i
KATA PENGANTAR
Buku petunjuk dan laporan disusun untuk membantu mahasiswa untuk mendalami Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi Ternak dengan mengamati anatomi dan fisiologi ternak secara langsung. Perbaikan, penambahan maupun penggantian acara-acara praktikum akan dilakukan dengan harapan agar tercapai tujuan pelaksanaan praktikum yang nantinya akan menunjang perkuliahan yang akan didapat pada semester berikutnya. Buku ini sekaligus sebagai buku tugas yang harus diselesaikan mahasiswa, dengan demikian akan mengerti tugasnya masing-masing.
Semoga berbagai acara yang disampaikan dan diperagakan dalam praktikum ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Saran yang membangun akan kami terima guna perbaikan buku dimasa mendatang.
Penyusun, Tim Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak
▸ Baca selengkapnya: contoh soal anatomi fisiologi kelas 10 beserta jawabannya
(2)ii
PERATURAN PRAKTIKUM
Peraturan
1. Semua praktikan wajib datang maksimal 15 menit sebelum kegiatan praktikum dimulai.
2. Semua praktikan wajib mengikuti semua acara atau materi praktikum mulai awal sampai akhir.
3. Selama praktikum, praktikan, wajib mengenakan cattle pack, sepatu
sneaker atau sepatu boot, sarung tangan dan masker.
4. Praktikan dilarang memakai sandal, makan, minum dan merokok selama kegiatan praktikum.
5. Selama praktikum berlangsung, praktikan wajib menjaga kebersihan ruangan, peralatan dan bahan-bahan praktikum.
6. Kerusakan alat atau pecah karena kecerobohan praktikan, maka peralatan penggantinya akan dibebankan pada praktikan dan tidak diganti dengan uang.
7. Pratikan wajib mengerjakan dan menyerahkan tugas serta laporan praktikum tepat pada waktunya.
iii Sanksi
1. Praktikan datang terlambat dan soal pretest sudah dibacakan, maka praktikan tidak berhak mengikuti pretest susulan (nilai 0) dan diijinkan mengikuti praktikum.
2. Praktikan datang terlambat setelah praktikum dimulai, maka praktikan diijinkan mengikuti praktikum dan nilai pretest serta pos tes hangus. 3. Presensi kurang dari 100%, maka praktikan tidak diijinkan mengikuti
Ujian Akhir Praktikum (kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan).
4. Praktikan tidak mengerjakan atau mengumpulkan tugas, maka praktikan tidak diijinkan mengikuti praktikum.
5. Praktikan tidak memakai cattle pack, sepatu sneaker atau sepatu
boot, sarung tangan dan masker, maka tidak diperbolehkan
mengikuti praktikum
6. Menjiplak laporan praktikum teman lainnya, maka nilai laporan 0 (nol).
7. Praktikan tidak mengganti alat yang rusak atau pecah, maka nilai akhir mata kuliah Anatomi dan Fisiologi Ternak tidak keluar.
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i Peraturan Praktikum ... ii Daftar Isi ... iv Pendahuluan...1Kegiatan I Sistem Syaraf ...5
Kegiatan II Probandus ...9
Kegiatan III Heat Tollerance Coeficient (HTC) dan Sweating Rate (SR) ...16
Kegiatan IV Organ Pencernaan Ayam ...22
Kegiatan V Organ Pencernaan Kelinci ...26
Kegiatan VI Organ Pencernaan Ruminansia ...30
Kegiatan VII Organ Reproduksi Jantan ...34
Kegiatan VIII Organ Reproduksi Betina ...39
1
PENDAHULUAN
Definisi AnatomiAnatomi secara harfiah berasal dari kata Yunani yang mempunyai arti sebagai membuka dengan jalan mengiris atau menguraikan. Pengertian lainnya dari anatomi yaitu ilmu pengetahuan bentuk dan susunan dalam dari tubuh. Anatomi dibagi menjadi dua :
1. Makroskopis Anatomi (gross anatomy), yang lazimnya sekarang cukup disebut sebagai anatomi
2. Mikroskopi Anatomi (histology = ilmu jaringan), ilmu urai yang khusus menggunakan alat optic dari jenis mikroskop sederhana sampai electron mikroskop
Istilah Topografis
Istilah topografis digunakan agar dapat menunjukkan secara tepat bagaimana letak dan arah berbagai bagian dari tubuh hewan, maka dipergunakan istilah-istilah tertentu yang berlaku bagi seekor hewan berkaki empat dalam sikap berdiri.
