• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Aktif Wanita dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peran Aktif Wanita dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN AKTIF WANITA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN UJUNG BULU

KABUPATEN BULUKUMBA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

OLEH:

NUR MAR ATUN SHOLEHA 90300114112

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2018

(2)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan Di bawah ini: Nama :Nur Mar Atun Sholeha

NIM :90300114112

Tempat/Tgl Lahir :Bulukumba, 14 Januari 1996 Jurusan :Ilmu Ekonomi

Fakultas :Ekonomi dan Bisnis Islam

Alamat :Jl. H.M. Yasin Limpo Romangpolong, Samata-Gowa

Judul :Peran Aktif Wanita Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba.

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar dan hasil karya sendiri. Jika kemudian hari bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, atau dibuat orang lain sebagian atau seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Gowa, November 2018 Penyusun,

Nur Mar Atun Sholeha Nim: 90300114112

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas nafas kehidupannya dan Nabi Muhammad SAW atas Risalahnya karena dengan rahmat dan hidayahnyalah sehingga kendala teknis maupun non teknis dalam penyelesaian skripsi ini dapat dilewati meskipun dengan tertatih-tatih dan akhirnya selesai sesuai dengan harapan.

Skripsi ini yang disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir Sarjana Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.Judul skripsi yang penulis susun adalah “Peran Aktif Wanita Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba.”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari segala kesalahan dan kekurangan.Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sebagai bahan masukan sehingga dapat berguna baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya. Mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis serta kendala-kendala yang ada maka penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak.

Untuk itu dalam bagian ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang sudah memberikan bantuan, dukungan, semangat, bimbingan dan saran-saran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Rasa terima kasih ini ingin penulis sampaikan terutama kepada:

(5)

1. Yang pertama dan yang paling utama kuucapkan terima kasih kepada keluargaku yang tercinta terutama ayahandaku tercinta Ali Nurdin B.A dan kakak-kakakku yang tersayang kakak Isa Nur Anshari, kakak Nur Syafar A.N, kakak Nur Isnaeni dan kakak Nur Ramdani SE yang selalu memberikan doa, semangat, serta dukungan dan nasehat-nasehat untuk selalu segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Musafir Pabbabari, M.Si, Selaku Rektor Universitas Islam Negeri Makassar dan para Pembantu Rektor serta seluruh jajaran yang senang tiasa mencurahkan dedikasinya dengan penuh keikhlasan dalam rangka pengembangan mutu dan kualitas Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

3. Bapak Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

4. Bapak Dr. Siradjuddin, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan bapak Hasbiullah,SE., M.Si. selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

5. Bapak Dr. Abdul Wahab, SE., M.Si, selaku dosen Penasehat Akademik (PA) yang selalu memberikan nasehat-nasehatnya.

6. Bapak Dr. Syaharuddin, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Abdul Rahman, S.Pd., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu

(6)

meluangakan waktunya di tengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Untuk Penguji Komprehensif Bapak Dr. Siradjuddin, SE., M.Si, Bapak Akramunnas, SE., M.Si, dan Bapak Prof. Dr. Mukhtar Lutfi, M.Pd, yang selalu mengajarkan saya bahwa seseorang itu belajar bukan hanya untuk mendapatkan nilai.

8. Seluruh Dosen, Staf Akademik, Staf Tata Usaha, Staf Jurusan Ilmu Ekonomi, Staf Perpustakaan, dan Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang telah memberikan penulis ilmu pengetahuan yang sangat berharga.

9. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba, dan Mayarakat Bulukumba khususnya di Kecamatan Ujung Bulu yang telah memberikan bantuan dan informasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teman-temanku yang selalu menemani selama penelitian di Bulukumba Mila Ramadhani, Sri Wahyuni Baso Amd. Kep, dan yang tak bisa kusebut satu per satu.

11. Sahabatku Anisa Mufliha Jamil dan Ihwana Syatir yang selalu ada dan menemani dalam suka dan duka.

12. Untuk teman-temanku Dewi, Fitri, dan Fatma yang menemani selama kurang lebih 4 tahun selama menjadi mahasiswa yang bersama melawati manis pahitnya kehidupan jauh dari orang tua dan kehidupan kampus.

(7)

13. Untuk teman-teman Ilmu Ekonomi C Nisa, Irmayani, Irmayanti, Irmawati, A. Ayu, Dillah, Nana, Rini, Nike, Marti, Ani, Citra, Wahidah, Ririn dan Inces yang selalu menemani selama 4 tahun di perkuliahan.

14. Terima kasih teman-teman ILMU EKONOMI 2014 khususnya Ilmu Ekonomi C semoga tak akan terlupakan semua kenangan yang pernah dilewati selama kurang lebih 4 tahun, serta seluruh Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

15. Terima kasih Keluarga besar Economics Study Club (ESC) yang sudah memberikan pengalaman dan motivasi serta semangat.

16. Terima kasih teman-teman KKN Ang. 58 Desa Tiromanda Kecamatan Bua Kabupaten Luwu Ana, Ulfa, Aifa, kak Mimin, Kamsir, dan Ary yang pernah menemani hari-hariku selama kurang lebih 45 hari ditempat KKN. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan bagi penulis khususnya.Semoga Allah selalu melindungi dan memberikan berkahNya dan imbalan yang setimpal kepada semua pihak yang telah membantu.dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Gowa, November 2018 Penulis,

Nur Mar Atun Sholeha Nim:90300114112

(8)

DAFTAR ISI

PENGESAHAN SKRIPSI ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR TABEL ... xi ABSTRAK ... xii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 10 C. Tujuan Penelitian ... 11 D. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 14

A. Landasan Teori ... 14

1. Peran Wanita Dalam Rumah Tangga Dan Dalam Bekerja ... 14

2. Hukum Wanita Bekerja... 17

3. Peranan Wanita Di Dalam Rumah Tangga Menurut Islam ... 18

4. Peran Wanita Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga ... 20

5. Pendapatan Keluarga ... 23

6. Tenaga Kerja Wanita ... 25

7. Tenaga Kerja Wanita Dalam Perspektif Islam... 26

8. Pendidikan... 27

9. Upah ... 29

B. Keterkaitan Antar Variabel ... 30

C.Penelitian Terdahulu ... 35

D.Kerangka Pikir ... 38

E. Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A.Jenis Dan Lokasi Penelitian ... 42

