• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGI PELAYANAN BNKP ARAS SINODAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGI PELAYANAN BNKP ARAS SINODAL"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGI PELAYANAN BNKP

ARAS SINODAL

2012 S/D 2017

1. Dasar

1) Tata Gereja BNKP

2) Program Umum Pelayanan BNKP (2012-2017) 3) Peraturan BNKP 01/BPMS-BNKP/2007 2. Kondisi dan Permasalahan

2.1. Bahwa BNKP sebagai persekutuan orang percaya kepada dan di dalam Kristus telah hadir di kepulauan Nias dan pulau lainnya di Indonesia sejak 1865 oleh Badan Zending RMG (Jerman) dan tahun 1889 oleh Badan Zending NLG (Belanda). Hasil pekabaran Injil dari kedua badan zending tersebut telah berhasil membawa Ono Niha dan suku lainnya keluar dari agama lamanya dan masuk ke dalam persekutuan kekristenan dengan system dan nilai-nilai Injil yang diterapkan dan diwarisi oleh misionaris. Persekutuan orang percaya tersebut melembaga sebagai sebuah organisasi dengan nama Banua Niha Keriso, disingkat BNKP. Persekutuan inilah yang menyatukan untuk pertama kali seluruh masyarakat Nias, yang sebelumnya menyatu dalam ikatan “Banua” sebagai basis kemasyarakatan dan koalisi beberapa banua di dalam satu wilayah Ori. Persekutuan BNKP yang melembaga tahun 1936 tersebut mengalami banyak tantangan dan goncangan, bahkan konflik dan ketegangan organisasi, sehingga salah satu persoalan yang muncul sejak awal hingga sekarang adalah perpecahan dalam gereja. Kondisi ini merupakan tugas besar yang harus dijawab dengan mengupayakan terciptanya persekutuan dan persaudaraan yang indah serta kristiani berdasarkan kasih Kristus. Rasa memiliki dan bertanggung-jawab, serta tekad “si fa talifusö ba khö Keriso” atau “banuada BNKP” hendaknya digemakan dan dimiliki oleh seluruh warga BNKP. Untuk ini penting mencari formulasi dan terobosan baru untuk mencapai hal ini. Penataan organisasi untuk rapih tersusun berdasarkan kasih dan persaudaraan merupakan panggilan yang mendesak.

2.2.Bahwa BNKP yang akan menyongsong 150 tahun berita Injil di Nias – telah memiliki kekayaan warisan spiritual yang telah menjiwai kehidupan masyarakat, berdasarkan ajaran misionaris dan kemudian oleh pelayan BNKP. Hal ini didukung oleh perangkat peribadatan yang ada dan terus diperbaharui untuk menjawab tantangan dalam konteksnya. Walaupun dalam realita bahwa spiritualitas warga BNKP banyak dipengaruhi oleh warisan pietisme, sehingga ketika berhadapan dengan realita kehidupan keseharian (dalam berbagai dimensi hidup), cenderung tercipta yang disebut dualisme. Bahkan, tidak dapat dipungkiri bahwa hingga kini salah satu tantangan besar adalah kaitan atau hubungan antara Injil dan Kebudayaan. Selain itu, tantangan baru muncul seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah arus globalisasi dengan berbagai dampak positif dan negatifnya. Demikian juga dengan semakin menjamurnya aliran-aliran pentakosta dan

(2)

neo-pentakosta yang tampil berbeda dengan tradisi yang telah dikenal dan mendarah-daging dalam kehidupan warga jemaat BNKP. Dalam kondisi ini, BNKP terpanggil untuk mereaktualkan dan mengkontekstualkan misinya, peribadatannya, pola pemberitaannya, pelayanan pastoralnya, pelayanan diakonianya, serta pola pembinaan dan pendampingan warga jemaat. Pada pihal lain, jemaat-jemaat di BNKP terus berjuang untuk membenahi sarana-prasarana yang telah hancur akibat gempa 2005, yang diarahkan untuk pembangunan spiritual warga BNKP.

2.3.Bahwa BNKP telah memiliki perangkat kapasitas baik tenaga pelayan (pendeta, Guru Jemaat, Satua Niha Keriso, Evangelis dan Diaken) yang melayani dan memimpin jemaat, resort dan sinodal di BNKP. Sumber Daya pelayan ini merupakan kekuatan dalam melanjutkan dan meningkatkan pelayanan ke depan untuk mencapai visi dan misi gereja sebagai implementasi dari misi Allah di dunia ini. Hanya saja, merupakan tugas besar untuk melakukan pembangunan kapasitas pelayan yang ada melalui pembinaan, pembekalan, pelatihan, dan pendidikan, serta mengupayakan kesejahteraannya. Selain persoalan kuantitas, hal yang sangat penting dan mendesak adalah menyangkut kualitas; serta penyamaan pandangan teologis agar memiliki gerakan yang sama dalam melaksanakan pelayanan di tengah-tengah jemaat.

2.4.Bahwa BNKP yang umumnya berada di kepulauan Nias dan sebagian di luar Nias adalah berada dan melayani masyarakat yang masih tertinggal, baik dalam soal pendidikan, kesehatan, maupun menyangkut pendapatan yang sangat rendah. Panggilan berdiakoni seutuhnya (holistic) merupakan hal yang urgen dilakukan. Penting mengkaji dan menyepakati formulasi program dan strategi pelaksanaan program, agar tidak terkesan parsial, melainkan ia menjadi sebuah gerakan yang melibatkan semua pihak dalam melepaskan masyarakat dari kemiskinan dan keterbelakangan serta mewujudkan “damai sejahtera” (syalom, howu-howu) dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam menciptakan dan memelihara lingkungan hidup. Untuk itu, perlu diformulasikan dalam tindakan nyata fungsi gereja yang konseptual, partisipatif, pastoral, profetis – dalam pembangunan, sehingga BNKP menjadi berkat bagi masyarakat.

2.5.Bahwa BNKP berada di tengah bangsa Indonesia yang dikenal dengan majemuk, bahkan sebagai masyarakat dunia, terutama dalam gerakan oikumenis. Sikap ekskusifisme dan superior perlu ditransformasi dalam kehidupan umat, dan segera memiliki sikap inklusifis bahkan pluralis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar bersama di Indonesia. Oleh karenanya hubungan antar agama dan umat beragama merupakan panggilan misi kontemporer. Lebih dari itu, keikut-sertaan BNKP dalam kegiatan Oikumene yang telah dimulai selama ini, perlu diteruskan dan ditingkatkan di masa mendatang.

