• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Ebook Dalam Industri Penerbitan Buku Fisik Serta Pertumbuhan Minat Menulis Buku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan Ebook Dalam Industri Penerbitan Buku Fisik Serta Pertumbuhan Minat Menulis Buku"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN EBOOK DALAM INDUSTRI PENERBITAN BUKU FISIK SERTA PERTUMBUHAN MINAT MENULIS BUKU

Dewi Nurbaiti

Kalbis Institute

Jl. Pulomas Kav. 29, Kec. Pulogadung, Jakarta Timur E-mail : dewi.nurbaiti@kalbis.ac.id

ABSTRAK

Buku merupakan salah produk dari industri kreatif di mana di dalamnya terdapat tulisan maupun gambar-gambar yang dihasilkan dari pemikiran kreatif seseorang. Bagi sebagian kecil masyakarat, membaca buku fisik saat ini masih menjadi pilihan dibandingkan dengan membaca buku digital atau e-book. Hal ini erat kaitannya dengan usia, lingkungan tempat tinggal serta tingkat pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini telah banyak bertumbuh industri penerbitan dan juga profesi penulis buku namun tidak diakhri dengan mencetak buku fisik, melainkan dalam bentuk digital saja. Proses penjualan e-book ini kian hari bertambah banyak hingga menjadi sebuah industri yang mumpuni untuk menopang kebutuhan ekonomi masyarakat. Namun sebenarnya proses pemikiran yang kreatif seorang penulis buku dapat terganggu dengan tumbuhnya industri buku digital, dikarenakan bentuk fisik hasil kreatifitas yang tidak terlihat, serta pertimbangan semakin melemahnya daya beli masyarakat terhadap buku yang dicetak dalam bentuk fisik atau konvensional.

Kata kunci : buku, industri buku, buku digital, buku konvensional, minat menulis, penerbitan buku

ABSTRACT

%RRN LV RQH RI WKH FUHDWLYH LQGXVWU\¶ SURGXFWV ZKLFK DUH LQVLGH RI LW DUH ZULWLQJV DQG

pictures produced from one's creative thinking. For some communities, reading physical books are still an option if compared with reading digital book or called e-book. This is related with the age, neighborhood and the level of education. Along with the development of the times, there has been a lot of growing up the publishing industry and also the profession of book writer, but it is not end by printing physical books, but in digital only. The process of e-book selling is increase every day and it become a capable industry to sustain the economic needs of communities. But actually the creative thinking process of a book writer can be disrupted by the growth of digital book industry, because the physical forms of the creativity are not visible, as well as consideration to the condition of people's purchasing power that getting weaker towards physical or conventional book.

Keywords : book, book industry, digital book, conventional book, writing passion, book publishing

(2)

PENDAHULUAN

Kelesuan kinerja penjualan buku fisik di Indonesia mulai jelas terlihat sejak memasuki tahun 2015. Pergeseran pola masyarakat dalam membeli dan membaca membuat industri penjualan buku fisik turut terkena imbasnya. Di antara toko buku yang telah menutup gerainya adalah Aksara, sebuah toko buku yang menjual buku-buku impor dan kini telah meninggalkan pesaingnya yakni Books and Beyond.

Sebagai penyeimbang untuk pemasukan dari penjulan buku fisik, banyak dilakukan oleh pemilik toko buku dengan melengkapi gerai online untuk melayani pembelian melaui internet. Lebih dari itu juga dilakukan oleh Books and Beyond selaku toko buku Lippo Group dengan membuat jaringan online untuk penjualan buku digital.

Melihat telah bergesernya budaya membaca masyarakat Indonesia saat ini tentu saja perlu dilakukan berbagai penyesuaian seperti tersebut di atas untuk dapat bertahan atau minimal pendapatan dari jaringan online dapat mensubsidi pendapatan secara langsung di toko buku yang kian menurun.

Senada dengan strategi yang dilakukan oleh toko buku besar di Indonesia yaitu Gramedia. Penyediaan jaringan toko buku online untuk memfasilitasi para pelanggannya dalam membeli buku dengan cara yang lebih simpel, dipilih oleh Gramedia sebagai salah satu cara untuk mempertahankan bisnisnya saat ini.