B. Jenis Dan Sumber Data ... 43

C.Metode Pengumpulan Data... 43

D.Populasi Dan Sampel ... 44

E. Metode Analisis Data ... 47

1. Uji Asumsi Klasik ... 48

(9)

b. Uji Multikolinearitas ... 49

c. Uji Autokorelasi ... 49

d. Uji Heteroskedastisitas ... 50

2. Uji Hipotesis ... 50

a. Uji Parsial (Uji t) ... 51

b. Uji Simultan (Uji f) ... 51

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 51

F. Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 54

A.Gambaran Umum... 54

1. Kondisi Geografis ... 54

2. Jumlah Penduduk ... 55

B. Deskripsi Variabel Penelitian ... 58

1. Tingkat Pendidikan ... 58

2. Upah Pekerja Wanita ... 59

3. Pendapatan Diluar Upah Yang Didapatkan PekerjaWanita (PendapatanSuami) ... 62

4. Jumlah Tanggungan Keluarga ... 65

5. Pendapatan Keluarga ... 66

C.Hasil Pengolahn Data ... 68

1. Uji Asumsi Klasik ... 68

a. Uji Normalitas Data ... 68

b. Uji Multikoliniearitas ... 69

c. Uji Autokorelasi ... 70

d. Uji Heteroskedastisitas ... 71

2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 72

3. Uji Hipotesis ... 75

a. Uji Parsial (Uji t) ... 75

b. Uji Simultan (Uji f) ... 77

c. Koefisien Determinasi (R2) ... 78

D.Pembahasan Hasil ... 79

BAB V PENUTUP ... 89

A.Kesimpulan ... 89

(10)

DAFTAR PUSTAKA ... 92 LAMPIRAN ... 96 RIWAYAT HIDUP ... 111

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Pikir ... 40 4.1 Uji Normalitas Data ... 69

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1.1 Jumlah Penduduk &Tenaga Kerja Di KecamatanUjungBulu

Tahun 2012-2016 ... 8

4.1 JumlahPenduduk Kabupaten Bulukumba Tahun 2013-2017 ... 56

4.2 Jumlah Penduduk Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba ... 56

4.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Di Kecamatan Ujung BuluKabupaten Bulukumba 2013-2017 ... 57

4.4 Tingkat Pendidikan Pekerja Wanita Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba 2018 ... 59

4.5 Upah Pekerja Wanita Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba 2018 ... 60

4.6 Status Pekerjaan Pekerja Wanita Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba 2018 ... 61

4.7 Pendapatan Suami Pekerja Wanita Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba 2018 ... 62

4.8 Status Pekerjaan Suami Pekerja Wanita Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba 2018... 63

4.9 Jumlah Tanggungan Keluarga Responden Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba 2018... 65

4.10 Pendapatan Keluarga Pekerja Wanita di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba 2018 ... 66

4.11 Uji Multikolinieritas(Correlation Matriks) ... 70

4.12 Uji Autokorelasi With Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test ... 71

4.13 Uji Heteroskedastisitas With Test White ... 72

4.14 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ... 73

4.15 Uji Parsial (Uji t) ... 76

4.16 Uji Simultan (Uji F) ... 78

(13)

ABSTRAK Nama : Nur Mar Atun Sholeha

Nim : 90300114112

Judul : Peran Aktif Wanita Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya tingkat pendidikan istri, upah istri, pendapatan suami, jumlah tanggungan terhadap pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba, baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, data diolah dengan kebutuhan model yang digunakan. Sumber data berasal dari pemberian kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dengan jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 8.728 jiwa, dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan rumus slovin dengan hasil 100 responden. Dengan teknik pengolahan data menggunakan uji asumsi klasik dan uji hipotesis, serta menganalisis data dengan menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan software EVIEWS 9 for windows.

Hasil analisis regresi linier berganda secara bersama-sama menunjukan bahwa Tingkat Pendidikan Pekerja Wanita berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba. Sedangkan Upah Pekerja Wanita, Pendapatan Suami, dan Jumlah Tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba. Dari hasil regresi yang telah dilakukan maka diperoleh nilai R-square (R2) sebesar 0,986 dengan kata lain hal ini dapat disimpulkan bahwa besar persentase variasi pendapatan keluarga yang bisa di jelaskan oleh variasi empat variabel bebas yaitu tingkat pendidikan (X1), upah istri (X2), pendapatan diluar upah pekerja wanita (X3), jumlah tanggungan (X4) sebesar 98,63% (0.986) sedangkan sisanya dengan nilai 1,37% (0,013) yang dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak masuk dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Peran Aktif Wanita, Tingkat Pendidikan Istri, Upah Istri, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan, Pendapatan Keluarga.

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dapat dikatakan berhasil jika keluarga sejahtera. Dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang “Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera” dengan jelas disebutkan, bahwa keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.1

Wanita telah banyak berpartisipasi dalam dunia pekerjaan seperti halnya laki-laki dan hal ini juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi keluarga. Sebuah keluarga biasanya akan merasa bangga jika putrinya dapat bekerja dan memiliki karir di luar rumah. Apalagi jika pekerjaan tersebut menunjang profesi dan menghasilkan pendapatan yang tinggi. Masyarakat juga menganggap bahwa keberadaan wanita karir merupakan suatu kemajuan bangsa yang patut dibanggakan.2

Wanita karir atau wanita yang bekerja bukanlah merupakan hal baru dalam masyarakat saat ini. Sejak manusia diciptakan oleh Allah dan mulai berkembang

1UU No. 10 Thn 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera dalam Putu Martini Dewi, Partisipasi Tenaga kerja Perempuan dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga, Jurnal Ekonomi Kuantitatif, Vol. 5 No. 2, 2012, h. 119.

2Anggi Rosalia, Hukum Wanita Bekerja Dalam Islam”,

http://googleweblight.com/i?u=https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-wanita-bekerja-dalam-islam&hl=id-ID,(di Akses pada Tanggal 29 Juli 2016).

(15)

biak,wanita punsudah bekerja baik didalam rumah maupun di luar rumah. Meskipun demikian, wanita yang bekerja saat ini merujuk pada mereka yang bekerja diluar rumah seperti di kantor dan mendapatkan gaji. Dalam Al-qur‟an juga dijelaskan bahwa setiap manusia hendaknya mencari rezeki dengan cara bekerja sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT dalam dalil berikut ini:

















Terjemahnya:

“Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”(Al-Jumu‟ah ayat 10).3

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman :

































Terjemahnya:

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (An-Nisa ayat 32).4

3Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Jakarta Timur: CV. Darus Sunnah, 2002, h. 555.

4Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Jakarta Timur: CV. Darus Sunnah, 2002, h. 84.

(16)

Melalui ayat tersebut dapat dipahami, bahwa setiap manusia termasuk wanita berhak untuk bekerja dan mendapat ganjaran yang setimpal dengan apa yang mereka kerjakan. Sehingga dalam islam hukum wanita yang bekerja adalah mubah atau diperbolehkan.