2.6.Bahwa BNKP memiliki banyak asset. Hanya saja belum banyak memberi manfaat dalam mendukung visi dan misi BNKP. Persembahan warga jemaat sebagai salah satu pilar dalam kemandirian dana, juga masih sangat terbatas, baik menyangkut jumlah, terlebih-lebih menyangkut system dan strategi pemandirian. Kekayaan ini dapat menjadi kekuatan

(3)

apabila didaya-gunakakan, apalagi dengan besarnya jumlah BNKP yang telah mencapai 405.415 jiwa (belum termasuk beberapa resort yang belum mengup-date data base-nya). Upaya menuju kemandirian di bidang dana merupakan hal yang urgen di masa mendatang. 2.7.Bahwa kantor sinode merupakan pusat pelayanan BPMS dan BPHMS-BNKP yang

memanagemen, memayungi dan merekatkan seluruh BNKP dalam satu persekutuan di dalam Kristus, dan oleh karenanya memiliki fungsi dan tugas yang sangat besar. Selain fungsi koinonia, juga kepemimpinan, penggembalaan, dan yang memandu serta memberi arah dalam mengimplementasikan Program Umum Pelayanan BNKP, untuk mencapai visi: “BNKP TEGUH DALAM PERSEKUTUAN DAN MENJADI BERKAT BAGI DUNIA”. Akan tetapi, fungsi sinodal sebagai pengarah, pemandu, pemersatu, pemberi arah, penatalayan, pemimpin, penggembala, dan fungsi teologis-dogmatis – belum dapat dilaksanakan dengan baik karena berbagai faktor yang menjadi kendala, misalnya: (1) Sistem dan tataan organisasi yang belum efektif dan efisien sebagai sarana optimalisasi pelayanan; (2) Keterbatasan kapasitas penunjang administrasi-organisasi, dan dalam mengimplementasi program; (3) Keterbatasan dana dalam melaksanakan berbagai rencana program; dan (4) Keterbatasan sarana-prasarana penunjang seluruh aktifitas. Oleh karenanya, pemberdayaan kantor sinode sangatlah urgen dan penting, demi memperlancar pelaksanaan Program Umum Pelayanan BNKP di seluruh BNKP, dan menjadi realita menjadi berkat bagi dunia.

2.8.Bertolak dari kondisi dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka sesuai upaya penjabaran Program Umum Pelayanan BNKP 2012-2017, disusunlah Rencana Strategi Pelayanan (RENSTRAPEL) untuk aras sinodal. Renstrapel sinodal ini akan menjadi dasar dalam penjabaran program dan anggaran tahunan. Sedangkan Renstra Pelayanan di aras Resort dan Jemaat akan disusun oleh Resort dan Jemaat masing-masing, sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang dihadapi masing-masing. Untuk memandu Resort dan Jemaat dalam penyusunan Renstra Pelayanan, maka BPHMS-BNKP akan memberikan “Petunjuk Teknis” penyusunan Renstra Pelayanan bagi Resort dan Jemaat.

(4)

3.

Visi : BNKP Teguh Dalam Persekutuan dan Menjadi Berkat bagi Dunia

(BNKP, MO’AROTA BA WAHASAMBUA BA TOBALI HOWUHOWU BA GULIDANÖ)

4.

Misi dan Strategi

No Misi Strategi

(1) Meningkatkan kualitas spiritual warga jemaat yang menjiwai nilai-nilai dan iman kekristenan dalam seluruh dimensi kehidupan.

(1) Merumuskan dan mensosialisasikan konfessi BNKP

(2) Menciptakan ibadah yang hidup dan dapat membangun kerohanian serta meningkatkan keimanan warga jemaat.

(3) Meningkatkan pembinaan dan pendampingan warga gereja. (4) Membenahi sarana-prasarana pendukung pelayanan. (2) Meningkatkan jumlah dan mutu para pelayan di BNKP,

sehingga menjadi agen pembaharu, baik di dalam gereja maupun dalam masyarakat.

(1) Meningkatkan wawasan, ketrampilan, kinerja dan pendidikan tenaga yang ada di BNKP.

(2) Mengkader tenaga-tenaga handal yang siap melayani di desa dan di kota serta mampu membawa perubahan.

(3) Memberdayakan serta meningkatkan lembaga-lembaga pembinaan dan pelatihan yang ada di BNKP. (3) Menata dan membangun persekutuan yang indah dan teguh di

BNKP, berdasarkan kasih Kristus, yang menampakan kehidupan yang seia-sekata, sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan, baik yang sifatnya internal maupun eksternal.

(1) Melanjutkan penataan organisasi yang rapih, harmoni di semua level (jemaat-resort-sinodal), yang menunjang pencapaian visi dan misi

(2) Meningkatkan keikut-sertaan BNKP dalam kegiatan oikumenis baik yang bersifat local, nasional, regional, maupun internasional.

(4) Memberdayakan warga jemaat, agar lepas dari kemiskinan dan keterbelakangan, serta memperoleh hidup dalam sejahtera (syalom/howuhowu)

(1) Meningkatkan lembaga-lembaga diakonia di BNKP untuk mampu melakukan pelayanan diakonia, baik yang sifatnya kharitatif, maupun reformatif dan transformative.

(2) Bekerjasama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun non-pemerintah dalam melaksanakan pembangunan masyarakat.

(5) Mengupayakan kemandirian Dana di BNKP (1) Mengkaji dan memformulasikan system keuangan yang baik dan menunjang pelayanan di seluruh BNKP.

(2) Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan asset BNKP.

(3) Menghidupkan kembali program Dana Abadi dengan mecari terobosan baru. (4) Memantapkan manajemen keuangan di seluruh BNKP.

(5)

5.

Prioritas Program

5.1.BIDANG PROGRAM KESAKSIAN DAN PELAYANAN (MARTURIA)

Nr Program

Utama Program Sasaran Tujuan Indikator Kegiatan Pelaksana

Durasi Ket 2012/ 2013 2013/ 2014 2014/ 2015 2015/ 2016 2016/ 2017 1 Pengadaan Konfessi BNKP Penelitian dan pengkajian hal-hal yang berkaitan dengan pokok-pokok konfessi dalam bingkai kontekstualisa si Warga Jemaat dan pelayan yang teguh dalam persekutuan dan ajaran di BNKP Adanya pedoman pengajaran Iman Kristen di BNKP BNKP memiliki identitas dan jadi diri yang jelas 1.Pengkajian dan diskusi tentang pokok-pokok ajaran gereja, khususnya Lutheran Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** Warga jemaat dapat menghayati imannya dalam konteks dimana dia berada Warga BNKP tidak terombang-ambing akibat ajaran di luar BNKP 2.Pengkajian dan diskusi tentang pemahaman dalam budaya Nias tentang pokok-pokok tersebut di atas Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** 3.Penyusunan Konfessi BNKP dan seminar Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** BPHMS membentuk Tim. 4.Penggandaan dan Sosialisasi Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** 2 Tata Ibadah yang aktual dan kontekstual Penelitian dan pengkajian Tata Ibadah BNKP dan merangcang-bangun Tata Ibadah yang sesuai dengan konteks BNKP Ibadah yang hidup dan kontekstual Adanya alternative Liturgi yang dapat menjawab kebutuhan warga jemaat Tersedianya Tata Ibadah yang relevan dalam konteks 1.Penyempurnaan bahan Liturgi yang ada. Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** BPHMS membentuk Tim membantu Dept. Jemaat semakin mencintai BNKP dalam beribadah. Warga BNKP aktif beribadah dan merasakan kedalaman 2.Penyusunan Model-model alternative yang actual dan kontekstual Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP BPHMS membentuk Tim membantu Dept.

(6)

persekutuan dengan sesama dan Tuhan

3.Revisi Agendre Bahasa Nias dan pp batu. Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** BPHMS membentuk Tim membantu Dept.

