• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Wonosari, 22 Januari 2020 Kepala Rutan Kelas IIB Wonosari. Marjiyanto NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Wonosari, 22 Januari 2020 Kepala Rutan Kelas IIB Wonosari. Marjiyanto NIP"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat AIIah SWT atas rahmat, hidayah, dan karunia-Nya yang tak terhingga kepada kita semua, dan di Tahun Anggaran 2020. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari berkomitmen membangun Zona lntegritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrsi Bersih dan Melayani (WBBM) dilingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia khususnya Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya dalam Pembangunan Zona integritas melaIui pemenuhan lndikator Pengungkit dan hasil untuk diusulkan sebagai Satker dengan Predikat WBK Tahun 2020, dengan membangun inovasi aplikasi layanan e-Office berbasis E-Goverment dan berorientasi pada hasil (Outcome).

Dalam pelaksanaan evaluasi dan penilaian mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Iingkungan lnstansi Pemerintah. Sebagai wujud implementasi keberhasilan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi adaIah terwujudnya satuan kerja WBK dan WBBM, daIam kurun waktu 2020 dan komitmen Rutan Kelas IIB Wonosari dapat melaksanakannya dengan baik. Tentunya merupakan sebuah harapan untuk menjadi satuan kerja yang mempunyai nilai integritas baik pada organisasj maupun individu nya, Serta berkinera baik dan bersih sebagaimana amanah Reformasi Birokrasi.

Harapan kami adalah semoga dengan terbangunnyaya komitmen yang penuh tanggung jawab seiuruh jajaran BaIitbang Hukum dan HAM dapat mewujudkan Kinerja Reformasi Birokrasi yang Mendapat Predikat WBK dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Wonosari, 22 Januari 2020 Kepala Rutan Kelas IIB Wonosari

Marjiyanto

(3)

I. LATAR BELAKANG

Rutan Kelas IIB Wonosari diajukan sebagai satker berpredikat WiIayah Bebas Dari Korupsi di Tahun 2020, dengan menindakianjuti rekomendasi hasil PeniIaian oieh Balitbang Hukum dan HAM Tahun 2020. Berdasarkan Peraturan

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Pembangunan Zona Integritas Rutan Kelas IIB Wonosari dimaksudkan Sebagai impiementasi peIaksanaan Reformasi Birokrasi dengan memperkuat 6 (enam) Area Perubahan menuju WBK dan WBBM sebagai ukuran proses berkinerja dan Tujuannya adalah untuk membangun Instansi Rutan Kelas IIB Wonosari dan SDM berintegritas dan meningkatkan kinerja yang baik dan bersih yang berorentasi hasil.

(4)

BAB II

TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

A. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas

1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas adalah deklarasi/pernyataan dari pimpinan suatu instansi pemerintah bahwa instansinya telah siap membangun Zona Integritas;

2. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas dilakukan oleh instansi pemerintah yang pimpinan dan seluruh atau sebagian besar pegawainya telah menandatangani Dokumen Pakta Integritas. Penandatanganan dokumen Pakta Integritas dapat dilakukan secara massal/serentak pada saat pelantikan, baik sebagai CPNS, PNS, maupun pelantikan dalam rangka mutasi kepegawaian horizontal atau vertikal. Bagi instansi pemerintah yang belum seluruh pegawainya menandatangani Dokumen Pakta Integritas, dapat melanjutkan/melengkapi setelah pencanangan pembangunan Zona Integritas;

3. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas beberapa instansi pusat yang berada di bawah koordinasi Kementerian dapat dilakukan bersama-bersama. Sedangkan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas di instansi daerah dapat dilakukan oleh kabupaten/kota bersama-bersama dalam satu provinsi;

4. Pencanangan pembangunan Zona Integritas dilaksanakan secara terbuka dan dipublikasikan secara luas dengan maksud agar semua pihak termasuk masyarakat dapat memantau, mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam program kegiatan reformasi birokrasi khususnya di bidang pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik;

5. Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas untuk instansi pusat dilaksanakan oleh pimpinan instansi pemerintah;

6. Penandatanganan Piagam Pencanangan Pembangunan Zona Integritas untuk instansi daerah dilaksanakan oleh pimpinan instansi pemerintah daerah; dan

7. KPK, ORI, unsur masyarakat lainnya (perguruan tinggi, tokoh masyarakat/LSM, dunia usaha) dapat juga menjadi saksi pada saat pencanangan ZI untuk instansi pusat dan instansi daerah.