Di Indonesia, kaum wanita memang terus diberi peluang yang makin besar untuk ikut serta dalam proses pembangunannya. Proses tersebut berjalan secara mulus dan wajar, suatu yang patut disyukuri oleh semua pihak. Namun disamping itu, masyarakat Indonesia sadar bahwa peranan wanita Indonesia dalam pembangunan tidak bisa dipisahkan dengan peranannya sebagai ibu di dalam lingkungan keluarga yakni, sebagai ibu rumah tangga (fungsi ibu lebih dikaitkan dengan peran mereka dalam rumah tangga sebagai pendamping suami dan pengasuh anak, sehingga penghargaan pada ibu lebih dikaitkan dengan peran ibu dalam keluarga).5

Dalam rumah tangga perempuan atau istri memberikan semua pelayanan untuk anak-anak, suami, dan angggota keluarga lainnya sepanjang hidupnya. Bhasin juga menambahkan, bahwa perempuan tersembunyi di dalam rumah tangga dan berkutat dengan 3M, yaitu Masak (memasak), Macak (bersolek), Manak (melahirkan anak). Seringkali mereka mendapatkan julukan sebagai “Kanca Wingking” yaitu teman di garis belakang, orang yang berkewajiban mengurus rumah tangga. Dewasa ini kenyataan menunjukkan bahwa perempuan sekarang tidak hanya berperan sebagai

5Rosmiyati Chodijah, Nilai-Nilai Ekonomi Rumah Tangga Dalam Mempengaruhi Keputusan Wanita Di Perkotaan Untuk Masuk Pasar Kerja Di Sumatera Selatan,Jurnal Ekonomi Pembangunan,

(17)

ibu rumah tangga.Tuntutan sosial dan ekonomi rumah tangga yang cukup berat mendorong perempuan mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga.6

Dalam perkembangan gender berikutnya dikenal ada tiga jenis peran gender, yaitu peran produktif,peran reproduktif, dan peran sosial. Peran produktif adalah peran yang dilakukan oleh seseorang, menyangkut pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa, baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan. Peran ini sering pula disebut peran disektor publik. Peran reproduktif adalah peran yang dijalankan oleh seseorang yang berkaitan dengan pemeliharaan sumber daya manusia dan pekerjaan urusan rumah tangga, seperti mengasuh anak, memasak, mencuci pakaian dan alat-alat rumah tangga, menyetrika, membersihkan rumah dan lain-lain. Peran reproduktif ini disebut juga peran di sektor domestik. Peran sosial adalah peran yang dilaksanakan oleh seseorang untuk berpartisipasi di dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti gotong-royong dalam menyelesaikan beragam pekerjaan yang menyangkut kepentingan bersama.7

Kesetaraan gender muncul karena sebagian masyarakat berpendapatan bahwa wanita selalu diposisikan sebagai kelas dua. Hal ini kemungkinan diakibatkan dengan kaum laki-laki. Namun, kesenjangan pendidikan tersebut telah mulai berubah, buktinya pada era saat ini tingkat pendidikan wanita dapat dikatakan setara atau bahkan jauh lebih tinggi dibanding tingkat pendidikan kaum laki-laki. Untuk tingkat pekerjaan, jabatan wanita juga tidak kalah tinggi dibandingkan dengan yang diraih

6Kamla Bhasin, Menggugat Patriarki. Yogyakarta: Bentang. 1996, h. 5.

7Asep Soparidalam Abdul Rahman& Nur Rahmi Hamzah, Posisi Penduduk Kota MakassarDalam Menunjang Pembangunan Ekonomi,Jurnal Economics, Social, and Development Studies, Vol. 4, No. 1, 2017, h. 9.

(18)

oleh kaum laki-laki. Hal ini menandakan bahwa kesetaraan gender telah berjalan dengan baik.8

Beberapa motivasi wanita untuk bekerja yaitusuami tidak bekerja, pendapatan rumah tangga rendah, sedangkan jumlah tanggungan keluarga cukup tinggi, mengisi waktu luang, ingin mencari uang sendiri dan ingin mencari pengalaman. Wanita pada saat ini dapat berpartisipasi menuntut persamaan hak dan menyatakan fungsinya mempunyai arti bagi pembangunan dalam masyarakat di Indonesia. Alasan perempuan bekerja adalah untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga.9 Sugeng menjelaskan, Peningkatan partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi terjadi karena dua sebab, yaitu: (1) terdapat sikap dan pandangan masyarakat yang berubah mengenai pendidikan pria dan wanita yang sama pentingnya, serta perlunya wanita berpartisipasi dalam pembangunan, (2) keinginan wanita menjadi mandiri di bidang ekonomi yaitu berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dan orang-orang yang mereka tanggung dengan hasil kerja sendiri.10

Tuntutan sosial dan ekonomi rumah tangga yang cukup berat mendorong perempuan mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga. Adanya perubahan besar ini tidak dapat dijelaskan dengan faktor ekonomi saja, tetapiperlu

8

Nanda Ayu Kusumastuti, Pengaruh Faktor Pendapatan, Umur, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pendapatan Suami Dan Jarak Tempuh Ke Tempat Kerja Curahan Jam Kerja Pedagang Sayur Wanita (Studi Kasus di Pasar Umum Purwodadi), Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unviversitas Diponegoro, 2012, h. 1.

9

Ni Wayan Putu dan Handayani. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga, Jurnal Piramida, Vol. 5, No. 1, 2009, h. 10.

10Sugeng Haryanto,Peran aktifWanita Dalam Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Miskin: Studi Kasus Pada Wanita Pemecah Batu di Pucanganak Kecamatan Tugu Trenggalek, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 9 No. 2, 2008. h. 218.

(19)

diperhatikan faktor-faktor sosial adanya perubahan sikap masyarakat terhadap peran wanita sebagai ibu rumah tangga, dan pekerja.11

Menurut Trisnawati ditemukannya bahwa, bagi wanita untuk masuk ke pasar kerja dengan pendidikan yang cukup baik dan keterampilan yang lumayan, tapi bila sudah menikah, maka sulit baginya untuk mengisi peluang yang ada serta mendapatkan upah yang sesuai dengan yang diharapkannya. Dalam beberapa tahun terakhir ini keterlibatan wanita pada sektor publik menunjukkan angka yang terus meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi wanita untuk bekerja di sektor publik semakin tinggi.12

Sebagian besar wanita, terutama yang berpendidikan tinggi beranggapan bahwa bekerja diluar rumah (sektor publik) mempunyai nilai yang tinggi dibandingkan dengan sektor domestik (sehingga dengan upah yang tidak sesuai dengan yang diharapkan tetap bekerja), karena ada unsur prestise (gengsi) dan akan memberikan sumbangan yang baik untuk kesejahteraan rumah tangga, sehingga banyak wanita nikah berusaha untuk masuk ke pasar kerja dan bekerja di sektor publik.

Keputusan memasuki pasar kerja yang harus diambil oleh wanita nikah sangatlah komplek, dimana keputusan tersebut sangat tergantung pada latar belakang individu dan juga pengaruh keluarga. Untuk memutuskan berapa banyak waktu yang akan dihabiskannya untuk bekerja dan berapa banyak waktu yang digunakan untuk

11Departemen Tenaga Kerja (2004) dalam Rosmiyati Chodijah, Nilai-Nilai Ekonomi Rumah Tangga Dalam Mempengaruhi Keputusan Wanita Di Perkotaan Untuk Masuk Pasar Kerja Di Sumatera Selatan, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 6 No. 2, 2008, h. 86.

12Trisnawati Dalam Rosmiyati Chodijah, Nilai-Nilai Ekonomi Rumah Tangga Dalam Mempengaruhi Keputusan Wanita Di Perkotaan Untuk Masuk Pasar Kerja Di Sumatera Selatan,

(20)

aktivitas dalam rumah tangga per hari, per minggu atau per bulannya. Pilihan antara kedua aktivitas itu, merupakan pilihan yang terbuka bagi setiap individu untuk menghabiskan waktu mereka.