4.Sosialisasi Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** 5.Pencetakan dan distribusi Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** **** **** 3 Pembinaan Warga Gereja (PWG) Pengadaan Model-model PWG Pembuatan kurikulum, silabus dan materi pengajaran untuk pembinaan kategorial dan profesi Adanya pedoman pembinaan warga gereja. Tersedianya materi dan model-model pembinaan warga jemaat. 1.Penyusunan kurikulum dan Modul SM Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** BPHMS membentuk Tim membantu Dept. 2.Penyusunan

Kurikulum dan Modul Katekisasi Sidi Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** BPHMS membentuk Tim 3.Pembuatan perikopen SM, Pemuda, Perempuan, Bapak, Remaja, Janda, Lansia Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** 4.Pembuatan panduan tentang: Sikap Orang Kristen dan Politik, Ekonomi, Adat dan Budaya.

Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** BPHMS membentuk Tim membantu Dept.

(7)

Pelaksanaan PWG Warga Jemaat yang berakar, bertumbuh dan dewasa dalam iman Adanya keseragaman materi PWG di BNKP. Warga BNKP mampu menjawab tantangan hidup berdasarkan iman Kristen. 5.Sosialisasi dan distrubusi kurikulum dan modul serta perikopen Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** **** **** 4 Pelayanan Pastoral Pemberdayaa n Pelayan untuk memiliki minat dan ketrampilan Pelayan/ konselor yang terpanggil dan profesional dalam melaksanakan pastoral-konseling. Warga jemaat berdaya dalam menjawab persoalan hidup dan mengalami pemulihan. Aktifnya para pelayan melakukan layanan pastoral 1.Pembuatan Panduan Layanan Pastoral tentang: Perkunjungan Rumah Tangga, Penggembalaan Pra-baptis, Pra-Sidi, Pra-Nikah Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP ****

2.Pembinaan Pelayan Dept dan didampingi oleh BPHMS-BNKP **** **** Pengadaan Balai Layanan Pastoral dan Rehabilitasi Warga Jemaat yang terlayani dalam persoalan hidup Tersedianya wadah pembentukan konselor yang profesional, dan layanan pastoral yang efektif. Tersedianya tenaga pelatih di bidang pastoral dan Clinic Pastoral Education (CPE). 1.Penyiapan Tenaga **** 2.Penyiapan Sarana dan Pra-sarana Departemen Pelayanan Layanan pastoral yang terencana dan berkesinambung -an. Berkurang dan tersembuhkanny a jumlah yang mengalami stress dan depresi Pelaksanaan Program Pelayanan Pastoral dan CPE Departemen Pelayanan **** **** **** 5 Pemberita an Firman Khotbah/PA Pemberitaan Firman Tuhan yang Firman Tuhan dipahami, dihayati dan Adanya khotbah/PA yang menarik, 1.Penyediaan panduan khotbah dan PA. **** **** **** **** ****

(8)

kontekstual dalam kehidupan sehari-hari. diamalkan dalam hidup sehari-hari. relevan dan menyentuh persoalan hidup. 2.Pembinaan Para Pelayan tentang pelayanan PA, khotbah yang baik, actual dan

kontekstual.

**** ****

3.Penyediaan panduan untuk hari besar dan hari-hari khusus gerejawi.

**** **** **** **** **** Evangelisasi Terjadinya kebangunan iman warga jemaat. Warga jemaat mengalami penyegaran dan pembaharuan hidup. Terwujudnya nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan warga jemaat serta kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam pelayanan 1.Penyiapan tema, fokus dan ketenagaan Tim Evangelisasi. **** **** 2.Pelaksanaan Evangelisasi di jemaat-jemaat. **** **** **** **** **** Pekabaran Injil. Terjangkaunya orang-orang yang belum mengenal kasih Yesus. Agar setiap orang mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamatnya. Warga Jemaat menjadi berkat: hidup sebagai teladan dalam perkataan, dalam tingkah laku, dalam kasih, dalam kesetiaan dan dalam kesucian. 1.Mendorong resort dan jemaat untuk mendukung PI, baik tenaga maupun doa dan dana. **** **** **** **** **** 2.Meningkatkan dukungan terhadap misionaris yang diutus oleh BNKP **** **** **** **** **** 3.Melakukan PI lokal menjanggkau daerah terpencil dan Program “U’alui **** **** ****

(9)

Dalifusogu” di wilayah Sumatera dan Jawa. Bertambahnya jumlah orang percaya kepada Kristus/ bertambahnya kuantitas warga jemaat BNKP. 4.Mengupayakan pengutusan

Misionaris yang baru. 5.Membentuk

Persekutuan Doa Misi.

6.Menjalin Kerja Sama dengan Lembaga/Badan Misi. **** **** **** 6 Sarana Prasarana Pembangunan Gedung Gereja, Gedung Sekolah Minggu, gedung serba guna, dan ruang konsistori. Nyaman beribadah.

Rajin ke gereja. Bertambahnya sarana peribadatan/ pertemuan. 1. Mendorong dan membantu gereja-gereja dalam membenahi sarana-prasarana **** **** **** **** Adanya tempat pertemuan/ pelatihan. Rapat/pelatihan berjalan dengan baik. Meningkatnya kuantitas dan kualitas warga jemaat dalam menghadiri ibadah 2. Melanjutkan Pembangunan kantor Sinode **** **** **** Pengadaan alat-alat musik Ibadah lebih hidup dan hikmat Warga lebih kosentrasi dalam beribadah Warga mencintai ibadah BNKP dan tidak tergoda dengan ibadah yang lain

Memberdayakan STT-BNKP Sundermann untuk menjadi pusat musik dan liturgy yang melatih jemaat-jemaat yang mengadakan alat music

(10)

4.2.BIDANG PROGRAM PEMBINAAN PENDIDIKAN (DIDASKALIA)

Nr Program

Utama Program Sasaran Tujuan Indikator Kegiatan Pelaksana

Durasi Ket 2012/ 2013 2013/ 2014 2014/ 2015 2015/ 2016 2016/ 2017 1 Pembinaan Pelayan 1. Bina Pendeta Pendeta BNKP yang sungguh terpanggil, memiliki kualitas spiritual, intelektual, emosional dan komunikasi dalam melayani sebagai pendeta di BNKP dan dapat berperan-aktif dalam kancah oikumenis. Agar pendeta BNKP mampu menunaikan tugas panggilannya dan menjadi agen transformasi di tengah jemaat dan masyarakat. Adanya pedoman dan program dalam rekrutmen Vikar, dengan menetapkan lembaga teologi yang diterima, yakni terakreditasi oleh BAN-PT dan anggota Persetia. Adanya kurikulum pembinaan vicar. 1. Keputusan BPHMS tentang sekolah yg diterima lulusannya menjadi vikar (terakreditasi dan anggota persetia) 2. Pembuatan kurikulum pembinaan vikar. 3. Pembekalan para tutor dan mentor vikar BPHMS-BNKP BINDIK BPHMS & BINDIK **** **** Agar Pendeta BNKP dapat terlibat dan berperan aktif dalam kegiatan dan pelayanan yang sifatnya oikumenis. Adanya kurikulum dan modul-modul pemberdayaan pendeta. Pembuatan kurikulum dan modul pemberdayaan pendeta **** **** Adanya pedoman penilaian kinerja pendeta untuk pengembangan diri.

Pembuatan Data Base Pendeta dan Pedoman Penilaian kinerja pelayanan.

