• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dalam dunia industri baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan perkembangan. Tiap perusahaan saling berkompetisi untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan pangsa pasar baik lokal maupun internasional. Dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, PT Sinar Sosro KPB Cakung terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan peningkatan kualitas baik dari sistem manajemen mutu yang diterapkan maupun kualitas dari produk yang dihasilkan.

Hingga saat ini, PT Sinar Sosro KPB Cakung terus berupaya mengembangkan metode dalam upaya peningkatan kualitas produk yang dihasilkan. Upaya tersebut terus dilakukan guna mengurangi variasi terhadap ketidaksesuaian produk terhadap ekspektasi pelanggan. Perlu kita ketahui bahwa harapan pelanggan saat ini sangatlah bervariasi, sehingga continous

improvement dalam hal pencapaian kesesuaian produk terhadap persepsi

pelanggan harus menjadi dasar dari setiap tindakan perusahaan dalam melakukan pengendalian dan perbaikan kualitas produk yang dihasilkannya.

(2)

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan upaya pengendalian kualitas. Salah satunya adalah dengan menerapkan pendekatan

Six Sigma yang merupakan strategi peningkatan kualitas yang berfokus pada

pemenuhan persyaratan pelanggan. Six Sigma merupakan sebuah metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas yang diterapkan Motorola sejak tahun 1986. Penggunaan metode ini telah berhasil meningkatkan perusahaan dalam segi kualitas maupun keputusan strategik lainnya. Pendekatan Six

Sigma merupakan sekumpulan konsep dan praktek yang berfokus pada

penurunan variasi proses dan penurunan kegagalan atau kecacatan produk. Elemen-elemen penting dalam Six Sigma adalah (1) memproduksi hanya 3,4 cacat setiap satu juta kesempatan, (2) inisiatif-inisiatif peningkatan proses untuk mencapai tingkat kinerja enam sigma.

PT Sinar Sosro merupakan perusahaan pertama di Indonesia dan Dunia yang memproduksi berbagai macam produk minuman teh dalam kemasan, salah satunya yang sangat terkenal di kalangan masyarakat adalah Teh Botol Sosro. Sebagai perusahaan besar, PT Sinar Sosro selalu terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya agar dapat memenuhi harapan pelanggan. Adapun upaya perusahaan dalam peningkatan kualitas dan pencapaian target efisiensi yang dicantumkan dalam Sasaran Mutu pada Departemen Produksi dan

(3)

Maintenance di Lini 3 PT Sinar Sosro KPB Cakung tahun 2010, antara lain

adalah :

Tabel 1.1 Sasaran Mutu PT Sinar Sosro KPB Cakung Lini Ke-3

Sasaran Mutu Ukuran Target yang ingin Dicapai Line efficiency ≥ 70 % Produk Non-standar Tutup Miring ± 0,015 % Tanpa Tutup ± 0,015 % Pemakaian Bahan

Gula Pasir ± 433.800 gram/krat

Crown Cork maks 24.090 pcs/krat BB Boiler ± 0,120 m3/krat

Botol Pecah maks 0,537 %

Sumber : PT Sinar Sosro KPB Cakung

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada PT Sinar Sosro KPB Cakung khususnya lini produksi ke-3, penulis mengidentifikasikan permasalahan utama yang terjadi adalah permasalahan tidak tercapainya target produksi harian dan permasalahan pada pengendalian produk non-standar di tiap proses produksi. Adapun ukuran target pencapaian produksi harian yang ditetapkan perusahaan adalah sebesar 40 pallet / jam.

Berikut ini merupakan perumusan masalah yang penulis tetapkan dalam penelitian ini, antara lain adalah:

(4)

1. Apakah pendekatan Six Sigma dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di lini ke-3, terutama terhadap permasalahan dalam hal pengendalian kualitas terhadap produk non-standar?

