35
EVALUA SI K EGIAT AN PRESE RV ASI FISIK NASKAH K UNO
DI PERPUST AKA AN N ASION AL RI M ENGG UN AK AN M O DEL CIPP
(
CONTEXT, INPUT, PROCESS, PROD UCT
)
R atnaw ati N urw ahyuningsih 1*; Nita Ismayati 2*
1 Perpustakaan N asional RI 2 U niversitas Y A RSI
*K orespondensi: ratnaw ati_nurw ahyuningsih@ perpusnas.go.id; n.ismayati@ yarsi.ac.id
ABSTRAK
N askah kuno menjadi salah satu sumber informasi yang memiliki nilai -nilai luhur dan dapat menjad i pedoman untuk peningkatan kecerdasan intelektual, spiritual dan emosional bangsa In donesia. Jumlah naskah kuno yang terdapat di Perpustakaan N asional RI sebanyak 11.14 7 naskah. K oleksi terbuat dari kertas, lontar, bambu, kulit kayu, dan rotan yang berasal dari berbagai daerah di seluruh nusantara ditulis dengan aksara dan bahasa daera h. Hasil studi dokumentasi menunjukkan bahw a tingkat kerusakan naskah kuno terus meningkat. Tahun 1989 kondisi kerusakan naskah kuno sebesar 17%, tahun 2004 menjadi 46,3 % dan tahun 2013 menjadi 56,21%. Berbagai upaya preservasi naskah kuno telah dilakuk an. Tujua n penelitian ini untuk melakukan evalu asi terhadap kegiatan preservasi fisik naskah kuno di Perpustakaan N asional RI menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, Product). M etode penelitian menggunakan kualitatif. Teknik pengambilan sampel me nggunakan sam ple purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi dokumentasi dan w aw ancara. W aw ancara dilakukan kepa da informa n yang mengetahui kegiatan preservasi fisik naskah kuno sebanyak 5 orang. H asil penelitian menggambarkan bahw a kegiatan preservasi fisik sudah berjalan namun dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal, karena belum adanya kebijakan nasional dan standard bidang pelestarian naskah kuno, kurangnya ketrampilan SD M , sarana dan prasarana, serta anggaran, belum adan ya jabatan fungsiona l konseravator. Pengesahan kebijakan nasional pelestarian naskah dan pembuatan standar pelestarian naskah di In donesia merupakan rekomen dasi penelitian ini.
.
Kata kunci: preservasi naskah kuno; e valuasi preserva si; m odel CIPP; Perpustakaan Na sio nal RI
1. PENDAH ULUAN
Koleksi naska h kuno m erupakan koleksi unggulan dan langka yang jarang ditem ukan di perpustakaan lain. Naskah kuno juga m enjadi favorit di Perpustakaan Nasional RI karena kekhasan yang dim ilikinya. Naskah kuno yang ditulis denga n tangan da n tida k ada copy (duplikatnya) m em buat koleksi ini unik. Naskah kuno m enjadi sa lah satu sum ber inform asi yang m em iliki nila i-nilai luhur da n dapat m enjadi pe dom an untuk peningka tan kecerdasan inte lektual, spiritual dan em osiona l bangsa Indonesia. Naskah kuno yang ditulis dengan berbagai bahasa da n aksara ini perlu diselam atkan dan dijaga kelestariannya.
36
M enurut Undang-undang nom or 43 tahun 2007 tenta ng Perpustakaan, naskah kuno adalah sem ua dokum en tertulis ya ng tidak dicetak atau tidak diperban yak dengan cara lain, baik yang berada di dalam negeri m aupun luar negeri ya ng berum ur se kurang-kurangn ya 50 (lim a puluh) tahun dan yang m em punyai nilai penting bagi kebuda yaan nasiona l, sejarah dan ilm u pengetahuan (pasal 1 a yat 4). Naskah kuno dia nggap penting bagi kem ajuan bangsa Indonesia . Oleh karena itu, terdapat peraturan dan undang-undang yang dibuat untuk m enjaga kelestariannya . Peraturan tersebut m enyangkut tentang tugas, tanggung jawab, kewajiban, da n kewenangan dari Pem erintah Pusat (Perpustakaan Nasiona l RI), Pem erintah Daerah, dan m asyarakat penggiat pe lestarian.
Perpustakaan Nasional RI m em iliki beberapa tugas, diantaranya adalah seba gai deposit terbitan nasional, rujukan dan pelestarian hasil buda ya bangsa. Untuk m em udahkan pengum pulan dan m enjam in kele ngkapan deposit terbitan, telah diterbitkan U ndang-Undang No.4 tahun 1990 tenta ng W ajib Serah Sim pan Karya Cetak dan Karya Rekam . Selain itu Perpustakaan Na sional RI juga m em pun yai kewajiba n dalam pelestarian sesuai yang diam anatkan oleh U ndang-Unda ng No.43 tahun 2007. Pada pasal 7 aya t 1 butir d, yaitu Pem erintah wajib m enjam in keterse diaan keragam an koleksi perpustakaan m elalui terjem ahan (translasi), alih aksara (tranliterasi), alih suara ke tulisa n (transkripsi), dan alih m edia (transm edia).