Istilah Yang Bertalian Dengan Tubuh Dan Organ Tubuh
1. Dorsal : yang lebih mendekati punggung (dorsum =
punggung)
2. Ventral : yang lebih mendekati perut (venter = perut) 3. Cranial/anterior : mendekati kepala (cranium = tengkorak) 4. Caudal/posterior : mendekati ekor (cauda = ekor)
Istilah Yang Berhubungan Dengan Kaki
1. Proximal : mendekati sumbu tubuh atau pangkal kaki 2. Distal : menjauhi sumbu tubuh atau pangkal kaki
2
3. Dorsal : bagian muka dari kaki muka atau kaki belakang
4. Volar : bagian belakang dari kaki muka
5. Plantar : bagian belakang dari kaki belakang
Istilah di Daerah Kepala
10. Oral : bagian anterior kepala
11. Abnormal : bagian posterior kepala menjauhi lutut 12. Nasal : mendekati hidung
Berbagai Bidang di Tubuh Hewan
1. Bidang median : bidang yang membagi tubuh hewan dalam dua bagian yang sama kanan dan kiri
3
2. Bidang sagital : bidang pada setiap bagian dari tubuh hewan, yang berjalan sejajar dengan bidang median
3. Bidang transversal : bidang pelintang yang tegak lurus terhadap bidang median dan setiap bidang sagittal
4. Bidang horizontal : bidang mendatar yang tegak lurus terhadap bidang median, sagittal dan transversal
5. Medial : yang lebih dekat dengan bidang median
6. Lateral : yang lebih jauh dengan bidang median
7. Superficialis : didekat permukaan tubuh atau organ
8. Profundus : jauh dari permukaan tubuh atau organ ; dekat dengan pusat tubuh atau organ
Istilah latin
Di dalam ilmu urai banyak istilah – istilah latin yang digunakan. Akan bermanfaat, jika anda mengetahui arti istilah-istilah tersebut, sehingga penggunaannya tidak merupakan hafalan di luar kepala belaka. Dibawah ini dicantumkan beberapa istilah latin yang terutama menunjukkan sifat permukaan suatu tulang.
Processus : penjuluran
Tuber, tuberositas : bungkul yang besar dan bulat Tuberculum : bungkul yang lebih kecil
Spina : penjukuran yang runcing, duri
Crista : peninggian yang tajam memanjang ; bungkit yang tajam
4
Caput : pembesaran membulat pada ujung tulang
Condylus : bungkul yang meengadakan persendian
Fossa : lekuk
Fovea : lekuk yang bulat
Sulcus : lekuk yang panjang ; alur
Fissura : celah yang dalam
Foramen : lubang ; liang
Canalis : saluran (juga ; ductus)
Margo : tepi
Facies : permukaan
5
KEGIATAN I
SISTEM SYARAF
Tujuan Mengetahui frekuensi peristaltik usus normal. Mengetahui frekuensi denyut jantung normal.
Mengetahui efek obat simpatikomimetik dan parasimpatikomimetik. Membandingkan dan membahas adanya perbedaan frekuensi
peristaltik usus tersebut.
Hal-hal yang Pelajari
Syaraf yang mempengaruhi dan mengatur frekuensi peristaltik usus beserta mekanismenya.
Syaraf yang mengatur dan mempengaruhi frekuensi denyut jantung beserta mekanismenya.
Materi dan Alat
- Satu ekor tikus putih besar (Rattus norvegicus) - Alat fiksasi beserta papan
- Alat bedah beserta jarum penusuk - Kaca pembesar
- Diethyl ether atau chloroform - Hand Tally Counter
- Stop watch
6 Pengamatan frekuensi peristaltik usus
- Ambil selembar kapas dan tetesi dengan diethyl ether atau
chloroform, masukkan tikus putih kedalam wadah besar dan ditutup,
tunggu sampai pingsan.
- Belah bagian dada tikus putih, kemudian dibuka rongga perutnya sampai usus terlihat dan amati gerak peristaltiknya.
