• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Negeri Gorontalo merupakan Universitas yang dikembangkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Negeri Gorontalo merupakan Universitas yang dikembangkan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Universitas Negeri Gorontalo

Universitas Negeri Gorontalo merupakan Universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (wider mandate) dari IKIP Negeri Gorontalo. Keberadaan Universitas Negeri Gorontalo dimulai dari Junior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (UNSULUTTENG) Manado di Gorontalo berdasarkan surat keputusan Pejabat Rektor UNSULUTTENG No 1313/II/E/63 Tgl 22 Juni 1963, Cabang FKIP UNSULTTENG di Gorontalo berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 67 Tahun 1963 tanggal 11 Juli 1963, IKIP Manado cabang Gorontalo berdasarkan surat keputusan menteri PTIP No 114 Tahun 1965 tanggal 18 Juni 1965, FKIP UNSRAT Manado di Gorontalo berdasarkan Keppres No. 70 Tahun 1982 tanggal 7 September 1982, STIKIP Gorontalo berdasarkan Kepres RI No 9 tahun 1993 Tanggal 16 Januari 1993, IKIP Negeri Gorontalo berdasarkan Kepres RI No 19 Tahun 2001 tanggal 5 Februari 2011.

Perubahan IKIP Negeri Gorontalo menjadi Universitas Negeri Gorontalo ditetapkan dengan surat keputusan presiden RI No 54 tahun 2004 tanggal 23 Juni 2004. Hari lahir UNG ditetapkan sama dengan lahirnya cabang FKIP UNSULUTTENG di Gorontalo yaitu, tanggal 1 September 1963 sebagaimana

(2)

dinyatakan dalam surat keputusan menteri PTIP No 67 Tahun 1963 Tanggal 11 Juli 1963.

Dalam perjalananya selama 48 tahun telah mengalami 7 kali pergantian pimpinan dan 6 kali perubahan nama lembaga. Secara rinci yaitu sebagai berikut :

- Drs. Idris Djalali (1963-1966) - Drs. Ek. M. J. Neno (1967-1969)

- Prof. Drs. H. Thahir H. Musa (1969-1981) - Prof. Drs. H. Kadir Abdussamad (1982-1988) - Drs. H. Husain Jusuf. M.Pd (1989-1992) - Prof. Dr. H. Nani Tuloli (1992-2002)

- Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd (2002-2010) - Dr. H. Syamsyu Qamar Badu, M.Pd (2010-sekarang)

(3)

2. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Strutur Organisasi Universitas Negeri Gorontalo PERPUSTAKAAN PUSAT KOMPUTER SENAT UNIVERSITAS DEWAN PENYANTUN REKTOR PR II PR III PR I BIRO ADM. UMUM DAN KEUANGAN

BAGIAN UMUM BAGIAN

KEPEGAWAIAN BAGIAN KEUANGAN SUB BAG SUB BAG SUB BAG SUB BAG SUB BAG SUB BAG SUB BAG SUB BAG SUB BAG BAGIAN PERENCANAAN DAN SISTEM INF.

SUB BAG SUB BAG BAGIAN KEMAHASISWAAN SUB BAG SUB BAG BAGIAN PENDIDIKAN DAN KERJASAMA SUB BAG SUB BAG SUB BAG SUB BAG

BIRO ADM. AKAD, KEMHS, PERENCA, DAN SISTEM INF.

FAKULTAS LEMBAGA PENGABDIAN KPD MASYARAKAT BAGIAN TATA USAHA SUB BAG SUB BAG JABATAN FUNGSIONAL PUSAT LEMBAGA PENELITIAN BAGIAN TATA USAHA SUB BAG SUB BAG JABATAN FUNGSIONAL PUSAT JABATAN FUNGSIONAL BAGIAN TATA USAHA SUB BAG SUB BAG SUB BAG SUB BAG JABATAN FUNGSIONAL JURUSAN LAB/STUDIO SUB BAG TATA USAHA

(4)

3. Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian di Pusat Komputer Universitas Negeri Gorontalo. Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Gorontalo, pusat komputer adalah unit pelaksana teknik di bidang pengolahan data yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor dan pembinaannya dilakukan oleh Pembantu Rektor I. Pusat Komputer di pimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk di antara pranata komputer atau tenaga teknis komputer di lingkungan Pusat komputer. Adapun yang menjadi tugas pokok dan fungsi pusat komputer akan dijabarkan sebagai berikut :

a. Tugas Pokok :

Pusat Komputer mempunyai tugas memberikan layanan data dan informasi untuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Fungsi :

Untuk melaksanakan tugas-tugas, Pusat Komputer menyelenggarakan fungsi : 1) Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi,

2) Penyajian dan penyimpanan data dan informasi, 3) Pelayanan data dan informasi,

(5)

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang digunakan, yaitu variabel kemudahan, variabel manfaat dan variabel sikap pengguna terhadap sistem informasi. Tabel 4.1 dan 4.2 merupakan hasil tanggapan responden terhadap kuisioner yang diolah menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0.