Wanita mempunyai potensi dalam memberikan kontribusi pendapatan rumah tangga. Peningkatan partisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi karena adanya perubahan pandangan dan sikap masyarakat tentang sama pentingnya pendidikan bagi kaum wanita dan pria, serta makin disadarinya perlunya kaum wanita ikut berpartisipasi dalam pembangunan.Dan, adanya kemauan wanita untuk bermandiri dalam bidang ekonomi yaitu berusaha membiayai kebutuhan hidupnya dan mungkin juga kebutuhan hidup dari orang-orang yang menjadi tanggungannya dengan penghasilan sendiri. Kemungkinan lain yang menyebabkan peningkatan partisipasi wanita dalam angkatan kerja adalah makin luasnyakesempatan kerja yang bisa menyerap pekerja wanita, misalnya munculnya kerajinan tangan dan industri ringan. Hasil penelitian yang dilakukan Mariun menunjukkan dari 53,44 persen perempuan yang bekerja, 72,79 persen adalah pekerja tetap, artinya perempuan mempunyai kepastian dalam memperoleh pendapatan.13

Seperti juga yang terjadi di Kabupaten Bulukumba khususnya di Kecamatan Ujung Bulu yang memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi dan padat dibandingkan dengan Kecamatan lain yang berada di Kabupaten Bulukumba.

13Mariun dalam Sugeng Haryanto, Peran aktif Wanita Dalam Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Miskin: Studi Kasus Pada Wanita Pemecah Batu di Pucanganak Kecamatan Tugu Trenggalek, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 9 No. 2, 2008, h. 219.

(21)

Begitu pun jumlah tenaga kerja perempuan yang ada di Kecamatan Ujung Bulu yang mempunyai tenaga kerja yang cukup tinggi, seperti yang kita lihat pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Dan Tenaga Kerja Di Kecamatan Ujung Bulu 2012-2016

Tahun Jumlah Penduduk Tenaga Kerja

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

2012 23.456 25.360 8.240 7.553

2013 23.789 25.505 8.882 7.921

2014 25.007 26.442 9.202 8.231

2015 25.442 27.390 9.778 8.255

2016 25.867 27.897 10.091 8.728

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba 2012-2016.

Berdasarkan tabel 1.1 maka di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba dari tahun ke tahun selalu meningkat mau itu jumlah penduduknya maupun tenaga kerjanya. Jumlah tenaga kerja perempuan di kecamatan Ujung Bulupadatahun 2012 sebanyak 7.553 jiwa.Sampai di tahun 2016 bertambah menjadi 8.728 jiwa. Jadi, dari tahun ketahun tenaga kerja perempuan di kecamatan ujung bulu selalu meningkat. Begitu juga jumlah penduduknya setiap tahun selalu meningkat.14

Tingkat partisipasi angkatan kerja wanita nikah yang semakin meningkat disebabkan baik oleh pengaruh sisi penawaran maupun sisi permintaan. Dari sisi penawaran, peningkatan tersebut disebabkan rata-rata tingkat pendidikan yang semakin membaik, yang disertai oleh semakin besarnya penerimaan sosial dalam masyarakat atas keberadaan wanita nikah bekerja di luar rumah. Perubahan kondisi yang demikian cepat dapat mempengaruhi pasar kerja melalui perubahankebutuhan

14

(22)

masyarakat, yang merupakan elemen penting dalam penentuan permintaan terhadap barang dan jasa dalam perekonomian.15

Pasang surut tersebut, membuktikan masih banyaknya kendala yang dihadapi oleh mereka untuk bekerja (berpartisipasi dalam pembangunan), seperti masih mengalami adanya diskriminasi dalam aktivitas ekonomi, misalnya mempunyai posisi yang tidak menguntungkan dibandingkan kaum laki-laki. Posisi yang tidak menguntungkan itu misalnya pada penerimaan upah, dimana rata-rata tingkat upah yang diterima oleh seorang laki-laki nikah 8 sampai 40 persen lebih besar dari rata-rata tingkat upah wanita nikah. Dan juga, kadang-kadang mereka sering dianggap sebagai pekerja cadangan.16

Adanya kemajuan ekonomi dan pendidikan, banyak ibu rumah tangga sekarang ini yang tidak hanya berfungsi sebagai manajer rumah tangga tetapi juga ikut berkarya di luar rumah. Dengan demikian prestasi wanita khususnya di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba sering tidak hanya diukur dalam keberhasilan mereka mengelola rumah tangga tetapi juga keberhasilannya dalam berkarier.

Adanya peningkatan partisipasi kerja wanita pada dasarnya merupakan keinginan keluarga untuk “mencukupi kebutuhan” mereka, sehingga dengan adanya partisipasi wanitamasuk ke pasar kerja akan mendorong wanita lainnya juga untuk ikut berpartisipasi, agar mereka dapat mempertahankan tingkat pendapatan relatif

15

Aris Ananta dan Fontana Avanti,Aspek Demografis Revolusi Pasar Tenaga Kerja Jakarta: Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, 1995, h. 86.

16Karenman and Neumark dalam Rosmiyati Chodijah, Nilai-Nilai Ekonomi Rumah Tangga Dalam Mempengaruhi Keputusan Wanita Di Perkotaan Untuk Masuk Pasar Kerja Di Sumatera Selatan, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 6 No. 2, 2008, h. 87.

(23)

keluarga mereka. Keinginan keluarga tersebut, bagi wanita nikah merupakan keputusan yang dipengaruhi oleh tingkat upah riil di pasar kerja, pendapatanyang didapatnya bukan dari bekerja, dan beberapa variabel karakteristik lainnya yang melatar belakangi keputusan untuk bekerja.

Seperti penelitian pendapatan perempuan dan kontribusinya yang pernah dilakukan oleh Kurniawati, yaitu dari hasil penelitian yang dilakukan tersebut diperoleh, faktor tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan berpengaruh nyata terhadap pendapatan perempuan.17

Maka potensi yang dimiliki wanita untuk menopang ekonomi keluarga memang cukup besar. Namun demikian wanita tidak menonjolkan diri atau mengklaim bahwa mereka menjadi penyangga utama ekonomi keluarga.

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka judul dalam penelitian ini adalah Peran Aktif Wanita Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di

Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti mengajukan permasalahan yaitu:

1. Apakah tingkat pendidikan wanita berpengaruh terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba?

17Kurniawati dalam Putu Martini Dewi, Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga, Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol. 5 No. 2, 2012, h. 120.

(24)

2. Apakah upah pekerja wanita berpengaruh terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba?

3. Apakah pendapatan diluar upah yang didapat pekerja wanita berpengaruh terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba?

4. Apakah jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan wanita terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba.

2. Untuk mengetahui pengaruh upah pekerja wanita terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba.

3. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan diluar upah yang didapat pekerja wanita terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba.