- Hitung frekuensi gerak peristaltik usus per menit dan hitung rata-ratanya.
- Catat saat gerakan peristaltik lemah.
- Kemudian beri 3-4 tetes preparat simpatikomimetik hingga peristaltik normal kembali.
Pengamatan frekuensi denyut jantung
- Ambil selembar kapas yang sudah ditetesi dengan diethyl ether, masukkan ke dalam botol besar kemudian tikus putih dimasukkan tunggu sampai pingsan.
- Buka hati-hati rongga dadanya, usahakan jangan ada pendarahan sampai jantung terlihat bebas.
- Hitung denyut jantung normal (per menit) minimal dua kali, kemudian hitung rataan denyut jantung normal.
- Kemudian beri 3-4 tetes dengan preparat simpatikomimetik atau parasimpatikomimetik, tunggu beberapa saat dan amati perubahan denyut jantung.
7 Hal-hal yang perlu dibahas
Gambar hasil pengamatan!
Pengaruh penambahan preparat simpatikomimetik terhadap frekuensi peristaltik usus.
Pengaruh kedua preparat tersebut terhadap frekuensi denyut jantung dan bagaimana mekanismenya?
Perbedaan sistem syaraf simpatetik dan parasimpatetik
Tabulasi efek kerja sistem syaraf simpatetik dan parasimpatetik terhadap organ-organ internal tubuh
8 Hasil pengamatan
11
KEGIATAN II
PROBANDUS (MENGUKUR TEKANAN DARAH)
Tujuan Mengetahui tekanan darah normal.
Mengamati dan mengetahui pengaruh exercise (latihan) terhadap tekanan darah, suhu tubuh dan frekuensi respirasi.
Pelajari
Fungsi dan kerja jantung, paru-paru dan mekanisme thermoregulasi.
Materi dan Alat
- Seorang probandus - Hand Tally Counter - Termometer - Tensimeter - Stetoskop
Pengamatan I:
- Usahakan seorang probandus dalam keadaan relaks - Catat suhu tubuh dan frekuensi pernapasan normal
- Lakukan pengukuran tekanan darah normal dengan urutan sebagai berikut:
1) Pasang alat tensimeter pada lengan atas. Kemudian pasang alat stetoskop pada pemeriksa, tempatkan pada pulsus, perhatikan pola denyut nadi.
12
2) Pompa tensimeter pelan-pelan, catat angka yang ditunjuk Tensimeterr pada saat denyut nadi tidak terasa lagi (systole). 3) Lepaskan pelan-pelan udara dengan mengatur tensimeter,
amati terus angka yang ditunjuk pada saat denyut nadi mulai terasa lagi (diastole)
Pengamatan II
- Probandus lari di tempat selama 5-7 menit (orang sama)
- Lakukan kembali pengukuran seperti pada pengamatan I, sehingga dapat dicatat nilai suhu tubuh, frekuensi pernapasan, systole dan
diastole.
- Bahas mengapa sampai terjadi perubahan nilai pengukuran pada kedua pengamatan tersebut
Hal-hal yang perlu dibahas
Faktof-faktor yang mempengaruhi perubahan tekanan darah. Perbedaan systole dan diastole.
13 Hasil pengamatan
15
16
KEGIATAN III
HEAT TOLLERANC COEFICIENT (HTC) DAN
SWEATING RATE (SR)
Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan suhu rektal, frekuensi pernafasan pada berbagai spesies.
Melihat adanya cekaman panas terhadap keadaan fisiologi ternak.Pelajari
Pengaruh panas tubuh terhadap suhu dan pernafasan.
Materi dan Alat
- Kambing Jantan - Kambing Betina - Sapi Jantan Dewasa - Sapi Betina Dara - Sapi Betina Dewasa - Hand Tally Counter - Thermometer rectal - Stopwatch
- Preparat Cobalt Chloride Disc (CCD)
Pengamatan HTC
- Usahakan ternak dalam keadaan tenang.
