LINGKUNGAN HIDUP DI DUSUN JEBLOG
SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI
JURNAL
Oleh:
Mustafa Kembar Mayang NIM: 1112189021
PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI
JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2018
Jurnal Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni berjudul :
LINGKUNGAN HIDUP DI DUSUN JEBLOG SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI diajukan oleh Mustafa Kembar Mayang, NIM. 1112189021, Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah dipertanggung jawabkan didepan Tim Penguji Tugas Akhir pada 26 April 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Ketua Jurusan Seni Murni/
Ketua Program Studi Seni Rupa Murni
Lutse Lambert Daniel Morin, M.Sn. NIP. 19761007 200604 1001
A. Judul: LINGKUNGAN HIDUP DI DUSIN JEBLOG Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni
B. Abstrak
Oleh:
Mustafa Kembar Mayang NIM 1112189021/SL
Abstrak
Seni rupa merupakan hal terdekat yang melekat diantara jiwa manusia. Segala sesuatu yang berhubungan dengan alam dapat dijadikan tiruan maupun pembelajaran dalam menciptakan karya seni Sehingga menuntut seorang seniman untuk menunjukkan karakter sebagai identitas diri. Seni adalah hal yang sangat dekat dengan jiwa manusia. Segala sesuatu yang berhubungan dengan alam dapat dijadikan acuan dalam penciptaan karya seni.
Sebagai makhluk yang berakal, manusia mampu merubah pola yang sebelumnya sederhana menjadi kehidupan yang modern seperti sekarang ini. Namun seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran masa depan untuk kehidupan generasi selanjutnya. Telah banyak kemajuan yang diraih manusia namun membawa dampak buruk bagi lingkungan hidup sekitar.
Krisis lingkungan yang terjadi saat ini sudah sampai pada tahap yang serius dan mengancam keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dan alam sebenarnya adalah suatu keterikatan, namun manusia sering melupakan hal tersebut hingga perbuatannya sering merugikan lingkungan yang ada disekitarnya.
Kerusakan alam sering terjadi karena ulah manusia, sebagai contoh manusia membuang sampah atau limbah secara rutin di sungai entah itu sampah organik maupun non organik, maka sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat digunakan. Akibatnya makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan kesulitan mencari air bersih dan pada akhirnya akan punah.
Kata kunci: Lingkungan hidup, Dusun Jeblog, pencemaran lingkungan, penciptaan karya seni
ABSTRACT
Art is the closest thing in human soul. Everything which related with the nature can be our lesson and imitation for create an artwork. As an artist, they need inspiration to create something which can show what they truly identity. It’s can from friends experience or their own life. Furthermore, artworks need some process too. This process begin from the simple one until the complex one.
Human as intelligent creature can change all of simple thing to these modern era. But sometimes, they didn’t realize that all of their thinking can give effects for their future. We can see, some human progress also give negative effect for our environtment. Human and environment has reciprocal relationship. All of your activity also related with your surronding life.
Nowadays, the environtment crisis has become a serious stage which threaten of human life and the other creatures. We didn’t realize, most of natural damage caused by human activity. Simplest thing is when we throw garbage in the river with carelessly, it can make the river polluted. Fish and the other creatures who has depending on the river also get that effect. Finally, they will die.
Human should be responsible to fix up all of the natural damage they caused. They should change their habitualy. Start from their daily activity, family habit, and also their environment. Human should work together to be a “truly human”. Let’s we keep our nature!
Keywords: Living environment, Jeblog Village, environmental pollution, artwork creation
C. Pendahuluan
Berawal dari sebuah kehidupan di desa atau dusun yang sederhana namun cukup padat penduduk yaitu tepatnya di dusun Jeblog yang merupakan salah satu dusun di desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Dusun Jeblog adalah tempat tinggal penulis, dimana penulis dilahirkan di desa tersebut yang penuh dengan kesederhanaan serta lingkungan yang asri.
Ketika penulis masih kecil bangunan-bangunan tempat tinggal masih sedikit. Setiap rumah memiliki halaman yang luas, jalanan juga belum di aspal. Pada setiap halaman terdapat bermacam-macam pohon berbuah yang begitu rindang seperti pohon mangga, pohon rambutan, pohon pisang, pohon jambu air, pohon belimbing, pohon kelengkeng, dan masih banyak jenis pohon yang lain.