(25)

4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak terkait diantaranya yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Manfaat penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa teori peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga ini dengan ikutnya wanita sebagai istri dalam bekerja untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga tentunya hasil yang diperoleh akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan ekonomi keluarga tersebut. Dan peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan keluarga ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya pendidikan, semakin tinggi pendidikan seseorang maka pekerjaan akan mudah didapat dan upah yang didapatkan juga lebih tinggi. Dan beberapa lagi faktor yang mempengaruhi peran aktif wanita dalam meningkatkan pendapatan yaitu upah pekerja wanita, pendapatan diluar upah pekerja wanita, dan jumlah anggota keluarga.

(26)

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan mengaplikasikan teori yang telah diperoleh serta mampu memadukan dengan fakta yang ada dilapangan.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembanganIlmu Pengetahuan dan Teknologi, memberikan sumbangsih bagi khasanah ilmu pengetahuan serta sebagai wacana penelitian selanjutnya bagi berbagai kalangan pada umumnya serta segenap civitas Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pihak-pihak yang memerlukan sehubungan dengan penelitian ini serta dapat dijadikan sumber pengambilan keputusan serta kebijakan dalam suatu lingkup kawasan tersebut.

(27)

14

BAB II

TINJAUAN TEORITIS A. Landasan Teori

1. Peran Wanita Dalam Rumah Tangga Dan Dalam Bekerja

Peran „Ibu Rumah‟ tangga dan peran „Perempuan Bekerja‟ sebenarnya bukan baru muncul saat sekarang ini. Sejak zaman dahulu sudah banyak yang disamping melaksanakan tugas-tugas rumah tangga tetapi juga bekerja dalam rangka menunjang ekonomi keluarga. Banyak pekerjaan-pekerjaan seperti bercocok tanam di halaman, beternak, menjahit, menjual kue dan sebagainya. Namun semua itu dilakukan dirumah, sehingga tidak menimbulkan masalah.18

Peran wanita di sektor domestik, wanita sebagai istri mempunyai hak, kewajiban, dan kesempatan yang sama dengan suaminya guna menciptakan dan membina keluarga sehat, sejahtera dan bahagia, serta keutuhan keluarga sebagai unit sosial terkecil, dimana suami dan istri saling menghargai, saling mengerti, saling mendukung dalam mengembangkan potensi, bakat, profesi masing-masing serta saling mencintai dan mengasihi. Selanjutnya dinyatakanjuga bahwa mempunyai tanggug jawab yang sama guna tumbuh kembang anak-anak mereka secara optimal, juga sama bertanggung jawab terpenuhinya segala keperluan rumah tangga dan keluarga, baik berupa jasa maupun barang serta kebutuhan mental spiritual.19

18Leny Nofianti, Perempuan Di Sektor Publik, Jurnal Ekonomi,Vol. XV No. 1, 2016, h. 53. 19Achmad Sjamsiah,Kajian Wanita Dalam Pembangunan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1995, h. 21

(28)

Dan ada lagi beberapa teori yang berkaitan dengan peran ganda perempuan di sektor domsetik dan publik yaitu:

a. Teori Nature menjelaskan tentang adanya perbedaan perempuan dan laki-laki adalah kodrat sehingga tidak dapat berubah dan bersifat universal. Perbedaan biologis ini memberikan indikasi dan implikasi bahwa diantara kedua jenis tersebut memiliki peran dan tugas yang berbeda.20

b. Freiden menyatakan bahwa wanita usahanya keras untuk menyerupai pria. Namun wanita tidak perlu mengorbankan perkawinannya dan peran mereka sebagai ibu hanya untuk karier. Betapapun tinggi karier yang sudah diraih dan dicapai oleh seseorang wanita. Freiden mengajak wanita berperan dalam dunia publik tanpa dunia rumah tangga.21

c. Hariet Taylor mengatakan bahwa wanita diberi kesempatan dalam hal ekonomi, sipil yang sudah sama namun dalam hal-hal domestik masih berbeda. Urusan domestik tetap merupakan urusan seorang istri.22

Di zaman modern ini semua telah berubah. Pekerjaan-pekerjaan seperti menjahit dan membuat kue sudah di „pabrikkan‟. Di samping itu jangkauan kerja perempuan sudah lebih luas lagi. Perempuan bisa menjadi dokter, insinyur, diplomat, pengusaha dan sebagainya yang semuanya itu tidak dapat dikerjakan di rumah. Untuk bekerja perempuan harus keluar rumah, keluar kota bahkan ke luar negeri. Peran

20Nature (Budiman) dalam Leny Nofianti, Perempuan Di Sektor Publik, Jurnal Ekonomi, Vol. XV No. 1, 2016, h. 52.

21Freiden (L. Moore) dalam Leny Nofianti, Perempuan Di Sektor Publik, Jurnal

Ekonomi,Vol. XV No. 1, 2016, h. 53.

22Hariet Taylor dalam Leny Nofianti, Perempuan Di Sektor Publik, Jurnal Ekonomi,Vol. XV No. 1, 2016, h. 53.

(29)

ganda perempuan yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai perempuan bekerja mulai menimbulkan masalah.23

Ada beberapa alasan yang mendorong perempuan memasuki dunia kerja yaitu:

1) Kondisi luar yang memungkinkan dan menarik perempuan untuk bekerja. Kondisi atau situasi saat ini membuat pekerjaan rumah tangga tidak terlalu repot lagi.

2) Motif ekonomi, mendorong perempuan untuk bekerja karena kepentingan ekonomi keluarga. Kebanyakan dari mereka bekerja karena rendahnya penghasilan suami atau karena ingin meningkatkan taraf kehidupan.

3) Motif psikologis, disini perempuan terdorong untuk bekerja karena kesenangan,mehilangkan kesepian/kejenuhandirumah, menghilangkan rasa terisoler secara social(terutama bagi mereka yang sudah berpendidikan tinggi), bekerja adalah sebagai aktualisasi diri.24

Menurut Coontz bahwa perempuan yang bekerja juga didorong faktor tingkat kebosanan yang tinggi jika harus dirumah saja dan perempuan merasa mendapatkan kepuasan saat bekerja di luar rumah.25

23Leny Nofianti, Perempuan Di Sektor Publik, Jurnal Ekonomi,Vol. XV No. 1, 2016, h. 53. 24Leny Nofianti, Perempuan Di Sektor Publik, Jurnal Ekonomi,Vol. XV No. 1, 2016, h. 53. 25Coontz (Sudirman) dalam Leny Nofianti, Perempuan Di Sektor Publik, Jurnal

(30)

2. Hukum Wanita Bekerja

Para ulama Fiqih telah menentukan tugas-tugas utama bagi seorang wanita muslimah, menciptakan suasana aman dan tentram bagi suami dan anak-anaknya, serta mengurus rumah tangga dapat terwujud. Islam tidak melarang wanita bekerja yang terpenting bagaimana dia memenuhi syarat atau keadaan yang membolehkannya menjadi pekerja, keadaan-keadaan yang dimaksud sebagai berikut:

a. Keluarga membutuhkan biaya pemenuhan atas kebutuhan primer dan sekunder ketika sudah meninggal atas sakit, atau pendapatannya menurun. b. Dalam bekerja, perempuan tidak mengabaikan kewajiban utamanya sebagai

istri, seperti kewajiban terhadap suami dan anak-anaknya yang merupakan kewajiban yang tidak boleh diabaikan.

