• Tidak ada hasil yang ditemukan

Luas Wilayah Provinsi Jawa Timur : - Luas Wilayah : KM 2 - Jumlah Pulau : 446 Pulau (yang berpenghuni 54 Pulau)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Luas Wilayah Provinsi Jawa Timur : - Luas Wilayah : KM 2 - Jumlah Pulau : 446 Pulau (yang berpenghuni 54 Pulau)"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR

Luas Wilayah Provinsi Jawa Timur : - Luas Wilayah : 47.154 KM2

(3)

Kondisi Geografis Provinsi Jawa Timur :

Provinsi Jawa Timur terletak pada 111,0 hingga 114,4 Bujur Timur dan 7,12 hingga 8,48 Lintang Selatan dengan batas wilayah :

- Sebelah Utara : Laut Jawa - Sebelah Timur : Selat Bali - Sebelah Selatan : Samudera Hindia - Sebelah Barat : Provinsi Jawa Tengah Wilayah Administrasi Provinsi Jawa Timur terbagi menjadi :

- Kabupaten : 29 Kabupaten

- Kota : 9 Kota

- Kecamatan : 662 Kecamatan - Desa/Kelurahan : 8.507 Desa/Kelurahan

(4)

Kependudukan :

- Jumlah Penduduk : 37.476.757 Jiwa (sumber : BPS Provinsi Jawa Timur) - Suku Bangsa : Jawa (79%), Madura (18%), Osing (1%) dan Tionghoa (1%)

(sumber : wikipedia.org - 2012)

- Agama : Islam (90%), Protestan (6%), Katolik (2%), Hindu (1%), Konghucu (0.6%) dan Buddha (0,4%)

(5)

VISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014)

MISI PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

Mewujudkan Makmur bersama Wong Cilik melalui APBD untuk Rakyat (Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014)

STRATEGI POKOK PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

1. Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered development), yang mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development) dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri.

2. Keberpihakan kepada masyarakat miskin (pro-poor). 3. Pengarusutamaan gender.

(6)

4. Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, melalui, terutama, pengembangan agroindustri/agrobisnis.

(Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014) AGENDA PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin.

2. Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, dan memberdayakan ekonomi rakyat, terutama wong cilik.

3. Meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian dan pedesaan.

(7)

5. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatkan pelayanan publik. 6. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial.

7. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender. 8. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia. 9. Mewujudkan percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas

Lapindo.

(Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014) PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR

1. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan pendidikan. 2. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan.

3. Perluasan lapangan kerja, dan peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan. 4. Revitalisasi pertanian dan pengembangan agroindustri/agrobisnis.

(8)

6. Peningkatan investasi dan ekspor non-migas. 7. Peningkatan daya saing industri manufaktur. 8. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur.

9. Pemeliharaan kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan penataan ruang.

10. Percepatan pelaksaan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik. 11. Peningkatan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial.

12. Peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan di semua bidang dan terjaminnya kesetaraan gender.

13. Penghormatan, pengakuan dan penegakan hukum dan hak asasi manusia. 14. Peningkatan keamanan dan ketertiban dan penanggulangan kriminalitas.

15. Percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo. (Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014)

(9)

MOTTO PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

NOTO ROSO, AMONG ROSO, MIJIL TRESNO, AGAWE KARYO

Falsafah tersebut mengandung makna sebagai berikut :

Kita harus mengatur perasaan diri sendiri sebelum berbagi rasa dengan orang lain, sehingga timbul saling menghormati dan timbul rasa kasih yang manusiawi sebagai sendi dasar terciptanya saling pengertian untuk selanjutnya bersama - sama membangun bangsa ini.

Falsafah ini sangat dimungkinkan adanya perbedaan pendapat, tetapi tidak untuk dipertentangkan, namun dicari titik temunya. Kepemimpinan yang akomodatif untuk mendapatkan titik temu tersebut diutamakan agar pemikiran bisa berkembang dan tertampung dalam kebijakan dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada.