Selain itu di lingkungan hidup penulis juga terdapat sungai Widuri Sabdo yang airnya cukup jernih karena terdapat banyak mata air yang berada di pinggir sungai tersebut, setiap tempat mata air biasanya dibuat kolam bak yang digunakan warga untuk mandi ataupun keperluan rumah tangga karena saat itu hanya sedikit warga yang memiliki sumur.
Seiring dengan perkembangan zaman kesejukan dan keasriannya kian hari kian berkurang dikarenakan banyaknya faktor yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu faktor utama penyebab pencemaran lingkungan yaitu sampah.
C.1. Latar Belakang Penciptaan
Seni rupa merupakan hal terdekat yang melekat di antara jiwa manusia. Segala sesuatu yang berhubungan dengan alam dapat dijadikan tiruan maupun pembelajaran dalam menciptakan karya seni Sehingga menuntut seorang seniman untuk menunjukkan karakter sebagai identitas diri. Seni adalah hal yang sangat dekat dengan jiwa manusia. Segala sesuatu yang berhubungan dengan alam dapat dijadikan acuan dalam penciptaan karya seni.
Soedjono mengartikan lingkungan hidup sebagai lingkungan fisik atau jasmani yang terdapat di alam. Pengertian ini menjelaskan bahwa manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap sebagai perwujudan fisik jasmani. Menurut definisi Soedjono, lingkungan hidup mencakup lingkungan hidup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.
Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal-balik. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada didalam lingkungan hidupnya dan ia tidak dapat terpisahkan daripadanya.1
Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Jadi kemajuan industri dan teknologi berdampak positif terhadap lingkungan hidup. Namun pada sisi lain manusia juga mulai ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kemajuan industri tersebut. Hal ini mudah dipahami karena apabila lingkungan telah
1 A. Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan (Surabaya: Rineka Cipta,1991), pp 6-7.
tercemar maka daya dukung alam bagi kelangsungan hidup manusia akan terganggu.
Segala sesuatu yang menarik di lingkungan sekitar penulis menjadi daya tarik tersendiri yang memancing emosi penulis untuk diekspresikan kedalam wujud karya seni lukisan. Apabila di amati, wujud-wujud yang ada di lingkungan sekitar sangat banyak dan merupakan hal-hal yang menarik dan unik untuk dijadikan objek dalam karya seni.
C.2. Rumusan/Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka persoalan dalam Tugas Akhir ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Permasalahan ekologis macam apa yang dapat penulis peroleh melalui pengamatan mendalam untuk dipilih sebagai subjek penciptaan karya seni?
2. Bagaimana memvisualisasi permasalahan diatas melalui bahasa seni lukis dengan media kanvas?
D. Teori dan Metode D.1. Teori
Pada sebuah penciptaan karya seni ide merupakan dasar pijakan bagi seniman. Hal itu tentunya lewat suatu proses dalam hal merasa, mengetahui, mengerti, dan yang paling penting adalah dalam hal mengalami hingga secara tidak sadar akan muncul apa yang dinamakan pengalaman. Lahirnya ide tidak hanya bisa berasal dari sebuah renungan yang dalam terhadap pengalaman yang terjadi pada kehidupan penulis. Pengalaman itu dalam artian bisa pengalaman dari masa lalu, dari media, dari kehidupan yang ada disekitar, dan juga dari permasalahan-permasalahan yang terjadi berulang kali.
Pada umumnya sebuah kreativitas mampu mewujudkan sebuah kebaruan atau sesuatu yang belum pernah diciptakan sebelumnya. Hal itu dapat diartikan bahwa seorang seniman memiliki daya untuk menciptakan sesuatu yang baru dari pengalaman yang telah dilalui.