c. Masyarakat Islam membutuhkan tangan-tangan terampil perempuan untuk pekerjaan yang sesuai dengan fitrah perempuan dan bukan pekerjaan khusus laki-laki.26

Para ulama Fiqih menetapkan beberapa persyaratan yang harus diikuti oleh perempuan bekerja, yaitu:

1) Adanya persetujuan dari suami;

2) Dapat menyeimbangkan antara tuntutan keluarga dan tuntutan kerja;

3) Menjauhi pekerjaan yang didalamnya terdapat khawalat dengan pencampuran dengan laki-laki;

26

(31)

4) Menghindari pekerjaan yang berbahaya bagi diri perempuan dan masyarakat menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah.27

3. Peranan Wanita di Dalam Rumah Tangga Menurut Islam

Peran memiliki makna yaitu seperangkat yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat.28 Salah satu fungsi wanita yang paling besar adalah di dalam rumah tangga, yaitu mencurahkan seluruh perhatian, kecintaan dan kasih sayangnya kepada suami dan anak-anaknya. Hal ini merupakan tanggug jawab utamanya sebagai seorang pemimpin di rumah tangganya, wujud tanggung jawab tersebut lebih dikenal dengan istilah kewajiban istri terhadap suaminya.29

Para istri dihadapkan pada banyak pekerjaan. Biasanya, pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak bisa ditunaikan semuanya. Seorang istri harus mengurus suami dan membahagiakannya. Dalam waktu yang sama, istri juga harus merawat dan mendidik anak-anaknya. Selain mengurus dan mendidik anak-anaknya, seorang istri harus sesuai dengan kadar intelektualitas dan profesinya juga berkewajiban melakukan pengabdian kepada masyarakat, seperti mengajar di sekolah. Seorang istri atau perempuan yang aktif dalamkegiatan sosial dituntut untuk andil dalam menjaga dan memelihara masyarakat sosialnya, serta memberikan solusi atas berbagai problematika sosial dalam masyarakatnya.30

27Husein Syahatah, Ekonomi Rumah Tangga Muslim, Jakarta: Gema Insani, 1998, h. 183 28

Ihrom, Para Ibu Yang Berperan Tunggal Dan Berperan Ganda, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indoneia, 1990, h. 482.

29Ikhwan Hamdani, Wanita Karir Dalam Islam, Jakarta: Nur Insani, 2003, h. 12

30Sa‟id Ramadhan Al-Buthi, Perempuan Antara Kezaliman Sistem Barat Dan Keadilan

(32)

Allah Swt memudahkan hambanya dalam melakukan aktivitasnya dengan cara memberinya pedoman hambanya hidup. Agar kaum perempuan tidak mengalami kesulitan dalam mejalankan skala prioritasnya, maka syariat islam menetapkan bahwa pemenuhan kebutuhan ekonomi terhadap istri dan anak-anak dibebankan kepada kaum laki-laki. Firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah/ 2:233 yang berbunyi:





















































Terjemahnya:

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi Makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kau ingin anakmu disusukan oleh orang lain maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.31

Ayat tersebut menjelaskan hubungan dua unsur penting dalam kehidupan keluarga. yakni tugas suci seorang istri seperti mengurus dan melayani suami,

31Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Jakarta Timur: CV. Darus Sunnah, 2002, h. 38.

(33)

pendidikan anak-anak, dan lainnya dengan pemenuhan segala kebutuhan untuk menjalankan tugas istri tersebut. Agar istri dapat menunaikan tugas diantaranya mengurus dan melayani serta mendidik anak-anak maka kebutuhan ekonomi harus tercukupi dengan sempurna. Tugas pemenuhan kebutuhan ekonomi dibebankan kepada sang suami.

Namun, seorang istri harus bekerja membantu suami diluar. Tugas utamanya adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi suami dan mendidik anak-anaknya dengan didikan terbaik. Sehingga kelak menjadi generasi yang baik dan tangguh.

4. Peran Wanita Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga

Dalam perkembangan modern sekarang ini, banyak wanita muslimah yang ikut berperan aktif dalam berbagai sektor kehidupan manusia, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, olahraga, ketentaraan maupun bidang-bidang lainnya.32

Melihat potensi yang dimilikinya wanita sebagai sumber daya manusia, maka upaya menyertakan wanita dalam proses pembangunan bukan hanya merupakan perikemanusiaan belaka, tetapi merupakan tindakan efisien karena tanpa mengikutsertakan wanita dalam proses pembangunan menyebabkan pemborosan dan dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi.

Adanya kesempatan hak dan kewajiban yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk berperan dalam segala kegiatan pembangunan telah mendorong

32

(34)

perempuan sebagai istri untuk bekerja, termasuk dalam sebuah keluarga yang menyebabkan wanita berperan ganda.

Teori lain yang digunakan adalah dari pendekatan studi wanita, yang menjelaskan tentang pentingnya perspektif gender dalam kegiatan ekonomi rumah tangga. Pendekatan Women and Development dari Caroline Moser, yakni menyebutkan tentang persamaan antara laki-laki dan perempuan yang memiliki partisipasi yang mengakui bahwa: “Perempuan merupakan partisipasi aktif dalam proses pembangunan, yang melalui peran produktif dan reproduktifnya memberikan kontribusi kritis, meski tidak diakui terhadap perubahan ekonomi”. Pendekatan tersebut dimulai dengan asumsi dasar bahwa strategi ekonomi seringkali berdampak negatif kepada perempuan, dan mengakui bahwa mereka harus “dibawa kedalam”proses pembangunan melalui akses terhadap pekerjaan dan pasar.33

Ikutnya wanita sebagai istri dalam bekerja tentunya akan memberikan dampak terhadap tatanan kehidupan. Begitu juga dalam keluarga, dengan ikutnya wanita sebagai istri dalam bekerja untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga tentunya hasil yang diperoleh akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan ekonomi keluarga tersebut. Ini tentunya akan ada persamaan pada istri yang bekerja di sektor publik dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarganya antara lain:

33Caroline Moser (1996) dalam Lena Farida, Kontribusi Pendapatan Perempuan Bekerja Sektor Informal Pada Ekonomi Keluarga Di Kota Pekanbaru, Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 1 No. 2, 2011, h. 107.

