• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA TINGKAT KEPARAHAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS: KECELAKAAN LALU LINTAS DI SURABAYA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLA TINGKAT KEPARAHAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL (STUDI KASUS: KECELAKAAN LALU LINTAS DI SURABAYA)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI KASUS: KECELAKAAN LALU LINTAS DI SURABAYA)

sE

Oleh:

Laylia Nur Afidah .

Laylia Nur Afidah Dosen Pembimbing:

Dra. Destri Susilaningrum, M.Si.

JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2011

(2)

LATAR  BELAKANG Tahun 2009 terjadi

57.726

PERMASALAHAN  PENELITIAN

57.726

kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia (Dephub, 2010) TUJUAN  PENELITIAN MANFAAT  Tahun 1998 penyebab kematian tertinggi ke‐9 

di dunia adalah PENELITIAN

BATASAN  MASALAH

di dunia adalah

KECELAKAAN 

LALU LINTAS

Kecelakaan lalu lintas di Surabaya 

tahun 2010 menyebabkan:

Meninggal dunia: 324 korban

Prediksi WHO: tahun 2020 kecelakaan lalu lintas penyebab kematian tertinggi ke‐

3

dunia

Luka berat: 240 korban

Luka ringan: 377 korban

Sedangkan di kawasan hukum

J j P l b S b

Triwulan I 2010: Jumlah kecelakaan lalu lintas Surabaya peringkat ke‐

5

di JATIM

Jajaran Polrestabes Surabaya :

Meninggal dunia: 193 korban

(3)

PERMASALAHAN  PENELITIAN

meneliti kecelakaan lalu lintas di Jajaran Polres

Madiun dengan

li i k d i

jenis kecelakaan memiliki hubungan dengan waktu kejadian

kecelakaan

TUJUAN  PENELITIAN

MANFAAT 

analisis korespondensi

Indriani dan Indawati (2005) mengestimasi

tingkat keparahan korban kecelakaan berhubungan Faktor‐faktor yang  mempengaruhi keparahan korban PENELITIAN BATASAN  MASALAH (2005) mengestimasi

tingkat kecelakaan Kota  Surabaya dengan loglinier dua dimensi

kecelakaan berhubungan dengan jenis kendaraan

dan interaksi antara waktu dengan musim terjadinya kecelakaan p

kecelakaan lalu lintas di kawasan hukum Jajaran

Polrestabes Surabaya

j y

Ismail dan Jemain (2005)  memodelkan risiko kecelakaan di Malaysia

Terdapat hubungan antara jumlah kecelakaan lalu lintas dengan jenis kelamin kecelakaan di Malaysia 

dengan

Generalized Poisson  Regression

lintas dengan jenis kelamin korban kecelakaan, umur

kendaraan, dan kawasan terjadinya kecelakaan

(4)

LATAR  BELAKANG PERMASALAHAN  PENELITIAN

Keparahan

korban

TUJUAN  PENELITIAN MANFAAT 

Meninggal

L k b

t

Luka

PENELITIAN BATASAN  MASALAH

Meninggal

dunia

Luka berat

Luka 

ringan

(5)

PERMASALAHAN  PENELITIAN

1. Bagaimanakah karaketristik korban

kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya pada

TUJUAN  PENELITIAN

MANFAAT 

kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya pada

tahun 2010?

2. Bagaimanakah pemodelan regresi logistik

multinomial untuk tingkat keparahan korban

PENELITIAN

BATASAN  MASALAH

multinomial untuk tingkat keparahan korban

kecelakaan lalu lintas Kota Surabaya

berdasarkan faktor-faktor yang

mempengaruhinya?

mempengaruhinya?

3. Bagaimanakah besar risiko berdasarkan

tingkat keparahan korban kecelakaan lalu

lintas?

lintas?