Tabel 4.1. Tanggapan Responden Pada Kuesioner

Variabel Dosen Operator Mahasiswa

Kemudahan

Sangat Tidak Setuju 1,4 % - -

Tidak Setuju 14,2 % 1,4 % 6,3 %

Netral 26,5 % 11,8 % 23,0 %

Setuju 44,2 % 55,9 % 53,5 %

Sangat Setuju 13,7 % 30,9 % 17,2 %

Manfaat

Sangat Tidak Setuju 0,9 % - -

Tidak Setuju 12,5 % 11,0 % 6,1 %

Netral 39,5 % 13,2 % 29,8 %

Setuju 40,1 % 55,9 % 41,4 %

Sangat Setuju 7,0 % 19,9 % 22,7 %

Sikap

Sangat Tidak Setuju 2,1 % - 0,2 %

Tidak Setuju 2,1 % 2,7 % 1,6 %

Netral 37,9 % 8,1 % 22,8 %

Setuju 43,0 % 78,4 % 53,7 %

Sangat Setuju 14,9 % 10,8 % 21,7 %

Table 4..1 menunjukan bahwa hasil jawaban responden (dosen, operator dan mahasiswa) terhadap variabel kemudahan yang menjawab setuju jika dirata-ratakan sebesar 71,8%, dan jawaban responden terhadap variabel manfaat yang menjawab setuju jika dirata-ratakan sebesar 62,3%, serta jawaban responden terhadap variabel sikap yang menjawab setuju jika dirata-ratakan sebesar 74,1%.

(6)

Tabel 4.2. Tanggapan Responden Tiap-Tiap Pernyataan Pada Kuesioner

Variabel Pernyataan Dosen Operator Mahasiswa

K E M U D A H A N 1 Sangat Tidak Setuju 1,2% - - Tidak Setuju 10,5% - 1,0% Netral 20,9% - 18,2% Setuju 53,5% 67,6% 64,6% Sangat Setuju 14,0% 32,4% 16,2% 2 Sangat Tidak Setuju - - - Tidak Setuju 7,0% - 1,0% Netral 19,8% 5,9% 20,2% Setuju 57,0% 55,9% 56,6% Sangat Setuju 16,3% 38,2% 22,2% 3 Sangat Tidak Setuju - - - Tidak Setuju 30,2% 5,9% 21,2% Netral 36,0% 29,4% 41,4% Setuju 23,3% 38,2% 30,3% Sangat Setuju 7,0% 26,5% 7,1% 4 Sangat Tidak Setuju 1,2% - - Tidak Setuju 9,3% - 2,0% Netral 29,1% 11,8% 12,1% M A N F A A T Setuju 43,0% 61,8% 62,6% Sangat Setuju 17,4% 17,8% 23,2% 5 Sangat Tidak Setuju 1,2% - - Tidak Setuju 18,6% 20,6% 5,1% Netral 47,7% 11,8% 42,4% Setuju 30,2% 55,9% 38,4% Sangat Setuju 2,3% 11,8% 14,1% 6 Sangat Tidak Setuju - - - Tidak Setuju 9,3% 2,9% 8,1% Netral 38,4% 20,6% 24,2% Setuju 45,3% 61,8% 44,4% Sangat Setuju 7,0% 14,7% 23,2% 7 Sangat Tidak Setuju 1,2% - - Tidak Setuju 3,5% 11,8% 2,0% Netral 26,7% 8,8% 17,2% Setuju 58,1% 50,0% 44,4% Sangat Setuju 10,5% 29,4% 36,4% 8 Sangat Tidak 1,2% - -

(7)

