• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEWUJUDKAN HUTAN TANAMAN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEWUJUDKAN HUTAN TANAMAN DI INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

POTENSI KEINSINYURAN

MEWUJUDKAN

HUTAN TANAMAN

DI INDONESIA

(2)

“Menggunakan hutan tanaman untuk mengurangi

deforestasi adalah salah satu fungsi dari hutan tanaman

industri, karena hutan ini mampu menyediakan alternatif

bahan baku yang tetap harus mengikuti prinsip

keberlanjutan sejak mulai perencanaan, penanaman dan

pemanenan”

Pada saat mengunjungi Festival Perubahan Iklim pada bulan Februari 2016, Presiden Jokowi mengungkapkan ketidakpercayaannya bahwa hutan tanaman Industri di Indonesia ternyata hanya seluas 4 juta hektar saja, jauh lebih kecil dibandingkan dengan luasan kebun kelapa sawit yang kini mencapai 13-14 juta hektar.

Pembangunan hutan tanaman industri hanya menyumbangkan 2,7% dari Pendapatan Domestik Bruto (GDP) US$ 3,9 Milyar per tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa hutan tanaman di Indonesia berpotensi untuk lebih

mengoptimalkan keunggulan kompetitifnya secara substansial, terutama karena kemampuannya untuk memanfaatkan energi matahari sepanjang tahun dan pertumbuhan tanaman yang hanya membutuhkan 4-5 tahun dibandingkan

pertumbuhan pohon di negara empat musim yang paling tidak memerlukan 25 tahun untuk

mencapai ukuran pohon siap panen yang sama.

(3)

Jadi, di mana kesempatan pembangunan itu seharusnya terjadi? Untuk menjelaskan hal ini, kita perlu melihat ke belakang apa yang telah dicapai sampai saat ini.

Pemerintah Indonesia telah membagi fungsi hutan ke dalam tiga fungsi pokok hutan, yaitu

konservasi, lindung dan produksi. Untuk pemanfaatan ketiga fungsi itu, secara khusus pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1990 yang kemudian diamandemen menjadi Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1999 mengenai Ijin pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan produksi.

(4)

Walaupun telah dikeluarkan aturan untuk pembangun- an hutan tanaman tersebut, pertumbuhannya relatif tetap rendah karena berbagai kendala, seperti aturan yang saling bertentangan dan rendahnya investasi. Hambatan lainnya adalah sulitnya berkompetisi bagi pemegang ijin skala kecil di pasar global karena skala ekonomi yang terlalu kecil, di samping permasalahan konflik dan kepastian lahan di tingkat tapak.

Asumsi umum menyebutkan bahwa hutan tanaman yang dikelola oleh korporasi besar telah

menimbulkan situasi monopolistik, dan lahan hutan yang luas dikuasai hanya segelintir pengusaha, telah menyebabkan tekanan pada kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan penguasaan lahan bagi korporasi. Namun demikian, patut dicatat bahwa pemberian

ijin kepada korporasi besar bukan hanya

memberikan hak kelola, tetapi sebenarnya adalah juga memberikan kepercayaan untuk mengelola bentang alam yang bertanggung jawab.

Dalam hal inilah, pengelolaan perusahaan bubur kertas (pulp) dan kertas sering disalahartikan. Dalam kerangka industri global, keseimbangan pengelolaan lahan di tingkat bentang alam

diperlukan untuk tetap berada di pasar, dan sering menjadi tuntutan dari pasar yang makin peduli dengan masalah lingkungan.

Menggunakan hutan tanaman untuk mengurangi deforestasi adalah salah satu fungsi dari hutan tanaman industri, karena hutan ini mampu

menyediakan alternatif bahan baku yang tetap harus mengikuti prinsip keberlanjutan sejak mulai

(5)

Sebagai contoh penerapan penanaman gulir balik, PT RAPP, anggota dari korporasi APRIL Group, mampu menyisihkan sebagian besar wilayah konsesinya untuk kegiatan konservasi, kebutuhan rakyat, infrastruktur dan, lebih dari itu, menekan terjadinya penebangan liar.

Dengan cara itu, pendekatan pengelolaan hutan tanaman industri memungkinkan sektor swasta untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga hutan alam untuk konservasi dan perlindungan, dibandingkan dengan

membiarkannya menjadi wilayah terbuka yang rentan terhadap perambahan dan kebakaran hutan.

Pembangunan hutan tanaman industri juga memberikan kontribusi yang nyata dalam

penyediaan lapangan kerja, yang juga secara tidak langsung mengurangi tekanan terjadinya

penebangan illegal, terutama pada komunitas yang berbatasan dengan wilayah hutan. Saat ini, hutan tanaman mampu menyediakan bahan baku bagi bubur kertas dan industri kertas yang menyumbang US$ 1,73 Milyar dollar untuk pulp dan US$ 3,57 Milyar ke devisa negara.