(6)

LATAR  BELAKANG

PERMASALAHAN  PENELITIAN

1. Mendapatkan deskripsi karaketristik korban kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya pada

t h 2010 TUJUAN 

PENELITIAN

MANFAAT 

tahun 2010.

2. Mendapatkan model tingkat keparahan korban kecelakaan lalu lintas Kota Surabaya

b d k f kt f kt PENELITIAN

BATASAN  MASALAH

berdasarkan faktor-faktor yang

mempe-ngaruhinya dengan regresi logistik multinomial. 3. Mendapatkan besar risiko masing-masing

ti k t k h k b k l k l l li t

(7)

PERMASALAHAN  PENELITIAN

Diperoleh faktor‐faktor yang  berpengaruh terhadap keparahan

korban kecelakaan lalu lintas

TUJUAN  PENELITIAN

MANFAAT  Satlantas Polrestabes Surabaya

PENELITIAN

BATASAN  MASALAH

Satlantas Polrestabes Surabaya  memberikan perhatian yang lebih

faktor‐faktor dijadikan referensi untuk antisipasi jatuhnya korban

kecelakaan lalu lintas

(8)

LATAR  BELAKANG PERMASALAHAN  PENELITIAN TUJUAN  PENELITIAN MANFAAT 

Penelitian dibatasi pada

DATA VARIABEL PENELITIAN

PENELITIAN

BATASAN  MASALAH

DATA VARIABEL PENELITIAN 

YANG SUDAH TERSEDIA

dalam data kecelakaan lalu

lintas di Kota Surabaya yang 

y y

g

berada di kawasan hukum

Jajaran Polrestabes Surabaya

(9)

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF

Statistika deskriptif adalah metode‐p metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi

yang berguna (Walpole, 1993). yang berguna (Walpole, 1993). 

Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang ada dan

sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus

induknya yang lebih besar. 

(10)

TINJAUAN STATISTIKA TINJAUAN NON STATISTIKA

UJI INDEPENDENSI STATISTIKA DESKRIPTIFUJI INDEPENDENSI STATISTIKA DESKRIPTIF

Uji  independensi  bertujuan  untuk  mengetahui  adanya  hubungan 

j

p

j

g

y

g

antara  dua  variabel.  Hipotesis  yang  digunakan  adalah  sebagai  berikut 

(Agresti, 2002). 

H

0

 : Tidak ada hubungan antara variabel Y dan X 

H

1

 : Ada hubungan antara variabel Y dan X

 

Statistik  uji  yang  digunakan  pada  uji  independensi  adalah  uji 

Pearson Chi‐square berikut. 

 

 

dengan J = banyaknya kategori variabel Y  

I = banyaknya kategori variabel X

I = banyaknya kategori variabel X

H

0

  ditolak  apabila 

  dengan  derajat  bebas  sebesar 

(11)

REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL UJI INDEPENDENSI

REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL UJI INDEPENDENSI

Regresi  Multinomial  membentuk fungsi  logit,dengan  membandingkan Y=1 dan Y=2 terhadap Y=0

Probabilitas  respon  atau

model  regresi  logistik 

membandingkan Y=1 dan Y=2 terhadap Y=0.  

Bentuk model regresi logistik yang berupa fungsi peluang dengan p  variabel prediktor: 

Regresi logistik multinomial

merupakan perluasan dari

multinomial  dengan  variabel  respon  berskala  nominal 

tiga kategori : 

Transformasi  logit  akan  menghasilkan  dua  fungsi  logit  sebagai  berikut, dengan menetapkan bahwa .

merupakan perluasan dari

regresi logistik dengan respon

biner yang dapat menangani

 

  

 

berikut, dengan menetapkan bahwa  . 

 

biner yang dapat menangani

variabel respon dengan

k t

i l bih d i d

  

 

   

kategori lebih dari dua. 

  

(12)

TINJAUAN STATISTIKA TINJAUAN NON STATISTIKA

ESTIMASI PARAMETER

REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL ESTIMASI PARAMETER

REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL

Menggunakan metode MLE

Dengan  memberi  ln  pada  kedua  sisi  persamaan  di  atas,  diperoleh  persamaan berikut ini. 