**** **** ****

(11)

pemberdayaan pendeta, melalui “continue education” (studi lanjut di level S-2 dan S-3, musyawarah belajar, pelatihan, orientasi, studi banding, dll). pelatihan, pembinaan, pemberdayaan pendeta 2. Mengupayakan para pendeta untuk studi lanjut pada jenjang S-2 dan S-3. **** **** **** **** Adanya pedoman dan program pemeliharaan pendeta. •Peraturan tentang kesejahteraan pendeta dan upaya pendampingan. **** **** **** **** •Bekerjasama dengan Dept Oikonomia dalam usaha pensejahteraan pelayan. **** **** **** **** **** Adanya konven pendeta sebagai wadah pengembangan diri dan mempererat persekutuan, baik di aras resort maupun di aras sinodal. Membuat pedoman pelaksanaan konven pendeta (Resort & Sinodal). Diharmonikan dengan legalitas Raker Pendeta. **** **** **** Ikut-sertanya para pendeta dalam kegiatan 1. Mendorong untuk ikut dalam semua kegiatan oikumene

(12)

Oikumenis. di semua level 2. Melibatkan pada kegiatan oikumene di aras nasional dan internasiona **** **** **** **** **** 2. Bina Guru Jemaat Guru Jemaat yang memiliki komitmen melayani dan kemampuan melaksanakan tugas sebagai Guru Jemaat. Agar Guru Jemaat mampu menunaikan tugasnya memimpin dan melayani jemaat sesuai dengan tugas sebagai Guru Jemaat Adanya program “penyiapan Guru Jemaat”, mis. Bagian dari program pengabdian di STT-BNKP Sundermann. STT BNKP Sundermann membuka pendidikan Gr. Jem pada masa libur.

**** **** **** **** Adanya program pemberdayaan dan pendampingan Guru Jemaat. Melaksanakan pelatihan, pembinaan kepada para Guru Jemaat. **** **** **** **** **** Adanya pedoman dan program pemeliharaan Guru Jemaat. Merencanakan program dalam peningkatan kesejahteraan Gr. Jemaat. **** **** **** **** Adanya konven Guru Jemaat, minimal di aras Resort. Membuat pedoman pelaksanaan konven Gr. Jem, baik di aras resort maupun sinodal.

**** **** **** **** 3. Bina Evangelis Evangelis yang memiliki kapasitas dalam melaksanakan program evangelisasi dan menjadi Agar Evangelis di BNKP berfungsi dan dapat menjangkau mereka yang tertidur imannya Adanya penempatan Evangelis di BNKP. Merencanakan Penempaan dan penempatan Evangelis. **** **** **** **** Adanya pedoman khusus Membuat Pedoman Pelayanan Evangelis di BNKP. **** ****

(13)

misionaris local di daerah terisolitr. atau daerah yang terisolir. pelayanan Evangelis. Munculnya semangat beribadah dan beriman dalam kehidupan keseharian. Program Evangelisasi di daerah terisolir oleh para evangelis. **** **** **** 4. Bina Diaken Diaken atau Diakones memiliki kapasitas dalam melayani di bidang pelayanan diakoni holistic. Agar mulai aktifnya pelayanan Diaken dan Diakones versi BNKP yang dapat melayani jemaat dan masyarakat. Adanya penempatan diaken dan diakones di BNKP.

Menempa para calon diaken dan diakones.

**** **** **** Adanya pedoman khusus pelayanan diaken dan diakones. Membuat pedoman pelayanan Diaken dan Diakones. **** Jemaat dan masyarakat terlayani dalam bidang program diakonia. Pelaksanaan pelayanan diakonia oleh para diaken dan diakones. **** **** **** 5. Bina Majelis Jemaat, BPMJ, BPP dan Unit Pelayanan Majelis Jemaat, BPMJ, BPP dan Unit Pelayanan yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dalam tugas pelayanan masing-masing. Agar penataan organisasi dan peyananan di jemaat dapat terlaksana dengan baik. Terbinanya para majelis, BPMJ, BPPj dan unit pelayanan tTG penataan organisasi, program pelayanan dan anggaran. Melaksanakan pembinaan, pelatihan kepada majelis jemaat, BPMJ, BPPJ dan komisi-komisi.

**** **** **** **** ****

(14)

jemaat dan semakin teguh dalam persekutuan. organisasi dan pelayanan menurut peraturan yang berlaku. 2 Bina Profesi 1) Bina warga yang melayani sebagai Pegawai Negeri Sipil, Legislatif dan para politikus. Pegawai Negeri yang melayani di pemerintahan dengan menerapkan nilai-nilai Kristiani. Agar warga jemaat yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil dapat mencerminkan iman Kristen pada pekerjaannya Terlaksananya pembinaan, berupa seminar, lokakaria, khotbah, ceramah tentang Iman Kristen dan pelayanan sebagai PNS – oleh jemaat, resort atau sinodal. 1.Bina Rohani PNS di 4 Kab + Kota * * * * * 2.Seminar tentang Abdi Negara dan Abdi Masyarakat sebagai “Ebed Yahwe” (Doulos di dunia pemerintahan) * * * * Para Politikus yang menampakkan nilai Kristiani dalam aktifitasnya. Agar warga jemaat yang aktif di bidang politik memiliki pemahaman tentang politik dan iman Kristen, dan dapat menghidupanny a dalam aktifitas keseharian. Adanya diskusi tentang tema-tema actual sehubungan dengan politik dan pandangan iman Kristen. Lokakarya tentang: - Pemiliu dan Suap - KKN - Pengambilan Keputusan Etis - Kemiskinan dan peran politikus kristen - Dll * * * * 2) Bina warga yang menekuni bidang Para pelaku ekonomi memiliki etos kerja dan etika ekonomi dalam Agar warga jemaat yang aktif di bidang ekonomi memiliki Terlaksananya sosialisasi etos kerja dan etika ekonomi kepada para pelaku

Tahun Diakonia dengan tema khotbah sehubungan dengan: - Etika Protestan - Kemiskinan

(15)

ekonomi melaksanakan tugasnya. pemahaman tentang hubungan iman Kristen dengan ekonomi, serta menerapkan etika Kristen dalam aktifitas hidup. . ekonomi. - Keadilan - Kekerasan - Bisnis

- Dan lain-lain yang aktual 3) Bina warga yang berstatus Penatua Adat Para penatua adat memiliki integritas sebagai Kristen dalam kegiatan adat-istiadat. Agar warga jemaat yang adalah penatua adat memiliki pemahaman tentang hubungan Injil dan Kebudayaan, dan menjadi agen pelestari dan pembaharu kebudayaan berdasarkan iman Kristiani. Terlaksananya pengkajian unsure-unsur adat istiadat dipandang dari sudut pandang Kristen dan mengembangka nnya dalam pembangunan jemaat.

Diskusi dan lokakarya tentang adat-istiadat tentang:

- Adat dan kemiskinan - Adat dan nilai-2

globalisasi - Adat dan pembangunan. - Dll * * * * * 03 Bina Teologi Kaum Awam Pengajaran Teologi bagi Kaum Awam Kaum awam memiliki pengetahuan yang mendalam tentang pokok-pokok teologi Kristen.

Agar awam aktif terlibat dalam kegiatan gerejani dan di tengah kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Adanya kursus Teologi Kaum Awam yang disponsori STT-BNKP Sundermann. STT BNKP Sundermann membuka program Kursur Teologi Jemaat atau Program profesional seperti M.Min, MM, MA, M.Div.