17
- Amati dan catat suhu rektal. Bersamaan dengan pengukuran, hitung frekuensi pernafasan pada masing-masing spesies ternak per menit
- Berikan perlakuan gerak dan panas terhadap ternak tersebut. - Ukur sekali lagi suhu rektal dan frekuensi pernafasan setelah diberi
perlakuan pada masing-masing ternak selama 5 menit. - Hitung HTC dengan rumus :
1 2 1 2 Fr Fr Tb Tb HTC Keterangan: 1
Tb = suhu rektal sebelum exercise 2
Tb = suhu rektal setelah exercise 1
Fr = frekuensi sebelum exercise 2
Fr = frekuensi sebelum exercise
Pengamatan laju perkeringatan
- Rambut ternak dicukur pada sisi tengah tubuh seluas 10x10 cm - Kemudian Cobalt Chloride Disc ditempelkan pada kulit yang telah
dicukur rambutnya dan catat lama waktu perubahan warna Cobalt
Chloride Disc (detik) dengan memakai stop watch
- Perubahan warna yang akan terjadi adalah warna biru menjadi warna merah muda.
- Dicatat waktunya, kemudian dihitung dengan menggunakan rumus: t 6990 t 06 , 2 3600 4
18
Keterangan :
t = waktu yang diperlukan untuk mengubah warna disc dari biru menjadi merah muda
Cara Pembuatan Cobalt Chloride Disc
Kertas saring Whatman No.1 dicelupkan ke dalam larutan Cobalt Chloride 2% selama satu menit dan dikeringkan pada temperatur ruang diatas lembaran kaca selama dua jam. Setelah itu, kertas saring tersebut dikeringkan lagi kedalam oven dengan suhu 80°C selama dua jam. Selanjutnya, kertas dibuat bulatan dengan perforator dan diletakkan diatas gelas object sebanyak tiga bulatan dan ditutup dengan selotip dengan jarak 5 mm setiap disc.
Hal yang perlu dibahas
Nilai HTC setiap spesies ternak
Perbedaan suhu tubuh dan frekuensi pernafasan antar spesies,
mengapa!
Pengaruh aktifitas terhadap suhu rectal dan frekuensi pernafasan
pada ternak
Bagaimana jika HTC normal, diatas 2 dan dibawah 2 pada tubuh
ternak?
19 Hasil pengamatan
20
21
22
KEGIATAN IV
ORGAN PENCERNAAN AYAM
TujuanMengetahui anatomi dan fungsi dari organ pencernaan ayam.
Pelajari
Anatomi dan fisiologi organ pencernaan ayam
Materi dan Alat
- Organ pencernaan ayam - Benang kasur
- Dissecting set
Pengamatan
- Buat tanda batas dengan benang kasur pada setiap bagian alat pencernaan.
- Gambar secara skematis dari alat pencernaan tersebut. tentukan bagian-bagian alat pencernaan dari berbagai spesies.
Hal-Hal yang perlu dibahas Gambar hasil pengamatan
Tulis nama organ dalam bahasa latin dan ukuran setiap bagian. Fungsi masing-masing bagian alat pencernaan.
23 Hasil pengamatan
25 Daftar Pustaka
26
KEGIATAN V
ORGAN PENCERNAAN KELINCI
TujuanMengetahui anatomi dan fisiologi serta fungsi dari organ pencernaan kelinci.
Pelajari
Anatomi dan fisiologi organ pencernaan kelinci
Materi dan Alat
- Organ pencernaan kelinci - Benang kasur
- Dissecting set
Pengamatan
- Buat tanda batas dengan benang kasur pada setiap bagian alat pencernaan.
- Gambar secara skematis dari alat pencernaan tersebut. tentukan bagian-bagian alat pencernaan dari berbagai spesies.
Hal-hal yang perlu dibahas Gambar hasil pengamatan
Nama latin dan ukuran setiap bagian organ pencernaan. Fungsi masing-masing bagian alat pencernaan.
27 Hasil pengamatan
29 Daftar Pustaka
30
KEGIATAN VI
ORGAN PENCERNAAN RUMINANSIA
TujuanMengetahui anatomi dan fungsi dari organ pencernaan ruminansia.
Pelajari
Anatomi dan fungsi pencernaan ruminansia
Materi dan Alat
- Alat pencernaan kambing - Benang kasur
- Dissecting set
Pengamatan
- Buat tanda batas dengan benang kasur pada setiap bagian alat pencernaan.
- Gambar secara skematis dari alat pencernaan tersebut. Sebutkan nama latin bagian-bagian alat pencernaan dari berbagai spesies.