Estimasi parameter diperoleh dari turunan pertama di atas.  

Dengan ;  dan  ,  sedangkan    merupakan 

(13)

UJI PARAMETER INDIVIDU ESTIMASI PARAMETER UJI PARAMETER INDIVIDU ESTIMASI PARAMETER

Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.

dengan

Statitik uji yang digunakan adalah statistik uji Wald

Statitik uji yang digunakan adalah statistik uji Wald

sebagai berikut (Hosmer dan Lemeshow, 2000).

Dengan

adalah taksiran standar error

parameter H ditolak jika

atau

parameter. H

0

ditolak jika

atau

dengan derajat bebas

(14)

TINJAUAN STATISTIKA TINJAUAN NON STATISTIKA

UJI PARAMETER SERENTAK UJI PARAMETER INDIVIDU UJI PARAMETER SERENTAK UJI PARAMETER INDIVIDU

Uji  serentak  dilakukan  untuk  mengetahui  signifikansi  parameter  yang berpengaruh secara serentak terhadap variabel respon. Hipotesis: 

 

 paling sedikit terdapat satu   dengan   

Statistik  uji  yang  digunakan  adalah  statistik  uji  G  atau  likelihood  ratio  test sebagai berikut. 

   dengan  adalah  banyaknya  observasi  yang  berkategori  1,  dan  adalah  banyaknya observasi yang berkategori 0. 

(15)

UJI KESESUAIAN MODEL UJI PARAMETER SERENTAK UJI KESESUAIAN MODEL UJI PARAMETER SERENTAK

Untuk  mengetahui  apakah  model  yang  diperoleh  telah  sesuai  atau 

tidak.  

H

0

  :  model  sesuai  (tidak  ada  perbedaan  yang  nyata  antara  hasil 

observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model)

observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model)

H1  :  model  tidak  sesuai  (ada  perbedaan  yang  nyata  antara  hasil 

observasi dengan kemungkinan hasil prediksi model)

Statistik uji Chi‐square seperti pada persamaan berikut. 

 

Dengan j = 0, 1, 2; dan 

 = pearson residual. 

H ditolak jika

dengan db =

15

(16)

TINJAUAN STATISTIKA TINJAUAN NON STATISTIKA

INTERPRETASI MODEL UJI KESESUAIAN MODEL INTERPRETASI MODEL UJI KESESUAIAN MODEL

M

ki k

b

b

Menggunakan

Odds ratio

Memperkirakan berapa besar

kemungkinan risiko variabel‐

variabel prediktor terhadap

variabel respon.

Odds ratio

variabel respon.

(17)

KECELAKAAN LALU LINTAS KECELAKAAN LALU LINTAS

Tingkat keparahan korban kecelakaan lalu lintas

Kecelakaan lalu lintas

adalah suatu peristiwa di jalan yang 

tidak disangka‐sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan

dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban

Tingkat keparahan korban kecelakaan lalu lintas

g

p p

j

y ,

g

manusia atau kerugian harta benda.

(PP Nomor 43 Tahun 1993 Pasal 93 dalam Undang‐Undang Nomor 22 Tahun 2009 )

Meninggal dunia

Luka berat

Luka ringan

Korban yang 

dipastikan meninggal

dunia sebagai akibat

kecelakaan lalu lintas

Korban yang karena

luka‐lukanya

menderita cacat

tetap atau harus

Korban yang tidak

termasuk dalam

kecelakaan lalu lintas

dalam jangka waktu

paling lama 30 hari

setelah kecelakaan

tetap atau harus

dirawat dalam jangka

waktu lebih dari 30 

hari sejak terjadi

kategori korban

meninggal dan

korban luka berat.

17

tersebut.

kecelakaan.