Setuju Tidak Setuju 18,65 8,8% 9,1% Netral 45,3% 11,8% 35,4% Setuju 26,7% 55,9% 38,4% Sangat Setuju 8,1% 23,5% 17,2% S I K A P P E N G G U N A 9 Sangat Tidak Setuju 2,3% - - Tidak Setuju 2,3% - 1,0% Netral 46,5% 20,6% 26,3% Setuju 39,5% 55,9% 57,6% Sangat Setuju 9,3% 23,5% 15,2% 10 Sangat Tidak Setuju 4,7% - - Tidak Setuju 2,3% - 1,0% Netral 47,7% 17,6% 11,1% Setuju 34,9% 61,8% 50,5% Sangat Setuju 10,5% 20,6% 37,4% 11 Sangat Tidak Setuju 1,2% - 1,0% Tidak Setuju 5,8% 2,9% 2,0% Netral 11,6% 14,7% 19,2% Setuju 43,0% 50,0% 41,4% Sangat Setuju 10,5% 32,4% 36,4% 12 Sangat Tidak Setuju 1,2% - - Tidak Setuju - - 3,0% Netral 41,9% 11,8% 29,3% Setuju 48,8% 64,7% 48,5% Sangat Setuju 8,1% 23,5% 19,2% 13 Sangat Tidak Setuju 1,2% - - Tidak Setuju - 2,9% 1,0% Netral 24,4% 5,9% 28,3% Setuju 74,4% 79,4% 70,7% Sangat Setuju - 11,8% 17,2%

Dapat dilihat pada tabel 4.2 pada pernyataan ketiga (Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) dapat dengan mudah diakses dimanapun), dosen dan mahasiswa cenderung menjawab netral (kadang-kadang), dibandingkan dengan operator yang cenderung menjawab setuju. Hal yang hampir mirip juga terdapat pada pernyataan kelima (Saya sering menggunakan semua menu-menu yang

(8)

terdapat dalam Sistem Informasi Akademik Terpadu) dosen cenderung menjawab netral (kadang-kadang), hal ini menunjukan bahwa dosen tidak sering menggunakan menu-menu yang ada pada SIAT dibandingkan dengan operator yang cenderung menjawab setuju dimana hal ini membuktikan bahwa sebagian besar operator sering menggunakan semua menu-menu yang ada pada SIAT.

2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden yang masuk ke dalam sampel kemudian dilakukan pengujian terhadap kuesioner untuk mengukur tingkat kebaikan kuesioner yaitu dengan melakukan analisis validitas dan reliabilitas kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian. Tingkat validitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini menggunakan koefisien korelasi pearson. Jika tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item–Total Correlation r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positip, maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid (Ghozali dalam Agustiani, 2010). Distibusi untuk α = 0,05 dan uji dua pihak dengan derajat kebebasan, yaitu :

Untuk Mahasiswa = dk = n-1 = 99-1 = 98, sehingga didapat r tabel = 0,17.

Untuk Dosen = dk = n-1 = 86-1 = 85, sehingga didapat r tabel = 0,18.

Untuk Operator = dk = n-1 = 34-1 = 33, sehingga didapat r tabel = 0,28.

Menurut Nunnaly (dalam Agustiani, 2010), Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsitenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang

(9)

lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya minimal 0,5.

a. Variabel Kemudahan (PEOU)

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas pernyataan yang digunakan untuk variabel kemudahan dirangkum dalam tabel 4.3, tabel 4.4, dan tabel 4.5 :

Tabel 4.3. Variabel Kemudahan untuk Mahasiswa Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan

Kemudahan Item 1 0,578 0,17 Valid Item 2 0,676 Valid Item 3 0,399 Valid Item 4 0,511 Valid Koefisien Reliabilitas

Alpha Cronbach's 0,734 0,5 Reliabel Tabel 4.4. Variabel Kemudahan untuk Dosen Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan

Kemudahan Item 1 0,681 0,18 Valid Item 2 0,705 Valid Item 3 0,535 Valid Item 4 0,682 Valid Koefisien Reliabilitas

(10)

Tabel 4.5. Variabel Kemudahan untuk Operator Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan

Kemudahan Item 1 0,805 0,28 Valid Item 2 0,625 Valid Item 3 0,584 Valid Item 4 0,645 Valid Koefisien Reliabilitas

Alpha Cronbach's 0,808 0,5 Reliabel

Tabel 4.3, tabel 4.4, dan tabel 4.5, menunjukan hasil pengujian validitas untuk item-item pernyataan yang digunakan dalam mengukur variabel kemudahan, menunjukkan semua item atau pernyataan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-tabel yang ditentukan yakni 0,17 untuk mahasiswa, 0,18 untuk dosen, dan 0,28 untuk operator. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dalam mengukur variabel kemudahan tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik.