B. Proses Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM

Proses pembangunan Zona Integritas merupakan tindak lanjut pencanangan yang telah dilakukan oleh pimpinan instansi pemerintah. Proses pembangunan Zona Integritas difokuskan pada penerapan program Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik yang bersifat konkrit. Dalam membangun Zona Integritas, pimpinan instansi pemerintah menetapkan satu atau beberapa unit kerja yang diusulkan sebagai WBK/WBBM. Pemilihan unit kerja yang diusulkan sebagai WBK/WBBM memperhatikan beberapa syarat yang telah ditetapkan,

(5)

diantaranya:

1) Dianggap sebagai unit yang penting/strategis dalam melakukan pelayanan publik; 2) Mengelola sumber daya yang cukup besar, serta

3) Memiliki tingkat keberhasilan Reformasi Birokrasi yang cukup tinggi di unit tersebut. Proses pemilihan unit kerja yang berpotensi sebagai Zona Integritas dilakukan dengan membentuk kelompok kerja/tim untuk melakukan identifikasi terhadap unit kerja yang berpotensi sebagai unit kerja berpredikat menuju WBK/WBBM oleh pimpinan instansi. Setelah melakukan identifikasi, kelompok kerja/tim mengusulkan unit kerja kepada pimpinan instansi untuk ditetapkan sebagai calon unit kerja berpredikat Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Selanjutnya dilakukan penilaian mandiri (self assessment) oleh TPI. Setelah melakukan penilaian, TPI melaporkan kepada Pimpinan instansi tentang unit yang akan di usulkan ke Kementerian sebagai unit kerja berpredikat Menuju WBK/WBBM. Apabila unit kerja yang diusulkan memenuhi syarat sebagai Zona Integritas Menuju WBK/WBBM, maka langkah selanjutnya adalah penetapan. Setelah unit kerja yang diusulkan sebagai Zona Integritas menuju WBK/WBBM ditetapkan, maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah menentukan komponen-komponen yang harus dibangun. Terdapat dua jenis komponen yang harus dibangun dalam unit kerja terpilih, yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Di bawah ini adalah gambar yang menunjukkan hubungan masing-masing komponen dan indikator pembangun komponen.

(6)

1. KOMPONEN PENGUNGKIT

Komponen pengungkit merupakan komponen yang menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM. Terdapat enam komponen pengungkit, yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Tatalaksana, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Di bawah ini adalah tabel rincian bobot komponen pengungkit penilaian unit kerja

Berpredikat Menuju WBK/Menuju WBBM.

KOMPONEN PENGUNGKIT BOBOT (60%) 1 Manajemen Perubahan 5%

2 Penataan Tatalaksana 5%

3 Penataan Sistem Manajemen SDM 15% 4 Penguatan Akuntabilitas Kinerja 10% 5 Penguatan Pengawasan 15%

6 Penguatan Kualitas Pelayanan Publik 10%

2. KOMPONEN HASIL

Rincian Bobot Indikator Hasil Unit Kerja Berpredikat Menuju WBK/Menuju WBBM UNSUR KOMPONEN HASIL BOBOT (40%)

1 Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN 20%

2 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat 20% HASIL

Dalam pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan WBBM, fokus pelaksanaan reformasi birokrasi tertuju pada dua sasaran utama, yaitu:

1. Terwujudnya Pemerintahan yang Bersih dan Bebas KKN Sasaran terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN diukur dengan menggunakan ukuran:

a. Nilai persepsi korupsi (survei eksternal); dan b. Presentase penyelesaian TLHP.

2. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat Sasaran Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan (survei eksternal)

(7)

BAB III PENUTUP

Unit kerja berpredikat WBK/WBBM merupakan outcome dari upaya pencegahan korupsi yang dilaksanakan secara konkrit di dalam lingkup Zona Integritas. Pengembangan WBK/WBBM secara bertahap sejalan dengan konsep Island of Integrity. Diharapkan, upaya ini akan menjadi bagian dari upaya yang dapat meningkatkan nilai IPK Indonesia. Untuk itu diperlukan upaya dan pendekatan yang proaktif dalam rangka memperlihatkan kepada dunia internasional/global, bahwa upaya pencegahan korupsi di Indonesia dilakukan secara kontinyu dan komprehensif. Pedoman ini bersifat dinamis, dalam arti ketentuan-ketentuan di dalamnya dapat diubah sesuai kebutuhan berdasarkan perkembangan lingkungan strategis yang ada. Indikator dalam rangka penetapan predikat menuju WBK/WBBM diharapkan secara bertahap dapat diubah sehingga semakin mengarah kepada zero tolerance approach dalam pemberantasan korupsi.

Ditetapkan di Wonosari Pada tanggal 22 Januari 2020

Kepala Rutan Kelas IIB Wonosari,

ttd

(8)

RENCANA PRIORITAS PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS RUTAN KELAS IIB WONOSARI

MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH MELAYANI

No PROGRAM KERJA TUJUAN INDIKATOR TARGET TANGGAL

PELAKSANAAN DATA DUKUNG PIC

1

Pencanangan Zona Integritas dan Penandatanganan Komitmen Bersama

terciptanya lingkungan kerja rutan wonosari yang berkkomitmen melaksanakan pembangunan ZI Dokumen komitmen bersama Seluruh pegawai Januari