Menurunnya grafik penjualan dalam dunia perbukuan tidak hanya dialami oleh industri penjualan buku fisik saja, tetapi juga oleh usaha penerbitan dan percetakan. Berada dalam satu garis lurus dalam hal penjualan buku fisik, industri penerbitan dan percetakan buku juga mengalami penurunan grafik yang signifikan, sebagai akibat dari ancaman kemajuan teknologi saat ini.

Menulis yang nantinya diterbitkan dalam bentuk buku digital juga menjadi

pertimbangan tersendiri bagi para penulis maupun calon penulis buku. Pasalnya menulis buku dalam bentuk elektronik dan dalam bentuk fisik memiliki perbedaan yang dapat memberikan keuntungan lebih bagi penulisnya. Salah satunya adalah dalam hal gaya Bahasa tulisan, dalam sajian buku fisik tentu penulis diharuskan mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku termasuk EYD yang baik dan benar. Sedangkan dalam buku digital penulis dapat menulis dengan gaya bahasanya sendiri.

Hal ini yang turut menyumbang turunnya minat menulis buku fisik, selain karena proses kreatif tersebut dalam hal royalti penjulan lebih banyak dikuasai oleh penerbit, serta dalam hal penulisan yang harus tetap berada dalam koridor yang baik dan benar.

metodologi

Paper ini merupakan penelitian kualitatif, di mana data yang digunakan adalah data sekunder berdasarkan penelitian kepustakaan.

Penulis mengangkat pokok bahasan perkembangan ebook dalam industri penerbitan buku fisik serta pertumbuhan minat menulis buku, dengan model pembahasan sebagai berikut :

Gambar 1. Model Pembahasan LANDASAN TEORI

Ebook (Buku digital)

Buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. (KBBI, 2018). Elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika, hal atau benda yang menggunakan alat-alat yang

ebook Penerbitan Buku Fisik

Minat Menulis

(3)

dibentuk atau bekerja atas dasar elektronika. (KBBI, 2018). Buku digital adalah tulisan yang dikumpulkan dalam suatu alat yang dibuat dan bekerja berdasarkan prinsip dasar elektronika.

Buku Fisik

Fisik adalah jasmani atau badan. (KBBI, 2018). Buku fisik adalah kumpulan kertas berjilid berisi tulisan yang berwujud benda.

Minat

Minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang atau gembira. (Shaleh & wahab, 2004).

Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1998). Minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu. (John Killis, 1988).

Minat adalah kecenderungan dalam diri individu dalam menyukai suatu aktivitas atau suatu objek dengan perasaan sedang atau gembira.

Minat menulis buku adalah kecenderungan dalam diri seseorang dalam meyukai aktivitas menulis hingga menerbitkannya hingga menjadi sebuah buku yang dapat dibaca oleh banyak orang.

Digital Marketing

Digital Marketing adalah penggunaan internet dan penggunaan teknologi interaktif lain untuk membuat dan menghubungkan dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah teridentifikasi (Coviello, Milley & Marcollin, 2001).

Selain itu Digital Marketing juga berarti kegiatan marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web seperti blog, website, email, adwords, ataupun jejaring sosial (Ridwan Sanjaya & Josua Tarigan, 2009).

Digital Marketing merupakan aktifitas pemasaran atau promosi suatu produk atau jasa dengan menggunakan media online atau internet.

Hipotesis

H1. Ebook berpengaruh terhadap industri penerbitan buku fisik.

H2. Industri penerbitan buku fisik berpengaruh terhadap minat menulis buku.

H3. Ebook berpengaruh terhadap minat menulis buku.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan studi kepustakaan yang dilakukan oleh peneliti, didapatkan data :

Buku digital

Gambar 2. Grafik Ebook

Kemunculan buku digital pertama pada tahun 1998 terus menggerakkan penulis buku maupun penerbit lainnya untuk ikut serta menjual karya-karyanya dalam versi digital. Sampai dengan saat ini penerbit buku digital juga semakin banyak bermunculan. Tercatat ada 6 penerbit buku digital yang masuk dalam kategori penerbit terbesar bedasarkan jumlah kemunculannya di daftar buku terlaris tahun 2014, yaitu Penguin Random House, Harper Collins, Hachette, Amazon Publishing, Simon & Schuster, Slf Publishing. Fenomena ini menunjukkan tingginya minat baca masyarakat terhadap buku digital.