Jum lah naska h kuno yang terdapat di Perpusta kaan Nasional RI sebanyak 11.147 naskah. Koleksi ini berupa kertas, lontar, bam bu, kulit kayu dan rotan. Naska h ini berasal dari berbaga i daerah di seluruh nusa ntara yang ditulis m enggunakan aksara dan bahasa daerah. Pengum pula n naskah kuno ini sudah dilakukan sejak zam an kolonial Belanda, yaitu se jak berdirin ya Bataviaasch Genootschap van Kunste n en Wetenschappen (BG) tahun 1778 dan m ula i m elakukan pengadaan tahun 1845. M ulai tahun 1923 BG berubah m enja di Konink lijk Batav iaasch Genootschap (KGB). Setelah Indonesia m erdeka KGB berganti nam a m enjadi Lem baga Budaya Indonesia dan akhirnya m enjadi M useum Nasiona l. Pada tahun 1989 M useum Nasional m enyerahkan naskah kuno ke Perpustakaan Nasional RI. Saat ini penga daan naskah kuno dilakukan m elalui pem belian dari da na APBN, hibah, hadiah atau titipan.
37
The International Review Team for Conse rvation and Prese rvation (IRT) m elakukan survey kondisi naska h kuno di Perpustakaan Nasional RI tahun 1989. Latar belakang dilakukannya survey tersebut adalah ba hwa koleksi buku, m ajalah, koran, dan naskah kuno/m anuskrip yang ada di Perpustakaan Nasional adalah kole ksi terbaik di Indone sia. Untuk itu, perlu dilakukan pene litian untuk m em bantu perpustakaan nasional da lam m em enuhi tugas m enghadapi tantangan pele starian. Hasil survey m enunjukkan bahwa naskah kuno seba nyak 17% dalam kondisi rusak. Naskah kuno yang diteliti sebanyak 1521 na skah kuno.
Selanjutnya, pada tahun 2004, penelitian lanjutan tentang kerusakan naska h kuno di Perpustakaan Nasional juga dila kukan oleh M uham m adin Razak. Penelitian ini untuk m enindakla njuti rekom endasi dari The International Riview Team for Conservation and Preservation. Tujuan penelitian adalah:
1. M endapatkan data tentang jum lah koleksi m anuskrip terjilid yang dim iliki oleh Perpustakaan Nasional RI, bagaim ana kondisi fisik m anuskrip dan bentuk m ikronya serta kondisi lingkungan tem pat penyim panan m anuskrip tersebut.
2. M endapatkan data tentang pelaksanaan pelestarian m anuskrip, baik konservasi preventif, konservasi pasif m aupun konservasi aktif
3. M engkaji kebija kan pelestarian dari negara-negara yang sudah m aju dari berba gai sum ber untuk m enyusun kebijakan pelestarian m anuskrip yang akan direkom endasikan kepada P erpustakaan Nasional RI. Hasil penelitia nnya m enunjukkan bahwa kondisi naskah kuno yang rusak m eningkat m enjadi 46,3 %.
Tahun 2013 jum la h naska h kuno yang rusak di Perpustakaan Nasional m eningkat lagi m enjadi 56,21% . Hal ini berdasarkan laporan hasil pem etaan survei kondisi koleksi Perpustakaan Nasional tahun 2013 se bagaim ana terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Jenis D an Jumlah Kerusakan Koleksi Perpustakaan N asional R I Tahun 2013 N o. Jenis Koleksi Jumlah/ Eks
Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi R usak
% Eks % Eks % Eks
1. Buku Langka 120.222 2.01 2.525 4,12 4.953 93.87 112.744 2. M ajalah langka 80.400 13.39 10.765 7.88 6.335 78.73 63.300 3. Surat kabar langka 126.057 12.08 15.227 11,22 14.143 76.7 96.687 4. N askah kuno 10.163 21.08 2.142 22.71 2.308 56.21 5.713 5. Peta/Lukisan 35.530 44,43 15.785 18,97 6.740 36,6 13.004
38 N o. Jenis Koleksi Jumlah/ Eks
Kondisi Baik Kondisi Sedang Kondisi R usak
% Eks % Eks % Eks
6. K oleksi A udio vis/A udio V isuall 63.142 69.06 43.605 21,84 13.790 9.1 5.747 TO TA L 435.514 eks. 27% 91.300 15% 48.271 58% 387.514 (Sumber : Laporan survei kondisi koleksi Perpustakaan N asional RI, tahun 2013 )
Ketiga pe nelitian tersebut m enunjukkan bahwa terdapat kenaikan tingka t kerusakan naskah kuno yang berada di Perpustakaan Nasional RI. Pada tahun 1989 kondisi kerusakan sebesar 17%, m eningkat pada ta hun 2004 m enjadi 46,3%. Terakhir pada tahun 2013 m eningkat m enjadi 56,21 %.
Gambar 1. Tingkat Kerusakan N askah Kuno
M eningka tnya jum lah naskah kuno yang rusak di Perpustakaan Nasiona l RI menjadi suatu keprihatinan terse ndiri karena Perpustakaan Nasiona l RI yang fungsin ya sebagai perpustakaa n deposit dan m enjadi pem bina pelestaria n bagi lem baga perpustakaan lain m engalam i kenyataa n bahwa kole ksi naskah kuno yang disim pannya sem akin tinggi tingkat kerusakannya dari tahun ke tahun. Di Perpustakaan Na sional RI sudah dibe ntuk Unit Preservasi Bahan Pustaka yang m em punyai fungsi utam a yaitu m erum uskan dan m elaksanakan kebijakan pe lestarian pusta ka hasil karya bangsa dan dapat m enjadi pedom an dan acuan bagi sem ua lem baga perpustakaa n di
39
Indonesia. M elalui kegiatan pele starian, m aka usia pakai bahan perpustakaan akan m enjadi lebih panjang dan hasil akhir kegiatan pe lestaria n dapat digunakan sebagai sum ber inform asi yang sam a dengan bentuk aslinya.