Data dari Kementerian Perindustrian, menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja langsung industri pulp dan kertas ini mencapai 260.000 pekerja langsung dan 1,1 juta pekerja tidak langsung.

Saat ini industri pulp Indonesia menduduki peringkat dunia ke 9 (8,1 juta ton per tahun), dan peringkat dunia nomor 4 untuk industry kertas (12,3 juta ton per tahun). Hal ini secara nyata telah

menunjukkan Indonesia sebagai salah satu pemain global, dengan hanya mengandalkan hutan tanaman yang telah terbangun seluas sekitar 4 juta hektar.

Menggunakan Metode Stek Pucuk untuk Menumbuhkan Tanaman dengan Cepat Praktik terbaik apakah yang terjadi dalam produksi pulp dan kertas? Saat ini bisa ditunjukkan beberapa contoh dalam kegiatan operasi APRIL Group, salah satu yang terbesar, paling maju dalam hal teknologi dan paling efisen.

Hasil produksinya digunakan oleh jutaan manusia setiap harinya, dari karton minuman, cetakan, kertas tisu, tas belanja, pembungkus makanan, majalah dan buku. Produksi APRIL group dijual ke lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Untuk

memenuhi kebutuhan bahan baku, tiga jenis spesies pohon telah dikembangkan menjadi jenis pohon kunci yang dapat dipanen dalam waktu 4-5 tahun, yaitu Acacia mangium, Acacia crasicarpa, dan Eucalyptussp. Bagian riset dan pengembangan APRIL Group terus menerus melakukan perbaikan dan meningkatkan produktivitas melalui

penanaman ketiga jenis pohon tersebut.

APRIL Group telah menginvestasikan dananya untuk kegiatan riset dan pengembangan untuk menjamin tersedianya kualitas bibit melalui metode budidaya hutan. Para insinyur kehutanan dengan keahliannya dalam bidang budidaya pohon dan budidaya penanaman hutan adalah tulang punggung dalam pengembangan spesies pohon tersebut. Penggunaan biji dan stek pucuk dan pemeliharaannya yang hati-hati menjamin

tersedianya bibit yang berkualitas terbaik. Melalui bagian riset dan pengembangan, perusahaan telah sukses meningkatkan produktivitas Acacia mangium dari 22 m3/ha per tahun pada 1996 menjadi 32 m3/ha per tahun pada 2010.

Pada tahun 2004, APRIL Group telah mampu mencapai kecukupan bahan baku dari produksi sendiri. Sebelumnya, sebagian, harus diimpor. APRIL Group memekerjakan lebih dari 9.000 orang untuk pembibitan dan penanaman. Selama

pemanenan, angka ini dapat meningkat menjadi 13.000.

(6)

Perusahaan menanam 200 juta anakan pada 80-100 ribu hektar tanaman, dan secara kontinyu memanen 80 - 90 ribu hektar tanaman setiap tahun. Untuk menjaga fokus pada riset dan pengembangan, APRIL Group memekerjakan 160 peneliti professional, termasuk di dalamnya insinyur kehutanan professional dengan 15 orang di antaranya bergelar Doktor, menuju pengelolaan hutan lestari.

Pabrik RAPP – Salah Satu yang Terbesar dan Termodern di Dunia

APRIL Group mengoperasikan salah satu pabrik pulp dan kertas terintegrasi terbesar di dunia. Operasinya berada di Pangkalan Kerinci seluas 1.750 ha; menyediakan perumahan untuk 7.000 karyawan di komplek yang sama lengkap dengan berbagai fasilitasnya, termasuk sekolah, rumah sakit, arena rekreasi dan olah raga, fasilitas peribadatan dan berbagai fasiltas lain untuk kemudahan para karyawan. APRIL Group memekerjakan secara langsung 5.000 karyawan, dan pekerja tidak

langsung sebanyak 90.000 untuk menjamin operasi perusahaan.

Kapasitas produksi mencapai 2,8 juta ton pulp dan 1,1 juta ton kertas per tahun. Perusahaan beroperasi dengan prinsip manufaktur yang ramping, yang mengharuskan efisiensi penggunaan air dan energi yang rendah emisi. Lebih dari 85% energi yang digunakan berasal dari energi hijau terbarukan, khususnya berasal dari sampah pengolahan pulp.

APRIL Group juga menginvestasikan modalnya untuk fasilitas dan infrastruktur untuk kelancaran distribusi produk ke konsumen, seperti jalan,

pelabuhan, dan landasan lapangan terbang.Fasilitas ini sebagian juga dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Mengubah Desa Menjadi Kota

Kegiatan APRIL Group di Pangkalan Kerinci telah memberikan dampak positif bagi pembangunan regional. Pada tahun 1999, Pangkalan Kerinci memisahkan diri menjadi Kabupaten terpisah dari Kabupaten Kampar, hanya 6 tahun setelah RAPP melakukan kegiatan operasinya tahun 1993.