Buku digital telah memiliki penggemarnya sendiri berkat nilai praktis yang ditawarkannya. Buku digital dapat

(4)

dibaca kapanpun dan di manapun namun tidak perlu membawa-bawa buku berukuran tebal, melainkan cukup membawa gawai saja yang sehari-hari kita gunakan.

Bagi para penulis buku pemula menerbitkan buku digital juga menjadi pilihan yang menguntungkan, di mana penulis tidak perlu mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk kebutuhan pencetakan yang jumlahnya tentu tidak sedikit. Melalui metode penyediaan buku digital penulis buku dapat menawarkan kepada pembacanya untuk membaca dan membelinya dalam bentuk digital atau tetap mencetaknya menjadi buku fisik.

Metode penjualan buku seperti ini dikenal dengan metode print on demand, yakni penulis buku akan mencetak bukunya jika ada yang membelinya saja, dan jumlah cetakan juga dapat dilakukan walauhanya sejumlah 1 buku saja. Dengan kondisi yang seperti ini penulis buku terbilang diuntungkan karena dana yang digunakan untuk mencetak buku dapat menggunakan dana yang telah dibayarkan oleh pembelinya.

Kemunculan buku digital juga dikatakan sebagai pembaharuan teknologi yang ramah lingkungan, dikarenakan mendukung gerakan pengurangan penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari.

Toko Buku Digital di Indonesia

Toko buku digital berusaha meraih perhatian dari para pecinta buku, sistemnya yang mudah untuk melakukan pembelian sangat memanjakan konsumen masa kini.

Beberapa toko buku digital yang tengah berkembang di Indonesia adalah Qbaca (Telkom), Bookmate Indonesia (Indosat), Wayang Force, Scoop, Aksara Maya, dan Buqu. Selain itu teradapat juga beberapa penerbit yang mengembangkan toko buku digital sendiri antara lain eRosda (Rosdakarya), Gramediana (Gramedia), Lumos (mizan), UI Press, IPB Press, Penerbit ITB, Unair Press dan Unsri Press. Jumlah penerbit aktif yang bergerak ke arah

buku digital jumlahnya sangat signifikan yakni mencapai 20%.

Para penerbit mayor ikut menyesuaikan diri atas pergeseran budaya membaca dan membeli buku masyarakat Indonesia. Keinginan masyarakat untuk membeli buku secara online terhitung tinggi dengan indikasi dibukanya toko buku online oleh para penerbit besar. Penerbit buku seperti Gramedia tentu memiliki pelanggannya sendiri, namun dengan perkembangan zaman yang ada di mana pelanggan menginginkan cara membeli buku yang lebih praktis maka dibukalah Gramediana. Toko buku ritel terbesar di Indonesia ini bahkan memiliki wancana untuk menjual buku dengan sisten bundling, yaitu buku fisik dengan buku digital, di mana sistem ini hanya diperuntukkan bagi buku-buku yang masih memiliki ketersediaan versi cetaknya saja.

Toko Buku digital kini menjadi aspek penting yang perlu dimiliki oleh pengelola toko buku retail jika ingin usahanya terus berjalan. Konsumen pecinta buku tentu mulai meninggalkan cara-cara lama membeli buku yang harus datang ke toko buku. Pergeseran gaya hidup manusia yang menginginkan segalanya lebih mudah juga mempengaruhi semakin menjamurnya toko buku versi digital.

Bagi para penulis buku jika karyanya dapat diterbitkan dalam bentuk fisik dan digital menjadi kelebihan tersendiri. Terlebih lagi jika mitra yang menjadi penerbit buku juga memiliki toko buku digital yang secara otomatis dapat menerbitkan sebuah karya dalam dua versi. Pertumbuhan Aplikasi Baca Buku Digital

Tedapat 8 aplikasi terbaik versi www.jurnalapps.co.id untuk membaca buku yaitu Google Play Books¸Goodreads, Moon+ Reader, Wattpad, Aldiko Book Reader, Moco, Readfeed, dan Aplikasi Buku BSE. Selain dari yang telah disebutkan masih banyak aplikasi lainnya yang berfungsi sama, mulai dari yang gratis sampai dengan yang berbayar.