2. Berapa ukuran kinerja proses dan kinerja produk Teh Botol pada saat ini berdasarkan konsep Six Sigma?

3. Apa saja variasi produk non-standar yang sering terjadi di setiap bagian selektor pada proses produksi Teh Botol Sosro (TBS)?

4. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya produk non-standar yang sering terjadi di setiap bagian selektor pada proses produksi Teh Botol Sosro (TBS)?

5. Apa usulan perbaikan yang diberikan untuk mengendalikan faktor penyebab terjadinya produk non-standar di setiap bagian selektor pada proses produksi Teh Botol Sosro (TBS)?

1.3 Ruang Lingkup

Agar penelitian menjadi terarah dan memiliki tujuan yang jelas, serta mengingat adanya keterbatasan waktu dan tenaga dalam melakukan penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan masalah, yaitu:

1. Penelitian dilakukan di PT Sinar Sosro KPB Cakung Lini Produksi ke-3. 2. Penelitian ini difokuskan terhadap permasalahan dalam hal pengendalian

(5)

3. Proses yang akan diteliti adalah proses pembotolan (Bottling) Teh Botol Sosro.

4. Observasi penelitian dilakukan pada segala kegiatan dan kondisi yang terjadi pada waktu produksi shift 2 (pukul 08.00 s/d 16.00).

5. Data pendukung yang digunakan antara lain data laporan tiap bagian selektor (selektor botol kotor, selektor bersih, dan selektor botol isi) dan data laporan sortir non-standard bulan Januari s/d Maret 2010.

6. Jangka waktu penelitian dilakukan selama bulan April s/d Mei 2010.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mendefinisikan permasalahan dalam hal pengendalian produk non-standar pada proses produksi Teh Botol Sosro di lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung secara jelas melalui penyusunan pernyataan proyek Six

Sigma (Project Statement), dan penggambaran Diagram SIPOC serta peta

aliran proses produksi secara keseluruhan.

2. Melakukan pengukuran terhadap kinerja proses dan kinerja produk. Adapun pengukuran kinerja proses dilakukan dengan cara perhitungan peta kendali terhadap data variabel berat botol isi Teh Botol Sosro dan data atribut produk non-standar harian pada tiap bagian proses produksi, serta pengukuran kapabilitas proses. Untuk pengukuran kinerja produk dilakukan perhitungan tingkat sigma dan menghitung DPMO.

(6)

3. Menganalisis data yang telah diolah dengan menggunakan diagram pareto, diagram fishbone, diagram five whys, analisis basic statistical

tools, dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk

mengidentifikasi faktor penyebab variasi yang perlu dikendalikan.

4. Melakukan tindakan perbaikan terhadap akar permasalahan yang terjadi dan melakukan peningkatan kinerja proses dan kinerja produk menuju tingkatan sigma yang lebih tinggi.

5. Melakukan pengendalian terhadap proses secara terus-menerus untuk meningkatkan kapabilitas proses menuju target Six Sigma.

Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan

Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi oleh PT Sinar Sosro KPB Cakung untuk mengatasi permasalahan dalam hal pengendalian kualitas baik produk maupun proses produksinya.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat menambah referensi pustaka bagi mahasiswa Universitas Bina Nusantara khususnya Jurusan Teknik Industri.

3. Bagi penulis

Penelitian ini berguna untuk menambah pengalaman dan pengetahuan serta wawasan penulis khususnya dalam pemahaman konsep Six Sigma. Sehingga, dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengaktualisasikan

(7)

teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan 1.5.1 Sejarah Perusahaan

“SOSRO” merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama “SOSRO” diambil dari nama keluarga pendirinya yakni “SOSRODJOJO”.

Gambar 1.1 Logo Sosro

Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

Tahun 1940, keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek “Teh Cap Botol” dimana daerah penyebarannya masih di sekitar wilayah Jawa Tengah. Kemudian pada tahun 1953, keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke

(8)

ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk “Teh Cap Botol” yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.