Nam un dem ikia n, m engapa tingkat kerusakan na skah kuno yang disim pan di Perpustakaan Nasional RI sem akin m eningkat. Hal itula h yang m endorong pene liti untuk m ela kuka n penelitian terkait hal tersebut dengan m elakuka n evalua si terhadap kegiatan preservasi dan konserva si yang dila kukan di Perpustakaan Nasional RI. Evaluasi m enggunakan m odel evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Produc t).
2. M ETO DE
Penelitia n ini m erupakan penelitia n kualitatif dengan sam pel purposive. Teknik pengum pulan data m enggunaka n observasi, wawancara, dan studi dokum entasi. Proses pengum pulan da n analisis data m engacu pada m odel eva luasi CIPP (Context, Input, Process, Product) dari Sufflebeam (2012). Setiap pertanyaan dari setiap tahapan evaluasi dicari ke tiga sum ber data, ya itu m elalui observasi, wawancara, dan studi dokum entasi. Proses pengum pula n data dilakukan sebaga i berikut :
1. Observasi dilakukan de ngan cara pengam atan langsung terhadap kegiata n preservasi naskah kuno di Perpustakaan Na sional RI.
2. W awancara dilakukan m elalui tatap m uka langsung dengan inform an dan m enggunakan alat perekam , agar hasil wa wancara yang diperole h dapat terjaga keakuratannya dan sewaktu-waktu apabila wawancara dibutuhkan lagi dapat diputar kem bali. W awancara dilakukan kepada 5 orang yaitu 4 orang dari Pusat Preservasi dan 1 orang diari bagian naskah kuno sebaga im ana di tabel 2 berikut :
Tabel 2. D ata Informan
N o Jabatan Tugas/D eskripsi Kerja
1 K epala Pusat Preservasi BP M elaksanakan pelestarian kandungan informasi dan fisik bahan pustaka 2 K epala Bidang K onservasi M elaksanakan pelestarian fisik melalui
pemeliharaan, peraw atan, perbaikan restorasi, dan penjilidan bahan pustaka
40
N o Jabatan Tugas/D eskripsi Kerja
3 K epala Sub Bidang
Peraw atan dan Perbaika n BP
M elaksanakan penelitian dan pelaksanaan teknis konservasi dalam kegiatan peraw atan, perbaikan dan pengaw etan bahan pustaka
4 Staf M elaksanakan kegiatan teknis konservasi
5 K epala Bidang Layana n K oleksi K husus
M elaksanakan tugas layanan koleksi khusus
3. Studi D okum entasi dengan m engga li inform asi yang bersum ber pada pedom an, panduan, dan standar tentang evalua si di bidang preservasi naskah kuno.
M etode Triangula si sebagai proses validasi data dilakukan terhadap sum ber da ta yang diperoleh dari tiga instrum en ya ng digunakan. Selanjutnya, d ata dianalisis denga n tahapa n reduksi data, penyajia n data, dan penarika n ke sim pulan.
3. H ASIL DAN PEM BAH ASAN
Dalam proses pengum pulan da ta, pertam a ditentukan lebih dahulu apa saja ha l-hal yang akan diajukan dalam setiap tahapan evalua si dari m odel CIPP. Terdapat em pat tahapan evalua si dalam m odel CIPP. Berikut penjabarannya:
1. Evaluasi konteks (Context) m encakup tujuan kegiatan, konteks kegiatan, kebijakan/standar preservasi, dan evalua si kegiatan.
2. Evaluasi m asukan (Input) m encakup evalua si terhada p pedom an atau standar, pelaksanaan kegiatan, m ekanism e kerja preservasi Sum ber Da ya M anusia (SDM ), sarana dan prasarana, dan anggaran.
3. Evaluasi Proses (P rocess) m encakup evaluasi terhada p penerapan re kom endasi IRT, kegiatan yang dilaksanakan, fungsi pem binaan pelestarian, kerjasam a, strategi pe lestarian, ja dwal kegiatan, penanggung jawab kegiatan, serta kapan kegiatan sele sai dan ham bata n yang dihadapi dalam m elakukan pelestarian. 4. Evaluasi produk (Product) m encakup evaluasi terhadap output, outcome,
kesesuaian kegiatan dengan standar, dan keberlanjutan program pelestarian.
Evaluasi K onteks (Context)
Evaluasi Konte ks m erupakan evaluasi terhadap keadaan atau kegiatan preservasi itu sendiri, m enyajikan data m engenai alasan untuk m enetapkan tujuan kegia tan dan prioritas tujuan.