* * *

(16)

Formal n Buta Aksara masyarakat yang melek huruf dan dapat mengembangka n pengetahuan melalui kemampuan membaca. masyarakat terlepas dari ketertinggalan dalam bidang pendidikan. program Pemberantasan Buta Aksara sebagai bagian pelayanan jemaat, resort dan unit pelayanan terkait. programnya pemberantaran Buta Aksara - Program Vikar melaksanakan pemberantaran Buta Aksara Gerakan Pendidikan Anak Usia Dini oleh Resort dan Jemaat-Jemaat Jemaat-jemaat yang memiliki kesadaran dan program dalam pendidikan anak usia dini. Agar jemaat-jemaat atau resort memiliki program pengasuhan PAUD atau Taman Kanak-kanak. Berdirinya PAUD atau TK di jemaat-jemaat atau Resort. Pendirian PAUD di setiap pusat Resort dan jemaat-jemaat yang mampu **** **** **** **** **** Peningkatan Mutu Sekolah-sekolah Asuhan BNKP Sekolah BNKP dapat menjadi model pendidikan berciri-khas kekristenan. Agar sekolah-sekolah asuhan BNKP semakin meningkat dalam kuantitas dan kualitas yang memiliki daya saing di aras nasional. Meningkatnya jumlah siswa di sekolah-sekolah asuhan BNKP - Sosialisasi - Rekrutmen Siswa **** **** **** **** **** Meningkatnya tingkat kelulusan UN dan masuk ke perguruan tinggi terakreditasi A. - Meningkatkan Kualitas pengajaran - Pelatihan Guru **** **** **** **** Terbenahinya sarana-prasarana penunjang pendidikan. - Pembenahan Sarana-prasarana - Perpustakaan **** **** **** **** Tersedianya tenaga - Rekrutmen Guru berkualitas **** **** **** ****

(17)

kependidikan yang memenuhi syarat menurut undang-undang dosen dan Guru. - Pelatihan guru - Studi lanjut bagi

guru. Pendirian Perguruan Tinggi (selain STT-BNKP Sundermann) BNKP berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan tinggi sesuai kebutuhan real di kepulauan Nias. Agar adanya kesempatan bagi putra-putri Nias melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang memiliki kualitas. Dibukanya Sekolah Tinggi berbagai prodi yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan Nias. - Peningkatan kualitas STT-BNKP Sundermann - Pendirian Politeknik **** **** **** **** Terbenahinya sarana-prasarana dan ketenagaan dalam menunjang pendirian perguruan tinggi. - Pembangunan Sarana-prasarana yang dibutuhkan dalam menunjang pendidikan **** **** **** **** **** 05 Program Beasiswa Memberikan Beasiswa untuk pendidikan, baik formal maupun pendidikan non-formal. Warga Jemaat memiliki kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Agar terbantunya warga jemaat berekonomi lemah pendidikan formal dan non-formal. Terhimpunnya dana untuk peningkatan pendidikan dan ketrampilan 1. Mengumpulkan dana beasiswa dari warga yang terbeban

2. Meminta dukungan sponsor

3. Memberi beasiswa bagi yang sangat membutuhkan

(18)

4.3.BIDANG PROGRAM PERSEKUTUAN (KOINONIA)

Nr Program

Utama Program Sasaran Tujuan Indikator Kegiatan Pelaksana

Durasi Ket 2012/ 2013 2013/ 2014 2014/ 2015 2015/ 2016 2016/ 2017 1 Persekutuan keluarga, lingkungan dan Jemaat Pemberdayaa n keluarga bersekutu dalam ibadah (kebaktian keluarga, perayaan hari-hari besar gerejani, dan bulan keluarga). Terwujudnya Keluarga yang rukun dalam iman aktif dalam pelayanan Meningkatnya kesadaran keluarga akan pentingnya persekutuan keluarga Aktifnya pelaksanaan ibadah keluarga. Mendorong jemaat-jemaat untuk menggiatkan ibadah keluarga. **** **** **** **** **** Tersedianya modul pembinaan keluarga. Membuat dan mendistribusikan modul pembinaan keluarga. **** **** **** **** Keluarga yang aktif mendukung pelayanan. Melibatkan keluarga-keluarga mendukung kegiatan pelayanan. **** **** **** **** Penguatan solidaritas dan soliditas Lingkungan, serta jemaat BNKP hadir sebagai gereja dalam aktivitas masyarakat. Agar warga jemaat BNKP terlibat aktif dalam kegiatan sosial di lingkungannya masing-masing Meningkatnya keterlibatan warga jemaat terhadap dinamika hidup sosialnya dilingkungan serta jemaat Mendorong jemaat-jemaat untuk melibatkan warga jemaat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. **** **** **** **** Penguatan persekutuan lintas jemaat Terwujudnya rasa saling menopang lintas jemaat Adanya keharmonisan pelayanan lintas jemaat Meningkatnya intensitas silang layan pelayanan antar jemaat • Resort melaksanakan kegiatan bersama se-resort. **** **** **** **** • Meningkatkan program silang layan.

**** **** **** ****

Meningkatnya kunjung

Melalui BPMR, jemaat-jemaat didorong untuk

(19)

mengunjungi saat hari-hari raya gerejani antar jemaat saling mengunjungi. 2 Penataan Organisasi Pemantapan dan penjabaran peraturan pelaksanaan Tata Gereja. Terwujudnya pemahaman dan pengertian atas peraturan pelaksanaan Tata gereja BNKP Adanya penerapan yang seragam atas pelaksanaan peraturan Tata Gereja BNKP Terelimirnya perbedaan penerapan peraturan. Melaksanakan sosialisasi peraturan yang berlaku di BNKP. **** **** **** **** **** Teratasinya perpecahan di tubuh BNKP. Menerapkan peraturan di seluruh BNKP. **** **** **** **** **** 3 Penataan Administras i dan Manajemen Gereja Program pelatihan PME (Planning, Monitoring and Evaluation) di semua aras Mewujudkan BNKP menjadi organisasi gereja yang tersusun rapi, terarah dan tertib. Para pelayan BNKP menjadi semakin berkualitas dalam melaksanakan pelayanan Terlaksananya pelatihan PME di jemaat-jemaat dan unit-unit pelayanan BNKP. Melaksanakan pelatihan PME bagi jemaat-jemaat dan Unit pelayanan. **** **** **** **** **** 4 Persekutu an Pelayan Persekutuan melalui Rapat/ sidang Para pelayan BNKP semakin erat dalam persekutuan dan saling menunjang dalam pelayanan. Terciptanya rapat/sidang yang indah dan Kristiani dalam memberhasilkan pelayanan Teraturnya rapat/sidang Pelatihan Kepemimpinan * * * * * Tersedianya pedoman pelaksanaan pertemuan Membuat Peraturan tentang Persidangan dan atau rapat-rapat.