Gambar 1.2 Teh Wangi Cap Botol

Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

Pada awalnya keluarga Sosrodjojo datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan “Teh Cap Botol” dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap kemudian dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar, akan tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.

Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena sebagian besar teh yang dibawa tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar.

(9)

Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebaik sekarang.

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor kemudian dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya selesai dimasak seperti cara sebelumnya.

Pada tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready

to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tanggal 17 juli 1974 didirikan PT

Sinar Sosro di Cakung yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.

  Gambar 1.3 Perkembangan Kemasan Botol untuk Produk Teh Botol Sosro

(10)

Per Februari 2009, PT Sinar Sosro sudah memiliki 10 kantor pabrik dan 11 kantor penjualan wilayah. Pabrik Sosro antara lain berada di Medan (Sumatera Utara), Pandeglang (Jawa Barat), Cakung (Jakarta), Tambun (Bekasi), Ungaran (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), Gianyar (Bali), Cibitung (Jawa Barat), Mojokerto dan Palembang. Sedangkan pabrik peracikan Teh Wangi dan pengemasan Teh Seduh maupun Teh Celup berada di Slawi, Jawa Tengah. Untuk mendapatkan bahan baku terbaik dengan kualitas unggul, PT Sinar Sosro memiliki perkebunan teh affiliasi yang tersebar dibeberapa wilayah di Jawa Barat, yaitu

• Di Garut dengan luas 455 hektar dengan ketinggian 1.000 s/d 1.250 meter diatas permukaan laut.

• Di Tasikmalaya dengan luas 732 hektar dengan ketinggian 800 s/d 950 meter diatas permukaan laut.

• Di Cianjur dengan luas 400 hektar dengan ketinggian 1.000 s/d 1.250 meter diatas permukaan laut.

(11)

Gambar 1.4 Kantor Pusat PT Sinar Sosro

Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

Saat ini PT Sinar Sosro sudah memiliki beberapa aneka jenis produk dan kemasan dari mulai teh seduh, teh celup sampai teh siap minum bercitarasa buah. Karena mendapat dukungan dari sistem distribusi yang canggih maka produk-produk Sosro berhasil menjangkau konsumen di seluruh pelosok provinsi di Indonesia.

Sejak generasi pertama, keluarga Sosro memiliki satu filosofi mulia dan selalu diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah “Niat Baik”. Penyempurnaan dari penjabaran niat baik itu direalisasikan ke dalam produk-produk Sosro yang selalu peduli 3K yaitu Kebersihan, Kualitas, dan Keamanan. Maksudnya adalah produk yang bersih dan berkualitas maka aman untuk di konsumsi.

(12)

Gambar 1.5 Filosofi SOSRO

Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

Menghadapi era globalisasi, PT Sinar Sosro sudah siap berekspansi ke pasar Internasional karena produk-produknya memenuhi kualitas internasional dan dengan mempersiapkan jaringan internasional seperti negara-negara ASEAN, Australia, dan wilayah Timur Tengah sebagai tujuan ekspor produk Sosro. Berikut ini adalah sertifikasi yang telah diterima PT Sinar Sosro:

• Sertifikat ISO 9001:2008 yaitu sertifikat sisttem manajemen mutu untuk menjamin kualitas pengolahan dan hasil produksi.

• Sertifikat ISO 14000:2004 yaitu sertifikat sistem manajemen lingkungan untuk menjamin keamanan lingkungan.

• Sertifikat Halal yang dikeluarkan LPPOM MUI ( Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika MUI) bekerja sama dengan

(13)

Departemen Agama, BPOM dan Balai POM daerah untuk menjamin kehalalan bahan baku, proses maupun produknya.

• Sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk Kementrian Perindustrian.

• Sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) yaitu sertifikat sistem manajemen keamanan makanan untuk menjamin produk yang aman bagi konsumen.

• Sertifikat Hygiene and Sanitary sebagai salah satu persyaratan untuk ekspor yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.