41
Hasil tem uan dan Ana lisis evaluasi konteks ya ng diperoleh da lam kegiatan pre servasi fisik naskah kuno di Perpustakaan Na sional RI dapat dilihat di tabel 3 se bagai berikut:
Tabel 3. Hasil temuan dan Analisis Evaluasi Konteks (Contex)
Evaluasi K onteks
1 a. Tujuan K egiatan M elestarikan fisik bahan perpus takaan dan kandu ngan informasinya agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat b. A nalisis Tujuan
K egiatan
Berdasarkan hasil penelitian tujuan kegiat an sudah terlaksana dengan baik, Pusat Preservasi Bahan Pustaka telah melakukan kegiatan peraw atan dan perbaikan naskah kuno sesuai dengan tujuan kegiatan. Tetapi tujuan preservasi belum tercapai sesuai dengan sasaran kegiatan. 2 a. K onteks K egiatan Preservasi fisik naskah kuno (K onservasi naskah)
b. A nalisis K onteks K egiatan
K onteks kegiatan sudah terlaksana dengan bai k tetapi masih perlu peningkatan untuk sarana dan prasarana, SD M , standar nasional preservasi dan anggaran
3 a. K ebijakan Bidang Preservasi
K ebijakan bidang preservasi yang dipakai sudah mengacu pada standar internasional dan kebijakan yang berlaku di gunakan di lingkungan Perpustakaan N asional RI b. A nalisis K ebijakan
Bidang Preservasi
Belum ada kebijakan nasional bidang preservasi
4 a. Evaluasi kegiatan Evaluasi terhadap perservasi sudah dilakukan dengan rapat internal, pembuatan Laporan Evaluasi dan Penyusunan LK IP Pusat Preservasi Bahan Pustaka b. A nalisis Evaluasi
kegiatan
Evaluasi preservasi telah dilaksanakan oleh Pusat Preservasi dan dilakukan secara berkala.
Dinilai dari tujua n dari kegia tan preservasi sudah relevan dengan sasaran program nya. Sasaran program nya adalah naskah kuno yang sudah rusak/rapuh. Tetapi tujuan dari kegiata n preservasi naskah kuno ini belum tercapai sepenuhnya karena banyaknya naskah kuno yang belum terkonservasi, seperti ya ng diungkapka n oleh Ke pala Pusat Preservasi Bahan Pusta ka berikut “ belum tercapai karena baru 11 % naskah kuno dari 56,21 persen na skah kuno di Perpustakaan nasional RI yang kondisinya rusak berat dilakuka n konserva si dan dila kuka n digitalisasi.”
Bahkan, diliha t dari target jum lah naskah kuno yang dipreserv asi hanya 10 eksem plar per tahun, akan m em erlukan waktu yang lam a untuk konserva si sem ua naskah kuno yang rusak. Dari segi kebutuha n untuk m encapai tujuan program m asih banyak yang belum terpenuhi di antaranya jum lah dan kom petensi sum ber daya m anusia, anggaran, sarana dan prasarana, dan standa r nasional preserva si. Diliha t dari segi ke bija kan, kegia tan pele starian ini belu m m em punya i
42
kebija kan nasiona l bidang preservasi teta pi ha nya m em akai kebijakan preservasi yang ada di lingkungan Perpustakaan Nasiona l RI saja.
Evaluasi M asukan (Inpu t)
Evaluasi Input ini m em bahas tenta ng pedom an/standart pe laksanaan ke giata n, m ekanism e kerja preservasi, SDM , sarana dan prasarana, anggaran. Hasil tem uan dan ana lisis evaluasi m asukan (input) pada ke giatan pre servasi fisik na skah kuno di Perpustakaan Nasional RI sebaga i berikut :
Tabel 4. Hasil Temuan dan A nalisis Evaluasi M asukan (Input)
Evaluasi Input 1 a. Pedoman/standar pelaksanaan
kegiatan preservasi naskah kuno
Pedoman/standar pelaksanaan kegiatan preservasi naskah kuno telah dib uat oleh Pusat Preservasi Bahan Pustaka
b. A nalisis Pedoman/standar pelaksanaan kegiatan preservasi naskah kuno
Pedoman/standar yang dibuat merupakan acuan untuk kegiatan preservasi bahan pustaka
2 a. M ekanisme kerja preservasi M ekanisme kerja preservasi antara kew enangan pusat dan daerah diatur dalam PP no. 13 tahu n 20 14. Pada pasal 10 disebutkan bahw a pemerintah daerah mempunyai kew enangan mengalihmediakan naskah kuno yang dimiliki oleh masyarakat di w ilayah masing-masing untuk dilestarikan da n di dayagunakan.
b. A nalisis M ekanisme kerja preservasi
M ekanisme kerja preservasi antara pusat dan daerah sudah ada, tetapi pelaksanaannya di daerah tidak berjalan karena k urangnya SD M , sarana dan prasarana dan anggaran
3 a. SD M Latar belakang SD M sesuai dengan bidangnya sebanyak 75%, K etrampilan SD M dalam pelaksanaan kegiatan masih kurang, magang dan diklat belum terprogram, belum adanya jabatan fungsional konservator, sosialisasi preservasi dilaksanakan setiap tahun, kampanye/promosi tidak dilakukan berkala
b. A nalisis SDM K etrampilan SD M kurang memadai perlu peningkatan SD M melalui magang kerja, w orkshop, studi banding. M agang kerja dan diklat perlu diprogram dan dilaksanakan secara berkala. D ipercepat terbentuknya jabatan fungsional konservator. K ampanye/promosi perlu dilakukan berkala agar pelestarian naskah kuno dapat diketahui oleh masyarakat.
4 a. Sarana dan Prasarana Peralatan dan bahan konservasi masih impor, sistem informasi preservasi belum ada, pemetaan koleksi (survey kon disi) dilakukan tahun 20 13 da n naskah
43
Evaluasi Input
yang diko nservasi adalah milik Perpustakaan N asional RI melalui hibah dan pembelian
b. A nalisis Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana masih belum memadai. Sarana dan prasarana yang masih diimport digu nakan dengan efisien agar tidak cepat rusak dan tepat sesuai target kegiatan, sedangkan sistem informasi pelestarian yang belum ada, hendaknya dapat dipercepat proses pengadaannya agar percepatan akses informasi pelestarian dan terbuka jaringan informasi bagi lembaga. Pemetaan koleksi dilakukan secara berkala agar tingkat kerusakan koleksi terpantau.