(18)

TINJAUAN STATISTIKA TINJAUAN NON STATISTIKA

FAKTOR‐FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 

KECELAKAAN LALU LINTAS

KECELAKAAN LALU LINTAS KECELAKAAN LALU LINTAS

Faktor Manusia

Faktor Manusia

Faktor‐faktor

penyebab

Faktor Kendaraan

penyebab

kecelakaan lalu lintas

(19)

SUMBER DATA

VARIABEL PENELITIAN

• Terdiri dari 507 data korban kecelakaan

kawasan hukum Jajaran Polrestabes Surabaya 

METODE ANALISIS DATA

selama tahun 2010

1. Bubutan 2. Krembangan 3 A 8. Tambaksari 9. Simokerto 10 Kenjeran 15. Gubeng 16. Rungkut 17 Mulyorejo 22. Sukomanunggal 23. Lakarsantri 24 Wiyung 3. Asemrowo 4. Tegalsari 5. Dukuh Pakis 6. Genteng 10. Kenjeran 11. Wonokromo 12. Wonocolo 13. Gayungan 17. Mulyorejo 18. Sukolilo 19. Tandes 20. Pakal 24. Wiyung 25. Karangpilang 26. Jambangan g

7. Sawahan 14. Tenggilis 21. Benowo

(20)

i b l Sk l / i

No Variabel Skala/Kategori 5No VariabelPeran NominalSkala/Kategori

1 Keparahan

korban

kecelakaan lalu

Nominal

Y(0) = korban meninggal Y(1) = korban luka berat

5 Peran  korban  dalam  kecelakaan  (X4) Nominal X4(0) = pengendara X4(1) = penumpang kendaraan selain pengendara X4(2) = pengguna jalan non penumpang kendaraan 

(penyeberang jalan pejalan kaki dll)

SUMBER DATA

VARIABEL PENELITIAN

kecelakaan lalu lintas (Y)

Y(1) = korban luka berat Y(2) = korban luka ringan

2 Jenis  Nominal (X4) (penyeberang jalan, pejalan kaki, dll) 6 Jenis  kendaraan  (X5) Nominal X5(0) = sepeda motor (kendaraan bermotor roda dua atau  tiga) METODE ANALISIS DATA

kecelakaan (X1) X1(0) = tabrakan belakang (TB)

X1(1) = tabrakan depan (TD)

X1(2) = tabrakan samping (TS)

X1(3) = hilang kemdali (HK)

X1(4) = lain‐lain 

3 Jenis kelamin Nominal

(X5) tiga) X5(1) = kendaraan roda empat X5(2) = kendaraan dengan lebih dari empat roda X5(3) = lain‐lain (sepeda angin, becak, atau kendaraan bukan  bermotor lainnya) 3 Jenis kelamin (X2) Nominal X2(0) = laki‐laki X2(1) = perempuan bermotor lainnya) 7 Waktu  kecelakaan  (X6) Nominal X6(0) = padat kendaraan (antara pukul 06.00 WIB – 08.00  WIB, antara pukul 12.00 WIB – 13.30 WIB, antara pukul  16.00 WIB – 18.00 WIB) 4 Usia (X3) Ordinal X3(0) = anak‐anak (0 – 16  tahun) X (1) = remaja (17 ‐ 21 tahun)

X3(3) = paruh baya (36 – 58 tahun)

X3(4) = usia lanjut (lebih dari 58 

tahun) 16.00 WIB  18.00 WIB) X6(1) = sepi (selain waktu padat) 8 Tanggal  perayaan  Nominal

X7(0) = libur hari raya idul fitri, natal, dan tahun baru

(21)