* * * * Persekutuan melalui Konven Adanya wadah bersekutu dan bermusyawarah dalam pembenahan diri dan pelayanan Adanya persekutuan pelayan melalui konven. Mengadakan konven pelayan di BNKP (lihat bidang didaskalia). * * * * 5 Persekutu an dalam Program Cinta BNKP melalui: - Pencitraan Terwujudnya BNKP sebagai Lembaga yang Mengakar dan meningkatnya rasa memiliki Tereleminirnya konflik dan perpecahan Pembuatan profil BNKP dan modul berbagai aktifitas yang

(20)

kegiatan gerejani dan kegiatan sosial kemasyar akatan BNKP keluar dan kedalam - Penyusun an profile BNKP - Program yang memihak warga tangguh. serta tanggungjawab atas organisasi BNKP dalam tubuh BNKP. meningkatkan rasa cinta BNKP Memberi Dukungan moral, etik dan spiritual kepada warga yang melayani di pemerintahan, politik, ekonomi, dlsb. * * * * * Warga dan Pelayan yang setia. Meningkatnya keaktifan warga mendukung pelayanan BNKP. Melibatkan Warga BNKP dalam berbagai kegiatan di BNKP di semua aras. * * * * * 6 Persekutuan Oikumenis Terlibat secara proaktif dalam gerakan oikumeni. Warga BNKP semakin terlibat dan berperan aktif dalam persekutuan oikumene Meningkatnya keterlibatan dan peran aktif BNKP dalam persekutuan oikumene Adanya utusan BNKP yang hadir dan terlibat aktif dalam kegiatan oikumene Pengutusan Pelayan atau Warga BNKP dalam berbagai kegiatan Oikumenis, baik di dalam maupun di luar negeri * * * * * Tersedianya pelayan oikumene BNKP Mempersiapkan pelayan/warga yang dapat melayani di lembaga-lembaga Oikumene. * * * 7 Dialog dan Kerukunan Interfaith Dialog Mewujudkan kerukunan hidup beragama Seluruh warga jemaat memiliki kesadaran kebebasan beragama dilandasi sikap saling menghargai Dilaksanakanny a Interfaith Dialog dalam berbagai aras/level jemaat Adanya “Pertemuan/ dialog” antar agama tentang tema Agama dan Negara, dan Agama dan Kemiskinan. * * * Adanya suasana kerukunan hidup Menciptakan hubungan baik antara BNKP dengan umat beragama lain, * * * * *

(21)

beragama. dimanapun BNKP berada 8 Hubungan Gereja dan Negara Membangun persekutuan melalui peranan: Konseptual; Partisipatif; Pastoral dan peran Profetis BNKP hadir dalam pembangunan serta pergumulan bangsa dan Negara. BNKP ikut bertanggung-jawab dalam memberi landasan etik, moral dan spiritual dalam pembangunan bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila. Adanya konsep BNKP dalam rancangan pembangunan di kepulauan Nias Merumuskan Pokok-pokok Pikiran BNKP dalam pembangunan, khususnya di kepulauan Nias. * * * * Menghadiri dan memberi konsep BNKP dalam setiap kegiatan Perencanaan Pembangunan . * * * * BNKP berperan aktif dalam pelayanan pastoral dan profetis bagi para penyelenggara Negara Adanya pelayanan pastoral bagi penyelenggaran Negara Bekerjasama dengan Pemerintah untuk melaksanakan Ibadah/ PA/ceramah di kantor-kantor pemerintah. * * * * * Kunjungan dan percakapan pastoral dengan para penyelenggaran negara * * * * Adanya sikap kritis BNKP dalam kebijakan yang menyimpang dari Pancasila dari dari sudut pandang iman Kristiani.

Menyampaikan Suara Kenabian dalam kondisi ketidak-adilan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(22)

4.4. BIDANG PROGRAM DIAKONIA HOLISTIK

Nr Program

Utama Program Sasaran Tujuan Indikator Kegiatan Pelaksana

Durasi Ket 2012/ 2013 2013/ 2014 2014/ 2015 2015/ 2016 2016 /2017 1 Pelayanan Diakoni Kharitatif Pengembanga n Panti Asuhan Jemaat-jemaat menyadari bahwa menjadi tanggung-jawabnya melayani anak-anak terlantar Agar jemaat-jemaat memiliki program dan anggaran untuk anak-anak terlantar. Setiap Jemaat telah mengalokasikan dana untuk panti asuhan dalam APBJ, serta merealisasikann ya. 1. Kunjungan anak-anak Panti ke Jemaat-Jemaat BNKP yang dapat dijangkau untuk mengikuti ibadah hari minggu.

Dept. Diakonia & Pengurus Yapesma BNKP. * * * * * 2. Diterbitkan sebuah surat Keputusan BPHMS BNKP bahwa salah satu setoran jemaat ke Sinode adalah kolekte Diakonia BHPMS BNKP **** Mandirinya Yapesma dan lembaga yang mengasuh Panti Asuhan dalam melaksanakan pelayanan panti. Agar Yapesma dapat menampung anak-anak terlantar dan meningkatkan pembinaan di Panti Asuhan. Meningkatnya jumlah anak di Panti Asuhan, dan menghasilkan anak-anak yang mandiri. 3. Peningkatan Kapasitas para pengasuh di Panti Asuhan dalam berbagai ketrampilan

Dept. Diakonia & Pengurus Yapesma dan Panti Jompo. * * * * 4. Dilaksanakannya magang ke PLKT, LPLG & PELMAS oleh anak-anak Panti sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki.

Dept. Diakonia, Pengurus Yapesma, & Pengasuh.

(23)

Pelayanan Panti Jompo Keluarga dan jemaat menyadari dan bergerak dalam mendampingi para lansia Agar keluarga-keluarga semakin peduli dalam mendampingi orangtua lanjut usia. Adanya pengurusan lansia oleh keluarga secara serius dan berkelanjutan. - Dibentuknya Komisi Pelayanan bagi Lansia di setiap jemaat di BNKP. BPMR, BPMJ, dan berkoordinasi dengan Depart. KOINONIA Jemaat-jemaat memiliki program pendampingan terhadap Lansia, baik kegiatan kerohanian maupun dukungan material. Adanya program jemaat untuk lansia, dan memberi dukungan kepada Yayasan Bindes untuk kegiatan Panti Jompo. - Penggalangan

dana, dan setiap Jemaat memasukan dalam APBJ dukungan dana Di Panti Jompo BNKP BPHMS BNKP *** *** *** *** *** Agar Yayasan Bindes dapat meningkatkan pelayanan kepada lansia, baik soal kuantitas maupun kualitas. Meningkatnya jumlah lansia di panti jompo; dan semakin membaiknya pelayanan terhadap lansia di panti jompo. - Ditempatkannya seorang Pendeta yang penuh waktu sebagai Pembina rohani bagi Panti Asuhan dan Panti Jompo Dept. Diakonia /Bindes/Yapesma dan Didampingi oleh BPHMS ***** Pengembanga n Orangtua asuh Keluarga dan jemaat tergerak menjadi orangtua bagi yang terabaikan. Agar adanya kepedulian warga jemaat untuk mengangkat anak yang terabaikan Adanya keluarga yang mau berbagi dengan mengasuh anak yang terabaikan; atau - Mencari orangtua asuh/Dewan penyantun bagi anak Panti Asuhan dan Panti Jompo Pengurus Yapesma & Pengurus Panti Jompo di damping oleh Dept. Diakonia * * * * *