5 a. A nggaran A nggaran yang ada belum sesuai dengan kebutuhan, realisasi anggaran 10% dari total anggaran .
b. A nalisis A nggaran A nggaran harus ditambah agar dapat mengakomodir kegiatan preservasi nas kah kuno.
Berdasarkan wawancara dan ha sil observasi dapat disim pulkan bahwa kegiatan preservasi fisik naskah kuno ini belum sem ua tersedia kebutuhannya yaitu dari m ekanism e kerja preservasi, SDM , sarana dan prasarana dan anggaran. Kurangnya SDM , anggar an dan sarana prasarana di daerah m enyebabkan penanganan preservasi naska h kuno dilim pahka n ke pusat. Di Perpustakaan Nasional RI kurangnya ketram pila n SDM , sarana dan prasarana serta anggaran yang terbata s m enyebabkan tidak optim alnya kegiatan preservasi fisik naskah kuno. Dari hasil observasi diperoleh gam baran bahwa penerapa n sistem inform asi pelestarian le bih lam bat dibandingka n sistem inform asi lain di lingkungan Perpustakaan Nasional RI seperti KIN (Katalog Induk Nasional), KID (Katalog Induk Daerah). Sistem inform asi pelestarian akan diaplika sika n pada tahun 2017, sesuai yang dikem ukakan oleh Kepala Pusat Preservasi Bahan Pustaka “siste m inform asi baru dikem bangkan , tahun 2017 direncanakan sudah dapat diplika sikan .”
Evaluasi Prose s (Process)
Evaluasi proses untuk m em bantu dalam m engim plem antasikan keputusan. Evalua si proses ini terdiri dari im plem entasi rekom endasi IRT (International Reviewer Team), fungsi pem binaa n pelestaria n di tingkat pusat dan daerah, proses pelestaria n naskah kuno, kerjasam a, strategi dala m pelestaria n naskah kuno, jadwa l, penanggung jawab ke giatan, dan targe t kegiatan, ham bata n yang dihadapi dalam kegiatan pe lestarian fisik naskah kuno, lingkungan, kesiapsiagaan bencana , peralatan, serta pena taan koleksi naskah kuno. Hasil tem uan dan a nalisis e valuasi proses pa da kegiatan preservasi fisik naskah kuno di Perpustakaan Nasiona l RI sebagai berikut:
44
Tabel 5. Hasil Temuan dan A nalisis Evaluasi Proses (Process) Evaluasi Proses
1 a. Penerapan rekomendasi IRT Penerapan IRT 75% sudah ditindaklanjuti b. A nalisis penerapan rekomendasi
IRT
Penerapan rekomendasi IRT menunjukkan bahw a kebutuhan preservasi telah diakomodir oleh Perpustakaan N asional RI
2 a. Fungsi pembinaan pelestarian tingkat pusat dan daerah
Fungsi pembinaan pelestarian di tingkat pusat dan daerah belum maksimal
b. A nalisis fungsi pembinaan pelestarian tingkat pusat dan daerah
Perlu dilakukan penguatan fu ngsi pembinaan antara pusat dan daerah dan mendoron g peningkatan fungsi pembinaan perpustakaan provinsi dan kabupaten/kota 3 a. Proses pelestarian naskah kuno Proses pelestarian naskah kuno dilakukan per tahapan antara lain, survey k ondisi, paginasi, pelepasan selotape, deadifikasi, laminasi, sizing, pengeringan, trimming, kontrol kualitas, penjilidan.
b. A nalisis Proses pelestarian naskah kuno
Proses pelestarian fisik naskah kuno sudah sesuai dengan penanganan kerusakan naskah kuno.
4 a. K erjasama Perpustakaan N asional menjalin kerjasama dengan lembaga di dalam negeri dan luar negeri
b. A nalisis kerjasama K erjasama yang dilakukan de ngan lembaga lain dari dalam dan luar negeri merupaka n langkah yang tepat dan perlu peningkatan kerjasama sebagai sarana promosi pelestarian dan tukar menukar informasi pelestarian
5 a. Strategi pelestarian naskah kuno K onservasi naskah sesuai standar dan ko ndisi naskah, optimalisasi alih media, penggunaan naskah asli dibatasi, penyimpanan naskah sesuai standar, staf yang memiliki kompetensi yang melaksanakan konservasi, melakukan kajian, transliterasi dan terjemahan agar naskah asli aw et
b. A nalisis Strategi pelestarian naskah kuno
Stategi pelestarian naskah kuno sudah sesuai dengan kegiatan preservasi naskah kuno tetapi pelaksanaan kegiatan belum semua sesuai dengan strategi.
6 a. Jadw al, penanggungjaw ab, target kegiatan
Jadw al kegiatan selama 3 bulan yaitu bulan Juni, Juli, dan A gustus. Penaggungjaw ab kegiatan adalah K epala Sub Bidang Peraw atan dan Perbaikan Bahan Pustaka. Target kegiatan 3-4 bulan.
b. A nalisis Jadwal,
penanggungjaw ab, target kegiatan
Jadw al kegiatan sudah sesuai dengan rencana dan penanggungjaw ab adalah orang orang yang berkompeten dalam pelestarian naskah. Target yang kegiatan sesuai dengan jadw al kegiatan 3 b ulan tetapi ada tenggat w aktu sampai 4 bulan.