Dengan kata lain, perusahaan telah mampu meningkatkan status sebuah desa menjadi sebuah kota kabupaten dalam jangka waktu kurang dari 10 tahun. Sebagai tambahan, pertumbuhan cepat ekonomi kota Pangkalan Kerinci telah menarik hadirnya pendatang.

Pada tahun 1993 kota ini hanya dihuni oleh 200 kepala keluarga. Kini, Pangkalan Kerinci telah dihuni lebih dari 100.000 kepala keluarga. Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Kajian Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia menunjukkan bahwa antara 1999 hingga 2014, PT RAPP berkontribusi Rp2,2 triliun pada APBN. Berupa pajak sebesar Rp1,8 triliun dan Rp317 milyar dalam bentuk penghasilan bukan pajak.

Perusahaan juga berkontribusi Rp222,41 milyar pada penghasilan Provinsi Riau atau 0,40% dari total bujet provinsi. Yang terbesar berasal dari pendapatan asli daerah sebesar Rp93,15 milyar dan Dana Pendapatan Sumberdaya Alam sebesar Rp79,03 milyar.

(7)

Antara 1999 dan 2014, RAPP telah berkontribusi pada penciptaan lapangan pekerjaan secara total sebesar 90.000 orang, di mana 68% diantaranya adalah penduduk lokal provinsi Riau. Pada tahun 2000 PT RAPP berkontribusi 38.421 lapangan pekerjaan di Riau (2,18%) dan naik menjadi 49.419 (2,28%) pada tahun 2010 dan 50.920 (2,76%) pada tahun 2014.

Kajian tersebut juga mencatat bahwa

ketergantungan masyarakat pada perusahaan berkurang karena cepatnya pertumbuhan ekonomi. Hal ini merupakan hasil positif yang menunjukkan bahwa ekonomi regional bukan lagi hanya tergantung pada RAPP tetapi pada

pertumbuhan sektor lain yang dipicu oleh kehadiran RAPP.

Kolaborasi Insinyur Kehutanan dengan Mitranya dari Seluruh Dunia

Untuk mengelola hutan tanaman industri dan pabrik, RAPP bermitra dengan insinyur kelas dunia dan memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan pulp dan produk kertas kualitas tinggi yang dipasarkan ke seluruh dunia.

Proses alih teknologi berjalan secara natural dan terus menerus, peran insinyur kehutanan dan insinyur lain yang terlibat dalam pengembangan dan pengoperasian pabrik terus terjadi.

Profesionalitas terus ditingkatkan melalui

kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri.**

(8)

Engineer Weekly

Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo

Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator: Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52.

Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: info@pii.or.id

(000 ton)

NEGARA KONSUMEN KARET TERBESAR (alam dan sintetis) 2015

767

1.017

1.390

1.502

1.668

2.381

2.392

10.India

9. Vietnam

8. Russia

7. Korea Slt

6. Jepang

5. EU 28

4. USA

509

520

898

929

1.072

1.536

1.587

2.905

3.629

8.897

10.Indonesia

9. Russia

8. Malaysia

7. Brazil

6. Thailand

5. India

4. Jepang

3. USA

2. EU 28

1. China

Produksi INDONESIA

(000 ton)

2.781

3.043

3.063

3.292

3.211

2010

2011

2012

2013

2014

Sumber: The Economist: Pocket World in Figures, 2013,2014, 2015, 2016, 2017, 2018

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembentukan PDRB Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2014, nilai PDRB Kabupaten Gunungkidul masih menempati urutan keempat yaitu sebesar 13,60 persen, sedikit

http://www.associatedcontent.com/article/31672/plea_bargaining_in_the_criminal_just ice.html diakses pada hari Senin, 11 Februari 2019 Pukul 11:33 WIB).. tidak menjunjung nilai

Sebagai respon, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah, yang bertujuan untuk mengembangkan

Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, pengemasan dan penandaan

udah sejak lama diketahui bah!a asam sulfat dengan konsentrasi ;,= persen 2  persen merupakan bahan yang paling efisien untuk digunakan sebagai penyerap sulfur

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada konjungtiva untuk menilai adanya anemia karena penyebab akut seperti perdarahan karena keganasan

Teknologi pemeliharaan yang digunakan merupakan teknik sederhana dimana ikan dipelihara dengan kepadatan rendah (40-70 ekor per m2) dan diberi pakan berupa pellet

Kedua pemimpin sudah menunjukkan keinginan mereka untuk hubungan yang lebih baik namun, upaya normalisasi hubungan tidaklah semudah dibayangkan mengingat hubungan