SUMBER DATA

VARIABEL PENELITIAN

Analisis regresi multinomial secara

serentak

• Pie diagram

• Tabulasi silang

1. Analisis

Deskriptif

METODE ANALISIS DATA

Interpretasi terhadap nilai odds ratio

Uji i d

d

i

2. Membuat

Uji kesesuaian model

• Uji independensi

• Membuat model regresi

logistik multinomial

2. Membuat

model regresi

logistik

Dengan melakukan

Interpretasi model secara serentak

logistik multinomial

multinomial

melakukan

Menghitung ketepatan klasifikasi

model

21

(22)

KETEPATAN KLASIFIKASI INTERPRETASI MODEL SERENTAKUJI KESESUAIAN MODEL REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL  SECARA SERENTAK REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL  SECARA INDIVIDU TABULASI SILANG 

UJI INDEPENDENSISECARA INDIVIDUSECARA SERENTAK ANTARA Y DAN X UJI INDEPENDENSI  ANTARA Y DAN X KARAKTERISTIK KORBAN meninggal  3%11% TB 0% sepeda motor 17% 38% 25% gg dunia luka berat 25% 29% 3% TB TD TS HK 2% 19% mobil truk 65% 18% 17% pengendara penumpang lainnya 37% luka ringan 32% HK lainnya 79% becak, sepeda  angin, jalan kaki 31% laki‐laki 11% 16% 31% 12% anak‐anak remaja muda 6% libur Hari Raya  Idul  Fitri, Natal, dan  tahun baru l i 41% jam ramai j i 69% perempuan 30% 31% paruh baya usia lanjut 94% lainnya 59% jam sepi

(23)

ANTARA Y DAN X ANTARA Y DAN X KARAKTERISTIK KORBAN

Variabel

Nilai 

P‐Value

Keputusan

Chi‐square

p

Jenis kecelakaan (X

1

)

41,887

0,000

Tolak H

0

Jenis kelamin (X

2

)

0,274

0,872 Terima H

0

Usia (X

3

)

14,323

0,074 Terima H

0

Peran korban dalam 

12,497

0,014 Tolak H

0

kecelakaan (X

4

)

0

Jenis kendaraan (X

5

)

7,005

0,320 Terima H

0

Waktu kecelakaan (X

6

)

0,221

0,896 Terima H

0

Tanggal perayaan 

kh

(X )

1,224

0,542 Terima H

0 23

khusus(X

7

)

(24)

KETEPATAN KLASIFIKASI INTERPRETASI MODEL SERENTAKUJI KESESUAIAN MODEL REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL  SECARA SERENTAK REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL  SECARA INDIVIDU TABULASI SILANG 

UJI INDEPENDENSISECARA INDIVIDUSECARA SERENTAK ANTARA Y DAN X

UJI INDEPENDENSI  ANTARA Y DAN X

Variabel Prediktor Keparahan Korban Kecelakaan (%) Jumlah (%)

Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan

Variabel Prediktor Keparahan Korban Kecelakaan (%) Jumlah (%)

Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan

(%)

Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan

Jenis kecelakaan (X1)

TB 8,09 7,30 9,27 24,65

TD 11,83 14,20 6,11 32,15

Peran korban dalam kecelakaan (X4)

Pengendara 25,25 23,87 16,17 65,29 Penumpang 4,34 7,89 5,52 17,75 Lainnya 8 48, 5 33, 3 16, 16 96, TS 9,27 12,62 7,50 29,39 HK 1,58 0,99 0,79 3,35 Lainnya 7,30 1,97 1,18 10,45 Jenis kelamin (X2) Lainnya 8,48 5,33 3,16 16,96 Jenis kendaraan (X5) Sepeda motor 28,60 28,60 21,50 78,70 Mobil, pickup 0,59 0,79 0,20 1,58 Jenis kelamin (X2) Laki‐laki 26,43 26,04 16,77 69,23 Perempuan 11,64 11,05 8,09 30,77 Usia (X3) Anak anak 3 16 3 35 4 14 10 65 Truk 0,20 0,20 0,00 0,39 Selain kendaraan  bermotor 8,68 7,50 3,16 19,33 Waktu kecelakaan (X6) Anak‐anak 3,16 3,35 4,14 10,65 Remaja 5,52 5,92 4,54 15,98 Muda 10,65 12,03 7,89 30,57 Paruh baya 12,62 12,23 6,31 31,16 Jam ramai 15,78 15,19 9,66 40,63 Jam sepi 22,29 21,89 15,19 59,37