JER BASUKI MAWA BEYA

Motto "NOTO ROSO, AMONG ROSO, MIJIL TRESNO, AGAWE KARYO" tercantum dalam dokumen RENSTRA Daerah yang ditetapkan melalui PERDA. Sebelumnya masyarakat Jawa Timur juga memiliki motto lain yang dikenal dengan „Jer Basuki Mawa Beya‟. Kata „Jer Basuki Mawa

(10)

Beya‟ acapkali kita dengar dalam percakapan sehari-hari masyarakat Jawa Timur. Kata ini terpampang jelas pada Lambang Daerah Jawa Timur, tepatnya pada bagian bawah di luar daun lambang, dan merupakan motto Jawa Timur sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Propinsi Dati I Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1974 tentang Perubahan Kedua Kali Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1966. Lambang Daerah Jawa Timur sendiri ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1966 tentang Penetapan serta Penggunaan Lambang Daerah Jawa Timur. Mengalami penyempurnaan melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 1973 yang kemudian disempurnakan lagi melalui Peraturan Daerah Propinsi Dati I Jawa Timur Nomor 3 Tahun 1974 dengan menambahkan kata „Jer Basuki Mawa Beya‟ sebagai motto Jawa Timur. „Jer Basuki Mawa Beya‟ mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan. Pengorbanan atau beya di sini dalam arti luas, yang meliputi pengorbanan biaya dan pengorbanan lain, baik materiil maupun non materiil.

(11)

itu, motto tersebut mempunyai nilai yang bersejarah karena merupakan sebagian dari perkembangan Jawa Timur dalam suasana pelaksanaan pembangunan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia, yang menjadikan Jawa Timur mengalami kemajuan pada banyak bidang dalam rangka pembangunan nasional.

„Jer Basuki Mawa Beya‟ juga mengandung nilai filosofis, karena dengan motto tersebut seluruh aparatur Pemerintah Daerah dalam melaksanakan tugasnya maupun masyarakat Jawa Timur dalam memberikan partisipasinya sama-sama berkiprah pada setiap kegiatan pembangunan.

(12)

VISI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat

(Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2009-2014) MISI DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Berdasarkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi, maka Misi Pembangunan Kesehatan di Jawa Timur adalah : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

3. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau.

4. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan. 5. Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan.

(13)

KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dirumuskan sebagai berikut:

1. Dalam rangka mewujudkan misi “Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan”, maka ditetapkan kebijakan : Pemantapan pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Dalam rangka mewujudkan misi “Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”, maka ditetapkan kebijakan :

o

Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

o

Peningkatan lingkungan sehat

3. Dalam rangka mewujudkan misi ”Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau”, maka ditetapkan kebijakan :

o

Percepatan penurunan kematian ibu dan anak.

o

Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin, daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan.

(14)

o

Pemenuhan ketersediaan dan pengendalian obat, perbekalan kesehatan dan makanan.

o

Peningkatan pembiayaan kesehatan dan pengembangan kebijakan dan manajemen kesehatan. 4. Dalam rangka mewujudkan misi ”Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan

masalah kesehatan”, maka ditetapkan kebijakan :

o

Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada bayi, anak balita,ibu hamil dan menyusui

o

Peningkatan pencegahan, surveilans, deteksi dini penyakit menular, penyakit tidak menular,

penyakit potensial KLB/wabah dan ancaman epidemi yang dikuti dengan pengobatan sesuai standar serta penanggulangan masalah kesehatan lainnya dan bencana.

5. Dalam rangka mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan”, maka ditetapkan kebijakan : Penyediaan tenaga kesehatan di rumah sakit, balai kesehatan, puskesmas dan jaringannya serta mendayagunakan tenaga kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan.

(15)

TUJUAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan misinya menetapkan tujuan sebagai berikut : 1. Untuk mewujudkan misi ”Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan“, maka ditetapkan

tujuan : Mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, pengembangan sistem kesehatan lingkungan kewilayahan, serta menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Untuk mewujudkan misi ”Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”, maka ditetapkan tujuan : Memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).

