREFERENSI PETANI DAN VARIETAS EKSISTING)

(5)

KALENDER TANAM TERPADU

KAB/KOTA : TANGERANG (3603), PROVINSI : BANTEN

KOMODITAS : KEDELAI AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

musim

PERKIRAAN LUAS KERUSAKAN TANAMAN (%) SANGAT TINGGI 1 BANJIR 0,0 -AMAN 2 KEKERINGAN 0,0 -AMAN

3 LALATKACANG 0,0 BURANGRANG, ANJASMORO, ARGOMULYO,_GROBOGAN

KEDELAI AMAN 4 0,0 -PENGGULUNG DAUN KEDELAI AMAN

5 BURANGRANG, ANJASMORO, ARGOMULYO,GROBOGAN, SINABUNG,WILIS, TANGGAMUS,

DETAM 1, DETAM2 ,DETAM-3, GEMA 0,0 PENGGEREK POLONG KEDELAI AMAN 6 TIKUS_KEDELAI 0,0 -RENDAH

7 ULAT GRAYAK_KEDELAI 0,0 BURANGRANG, ANJASMORO, ARGOMULYO, IJEN,_PANDERMAN

AMAN

8 ULATJENGKAL 0,0 BURANGRANG, ANJASMORO, ARGOMULYO, IJEN,_PANDERMAN

KEDELAI

DATA TIDAK TERSEDIA

9 ANJASMORO, KIPAS PUTIH, MALABAR, ORBA,SINABUNG, TANGGAMUS,WILIS, KABA GROBONGAN, BURANGRANG, DAN ARGOMULYO.

-REKOMENDASI UMUM (PREFERENSI PETANI DAN VARIETAS EKSISTING)

TOTAL

5

15-Sep-2019

Dicetak : Kategori ringan termasuk dalam kategori aman

SCIENCE. INNOVATION. NETWORKS

Angka 0,00 menunjukkan tidak ada potensi tanam

(6)

KOMODITAS : PADI SAWAH AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH

DATA ALAT DAN SARANA PERTANIAN (ALSINTAN)

KECAMATAN : PANONGAN (3603040)

KAB/KOTA : TANGERANG, PROVINSI : BANTEN

NO DAN SARANANAMA ALAT PERTANIAN

KEBUTUHAN

(UNIT) KETERSEDIAAN(UNIT) KECUKUPAN(%) LOKASI REKOMENDASI_PEMENUHAN

Alsin yang dimobilisasi (unit) Koreksi Kekurangan (unit)

-DATA KETERSEDIAAN ALSIN LAINNYA (UNIT) 62 1 TRAKTOR 0 0 -2 THRESHER 81 0 a POWER 0 PEDAL b 0 TOTAL c 0

POMPA 2 INCHI : DATA TIDAK TERSEDIA 3

DATA TIDAK TERSEDIA POMPA 3 INCHI :

4

DATA TIDAK TERSEDIA POMPA 6 INCHI :

6

DATA TIDAK TERSEDIA POMPA LAINNYA :

8

TRANSPLANTER : 0

9

DATA TIDAK TERSEDIA POWER WEEDER :

10

REAPER : DATA TIDAK TERSEDIA

12

STREAPER : DATA TIDAK TERSEDIA

13

0 COMBINE HARVESTER :

14

VERTICAL DRYER : DATA TIDAK TERSEDIA

15

DATA TIDAK TERSEDIA BED DRYER :

16

PENGGILINGAN PADI KECIL : _{DATA TIDAK TERSEDIA}

17

DATA TIDAK TERSEDIA

PENGGILINGAN PADI MENENGAH :

18

PENGGILINGAN PADI BESAR : _{DATA TIDAK TERSEDIA}

19 DATA TIDAK TERSEDIA

PADDY MOWER : 11

0 62

(7)

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO

Sistem tanam jajar legowo (jarwo) adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau

lebih (biasanya dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah Legowo di

ambil dari bahasa jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti luas dan ”dowo” berarti memanjang.

Legowo diartikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan

diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong

dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan.

Pola sistem tanam jarwo, seperti pada gambar 1. Pola jarwo cocok diterapkan pada kondisi lahan

yang kurang subur. Pola jarwo dapat menambah populasi tanaman mencapai 256.000 rumpun/ha

dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibanding pola tegel (25x25)cm.

Sistem jarwo merupakan salah satu komponen utama PTT pada padi sawah yang memberi

keuntungan sebagai berikut:

(1.) Terdapat ruang terbuka yang lebih lebar diantara dua kelompok barisan tanaman yang akan

memperbanyak cahaya matahari masuk ke setiap rumpun tanaman padi sehingga

meningkatkan aktivitas fotosintesis yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman.

(2.) Sistem tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya

seperti : pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit

(penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus.

(3.) Meningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo, sehingga

berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan populasi.

(4.) Sistem tanaman berbaris ini juga berpeluang bagi pengembangan sistem produksi padi-ikan

(mina padi) atau parlebek (kombinasi padi, ikan, dan bebek).

(5.) Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10-15%.

Gambar 1. Jajar legowo tipe 2:1 (kiri) dan jajar legowo tipe 4:1 (kanan)