(35)

a. Membantu Pendapatan dan Keuangan Rumah Tangga

Ikutnya istri bekerja tentunya akan memberikan dampak pada pendapatan, yaitu pendapatan tambahan keluar yang dihasilkan oleh istrinya. Pendapatan yang diperoleh dari hasil pekerjaan perempuan pada saat tertentu bisa dimanfaatkan untuk membantu kekurangan dana pembiayaan rumah tangga. Selain itu, ada pendapatan tambahan yang bisa diperoleh istri dalam pelaksanaan tugas utamanya sebagai seorang istri. Dengan demikian adanya pendapatan tersebut akan membantu sistem keuangan rumah tangga dalam bentuk zakat atau simpanan untuk suami akan menjadi lebih baik.

b. Meningkatkan Pergaulan Yang Lebih Harmonis

Dengan adanya kesempatan istri bekerja, tentunya akan memberikan kesempatan istri untuk meningkatkan pergaulan yang lebih baik dengan masyarakat luar jika dibandingkan dengan istri yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, pergaulan yang dimaksud disini adalah pergaulan yang tidak merusak nilai akidah dan norma-norma dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.

c. Membantu Keuangan Negara

Dalam ekonomi makro, pendapatan perkapita penduduk merupakan bagian pendapatan negara, meningkatnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi pendapatan Negara Indonesia. Membaiknya pendapatan dan perekonomian di sektor produksi akan memperbaiki dan menambah

(36)

keuangan negara walaupun jumlah kecil selain itu makin banyak jumlah tenaga kerja yang produktif maka siklus pendapatan akan bertambah.34

5. Pendapatan Keluarga

Konsep rumah tangga menunjuk pada arti ekonomi dari satuan keluarga, seperti bagaimana keluarga itu mengelola kegiatan ekonomi keluarga, pembagian kerja dan fungsi, kemudian berapa jumlah pendapatan yang diperoleh atau konsumsinya serta jenis produksi dan jasa yang dihasilkan.35

Jika keluarga semakin besar, membuka kesempatan bagi pencari pendapatan (income earner) akan memberikan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif yang erat antara banyaknya pencari pendapatan dengan tingkat pendapatan.36

Kontribusi pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga tergantung pada produktivitasnya faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan yang bersangkutan. Stabilitas pendapatan rumah tangga cenderung dipengaruhi dominasi sumber-sumber pendapatan.37

34Sitti Nursanti Saleh, Penerapan Etos Kerja Para Istri Petani Rumput Laut Dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga Dalam Tinjauan Ekonomi Islam Di Desa Punaga Kecamatan Mangara Bomba Kabupaten Takalar, Skripsi, Makassar: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017, h.35.

35Raharjo (Guhardja) dalam Handayani dan Ni Wayan Putu Artini, Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga, Jurnal Piramida, Vol. 5 No. 1, 2009, h. 3.

36

Hantono Sigit dan Abuzar (Guhardja) dalam Handayani dan Ni Wayan Putu Artini, Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga,

Jurnal Piramida, Vol. 5 No. 1, 2009, h. 4.

37Handayani dan Ni Wayan Putu Artini, Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga, Jurnal Piramida, Vol. 5 No. 1, 2009, h. 4.

(37)

Pendapatan merupakan uang yang diterima seseorang karena seseorang bekerja. Pendapatan keluarga terdiri dari pendapatan yang diperoleh oleh suami yang bekerja ditambah dengan pendapatan yang diperoleh karena istri yang bekerja.38

Seperti halnya yang dikemukakan oleh Toweulu bahwa “Untuk memperbesar pendapatan, seseorang anggota keluarga dapat mencari pendapatan dari sumber lain atau membantu pekerjaan kepala keluarga sehingga pendapatannya bertambah.”39

Kontribusi pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga tergantung pada produktivitas faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan yang bersangkutan.

Setidaknya ada tiga jenis pendapatan keluarga yaitu: a. Pendapatan aktif

Pendapatan aktif atau earning income adalah pendapatan yang dihasilkan karena bekerja secara aktif. Contohnya adalah pendapatan seseorang karyawan ataupun pemilik usaha.

b. Pendapatan Portofolio

Pendapatan portofolio akan didapatkan jika berinvestasi pada produk-produk keuangan. Misalnya: royalti, saham atau obligasi.

38Sugeng Haryanto, Peran aktif Wanita Dalam Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Miskin: Studi Kasus Pada Wanita Pemecah Batu di Pucanganak Kecamatan Tugu Trenggalek, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 9 No. 2, 2008, h. 219.

39

(38)

c. Pendapatan Pasif

Pendapatan pasif adalah pendapatan yang dihasilkan dari sebuah sistem yang bekerja menghasilkan uang. Misalnya: royalti dari menulis, buku, rekaman, dll.40

6. Tenaga Kerja Wanita

Suatu pengkajian tentang wanita dan kerja perlu dihubungkan dengan keadaan masyarakat pada umunya. Karena peran wanita di lapangan pekerjaan dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan masyarakat disamping nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Apakah wanita dianggap sewajarnya melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan urusan rumah tangga, juga menentukan perannya.41

Melihat potensi sumber daya manusia (SDM) dari kaum wanita yang cukup besar, perlu kiranya untuk lebih memberikan perhatian mengenai peranan dan partisipasi wanita dalam segala aspek pembangunan. Salah satu program pengembanganSDMberkenaan dengan bidang ketenagakerjaan menyebutkan adanya kegiatan untuk meningkatkan partisipasi wanita dalam menyokong ekonomi keluarga, kita bisa melihat dari kegigihan wanita dalam meningkatkan perekonomian

40Efendi Feriyansah, Pengaruh Pendapatan Suami dan Pendapatan Istri Terhadap Ekonomi Keluarga (Studi Kasus di PT. Pagilaran Unit Kaliboja), Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Walisongo, 2015,h. 11.

41Ibid dalam Eka Reski Lestari Syam, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fertilitas Tenaga Kerja Wanita Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba, Skripsi, Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar, 2016, h. 30.

(39)

keluarga dan banyak kita lihat khususnya wanita pekerja yang sanggup menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.42

Pendapatan wanita dipengaruhi oleh karakteristik sosial yaitu umur, tingkat pendidikan, pengalaman pekerjaan, jumlah tanggungan dan curahan jam kerja tenaga kerja. Karena wanita semakin dituntut peranannya bukan hanya sebagai ibu rumah tangga melainkan juga sebagai orang yang berperan dalam menyumbangkan pendapatan keluarga.43

7. Tenaga Kerja Wanita Dalam Perspektif Islam

Setiap individu memiliki kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan dan memiliki hak-hak yang harus diterima. Sebuah komunitas akan terbentuk dan eksis dengan adanya hak dan kewajiban. Setiap komunitas manusia memiliki diferensia gradasi dalam hak dan kewajiban sesuai dengan faktor-faktor terbentuknya hak dan kewajiban tersebut. Perempuan memiliki hak, selain memiliki kewajiban yang harus di tunaikan dalam kehidupannya ditengah masyarakat manusia. Dalam hal ini, perempuan sama dengan laki-laki, dengan mengabaikan kadar persamaan dan perbedaannya. Sumber kewajiban perempuandalam syariah islam adalah realitas penghambaan perempuan kepada Allah Swt.44

42Hasibuan, Ekonomi Sumber Daya Manusia: Teori dan Kebijakan, Jakarta: Pustaka LP3SE, 1996, h. 15.

43Hasan, Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja, Yogyakarta: BPFE-UGM, 2003, h. 15.

44Asghar Ali Enginer (1992), Hak-Hak Perempuan Dalam Islam, Terjemahan Lusi Margiyanti, Yogyakarta: LSPA, 2000, h. 20.