Tindakan kreatif acap bermula dari melihat hal-hal biasa atau lumrah yang sudah begitu familiar namun dilihat dengan cara lain sehingga menjadi yang baru, atau asing sehingga merangsang keingintahuan kita. Maka benarlah apa yang pernah ditulis Marcel Proust bahwa temuan itu tidak terletak pada pencarian landscape-landscape namun melainkan pada bagaimana memiliki mata yang baru.2
2 Marianto M. Dwi, Menempa Quantum Mengurai Seni, (Yogyakarta: Badan Penerbit ISI
Yogyakarta, 2011). p.67
Krisis lingkungan yang terjadi saat ini sudah sampai pada tahap yang serius dan mengancam keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dan alam sebenarnya adalah suatu keterikatan, namun manusia sering melupakan hal tersebut hingga perbuatannya sering merugikan lingkungan yang ada disekitarnya.
Kerusakan alam sering terjadi karena ulah manusia, sebagai contoh manusia membuang sampah secara rutin di sungai entah itu sampah organik maupun non organik, maka sungai menjadi tercemar airnya tidak dapat digunakan. Akibatnya makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan kesulitan mencari air bersih dan pada akhirnya akan punah. Ketika banjir tiba ranting dari pohon-pohon yang tumbuh di pinggir sungai menjadi penuh sampah plastik yang mengakibatkan aliran sunga menjadi terhambat.
Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi umat manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu. Ini merupakan bencana besar. Hampir semua makhluk hidup didunia ini memerlukan air. Tanpa air tidak mungkin ada kehidupan di muka bumi ini.
Untuk mendapatkan air yang bersih manusia harus menebusnya dengan cara merawat lingkungan agar tetap bersih dan alami, karena air yang bersih saat ini termasuk barang yang langka yang harus dijaga kelestariannya. Tebusan tersebut akan menjadi mahal apabila manusia tidak disiplin dalam mematuhi perundang-undangan lingkungan hidup. Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan hidup menunjukkan belum adanya kesadaran bahwa lingkungan hidup yang bersih merupakan tanggung jawab bersama.
Berbagai macam gambaran imajinasi dan karakter Lingkungan Hidup di Dusun Jeblog itu, sebagai ide penciptaan mempunyai kemungkinan untuk divisualisasikan dengan cara yang bermacam-macam. Penulis tidak bermaksud menggambarkan perwujudan yang kasat mata, melainkan ingin menceritakan tentangnya. Perwujudan itu mungkin merupakan hasil pengamatan atau emosi yang dirasakan, bukan komunikatif secara jelas dan efektif secara bentuk sesungguhnya.
D.2. Metode
Supaya makna dalam karya bisa dipahami maka pengambilan bentuk harus sesuai dengan tema yang diangkat. Dalam hal ini adalah lingkungan hidup di Dusun Jeblog. Maka bentuk yang akan dituangkan dalam proses berkarya merupakan bentuk-bentuk yang terdapat didalam lingkungan itu sendiri, seperti Sampah-sampah yang bertebaran dijalan maupun yang berada disungai yang mencemari air, penebangan pohon, asap-asap yang keluar dari cerobong pabrik penggilingan tebu, dan mesin-mesin berat untuk pembangunan.
Oleh sebab itu objek-objek seperti berbagai sampah, pohon, ataupun binatang yang hidup di air bisa bebas diolah dan dikombinasikan dengan objek lain sehingga terjadi pemandangan yang tidak biasa dengan tujuan memberikan
ilustrasi tentang tema yang diangkat seperti binatang yang hidup di air yang bertahan dari air yang telah terkontaminasi dari sampah-sampah yang dibuang disungai yang setiap harinya semakin bertambah.
Permasalahan lain yang di angkat dalam karya adalah laju pembangunan yang tidak terkontrol dimana sawah-sawah mulai di alih fungsikan menjadi bangunan tempat tinggal maupun tempat usaha sehingga tanah yang tadinya subur dengan pepohonan yang hijau berubah menjadi tandus.
Selain objek-objek tersebut, figur alat berat seperti Dozer dan Excavator
diangkat untuk menyimbolkan bagaimana berkambang pesatnya embangunan-pembangunan yang sekarang ini.
Selain aspirasi tentang dampak negatif dari lingkungsn hidup yang berada disekitar pedukuhan Jeblog, sebagian karya juga membahas tentang harapan untuk masa depan yang lebih baik. Harapan tersebut disimbolkan dengan penanaman bibit pohon yang merupakan cara untuk menjaga lingkungan hidup agar tidak semakin buruk. Dari siklus itu lah mengapa penanaman bibit pohon menjadi simbol harapan tentang masa depan yang lebih baik karena dari pohon yang mulai berkurang akan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup.