(5)

Aplikasi Baca Buku atau dikenal dengan sebutan Ebook Reader saat ini menjadi aplikasi penting yang wajib dimiliki oleh pecinta buku digital. Selain dapat digunakan untuk membaca buku digital, aplikasi baca buku juga dapat digunakan untuk bersosialisasi dengan rekan-rekan sesama pecinta buku lainnya. Umumnya aplikasi ini juga dikenal sebagai media sosialnya para pecinta buku.

Salah satu aplikasi baca buku yang banyak diminati baik oleh penulis maupun pembaca buku adalah Wattpad.Aplikasi ini memang menjadi jalan pintas bagi siapa saja yang gemar menulis dan ingin segera memperkenalkan karyanya kepada khalayak ramai. Tidak membutuhkan dana yang besar, seorang penulis pemula akan mudah membagikan hasil tulisannya untuk dibaca dan mendapatkan masukan dari pembaca.

Dari sisi penerbit buku, Wattpad juga menjadi salah satu wadah yang memudahkan mereka untuk menemukan tulisan-tulisan segar yang tengah diminati masyarakat, baik terkait gaya bahasa maupun jenis tulisan yang menjadi kegemaran pembaca di waktu-waktu tertentu. Penerbit juga dapat dengan mudah mencari bibit-bibit penulis baru yang berbakat dilihat dari karya yang dibagikannya.

Hadirnya Perpustakaan Digital

Tidak hanya toko buku dan para penerbit buku fisik yang kini mendekatkan diri pada sistem digitalisasi, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia juga membuka gerai digitalnya dengan maksud untuk memudahkan masyarakat dalam menjangkau buku-buku koleksi resmi milik Negara tersebut.

Perpustakaan Digital Nasional ini diberi nama Ipusnas, dengan mengusung slogan Perpustakaan dalam Genggaman, Ipusnas menjanjikan kegiatan membaca akan semakin mudah. Aktifitas yang dapat dilakukan melalui aplikasi ini selain membaca buku adalah berbagi koleksi bacaan dan bersosialisasi di mana pun,

kapan pun dengan setiap orang dengan nyaman.

Gambar 3. Ipusnas

Meningkatkan budaya literasi masyarakat Indonesia juga menjadi salah satu tujuan dari dibukanya Ipusnas. Menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dengan kegemaran membaca melalui sistem digital adalah hal positif yang perlu didukung keberadaannya. Namun demikian penyelenggaraan acara-acara yang dilaksanakan di gedung perpustakaan nasional hendaknya tetap dilakukan agar masyarakat tetap tertarik untuk membaca buku fisik dan berkeinginan untuk datang ke perpustakaan.

Selain Ipusnas terdapat juga aplikasi iJakarta yang digagas oleh Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DKI Jakarta, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Smart City, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, serta Yayasan Nusa Membaca.

Gambar 4. iJakarta

Aplikasi yang dikenal dengan sebutan Jakarta Digital Libraries ini juga menawarkan kelebihan yang sama dengan Ipusnas. Di antara yang menjadi

(6)

kelebihannya adalah masyarakat dapat meminjam buku layaknya di perpustakaan biasa, jika buku yang ingin dibacanya sedang dipinjam oleh orang lain maka harus menunggu, namun hanya dalam waktu dua hari buku yang dinanti akan kembali ke dalam rak virtualnya. Aplikasi iJakarta juga menawarkan jejaring sosial antar sesama pecinta buku untuk saling terhubung dan berdiskusi.

Aplikasi ereader atau aplikasi baca buku juga disediakan oleh iJakarta untuk memudahkan masyarakat untuk membaca langsung di aplikasi. ePustaka juga menjadi fitur unggulan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari berbagai judul buku dari para penerbit maupun instansi yang sudah bekerja sama.