7 a. H ambatan dalam kegiatan pelestarian fisik naskah kuno
Iklim indonesia yang salah satu penyebab kerusakan naskah kuno, usia naskah kuno itu sendiri yang ratusan tahun, sarana prasarana, SD M dan anggaran.
b. A nalisis hambatan M asalah iklim dapat diatasi dengan penggunaan A C 24 jam, naskah kuno yang sudah tua dibatasi
45
penggunaann ya, sarana dan prasarana, anggaran ditambah, ketrampilan SD M ditingkatkan.
8 a. Lingkungan Lingkungan berpengaruh terhadap naskah kuno, di Perpustakaan N asional RI sudah berusaha menciptakan lingkungan yang ideal bagi naskah kuno tetapi ada beberapa hal yang belum memenuh i kriteria diantaranya ruang penyimpanan sempit, A C tidak menyala selama 24 jam , banyak buku lembab, alat pengukur kelembaban rusak, pen gecekan suhu dan kelembaban terakhir tanggal 03 A gustus 2015, staf makan minum di ruanga n.
b. A nalisis lingkungan Ruangan sempit, A C tidak 24 jam, alat pengukur kelembaban rusak, staf makan minum di ruangan dapat menjadi penyebab kerusakan naskah kuno, untuk itu rua ngan yang sempit perlu diperlebar, A C dinyalakan selama 24 jam, perlu perbaikan alat pengukur kelembaban atau pengadaan baru, pengecekan suhu dan kelembaban secara berkala, perlu dibuatkan ruangan khusus untuk makan dan minum pegaw ai.
9 a. K esiapsiagaan Bencana Sudah ada Tim untuk kesiapsiagaan bencana, telah dibuat pedoman menghadapi bencana, melakuka n sosialisasi, penyuluhan, w orkshop dan penyelamatan koleksi pra dan pasca bencana
b. A nalisis K esiapsiagaan Bencana Perpustakaan N asional RI sudah tepat dalam menyiapkan kesiapsiagaan bencana
10 a. Peralatan Peralatan yang dimiliki sudah memenuhi untuk ruang penyimpanan
b. A nalisis peralatan Perpustakaan N asional RI sudah tepat dalam menyediakan peralatan
11 a. Penataan koleksi K oleksi disusun agak berdesakan dan beberapa naskah yang berukuran besar diletakkan di atas rak
b. A nalisis penataan koleksi Penataan koleksi yang agak berdesakan dan naskah yang diletakkan diatas rak dapat menyebabkan kerusakan pada naskah kuno
Penerapan rekom endasi IRT terbentur pada laju kerusakan naskah kuno, iklim Indonesia yang tropis m enjadi salah satu sebab cepatnya kerusakan naskah kuno dan ko ndisi ruang penyim pa nan yang kurang m em adai m enam bah kerusakan pada naskah kuno. Nam un upa ya pelestaria n fisik naskah kuno tidak bisa m engham bat kerusakan naskah kuno secara keseluruhan, solusinya adalah percepatan alih m edia dan deasidifikasi m assal (mass deac idification). Kegiatan Preservasi fisik naskah kuno ya ng te lah dilakukan di Perpustakaa n nasional RI belum sesuai dengan tujuan dan strate gi, seperti yang dituturkan oleh Kepala Pusa t Preservasi Bahan Pustaka “belum sem ua sesuai de ngan strategi kare na terkait de ngan tugas dan fungsi unit kerja lainnya.”
46
Proses pelestarian fisik naskah kuno ini berdam pak positif terhadap koleksi yaitu kole ksi diperbaiki dan m enjadi terawat sehingga naskah terse lam atkan fisik dan kandunga n inform asinya. Anggaran, sara na dan prasarana, SDM juga m enjadi ham batan dalam pelestaria n naskah kuno, seperti petikan wawancara dengan Kepala Sub Bidang Perawatan dan Perb aikan Bahan Pustaka berikut: “tentu saja m em ang yang pertam a m asalah anggaran, anggarannya ya m em ang sangat sangat sedikit, tentu saja sarana dan prasarana dan SDM nya juga yang tida k m em adai.”
Dari hasil observasi di lapangan hal-ha l yang terkait dengan lingkungan penyim panan dan penataan koleksi ada lah :
1. Ruang Penyim panan
Ruang penyim panan sem pit sehingga naska h yang tersim pan di rak berdesakan. H asil pengecekan terakhir suhu da n kelem baban tanggal 3 Agustus 2015, suhu 31oC dan
kelem baban 65% dicek saat AC m ati. 2. Pencahayaan
Pencahayaan di ruang penyim panan naskah kuno di Perpusta kaan Nasional RI berada di tengah, terhindar dari cahaya m atahari secara langsung. Lam pu tidak m enggunakan lam pu pijar te tapi m enggunakan lam pu yang sudah m engurangi radia si.
3. Suhu
Suhu di ruang penyim panan 24o C. Suhu ini adalah ideal bagi tem pat penyim pa nan. Tetapi pem akaian AC tidak dinyalakan selam a 24 jam . Fluktuasi tem peratur yang tidak stabil akan m enyebabka n kerusakan pa da m anuskrip.
4. Kelem baban
5. Penanganan terhadap serangga, jam ur dan tikus
Penanganan terhadap serangga, jam ur dan tikus dengan m elakuka n fum igasi. staf m asih m akan dan m inum di ruang koleksi. Hal ini dapat m enyebabkan datangnya serangga yang dapa t m erusak naskah.