Tanggal perayaan khusus (X7)

(25)

ANTARA Y DAN X

Logit Kategori Variabel Prediktor Wald P‐Value B Exp(B) Jenis Kecelakaan (X1) 1 Konstanta 13 578 0 000 ‐1 099 1 Konstanta 13,578 0,000 1,099 X1(0) = TB 7,070 0,008*) 0,996 2,707 X1(1) = TD 13,737 0,000*) 1,281 3,600 X1(2) = TS 15,745 0,000*) 1,407 4,085 X1(3) = Lainnya Pembanding 2 K 18 509 0 000 1 504 2 Konstanta 18,509 0,000 ‐1,504 X1(0) = TB 16,033 0,000*) 1,641 5,159 X1(1) = TD 4,159 0,041*) 0,844 2,325 X1(2) = TS 9,823 0,002*) 1,292 3,638 X11(3) = Lainnya( ) y Pembandingg Peran korban dalam kecelakaan (X4) 1 Konstanta 3,529 0,058 ‐0,465 X4(0) = Pengendara 2,192 0,139*) 0,409 1,505 X4(1) = Penumpang 8,646 0,003*) 1,063 2,896 X (2) = Lainnya Pembanding X4(2) = Lainnya Pembanding 2 Konstanta 11,397 0,001 ‐0,989 X4(0) = Pengendara 2,791 0,095*) 0,543 1,722 X4(1) = Penumpang 9,060 0,003*) 1,230 3,420 X4(2) = Lainnya Pembanding 25

*)Signifikan pada α = 15%

(26)

KETEPATAN KLASIFIKASI INTERPRETASI MODEL SERENTAKUJI KESESUAIAN MODEL REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL 

SECARA SERENTAK

REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL  SECARA INDIVIDUSECARA SERENTAK

SECARA INDIVIDU

Logit Prediktor B Wald P‐Value Exp(B)

1 Konstanta ‐1,850 21,224 0,000

Efek

Uji Rasio Likelihood

Chi Square

Derajat Bebas

P‐Value

X1(0) = TB 0,982 6,662 0,010*) 2,669 X1(1) = TD 1,478 17,175 0,000*) 4,384 X1(2) = TS 1,607 19,265 0,000*) 4,990

Konstanta

0

0

X

1

41,086

6

0,000

X

16 557

4

0 002

X1(3) = Lainnya Pembanding X4(0) = Pengendara 0,607 4,453 0,035*) 1,835 X4(1) = Penumpang 1,426 13,742 0,000*) 4,164 X4(2) = Lainnya Pembanding

X

4 X4(2)   Lainnya

16,557

Pembanding

4

0,002

2 Konstanta ‐2,168 21,418 0,000 X1(0) = TB 1,626 15,427 0,000*) 5,084 X1(1) = TD 1,019 5,819 0,016*) 2,769

Secara serentak variabel prediktor

berpengaruh terhadap respon

X1(2) = TS 1,470 12,155 0,000*) 4,350

X1(3) = Lainnya Pembanding

(27)

H

0

: model sesuai (tidak ada perbedaan antara

h il b

i d

h il

dik i

d l)

hasil observasi dengan hasil prediksi model)

H

1

: model tidak sesuai (ada perbedaan antara

hasil observasi dengan hasil prediksi model)

hasil observasi dengan hasil prediksi model)

Chi‐square

Derajat 

P‐Value

Bebas

Pearson

9,087

12

0,696

Terima H

0

menunjukkan bahwa

d l

t l h dih ilk

i

27

(28)

KETEPATAN KLASIFIKASI INTERPRETASI MODEL SERENTAKUJI KESESUAIAN MODEL

 (untuk respon meninggal dunia)   

Jenis Kecelakaan Peran Korban Tingkat Keparahan

Meninggal Dunia Luka Berat Luka Ringan

TB Pengendara (untuk respon luka berat) 0 361 0 278 0 361    (untuk respon luka ringan)  TB Pengendara 0,361 0,278 0,361 Penumpang 0,207 0,362 0,431 Lainnya 0,500 0,210 0,291 TD Pengendara 0 356 0 450 0 194   Dengan fungsi logit sebagai berikut.    TD Pengendara 0,356 0,450 0,194 Penumpang 0,200 0,573 0,227 Lainnya 0,498 0,344 0,158 TS Pengendara 0 303 0 437 0 260      TS Pengendara 0,303 0,437 0,260 Penumpang 0,165 0,540 0,295 Lainnya 0,438 0,344 0,218

Lainn a Pen endara 0 673 0 194 0 133

Lainnya Pengendara 0,673 0,194 0,133

Penumpang 0,484 0,317 0,199

(29)

Observasi

Prediksi

Ketepatan 

(%)

Meninggal

Luka

Luka

(%)

Meninggal

Dunia

Luka 

Berat

Luka 

Ringan

Meninggal Dunia

84

72

37

43,5%

Luka Berat

40

112

36

59 6%

C

Luka Berat

40

112

36

59,6%

Luka Ringan

24

56

46

36,5%

Ketepatan 

K

l

h

(%)

29,2%

47,3%

23,5%

47,7%

Keseluruhan (%)

Kurang dari 50%

Kemungkinan disebabkan: d d l k 29

Metode pemodelan kurang tepat

(30)

KESIMPULAN

SARAN

1.

Korban kecelakaan lalu lintas di Surabaya untuk kawasan hukum Jajaran

2 Variabel yang berpengaruh terhadap keparahan korban berdasarkan penelitian ini adalah jenis

3. Peran korban sebagai lainnya, yaitu korban yang 

1.

Korban kecelakaan lalu lintas di Surabaya untuk kawasan hukum Jajaran

Polrestabes Surabaya pada tahun 2010, dari sebanyak 507 korban:

38 persen meninggal dunia, 37 persen luka berat, dan 25 persen luka ringan. 

2. Variabel yang berpengaruh terhadap keparahan korban berdasarkan penelitian ini adalah jenis kecelakaan dan peran korban saat terjadi kecelakaan. fungsi logit yang dihasilkan: 

 

g

y y

y g

merupakan pengguna jalan selain pengguna

kendaraan seperti penyeberang jalan atau pejalan

32 persen mengalami tabrak depan. 

69 persen korban berjenis kelamin laki‐laki

usia terbanyak korban adalah usia paruh baya (36 sampai 58 tahun). 

     

Dengan ketepatan klasifikasi hanya sebesar 47,7%.  

kaki, memiliki peluang meninggal dunia terbesar

pada semua jenis kecelakaan. Sedangkan peran

korban sebagai penumpang memiliki peluang

mayoritas korban adalah pengendara. 

79 persen korban menggunakan sepeda motor 

Korban terbanyak justru mengalami kecelakaan pada jam sepi

6 persen korban kecelakaan mengalami kecelakaan pada libur Hari Raya

korban sebagai penumpang memiliki peluang

mengalami luka berat dan luka ringan terbesar pada

setiap jenis kecelakaan. 

6 persen korban kecelakaan mengalami kecelakaan pada libur Hari Raya 

Idul Fitri, Natal, dan tahun baru

94 persen korban lainnya mengalami kecelakaan pada hari biasa.

(31)

Model yang dihasilkan dalam penelitian ini

Model yang dihasilkan dalam penelitian ini

menghasilkan ketepatan klasifikasi yang 

kecil, sehingga dalam penelitian berikutnya

,

gg

p

y

disarankan untuk memodelkan dengan metode lain 

yang kemungkinan dapat menghasilkan ketepatan

klasifikasi yang lebih besar seperti memodelkan

dengan metode bagging regresi logistik

multinomial

multinomial.