(40)

Hendaknya setiap perempuan menunaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini, perempuan boleh melakukan pekerjaan apa pun yang asalnya diperbolehkan, baik pekerjaan tersebut dalam lapangan industri, pertanian, pendidikan, perdagangan, dan sebagaianya. Hanya saja ketika menjalankan pekerjaan tersebut seorang perempuan harus dapat menentukan skala prioritas atas apa yang dilakukannya. Atau dengan kata lain, perempuan diharapkan menentukan kemaslahatan setiap aktivitas yang dilakukannya secara hierarkis.45

Dalam menentukan skala prioritas seseorang yaitu menentukan manakah tugas yang lebih penting dan harus diselesaikan pertama kali. Skala prioritas sebagaimana dikatakan oleh para psikolog dan diperkuat oleh ajaran agama, menunjukkan bahwa penunaian tugas oleh seorang istri atas tanggung jawab mengurus suami dan mendidik anak-anak agar menjadi anak shaleh merupakan tingkatan kemaslahatan yang paling tinggi, atau merupakan skala prioritas primer dalam konteks kemaslahatan masyarakat.46

8. Pendidikan

Pendidikan adalah hal yang penting dalam hidup seseorang, masyarakat, bangsa, dan negara karena dapat menentukan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang semakin baik disebabkan oleh tingginya tingkat

45Sri Suhandjati Sukri, Pemahaman Islam dan Tantangan Keadilan Gender, Yogyakarta: Gama Media, 2012, h. 15.

46

(41)

pendidikan masyarakat. Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu modal utama dalam memajukan pembangunan sumber daya alam. Pemerintah bersama swasta dan masyarakat berkewajiban menyelenggarakan program pendidikan nasional berkualitas dan meliputi seluruh lapisan masyarakat yang berkaitan dengan hal tersebut.47

Todaro mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar manusia untuk memperoleh keahlian maupun keterampilan untuk mengembangkan diri di dalam maupun diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan merupakan salah satu modal dasar manusia harus dipenuhi untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Sektor pendidikan memainkan peran untuk menyerap teknologi modern dan mengembangkan kapasitas produksi agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan.48

Bukti empiris menunjukkan bahwa diskriminasi pendidikan terhadap perempuan selain menghambat pembangunan ekonomi juga memperbesar ketimpangan sosial. Upaya untuk memperkecil kesenjangan gender dalam pendidikan dengan memperluas kesempatan memperoleh pendidikan bagi kaum perempuan merupakan tonggak Millennium Development Goal secara ekonomi diinginkan karena sedikitnya tiga alasannya berikut:

47BPS dalam Ni Nyoman Sri Budiantari dan Surya Dewi Rustariyyun, Pengaruh Faktor Sosial Demografi Terhadap Curahan Jam Kerja Pekerja Perempuan Pada Keluarga Miskin Di Desa Pemecutan Kaja Kecamatan Denpasar Utara, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 2 No. 11, 2013, h. 542.

48Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi, Edisi Kesebelas, Jakarta: Erlangga, 2009, h. 462.

(42)

a. Di hampir semua negara berkembang, tingkat pengembalian atas pendidikan perempuan lebih tinggi daripada laki-laki.

b. Peningkatan pendidikan perempuan tidak hanya mempertinggi produktivitas mereka di tempat kerja tetapi juga menghasilkan partisipasi angkatan kerja yang lebih besar, penundaan pernikahan, penurunan tingkat fertilitas, serta peningkatan kesehatan dan asupan nutrisi anak sehingga akan memberikan manfaat bagi generasi berikutnya.

c. Karena perempuan memikul beban kemiskinan yang lebih berat, setiap peningkatan peran dan status mereka secara signifikan melalui pendidikan dapat menimbulkan dampak penting terhadap usaha keluar dari lingkaran setan kemiskinan dan pendidikan yang tidak memadai.49

9. Upah

Sukirno mengatakan bahwa upah diartikan pembiayaan jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha.50 Menurut Sumarsono upah yaitu suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara

49 Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi, Edisi Kesebelas, Jakarta: Erlangga, 2009, h. 463.

50

(43)

pengusaha dengan karyawan termasuk tunjangan, baik untuk karyawan itu sendiri maupun untuk keluarganya.51

Menurut Partini dalam Yuliati upah merupakan salah satu indikasi dari tingkat pendapatan keluarga dan secara lebih jauh tingkat pendapatan ini akan menjadi ukuran dari tingkat kesejahteraan suatu keluarga. Upah kerja yang diterima oleh wanita biasanya rendah daripada upah yang diterima pekerja laki-laki.52

Upah adalah pemasukan pekerja dalam bentuk uang atau barang yang dibayarkan perusahaan tersebut. Penerimaan dalam bentuk barang dinilai dengan harga setempat.53

B. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Peran Aktif Wanita Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup.Arti penting pendidikan semakin terasa, terutama dalam menghadapi era globaliasi dan perkembangan teknologi yang cepat.Pendidikan merupakan syarat utama guna masuk ke pasar kerja dan

51Sonny Sumarsono, Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, Jakarta: FE UI, 2003, h. 141.

52Yuliati dalam Yunita Kusumawati, Peran Ganda Perempuan Pemetik Teh, Jurnal

Komunitas, Vol. 4 No. 2, 2012, h. 158.

53BPS dalam Ni Nyoman Sri Budiantari dan Surya Dewi Rustariyyun, Pengaruh Faktor Sosial Demografi Terhadap Curahan Jam Kerja Pekerja Perempuan Pada Keluarga Miskin Di Desa Pemecutan Kaja Kecamatan Denpasar Utara, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 2 No. 11, 2013, h. 542.

Gambar

Gambar 2.1: Kerangka Pikir
Gambar 4.1  Uji Normalitas  024681012 -750000 -500000 -250000 1 250001 500001 750001 Series: ResidualsSample 1 100 Observations 100Mean        4.15e-10Median   -41865.91Maximum  890169.1Minimum -711679.8Std
Tabel 4.15  Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.16  Uji Simultan (Uji F)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jika sebelumnya untuk mencetak laporan dilakukan secara manual yaitu dengan copy paste satu persatu laporan dari tiap puskesmas kemudian digabungkan dalam satu laporan

3 Hapus data Data Bahan Baku yang akan hapus dari dalam database, klik hapus, maka Data pada server Database akan terhapus. Data Bahan Baku r yang akan terhapus

Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah Metafora Leksikal dalam Teks Cerita Pendek dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X SMA : Kajian

surat suara lebih dari jumlah yang. surat suara lebih dari jumlah

Menurut Putri (2010), pengorganisasian tampilan bahan ajar menjadi hal yang penting untuk diperhatikan diantaranya peletakan tampilan peta/ bagan; urutan dan susunan

Mengunyah apel mempunyai efektivitas yang lebih baik dibandingkan mengunyah bengkoang terhadap penurunan indeks plak gigi pada murid SDNegeri 1 Tanjong Kecamatan Lhoknga Aceh

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Desain Didaktis Pada Pembelajaran Tata Nama Senyawa Anorganik dan Organik Sederhana Berbantuan Lesson

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengklasifikasikan perusahaan sesuai dengan dimensi inovasi produk (PI) dan mengidentifikasi perbedaan kinerja pada produk dan dasar