Terdapat juga Moco sebuah aplikasi perpustakaan digital yang diperuntukkan bagi pecinta buku dan media sosial. Salah satu fitur unggulan dalam aplikasi ini epustaka yang akan memudahkan bagi siapa saja yang ingin membaca ataupun meminjam buku.

Jumlah Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Meningkat :

Tabel 1. Persebaran Anggota IKAPI Berdasarkan Wilayah N o Wilayah Juml ah (%) 1 DKI Jakarta 504 38% 2 Jawa (Non Jakarta) 687 52% 3 No Jawa 137 10% T otal 1328 100%

Tabel 2. Pergerakan Anggota IKAPI 3 Tahun Terakhir N o Wilayah Jumlah 2 012 2 013 2 014 2 015 1 DKI Jakarta 4 50 4 73 4 97 5 04 2 Jawa Barat 2 27 2 49 2 73 2 78 3 Jawa Tengah 1 31 1 36 1 45 1 45 4 Yogyakart a 1 44 1 48 1 56 1 59 5 Jawa Timur 8 0 8 5 8 9 9 1 6 Sumatera Selatan 1 1 1 1 7 Kalimanta n Barat 1 1 1 3 1 3 1 3 8 Sulawesi Selatan 1 1 1 1 9 Sulawesi Tengah 1 0 1 0 1 1 1 2 1 0 Bali 3 3 3 3 1 1 Banten 1 1 1 1 1 2 Sumatera Barat 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3 DI Aceh 3 3 3 3 1 4 Sumatera Utara 1 1 1 1 1 5 Riau 1 6 1 6 1 6 1 6 1 6 Jambi 4 4 4 4 1 7 Kal - Sel 2 2 2 2 1 8 Kal - Tim 6 9 1 3 1 4 1 9 Kal - Teng 1 1 1 1 2 0 Sulawesi Utara 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 NTT 1 0 1 0 1 0 1 0 2 2 NTB 1 1 1 4 1 8 1 8 2 3 Papua 8 8 8 8 2 4 Lampung 2 5 5 5 2 5 Batam 2 2 2 2 2 6 Gorontalo 0 0 2 2 TOTAL 1 158 1 228 1 309 1 328 Tabel 3. Data Judul Terbit

Tahun 20

13

201 4

(7)

628 204 ISBN Terdaftar di Perpusnas 36. 624 44. 327

Berdasarkan data pada tabel di atas pergerakan anggota Ikatan Penerbit Indonesia atau IKAPI, menujukkan kenaikan setiap tahunnya. Hal ini menjadi indikasi bahwa sebenarnya minat baca masyarakat Indonesia terus bertumbuh, ditandai dengan meningkatnya usaha penerbitan buku. Jika minat baca masyarakat mengalami penurunan hal ini juga terlihat pada rendahnya angka penerbitan sebuah buku. Sebuah industri bertumbuh dengan baik hanya jika daya beli masyarakatnya juga baik.

Demikian pula dengan meningkatnya jumlah judul terbit dari tahun 2013 ke tahun 2014. Peningkatan ini juga menunjukkan baiknya minat membaca masyarakat Indonesia. Meningkatnya judul terbit dan juga angka penerbitan yang ingin menjadi anggota IKAPI adalah indikator minat baca masyarakat Indonesia yang perlu dipupuk terus agar semakin hari semakin meningkat.

Gambar 5. Grafik ISBN

Grafik di atas menunjukkan penerbitan buku fisik pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data ini lagi-lagi menunjukkan tentang minat baca masyarakat Indonesia yang terus bertumbuh.

Jumlah Buku Terjual oleh Penerbit Mayoritas penerbit mampu menjual buku maksimal 50% dari stok buku yang baru terbit dalam satu tahun. Selebihnya terdapat 27% penerbit di mana penjualan

bukunya berada dalam rentang 50%-60% setahun dari stok yang ada, kurang lebih 14% penerbit berada dalam rentang 60%-70% dan hanya sekitar 5% penerbit yang mampu menjual buku dalam rentang 70%-80% dari stok.

Penerbit yang menjual buku pelajaran sekolah adalah penyumbang terbesar dari angka penjualan buku dalam rentang 60%-80%. Sedangkan penerbit yang menjual buku non pelajaran hanya menyumbang penjualan dibawah 50% dalam satu tahun.