Hal yang perlu dibahas
Gambar
Nama latin dari setiap bagian pencernaan Fungsi masing-masing bagian alat pencernaan.
31 Hasil pengamatan
33 Daftar Pustaka
34
KEGIATAN VII
ORGAN REPRODUKSI JANTAN
TujuanMengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi organ reproduksi jantan.
Pelajari
Anatomi dan fisiologi organ reproduksi jantan
Materi dan Alat
Organ reproduksi jantan
Pengamatan
- Bersihkan organ reproduksi jantan dari lemak atau jaringan lain. - Amati dan gambar setiap bagian organ reproduksi jantan secara
keseluruhan.
- Pengamatan, meliputi:
Bentuk testis
Bagian-bagian testis dan nama latinnya
Warna dan kekenyalan (keras atau agak keras atau lunak) Hal yang perlu dibahas
Gambar hasil pengamatan seluruh bagian organ reproduksi jantan Tipe–tipe penis.
35 Fungsi masing-masing bagian organ reproduksi jantan
Mekanisme terbentuknya spermatozoa hingga ejakulasi dari penis. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas
36 Hasil pengamatan
39
KEGIATAN VIII
ORGAN REPRODUKSI BETINA
TujuanMengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi organ reproduksi betina.
Pelajari
Anatomi dan fisiologi organ reproduksi betina
Materi dan Alat
- Organ reproduksi betina - Dissecting set dan nampan - Benang kasur
- Penggaris
Pengamatan:
- Bersihkan organ reproduksi betina dari lemak atau jaringan di sekitarnya
- Amati dan gambar organ reproduksi betina secara keseluruhan. - Amati setiap bagian organ reproduksi betina, meliputi:
Ovarium
o Amati seluruh permukaan ovarium kiri dan kanan. o Amati warna, besar dan jumlah corpus luteum dan folikel.
Oviduct
40
Uterus
o Amati bentuk dan tipe uterus preparat
o Pegang dan amati kekenyalannya (keras atau agak keras
atau lunak)
Cervix
o Amati dan bedakan dengan organ lainnya.
o Pegang dan amati kekenyalannya (keras atau agak keras
atau lunak)
Vagina
o Pegang dan amati kekenyalannya (keras atau agak keras
atau lunak)
Vulva
o Gambar vulva dari luar secara lengkap o Gambar organ reproduksi betina eksternal Hal yang perlu dibahas :
Gambar seluruh hasil pengamatan! Tipe-tipe uterus dan contoh ternaknya
Perbedaan (bentuk, warna, panjang) setiap bagian organ reproduksi betina dan fungsinya.
41 Hasil pengamatan
44
KEGIATAN IX
MIOLOGI DAN OSTEOLOGI
MIOLOGI KAKI DEPANHasil Pengamatan Keterangan Gambar : 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… 6. ……… 7. ……… 8. ……… 9. ……… 10. ……… 11. ……… 12. ……… 13. ……… 14. ……… 15. ……… 16. ………
45 17. ……… 18. ……… 19. ……… 20. ……… 21. ……… 22. ……… 23. ……… 24. ……… 25. ……… 26. ……… 27. ………
46 MIOLOGI KAKI BELAKANG
Hasil Pengamatan Keterangan Gambar : 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… 6. ……… 7. ……… 8. ……… 9. ……… 10. ……… 11. ……… 12. ……… 13. ……… 14. ……… 15. ……… 16. ……… 17. ……… 18. ……… 19. ………
47 20. ……… 21. ……… 22. ……… 23. ……… 24. ……… 25. ……… 26. ……… 27. ……… 28. ……… 29. ……… 30. ……… 31. ……… 32. ……… 33. ………
48 OSTEOLOGI KAKI DEPAN
Hasil Pengamatan Keterangan Gambar : 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… 6. ……… 7. ……… 8. ……… 9. ……… Keterangan Gambar : 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… 6. ……… 7. ………
49 OSTEOLOGI KAKI BELAKANG
Hasil Pengamatan Keterangan Gambar : 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… 6. ……… 7. ……… 8. ……… Keterangan Gambar : 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… 6. ……… 7. ……… 8. ……… 9. ……… 10. ………
50 Hasil pengamatan