(24)

dengan cara membiayai, baik di rumah atau diutus ke Panti Asuhan. mengutusnya ke panti asuhan dan memberikan biaya. Pengembanga n Asrama Asrama semakin mandiri dalam melayani anak-anak perempuan dari desa yang studi di Gunungsitoli. Agar terbantunya orangtua dari desa yang menyekolahkan anaknya di kota Gunungsitoli. Meningkatnya pelayanan Asrama (Debora) terhadap anak-anak perempuan yang tinggal di Asrama. - Pengadaan Komputer dan Internet serta alat-alat music di Asrama putri Debora BNKP Deprt. Diakonia dan Pengurus Asrama Putri Debora *** 2 Pelayanan Diakoni Reformatif Pembangunan Comunitas Basis melalui Mikro Kredit Menguatnya ikatan social di tengah masyarakat dan kekuatan modal usaha Agar adanya kekuatan rakyat melalui kelompok social dan kekuatan modal dalam berusaha. Berdirinya Credit Union sebagai wadah persekutuan, dan pengembangan usaha bersama. Mengorganisir pembentukan CU/Koperasi di Wilayah BNKP Pelmas BNKP dan di Dampingi oleh Dept. Diakonia. * * * * * Pengembanga n Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Para petani memiliki kemampuan dalam mengelola usaha secara modern dan berorientasi pasar. Agar meningkatnya pendapatan masyarakat petani. Para petani meninggalkan pola tradisional dalam mengelola usaha pertanian dan peternakan. Mengorganisir dan melatih kelompok-kelompok Masyarakat dalam mengembangkan usahanya. Pelmas BNKP Di dampingi oleh Dept. Diakonia * * * * * Pengembanga n “Training Center for Diakoni” Adanya wadah sentral dalam peningkatan pengetahuan Agar masyarakat terlatih dalam penggunaan Berkurangnya pemakaian pupuk kimia, dan Membangun TC for Diakonia, di Sirombu. Pelmas, Dept. Diakonia, BPHMS BNKP ******

(25)

dan ketrampilan dalam pengembangan pertanian organik. bahan organik dalam usaha mereka. meningkatnya hasil produksi masyarakat. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Masyarakat mengembangka n kearifan local dalam pengembangan kesehatan. Agar masyarakat kembali mengembangka n obat-obat tradisional, baik melalui “Apotik sehat di sekitar perumahan” maupun kearifan local lainnya. Adanya penggunaan obat-obat tradisional oleh masyarakat. 1. Membentuk dan melantik Pengurus Bidang Kesehatan di Departemen Diakonia Departemen Diakonia dan didampingi oleh BPHMS BNKP ****** 2. Melatih kader kesehatan swadaya masyarakat Bidang Kesehatan dan bekerja sama dgn Pelkesi ****** ****** ****** ****** ****** Pelayanan HIV-AIDS Masyarakat menyadari akan bahaya HIV-AIDS, dan peduli terhadap para penderita. Agar masyarakat waspada terhadap bahaya HIV-AIDS. Terlaksananya penyuluhan dan penyadaran masyarakat tentang HIV-AIDS 1. Dilaksanakannya seminar/lokakarya ataupun diskusi panel ttg HIV-AIDS Bidang Kesehatan dan di damping oleh Depat. Diakonia ****** ****** ****** ****** ****** 25 kali Penanggulang an Bahaya Narkoba dan Miras Masyarakat, terutama remaja-pemuda teguh dalam iman kekristenan menghadapi godaan narkoba dan Miras. Agar para remaja-pemuda waspada atas bahaya Narkotika dan Miras. Terlaksananya penyuluhan tentang bahaya Narkotika dan Minuman Keras terhadap para remaja pemuda – oleh jemaat, resort atau unit pelayanan

2. Melakukan

Kampanye Anti Narkoba dan Miras serta HIV-AIDS di setiap sekolah milik BNKP Bidang Kesehatan, Pelmas, dan didampingi oleh Dept. Diakonia ****** ****** ****** ****** ****** 22 kali

(26)

terkait. Agar ada pendampingan dan pemulihan terhadap para korban narkoba dan alkoholist Unit Pelayanan memiliki program pendampingan dan pemulihan terhadap korban Narkoba dan Alkoholist. 3. Diutusnya beberapa orang pendeta untuk mengikuti pelatihan pendampingan dan pemulihan terhadap korban Narkoba dan alkoholist. BPHMS, Deprt. Diakonia ****** ****** ****** ****** ****** 5 orang 3 Pelayanan Diakoni Transformat if Pelayanan Pembangunan dan Politik Terwujudnya pembangunan yang berkeadilan. Agar masyarakat memiliki akses yang sama dalam kegiatan pembangunan. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup. 1.Melakukan penyadaran atas Hak & Kewajiban warga Negara melalui Seminar dan Diskusi Panel di Resort, Jemaat Pelmas, Resort, Jemaat ****** ****** ****** ****** ****** Terwujudnya kegiatan politik yang demokratis berdasarkan Pancasila. Agar tercipta kehidupan politik yang sehat, adil dan merata di tengah masyarakat.

Adanya sikap BNKP tentang politik yang adil berdasarkan Pancasila 1. Dilaksanakan pendidikan politik bagi warga jemaat ****** ****** ****** Pengembanga n Program Perdamaian, Keadilan dan Keutuhan Ciptaan (JPIC) Terwujudnya hak azasi manusia dan terpeliharanya lingkungan hidup. Agar setiap umat dihormati hak azasinya. Terlaksananya penyuluhan atau pelatihan tentang Hak-Hak Azasi Manusia. 2. Pelatihan Hak-Hak Azasi Manusia ****** ****** ****** ****** ******

(27)

Adanya advokasi terhadap korban pelanggaran HAM. 1. Kampanye tentang Hak-Hak Azasi Manusia ****** ****** ****** ****** ****** Agar lingkungan hidup dilestarikan Adanya gerakan penanaman pohon (tebang satu tanam sepuluh). 1. Aksi Penanaman 1000 pohon di setiap Resort, Jemaat. Pelmas, Resort, Jemaat ****** ****** ****** ****** ****** Adanya kesadaran bahaya penggunaan material yang tidak dapat didaur-ulang. 2. Melakukan Sosialisasi bahaya penggunaan material yg tdk dapat di daur ulang kepada Komisi Perempuan dan Komisi anak Pelmas dan berkoordinasi dengan Departemen Marturia, Resort dan Jemaat di BNKP. ****** ****** ****** ****** ****** Pengurangan Resiko Bencana Masyarakat yang sadar tentang lingkungan yang rawan bencana dan siap-siaga menghadapinya. Terminimalisirny a korban bencana Terlaksananya penyuluhan dan pelatihan tentang siagaan bencana. 1. Penyuluhan dan pelaithan tentang pengurangan resiko bencana 2. Terbentuknya regu-regu penguranan resiko bencana di setiap desa binaan 3. Membangun Pelmas dan bekerjasama dengan mitra ****** ****** ****** ****** ******

(28)

koordinasi dengan BPBD di kepulauan Nias dan Ngo Adanya pendampingan terhadap korban bencana. 4. Dilatihnya para pelayan dan relawan untuk mendampingi korban bencana Deprt Diakonia, Pelmas BNKP, ****** ****** ****** ****** ****** Mencari informasi ke NGO dan BPDD/ BPBN.