(32)

Agresti A

Ismail

N

dan Jemain

2002 Categorical Data Analysis Second Edition

A

A

2005

Generalized Poisson

Agresti, A., 2002. Categorical Data Analysis, Second Edition.

New York: John Wiley & Sons, Inc.

Alleyne R., 2010. Middle Age Begins at 35 and Ends at 58.

(O li

) (htt //

t l

h

k/h lth/h lth

/

Ismail, N. dan Jemain, A. A., 2005. Generalized Poisson

Regression: an Alternative for Risk Classification. Jurnal

Teknologi Universiti Teknologi Malaysia, 43(C): 39–54.

2010

l

l l

i

(Online). (http://www.telegraph.co.uk/health/healthnews/

7458147/Middle-age-begins-at-35-and-ends-at-58.

html). Diakses Senin, 13 Juni 2011 pukul 20:32.

 

Kasman, D., 2010. Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas.

(Online). (http://www. probolinggokab.go.id/site/index.

php?option=com_content&task=view&id=2363&Itemid=

Andi, 2010. Empat Faktor yang Mempengaruhi Kecelakaan Lalu

lintas. (Online). (http://ditlantaspoldariau.com/pro/

index.php?option=com content&view=article&id=178:e

p p

p

_

92). Diakses Jumat 3 Desember 2010 pukul 15:42.

Rachman, R. R., 2010. Evaluasi Accident Cost Mahasiswa

Universitas Airlangga Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan.

p p

p

_

mpat-faktor-yang-mempengaruhi-kecelakaan-lalu

lintas&catid=37:infoma syarakat&Itemid=64). Diakses

Jumat 3 Desember 2010 pukul 13:14

Universitas Airlangga Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan.

Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya.

Rashid M 2008

Jumat, 3 Desember 2010 pukul 13:14.

Inference on Logistic Regression Models

Anonim1, 2010. Explorer Lalu Lintas, Road Safety. (Online).

(http://satlantaspolresrejanglebong.blogspot.com/p/penem

l

l l

li t

ht l) Di k

S l

16 N

b

Rashid, M., 2008.

Inference on Logistic Regression Models.

Disertasi. Ohio: Department of Mathematics and

Statistics at Bowling Green State University.

u-lampu-lalu lintas.html). Diakses Selasa, 16 November

g

y

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Merekap data kecelakaan lalu lintas di Kota Bandar Lampung berdasarkan jumlah kejadian kecelakaan, tingkat keparahan korban, kendaraan yang terlibat kecelakaan, faktor

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jenis kekerasan yang ditemukan pada korban mati kecelakaan lalu lintas adalah kekerasan tumpul, jenis dan bentuk luka terbanyak

Hasil penelitian menggunakan analisis chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penggunaan helm dengan keparahan korban kecelakaan lalu lintas sepeda motor

Variabel respon dalam penelitian ini adalah jenis pelanggaran lalu lintas di Kota Surabaya bulan Desember 2016 yang dibedakan menjadi tiga kategori yaitu

Pengujian serentak dalam model regresi logistik multinomial dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel prediktor memiliki pengaruh yang signifikan

Variabel respon dalam penelitian ini adalah jenis pelanggaran lalu lintas di Kota Surabaya bulan Desember 2016 yang dibedakan menjadi tiga kategori yaitu

mengalikan angka kecelakaan berdasarkan tingkat keparahan korban dengan biaya kecelakaan pada tabel 5.2 Berikut merupakan contoh perhitungan biaya kecelakaan disalah satu ruas

Selanjutnya pada analisis regresi logistik ordinal, antara 6 variabel prediktor yang diamati dalam penelitian, diketahui model regresi logistik ordinalnya dan