Sedangkan pengujian reliabilitas seluruh item yang digunakan dalam mengukur variabel kemudahan menghasilkan koefisien reliabilitas (alpha

cronbach) sebesar 0,734 untuk mahasiswa, 0,821 untuk dosen, dan 0,808 untuk

operator. Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai patokan yakni sebesar 0,5 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel kemudahan tersebut dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan kata lain instrument yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya (semua responden telah menginterpretasikan pernyataan instrumen dengan benar).

(11)

b. Variabel Manfaat (PU)

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas pernyataan yang digunakan untuk variabel manfaat dirangkum dalam tabel 4.6, tabel 4.7, dan tabel 4.8 :

Tabel 4.6. Variabel Manfaat untuk Mahasiswa Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan

Manfaat Item 5 0,257 0,17 Valid Item 6 0,553 Valid Item 7 0,549 Valid Item 8 0,472 Valid Koefisien Reliabilitas

Alpha Cronbach's 0,671 0,5 Reliabel Tabel 4.7. Variabel Manfaat untuk Dosen

Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan

Manfaat Item 5 0,392 0,18 Valid Item 6 0,200 Valid Item 7 0,601 Valid Item 8 0,527 Valid Koefisien Reliabilitas

Alpha Cronbach's 0,641 0,5 Reliabel Tabel 4.8. Variabel Manfaat untuk Operator Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan

Manfaat Item 5 0,726 0,28 Valid Item 6 0,545 Valid Item 7 0,621 Valid Item 8 0,704 Valid Koefisien Reliabilitas

Alpha Cronbach's 0,820 0,5 Reliabel

Tabel 4.6, tabel 4.7, dan tabel 4.8, menunjukan hasil pengujian validitas untuk item-item pernyataan yang digunakan dalam mengukur variabel manfaat, menunjukkan semua item atau pernyataan yang digunakan, tidak semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-tabel yang ditentukan yakni

(12)

0,17 untuk mahasiswa, 0,18 untuk dosen, dan 0,28 untuk operator. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dalam mengukur variabel manfaat tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik.

Sedangkan pengujian reliabilitas seluruh item yang digunakan dalam mengukur variabel manfaat menghasilkan koefisien reliabilitas (alpha cronbach) sebesar 0,671 untuk mahasiswa, 0,641 untuk dosen, dan 0,820 untuk operator. Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai patokan yakni sebesar 0,5 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel manfaat tersebut dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Dengan kata lain instrument yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya (semua responden telah menginterpretasikan pernyataan instrumen dengan benar).

c. Variabel Sikap Pengguna Terhadap Sistem Informasi (ATU)

Hasil pengujian validitas dan reliabilitas pernyataan yang digunakan untuk variabel sikap pengguna terhadap sistem informasi dirangkum dalam tabel 4.9, tabel 4.10, dan tabel 4.11 :

Tabel 4.9. Variabel Sikap Pengguna Terhadap Sistem Informasi untuk Mahasiswa

Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan Sikap Pengguna Terhadap Sistem Informasi Item 9 0,299 0,17 Valid Item 10 0,250 Valid Item 11 0,292 Valid Item 12 0,495 Valid Item 13 0,326 Valid Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach's 0,564 0,5 Tidak Reliabel

(13)

Tabel 4.10. Variabel Sikap Pengguna Terhadap Sistem Informasi untuk Dosen

Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan Sikap Pengguna Terhadap Sistem Informasi Item 9 0,376 0,18 Valid Item 10 0,643 Valid Item 11 0,392 Valid Item 12 0,697 Valid Item 13 0,631 Valid Koefisien Reliabilitas

Alpha Cronbach's 0,808 0,5 Reliabel Tabel 4.11. Variabel Sikap Pengguna Terhadap Sistem Informasi

untuk Operator Variabel Nomor

Pernyataan Nilai r r-tabel Kesimpulan Sikap Pengguna Terhadap Sistem Informasi Item 9 0,669 0,28 Valid Item 10 0,585 Valid Item 11 0,380 Valid Item 12 0,539 Valid Item 13 0,501 Valid Koefisien Reliabilitas

Alpha Cronbach's 0,757 0,5 Reliabel

Tabel 4.9, tabel 4.10, dan tabel 4,11, menunjukan hasil pengujian validitas untuk item-item pernyataan yang digunakan dalam mengukur variabel sikap pengguna terhadap sistem informasi, menunjukkan semua item atau pernyataan yang digunakan, semuanya telah mempunyai nilai korelasi yang lebih besar dari nilai r-tabel yang ditentukan yakni 0,17 untuk mahasiswa, 0,18 untuk dosen, dan 0,28 untuk operator. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan dalam mengukur variabel sikap pengguna terhadap sistem informasi tersebut telah menunjukkan tingkat ketepatan yang cukup baik.

Sedangkan pengujian reliabilitas seluruh item yang digunakan dalam mengukur variabel sikap pengguna terhadap sistem informasi menghasilkan

(14)

koefisien reliabilitas (alpha cronbach) sebesar 0,564 untuk mahasiswa, 0,808 untuk dosen, dan 0,757 untuk operator. Nilai koefisien reliabilitas ini lebih besar dari nilai patokan yakni sebesar 0,5 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel sikap pengguna terhadap sistem informasi tersebut dinyatakan memiliki reliabilitas yang cukup tinggi. Dengan kata lain instrument yang digunakan tersebut telah menunjukkan kekonsistenan pengukuran pada semua respondennya (semua responden telah menginterpretasikan pernyataan instrumen dengan benar).

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi

Agustiani (2010), menyatakan bahwa uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel independen.

Tabel 4.12. Koefisien Determinasi untuk Mahasiswa Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .552a .304 .290 1.224131

Tabel 4.13. Koefisien Determinasi untuk Dosen Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .849a .720 .714 1.100290

Tabel 4.14. Koefisien Determinasi untuk Operator Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .763a .582 .555 1.191542

(15)

Tabel 4.12, tabel 4.13, dan tabel 4,14, menampilkan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Pada tabel 4.12 menampilkan nilai korelasi 0,552 untuk mahasiswa, Pada tabel 4.13 menampilkan nilai korelasi 0,849 untuk dosen, dan Pada tabel 4.14 menampilkan nilai korelasi 0,763 untuk operator. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian dapat dikategorikan kuat.

Tabel 4.12, tabel 4.13, dan tabel 4,14 menampilkan nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel bebas dan variabel terikat. Nilai Koefisien determinasi yang diperoleh untuk mahasiswa sebesar 30,4%, dan untuk dosen sebesar 72,0%, serta untuk operator sebesar 58,2%.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Agustiani (2010), menyatakan bahwa uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat).

Tabel 4.15. Hasil Uji Signifikansi Simultan untuk Mahasiswa ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 62.974 2 31.487 21.012 .000a Residual 143.856 96 1.498 Total 206.829 98

Tabel 4.16. Hasil Uji Signifikansi Simultan untuk Dosen ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 258.856 2 129.428 106.909 .000a

(16)

Residual 100.483 83 1.211

Total 359.339 85

Tabel 4.17. Hasil Uji Signifikansi Simultan untuk Operator ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 61.168 2 30.584 21.542 .000a Residual 44.013 31 1.420 Total 105.181 33

Dari hasil uji ANOVA atau F test pada tabel 4.15 menghasilkan nilai F hitung sebesar 21,012 dengan tingkat signifikansi 0,00 untuk mahasiswa, pada tabel 4.16 menghasilkan nilai F hitung sebesar 106,909 dengan tingkat signifikansi 0,00, untuk dosen dan pada tabel 4.17 menghasilkan nilai F hitung sebesar 21,542 dengan tingkat signifikansi 0,00 untuk operator. Semua tingkat signifikansi jauh dibawah 0,05. Hal ini membuktikan bahwa variabel independen kemudahan dan manfaat mempengaruhi sikap pengguna terhadap sistem informasi.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Agustiani (2010), menyatakan uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Tabel 4.18. Hasil Uji Statistik t untuk Mahasiswa Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Correlations B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

1 (Constant) 8,283 1,029 8,050 ,000 Kemudahan_ Mahasiswa ,425 ,119 ,427 3,577 ,001 ,540 ,343 ,304 Manfaat_ Mahasiswa ,145 ,108 ,161 1,349 ,181 ,460 ,136 ,115

(17)

Tabel 4.19. Hasil Uji Statistik t untuk Dosen Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig. Correlations B

Std.

Error Beta

Zero-order Partial Part

1 (Constant) 1,156 ,902 1,281 ,004 Kemudahan_ Dosen ,248 ,112 ,222 2,211 ,030 ,759 ,236 ,128 Manfaat_ Dosen ,961 ,147 ,657 6,540 ,000 ,839 ,583 ,380

Tabel 4.20. Hasil Uji Statistik t untuk Operator Coefficientsa Model Unstandardize d Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Correlations B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part

1 (Constant) 4,674 1,623 2,879 ,007 Kemudahan_ Operator ,732 ,172 ,675 4,264 ,000 ,757 ,608 ,495 Manfaat_Oper ator ,118 ,155 ,121 1,767 ,449 ,580 ,136 ,089

Untuk menentukan taraf signifikansi atau linieritas dari regresi, kriterianya dapat ditentukan berdasarkan uji nilai Signifikansi (Sig.) dengan ketentuan, jika Nilai Sig. < 0,05, maka model regresi adalah linier, dan berlaku sebaliknya. 1) Uji Signifikansi Mahasiswa

Tabel 4.18, diperoleh nilai Constant Sig. = 0,000 yang berarti < kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan artinya, model regresi linier memenuhi kriteria linieritas.

2) Uji Signifikansi Dosen

Tabel 4.19, diperoleh nilai Constant Sig. = 0,004 yang berarti < kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data

(18)

penelitian adalah signifikan artinya, model regresi linier memenuhi kriteria linieritas.

3) Uji Signifikansi Operator

Tabel 4.20, diperoleh nilai Constant Sig. = 0,007 yang berarti < kriteria signifikan (0,05), dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah signifikan artinya, model regresi linier memenuhi kriteria linieritas.

Model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B. Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi berganda :

 Mahasiswa Y = a + b1 x1 + b2 x2 Y = 8,283 + 0,425 x1 + 0,145 x2  Dosen Y = a + b1 x1 + b2 x2 Y = 1,156 + 0,248 x1 + 0,961 x2  Operator Y = a + b1 x1 + b2 x2 Y = 4,674 + 0,732 x1 + 0,118 x2 Dimana :

Y = Variabel Sikap Pengguna Terhadap Sistem Informasi X1 = Variabel Kemudahan

(19)

4. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pada hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji statistik t) pada tabel-tabel diatas, dapat diuraikan hasil pengujian hipotesis sebagai berikut: a. Pengujian Hipotesis 1

Hipotesis 1 menyatakan bahwa kemudahan berpengaruh positip terhadap sikap pengguna sistem informasi. Pada tabel 4.18, dapat dilihat nilai t hitung variabel kemudahan untuk mahasiswa sebesar 3,577 sedangkan nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5 % dan derajad kebebasan (dk = 99-2 = 97) sebesar 1,661 sehingga t hitung > t tabel (3,577 > 1,661). Besar pengaruh kemudahan terhadap sikap mahasiswa adalah 54,0%. Sementara itu pada tabel 4.19, nilai t hitung variabel kemudahan untuk dosen sebesar 2,211 sedangkan nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5 % dan derajad kebebasan (dk = 86-2 = 84) sebesar 1,663 sehingga t hitung > t tabel (2,211 > 1,663). Besar pengaruh kemudahan terhadap sikap dosen adalah 75,9%. Kemudian pada tabel 4.20, nilai t hitung variabel kemudahan untuk operator sebesar 4,264 sedangkan nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5 % dan derajad kebebasan (dk = 34-2 = 32) sebesar 1,694 sehingga t hitung > t tabel (4,264 > 1,694). Besar pengaruh kemudahan terhadap sikap operator adalah 75,7%. Hasil ini menunjukan bahwa variabel kemudahan berpengaruh positip terhadap variabel sikap pengguna sistem informasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 diterima yaitu variabel kemudahan berpengaruh positip terhadap sikap pengguna Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT).

(20)

b. Pengujian Hipotesis 2

Hipotesis 2 menyatakan bahwa manfaat berpengaruh postif terhadap sikap pengguna sistem informasi. Dapat dilihat pada tabel 4.18, yaitu nilai t hitung variabel manfaat untuk mahasiswa sebesar 1,349 sedangkan nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5 % dan derajad kebebasan (dk = 99-2 = 97) sebesar 1,661 sehingga t hitung > t tabel (1,349 > 1,661). Besar pengaruh manfaat terhadap sikap mahasiswa adalah 46,0%. Sementara itu pada tabel 4.19 menunjukan nilai t hitung variabel manfaat untuk dosen sebesar 6,540 sedangkan nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5 % dan derajad kebebasan (dk = 86-2 = 84) sebesar 1,663 sehingga t hitung > t tabel (6,540 > 1,663). Besar pengaruh manfaat terhadap sikap dosen adalah 83,9%. Kemudian pada tabel 4.20, menunjukan nilai t hitung variabel manfaat untuk operator sebesar 1,767 sedangkan nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5 % dan derajad kebebasan (dk = 34-2 = 32) sebesar 1,694 sehingga t hitung > t tabel (1,767 > 1,694). Besar pengaruh manfaat terhadap sikap operator adalah 58,0%. Hasil ini menunjukan bahwa variabel manfaat berpengaruh positip terhadap variabel sikap pengguna sistem informasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 diterima yaitu variabel manfaat berpengaruh positip terhadap sikap pengguna Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT).

5. Pembahasan

Model penelitian menghasilkan dua hipotesis dan pengujian terhadap kedua hipotesis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis pertama dan kedua

(21)

yang diajukan diterima. Pembahasan berikut bertujuan menjelaskan hasil penelitian dan analisis pengaruhnya.

a. Pengaruh Kemudahan Terhadap Sikap Pengguna

Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis pertama yaitu kemudahan berpengaruh positip terhadap sikap pengguna, menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.18 menunjukan bahwa pengaruh kemudahan terhadap sikap mahasiswa sebesar 54,0%, dan tabel 4.19 menunjukan bahwa pengaruh kemudahan terhadap sikap dosen sebesar 75,9%, serta tabel 4.20 menunjukan bahwa pengaruh kemudahan terhadap sikap operator sebesar 75,7%. Tabel 4.1 menunjukan bahwa hasil jawaban responden yang cenderung setuju sebesar 71,8%, dan tabel 4.2 menunjukan bahwa tiap-tiap pernyataan mendapatkan jawaban setuju diatas 60% dari responden. Namun pada pernyataan ke tiga (sistem informasi akademik terpadu mudah diakses dimanpun) responden dosen dan mahasiswa lebih cenderung menjawab netral, hal ini membuktikan dosen dan mahasiswa tidak merasakan bahwa sistem informasi akademik terpadu dapat dengan mudah diakses dimanapun, dikarenakan kebanyakan mahasiswa dan dosen hanya menggunakan hostpot yang ada pada Universitas Negeri Gorontalo untuk mengakses, serta pengaksesan sistem informasi akademik terpadu terkadang tidak dapat dilakukan dimanapun diakibatkan adanya proses pembaharuan informasi/data.

Apabila sistem informasi mudah digunakan maka pengguna akan menggunakan sistem informasi tersebut, karena kemudahan (perceived ease of

(22)

teknologi sistem informasi akan mudah dan tidak membutuhkan usaha yang keras. Sebaliknya, jika sistem informasi tidak mudah digunakan maka pengguna tidak akan memanfaatkan sistem informasi dan bisa dapat disimpulkan bahwa pengguna tidak akan menerima sistem informasi tersebut. Jadi bisa dikatakan bahwa sistem informasi yang mudah digunakan akan lebih berguna.

Dengan demikian, diperoleh kesimpulan bahwa faktor kemudahan yang terdapat pada Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) sangat berpengaruh positip terhadap sikap pengguna, sehingga pengguna akan menggunakan Sistem Informasi Akademik Terpadu tersebut.

b. Pengaruh Manfaat Terhadap Sikap Pengguna

Sama halnya dengan hasil penelitian diatas, hasil pengujian terhadap hipotesis kedua yaitu manfaat berpengaruh positip terhadap sikap pengguna, menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.18 menunjukan bahwa pengaruh manfaat terhadap sikap mahasiswa sebesar 46,0%, dan tabel 4.19 menunjukan bahwa pengaruh manfaat terhadap sikap dosen sebesar 83,9%, serta tabel 4.20 menunjukan bahwa pengaruh manfaat terhadap sikap operator sebesar 58,0%. Tabel 4.1 yang menunjukan bahwa responden yang menjawab setuju untuk variabel manfaat sebesar 62,3%, dan tabel 4.2 yang menunjukan bahwa tiap-tiap pernyataan mendapatkan jawaban setuju diatas 50% dari responden. Namun pada pernyataan kedelapan sebagian besar pengguna (dosen) juga menyatakan bahwa sistem informasi akademik terpadu tidak dapat memberikan informasi dengan cepat, dan pada pernyataan kelima, yaitu pengguna

(23)

(dosen) tidak sering menggunakan semua menu-menu yang ada pada sistem informasi akademik terpadu, serta pada pernyataan mengenai sikap pengguna (mahasiswa) menyatakan setuju sebesar 72,8% untuk dapat melihat perengkingan IPK/IPS pada Sistem Informasi Akademik Terpadu. Selian itu, responden menjawab setuju sebesar 73,6% mengenai pernyataan adanya menu/layanan yang dapat membuat dosen, mahasiswa, dan operator dapat berinteraksi.

Dengan adanya pernyataan-pernyataan tersebut, membuktikan bahwa keyakinan pengguna terhadap adanya manfaat yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi akan memberikan dukungan terhadap sikap pengguna. Sehingga, diperoleh kesimpulan bahwa faktor manfaat yang terdapat pada Sistem Informasi Akademik Terpadu (SIAT) sangat berpengaruh positip terhadap sikap pengguna.

Berdasarkan hasil yang diperoleh tentunya semakin memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Surachman (2008) dan Szajna (dalam Hartono, 2007), yang mengemukakan bahwa variabel kemudahan dan variabel mafaat berpengaruh positip untuk menjelaskan sikap terhadap penggunaan sistem informasi, dan juga semakin mendukung teori tentang TAM yang menyatakan bahwa ada dua faktor kunci yang menentukan penerimaan terhadap teknologi informasi/sistem informasi, yakni manfaat (perceived usefulness) dan kemudahan (perceived ease

of use) (Surachman, 2008), serta teori yang dikemukakan oleh Sekundera (2006),

bahwa TAM yang sesungguhnya menyatakan penerimaan (sikap) pemakai ditentukan oleh dua hal, yakni kesadaraan akan manfaat (perceived usefulness) dan kesadaran akan kemudahan dari penggunaan (perceived ease of use). Model

(24)

ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi informasi dipengaruhi oleh manfaat dan kemudahan penggunaan.

Pada umumnya penguna sistem informasi akan memiliki persepsi positip terhadap teknologi yang disediakan jika pengguna memiliki keyakinan terhadap kemudahan dan manfaat yang akan memiliki dampak langsung terhadap sikap, minat dan perilaku penggunaan sistem informasi, sebaliknya persepsi negatip akan muncul sebagai dampak dari kesulitan penggunaan sistem informasi tersebut. Dengan kata lain, persepsi negatip berkembang setelah pengguna pernah mencoba sistem informasi tersebut atau pengguna berpengalaman buruk terhadap penggunaan sistem informasi tersebut.

Gambar

Gambar 4.1 Strutur Organisasi Universitas Negeri Gorontalo
Tabel 4.1. Tanggapan Responden Pada Kuesioner
Tabel 4.2. Tanggapan Responden Tiap-Tiap Pernyataan Pada Kuesioner
Tabel 4.3. Variabel Kemudahan untuk Mahasiswa  Variabel  Nomor
+7

Referensi

Dokumen terkait

HADI PURWANIR SUNGKOWO L JL.PARANG KEMBANG NO 2, PATIHAN WETAN, KEC BABADAN 5 BAMBANG SETIJONO L JL. KUMBOKARNO NO

Gambar peta diatas mengalami proses pengolahan secara manual untuk digunakan dalam proses pengolahan citra, sehingga hasil pengolahan citra terhadap peta tersebut digunakan

Sesuai dengan latar belakang maka rumusan tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber

Allah Maha besar, nampaklah kebenaran (al-haqq) dan binasalah sihir. Musa dengan kekuatan Tuhan melalui mukjizat, sihir jahat tersebut tidak mampu menandingi mukjizat

Prosentase Perbedaan Harga Satuan Pekerjaan Berdasarkan Tabel 6.3 di atas dapat dilihat bahwa perbedaan terbesar dalam hal Harga Satuan Pekerjaan antara Dokumen Kontrak dan Analisis

Suatu tata letak iklan yang mengacu pada konsep grid, yaitu desain iklan tersebut seolah-olah bagian per bagian (gambar atau teks) berada di dalam skala grid...

B.1 Necirkulacijski tok uslijed pomaka drugog moda u praravnini (lijevo) i preslikanoj ravnini

Peran aktif BCA dalam mendukung literasi keuangan yakni melalui Solusi Cerdas dari Program Bakti BCA dengan menyebarluaskan budaya pengelolaan keuangan bagi masyarakat. Upaya