4.5. BIDANG PROGRAM PELAYANAN PENATALAYANAN (OIKONOMIA)

Nr Program

Utama Program Sasaran Tujuan Indikator Kegiatan Pelaksana

Durasi Ket 2012/ 2013 2013/ 2014 2014/ 2015 2015/ 2016 2016/ 2017 1 Penatalayan an Persembah an dan Persepuluh an Program Pelaksanaan penataran bagi pelayan Pelayan dan warga memahami makna persembahan. Terciptanya pemahaman lebih baik memberi dari pada menerima Tereliminirnya pola pikir yang mempermasalah kan persembahan Menyusun Dasar Teologi Tentang Persembahan dan Persepuluhan. Dept Penatalayanan bekerjasama dengan dept lainnya. * * Program Menentukan tema-tema khotbah/PA tentang persembahan selama 2 bulan dalam setahun meningkatnya kesadaran memberi persembahan kepada Tuhan. Terpenuhinya dana program disemua aras di BNKP. Bertambahnya dukungan dana untuk mensukseskan program pelayanan gereja Memberikan Kesadaran Memberi kepada seluruh warga jemaat, melalui khotbah, PA, atau kata-kata penggembalaan.

* * * * *

Mengkaji Ulang sistem tanggungan Jemaat ke Resort dan Sinodal dan menetapkan sistem yang dipandang baik

(29)

untuk kemandirian dana 2 Penatalayan an Administras i dan Manajemen Keuangan Program Pelatihan Pengelolaan keuangan Peningkatan keterampilan pengelolaan keuangan menciptakan keseragaman pemahaman yang sama tentang pengelolaan keuangan di BNKP. Tertibnya pengelolaan keuangan

Pelatihan tentang Tata kelola keuangan di BNKP, kepada BPMR, BPMJ dan unit pelayan

* * * * * Adanya pelaporan keuangan sesuai peraturan yang berlaku Melaksanakan monitoring kepada pengelola keuangan. * * * * * 3 Kemandirian Dana

Dana Abadi Tersedianya dana tetap sebagai salah satu usaha menuju kemandirian dana di BNKP. Agar program pelayanan di BNKP dapat terlaksana dengan dana yang cukup tersedia. Adanya gerakan bersama di seluruh jemaat ataupun para donateur untuk menghimpun dana abadi di BNKP. Menyusun Panduan Penggalangan Dana Abadi ****** Mensosialisasikan dan Menghimpun Dana Abadi *** ****** ****** ****** ****** Adanya kegiatan pelayanan yang dapat menjawab kebutuhan jemaat Penggunaan Jasa Dana abadi untuk pelayanan di semua aras (Sinodal-Resort-Jemaat) menurut ketentuan dan sistem Dana abadi. ****** ****** ****** Adanya pelaporan keuangan sesuai peraturan yang berlaku Menerapkan sistem transparansi pada pengelolaan dana abadi. ****** ****** ****** ****** ****** Dewan Penyantun Keterlibatan Warga Jemaat yang memiliki Tersedianya sejumlah dana untuk Mengundang Tokoh-tokoh BNKP untuk mendiskusikan kondisi ******

(30)

kemampuan Ekonomi dalam menyantuni program pelayanan di BNKP. menunjang program pelayanan BNKP keuangan di BNKP. Melakukan penggalangan dana dengan cara

“perpuluhan” atau “janji Iman” atau “donateur”

****** ****** ****** ****** ******

Memberikan Tanda Ucapan terima kasih secara berkala kepada para penyantun. * * * * * 4 Penatalaya nan dan Pendayagu naan Asset di BNKP Program pengurusan sertifikat tanah-tanah BNKP disemua aras Terhimpunnya data-data (alas hak) harta mlik BNKP terpeliharanya aset-aset BNKP Asset disemua aras telah dikelola Melakukan pengkajian pemanfaatan asset di BNKP. * * Program pemanfaatan tanah-tanah dan bangunan yang belum dikelola disemua aras Terurusnya semua asset yang ada Asset-aset dapat memberi hasil untuk menunjang dana program pelayanan Tercatatnya hasil pengelolaan asset dalam laporan keuangan BNKP Penatalayan administrasi dan manajemen pengelolaan asset * * * * * Program renovasi Kios Fotuaria BNKP Kualitas bangunan Kios Foturia terjamin Penyewa merasa aman Tercatatnya semua asset dalam daftar inventaris di BNKP Memelihara dan mengurus legalisasi seluruh asset BNKP. * * Mencari dan meningkatkan kemitraan untuk Peningkatan pemanfaatan asset BNKP Peningkatan SDM pada pengelolaan asset Adanya peningkatan sewa Peningkatan Kualitas dan Kuantitas sarana dan prasarana, untuk peningkatan jasa.

(31)

pengembanga n usaha-usaha BNKP Peningkatan hasil usaha-usaha di BNKP Unit-unit usaha memiliki daya saing Meningkatkan

Kapasitas, Kualitas dan permodalan. * * * Meningkatnya hasil usaha 05 Kesejah-teraan Pelayan Pensiun Terjaminnya kesejahteraan hari tua para pelayan dan pegawai di BNKP. Agar para pelayan memfokuskan diri pada pelayanan dengan adanya jaminan hari tua.

Para pelayan telah menjadi anggota dana Pensiun PGI.

Menghimbau para pelayan untuk menjadi anggota Dana Pensiun PGI * Para pensiunan menerima dana pension yang memadai. Menatalayan penyetoran dan penerimaan dana pensiun. * * * * * Bantuan Kesehatan Terbantunya para pelayan dan keluarganya dalam menanggulangi biaya kesehatan Agar terjaminnya pemeliharaan kesehatan para pelayan dan keluarganya. Tersalurkannya bantuan biaya pengobatan kesehatan para pelayan dan pegawai BNKP. Mensosialisasikan kepada para pendeta tentang dana PHP yang diarahkan untuk membantu 50 % biaya pengobatan pendeta, isteri dan anak-anaknya. * * * * * Meningkatnya jumlah para pelayan dan pegawai menjadi anggota Jamsostek. Menghimbau kpd para pelayan untuk menjadi anggota Jamsostek, ataupun pada “lembaga atau dana jaminan kesejahteraan lainnya. * * * * * Perumahan Terjaminnya pengadaan rumah para pelayan memasuki masa pension. Agar para pelayan mendapatkan tempat tinggal tetap ketika pensiun. Adanya kemudahan dalam pengurusan sertifikat dan mendapatkan kredit Menjalin Hubungan dengan Badan Pertanahan, dan Perbankan di kepualauan Nias. * * * * *

(32)

perumahan dari Bank. 06 Penatalayan an Kemitraan Mengembangk an jejaring Terciptanya kemitraan yang saling membangun. Agar BNKP memiliki hubungan bilateral dengan organisasi lain. Bertambahnya mitra BNKP. Memelihara Hubungan yang baik dengan mitra yang sudah ada, dengan mematuhi semua MoU.

* * * * *

Menjejaki hubungan baru dengan mitra di dalam dan luar negeri.

(33)

Anggaran, sebagai implementasi dari program.

Demikianlah Rencana Strategi Pelayanan ini disusun sebagai salah satu dokumen perencanaan yang berguna dan berlaku di BNKP. Semoga Tuhan memberkati.

Ditetapkan di Gunungsitoli Pada tanggal 28 Agustus 2012

Badan Pekerja Harian Majelis Sinode BNKP

Pdt. Dr. Tuhoni Telaumbanua, M.Si Pdt. Dorkas O. Daeli, MTh Pdt. H. Zega, STh

Ephorus Sekretaris Umum Bendahara Umum

Disahkan di Gunungsitoli Pada tanggal 31 Agustus 2012

Badan Pekerja Majelis Sinode BNKP

Pdt. Otoriteit Dachi, STh, M.Si Ketua

(34)

Referensi

Dokumen terkait