6. Pem bersihan koleksi secara berkala
Pem bersihan koleksi dilakukan secara berkala oleh, Pustakawan, Konservator dan cleaning servis dengan pe ngawasan Pustakawa n.
47
Fum igasi di Perpustakaan Nasional RI dilakukan setiap tahun akan te tapi karena banyaknya ruang koleksi yang ada di Perputakaan Nasional RI m aka setiap ta hun hanya 3 ruangan di lakukan fum igasi.
8. Penataan Koleksi
Koleksi naskah kuno dita ta padat, hal ini dapat m enyebabka n kerusakan pada naskah kuno. Sedangkan naskah kuno yang berukuran besar di letakkan di atas ra k, hal ini dapat m enyebabka n banyak debu di naskah kuno.
Evaluasi Produk (Product)
Evaluasi produk adala h suatu cara untu k m engukur keberhasilan program atau kegia tan. Pada evaluasi produk ini aka n terlihat apakah kegiata n preservasi naskah kuno dapat dilanjutkan, dikem bangkan atau dim odifikasi atau dihentikan. Hasil tem uan dan analisis evaluasi produk pada kegiatan preservasi naskah kuno dapat dilihat pada tabe l 4 sebagai berikut :
Tabel 4.Hasil Temuan dan A nalisis Evaluasi Produk (Product) Evaluasi Produk (product)
1. a. O ut Put K egiatan O ut put kegiatan preservasi fisik naskah kuno adalah terkonservasinya naskah kuno sebanyak 10 eksemplar, 1 eksemplar 30 halaman
b. A nalisis out put kegiatan O ut put kegiatan sudah sesuai dengan target, tetapi hasilnya belum signifikan dibandingkan dengan jumlah kerusakan
2 a. O ut com e kegiatan O ut com e kegiatan ini adalah pemanfaatan hasil preservasi fisik naskah kuno oleh peneliti, dibuat kajian, diseminarkan, diajukan sebagai Ingatan K olektif N asional (IK ON ) dan diajukan sebagai w arisan dunia melalui M O W (Mem ory of the World)
b. A nalisis out com e kegiatan O ut com e kegiatan sudah baik, dilihat dari pemanfaatannya.
3 a. K esesuaian kegiatan dengan standar K egiatan preservasi naskah kuno sudah mengacu pada standar internasional : BS EN 16882: 201 7 : Conservation of Culture H eritage Integrated Past Managem ent b. A nalisis kesesuaian kegiatan dengan
standar
K egiatan preservasi fisik naskah kuno telah memenuhi standar internasional
4 a. K eberlanjutan program Program/kegiatan akan dilanjutkan dengan prioritas peningkatan konservasi dengan target s.d. tahun 20 20 30 % dari jumlah naskah sudah dilakukan restorasi dan konservasi
48
b. A nalisis keberlanjutan program K eberlanjutan program bisa dikatakan baik karena kegiatan akan terus dilanjutkan denga n peningkatan prioritas dan penetapan target yang harus dicapai
Out put kegiatan ini adalah terkonserva sinya naskah kuno sebanyak 10 eksem plar, 1 eksem plarnya berjum la h 30 halam an m eskipun out put sudah sesua i dengan target kegia tan tetapi belum m engatasi secara signifikan kerusaka n naskah kuno sebesar 56,21 %. Adapun out com e dari kegiatan preservasi fisik naskah kuno ini sudah baik diliha t dari segi pem anfaatannya digunakan untuk kepentingan penelitian, ilm u penge tahuan , dan m em banggakan bangsa Indonesia dengan ada nya naska h yang diakui m enjadi warisan dunia m elalui M OW (Memory of the World). Kegiatan Preservasi fisik naskah kuno sudah se sua i dengan standar internasional , seperti yang diungkapkan oleh Kepala Pusa t Preservasi Bahan pustaka se bagai berikut : “mengacu dan sesuai dengan standart internasional : BS EN 16882 : 2017 : Conservation of Culture Heritage Integrated Past Management.”
Program / kegiatan preservasi fisik naskah kuno di Perpusta kaan Nasiona l RI akan terus dilanjutkan denga n prioritas untuk peningkatan jum lah konservasi dengan target 30 persen dari jum lah naskah yang sudah dikonservasi. Seperti yang dituturkan ole h Kepala Pusat Preservasi Bahan Pustaka: “priorita s untuk peningkatan jum lah konservasi target sam pa i dengan 2020 30 persen dari jum lah na skah sudah dilakuka n restorasai da n konser vasi.”
4. K ESIM PULAN
Kesim pulan m engenai ha sil penelitian pada kegiata n preservasi fisik naska h kuno di Perpustakaan Nasiona l RI adalah sebagai berikut:
1. Pada evaluasi konteks (context) yang terdiri dari tujuan kegiatan, konteks kegia tan, kebija kan dan evaluasi sudah dalam kategori baik. Tujua n kegiatan dan sasaran program sudah dikataka n ada relevansinya. Nam un kegiatan preservasi na skah kuno ini belum tercapai sepenuhnya karena banyaknya naskah kuno yang belum dikonservasi. Jika dilihat dari segi ke butuhan untuk m encapai tujuan program m asih banyak yang belum terpenuhi di antaranya SDM yang kom peten, anggaran, sarana dan prasarana, kebijakan dan standar nasional preservasi.