Ide pemilihan objek-objek tersebut muncul setelah melalui proses pencarian yang salah satunya adalah melihat beberapa referensi karya dengan tema yang serupa. Referensi dikumpulkan dari beberapa sumber seperti: lingkungan tempat tinggal penulis, buku, katalog pameran, wayang, dan internet.
D. 3. Metode Penyajian Karya
Perlu adanya penjabaran tentang bagaimana karya lukis ini disajikan, walaupun sebagian karya dibuat dan disajikan seperti karya lukis pada umumnya. Karya-karya yang dinyatakan selesai, kemudian diberikan tahap penyelesaian yaitu dengan memberikan vernish dan kemudian diberi bingkaisebagai pelengkap dari bentuk penyajian karya seni lukis. Warna bingkai dibuat netral agar warna dari lukisannya lebih dominan dengan objek-objek pada lukisan.
E. Hasil Pembahasan
Gb. 21 Mustafa Kembar Mayang, Pendatang Baru Yang Berkuasa, 2018 Cat akrilik dan drawing pen di atas papan tripleks. Diameter 60cm
(Sumber: Dokumentasi pribadi 2018) Pendatang Baru Yang Berkuasa
Ide utama dari karya ini adalah figur ikan sapu-sapu yang kebanyakan hidupnya di air yang kotor atau sudah tercemar limbah. Digambarkan jenis ikan yang sudah berubah wujud yang menyatu dengan alat-alat berat dan juga sebuah kubus yang memiliki lubang di depan seperti mulut yang selalu terbuka guna menyerap apa saja yang berada di depannya untuk bertahan hidup.
Pada bagian dalam kubus terdapat pohon yang merupakan sumber kehidupan namun pohon tersebut digambarkan sudah mati yang dililit oleh selang/kabel-kabel industri yang di atasnya terdapat cerobong asap.
Lukisan ini menceritakan tentang kehidupan binatang yang bertahan hidup di sungai yang penuh dengan sampah dari manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
Gb. 25 Mustafa Kembar Mayang, Hope, 2017
Cat akrilik dan drawing pen di atas papan tripleks. Diameter 60cm (Sumber: Dokumentasi pribadi 2018)
Hope
Pada karya ini pelukis sengaja memberi judul ‘Hope’. Berbeda dengan wish, hope merupakan harapan yang bisa diwujudkan dan sangat mungkin terjadi. Pelukis berharap dengan karya ini mereka yang melihat dapat memahami bahwa harapan itu masih ada dan masih bisa untuk dicapai, selama ini kita menganggap sulit karena belum berusaha dengan sungguh, kita hanya setengah-setengah dalam berusaha.
Pada bentuk visual karya ini pelukis menggambarkan sosok makhluk mistis dengan perpaduan antara serangga, tumbuhan, dan juga teknologi modern. Raut muka yang terlihat sedih dengan membawa papan dengan tulisan curahan emosi yang ingin diucapkan namun tidak bisa, ditambah dengan membawa kalung simbol perdamaian yang merupakan harapan agar manusia mau ikut menjaga dan melestarikan lingkungan.
Gb. 38 Mustafa Kembar Mayang, Melawan, 2017 Cat akrilik dan drawing pen di atas kanvas. 80x100cm
(Sumber: Dokumentasi pribadi 2017) Melawan
Pada lukisan ini digambarkan sosok mesin penggali yang sedang mengeruk sisa-sisa kehidupan, namun tumbuhan yang merupakan sisa kehidupan berusaha melawan dengan melilit masuk ke dalam kepala mesin untuk menghentikan ulah dari kebrutalan mereka terhadap lingkungan.
F. Kesimpulan
Lahirnya ide atau pemikiran sebuah karya seni adalah hasil interaksi pada pengamatan realitas yang berkembang. Fenomena-fenomena yang menarik yang terekam di dalamnya, diolah kembali sehingga menjadi bahasa rupa yang bebas untuk diekspresikan kedalam karya seni.