Berdasarkan data tersebut terlihat jelas bahwa penjualan buku fisik terbesar didominasi oleh buku pelajaran sekolah. Di mana budaya belajar dan mengajar di sekolah memang masih mempercayakan pembelajaran menggunakan buku fisik sebagai pegangan baik oleh guru maupun anak didik.

Jenis buku lainnya seperti novel, atau buku pengembangan diri lainnya yang bukan buku pelajaran sekolah banyak dijual dalam bentuk digital, dan pembeli atau pembacanya pun lebih memilih membaca menggunakan gawai. Hal ini yang menyebabkan penjualan buku non pelajaran lebih sedikit dibandingkan dengan buku pelajaran.

Tingginya Pajak Royalti Bagi Penulis Buku melalui Penerbit

Indonesia sedang menggalakkan program literasi namun di sisi yang berbeda besaran pajak royalti bagi penulis buku dinilai cukup tinggi. Penulis kenamaan Tere Liye yang telah menerbitkan 29 buku memutus kontraknya dengan dua penerbit besar yaitu Gramedia Pustaka Utama dan Republika Penerbit.

Pajak profesi penulis dapat dikenakan sesuai dengan Pasal 17 UU PPh, tarif PPh yang digunakan untuk menghitung penghasilan kena pajak yaitu :

Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi:

a. Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri menerapkan 4 layer atau lapisan penghasilan kena pajak, antara lain:

- Sampai dengan Rp 50 juta dikenakan tarif pajak 5%

(8)

dikenakan tarif 15%

- Di atas Rp 250 juta sampai Rp 500 juta dikenakan tarif 25%

- Di atas Rp 500 juta sebesar 30%

b. Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap adalah sebesar 28%

Tarif tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat diturunkan menjadi paling rendah 25% yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. (2a) Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b menjadi 25% yang mulai berlaku sejak tahun pajak 2010.

Sedangkan untuk penulis pemberlakuan pajak terbagi dua yaitu dapat melakukan pembukuan atau pencatatan. Jika penulis tidak mampu melakukan pembukuan maka sesuai pasal 14 UU PPh penulis dapat melakukan pencatatan dengan syarat penghasilan setahun kurang dari Rp 4,8 milyar. Hal ini dapat dilakukan tentu dengan menginformasikan kepada Ditjen Pajak paling lama 3 bulan sejak awal tahun pajak berjalan dan menggunakan Norma Penghitungan Pajak Netto NPPN.

Bagi sebagian pihak penghitungan NPPN dianggap telah cukup adil untuk penulis, namun masih banyak penulis yang mengeluhkan kurangnya sosialisasi terkait NPPN tersebut. Tidak hanya sosialisasi bagi penulis saja tetapi juga bagi petugas pajak. Kenyataannya saat ini jika penulis tidak menanyakan soal NPPN maka dianggapnya penulis tersebut tidak menggunakan norma tersebut.

Digital Marketing Publishing

Saat ini banyak penulis beranggapan menjual buku dalam bentuk digital lebih menguntungkan, dan metode yang ditempuh adalah digital marketing publishing. Tidak sedikit penulis yang menjual bukunya dalam bentuk ebook untuk buku-buku mereka yang sudah pernah diterbitkan dalam bentuk fisik. Mengapa harus menjual buku dalam bentuk ebook? Karena menjual buku fisik tidaklah mudah.

Digital Marketing adalah upaya yang dilakukan untuk memasarkan suatu barang atau jasa melalui dunia digital atau internet, dengan tujuan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas lagi dengan

waktu yang cepat dan tepat. Digital Marketing juga biasa dilakukan oleh para penulis buku untuk memasarkan hasil karyanya.

Mengapa para penulis menempuh jalan Digital Marketing? Karena saat ini menjual buku fisik bukanlah hal yang mudah. Maka untuk memperluas jangkauan pembaca para penulis perlu melakukan promosi melalui internet.