1.5.2 Produk Yang Dihasilkan

Berikut ini produk-produk teh dalam kemasan yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro adalah :

1. Umbrella brand (Terdapat logo Sosro dalam kemasannya) a. Teh Botol Sosro

Teh Botol Sosro kemasan botol kaca atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle) merupakan salah satu produk unggulan PT Sinar Sosro KPB Cakung. Teh Botol Sosro kemasan botol kaca terbuat dari seduhan teh melati dicampur dengan gula pasir industri, tanpa pengawet, pewarna dan pemanis buatan. Produk ini merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak tahun 1974. Untuk

(14)

memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, Teh Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2008 ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :

• Kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 220 ml. • Kemasan kotak (Tetra Pack) isi 1 liter, 250 ml, dan 200 ml. • Kemasan pouch isi 230 ml.

• Teh Botol PET isi 500ml

• Teh Botol Sosro Less Sugar kemasan botol plastik atau PET (Poly Ethylene) isi 500 ml dan kemasan kotak (Tetra Pack) isi 250 ml.

Gambar 1.6 Produk Teh Botol Sosro

(15)

b. Fruit Tea

Fruit Tea merupakan produk minuman teh rasa buah yang mulai

dipasarkan sejak tahun 1997 dengan target pasar remaja. Adapun varian rasa buah yang ditawarkan adalah apel, blackcurrant, stroberi, x-treme (apel-blackcurrant) dan fusion ( stroberi-anggur). Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential

Brand In Non-Carbonated Drink Category. Produk Fruit Tea

tersedia dalam berbagai kemasan :

• Kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 235 ml. • Kemasan genggam (Tetra Pack) isi 200 ml.

• Kemasan kaleng (Can) isi 318 ml.

• Kemasan botol plastik atau PET (Poly Ethylene) isi 500 ml. • Kemasan pouch isi 230 ml.

Gambar 1.7 Produk Fruit Tea

(16)

c. Joytea

Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT Sinar Sosro KPB

Cakung yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu bahan dasar produk ini adalah teh hijau atau green tea yang mengandung antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat ini

Joy Green Tea hadir dalam kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 234 ml dan kemasan botol plastik atau PET isi 500 ml

dengan pilihan rasa Jasmine dan Honey Lemon.

Gambar 1.8 Produk Joy Green Tea

Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

2. Non umbrella brand a. S-Tee

S-Tee merupakan produk yang dibuat pada tahun 90-an untuk

mengimbangi produk pesaing yang memposisikan produknya lebih murah dengan isi lebih banyak., S-Tee dipasarkan dalam kemasan

(17)

botol kaca (Returnable Glass Bottle) dengan isi 318 ml. Proses produksinya sama dengan Teh Botol Sosro, perbedaannya adalah pada volume, kadar Tanin dan kadar gula.

Gambar 1.9 Produk S-Tee

Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

b. Prim-A

Prim-A adalah produk jenis Air Minuman Dalam Kemasan (AMDK)

yang dikeluarkan pada tahun 90-an. Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah “Air SOSRO”, kemudian pada tahun 1999, Air SOSRO berganti nama dengan Prim-A. Air mineral Prim-A hadir dalam kemasan cup 240 ml, botol plastik 330 ml, 600 ml, 1.5 liter, dan dalam kemasan gallon. Menurut Departemen Kesehatan RI, AMDK adalah air yang telah di proses, dikemas dan memenuhi perrsyaratan air minum sehingga aman untuk diminum. Menurut SNI air harus memenuhi 3 persyaratan yaitu:

(18)

1. Persyaratan Fisika

Air tidak boleh mempunyai: • Rasa, sehingga harus tawar • Bau

• Warna, harus bening • Keruh, harus jernih 2. Persyaratan Kimia

Kandungan zat organik dan mineral tertentu harus sesuai standar yang telah ditentukan (pH, kesadahan, besi, chlorida, mangan, dll). Zat yang tidak boleh terkandung dalam air adalah: nitrit, nitrat,

Amonium, Sulfida, dan Khlor. Zat-zat tersebut bersifat beracun.