2. Pada evaluasi M asukan (input) yang terdiri dari pedom an/sta ndar pelaksanaan ke giatan preservasi naskah kuno, m ekanism e kerja preservasi, jum lah sum ber daya m anusia (SDM ),
49
sarana dan prasarana, dan anggaran sudah dalam kategori ba ik. M eskipun m ekanism e kerja preservasi antara pusa t dan daerah sudah ada tetapi pelaksanaannya di daerah t idak berjalan karena kurangnya SDM yang teram pil, terbatasnya sarana dan prasarana serta anggaran yang be lum m em adai.
3. Evaluasi Proses (Process)
Evaluasi proses m encakup penerapan rekom endasi IRT, fungsi pem binaan pelestarian, proses pelestarian fisik naskah kuno, kerjasam a, strategi pelestaria n naskah kuno, jadwal kegiatan, pe nanggungjawab kegia tan, target kegia tan sele sai, ham batan yang dihadapi dalam m elakukan kegia tan pelestarian fisik naskah kuno, lingkungan, kesiapsiagaan bencana, peralatan dan penata an koleksi sudah dalam kategori baik. Nam un terdapat kekurangan pada fungsi pem binaan pelestarian di tingkat pusat dan daerah m asih belum m aksim al, strate gi pe lestaria n relevan dengan tujuan tetapi belum sem ua strategi tercapai, tem pat penyim panan yang sem pit, AC tidak m enya la selam a 24 jam , banyak buku lem bab, alat pengukur kelem baban rusak, penataan koleksi yang tidak m em enuhi standar.
4. Evaluasi Produk (Product)
Evaluasi Produk ini m engukur keberhasilan program /kegiatan. Keberhasilan program /kegiatan terlihat dari out put, out come, kesesuaian ke giatan dengan standar dan keberlanjutan program . Dilihat dari segi out put telah se suai de ngan targe t kegia tan, walaupun belum m engatasi jum lah kerusa kan naskah kuno secara signifika n. Dari segi out come, sudah dim anfaatka n untuk penelitian, m encari ilm u pengetahuan, dan naskah kuno m enjadi ke banggaan bangsa Indonesia. Sedangkan kegiata n tela h m engacu pada standar internasional. Keberlanjutan program diprioritaskan pada peningkatan konservasi dan pencapaian targe t sam pai tahun 2020, dapa t dikatakan bahwa kegiatan preserva si fisik naskah kuno yang telah dilakukan telah m em enuhi target kegiatan.
DAFTAR PUSTAK A
Indonesia, Undang-undang 2007, Undang-undang Republik Indonesia no.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.
The IRT. (1991). Conservation and P reservation at the National Library of Indonesia, Jakarta M ishra, V.K. (2012) ‘Indigenous m ethod of m anuscript conservation’, Global Researc h
50
http://ww w.grm grlaranya.com /Journals/4th% 20issue /INDIGE NOUS%20M ETH O D%20OF% 20M ANUSCR IPT%20CONSERVA TION.pdf
Patidar, D. (2016). ‘Indigenous m aterial of preserving m anuscripts in library’, International Journal of Research in Library Scie nce, 2(2),p. 183-187. D iakses tanggal 22 M aret 2017
http://ww w.ijrls.in/w p-content/uploads/2016/12 /INDIGEN OUS-M ATERIA L-OF- PRESERVING-1-1.pdf
Perpustakaan Nasiona l RI. (1999). Koleksi naskah pilihan Perpustakaan Nasional RI, editor, Sri Sum ekar, et.al, hlm . 1-2.
Perpustakaan Nasional RI. (2012). Pedoman Pengelolaan Naskah Nusantara, penyusun, Dina Isyanti, et.al, hlm . 64-65.
Pusat Preservasi Bahan Pusta ka. (2013). Laporan hasil pemetaan survei kondisi koleksi Perpustakaan Nasional RI tahun 2013.
Razak, M. (2004). Studi tentang Pelestarian Manusk rip Nusantara di PerpustakaanNasional RI(tesis). Jakarta: U niversita s Indonesia
Razak, M . (2009). Kebijakan teknis pelestarian bahan pe rpustak aan. Ja karta: Perpustakaa n Nasional
Pusat Preservasi Bahan Pustaka. (2013). Laporan hasil pemetaan survei kondisi koleksi Perpustakaan Nasional RI. Jakarta: Perpustakaan Nasiona l
Soelistyowa ti, L. (2012). Pengelolaan Na skah K una oleh Perpustakaan Nasiona l RI: Prosiding. Seminar Naskah Kuna Nusantara. Perpusta kaan Nasional RI. Jakarta. hlm .43-49.
Stufflebeam , D. (2003). The CIPP Model for Evaluation. Presentasi di A nnua l Conference of the Oregon Program Evalua tor Netw ork (OPEN). Diakse s 26 Juli 2017
Teyge ler, R. (2001). P reservation of Archive in Tropical climate, an Annote d Bibliography, International Counc il on A rchive. Paris:T he Haque
W irayati, M .A. (2014). Pedoman teknis pelestarian bahan pustaka (konservasi kuratif bahan perpustakaan media kertas) , Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.
W irayati, M .A. (2012). Pelestarian Manusk rip L ontar Bali (Studi kasus pelestarian manuskrip lontar di Museum Gedong K irty a sebagai upaya me lestarik an budaya Bali masa lampau (tesis). Bandung: Universitas Padjadjaran.
51
W oro, T.H. (2012). “Laya nan Naskah Kuna di Perpusta kaan Nasional RI M enuju Pusa t Pernaskahan Nusantara”. Prosiding Seminar NaskahKuna Nusantara, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, hlm . 103-104