Pembagian hasil penjualan buku adalah untuk toko buku, distributor, penerbit dan penulis. Dari kondisi ini penulis mendapatkan pembagian yang paling kecil yaitu 5% saja, itulah mengapa saat ini banyak penulis yang menjual buku hasil karyanya melalui cara-cara yang lebih kreatif, misalnya melalui online dan dalam bentuk buku digital.

Kesimpulan

Peningkatan angka judul terbit buku dari IKAPI menunjukkan bahwa pertumbuhan ebook atau buku digital tidak berpengaruh terhadap industri buku fisik. Meningkatnya jumlah judul terbit memperlihatkan minat baca atau budaya literasi masyarakat Indonesia yang terus membaik. Selain itu budaya di sekolah-sekolah yang hingga kini masih menetapkan siswa memiliki buku paket pelajaran juga menjadi salah indikasi bahwa perkembangan buku digital tidak cukup mampu untuk mempengaruhi industri buku fisik.

Berdasarkan kondisi ini dikatakan bahwa perkembangan ebook tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan buku fisik.

Industri penerbitan buku fisik dilihat dari konteks pajak royalti bagi penulis buku, memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan minat menulis. Jika urusan pajak royalti yang dikenakan kepada penulis ini tidak segera ditemukan jalan tengahnya maka bukan tidak mungkin kedepannya para penulis buku beralih menerbitkan karyanya sendiri atau tidak melalui badan penerbitan buku. Di sisi lain

(9)

bukan tidak mungkin para penulis buku menerbitkan karyanya dalam bentuk digital saja yang dianggap lebih banyak memberikan keuntungan bagi mereka, dan jika kondisi ini terjadi maka pertumbuhan buku fisik akan mengalami penurunan.

Data jumlah judul terbit dari ISBN yang terdaftar di perpustakaan dan mengalami peningkatan dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebenarnya adalah bukti nyata bahwa minat baca masyarakat Indonesia yang kian membaik. Gerakan literasi juga didengungkan di mana-mana sebagai upaya untuk mendukung kemajuan hidup masyarakat dari sisi pemenuhan wawasan dan pengetahuan melalui membaca buku.

Jika ditelisik lebih dalam lagi meningkatnya angka angota IKAPI, meningkatnya jumlah judul terbit dan juga ditempuhnya jalur promosi melalui internet oleh para penulis buku ataupun pengusaha penerbitan, menjamurnya toko buku digital lengkap dengan beragam jenis aplikasi baca buku, menunjukkan bahwa sebenarnya minat baca masyarkat Indonesia masih tinggi.

Beberapa kondisi di atas adalah cara-cara yang ditempuh oleh para pelaku di dunia buku dan penerbitan untuk menjaga karya atau produk yang dijualnya tetap sampai kepada masyarakat yang kenyataannya masih memiliki minat, dengan cara yang cepat dan dalam waktu yang tepat. Dengan demikian perkembangan teknologi yang juga menghampiri dunia perbukuan yakni lahirnya sebuah ebook memberikan dampak yang baik bagi para penulis buku. Mereka memiliki jalur yang baru, lebih mudah dan lebih murah untuk memasarkan karya-karyanya.

Kemajuan teknologi seperti ini akan memacu peningkatan angka penulis buku, karena seseorang tidak akan lagi merasa rendah diri jika harus menawarkan hasil karyanya kepada penerbit mayor, tetapi mereka dapat mempublikasikan karyanya melalui cara-cara digitalisasi yang dapat mereka lakukan sendiri.

DAFTAR PUSTAKA Buku

Abdul, R.S., & Muhib, A.W. (2004). Psikologi Suatu pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media

Suryabrata, S. (1998). Psikologi

Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sanjaya, R. & Josua, T. (2009). Creative Digital Marketing. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Tesis

Killis, J. (1988). Hubungan Minat Kerja, Motivasi Ekstrinsik dan Bimbingan dalam Pelajaran dengan Kecakapan Kerja Teknik Listrik Lulusan STM pada Industri-industri DIY. Tesis. Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta

Jurnal

Coviello, N., Milley, R. and Marcolin, B. (2001). Understanding IT-enabled interactivity in contemporary marketing. Journal of Interactive Marketing, 15(4), 18-33

Artikel dari Internet

Ebook Berdampak Besar bagi Industri Percetakan

(2009).(https://www.antaranews.com/be rita/145569/e-book-berdampak-besar-bagi-industri-percetakan), diakses pada 3 September 2018.