Laporan dan dokumentasi kegiatan

Manajemen Perubahan

2 Integrasi dan remisi berbasis IT

Terciptanya pelayanan prima bagi masyarakat, memberikan

informasi yg mutakhir

Pelaksanaan CB, PB,CMB,Remisi

Pelayanan

publik Setiap hari

Capture Integrasi pada system database PAS

Peningkatan Kualitas Pelayanan Public

3 Survei Penilaian Integritas dan IKM

Mengetahui tingkat kepuasan pengunjung dan integritas pegawai Diagram hasil survei Seluruh pegawai dan masyarakat

Perbulan Capture hasil survei dan laporan evaluasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Public 4 Melaksanakan sosialisasi / Pelatihan dalam upya penerapan Budaya Pelayanan Prima oleh Ka.Rutan dan Kerjasama dengan pihak ketiga

Mewujudkan SDM rutan wonosari yang professional dan menjunjung tinggi budaya pelayanan prima

Kinerja petugas pelayanan

Seluruh

pegawai Maret dan April

Laporan dan dokumentasi sosialisasi Peningkatan Kualitas Pelayanan Public 5 Penyediaan ruangan Layanan Terpadu

Terciptanya pelayanan yang lebih efektif dan efisien

ruangan Layanan Terpadu

Pelayanan

publik April

Grand design,

dokumentasi, dan laporan

Peningkatan Kualitas Pelayanan Public 6 Sosialisasi tentang gratifikasi kepada pegawai saat apel pagi

Terciptanya lingkungan kerja yang

bebas dari KKN Sosialisasi

Seluruh pegawai Perbulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Public Penguatan Pengawasan 7 Administrasi perkantoran

berbasis E-gov ( e-office ) Tertib administrasi perkantoran e-office

Seluruh pegawai Perbulan Capture Simpeg, performance, e-monev, tarjakemenkumham Penata tatalaksanaan

8 Penerapan Reward and Punishment

Meningkatkan

produktifitas,obyektifitas, dan profesionalitas dalam berkinerja

Penilaian kinerja Pelayanan

publik Perbulan

Laporan dan dokumentasi kegiatan

Penataan sistem manajemen SDM

(9)

Kalender Sosialisasi

No Kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Keterangan

1 Pembangunan ZI Januari Apel pagi

2 Pembangunan ZI Februari Gowes

3 Anti Korupsi dan Gratifikasi Minggu 1 Apel pagi

4 Ceramah agama (integritas) Minggu 1 Ceramah agama

5 Benturan kepentingan Minggu 2 Apel pagi

6 Inegritas Minggu 2 Senam aerobic

7 Wisthle blowing system Minggu 2 Apel pagi

8 integritas Minggu 3 Jumat bersih

9 Pelayanan prima Maret, April Mengundang Narasumber

10 Role model Minggu 1 Coffe morning

11 Reward and punishment Minggu 1 Coffe morning

12 Pelayanan prima Minggu 3 Coffe morning

13 Pebangunan ZI Minggu 2 Rapat DWP

14 Family gathering ( integritas ) Minggu 4 Family gathering 15 Penguatan SDM Juni, Agustus,Okt Mengundang Narasumber

16 WBK & WBBM Minggu 2 Coffe morning

17 SPIP Minggu 3 Apel pagi

18 Penguatan tupoksi pemasyarakatan Minggu 3 Rapat sosialisasi 19 Integritas kerja sama Minggu 4 Jum’at bersih/ kerja bhakti

20 Layanan terpadu April Apel pagi dan kunjungan

21 Perkembangan proses Integrasi Setiap pagi Apel pagi dan kunjungan

22 Pelayanan prima Minggu 4 Coffe morning

23 Integritas Minggu 4 Coffe morning

24 Role model Minggu 4 Apel pagi

Kepala Rutan Kelas IIB Wonosari,

Marjiyanto

Referensi

Dokumen terkait

pada hari senin tanggal 10 Agustus 2015, diperoleh hasil dari 39 responden pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan perlakuan maka responden diberi pre test

Penelitian ini menitikberatkan pada proses pengubahan status keanggotaan anggota Other Topics yang dihasilkan oleh algoritma Suffix Tree Clustering menggunakan metode

Untuk itulah, sebagai wujud peningkatan tanggung jawab terhadap lulusan UKSW dan sebagai jembatan bagi perusahaan untuk melakukan rekrutmen kepada lulusan terbaik

Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan perencanaan dilakukan untuk memastikan agar setiap program pendidikan karakter yang dijalankan dapat memberikan dampak yang baik terhadap

Faktor kegagalan dari fuel tank yang baret yang memiliki prioritas utama untuk ditangani adalah kekurang hati-hatian operator, faktor ini mendapatkan nilai RPN 210, kontrol yang

Dan bagian atas kanan pojok berada logo bukit surowiti yang berwarna kuning dengan bayangan putih agar tidak membaur dengan langit biru.bagian bawah billboar adalah

Tidak jauh berbeda dengan pendapat-pendapat yang diungkapkan diatas, Bernardin berpendapat bahwa pelatihan memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

1. Pencanangan Pembangunan Zona Integritas. Sejalan dengan Pelaksanaan Akreditasi Penjaminan Mutu di Mahkamah Agung khususnya dilingkungan Badan Peradilan Agama,