3. Persyaratan Mikrobiologi

Air minum tidak boleh mengandung kuman yang dapat menyebabkan penyakit.

Gambar 1.10 Produk Prim-A

(19)

c. TEBS

TEBS merupakan minuman teh berkarbonasi yang diperkenalkan

pada pasar sejak bulan November 2004 dengan kemasan botol kaca (Returnable Glass Bottle) isi 230 ml dan kemasan kaleng (Can) isi 318 ml.

Gambar 1.11 Produk TEBS

Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

d. Happy Jus

Happy Jus Pouch adalah produk minuman buah siap minum dengan

kandungan 10% Jus/sari buah dan kaya akan vitamin A, C, E dan kalsium dalam kemasan Pouch dan Tetra Wedge Aseptic (TWA).

(20)

Gambar 1.12 Produk Happy Jus

Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

e. Country Choice

Country Choice merupakan produk minuman sari buah dalam

kemasan Tetra Slim, tanpa pengawetDengan varian rasa Apple Pulp, Apple Fiber, Guava, Mango, Orange.

Gambar 1.13 Produk Country Choice

(21)

1.5.3 Proses Produksi

Berikut merupakan proses pembuatan salah satu produk yang dihasilkan di lini 3 yaitu Teh Botol Sosro. Proses Pembuatan dari Teh Botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan, yaitu :

1. TAHAP I : Penyeduhan TEH

Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih yang sudah melalui proses filtrasi dan pemanasan. Setelah proses penyeduhan Teh selesai, maka Teh Cair Pahit (TCP) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos dan ditampung di tangki pencampuran (mixing tank).

2. TAHAP II : Pelarutan Gula

Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki pelarutan gula sampai menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian difilter dan dipompa kedalam tangki penampungan.

3. TAHAP III : Pencampuran

Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki pencampuran hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai standar yang telah ditentukan.

4. TAHAP IV : Pemanasan Teh Cair Manis

Teh Cair Manis (TCM) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit (TCP) dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi (Proses

(22)

Pemanasan). Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90° C. 5. TAHAP V : Pengisian Dalam Botol

Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun ini, TCM dengan temperatur diatas 90° C diisi kedalam botol panas yang sudah dicuci dan steril, sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkut dan dibiarkan dingin dengan sendirinya. Oleh karena itu, TBS (Teh Botol Sosro) tetap segar dan tahan lama walaupun tanpa penambahan bahan pengawet selama kerapatan botol terjamin.

  Diagram 1.1 Flow Diagram Proses Produksi Teh Botol Sosro

(23)

1.5.4 Struktur Organisasi

Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT Sinar Sosro KPB Cakung merupakan struktur organisasi fungsional dimana setiap fungsi dikepalai oleh seorang Manager. Berikut ini merupakan uraian jabatan dari tiap departemen pada PT Sinar Sosro KPB Cakung.

a. Manager Produksi dan Maintenance

Unit Organisasi : Produksi dan Maintenance Bertanggung jawab : General Manager

Membawahi : Spv. Prod dan Maint, Spv. UT dan WS, Ass. Spv. Gud. Sparepart, Logistik,

Adm. Prod dan Maint Fungsi Pokok Jabatan :

• Merencanakan dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai rencana produksi, dengan menggunakan sumber daya manusia, mesin, material yang efisien serta menciptakan peralatan dan lingkungan produksi yang bersih.

• Melakukan optimalisasi sumber daya yang tersedia (mesin produksi, bahan, sparepart, sumber daya manusia dan dana) untuk menunjang kelancaran produksi agar mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan.