3. Untuk mewujudkan misi ”Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau”, maka ditetapkan tujuan :

o

Meningkatkan akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya.

(16)

o

Menjamin ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta pembinaan mutu makanan.

o

Mengembangkan kebijakan, sistem pembiayaan dan manajemen pembangunan kesehatan. 4. Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah

kesehatan”, maka ditetapkan tujuan : Mencegah menurunkan dan mengendalikan penyakit menular dan tidak menular serta masalah kesehatan lainnya.

5. Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan”, maka ditetapkan tujuan : Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar.

(17)
(18)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan dan menyelenggarakan fungsi (a) perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan; (b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan; (c) pembinaan dan pelaksaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan (d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

(Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2009-2014) UPT-UPT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

1. Rumah Sakit Kusta Kediri

2. Rumah Sakit Kusta Sumberglagah, Mojokerto 3. Rumah Sakit Paru Dungus Madiun

(19)

5. Rumah Sakit Paru Batu

6. Balai Kesehatan Mata Masyarakat Surabaya

7. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Madiun 8. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Pamekasan 9. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Surabaya 10. UPT Materia Medika Batu

11. UPT Akademi Gizi Surabaya 12. UPT Akademi Keperawatan Madiun

13. UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati, Lawang Malang

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Dalam rangka mewujudkan sasaran organisasi dengan indikator sasaran sebagai tolok ukur keberhasilannya, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menetapkan program operasional dan kegiatan pokok organisasi. Secara garis besar program-program operasional tersebut dapat diuraikan berdasarkan orientasi misi sebagai berikut :

(20)

A. Untuk mewujudkan misi “Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat”, dirumuskan program-program :

1). Program Pengembangan Lingkungan Sehat, dengan kegiatan indikatif : a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

b. Penyehatan Lingkungan

c. Peningkatan upaya pengamanan limbah cair dan padat d. Pengembangan SABPL melalui pendekatan participatory

2). Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan, dengan kegiatan indikatif: a. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat b. Pengembangan UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) c. Pengembangan Posyandu dan Desa Siaga

B. Untuk mewujudkan misi “Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau”, dirumuskan program-program :

(21)

a. Peningkatan kesehatan anak, remaja dan lanjut usia

b. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan anak pra sekolah c. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana

d. Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya e. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan penunjang (laboratorium, darah, radiomedik, bengkel alat

kesehatan)

f. Peningkatan kesehatan penduduk miskin, daerah terpencil, tertinggal dan kepulauan di Puskesmas dan jaringannya

g. Peningkatan pelayanan kesehatan khusus (indra, jiwa, olahraga, batra dan kesehatan kerja) h. Perluasan fungsi pelayanan Pondok Bersalin Desa (polindes), dari hanya melayani pasien bersalin

menjadi Pondok Kesehatan Desa (ponkesdes) yang juga melayani kesehatan dasar dengan menempatkan tenaga perawat.

i. Peningkatan pelayanan kesehatan di BP4 Madiun j. Peningkatan pelayanan kesehatan di BP4 Pamekasan

(22)

k. Peningkatan pelayanan kesehatan di BP4 Surabaya l. Peningkatan pelayanan kesehatan di BKMM Surabaya 2). Program Upaya Kesehatan Perorangan, dengan kegiatan indikatif:

a. Pelayanan bagi penduduk miskin di Rumah Sakit dan atau Rumah Sakit Khusus serta pengembangan kesehatan rujukan

b. Peningkatan kualitas pelayanan di Rumah Sakit

c. Peningkatan pelayanan kesehatan penunjang dan kegawatdaruratan di Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus

d. Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Paru e. Peningkatan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Kusta 3). Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan indikatif:

a. Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

(23)

d. Penyelidikan surveilans untuk kewaspadaan pangan dan gizi

e. Peningkatan pendidikan dan pengetahuan tentang penanganan masalah gizi 4). Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan kegiatan indikatif:

a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

b. Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan c. Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit d. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan

e. Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza)

f. Pengembangan Tanaman Obat dan Peningkatan Promosi Pemanfaatan Obat Bahan Alam Indonesia g. Pengadaan Bahan Kimia dan Laboratorium

h. Peningkatan Mutu Makanan dan Minuman

i. Peningkatan dan Pengembangan UPT Materia Medika Batu

5). Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan, dengan kegiatan indikatif : a. Pengembangan dan fasilitasi program kesehatan

(24)

b. Pengembangan manajemen perencanaan bidang kesehatan

c. Kerjasama program, lintas sektor dan antar daerah dalam bidang kesehatan d. Pengembangan sistem informasi kesehatan

e. Pengembangan kajian/penelitian program kesehatan f. Peningkatan manajemen dan fungsi kelembagaan UPT g. Pengembangan pembiayaan kesehatan secara pra upaya

C. Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan”, dirumuskan program-program :

1). Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dengan kegiatan indikatif : a. Pemberantasan penyakit demam berdarah dengue (DBD)

b. Penyelenggaraan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah c. Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah bencana d. Pencegahan dan pemberantasan penyakit serta tata laksana penderita

(25)

f. Pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2) g. Peningkatan imunisasi

h. Peningkatan surveillance epidemiologi dan pengamatan penyakit serta penanggulangan KLB i. Pengendalian Penyakit Kusta

j. Pengendalian Penyakit TB k. Pengendalian Penyakit HIV/AIDS l. Pengendalian Penyakit Malaria m. Pengendalian Penyakit Pes

D. Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan”, dirumuskan program-program :

1). Program Pemberdayaan Sumberdaya Kesehatan, dengan kegiatan indikatif :

a. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas dan jaringannya serta Rumah Sakit b. Penempatan, pengembangan dan pemenuhan tenaga kesehatan di tempat pelayanan (Puskesmas,

(26)

c. Peningkatan profesionalisme dan pengembangan tenaga kesehatan d. Peningkatan pengembangan Akper Madiun

e. Peningkatan pengembangan Akzi Surabaya

f. Peningkatan pengembangan UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat ICON DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

1. Perluasan Fungsi Polindes menjadi Pondok Kesehatan Desa (PONKESDES).

2. Peningkatan Puskesmas Rawat Inap dan Puskesmas Pembantu dengan Pelayanan Kegawatdaruratan yaitu melalui pengembangan Puskesmas Pemberi Layanan Unggulan Spesialis (PLUS), pengembangan Puskesmas Rawat Inap Standar (RI STANDAR) dan pengembangan Puskesmas Pembantu dapat melayani Gawat Darurat (Pustu GADAR).

(27)

PROGRAM PRIORITAS DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 1. Penanggulangan Gizi Buruk.

2. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB).

3. Penanganan Penyakit AIDS, Tuberculose, Malaria, Kusta, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Diare; (ATM KIDD).

4. Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (Universal Coverage). 5. Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit melalui Mekanisme Rujukan Berjenjang.

(28)

SUMBER DAYA KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR 1. Tenaga Kesehatan - Dokter Umum : 3.881 - Dokter Spesialis : 2.012 - Dokter Gigi : 1.983 - Perawat : 29.824 - Perawat Gigi : 1.265 - Bidan : 15.103 - Apoteker : 1.202 - Kesehatan Masyarakat : 1.236 - Ahli Gizi : 1.652 - Fisioterapi : 341 - Sanitarian : 1.603

(29)

2. Sarana Kesehatan

- Rumah Sakit Umum Pemerintah : 54

- Rumah Sakit Khusus Pemerintah : 10

- Rumah Sakit Umum Swasta : 133

- Rumah Sakit Khusus Swasta : 93

- Rumah Sakit TNI/Polri : 28

- Rumah Sakit BUMN : 12

- Puskesmas : 956

- Puskesmas Rawat Inap PLUS : 30

- Puskesmas Rawat Inap Standar : 30

- Puskesmas Rawat Jalan : 487

- Puskesmas Pembantu : 2.281

- Puskesmas Pembantu Gadar dan Observasi : 130

(30)

- Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) : 45.637

- Pondok Bersalin (Polindes) : 3.259

- Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) : 1.089

- Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) : 8.496

- Desa Siaga : 8.494

- Saka Bakti Husada (SBH) : 285

- Posyandu Lansia : 10.066

- Pos UKK : 332

- Apotek : 3.047

- Industri Kosmetika : 120

- Industri Farmasi : 45

- Gudang Farmasi Kesehatan (GFK) : 38

(31)

- Industri Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) : 89 - Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) : 295

- IOT (Industri Obat Tradisional) : 15

- Industri Rumah Tangga Makanan/Minuman (PM-IRT) : 22.125

- Toko Obat : 342

- Penyalur Alat Kesehatan (PAK) : 86

- Cabang Penyalur Alat Kesehatan (Cab-PAK) : 53 - Sub Penyalur Alat Kesehatan (Sub-PAK) : 218 3. Perguruan Tinggi yang Menghasilkan Tenaga Kesehatan

Jumlah Perguruan Tinggi yang menghasilkan Tenaga Kesehatan 131 Perguruan Tinggi, dimana Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebanyak 12 Perguruan Tinggi dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebanyak 119 Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi Swasta terbanyak di Kota Surabaya, sedangkan Kabupaten/Kota yang

(32)

tidak memiliki Perguruan Tinggi Negeri dan juga tidak memiliki Perguruan Tinggi Swasta adalah Kabupaten Pacitan, Kabupaten Madiun dan Kota Probolinggo.

(33)

DERAJAT KESEHATAN

1. Angka Harapan Hidup (dalam satuan tahun), sumber : BPS Provinsi Jawa Timur Target : 70,20 (RPJMD 2009-2014), Capaian : 69,81(angka sementara)

(34)

2. Angka Kematian Bayi (per 1000 Kelahiran Hidup), sumber : BPS Provinsi Jawa Timur Target : 31,00 (RPJMD 2009 - 2014), Capaian : 29,24 (angka sementara)

(35)

3. Angka Kematian Ibu (per 100.000 Kelahiran Hidup), sumber : LKI Kabupaten/Kota Target : 81,5 (RPJMD 2009 - 2014), Capaian : 104,3 (angka sementara)

(36)

4. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Target : 89,80 % (RPJMD 2009 - 2014), Capaian Cakupan : 95,95 % (Jumlah Ibu Bersalin : 601.260 jiwa, Jumlah Persalinan oleh Tenaga Kesehatan : 576.932)

(37)

5. Kunjungan Ibu Hamil K1

Capaian Cakupan : 96,63 % (Jumlah Ibu Hamil : 654.565 jiwa, Jumlah Kunjungan K1 : 632.483 jiwa)

(38)

6. Kunjungan Ibu Hamil K4

(39)

7. Kunjungan Neonatus (KN) :

Kunjungan Neonatus Jumlah Bayi (jiwa) Jumlah Kunjungan Persentase

KN 1 595.054 584.636 98,25

KN Lengkap 595.054 570.174 95,82

(40)

8. Status Gizi (laporan sampai dengan tanggal 20 Januari 2012)

- Prevalensi Gizi Buruk Provinsi Jawa Timur adalah 2,5 % dengan jumlah kasus 9.493 (laporan kasus per Puskesmas di Kabupaten/Kota masing-masing), sedangkan Prevalensi Gizi Kurang adalah 9,2 %.

(41)

9. Desa Universal Child Immunization (UCI)

Capaian Cakupan : 51,8 % (Jumlah Desa : 8.507, Desa UCI : 4.405)

(42)

PENGENDALIAN PENYAKIT DAN MASALAH KESEHATAN 1. HIV/AIDS

(43)

2. Demam Berdarah Dengue (DBD) (laporan sampai dengan tanggal 5 Januari 2012) Jumlah penderita DBD se Provinsi Jawa Timur adalah 5.073.

(44)
(45)

Sedangkan jumlah kematian penderita DBD mencapai 59 orang.

(46)

3. Diare

Jumlah penderita Diare (untuk semua umur) di Provinsi Jawa Timur mencapai 1.063.321 dengan cakupan pelayanan penderita (semua umur) mencapai 69%.

(47)

4. Malaria

Annual Parasite Incidence (API) Provinsi Jawa Timur adalah 0,21, dengan rincian per Kabupaten/Kota sebagai berikut :

(48)

5. TB Paru

Case Detection Rate (CDR) TB Paru Provinsi Jawa Timur adalah 48, dengan rincian per Kabupaten/Kota sebagai berikut :

(49)

6. ISPA

Jumlah penderita ISPA (Pneumonia dan Pneumonia Berat) di Provinsi Jawa Timur mencapai 75.699 penderita dengan jumlah kematian 6 orang.

(50)

7. Imunisasi Lengkap

Berdasarkan Laporan Hasil Imunisasi Bayi, jumlah sasaran bayi mencapai 590.090 jiwa, dengan rincian cakupan imunisasi sebagai berikut :

(51)

8. Desa ODF

Jumlah Desa Open Defecation Free (ODF) di Provinsi Jawa Timur mencapai 668 desa, dengan rincian sebagai berikut :

(52)
(53)

KONTRIBUTOR

SELAYANG PANDANG

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Seksi Kesehatan Keluarga; Seksi Kesehatan Rujukan Khusus; Seksi Kesehatan Dasar dan Penunjang;

Seksi Pemberantasan Penyakit; Seksi Penyehatan Lingkungan; Seksi Pengamatan Penyakit dan Penanggulangan

Masalah Kesehatan;

Seksi Pembiayaan Kesehatan; Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan; Seksi Perencanaan Pendayagunaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan;

Seksi Promosi Kesehatan; Seksi Gizi; Sub Bagian Penyusunan Program;

(54)

Selayang Pandang ini diterbitkan oleh :

Seksi Informasi dan Penelitian Pengembangan Kesehatan Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Gambar

Gambar 2. Trend Angka Harapan Hidup Provinsi Jawa Timur Tahun 2002 – 2011
Gambar 4. Trend Angka Kematian Ibu (per 100.000 KH) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2011
Gambar 6. Trend Cakupan K1 Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 – 2011
Gambar 8. Perbandingan Cakupan Kunjungan Neonatus 1, 2 dan 3 Provinsi Jawa Timur Tahun 2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

65 Bireun ATM SPBU JEUNIB Ds Blang Me Timur Kec Jeunib Kab Bireuen 66 Bireun ATM SPBU MITANA Jl Medan Banda Aceh Kec Peusangan Kab Bireuen 67 Bireun ATM SPBU PUTRI ARBIANA Ds Cot

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kubu Raya Nomor: 09/HK.03.1-Kpt/6112/KPU-Kab/I/2018 tentang Penetapan Tempat Pemasangan Alat Peraga Kampanye dan Kampanye Rapat Umum

Aljabar Menggunakan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak, sistem persamaan linear tiga variabel, fungsi, logika matematika,

Perusahaan jasa managed care menawarkan pelayanan kesehatan kepada sebuah perusahaan dengan memberi kebebasan kepada karyawannya untuk melakukan pengobatan di

Dibanding metode pohon klasifikasi tunggal (CART), penerapan metode Bagging pada pohon klasifikasi CART mampu meningkatkan ketepatan klasifikasi total (akurasi)

Contoh menentukan kesalahan rata-rata yang dikuadratkan (MSE) Pelabuhan Baltimore yang telah diperkenalkan pada contoh sebelumnya (pada perhitungan MAD).. = 0,50,

Hubungan kekeluargaan antara Merpati dan masyarakat serta Pemerintah di daerah ini membuat Pemerintah Kabupaten Merauke mempercayakan Merpati untuk melayani masyarakat

Failed end condition Petugas tidak memilih menu data Klien. Primary Actor