Seorang seniman dalam menciptakan karya seni tidak terlepas dari pengaruh pengalaman pribadi, perasaan batin atau kebutuhan spiritual. Berdasarkan uraian yang telah disajikan sebelumnya, kehidupan membawa pengalaman yang berbeda pada setiap individu dalam menyikapi dan memaknai setiap peristiwa yang terjadi. Pengalaman dan presepsi yang berbeda tersebut menjadi hal menarik apabila dijadikan ide dan direspon melalui sebuah karya seni. Melalui karya-karya Tugas Akhir ini, seniman mencoba memahami dengan jalan perenungan kembali pengalaman yang terlintas berupa kondisi lingkungan hidup yang semakin terpuruk, dan hubungan nilai-nilai sosial manusia dengan lingkungan hidupnya. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan menjadi tanggung jawab kita sebagai warga
masyarakat. Hal tersebut bisa kita mulai dari menjaga lingkungan hidup di sekitar kita dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
Dalam pengerjaan sebuah karya seni lukis kita sering kali menemui kendala dalam pengolahan material maupun dari segi penerapannya. Pengeksplorasian teknik dan material yang beragam memberikan pengalaman baru dan semangat dalam menciptakan karya seni. Proses berkarya seni tentunya membutuhkan ruang untuk bereksplorasi, sebagai wadah atas terbentuknya ide, teknik berkarya dan kreatifitas mengolah material. Salah satu hambatan dan kesulitan penulis dalam proses berkarya seni adalah bagaimana mengabungkan sebuah ide kedalam bentuk visual supaya kedalam tema dapat dipahami oleh publik dalam konteks virtual (sesuai dengan tema yang diangkat). Selain itu penggunaan simbolik dalam merefleksikan sebuah keadaan maupun bahasa kritik masih kurang berhasil karena harus dibutuhkan kajian yang lebih mendalam lagi mengenai penggunaan bahasa simbolik secara universal.
Adapun keberhasilan karya yang menurut pribadi sesuai antara ide, visual, dan teknik terdapat pada karya yang berjudul “Pendatang Baru Yang Berkuasa” dimana pada karya tersebut menampilkan perwujudan bentuk karakter dan mengandung komposisi yang menarik karena pada karya tersebut terdapat beberapa unsur seperti: tumbuhan, binatang, sampah, dan juga kendaraan berat yang dideformasi karakternya mencapai hasil maksimal, sehingga karya tersebut dapat mempresentasikan konsep karya kedalam visualisasi lukisan yang tepat. Disana diceritakan tentang kondisi lingkungan hidup saat ini, dimana binatang-binatang dan juga tumbuh-tumbuhan bertahan hidup di sungai yang penuh dengan sampah dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Contoh inilah yang penulis harapkan didalam mewujudkan tujuan utama berkarya, adapun beberapa karya yang mungkin dirasa kurang begitu tersampaikan pesan di dalamnya dan perlu dibahas lebih lanjut.
Diharapkan kedepannya karya-karya Tugas Akhir ini dapat membuka ruang-ruang apresiasi seni yang lebih luas, tidak hanya bagi kalangan penikmat-penikmat seni, namun juga dapat dipahami oleh para apresiator pemula. Besar harapan penulis melalui penciptaan karya tugas akhir ini dapat memberikan sumbangsih dalam perkembangan Seni Rupa Indonesia, atau setidaknya dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa jurusan Seni Murni pada masa mendatang.
Penulis juga ingin menyampaikan permohonan maaf apa bila pada Tugas Akhir ini terdapat beberapa karya yang kurang maksimal dalam pengerjaannya, misalnya beberapa karya yang bentuk visualnya tidak dideformasi, hanya sesuai dengan bentuk aslinya.
Semua yang telah penulis kerjakan ini tentu masih jauh dari kata sempurna. Penulis menyadari semua ini memerlukan proses yang panjang serta bantuan dari berbagai pihak lain yang berperan dalam keberhasilan ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dan bermanfaat bagi penulis dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini.
F. Daftar Pustaka Buku
Marianto M. Dwi, Menempa Quantum Mengurai Seni, (Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta, 2011).
Sastrawijaya A. Tresna, Pencemaran Lingkungan (Surabaya: Rineka C ipta,1991),