Industri Percetakan Diproyeksi Tumbuh 5% Pada Tahun Ini

(2018).(http://industri.bisnis.com/read/2 0180702/257/811886/industri-percetakan-diproyeksi-tumbuh-5-pada-tahun-ini), diakses pada 3 September 2018

Industri Precetakan dan Penerbitan Tetap Tumbuh di Era Digital, Pengurus Kadin Pun Gelar Ini

(2017).(http://jabar.tribunnews.com/201

7/11/24/industri-percetakan-dan- penerbitan-tetap-tumbuh-di-era-digital-pengurus-kadin-pun-gelar-ini), diakses pada 3 September 2018

(10)

(2017).(https://industri.kontan.co.id /news/strategi-penerbit-bertahan-di-era-e-book), diakses pada 3 September 2018

Gerai Toko Buku Aksara Tutup

(2018).(https://www.cnnindonesia.com/e konomi/20180416081649-92-291015/gerai-toko-buku-aksara-tutup?), diakses pada 3 September 2018

Penjualan Buku Tergerus, Toko Buku Milik

Lippo Genjot e-Book

(2018).(https://www.cnnindonesia.com/e

konomi/20180417174106-92- 291485/penjualan-buku-tergerus-toko-buku-milik-lippo-genjot-e-book), diakses pada 3 September 2018

iJakarta, Tak Sekadar Aplikasi Perpustakaan Digital (2019).(https://www.liputan6.com/tekno/ read/2510624/ijakarta-tak-sekadar-aplikasi-perpustakaan-digital), diakses pada 3 September 2018

Suka Membaca? Manfaatkan 3 Aplikasu Perpustakaan Digital Gratis Ini

(2017).(https://www.teen.co.id/read/262 4/suka-membaca-manfaatkan-3-aplikasi-perpustakaan-digital-gratis-ini), diakses pada 6 September 2018.

Gambar

Gambar 2. Grafik Ebook
Tabel  1.  Persebaran  Anggota  IKAPI  Berdasarkan Wilayah  N o  Wilayah  Jumlah  (%)  1  DKI  Jakarta  504  38%  2  Jawa  (Non  Jakarta)  687  52%  3  No Jawa  137  10%  T otal  1328  100%
Grafik  di  atas  menunjukkan  penerbitan  buku fisik  pada tahun 2010 sampai dengan  tahun  2015  mengalami  peningkatan  setiap  tahunnya

Referensi

Dokumen terkait

melalui port serial (RS-232). Setiap perlengkapan akan dikontrol melalui server yang kemudian akan diteruskan ke mikrokontroler untuk menggerakkan masing- masing dari motor servo

PARAMITA 191 Kota Malang MUNASIFAH Guru Kelas RA RA MUSLIMAT NU 25 192 Kota Malang MUJI ASTUTIK Guru Kelas RA RA AL KHOIROT 193 Kota Malang DEWI MU'AWANAH Guru Kelas RA RA MUSLIMAT

Teknik ini meliputi iradiasi koloni serangga di laboratorium dengan sinar y, n atau sinar-X, kemudian secara periodik dilepas di lapangan sehiogga tingkat kebolebjOOian

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan penelitian pada sebelumnya dapat disimpulkan bahwa 1) terdapat hubungan yang lemah antara resiliensi dan

Hastuti (2003: 79) memberikan kejelasan bahwa yang disebut kesalahan dideskripsikan sebagai ‗bukan kesalahan‘. Ini disebabkan oleh sifat terburu-buru ingin sampai pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan kelayakan dasar dan tingkat penerapan HACCP pada 15 unit pengolahan ikan yaitu, terdapat 9 unit pengolahan ikan dengan

Setiap Kelompok Peserta boleh mengirimkan proposal / karya lebih dari 1 ( satu ) alternatif namun dalam pendaftaran yang berbeda.. Pada Tahap II , Dewan Juri akan mengundang 5

Pengertian dari hardware atau dalam bahasa indonesia-nya disebut juga dengan nama “perangkat keras” adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat