1
BAB IV
KONSEP PERANCANGAN
A. Tataran Lingkungan/Komunitas
Rancangan produk tas ini termasuk kedalam lingkungan non fisik, karena produk tas ini berkaitan dengan industri fashion dan lingkungan sekitar.
Karena tema yang diangkat adalah bagaimana menciptakan sebuah produk tas yang memiliki inovasi dimana belum ada produk yang memilikinya dan dimaksudkan agar produk tas ini dapat diterima oleh para konsumen tas ransel. Serta pada lingkungan sosial sekitar bertujuan agar mengubah pola pikir konsumen tas agar bisa memilih produk tas secara objektif.
Perancangan tas multifungsi pecinta alam terhadap lingkungan budaya sangat bersahabat. Menggunakan bahan yang mudah dicari di toko bahan. Produk tas multifungsi pecinta alam menggunakan tataran untuk mengurangi penggunaan fitur-fitur yang kurang tepat guna bagi tas, seperti banyaknya jumlah tali-tali yang melintang pada bagian tas ransel petualang umumnya. Kenyataannya pada saat mengenakannya, pemakai produk tas multifungsi pecinta alam ini tidak merasa terganggu akan adanya tali. Karena penulis sudah merencanakan dan mendapat banyak masukan untuk meminimalisir tali-tali yang menempel pada bagian luar tas. Jika menggunakan tas ini, pemakai tidak perlu harus repot untuk terus membetulkan tali-tali yang menempel dan terbilang mengganggu apabila tidak dibutuhkan ini.
2 Manfaat diciptakan rancangan produk tas ini yakni dapat dijadikan sebuah inovasi baru bagi jenis tas ransel biasanya.Terhadap masyarakat dan fashion, tas ini memberikan sudut pandang tersendiri yakni dengan inovasinya yang baru ada seperti menyertakan sebuah rompi penghangat didalamnya.
Adapun detail produk tas dari saat sebelum terbuka, penjelasan fitur, dan setelah terbuka ini, yakni:
1. Sebelum dipakai pastikan posisi tas dalam kondisi berdiri tegak.
Gambar 4.1. Pengguna mendirikan tas Sumber: Stevanus Efras, 2015
2. Copot asetal tali webbing yang menghubungkan bagian tas kecil dan tas utama satu per satu.
3 Gambar 4.2. Pengguna melepas sambungan antara bagian
tas utama dan tas kecil Sumber: Stevanus Efras, 2015
4 Berfungsi sebagai cara untuk konsumen agar mereka dapat dengan mudah menata dan menyimpan barang bawaannya.
Gambar 4.3. Pengguna membuka resleting Sumber: Stevanus Efras, 2015
5 Dengan matras sebagai bahan utama pelindung maupun frame tas, dan terdapat beberapa kantung yang bervariasi seperti kantung untuk menyimpan laptop dan kantung untuk menyimpan peralatan untuk konsumsi dan logistik.
Gambar 4.4. Pengguna membuka tas Sumber: Stevanus Efras, 2015
6 1. Sistem resleting terbaru yang memiliki fungsi di bagian vertical dan
horizontal.
Gambar 4.5. Sistem resleting terbaru bagi tas ransel Sumber: Stevanus Efras, 2015
2. Jaring-jaring dibagian samping tas yang berfungsi sebagai tempat menyimpan botol air minum ukuran 1,5L.
Gambar 4.6. Jaring-jaring yang berfungsi untuk membawa Botol air minum
Sumber: Stevanus Efras, 2015
7 Gambar 4.7. Saat pemakai mengenakan rompi penghangat.
Sumber: Stevanus Efras, 2015
4. Menyertakan sebuah fungsi navigasi, yakni kompas.
Gambar 4.8. Saat pemakai menggunakan kompas Sumber: Stevanus Efras, 2015
Target market dari terwujudnya produk ini adalah para petualang dan para konsumen tas yang cenderung menggunakan tas ransel sebagai
8 kebutuhan sehari-hari. Perancangan tas multifungsi pecinta alam memasarkan produknya dengan cara membuka toko dan memasarkan pada setiap stand outdoor, bahkan jika sudah berkembang perancang ingin mengembangkan pemasarannya dengan membuka bazaar outdoor.
Cara promosinya yakni dengan menggunakan tas multifungsi pecinta alam saat ingin melakukan kegiatan petualangan. Saat membawa dan menggunakan tas multifungsi pada pameran tugas akhir ada beberapa orang yang bertanya. Dari semua pertanyaan inti dari semua pertanyaan berupa “mas, itu jaketnya nyambung sama tasnya ya?”, pertanyaan tersebut paling sering ditanyakan pada penulis. Cara ini merupakan langkah memasarkan produk tas multifungsi pecinta alam.
9 Tas multifungsi merupakan sebuah wadah yang memiliki banyak fungsi dan fitur didalamnya. Serta pecinta alam merupakan mereka yang hanya menggeluti kegiatan alam bebas dengan misi untuk menyalurkan hobi dan minat berpetualang di alam bebas. Dengan demikian arti dari tas multifungsi pecinta alam sendiri yakni, sebuah wadah yang ditujukan kepada mereka yang menggeluti kegiatan alam bebas dengan misi untuk menyalurkan hobi dan minat berpetualang dialam bebas. Proses perancangan tas multifungsi pecinta alam dibagi menjadi 4 bagian yaitu. Sketsa, pemilihan bahan, dan proses.
1. Untuk awal pembuatan desain dibuat dari sketsa manual.
- Tampak depan tas dengan ukuran tinggi 60cm, lebar 35cm, dan ketebalan tas 30cm
Gambar 4.9. Bagian bawah tas yang diperkuat oleh asetal Sumber: M.Idris, 2015
10 Gambar 4.10. Sketsa tampak depan tas
Sumber: M.Idris, 2015
11 Gambar 4.11. sketsa tas tampak belakang
Sumber: M.Idris, 2015
12 Gambar 4.12. sketsa tampak samping
13 - Tampak dalam tas
Gambar 4.13. sketsa tampak dalam tas Sumber: M.Idris, 2015
- Tampak luar tas saat dibuka
Gambar 4.14. sketsa tampak luar tas saat dibuka Sumber: M.Idris, 2015
14 Tas multifungsi menggunakan bahan yang dominan yakni cordura, yang bertujuan melindungi tas dari goresan dan debu. Bahan yang digunakan tentu tidak sembarangan. Penulis mempunyai beberapa bahan yang bisa dijadikan tas. Parasut, kulit dan cordura. Dari semua bahan tersebut, yang baik digunakan pada produk tas ini adalah Cordura. Bahan cordura tergolong kuat dan tidak sulit menemukan bahan tersebut. Penulis membeli bahan cordura di daerah Cibiru, Bandung, Jl. Raya Cileunyi.
3. Proses
Perancangan tas multifungsi pecinta alam dilakukan para pengerajin tas wanita dan penjahit bahan yang sudah berpengalaman dibidangnya. Untuk pembuatan pola dasar pada tas multifungsi pecinta alam, Penjahit bahan menjahit pola yang sudah menjadi pola yang sesuai ukuran menggunakan mesin jahit khusus.
Pola yang sudah dibuat, selanjutnya pemotongan bahan cordura menyerupai pola tersebut. Dalam 2 meter masing masing warna bahan, dapat menghasilkan 1 buah produk.
Gambar 4.15. pola tas Sumber: Azis, 2015
15 Gambar 4.16. Pola tas dengan sketsa (penyelarasan)
Sumber: Azis, 2015
Pemotongan menggunakan teknik manual dengan menggambarnya dengan menggunakan pensil gerigi potong agar kelihatan tanda potong, lalu potong menggunakan gunting jika ada garis lengkung, cutter untuk pola lurus.
16 Gambar 4.17. memasuki proses penjahitan
17 Gambar 4.18. tas sudah mulai dibentuk
Sumber: Azis, 2015
Gambar 4.19. pemilik konveksi tas, Bapak Ade Sumber: Toni.S, 2015
18 D. Tataran Elemen
Elemen yang digunakan pada perancangan tas multifungsi pecinta alam meliputi berbagai hal seperti, warna tas, bahan tas, fitur tas, bahan rompi dan logo tas.
1. Warna
Penentuan warna pada tas multifungsi pecinta alam menggunakan warna-warna yang cenderung kontras saat dikenakan dialam. Walaupun ada warna gelap, itu hanya sebagai selaras warna. Contohnya jas hujan yang digunakan warna biru, mungkin sebagian orang memilih warna sepatu yang sewarna dengan jas hujannya. Tapi ada juga yang tidak sewarna, hanya pilihan selera.
Warna cerah berfungsi sebagai pemantul sinar cahaya lampu senter maupun headlamp pada saat kondisi malam hari yang cukup gelap. Saat hujan kondisi langit menjadi mendung dan gelap dan jarak pandang menjadi dekat. Dengan adanya warna yang cerah, memudahkan petualang lain dibelakangnya melihat objek yang ada didepan.
Untuk perancangan tas multifungsi pecinta alam ini terdapat dua desain yang diberi warna berbeda, yaitu menggunakan komposisi antara warna jingga-hitam, dan abu-abu-hitam. Alasan saya memilih warna jingga dengan hitam karena warna jingga dapat kontras saat dipakai diwilayah yang gelap, dan juga warna jingga juga adalah warna simbolik yang banyak dipakai oleh regu penolong (Tim SAR). Sedangkan untuk warna abu-abu hitamyang saya terapkan dalam desain tas ransel yang ke dua bermaksud karena, warna ini lebih terlihat formal untuk dipakai dalam keseharian orang yang memebutuhkan suatu wadah untuk membawa barang bawaan.
19 Adapun warna yang digunakan yakni:
a. Hitam
CDR: 0001 (hitam)
Dalam perancangan desain tas ini warna hitam dipilih karena warna hitam netral, tidak mudah kotor, cenderung lebih tahan lama atau tidak mudah luntur. Pada produk multifungsi pecinta alam hitam digunakan sebagai warna dasar agar dapat menimalisir noda kotor yang terdapat pada bahan tas dan menimbulkan kesan kuat dan elegan.
Gambar 4.20. warna hitam kain cordura Sumber: Ibnu. H, 2015
20 b. Jingga
Warna jingga atau oranye terjadi antara merah dan kuning. Dia memiliki warna yang sama dengan jeruk dengan kordinat warna:
Jingga CDR:716C
Gambar 4.21. Warna jingga Sumber: Ibnu.H, 2015
Dengan bahan pewarna alami seperti cat atau krayon, oranye adalah warna sekunder yang dapat diperoleh dari warna primer dengan mencampur merah (atau lebih tepat lagi, magenta) dan kuning. Pertimbangan untuk memilih warna jingga adsalah, warna jingga dan merah sebagai warna yang di asoaiasikan kepada regu penolong (Tim SAR), selain itu warna jingga kontras dengan alam, dan sebagai konversi untuk warna keselamatan. Dalam produk tas multifungsi pecinta alam, warna jingga menimbulkan kesan semangat dan hangat bagi pemakainya dan berfungsi sebagai identitas dari jiwa sosial.
21 Bahan Tas
Bahan merupakan dasar, bahkan pondasi untuk sebuah produk. Bila bahan bagus produk yang dipasarkanpun tidak khawatir untuk cenderung turun kualitasnya.
Pada tas multifungsi pecinta alam ini penulis menggunakan dominasi bahan cordura. Mengapa cordura?
Cordura merupakan sebuah bahan yang terbuat dari bahan sintetis, serta dicampur dengan serat kapas dan memiliki keunggulan tahan sobek, memiliki retensi warna dan bahan sangat ringan. Oleh karena itu penulis ingin menghadirkan kekuatan yang sepadan dengan bahan yang ringan dan tahan sobek ini.
Dibagian aksesori, penulis menghadirkan resleting zipper
Gambar 4.22. Resleting zipper Sumber: Stevanus Efras, 2015
Agar tas tidak cenderung kaku seperti dipasang resleting yang ukurannya cukup besar.
22 Adapun busa atau foam yang terdapat pada bantalan punggung tas dan memiliki kenyamanan yang memenuhi standar akan tas.
Gambar 4.23. Busa/foam Sumber: Stevanus Efras, 2015
Selanjutnya ada jaring-jaring yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan botol air minum berukuran volume 1,5 liter.
Gambar 4.24. Jaring untuk botol minum Sumber: Stevanus Efras, 2015
23 Serta penghubung antar persendian tas menggunakan bahan asetal. Bahan ini menjadi rekomendasi penulis karena terbilang murah dan berkualitas.
Gambar 4.25. Asetal pada tas Sumber: Stevanus Efras, 2015
24 Terakhir bahan dari rompi penghangat yang menggunakan bahan polar dan menjadi pilihan penulis untuk digunakan karena memiliki kelebihan ketika pengguna tas merasa dingin bahan polar akan tetap menstabilkan suhu dari pengguna itu sendiri.
Gambar 4.26. Rompi ketika digunakan oleh pengguna Sumber: Stevanus Efras, 2015
25 2. Fitur Tas
Tas multifungsi pecinta alam yang dibuat ini merupakan sebuah inovasi terbaru yang hadirkan sebagai sebuah wadah untuk menyimpan barang dengan beberapa inovasi yang terdapat pada produk. Yakni:
a. Memiliki tas kecil pada bagian tas utama yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan apabila tas utama tidak digunakan.
Tas kecil ini memiliki ukuran dimensi 25 x 25 x 8 cm, ukuran ruang ini dapat memberikan keleluasaan pengguna produk untuk membawa barang-barang yang memiliki kategori pribadi, penting, dan berukuran kecil. Adapun barang-barang yang dibawa seperti:
1.) Telepon Selular/HP 2.) Sapu tangan 3.) Dompet 4.) Senter 5.) Kacamata 6.) Masker 7.) Sarung tangan
8.) Pengisi daya portabel
26 Tas kecil ini memiliki bagian yang berbahan reflector, dimana bagian ini berfungsi sebagai pemantul sinar atau cahaya lampu yang mengenainya. Fungsi utama adanya bagian ini yakni dapat memantulkan cahaya senter para pecinta alam lain saat melihat menggunakan bantuan cahaya senter atau lampu dalam gelap malam.
Gambar 4.27. Tas kecil pada tas Sumber: Stevanus Efras, 2015
b. Sebagian bahan reflektor yang dapat dengan mudah dikenal konsumen lain apabila tas ini disinari oleh sinar lampu bagian ini akan terlihat seperti menyala terutama dalam keadaan malam dan gelap.
Gambar 4.28. Reflektor tas Sumber: Stevanus Efras, 2015
27 c. Memiliki fitur resleting terbaru untuk jenis tas pecinta alam, agar dapat memudahkan pengguna tas ini dalam menyusun dan menyimpan barang bawaannya.
Gambar 4.29. Sistem resleting terbaru Sumber: Stevanus Efras, 2015
d. Menyertakan sebuah rompi pada bagian tas yang berfungsi sebagai penghangat bagi pengguna saat perjalanan.
Gambar 4.30. Rompi penghangat yang terdapat pada tas Sumber: Stevanus Efras, 2015
28 3. Bahan Rompi
Inovasi pada produk tas multifungsi pecinta alam yakni menyertakan sebuah rompi penghangat. Bahan dari rompi penghangat ini didominasi oleh bahan Kain fleece atau lebih dikenal dengan istilah “polar” merupakan kain yang memiliki lapisan serat seperti kapas pada permukaan bagian dalam dan luarnya. Kain Polar berasal dari campuran serat viscose, cotton dan polyester dan serat sintetik lainnya.
Gambar 4.31. Bahan kain polar Sumber: Stevanus Efras, 2015
29 Gambar 4.32. Bahan polar pada rompi ditas
Sumber: Stevanus Efras, 2015
Pada intinya kain polar dipilih sebagai bahan rompi karena memiliki beberapa keunggulan:
- Lebih hangat jika dibandingkan dengan bahan lain meski beratnya sama.
- Kain polar memiliki tekstur yang sangat lembut jika dibandingkan dengan kain tebal lainnya seperti wool.
- Serat yang terdapat pada kain polar mampu menghasilkan sirkulasi udara yang baik meski daya serap keringatnya sangat rendah.
30
- Kain ini sangat elastis, sehingga rompi yang terbuat dari kain polar sangat mudah dilipat dan dibawa kemana-mana.
4. Logo Tas
Gambar 4.33. Logo Tas Sumber: M.Idris, 2015
Survive yang berarti bertahan merupakan kata yang diangkat oleh penulis, yakni bertujuan untuk menimbulkan kesan kokoh dan kuat pada produk tas.
Sedangkan dari segi bentuk font penulis mengangkat “DINEngschrift Alternate” sebagai font utama agar kata “Survive” sebagai dasar logo dapat memberikan kesan penuh akan kekokohan dan kekuatan dari tas.
Dari ornament logo penulis hanya memberikan identitas berupa empat garis yang menyerupai bentuk gunung yang terbalik pada produk. Hal ini cukup menarik agar menarik perhatian konsumen. Adapun tujuan dibuatnya bentuk ini yakni gunung merupakan symbol bagi para petualang. Akan tetapi bentuk dari gunung ini terbalik, dimana jika konsumen yang memakai produk “Survive” akan merasakan kekuatan sebesar gunung dan dengan kekuatan itu mengumpamakan pemakai yang dapat membalik sebuah gunung dengan kekuatannya.