(24)

b. Manager Quality Control

Unit Organisasi : Quality Control Bertanggung jawab : General Manager

Membawahi : Spv.QC, Adm. QC, Analis Kimia dan Mikrobiologi, Insp. Incoming Material. Fungsi Pokok Jabatan :

• Memastikan bahwa (sistem) mutu dari produk-produk yang dihasilkan oleh unit produksi senantiasa memenuhi standar mutu yang telah ditentukan dengan cara merencanakan dan mengawasi mutu produk.

c. Supervisor Gudang PBPI dan Forklift

Unit Organisasi : Dept. Gud. PBPI dan Forklift Bertanggung jawab : General Manager

Membawahi : Karu Gud. PBPI, Karu Mekanik FL,

Karu Operator Forklift, Adm Gudang PBPI dan FL.

Fungsi Pokok Jabatan :

• Mengelola penyimpanan barang PBPI untuk kepentingan produksi dan distribusi.

• Membantu proses produksi dan logistik dalam handling barang jadi dan bahan baku.

(25)

d. Manager Personalia dan Umum

Unit Organisasi : Personalia dan Umum Bertanggung jawab : General Manager

Membawahi : Asisten Manager Personalia dan Umum

Fungsi Pokok Jabatan :

• Mengelola sumber daya manusia yang ada dengan sistem administrasi kepersonaliaan, sistem pelayanan umum/kesejahteraan dan sistem pengaman lingkungan perusahaan yang efektif dan efisien guna tercipta hubungan industrial yang harmonis antara karyawan dan perusahaan sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang optimal.

e. Manager Accounting dan Finance

Unit Organisasi : Accounting dan Finance Bertanggung jawab : General Manager

Membawahi : Spv. accounting, kasir dan staff accounting.

Fungsi Pokok Jabatan :

• Mengkoordinasikan dan melaksanakan seluruh kegiatan keuangan, serta memberikan informasi laporan keuangan untuk yang berkepentingan, yang tujuannya adalah menunjang operasionalisasi perusahaan secara menyeluruh.

(26)

• Menyempurnakan kebijakan keuangan, umum perusahaan sebagaimana diperlukan, termasuk menyempurnakan sistem dan prosedur akuntasi

f. Manager Pembelian

Unit Organisasi : Manager Pembelian Bertanggung jawab : General Manager Membawahi : Spv. Pembelian Fungsi Pokok Jabatan :

• Menangani dalam merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan pengadaan barang atau material yang berkualitas untuk keperluan operasional maupun penunjang kelancaran perusahaan.

Berikut ini merupakan gambaran struktur organisasi pada PT Sinar Sosro KPB Cakung.

Gambar

Tabel 1.1 Sasaran Mutu PT Sinar Sosro KPB Cakung Lini Ke-3
Gambar 1.1 Logo Sosro
Gambar 1.2 Teh Wangi Cap Botol
Gambar 1.4 Kantor Pusat PT Sinar Sosro
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji Shinoda, jika setelah diuji larutan uji menghasilkan perubahan warna merah sampai merah ungu menunjukan adanya kandungan flavonoid, sedangkan jika

sinergi kombinasi bisnis, untuk tujuan pengujian penurunan nilai goodwill. Suatu kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi ketika nilai tercatat UPK, termasuk

Berdasarkan pembahasan sebelum- nya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1) Konsep diri tidak bisa dilepaskan dalam proses psikologis dan pendidikan

Penelitian ini menggunakan data citra pengindraan jauh dan SIG (Sistem Informasi Geografis) dengan melakukan pembobotan terhadap parameter yang mempengaruhi

Dengan mengucap puji syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat Nya, buku “KECAMATAN JUWIRING DALAM ANGKA 2019” telah dapat kami

Secara teori kreatif adalah mereka yang mampu menjaga pemikiran untuk menciptakan usaha atau pemikiran baru atau melaksanakan ide baru yang masih belum dicoba

Alhamdulillahhirobbil’alamin, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karuniaNya kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir yang

Oleh karena pakan serbuk bunga yang dimanfaatkan oleh kelelawar untuk setiap jenis kelelawar berlainan maka untuk mengetahui tingkat tumpang tindih pakan yang disukai oleh